Anda di halaman 1dari 9

EVALUASI PENDIDIKAN

Tugas paper PAN

OLEH
NAMA: IRFAN
NIM: 17065023
GRUP: 3E2

http://rimaribaca.blogspot.com/2015/12/mklah-evaluasi-pnddikan.html?m=1

JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019

I. PENDAHULUAN
Evaluasi merupakankegiatan yang meliputi pengumpulan bukti-bukti
yang kemudian dijadikan dasardalam pengambilan keputusan tentang
keberhasilan siswa mengikuti pelajaran.Agar pengambilan keputusan tidak
merupakan perbuatan yang subyektif, makadiperlukan patokan tertentu.
Kriteria tersebut berfungsi sebagai ukuran, apakahseseorang telah
memenuhi persyaratan untuk digolongkan sebagai siswa yangberhasil,
pandai, baik, naik kelas, lulus atau tidak.

Kriteria penilaian itu disebutdengan istilah “Standar Penilaian”.


Standar penilaian yang dimaksud dibedakanmenjadi 2 (dua) jenis, yaitu
Standar penilaian yang relatif (penilaian acuan norma)dan standar penilaian
yang mutlak (penilaian acuan patokan). Dalam makalah ini akan membahas
standar penilaian acuan norma atau kelompok atau biasa disebut penilaian
yang relatif. Penilaian Acuan Norma (PAN) yaitu dengan cara
membandingkan nilai seorang siswa dengan nilai kelompoknya.

Jadi dalam hal ini prestasi seluruh siswa dalam kelas / kelompok
dipakai sebagai dasar penilaian.Dari beberapa pengertian ini dapat
disimpulkan bahwa Penilaian Acuan Norma adalah penilaian yang
dilakukan dengan mengacu pada norma kelmpok; nilai-nilai yang diperoleh
siswa diperbandingkan dengan nilai-nilai siswa yang lain yang termasuk di
dalam kelompok itu.

II. RUMUSAN MASALAH


A. Apa Konsep dasar Penilaian Acuan Norma PAN ?
B. Tujuan PAN
C. Manfaat dari PAN
D. Kelebihan dan Kekurangan PAN
E. Bagaimana Penerapan PAN dalam Sistem Pembelajaran ?
F. Solusi dalam analisis kasus ?

III. PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar PAN

Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah penilaian yang dilakukan


dengan mengacu pada norma kelompok; nilai-nilai yang diperoleh siswa
diperbandingkan dengannilai-nilai siswa yang lain yang termasuk di dalam
kelompok itu.

Yang dimaksud “norma” dalam hal ini adalah kapasitas atau prestasi
kelompok, sedangkan yang dimaksud dengan “kelompok” di sini adalah
semua siswa yang mengikuti tes tersebut. Jadi pengertian “kelompok” yang
dimaksud dapat berarti sejumlah siswa dalam suatu kelas, sekolah, rayon,
dan propinsi atau wilayah.

Penilaian beracuan kelompok ini mendasarkan diri pada asumsi


sebagai berikut:

a) Bahwa pada setiap populasi peserta didik yang sifatnya heterogen


(berbeda jenis kelamin, berbeda latar belakang pendidikan, berbeda
status sosial orang tuanya, berbeda lingkungan sosialnya, berbeda
IQnya, dan sebagainya), akan selalu didapati kelompok “baik”,
kelompok “sedang” dan kelompok “kurang”.
b) Asumsi pertama ini mengandung makna bahwa pada setiap kegiatan
pengukuran dan penilaian hasil belajar peserta didik, sebagian besar
dari peserta didik tersebut nilai-nilai hasil belajarnya terkonsentrasi
atau memusat di sekitar nilai pertengahan (nilai rata-rata), dan hanya
sebagian kecil saja yang nilainya sangat tinggi atau sangat rendah.
c) Bahwa tujuan evaluasi hasil belajar adalah untuk menentukan posisis
relatif dari para peserta tes dalam hal yang sedang dievaluasi itu, yaitu
apakah seorang peserta tes posisi relatifnya berada di “atas”, di
“tengah” atau di “bawah”. Penilaian beracuan norma atau beracuan
kelompok ini sering dikenal dengan istilah penentuan nilai secara
relatif atau penilaian dengan mendasarkan diri pada standar relatif.
Penentuan nilai dengan menggunakan standar relatif ini sangat cocok
untuk diterapkan pada tes-tes sumatif (ulangan umum, ujian akhir
semester, EBTANAS, atau yang setara dengan itu), sebab dipandang
lebih adil, wajar dan bersifat manusiawi.

B. Tujuan PAN

Untuk membedakan peserta didik atas kelompok-kelompok


tingkat kemampuan mulai dari yang terendah sampai dengan relatif
tinggi, secara ideal pendistribusian tingkat kemampuan dalam satu
kelompok menggambarkan suatu kurva yang normal.

C. Manfaat PAN

 Mengetahui tehnik-tehnik yang gtepat untuk memberikan


pemeriksaan, penskoran dan penilaian.

 Mampu membandingkan tehnik-tehnik yang ada dan menyesuaikan


situasi dan kondisi perkembangan dunia pendidikan.
 Mengetahui perbedaan,kelemahan dan kelebihan dari tiap tehnik
 Mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum
memeperoleh dan memberikan nilai

D. Kelebihan dan kekurangan PAN

a. Kelebihan PAN
1 Kebiasan penggunaan penilaian berdasarkan refrensi norma
atau kelompok dipendidikan tinggi.
2 Hasil PAN dapat membuat guru bersikap positif dalam
memperlakukan siswa sebagai individu yang unik.
3 Hasil PAN akan merupakan informasi yang baik tentang
kedudukan siswa dalam kelompoknya.
4 PAN dapat digunakan untuk menyeleksi calon siswa yang dites
secara ketat.
5 Bermanafaat untuk membandingkan mahasiswa atau
penghargan utama untuk sejumlah mahasiswa tertentu.
6 Keberhasilan pengajaran bagi siswa diketahui berdasarkan
prestasi kelompok
b. Kekurangan PAN
1. Sedikit menyebutkan kompetensi mahasiswa apa yang mereka
ketahui atau dapat mereka lakukan.
2. Tidak fair karena peringkat mahasiswa tidak hanya bergantung
pada tingkatan prestasi, tetapi juga atas prestasi mahasiswa
lain.
3. Tidak dapat diandalkan mahasiswa yang gagal sekarang
mungkin dapat lulus tahun berikutnya.
4. Kurang meningkatkan kualitas hasil belajar
5. Kurang praktis karena harus menghitung rata-rata
6. Tidak dapat dijadikan ukuran dalam menilai keberhasilan
pengajaran
7. Norma keberhasilan tidak tetap

E. Penerapan PAN dalam Sistem Pembelajaran

Pendekatan penilaian ini dapat dikatakan sebagai pendekatan “apa


adanya” dalam arti, bahwa patokan pembanding semat–mata diambil dari
kenyataan–kenyataan yang diperoleh pada saat pengukuran/penilaian itu
berlangsung, yaitu hasil belajar siswa yang diukur itu beserta
pengolahannya, penilaian ataupun patokan yang terletak diluar hasil–hasil
pengukuran kelompok manusia.

PAN pada dasarnya mempergunakan kurve normal dan hasil–hasil


perhitungannya sebagai dasar penilaiannya. Kurve ini dibentuk dengan
mengikut sertakan semua angka hasil pengukuran yang diperoleh. Dua
kenyataan yang ada didalam “kurve Normal”yang dipakai untuk
membandingkan atau menafsirkan angka yang diperoleh masing – masing
mahasiswa ialah angka rata- rata (mean) dan angka simpanan baku
(standard deviation), patokan ini bersifat relatif dapat bergeser ke atas atau
kebawah sesuai dengan besarnya dua kenyataan yang diperoleh didalam
kurve itu.

Pedoman Konversi PAN


Konversi didasarkan pada Mean dan Standar Deviasi (SD) yang
dihitung dari hasil tes yang diperoleh. Oleh karena itu untuk membuat
standar penilaian atau pedoman konversi, terlebih dahulu kita harus
menghitung Mean dan SD-nya. Jika dihubung-kan dengan skala penilaian,
maka pedoman konversi untuk PAN dapat mempergunakan berbagai skala,
misalnya skala lima, sembilan, sepuluh, dan seratus.

Penggunaan PAN

PAN tidak dapat digunakan untuk mengukur kadar pencapaian


tujuan dan tingkat penguasaan bahan. PAN sering digunakan untuk fungsi
prediktif, mera-malkan keberhasilan pendidikan siswa di masa mendatang
atau untuk menentukan peringkat/kedudukan siswa dalam kelompok.

F. Solusi dalam analisi kasus yang terjadi

• Menghitung terlebih dahulu mean dan simpangan baku (S) kelompok skor-
skor siswa
• Menentukan daerah skala sigma kurva normal dibagi dalam 5 daerah skala
sigma dengan jarak masing-masing 1,2 S :
A = + 1,8 S sampai dengan +3,0 S
B = +0,6 S sampai dengan +1,8 S
C = -0,6 S sampai dengan +0,6 S
D = -1,8 S sampai dengan -0,6 S
E = -3,0 S smapai dengan -1,8 S
 Menyusun norma penilaian dengan sistem penilaian A, B, C, D dan E
Hasil ulangan semester MAN 2 BATUSANGKAR dari 50 siswa, diperoleh SMI =
100, nilai tertinggi = 64, nilai terendah = 5, mean = 36,80, simpangan baku =
11,90.

Tabel Norma Penilaian


Skala Sigma Nilai Mentah Nilai

M +3,0 S 72,50 A

M +1,8 S 58,22 B
M +0,6 S 43,94 C

M -0,6 S 29,66 D

M -1,8 S 15,38 E

M -3,0 S 1,10 dst

Jika Ani dengan nilai mentah 64 mendapat A


Rolan dengan nilai mentah 30 mendapat C

Kasus dalam Kelas serta Solusi

PAN adalah singkatan dari Penilaian Acuan Norma. Penilaian dikatakan


menggunakan pendekatan PAN apabila nilai-nilai yang diperoleh siswa
diperbandingkan dengan nilai-nilai siswa lain yang termasuk dalam kelompok
itu. Yang dimaksud dengan norma dalam hal ini adalah kapasitas atau prestasi
kelompok, sedangkan yang dimaksud kelompok adalah semua siswa yang
mengikuti tes tersebut. Selain itu, nilai dari hasil PAN tidak mencerminkan tingkat
kemampuan dan penguasaan siswa tentang materi pengajaran yang diteskan,
tetapi hanya menunjukkan kedudukan siswa di dalam peringkat kelompoknya.

Sebagai contoh, pada pelajaran bahasa Indonesia, siswa yang mendapat


skor 80 di kelas B akan mendapat nilai A, sedangkan di kelas C siswa yang
mendapat skor 65 akan mendapat nilai A juga. Mengapa bisa demikian? karena
nilai yang didapat siswa hanya dihubungkan dengan norma kelompoknya. Pada
kelas C, norma kelompoknya rendah, maka skor 65 saja sudah mendapat nilai A,
dan pada kelas B 88 norma kelompoknya tinggi, maka skor 80 baru bisa mendapat
nilai A, sehingga skor 65 bisa bernilai Contoh lain : SPMB

PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Penilaian acuan norma adalah penilaian yang mengacu kepada norma untuk
menentukan kedudukan atau posisi seorang peserta didik di antara kelompoknya.
2. Perumusan secara spesifik perilaku yang diukur, disusun dari sampel butir-butir
tes yang relevan dan representatif, dan dinilai kualitasnya dari segi validitas dan
reliabilitas dan digunakan ke dalam pendidikan
3. Penilaian acuan norma biasanya mengukur sejumlah besar perilaku khusus
dengan sedikit butir tes untuk setiap perilaku.
4. Penilaian acuan norma menekankan perbedaan di antara peserta tes dari segi
tingkat pencapaian belajar secara relatif.
5. Penilaian acuan norma lebih mementingkan butir-butir tes yang mempunyai
tingkat kesulitan sedang dan biasanya membuang tes yang terlalu mudah dan
terlalu sulit.
6. Penilaian acuan norma digunakan terutama untuk survey.

B. Saran
Dalam ini saran dari uraian di atas :
a. Pendidik sebaiknya mengetahui berbagai macam teknik dalam pengolahan
dan pengonversian hasil evaluasi dengan memanfaatkan metode penilaian
acuan norma.
b. Pendidik mampu menangani peserta didiknya dalam proses pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1992. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara
Sukardi. E, dan Maramis. W. F. Penilaian Keberhasilan Belajar,Jakarta:
Erlangga:University Press,1986.

Anda mungkin juga menyukai