Anda di halaman 1dari 43

PENGUKURAN

GEJALA PUSAT
( MODUS, MEAN,
MEDIAN )
Nurul Ihsani Elvin Sri
Giawa Sandy Gea

Laksmi Nirmala Tinta Purnama


Zega Dewi Gulo

ANGGOTA KELOMPOK 6
PENGUKURAN GEJALA PUSAT
(Central Trendency)

Setiap penelitian selalu berkenaan dengan sekelompok


data. Yang dimaksud kelompok disini adalah, satu orang
mempunyai Tendency) sekelompok data, atau sekelompok orang
mempunyai satu macam data misalnya, sekelompok murid di
kelas dengan satu nilai mata kuliah. Gabungan keduanya
misalnya sekelompok, mahasiswa di kelas dengan berbagai nilai
mata kuliah.
Dalam penelitian, peneliti akan memperoleh sekelompok
data variabel tertentu dari sekelompok responden, atau obyek
yang diteliti.
Misalnya melakukan penelitian tentang kemampuan
kerja pegawai di lembaga X, maka peneliti akan mendapatkan
data tentang kemampuan pegawai di lembaga X tersebut.
Prinsip dasa dari penjelasan terhadap kelompok yang
diteliti adalah bahwa penjelasan yang diberikan harus betul-betul
mewakili seluruh kelompok pegawai di lembaga X tersebut.
Beberapa teknik penjelasan
kelompok yang telah di observasi dengan
data kuantitatif, selain dapat dijelaskan
dengan menggunakan tabel dan gambar,
dapat juga dijelaskan menggunakan teknik
statistik yang disebut :
 Modus
 Median
 Mean
Modus, Median, dan Mean, merupakan
teknik statistik yang digunakan untuk menjelaskan
kelompok, yang didasarkan atas gejala pusat
(tendency central) dari kelompok tersebut, namun
dari tiga macam teknik tersebut, yang menjadi
ukuran gejala pusatnya berbeda-beda.
1. Modus ( Mode )

Modus adalah suatu nilai yang mempunyai frekuensi


tertinggi atau angka yang sering muncul dalam
sebuah data. Modus merupakan teknik penjelasan
kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang
populer ( mode ) atau nilai yang sering muncul
dalam kelompok tersebut.
a. Modus Data Tunggal

Untuk menentukan modus data tunggal,


dapat dilakukan dengan cara melihat data mana yang
paling sering muncul atau data yang frekuensinya
terbanyak.
Contoh :

Hasil penelitian terhadap umur pegawai di


Departemen X adalah : 20, 45, 60, 56, 45, 45,
20, 19, 57, 45, 45,51, 35. Berapakah modus data
tersebut?

Jawab :

Berdasarkan data diatas, nilai yang paling sering


muncul adalah 45, yaitu 5 kali. Sehingga
modusnya adalah 45.
b. Modus Data Berkelompok

Untuk menghitung modus data yang telah disusun ke dalam distribusi


frekuensi/data bergolong, dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Mo = b + p ( )
Keterangan :
Mo : Modus.
b : Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak.
p : Panjang kelas interval.
b1 : Frekuensi pada kelas modus ( frekuensi pada kelas interval
yang terbanyak ) dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya.
b2 : Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval
berikutnya.
Contoh :
Sebuah kelas memiliki 30 siswa. Sebanyak lima siswa mendapatkan nilai matematika di
rentang 10-20, 12 siswa di rentang 20-30, 8 siswa di rentang 30-40, dan 5 siswa di
rentang teratas 40-50. Berapa modusnya?
Jawaban:
Langkah pertama adalah mencari frekuensi kelas maksimum yaitu 12, dengan interval
kelas yang sesuai adalah 20-30 (dinamakan kelas modus).
Batas bawah kelas modus (b) = 20
Ukuran interval kelas (p) = 10
Frekuensi kelas modus (f1) = 12
Frekuensi kelas sebelum kelas modus (fm-1) = 5
Frekuensi kelas setelah kelas modus (fm+1) = 8
b1 = 12-5 = 7
b2 = 12-8 = 4
Masukkan rumus:
Mo = b + p ( )
Mo = 20 + 10 ( )
Mo = 26,36
Jadi modus data berkelompok dari nilai
siswa di kelas tersebut adalah 26,36.
2. Median

Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok


yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah
disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau
sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil.
a.Median Data Tunggal

Untuk Data Ganjil

Jika banyaknya data ganjil, maka median tepat berada di tengah-tengah data
yang telah diurutkan.

Contoh :
Tentukan median data berikut ini: 7,4,6,5,8,5,7,9,4.

Jawab:
Data diurutkan dari terkecil ke terbesar, yaitu: 4,4,5,5,6,7,7,8,9.
Data yang terletak di tengah-tengah adalah 6. Jadi, mediannya adalah 6.
Untuk Data Genap

Jika banyaknya data genap, maka mediannya adalah rata-rata dari


dua data yang terletak di tengah-tengah data yang telah diurutkan.
Contoh :
Tentukan median data berikut ini: 6,5,8,4,8,6,7,9,8,4.

Jawab:
Data diurutkan dari terkecil ke terbesar, yaitu: 4,4,5,6,6,7,8,8,8,9.
Data yang terletak di tengah-tengah adalah 6 dan 7.
Jadi, mediannya adalah = = 6,5
b. Median Data Berkelompok

Untuk menghitung median data berkelompok, rumus yang digunakan adalah :


Md = b + p ( )

Keterangan :
Md : Median.
b : Batas bawah, dimana median akan terletak
n : Banyak data/jumlah sampel
p : Panjang kelas interval.
F : Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f : Frekuensi kelas median
Contoh :
Berikut adalah data nilai ulangan siswa kelas X yang berjumlah 30
siswa. Tentukan median dari data tersebut!

Nilai Frekuensi
61-65 4
66-70 5
71-75 4
76-80 7
81-85 5
86-90 3
91-95 2
Nilai Frekuensi Frekuensi Kumulaif
61-65 4 4
66-70 5 9
71-75 4 13
76-80 7 20
81-85 5 25
86-90 3 28
91-95 2 30
Jumlah 30

Letak kelas median adalah setengah jumlah frekuensi, yaitu = = = 15


Maka kelas median terletak pada kelas dengan frekuensi komulatif memuat 15,
yaitu pada kelas 76-80.
b : Batas bawah dimana median
akan terletak = 76 – 0,5 =
75,5 Md =b+p( )
n : Banyak data adalah 30 Md = 75,5 + 5 ( )
F : frekuensi komulatif sebelum Md = 75,5 + 5 ( )
kelas median adalah 13 Md = 75,5 + 5 ( )
f : frekuensi kelas median Md = 75,5 + 12,14
adalah 7 Md = 87,64
p : panjang interval kelas
adalah 5 Jadi, median data diatas adalah 87,64
3 . Me a n

Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan


atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata (mean) ini
didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam
kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang
ada pada kelompok tersebut.
a. Mean Data Tunggal
Contoh :
Hasil ulangan siswa adalah 50, 90, 73, 60, 57, 65, 55, 84, 66, 80. Berapakah
rata-rata nilai ulangan siswa tersebut?
Jawab :
Jumlahkan nilai-nilai siswa tersebut, kemudian bagi dengan banyaknya
siswa. Banyknya siswa adalah 10 orang.
Mean =
Mean = = 68
Jadi, rata-rata nilai ulangan siswa tersebut adalah = 68
b. Mean Data Berkelompok

Untuk menghitung mean dari data berkelompok, maka terlebih dahulu data
tersebut disusun menjadi tabel sehingga perhitungannya mudah dilakukan dan
sesuai rumus berikut :
Me =
Keterangan :
Me = Mean untuk data berkelompok
Σ fi = Jumlah data
Σ xi = Rata-rata atau nilai tengah dari nilai terendah dan tertinggi setiap
interval data
CONTOH

Tentukan mean dari data berikut!


Interval Usia Frekuensi Nilai Tengah (xi) fi . xi
Pegawai Alfamart (fi)
18-19 4 18,5 74
20-21 6 20,5 123
22-23 5 22.5 112,5
24-25 3 24.5 73,5
26-27 2 26,5 53
Jumlah Σf = 20 Σ fi . xi = 436

Me =
=
= 21,8
Jadi, mean dari data tersebut adalah 21,8
KUARTIL, DESIL,
DAN PERSENTIL
A.KUARTIL

Kuartil adalah ukuran letak yang membagi data


yang telah diukur atau data yang berkelompok menjadi
empat bagian yang sama besar.
Istilah kuartil dalam kehidupan kita sehari hari lebih dikenal
dengan istilah kuartal.
Dalam dunia statistik, yang dimaksud dengan kuartil
ialah titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi
frekuensi ke dalam empat bagian yang sama besar, yaitu
masing masing sebesar ¼ N.
Ketiga kuartil inilah yang membagi seluruh distribusi frekuensi dari data
yang kita selidiki menjadi empat bagian yang sama besar, masing-masing
sebesar ¼ N.

Jalan pikiran serta metode yang digunakan adalah sebagaimana yang telah
kita lakukan pada saat kita menghitung median. Hanya saja,
kalau median membagi seluruh distribusi data menjadi dua bagian yang
sama besar, maka kuartil membagiseluruh distribusi data menjadi empat
bagian yang sama besar.

1.) Kuartil Data Tunggal


Rumus :
Qi = ( (1 x (n+1)) : 4 ) atau ( (2 x (n+1)) : 4 ) atau ( (3 x n( +1)) : 4 )
Contoh :
Tentukan Q1, Q2 dan Q3 dari data:3, 4, 7, 8, 7, 4, 8, 4, 9, 10, 8, 3, 7, 12

Jawaban:
Data yang telah di urutkan: 3, 3, 4, 4, 4, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 10, 12
Letak Q1 adalah 1 (14+1)/4 = 15/4 = 3,75

Q1 =X3 + 0,75 (X4 – X3)


= 4 + 0,75 (4-4) = 4
Letak Q2 adalah 2 (14+1)/4 = 15/2 = 7,5

Q2 =X7 + 0,5 (X8 – X7)


= 7 + 0,5 (7-7) = 7
Letak Q3 adalah 3 (14+1)/4 = 45/4 = 11,25

Q3 =X11 + 0,25 (X12 – X11)


= 8 + 0,25 (9-8)
= 8 + 0,25 (9-8) = 8,25
2.) Kuartil Data Kelompok

Rumus :
Qi = L + ( (i/4N – Cf ) x I ): f

Keterangan:
Q = Kuartil
L = Titik bawah
N = Banyak data
i = Kuartil 1, 2, 3
Cf = Frekuensi komulatif – sebelum kelas
f = Frekuensi kelas kuartil
I = Panjang kelas
Contoh :
Tentukan kuartil 1 dan 3 dari data table berikut:

Interval f

87 - 108 2

109 - 130 6

131 - 152 10

153 - 174 4

175 - 196 3

25
Jawaban:
Q1 (kuartil 1)
N = 25
1/4N = ¼ x 25 = 6.25
L = 109 – 0.5 = 108.5
Cf = 2
F =6
I = 22
Q1 = L + ((1/4N – Cf) x I) : f
= 108.5 + ((6.25 – 2) x 22) : 6
= 108.5 + (4.25 x 22) : 6
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by
Flaticon and infographics & images by Freepik
= 108.5 + 93.5 : 6
= 108.5 + 15.58
= 124.08
Q3 (kuartil 3)
N = 25
3/4N = 3/4 x 25 = 18.75
L = 153 – 0.5 = 152.5
Cf = 2 + 6 + 10 = 18
F =4
I = 22 Q3 = L + ((3/4N – Cf) x I) : f
= 152.5 + ((18.75 – 18) x 22) : 4
= 152.5 + (0.75 x 22) : 4
= 152.5 + 16.5 : 4
= 152.5 + 4.125
= 156.625
B. Desil
Desil adalah titik atau skor atau
nilai yang membagi seluruh
distribusi frekuensi dari data
Kegunaan desil adalah untuk
yang kita selidiki ke dalam 10
menggolongkan-golongkan
bagian yang sama besar, yang
suatu distribusi data ke dalam
masing-masing sebesar 1/10 N.
sepuluh bagian yang sama
besar, kemudian
Jadi disini kita jumpai sebanyak
menempatkan subjek-subjek
9 buah titik desil, dimana
penelitian ke dalam sepuluh
kesembilan buah titik desil itu
golongan tersebut.
membagi seluruh distribusi
frekuensi ke dalam 10 bagian
yang sama besar.
Jawaban:
Data di urutkan: 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10
1.) Desil Data Tunggal Letak desil ke- 2 diurutan data ke-
Rumus : 2(10+1)/10 = 22/10 = 2,2
D2 terletak pada urutan ke- 2,2 sehingga
Ds = 1 x ( (n+1) : 10 ) atau 2 x
D2 = X2 + 0,2 (X3-X2)
( (n+1) : 10 ) atau 3 x ( (n+1) :
D2 = 5 + 0,2 (5-5)
10 )... 10 x ( (n+1) : 10 )
=5+0
=5
Contoh :
Letak desil ke- 2 diurutan data ke-
Diketahui data: 9,10, 11, 6, 8,
4(10+1)/10 = 44/10 = 4,4
7, 7, 8, 9, 10, 11. Tentukanlah:
D4 terletak pada urutan ke- 4,4 sehingga
Desil ke -2
Desil ke- 4 D4 = X4 + 0,4 (X5-X4)

D4 = 6 + 0,4 (7-6)
= 6 + 0,4
2.) Desil Data Kelompok
Rumus :
Contoh :
Tentukan Desil 7 dari
Ds = L + ( (i/10N – Cf) x I ) : fd
data table berikut:

Keterangan:
D = Desil Interval f

L = Titik bawah 87 - 108 2


N = Banyak data 109 - 130 6
I = Desil 1, 2, 3 … 10 131 - 152 10
Cf = Frekuensi komulatif – sebelum 153 - 174 4
kelas
175 - 196 3
Fd = Frekuensi kelas desil
25
I = Panjang kelas
Jawaban:
Ds 7 (desil 7)
N = 25
7/10N = 7/10 x 25 = 17.5
L = 131 – 0.5 = 130.5
Cf =2+6=8
Ds 7 = L + ((7/10N – Cf) x I) : fd
Fd = 10
= 130.5 + ((17.5 – 8) x 22) :10
I = 22
= 130.5 + (9.5 x 22) : 10
= 130.5 + 209 : 10
= 130.5 + 20.9
= 151.4
C. PERSENTIL
Presentil adalah titik atau skor atau
Titik yang membagi distribusi
nilai yang membagi seluruh distribusi
data ke dalam seratus bagian yang
frekuensi dari data yang kita selidiki
sama besar itu ialah titik-titik: P1,
ke dalam 100 bagian yang sama
P2, P3, P4, P5, P6, … dan
besar, karena itu presentil sering
seterusnya, sampai dengan P99.
disebut ukuran perseratusan.

Persentil yang biasa dilambangkan P,


adalah titik atau nilai yang membagi
suatu distribusi data menjadi seratus
bagian yang sama besar. Karena itu Jadi disini kita dapati sebanyak 99 titik
persentil sering disebut ukuran persentil yang membagi seluruh distribusi data
perseratusan. ke dalam seratus bagian yang sama besar,
masing-masing sebesar 1/ 100N atau 1%.
1.) Persentil Data Tunggal
Rumus :
Ps = 1 x ( (n+1) : 100 ) atau 2 x ( (n+1) : 100 ) atau 3 x
( (n+1) : 100 )... 99 x ( (n+1) : 100 )

Contoh :
Diketahui: 9, 10, 11, 6, 8, 7, 7, 5, 4, 5, tentukan persentil ke-30 dan persentil ke-75.
Jawab:
Data diurutkan: 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10, 11
Letak persentil dirumuskan dengan:

Letak Pidi urutan data ke- (i (n+1) : 100)


Keterangan:
Pi = persentil ke-i
i = 1, 2, 3, . . ., 99
n = banyaknya data
Jadi, persentil ke-30 yaitu 5,3 dan persentil ke-75
yaitu 9,25.
Persentil Data Kelompok
Rumus :
Ps = L + ( (i/100N – Cf) x I ) : fd

Keterangan:
D = Presentil
L = Titik bawah
N = Banyak data
I = Persentil 1, 2, 3 … 100
Cf = Frekuensi komulatif – sebelum kelas
Fd = Frekuensi kelas presentil
I = Panjang kelas
Contoh :
Tentukan presentil 94 dari data table
berikut:

Interval f

87 - 108 2

109 - 130 6

131 - 152 10

153 - 174 4

175 - 196 3

25
Jawaban:
Ps 94
Ps94 = L + ((94/100N – Cf) x I) : fd
N = 25
= 174.5 + ((23.5 – 22) x 22) : 3
94/100N = 94/100 x 25 = 23.5
= 174.5 + (1.5 x 22) : 3
L = 175 – 0.5 = 174.5
= 174.5 + 33 : 3
Cf = 2 + 6 + 8 + 10 + 4 =
= 174.5 + 11
22
= 185.5
Fps =3
I = 22
RUANG
DISKUSI
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai