Anda di halaman 1dari 27

71

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI DATA

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap di SD Negeri 01

Tulus Ayu. Responden yang terpilih yaitu dari kelas IV,V dan VI yang

diambil berdasarkan teknik pengambilan sampel yaitu dengan sampling

sistematis berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi

nomor urut ganjil. Sampel kelas yang terpilih berjumlah 50 peserta didik.

Data dalam penelitian ini menggunakan angket yang diolah dalam bentuk

angka (kuantitatif) dengan menggunakan program SPSS versi 16.

Berdasarkan data mengenai motivasi belajar terhadap keaktifan peserta

didik dalam proses pembelajaran di SD Negeri 01 Tulus Ayu, kemudian

data tersebut dianalisis menggunakan deskriptif. Dalam penelitian ini

terdapat dua variabel , yaitu variabel bebas (X) sebagai motivasi belajar

dan variabel terikat (Y) sebagai keaktifan peserta didik. Deskriptif data

digunakan untuk memperoleh gambaran tentang dari masing – masing

variabel. Deskriptif data tersebut meliputi mean, median, modus, dan

standar deviasi.

1. Deskripsi Variabel Motivasi Belajar

Data tentang motivasi belajar diperoleh dari angket yang

telah disebar kepada peserta didik untuk diolah dengan program SPSS

versi 16, sehingga dapat diketahui hasil statistik deskriptifnya. Angket

tersebut terdiri dari 20 pertanyaan yang diberikan kepada 50 peserta


72

didik. Penilaian menggunakan skala likert memiliki empat alternatif

jawaban yaitu Selalu (S) skor 4, Sering (SR) skor 3, Kadang – Kadang

(KD) skor 2, dan Tidak Pernah (TP) skor 1.

Tabel 4.1
Deskripsi Motivasi Belajar
Motivasi_Belajar
Valid Cumulativ
Frequency Percent Percent e Percent
Valid 48 1 2.0 2.0 2.0
55 1 2.0 2.0 4.0
58 3 6.0 6.0 10.0
60 3 6.0 6.0 16.0
61 6 12.0 12.0 28.0
62 3 6.0 6.0 34.0
63 9 18.0 18.0 52.0
64 3 6.0 6.0 58.0
65 3 6.0 6.0 64.0
66 5 10.0 10.0 74.0
67 3 6.0 6.0 80.0
68 2 4.0 4.0 84.0
69 2 4.0 4.0 88.0
70 2 4.0 4.0 92.0
71 2 4.0 4.0 96.0
72 1 2.0 2.0 98.0
76 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa hal

pertama yang harus dilakukan yaitu dengan mengurutkan terlebih

dahulu datanya. Data tersebut diurutkan dari yang terkecil hingga ke

yang terbesar. Langkah berikutnya yaitu menentukan interval kelas

dengan menggunakan program SPSS versi 16 sebagai berikut:


73

Tabel 4.2
Interval Motivasi Belajar
Interval
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 48-51 1 2.0 2.0 2.0
52-55 1 2.0 2.0 4.0
56-59 3 6.0 6.0 10.0
60-63 21 42.0 42.0 52.0
64-67 14 28.0 28.0 80.0
68-71 8 16.0 16.0 96.0
72-75 1 2.0 2.0 98.0
76-79 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Dapat disimpulkan bahwa pada tabel 4.2 interval motivasi

belajar, menunjukkan frekuensi variabel X (motivasi belajar) paling

banyak terletak pada interval 60-63 sebanyak 21 peserta didik dengan

persentase 52%. Sedangkan frekuensi variabel X paling sedikit

terletak pada interval dengan skor 48-51 sebanyak 1 peserta didik

dengan persentase 2%.

Gambar 4.1
Histogram Motivasi Belajar
74

Berdasarkan analisa deskriptif yang telah diolah

menggunakan program SPSS versi 16 untuk variabel motivasi belajar.

Selanjutnya perlu diketahui nilai rata – rata (mean) dan standar

deviasinya. Berikut hasil mean dan standar deviasi variabel motivasi

belajar :

Tabel 4.3
Mean dan Standar Deviasi Motivasi Belajar

Descriptive Statistics
Std.
N Range Minimum Maximum Sum Mean Deviation
motivasi_belajar 50 28 48 76 3198 63.96 4.690
Valid N (listwise) 50

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa rata – rata

motivasi belajar peserta didik sebesar 63,96 dan standar deviasinya

adalah 4,69. Langkah selanjutnya adalah menentukan kategori tinggi,

sedang dan rendah motivasi belajar peserta didik dengan rumus

sebagai berikut :

Tabel 4.4
Rumus TSR Motivasi Belajar
No Rumus Kategori
1 X < (63,96 – 4,69) Rendah
2 (63,96 – 4,69) ≤ X < (63,96 + 4,69) Sedang
3 (63,96 + 4,69) ≤ X Tinggi

Berdasarkan tabel 4.4 rumus diatas, maka data mengenai

motivasi belajar dapat diklasifikasikan kategori pada tabel dibawah

ini:
75

Tabel 4.5
Kategori TSR Motivasi Belajar

Motivasi_belajar
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid RENDAH 5 10.0 10.0 10.0
SEDANG 37 74.0 74.0 84.0
TINGGI 8 16.0 16.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa peserta

didik kelas IV,V, dan VI di SD Negeri 01 Tulus Ayu, memiliki

motivasi belajar yang dihitung dari jumlah sampel 50 peserta didik

sebanyak 5 peserta didik atau 10% memiliki motivasi belajar dengan

kategori rendah, 37 peserta didik atau 74% memiliki motivasi belajar

dengan kategori sedang, dan 8 peserta didik atau 16% memiliki

motivasi belajar dengan kategori tinggi. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa motivasi belajar peserta didik kelas IV, V, dan VI

di SD Negeri 01 Tulus Ayu memiliki motivasi belajar dalam kategori

sedang dengan persentase 74% sebanyak 37 peserta didik dari jumlah

sampel 50 peserta didik.

2. Deskripsi Variabel Keaktifan Peserta Didik

Data tentang keaktifan peserta didik diperoleh dari angket

yang telah disebar kepada peserta didik untuk diolah dengan program

SPSS versi 16, sehingga dapat diketahui hasil statistik deskriptifnya.

Angket tersebut terdiri dari 20 pertanyaan yang diberikan kepada 50

peserta didik. Penilaian menggunakan skala likert memiliki empat


76

alternatif jawaban yaitu Selalu (S) skor 4, Sering (SR) skor 3, Kadang

– Kadang (KD) skor 2, dan Tidak Pernah (TP) skor 1.

Tabel 4.6
Deskripsi Keaktifan Peserta Didik
Keaktifan_Peserta
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 51 1 2.0 2.0 2.0
53 1 2.0 2.0 4.0
54 2 4.0 4.0 8.0
55 1 2.0 2.0 10.0
56 2 4.0 4.0 14.0
58 5 10.0 10.0 24.0
59 2 4.0 4.0 28.0
60 5 10.0 10.0 38.0
61 2 4.0 4.0 42.0
62 1 2.0 2.0 44.0
63 5 10.0 10.0 54.0
64 4 8.0 8.0 62.0
65 2 4.0 4.0 66.0
66 4 8.0 8.0 74.0
67 5 10.0 10.0 84.0
69 1 2.0 2.0 86.0
70 1 2.0 2.0 88.0
71 2 4.0 4.0 92.0
73 1 2.0 2.0 94.0
74 1 2.0 2.0 96.0
75 1 2.0 2.0 98.0
76 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa hal

pertama yang harus dilakukan yaitu dengan mengurutkan terlebih

dahulu datanya. Data tersebut diurutkan dari yang terkecil hingga ke


77

yang terbesar. Langkah berikutnya yaitu menentukan interval kelas

dengan menggunakan program SPSS versi 16 sebagai berikut:

Tabel 4.7
Interval Keaktifan Peserta Didik
Interval
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 51-53 2 4.0 4.0 4.0
54-56 5 10.0 10.0 14.0
57-59 7 14.0 14.0 28.0
60-62 8 16.0 16.0 44.0
63-65 11 22.0 22.0 66.0
66-68 9 18.0 18.0 84.0
69-71 4 8.0 8.0 92.0
72-74 2 4.0 4.0 96.0
75-77 2 4.0 4.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Dapat disimpulkan bahwa pada tabel 4.7 interval keaktifan

peserta didik, menunjukkan frekuensi variabel Y (keaktifan peserta

didik) paling banyak terletak pada interval 63-65 sebanyak 11 peserta

didik dengan persentase 66%. Sedangkan frekuensi variabel Y paling

sedikit terletak pada interval dengan skor 51-53 sebanyak 2 peserta

didik dengan persentase 4%.


78

Gambar 4.2
Histogram Keaktifan Peserta Didik

Berdasarkan analisa deskriptif yang telah diolah

menggunakan program SPSS versi 16 untuk variabel keaktifan peserta

didik. Selanjutnya perlu diketahui nilai rata – rata (mean) dan standar

deviasinya. Berikut hasil mean dan standar deviasi variabel keaktifan

peserta didik :

Tabel 4.8
Mean dan Standar Deviasi Keaktifan Peserta Didik

Descriptive Statistics
Std.
N Range Minimum Maximum Sum Mean Deviation
keaktifan_peserta 50 25 51 76 3150 63.00 5.810
Valid N (listwise) 50

Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa rata – rata

keaktifan peserta didik sebesar 63,00 dan standar deviasinya adalah


79

5,80. Langkah selanjutnya adalah menentukan kategori tinggi, sedang

dan rendah keaktifan peserta didik dengan rumus sebagai berikut :

Tabel 4.9
Rumus TSR Keaktifan Peserta Didik
No Rumus Kategori
1 X < (63,00 – 5,81) Rendah
2 (63,00 – 5,81) ≤ X < (63,00 + 5,81) Sedang
3 (63,00 + 5,81)≤ X Tinggi

Berdasarkan tabel 4.9 rumus diatas, maka data mengenai

keaktifan peserta didik dapat diklasifikasikan kategori pada tabel

dibawah ini :

Tabel 4.10
Kategori TSR Keaktifan Peserta Didik

keaktifan_peserta
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid RENDAH 7 14.0 14.0 14.0
SEDANG 35 70.0 70.0 84.0
TINGGI 8 16.0 16.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa peserta

didik kelas IV,V, dan VI di SD Negeri 01 Tulus Ayu, memiliki

keaktifan dalam proses pembelajaran yang dihitung dari jumlah

sampel 50 peserta didik sebanyak 7 peserta didik atau 14% memiliki

keaktifan dengan kategori rendah, 35 peserta didik atau 70% memiliki

keaktifan dengan kategori sedang, dan 8 peserta didik atau 16%

memiliki keaktifan dengan kategori tinggi. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa keaktifan peserta didik kelas IV, V, dan VI di SD


80

Negeri 01 Tulus Ayu memiliki keaktifan dalam kategori sedang

dengan persentase 70% sebanyak 35 peserta didik dari jumlah sampel

50 peserta didik.

B. ANALISIS DATA

1. Hasil Analisis Tahap Awal

Hasil analisis uji coba instrumen angket, instrumen diuji coba

terlebih dahulu sebelum disebarkan kepada responden. Uji coba

instrumen dilakukan untuk menegetahui apakah butir soal pada angket

yang akan digunakan dalam penelitian sudah memenuhi kualitas

instrumen yang baik atau belum. Uji coba yang dilakukan meliputi uji

validitas dan uji reliabilitas.

a. Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar

Uji validitas dilakukan dengan menyebarkan angket

kepada 49 peserta didik kelas IV,V dan VI di SD Negeri 01 Tulus

Ayu. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui valid dan tidak

validnya butir-butir instrumen angket. Untuk tingkat validitas

dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan rhitung dengan

nilai rtabel. Pada penelitian ini sampel berjumlah 49 peserta didik

dengan alpha 5%, maka didapat 0,281. Jika rhitung lebih besar dari

rtabel maka butir pernyataan dinyatakan valid. Berikut ini adalah

hasil uji validitas motivasi belajar dengan menggunakan SPSS

versi 16 :
81

Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar
NO Pernyataan R Tabel R Hitung Keterangan
1 Pernyataan 1 0,281 0.643 Valid
2 Pernyataan 2 0,281 0.361 Valid
3 Pernyataan 3 0,281 0.560 Valid
4 Pernyataan 4 0,281 0.565 Valid
5 Pernyataan 5 0,281 0.657 Valid
6 Pernyataan 6 0,281 0.422 Valid
7 Pernyataan 7 0,281 0.459 Valid
8 Pernyataan 8 0,281 0.419 Valid
9 Pernyataan 9 0,281 0.576 Valid
10 Pernyataan 10 0,281 0.667 Valid
11 Pernyataan 11 0,281 0.621 Valid
12 Pernyataan 12 0,281 0.355 Valid
13 Pernyataan 13 0,281 0.113 Tidak Valid
14 Pernyataan 14 0,281 0.223 Tidak Valid
15 Pernyataan 15 0,281 0.581 Valid
16 Pernyataan 16 0,281 0.429 Valid
17 Pernyataan 17 0,281 0.234 Tidak Valid
18 Pernyataan 18 0,281 0.304 Valid
19 Pernyataan 19 0,281 0.501 Valid
20 Pernyataan 20 0,281 0.306 Valid
21 Pernyataan 21 0,281 0.597 Valid
22 Pernyataan 22 0,281 0.375 Valid
23 Pernyataan 23 0,281 0.01 Tidak Valid
24 Pernyataan 24 0,281 0.641 Valid
25 Pernyataan 25 0,281 0.046 Tidak Valid

Berdasarkan tabel 4.11 diatas soal pernyataan uji coba

sejumlah 25 terdapat 20 pernyataan yang dinyatakan valid dan 5

tidak dinyatakan valid. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil uji

coba instrumen yang tidak valid terdapat di nomor 13, 14, 17, 23,

dan 25 karena nilai rhitung ≤ rtabel. Sehingga 5 item pernyataan yang


82

tidak valid tersebut tidak dapat digunakan sebagai instrumen

penelitian. Sedangkan 20 item pernyataan yang valid dapat

digunakan sebagai instrumen penelitian.

b. Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat

konsisten jawaban responden. Uji reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS versi 16 dengan uji statistik cronbach

alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

cronbach alpha ≥ 0,700.

Tabel 4.12
Hasil Reliabilitas Motivasi Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha

0.801 25

Dari hasil perhitungan tabel 4.12 untuk mencari nilai

reliabilitas pernyataan motivasi belajar dengan melihat tabel

reliability statistics diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0,801.

Maka kuisioner atau angket dinyatakan reliabel atau konsisten.

c. Hasil Uji Validitas Keaktifan Peserta Didik

Uji validitas dilakukan dengan menyebarkan angket

kepada 49 peserta didik kelas IV,V dan VI di SD Negeri 01 Tulus

Ayu. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui valid dan tidak

validnya butir-butir instrumen angket. Untuk tingkat validitas


83

dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan rhitung dengan

nilai rtabel. Pada penelitian ini sampel berjumlah 49 peserta didik

dengan alpha 5%, maka didapat 0,281. Jika rhitung lebih besar dari

rtabel maka butir pernyataan dinyatakan valid. Berikut ini adalah

hasil uji validitas motivasi belajar dengan menggunakan SPSS

versi 16 :

Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Instrumen Keaktifan Peserta Didik
NO Pernyataan R Tabel R Hitung Keterangan
1 Pernyataan 1 0,281 0.474 Valid
2 Pernyataan 2 0,281 0.483 Valid
3 Pernyataan 3 0,281 0.492 Valid
4 Pernyataan 4 0,281 0.585 Valid
5 Pernyataan 5 0,281 0.402 Valid
6 Pernyataan 6 0,281 0.681 Valid
7 Pernyataan 7 0,281 0.407 Valid
8 Pernyataan 8 0,281 0.753 Valid
9 Pernyataan 9 0,281 0.582 Valid
10 Pernyataan 10 0,281 0.294 Valid
11 Pernyataan 11 0,281 0.067 Tidak Valid
12 Pernyataan 12 0,281 0.703 Valid
13 Pernyataan 13 0,281 0.412 Valid
14 Pernyataan 14 0,281 0.855 Valid
15 Pernyataan 15 0,281 0.22 Tidak Valid
16 Pernyataan 16 0,281 0.469 Valid
17 Pernyataan 17 0,281 0.384 Valid
18 Pernyataan 18 0,281 -0.177 Tidak Valid
19 Pernyataan 19 0,281 0.571 Valid
20 Pernyataan 20 0,281 0.339 Valid
21 Pernyataan 21 0,281 0.406 Valid
22 Pernyataan 22 0,281 0.217 Tidak Valid
23 Pernyataan 23 0,281 0.353 Valid
24 Pernyataan 24 0,281 0.196 Tidak Valid
84

25 Pernyataan 25 0,281 0.316 Valid

Berdasarkan tabel 4.13 diatas soal pernyataan uji coba

sejumlah 25 terdapat 20 pernyataan yang dinyatakan valid dan 5

tidak dinyatakan valid, untuk soal yang tidak valid tidak digunakan

bagi peneliti. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil uji coba

instrumen yang tidak valid terdapat di nomor 11, 15, 18, 22, dan 24

karena nilai rhitung ≤ rtabel. Sehingga 5 item pernyataan yang tidak

valid tersebut tidak dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

Sedangkan 20 item pernyataan yang valid dapat digunakan sebagai

instrumen penelitian.

d. Hasil Uji Reliabilitas Keaktifan Peserta Didik

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat

konsisten jawaban responden. Uji reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan program spss versi 16 dengan uji statistik cronbach

alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

cronbach alpha ≥ 0,700.

Tabel 4.14
Hasil Reliabilitas Keaktifan Peserta Didik
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0.808 25

Dari hasil perhitungan tabel 4.14 untuk mencari nilai

reliabilitas pernyataan motivasi belajar dengan melihat tabel


85

reliability statistics diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0,808.

Maka kuisioner atau angket dinyatakan reliabel atau konsisten.

2. Hasil Analisis Tahap Akhir

a. Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar dan Keaktifan Peserta Didik

Uji normalitas data sangat penting dalam sebuah

penelitian sebagai pertimbangan suatu data yang diperoleh normal

atau tidaknya. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan

rumus Kolmogorov Smirnov, dikarenakan jumlah responden N ≥

30. Sampel berdistribusi normal apabila asympotic sig ≥ 0,05 dan

sebaliknya dikatakan tidak normal apabila asympotic sig ≤ 0,05.

Adapun uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS

versi 16 ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.15
Hasil Uji Normalitas Motivasi dan Keaktifan

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

motivasi_belajar .104 50 .200* .962 50 .109


keaktifan_peserta .086 50 .200* .984 50 .727

a. Lilliefors Significance Correction


*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel 4.15 diatas data tersebut diperoleh

variabel X (Motivasi belajar) nilai sig 0,200 ≥ 0,05 dan variabel Y

(Keaktifan peserta didik) nilai sig 0,200 ≥ 0,05. Dengan demikian

hasil uji Kolmogorov – Smirnov dari variabel X dan variabel Y


86

didapat nilai signifikan sebesar 0,200 ≥ 0,05 maka data

berdistribusi normal.

Tabel 4.16
Hasil Uji Normalitas K-S

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 50
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 5.04309244
Most Extreme Absolute .112
Differences Positive .112
Negative -.087
Kolmogorov-Smirnov Z .795
Asymp. Sig. (2-tailed) .552
a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan tabel 4.16 diatas diketahui bahwa nilai

signifikan Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,552 ≥ 0,05. Maka sesuai

dengan ketentuan pada uji normalitas Kolmogorov- smirnov data

tersebut berdistrbusi normal. Dengan demikian hasil uji normalitas

dalam model regresi sudah terpenuhi. Apabila nilai signifikan

Asymp.Sig (2-tailed) ≤ 0,05 maka data tersebut berdistribusi tidak

normal.

b. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana


87

Langkah terakhir pada penelitian yaitu menguji hipotesis

penelitian yang bertujuan untuk mencari pengaruh motivasi belajar

terhadap keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran di SD

Negeri 01 Tulus Ayu. Uji hipotesis menggunakan regresi linier

sederhana dengan bantuan program SPSS versi 16. Dengan

demikian kriteria pengujian sebagai berikut :

a) Jika nilai probabilitas (signifikan) ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan

Ha diterima, jadi ada pengaruh yang signifikan antara motivasi

belajar terhadap keaktifan peserta didik dalam proses

pembelajaran di SD Negeri 01 Tulus Ayu.

b) Jika nilai probabilitas (signifikan) ≥ 0,05 maka Ha ditolak, dan

Ho diterima. Jadi tidak ada pengaruh yang signifikan antara

motivasi belajar terhadap keaktifan peserta didik dalam proses

pembelajaran di SD Negeri 01 Tulus Ayu.

Tabel 4.17
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .497a .247 .231 5.095
a. Predictors: (Constant), motivasi_belajar

Berdasarkan tabel 4.17 diatas menjelaskan besarnya nilai

R yaitu sebesar 0,497 dan dijelaskan besarnya persentase pengaruh

variabel X (motivasi belajar) terhadap variabel Y (keaktifan peserta

didik) yang disebut R Square sebesar 0,247 yang berarti bahwa


88

pengaruh variabel motivasi belajar terhadap variabel keaktifan

peserta didik adalah 24,7% dan 75,3% lainnya dipengaruhi oleh

variabel yang lain yang tidak diteliti.

Tabel 4.18
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 407.794 1 407.794 15.707 .000a
Residual 1246.206 48 25.963
Total 1654.000 49
a. Predictors: (Constant), motivasi_belajar
b. Dependent Variable: keaktifan_peserta

Hasil pengujian pada tabel 4.18 tersebut diperoleh bahwa

nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil ≤ dari 0,05 sehingga Ha

diterima dan Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan

antara motivasi belajar terhadap keaktifan peserta didik dalam

proses pembelajaran di SD Negeri 01 Tulus Ayu.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mencari

adakah pengaruh motivasi belajar terhadap keaktifan peserta didik dalam

proses pembelajaran dan seberapa besar pengaruhnya di SD Negeri 01

Tulus Ayu. Pada penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel

motivasi belajar (X) dan keaktifan peserta didik (Y). Hasil dari penelitian

ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar

terhadap keaktifan peserta didik. Dari uraian tersebut dapat dijelaskan

bahwa motivasi belajar intrinsik memiliki peran dalam mengoptimalkan


89

keaktifan peserta didik. Semakin baik motivasi intrinsik yang dimiliki

peserta didik maka semakin tinggi keaktifan peserta didik di kelas. Hal ini

sesuai dengan teori yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini

yaitu motivasi belajar merupakan kekuatan, daya pendorong, dan

keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif,

kreatif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku baik

dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor (Suhana, 2014: 24).

Motivasi yang tinggi yang dimiliki peserta didik terutama

motivasi dalam dirinya maka peserta didik akan aktif dalam proses

pembelajaran. Sebab tanpa adanya motivasi yang mendasar pada diri

seseorang maka kegiatan terutama dalam belajar mengajar sulit untuk

diikuti. Pada dasarnya peserta didik yang memiliki motivasi kuat, maka

memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar terutama di

kelas. Dengan adanya partisipasi peserta didik sangat berpengaruh pada

proses perkembangan baik cara berpikir, emosi, dan interaksi sosial.

Timbulnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran sangat

tergantung pada potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Salah satu faktor

yang menimbulkan adanya keaktifan peserta didik dalam kegiatan belajar

yaitu adanya motivasi. Oleh sebab itu dengan mendorong motivasi belajar

terutama motivasi yang bangkit dalam diri peserta didik itu sendiri dapat

menciptakan partisipasi aktif peserta didik dalam interaksi belajar.

Berdasarkan tabel 4.2 bahwa interval motivasi belajar

menunjukkan frekuensi variabel X (motivasi belajar) paling banyak


90

terletak pada interval 60 – 63 sebanyak 21 peserta didik dengan persentase

52%. Dengan rata – rata variabel X (motivasi belajar) yang dimiliki

peserta didik kelas IV, V, dan VI sebesar 63,96 dan standar deviasinya

adalah 4,69. Dengan demikian dapat diketahui bahwa peserta didik kelas

IV, V, dan VI di SD Negeri 01 Tulus Ayu memiliki motivasi belajar dalam

kategori sedang dengan persentase 74% sebanyak 37 peserta didik dari

jumlah sampel 50 peserta didik. Sedangkan berdasarkan tabel 4.7 bahwa

interval keaktifan peserta didik menunjukkan frekuensi variabel Y

(keaktifan peserta didik) paling banyak terletak pada interval 63 – 65

sebanyak 11 peserta didik dengan persentase 66%. Dengan rata – rata

variabel Y (keaktifan peserta didik) yang dimiliki peserta didik kelas IV,

V, dan VI sebesar 63,00 dan standar deviasinya 5,80. Dengan demikian

dapat diketahui bahwa peserta didik kelas IV, V, dan VI di SD Negeri 01

Tulus Ayu memiliki keaktifan dalam kategori sedang dengan persentase

70% sebanyak 35 peserta didik dari jumlah sampel 50 peserta didik.

Langkah selanjutnya berdasarkan tabel 4.15 pada uji normalitas

variabel X (motivasi belajar) dan variabel Y (keaktifan peserta didik)

diperoleh variabel X (Motivasi belajar) nilai sig 0,200 ≥ 0,05 dan variabel

Y (Keaktifan peserta didik) nilai sig 0,200 ≥ 0,05. Dengan demikian hasil

uji Kolmogorov – Smirnov dari variabel X dan variabel Y didapat nilai

signifikan sebesar 0,200 ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal. Apabila

nilai sig ≤ 0,05 maka data tersebut berdistribusi tidak normal. Dan pada

tabel 4.16 hasil uji normalitas K–S (kolmogorov – smirnov) diketahui


91

bahwa nilai signifikan Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,552 ≥ 0,05. Maka

sesuai dengan ketentuan pada uji normalitas Kolmogorov- smirnov data

tersebut berdistrbusi normal. Dengan demikian hasil uji normalitas dalam

model regresi sudah terpenuhi. Apabila nilai signifikan Asymp.Sig (2-

tailed) ≤ 0,05 maka data tersebut berdistribusi tidak normal.

Uji hipotesis pada tabel 4.18 yang dilakukan pada penelitian ini

menggunakan regresi linier sederhana yang diperoleh bahwa nilai

signifikan sebesar 0,000 ≤ dari 0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak

artinya ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap

keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran di SD Negeri 01 Tulus

Ayu. Dan pada tabel 4.17 dijelaskan besarnya persentase pengaruh

variabel X (motivasi belajar) terhadap variabel Y (keaktifan peserta didik)

sebesar 0,247 yang artinya bahwa pengaruh variabel motivasi belajar

terhadap variabel keaktifan peserta didik adalah 24,7% dan 75,3% lainnya

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

BAB V
PENUTUP
92

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis pengaruh motivasi belajar terhadap keaktifan

peserta didik dalam proses pembelajaran Di SD Negeri 01 Tulus Ayu

dapat disimpulkan bahwa dari hasil motivasi belajar peserta didik kelas

IV, V, dan VI di SD Negeri 01 Tulus Ayu memiliki motivasi belajar yang

masuk dalam persentase kategori sedang sebesar 74% sebanyak 37 peserta

didik. Dan keaktifan peserta didik kelas IV, V, dan VI di SD Negeri 01

Tulus Ayu memiliki keaktifan peserta didik yang masuk dalam persentase

kategori sedang sebesar 70% sebanyak 35 peserta didik. Interval motivasi

belajar menunjukkan frekuensi variabel X (motivasi belajar) paling banyak

terletak pada interval 60 – 63 sebanyak 21 peserta didik dengan persentase

52%. Dengan rata – rata variabel X (motivasi belajar) yang dimiliki

peserta didik kelas IV, V, dan VI sebesar 63,96. Sedangkan pada interval

keaktifan peserta didik menunjukkan frekuensi variabel Y (keaktifan

peserta didik) paling banyak terletak pada interval 63 – 65 sebanyak 11

peserta didik dengan persentase 66%. Dengan rata – rata variabel Y

(keaktifan peserta didik) yang dimiliki peserta didik kelas IV, V, dan VI

sebesar 63,00.

Dari hasil perhitungan SPSS versi 16 hasil uji normalitas dengan

menggunakan rumus Kolmogorov – Smirnov bahwa variabel X (motivasi

belajar) dan Y (keaktifan peserta didik) terdapat nilai sig ≥ 0,05 yaitu

0,200 dengan demikian data berdistribusi normal. Adapun hasil uji regresi

linier sederhana diperoleh bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil
93

≤ 0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak artinya ada pengaruh motivasi

belajar terhadap keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran di SD

Negeri 01 Tulus Ayu. Apabila nilai sig ≤ 0,05 maka data tersebut

berdistribusi tidak normal.

Uji hipotesis pada yang dilakukan pada penelitian ini

menggunakan regresi linier sederhana yang diperoleh bahwa nilai

signifikan sebesar 0,000 ≤ dari 0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak

artinya ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap

keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran di SD Negeri 01 Tulus

Ayu. Dan besarnya persentase pengaruh variabel X (motivasi belajar)

terhadap variabel Y (keaktifan peserta didik) sebesar 0,247 yang artinya

bahwa pengaruh variabel motivasi belajar terhadap variabel keaktifan

peserta didik adalah 24,7% dan 75,3% lainnya dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak diteliti.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian dan pembahasan ini diharapkan dapat

memberikan saran bagi banyak pihak. Adapun penjelasan saran – saran

sebagai berikut :

1. Untuk peserta didik agar meningkatkan motivasi belajar dalam diri

supaya belajar lebih aktif lagi sehingga proses pembelajaran yang

dilakukan akan lebih bermakna.

2. Untuk guru supaya lebih berupaya meningkatkan semangat belajar

peserta didik terutama dalam hal memotivasi belajarnya.


94

3. Untuk sekolah disarankan melakukan suatu hal positif untuk

meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri 01 Tulus Ayu.

4. Untuk peneliti selanjutnya penelitian ini dapat dijadikan sebuah ilmu

dan juga pengalaman yang sangat berharga guna menghadapi

permasalahan di masa depan serta pengembangan wawasan mengenai

peningkatan motivasi – motivasi belajar peserta didik dalam keaktifan

belajar.

DAFTAR PUSTAKA
95

Arikunto, Suharsimi. (2014). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

A.M, Sardiman. (2018). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Depok :


Rajawali Pers

Andriani, Durri dkk. (2015). Metode Penelitian. Tangerang Selatan : Universitas


Terbuka

Badriah, L. (2018). Pembelajaran Tematik Sebagai Upaya Meningkatkan


Keaktifan Peserta Didik. Elementary : Islamic Teacher Journal, 6(2),
254 – 270

Bastari, Elvina. (2019). Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar


Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 1 Sukabumi
Indah Bandar Lampung Tahun 2018/2019 (Doctoral dissertation, UIN
Raden Intan Lampung)

Dalyono. (2015). Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (2019). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

--------------------. (2017). Dasar – Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung :


PT Remaja Rosdakarya

--------------------. (2017). Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Bumi Aksara

Hariyanto & Warsono. (2017). Pembelajaran Aktif Teori Dan Asesmen. Bandung
: PT Remaja Rosdakarya

Kurniawan, Deni. (2019). Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan


Penilaian). Bandung : Alfabeta

Majid, Abdul. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya

Maradona, M. (2016). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar


Siswa Kelas IV B SD. (BASIC EDUCATION, 5 (17) , 1-619)

Mudjiono & Dimyati. (2015). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka


Cipta

Puspitaningdyah, D.O. (2018). Pengaruh Keterampilan Mengelola Kelas dan


Keaktifan Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS SD. Joyful Learning
Journal, 7(1), 39 – 47
96

Pratama, S.Y. (2019). Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap


Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN 01 Tulus Ayu. (Skripsi Pendidikan
PGMI STKIP NURUL HUDA)

Prawira, Purwa Atmaja. (2020). Psikologi pendidikan dalam perspektif baru.


Yogyakarta : Redaksi

Priansa, Donni J. (2019). Pengembangan Strategi & Model Pembelajaran.


Bandung : CV Pustaka Setia

Rusman. (2018). Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme


Guru. Depok : Rajawali Pers

Sahara, Aulia. (2018). Pengaruh Kesiapan Belajar Terhadap Keaktifan Belajar


Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Di Kelas 1 SD Negeri 01
Penggarit Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. (Skripsi Fakultas
Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah)

Salasih, Sintha Muning. (2013). Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa


Menggunakan Model Quantum Teaching Pada Materi Bangun Ruang Di
Kelas V Sd Negeri Sangon Kokap Kulon Progo (S1 thesis, PGSD
Universitas Negeri Yogyakarta)

Sinar. (2018). Metode Active Learning Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil
Belajar Siswa. Yogyakarta : Deepublish

Sudjana, Nana. (2016). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT


Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :


Alfabeta

------------. (2017). Metode Peneltian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

Suhana, Cucu. (2014). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT Refika


Aditama

Susanto, H. (2020). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keaktifan Belajar


Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di Madrasah Aliyah Diniyah Puteri
Pekanbaru (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kaim Riau)

Uno, Hamzah B. (2017). Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis Di Bidang


Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
97

https://www.advernesia.com/blog/spss/cara-menghitung-mean-dan-standar-
deviasi-dengan-spss/amp/ diakses pada tanggal 22 Desember 2020 pukul
18:43 WIB

https://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-
i-t-a-s/ diakses pada tanggal 22 Desember 2020 pukul 18:48 WIB

https://www.globalstatistik.com/analisis-regresi-sederhana-ini-penjelasannya/amp
diakses pada tanggal 23 Desember 2020 pukul 07:23 WIB

Anda mungkin juga menyukai