Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 2 Salatiga sebagai

tempat penelitian, dengan populasi penelitian sebanyak 182 siswa dari

kelas XA – XF. Sampel penelitian diambil dari siswa kelas XA s/d XE

yang berjumlah 146 siswa dan siswa XF berjumlah 36 siswa

digunakan untuk uji validitas instrumen.

Alasan yang menjadikan pertimbangan peneliti memilih SMK

PGRI 2 Salatiga adalah bahwa penelitian dengan topik Hubungan

Antara Disiplin Belajar Dengan Hasil Belajar PKn belum pernah

dilakukan di SMK PGRI 2 Salatiga. Pertimbangan lain dalam

penelitian ini adalah karena wilayah subyek dekat dengan peneliti,

sehingga dapat menghemat tenaga dan jarak. Selain itu juga adanya

dukungan dari pihak sekolah untuk peneliti mengadakan penelitian.

1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Disiplin Belajar Siswa

Data angket disiplin belajar siswa dapat dideskripsikan dengan

bantuan program SPSS for Windows Ver. 17.0. Hasil pengukuran

deskriptif variabel disajikan dalam Tabel 4.1 di bawah ini yang

merangkum gambaran data disiplin belajar siswa yang telah

56
diklasifikasikan berdasarkan kategori Sering Sekali (SS), Sering (SR)

Jarang (J), Jarang sekali (JS), dan Tidak pernah (TP), deskripsi statistik

dengan ukuran skor minimum, maksimum, mean dan standard

deviasi, serta sebaran data untuk melihat kenormalannya.

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Disiplin Belajar Siswa

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Disiplin 146 110 185 141.68 17.333
Valid N (listwise) 146

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa variabel disiplin belajar dengan

jumlah data (N) sebanyak 146 mempunyai skor maksimal angket

disiplin belajar siswa adalah 185 sedangkan skor minimal sebesar 110

dengan rata-rata sebesar 141.68 dan standar deviasi 17.333. Untuk

menentukan tinggi rendahnya variabel disiplin belajar digunakan 5

kategori, yakni, Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah, dan Sangat

Rendah. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari rentang

disiplin belajar adalah sebagai berikut:

skor tertinggi −skor terendah


interval = kategori

190 −38
interval = = 30,4 = 30
5

Dengan demikian, tinggi rendahnya hasil pengukuran

dikategorikan sebagai berikut

57
Tabel 4.2

Distribusi Disiplin Belajar Siswa Berdasarkan Kriteria

Kategori Kriteria N Prosentase

190 – 160 Sangat tinggi 23 15,75%

159 – 129 Tinggi 83 56,85%

128 – 98 Sedang 40 27,40%

97 – 67 Rendah -

66 – 36 Sangat rendah -

Total 146 100%

Dalam bentuk diagram lingkaran, prosentase disiplin belajar

dapat digambar sebagai berikut :

Prosentase Disiplin Belajar


0

27,40% Tinggi
Sangat Tinggi
56,85% Sedang
15,75%

Gambar 4.2

Diagram Prosentase Disiplin Belajar Siswa

Dari tabel deskripsi pengukuran disiplin belajar siswa di atas,

dapat di lihat bahwa siswa yang memiliki disiplin belajar pada

58
kategori sangat tinggi berjumlah 23 siswa dengan prosentase 15,75%,

siswa yang memiliki disiplin belajar pada kategori tinggi berjumlah 83

siswa dengan prosentase 56,85%, siswa yang memiliki disiplin belajar

pada kategori sedang berjumlah 40 dengan prosentase 27,40%.

Dengan demikian maka disiplin belajar siswa kelas X SMK PGRI 2

Salatiga mayoritas berada pada kategori tinggi.

1.2.1.1 Analisis Uji Normalitas Data Disiplin Belajar

Uji kenormalan digunakan untuk mengetahui apakah populasi

data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test.

Dalam penelitian ini apabila signifikansi p < 0,05 atau 5% maka data-

data tidak berdistribusi normal, dan sebaliknya apabila signifikansi p >

0,05 atau 5% maka data-data berdistribusi normal.

Hasil dari uji normalitas data pengukur tiap variabel disiplin

belajar dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:

59
Tabel 4.3

Deskripsi Uji Statistik Normalitas Data Disiplin Belajar

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Disiplin
N 146
a,,b
Normal Parameters Mean 141.68
Std. Deviation 17.333
Most Extreme Differences Absolute .072
Positive .072
Negative -.062
Kolmogorov-Smirnov Z .867
Asymp. Sig. (2-tailed) .440
a. Test distribution is Normal.

Tabel tersebut mendiskripsikan hasil uji statistik terhadap

penyebaran data disiplin belajar PKn dengan teknik One sample

Kolmorogov-Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak bahwa mean =

141.68, standar deviasi = 17.333 dan tingkat signifikan asyimtorik dua

sisi dengan taraf kepercayaan 5% (asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,440.

Jika dirumuskan hipotesis H1 adalah distribusi normal, dan Ho adalah

distribusi tidak normal. Maka H1 diterima apabila p > 0.05, dan H 1

ditolak apabila p < 0,05. Pada tabel di atas menunjukkan bahwa p =

0,440. Artinya berdasar perhitungan peluang kesalahan 5% maka p =

0,440 > 0,05. Jadi H1 diterima, artinya variabel disiplin belajar

berdistribusi normal.

Gambaran kenormalan penyebaran data disiplin belajar dapat

dilihat pada grafik di bawah ini.

60
Grafik 4.1

Kurva distribusi Variabel Disiplin Belajar

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Hasil Belajar

Data hasil belajar PKn dapat dideskripsikan dengan bantuan

program SPSS for Windows Ver. 17.0. Hasil pengukuran deskriptif

variabel disajikan dalam Tabel 4.4 di bawah ini yang merangkum

gambaran data hasil belajar mata pelajaran PKn yang telah

diklasifikasikan berdasarkan kategori Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang,

Rendah dan Sangat Rendah, deskripsi statistik dengan ukuran skor

minimum, maksimum, mean dan standard deviasi serta sebaran data

untuk melihat kenormalannya.

61
Tabel 4.4

Statistik Deskriptif Hasil Belajar Mata Pelajaran PKn

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Hasil 146 71 93 79.48 5.301


Valid N (listwise) 146

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa skor maksimal hasil belajar PKn

adalah 93 sedangkan skor minimal sebesar 71 dengan rata-rata sebesar

79.48 dan standar deviasi 5.301. Hasil tersebut kemudian

dikelompokkan menjadi 5 kategori yakni Sangat Tinggi, Tinggi,

Sedang, Rendah dan Sangat Rendah. Sebagai dasar pengelompokan

digunakan rumus sebagai berikut:

Skor tertinggi - skor terendah


Interval 
kategori

100 −0
interval = = 20
5

Dengan demikian, tinggi rendahnya hasil pengukuran

dikategorikan sebagai berikut:

62
Tabel 4.5

Distribusi Hasil Belajar Mata Pelajaran PKn

Kategori Kriteria N Prosentasi (%)

84 – 100 Sangat tinggi 34 23,29%

63 – 83 Tinggi 112 76,71%

42 – 62 Sedang - -

21 – 41 Rendah - -

0 – 20 Sangat rendah - -

Total 146 100 %

Dari tabel 4.5 deskripsi pengukuran hasil belajar di atas, dapat

dilihat bahwa 23,29% responden memiliki skor hasil belajar yang

berada pada kategori sangat tinggi dan 76,71% pada kategori tinggi.

Dalam bentuk diagram lingkaran, prosentase hasil belajar dapat

digambar sebagai berikut :

Prosentase Hasil Belajar


00

23,29%
Tinggi
Sangat Tinggi
76,71%

Gambar 4.3

Diagram Prosentase Hasil Belajar PKn

63
1.2.2.1 Analisis Uji Normalitas Data Hasil Belajar

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

One Sample Kolmogorov-Simirnov Test. Dalam penelitian ini apabila

signifikansi < 0,05 atau 5% maka data-data tidak berdistribusi normal,

dan sebaliknya apabila signifikansi > 0,05 atau 5% maka data-data

berdistribusi normal. Hasil dari uji normalitas data pengukur tiap

variabel hasil belajar PKn dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6
Deskripsi Uji Statistik Normalitas Data Hasil Belajar PKn

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Hasil
N 146
Normal Parametersa,,b Mean 79.48

Std. Deviation 5.301


Most Extreme Differences Absolute .077

Positive .077
Negative -.069
Kolmogorov-Smirnov Z .934
Asymp. Sig. (2-tailed) .348

a. Test distribution is Normal.

Tabel tersebut mendiskripsikan hasil uji statistik terhadap

penyebaran data hasil belajar PKn dengan teknik One sample

Kolmorogov-Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak bahwa mean =

79.48, standar deviasi = 5.301 dan tingkat signifikan asyimtorik dua

sisi dengan taraf kepercayaan 5% (asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,348.

64
Jika dirumuskan hipotesis H1 adalah distribusi normal, dan Ho adalah

distribusi tidak normal. Maka H1 diterima apabila p > 0.05, dan H 1

ditolak apabila p < 0,05. Pada tabel di atas menunjukkan bahwa p =

0,348. Artinya berdasar perhitungan peluang kesalahan 5% maka p >

0,05 atau 0,348 > 0,05. Jadi H1 diterima, artinya variabel hasil belajar

PKn berdistribusi normal.

Gambaran kenormalan penyebaran data hasil belajar PKn dapat

dilihat pada grafik di bawah ini

Grafik 4.2

Kurva Variabel Hasil Belajar PKn

1.3 Analisis Korelasi Variabel Penelitian

Setelah diuji normalitas datanya, kemudian data tersebut di uji

korelasinya dengan menggunakan korelasi product moment dari

Pearson dengan program Statistic Product and Service Solution

65
(SPSS) versi 17,0. Pengujian korelasi menggunakan korelasi product

moment, hal ini dikarenakan data yang dihasilkan adalah data normal.

Menurut Sugiyono (2011) untuk mengetahui dan memberikan

penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar

atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan sebagai berikut:

Tabel 4.7

Pedoman Interprestasi Koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

4.3.1 Analisis Korelasi Disiplin Belajar dengan Hasil Belajar

Untuk menguji dan membuktikan secara statistik hubungan

antara disiplin belajar dengan hasil belajar pada mata pelajaran PKn

digunakan analisis korelasi product moment dengan bantuan program

SPSS for Windows versi 17.0. Analisis korelasi product moment

digunakan untuk mengetahui korelasi antara satu variabel bebas dan

satu variabel terikat dengan kategori data ordinal.

66
Di bawah ini adalah hasil uji korelasi yang menggunakan

analisis korelasi product moment. Kriteria taraf signifikansi yang

digunakan sebagai dasar untuk mengetahui korelasi tersebut yaitu :

a) p < 0,01 berarti ada korelasi yang sangat signifikan;

b) 0,01 ≤ p < 0,05 berarti ada korelasi yang cukup signifikan;

c) p > 0,05 berarti tidak signifikan.

Tabel 4.8 di bawah ini merupakan uraian dari koefisien korelasi

antara disiplin belajar dengan hasil belajar PKn.

Tabel 4.8

Korelasi antara Disiplin Belajar dengan Hasil Belajar PKn

Correlations
Hasil Disiplin
Hasil Pearson Correlation 1 .407**
Sig. (2-tailed) .000
N 146 146
**
Disipl Pearson Correlation .407 1
in Sig. (2-tailed) .000
N 146 146
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa antara disiplin belajar

dengan hasil belajar PKn terdapat koefisien korelasi (r) sebesar 0,407

dengan signifikansi 0,000. Hal tersebut berarti bahwa ada korelasi

positif antara disiplin belajar dengan hasil belajar PKn dengan tingkat

hubungan sedang, dan korelasi tersebut signifikan karena p < 0,05

(0,000 < 0,05).

67
Besarnya sumbangan efektif variabel disiplin belajar terhadap

hasil belajar PKn adalah 16,56% yang diperoleh dari r2 x 100,

sedangkan sisanya 83,44% adalah sumbangan dari variabel lain di luar

variabel disiplin belajar.

4.4 Uji Hipotesis Hubungan antara Disiplin Belajar dan Hasil Belajar

PKn

Pengujian hipotesis dirumuskan dengan kriteria penolakan atau

penerimaan hipotesis didasarkan pada hasil perhitungan dalam

program SPSS. Di bawah ini akan dijelaskan tentang pengujian

hipotesis yang telah dirumuskan. Kriteria penolakan atau penerimaan

hipotesis didasarkan pada hasil perhitungan dalam program SPSS

adalah sebagai berikut:

1) Menerima Ho dan menolak H1 bila nilai rxy ≤ 0, artinya tidak ada

hubungan yang positif tetapi ada hubungan yang negatif antara kedua

variabel yang dikorelasikan.

2) Menerima H1 dan menolak Ho bila nilai rxy > 0, artinya ada hubungan

yang positif antara kedua variabel yang dikorelasikan.

Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:

“Terdapat hubungan yang positif signifikan antara disiplin belajar

dengan hasil belajar PKn siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga

Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013”

68
Hasil uji hipotesis dapat dilihat dalam tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9

Hasil uji hipotesis variabel disiplin belajar dengan hasil belajar PKn

Variabel Variabel Jumlah Koefisien Signifikansi Keputusan


bebas (X) terikat (Y) Responden Korelasi

Disiplin Hasil belajar 146 0,407 0,000 Ho


belajar PKn
Ditolak

Tabel tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan

ada hubungan antara disiplin belajar dengan hasil belajar PKn

diterima dimana rxy > 0 (0,407 > 0,05). Sedangkan yang ditolak adalah

hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara disiplin belajar

dengan hasil belajar PKn.

Hubungan tersebut adalah hubungan yang signifikan, artinya

hubungan tersebut berlaku pada seluruh populasi. Hal ini dapat

diketahui dari kriteria penerimaan sampel berdasarkan nilai menerima

Ho dan menolak H1 apabila p > 0,05 dan menolak Ho dan menerima

H1 apabila p < 0,05. Dari tabel di atas diketahui bahwa p = 0,000 <

0,05 sehingga H1 diterima (0,407 > 0,05) dan menolak Ho (tidak ada

hubungan yang signifikan antara disiplin belajar dengan hasil belajar).

69
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Masalah yang ingin diungkap pada penelitian ini adalah apakah

terdapat hubungan positif signifikan antara disiplin belajar dengan

hasil belajar siswa. Bedasarkan hasil analisis data penelitian, terdapat

korelasi positif signifikan antara disiplin belajar dengan hasil belajar

siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga. Hasil analisis korelasi antara

variabel disiplin belajar dengan hasil belajar siswa menunjukkan

korelasi positif sebesar 0,407 dengan taraf signifikansi sebesar 5%.

Artinya besaran koefisien korelasi tersebut menurut Sugiyono (2011)

berada pada aras sedang yakni 0,40 - 0,599. Dengan hasil korelasi

positif ini dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi disiplin belajar

siswa maka semakin tinggi pula hasil belajarnya, demikian pula

sebaliknya semakin rendah disiplin belajar siswa maka semakin

rendah pula hasil belajar sesuai dengan besar sumbangan

efektifitasnya.

Berdasarkan hasil analisis korelasi antara disiplin belajar

dengan hasil belajar PKn diperoleh nilai r sebesar 0,407 dengan p =

0,000 (p < 0,05), menunjukkan ada hubungan yang positif signifikan

antara disiplin belajar dengan hasil belajar PKn. Hal ini mendukung

hipotesis ada hubungan yang positif signifikan antara disiplin belajar

dengan hasil belajar PKn dapat diterima. Artinya, semakin tinggi

disiplin belajar siswa maka semakin tinggi pula hasil belajar PKn.

70
Sebaliknya, semakin rendah disiplin belajar siswa maka semakin

rendah pula hasil belajar PKn siswa. Hasil penelitian ini telah

mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Benu

Feby Yessica (2010), Ari Kiswanto (2011), dan Aning Ervitasari

(2009) yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif

signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan hasil analisis data, dapat dilihat bahwa siswa kelas

X SMK PGRI 2 Salatiga memiliki disiplin belajar yang berada di

kategori tinggi yaitu sebanyak 83 (56,85%). Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas siswa kelas X SMK PGRI 2 memiliki disiplin belajar

yang cukup baik. Kemudian dilihat dari hasil belajar PKn, mayoritas

siswa kelas X SMK PGRI 2 berada pada kategori yang tinggi pula

yaitu sebanyak 112 (76,71%).

Hasil penelitian tentang hubungan antara disiplin belajar dengan

hasil belajar PKn menunjukkan adanya hubungan positif signifikan

dengan tingkat hubungan pada kategori sedang (r=0,407). Tingkat

hubungan koefisien korelasi sedang terletak pada interval antara

0,40– 0,599.

Nilai signifikansinya 0,000, dimana p atau signifikansinya lebih

kecil dari 0,01 Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara disiplin belajar dengan hasil belajar PKn. Nilai

koefisien korelasi (r)=0,0407 dapat dimaknai bahwa besarnya

sumbangan variabel disiplin belajar terhadap hasil belajar PKn hanya

71
sebesar 16,56%, sedangkan sisanya 83,44% adalah sumbangan dari

variabel lain di luar variabel disiplin belajar. Jadi dari hasil uji korelasi

antara disiplin belajar dengan hasil belajar PKn, menunjukkan bahwa

hasil belajar PKn tidak sepenuhnya di pengaruhi oleh faktor disiplin

belajar, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar disiplin

belajar.

72

Anda mungkin juga menyukai