kepada hasil dari penggunaan instrumen tersebut bukan pada instrumennya. Suatu
instrumen dikatakan valid atau memiliki validitas bila instrumen tersebut benar-
struktur dan karakteristik psikologis aspek yang akan diukur dengan instrumen.
Untuk menguji validitas konstruk dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment
experts). Setelah instrumen dikontruksi tentang aspek – aspek yang akan diukur
konsultasi dengan ahli tentang instrumen tersebut. Para ahli diminta untuk
diperoleh dari angket uji ahli serta uji lapangan. Dalam penjelasan Arikunto
dengan jumlah yang diharapkan maka akan diperoleh nilai rata-rata penilaian.
Kemudian jika cara tersebut dijabarkan dalam rumus maka dapat ditulis sebagai
berikut ini :
2
angket respon peserta didik dan angket respon guru. Sehingga analisis data untuk
Persentase Keterlaksanaan=
∑ x x 100%
N
Keterangan:
N= skor maksimum
Data dari angket respon peserta didik dianalsis dengan menggunakan rumus:
n
´
∑ Kij
j=i
Rata-rata respon peserta didik=
N
dengan mengolah dan menganalisis data dari tes hasil belajar dan lembar
Data tes hasil belajar peserta didik dianalisis secara kuantitatif dengan
penelitian berupa skor tertinggi, skor terendah, skor rata-rata yang diperoleh oleh
1) Ketuntasan Individu
5
Oleh karena itu, peserta didik yang memiliki nilai ketuntasan individu ≥
nilai KKM dikategorikan tuntas sedangkan peserta didik yang memiliki nilai
Hasil angket motivasi belajar ini akan dianalisis dengan rumus sebagai
berikut:
Keterangan:
P = angka persentase,
Skor ideal = skor tertinggi tiap butir x jumlah responden x jumlah butir
Menurut Iskandar (2008), hasil analisis dapat dibuat kategori sebagaimana Tabel
3.5.