alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam (the natural science) dan filsafat moral
yang kemudian berkembang ke dalam cabang-cabang ilmu sosial (the social science). Ilmu alam
terbagi menjadi lagi menjadi imlu alam (the physical science) dan ilmu (the biological science).
Ilmu alam bertujuan mempelajari zat yang membentuk alam semesta sedangkan alam kemudian
bercabang lagi menjadi fisika, kimia, astronomi dan ilmu bumi. Pada ilmu sosial yang meliputi
antropologi, psikologi, ekonomi, sosiologi, ilmu politik. Pada ilmu sosial memiliki cabang lagi
seperti antropologi fisik, linguisti, etnologi, dan antropologi sosial dan kultural. (Adib, 2015: 51).
Filsafat mempersoalkan siapakah manusia? Dalam ilmu sosial diasumsikan bahwa
manusia menjadi lakon utama dalam kajian keilmuannya. Apabila dilihat contoh dari dua ilmu
yang berdekatan yaitu ilmu ekonomi dan manajemen kedua ilmu ini memiliki asumsi yang
berbeda. Ilmu ekonomi mempunyai asumsi bahwa manusia adalam makhluk ekonomi yang
bertujuan mencari kenikmatan sebesar-besarnya dan menjauhi ketidaknyamanan sebisa mungkin.
Sedangkan dalam manajemen mempunyai asumsi bahwa manusia adalah Homo oeconomicus
yang tujuannya menelaah kerjasama antar manusia. (Suriansumantri, 2009:27)
Bahan material filsafat sosial adalah sesuatu yang dapat menyelidiki berbagai bidang dalam
masyarakat, maka kita dihadapkan pada kenyataan bahwa manusia hidup bersama dengan
sesama manusia, bahwa mereka secara bersama-sama menimbulkan keadaan hidup material dan
rohaniah yang sebaliknya memberikan pengaruh. Bahan formal filsafat sosial, saling kaitan
dengan bahan material filsafat sosial namun bahan formal filsafat sosial ini dapat ditinjau dari
sisi Relasi Individual dan Relasi sosialnya (Rahman, 2019).