Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

PRAKTIKUM TEKNOLOGI SISTEM ELEKTRONIKA AUDIO VIDEO


”Microstip Transmission Line ”

Oleh :
Japrizal
17065026
3E2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
A. Tujuan

1. Mahasiswa mengetahui dan memahami cara mendesain microstrip transmission line


2. Mahasiswa dapat membuat microtrip transmission line
3. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik microstrip transmission line untuk setiap
jenis substrat yang digunakan.

B. AlatdanBahan
1. 1 unit PC dengan Processor minimal i3, RAM 4GB, dan Free space HDD 50GB
2. Software CST Microwave Studio.  https://www.cst.com/academia/student-
edition/download
3. Kalkulator scientific

C. MateriTeoritis
Microstrip Transmission Line

Gambar 1.Microstrip transmission line

Sebagai pendekatan pertama untuk menentukan dimensi sebuah microstrip


transmission line, dianggap bahwa ketebalan t dari konduktor dapat diabaikan
dibandingkan dengan tebal substrat h (t/h < 0.005)., disini, kita bisa menggunakan
formula empiris yang hanya bergantung pada dimensi jalur transmisi (w dan h) dan
dielectric constant r. Formula tersebut dibagi kedalam dua kondisi berbeda dari
perbandingan w/h adalah lebih besar atau lebih kecil dari 1.
 w/h<1
maka impedansi jalur/garis Z0 nya adalah

= 8 + 1

Dimana = ⁄ = 376.8 Ω merupakan impedansi gelombang pada free space,


dan eff adalah konstanta dielektrik efektif yang didapat dari:

= + 1 + 12 + 0.04 1 −

 w/h>1
Untuk kondisi ini maka impedansi jalur/garis Z0 diperoleh dengan cara yang berbeda,
yaitu:

=
. .

dimana

= + 1 + 12

Catatan: bahwa formula 1 dan 3 di atas hanya merupakan perkiraan/pendekatan.

Formula di atas dapat tetap digunakan untuk menghitung impedansi jalur dan konstanta
dielektrik efektif sebagaimana terlihat pada Gambar 2 dan 3. Pada gambar tersebut kuantitas
Z0 dan eff di plot sebagai fungsi dari rasio w/h dan nilai r. Range parameter w/h dan r
dipilih sesuai dengan nilai rangkaian relevan yang diinginkan.
Pada formula diatas, konstan tadi elektrik efektik dilihat sebagai konstanta dielektrik dari
sebuah material homogeny pada sepanjang area yang dilalui oleh jalur. Dengan memahami
konstanta dielektrik efektif kita dapat menentukan phase velocity dari jalur tersebut sebagai
= ⁄ . sehingga panjang gelombangnya adalah

= = = , dimana, c

adalah kecepatan cahaya dan f adalah frekuensi operasi.


Untuk kegunaan desain sangat diharapkan sekali adanya relasi sehingga kita dapat
menghitung rasio w/h berdasarkan pada karakteristik impedansi Z0 dan konstanta dielektrik
r dari substrat. Dianggap bahwa line/jalur konduktor panjangnya tidak terbatas, sehingga
didapat bahwa untuk:
 w/h≤2

= 5
Dimana factor A diperoleh dari

+1
− 0
=2 2 + 0.23 +
.
1 1
+ 1
 w/h≥2
1
= −1− (2 − 1) + ( − 1) + 0.39 − . 6
Dimana factor B diperoleh dari

=
2√

Gambar 2. Karakteristik impedansi jalur sebagai fungsi dari w/h.


Gambar 3. Konstanta dielektrik efektif sebagai fungsi dari w/h untuk konstanta
dielektrik berbeda.

D. Tugas

Dengan memperhatikan dan mempedomani Video Tutorial: VidTut Exp7-8


~Microstrip Transmission line design -part1&part 2, silahkan lakukan langkah-langkah
berikut:
1. Silahkan akses link Video Tutorial berikut
https://www.youtube.com/watch?v=s0iJQq4UfL8&feature=youtu.be &
https://www.youtube.com/watch?v=kivvqqstHQ8&feature=youtu.be
2. Lakukan perhitungan berdasarkan teori di atas, dan simulasi untuk masing masing
nilai r yang tertera pada Tabel 1, kemudian isikan pada table tersebut.
3. Buat grafik pengaruh r terhadap Z0, W, dan eff seperti terlihat pada Gambar1, 2,
dan 3.
4. Deskripsikan masing-masing grafik tersebut!
5. Apa kesimpulan anda!

Tabel 1.Tabel Hasil Perhitungan dan Simulasi Microstrip Transmission Line pada
frekuensi 2.4 GHz dengan ketebalan subtract h =1.5 mm
Hitun simulasi
No r g
eff W(mm) Z0(Ω) ef W(mm) Z0(Ω)
f
1 1 1 7.37 50 51.52
2 2
3 3
4 4 3.07 3.1 50.03 49.94
5 5
6 6 2.26 49.91
7 7
8 8
9 9
10 10 6.72 1.42 50.05 50.68
11 12
12 14
13 16
14 18
15 20

eff

r
Gambar 4.Grafik r terhadap eff pada frekuensi 2.4 GHz
W

r

Gambar 5.Grafik r terhadap W pada frekuensi 2.4 GHz

Z0

r

Gambar 6.Grafik r terhadap Z0 pada frekuensi 2.4 GHz


E. HASIL PRAKTIKUM
F. ANALISIS HASIL PRAKTIKUM

Proses perancangan antena mikrostrip tunggal dilakukan secara bertahap.


Perancangan diawali dengan menentukan frekuensi kerja antena mikrostrip, jenis
lapisan bahan, nilai konstanta dielektrik lapisan bahan, dan tebal lapisan bahan.
Frekuensi kerja yang digunakan yaitu 850 MHz. Antena mikrostrip ini akan
dirancang sebagai pemancar dan penerima untuk praktikum antena dengan
polarisasi linier pada lapisan dielektrik FR4 fiber (εr =4,7), Simulasi dilakukan
dengan bantuan perangkat lunak IE3D V12 untuk memperoleh bentuk dan
paramater antena mikrostrip.
Simulasi ini digunakan untuk mengetahui nilai frekuensi kerja dari
masing-masing antena mikrostrip. Frekuensi kerja antena mikrostrip ditentukan
berdasarkan nilai frekuensi yang menunjukkan nilai return loss paling kecil.
Nilai simulasi dan pengujian frekuensi kerja antena mikrostrip 850 MHz
Hasil pengujian daya terima antena mikrostrip Frekuensi resonansi harus sesuai
dengan simulasi IE3D V12 dan hasil perhitungan matematis yaitu mendekati 850
MHz. Setelah dilakukan pengujian ternyata frekuensi resonansi ketiga antena
mikrostrip tersebut bergeser sebesar 45 MHz sampai 50 MHz,

1. Penyambungan Proximasi Bergabung :

Jenis teknik penyambungan proximasi bergabung juga disebut sebagai skema


kopling elektromagnetik. Seperti ditunjukkan pada dua lapisan dielektrik
digunakan seperti garis penyambungan di antara dua lapisan dan bidang pemancar
di lapisan atas
2. Analisa Bidang Mikrostrip Segiempat :

Metode ini merupakan model antena mikrostrip yang terdiri oleh dua celah
lebar W dan tinggi h, dipisahkan oleh saluran transmisi dengan panjang L.

3. Penguatan Antena Mikrostrip :


Perolehan dari suatu antena merupakan perbandinganantara intensitas
radiasi maksimum dari suatu antena denganintensitas radiasi maksimum dari
suatu antena referensidengan daya masuk yang sama.

4. Antena Penguatan (dBi) :


 Bidang Segiempat -0.205832
 Bidang Lingkaran -0,673953
 Bidang Segitiga Sama Sisi -2.32265
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai penguatan dari masing-
masing bentuk bidang antenna mikrostrip berbeda-beda. Hal tersebut menandakan
bahwa perbedaan bentuk bidang pada antena mikrostrip akan mempengaruhi nilai
penguatan dari suatu antena mikrostrip
G. Kesimpulan
Setelah saya lakukan praktikum ini maka, dapat saya tarik kasimpulan
berdasarkan pemahaman saya sendiri dan juga sumber bacaan lainnya bahwa :
Antena adalah salah suatu komponen yang mempunyai peranan sangat penting
dalam system komunikasi. Antena merupakan daerah transisi antara saluran
transmisi dan ruang bebas, sehingga antenna berfungsi sebagai pemancar atau
penerima gelombang elektromagnetik. Teknologi komunikasi nirkabel yang
berkembang pesat dan kebutuhan komunikasi antar komputer dengan medium
gelombang mikro yang semakin luas menjadikan bertambahnya popularitas sistem
nirkabel untuk pengembangan antena. Antena bias dianggap sebagai tulang
punggung sistem nirkabel.

H. Referensi

[1] Ludwig, R dan Bretchko, P. RF Circuit Desain, Theory and


Applications. Prentice- Hall, Inc. New Jersey. United Stated of
America. 2000.
http://mirror.thelifeofkenneth.com/sites/erewhon.superkuh.com/libr
ary/Electromagn etics/RF%20Circuit%20Design_%20L
%20Reinhold_%20B%20Pavel_%202000.pd f

Anda mungkin juga menyukai