Anda di halaman 1dari 4

39

Keterangan Tabel :
K1 : Menjelaskan fenomena secara ilmiah
K2 : Mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah
K3 : Menginterpretasikan data dan fakta secara ilmiah
K : Konten
P : Prosedural
E : Epistemik

G. Uji Coba Produk


Uji coba produk akan dilakukan pada tahap uji pengembangan setelah
media pembelajaran di validasi oleh ahli dan direvisi. Uji coba dilakukan untuk
mengetahui hasil penerapan media pembelajaran dalam pembelajaran di kelas,
meliputi pengukuran keefektifan dalam meningkatkan kemampuan literasi sains
siswa dan uji praktis yang ditinjau dari angket respon guru dan siswa. Uji coba
terbatas dilakukan di SMAN 63 Jakarta dengan jumlah 32 peserta didik dan 2
guru fisika. Dalam uji coba produk ini peserta didik dapat mendownload aplikasi
yang telah dikirimkan di grup Whatsapp untuk mengakses media pembelajaran
yang telah dikembangkan.

H. Teknik Analisis Data


Dalam penelitian pengembangan produk yang dikembangkan harus melalui tiga
tahap yakni tahap uji validitas, uji efektivitas dan uji praktis. Adapun teknik analisis data
yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data Wawancara
Hasil wawancara guru dilakukan pada studi pendahuluan akan disimpulkan
untuk mengetahui permasalahan pada proses pembelajaran yang ada disekolah.
2. Analisis Data Angket Penelitian Pendahuluan
Angket studi pendahuluan diberikan kepada peserta didik berfungsi untuk
mengetahui permasalahan yang dialami ketika belajar di kelas, sehingga dari hasil
angket studi pendahuluan peneliti mengetahui permasalahan yang dialami peserta
didik saat di kelas.
40

3. Analisis Angket Validasi Ahli


Kemudian dilakukan kategorisasi kelayakan masing-masing item
74
menggunakan konversi data kuantitatif dengan persamaan sebagai berikut:
= rerata ideal = ½ (skor maksimum ideal+Skor minimum ideal )
= ½ (5+1) = 3
Sbi = simpangan baku ideal 1/6 (skor maksimum ideal- Skor minimum ideal)
Sbi = 1/6 (5-1) = 0,67
Adapun klasifikasi kelayakan ada pada Tabel 3.6 di bawah ini:
75
Tabel 3.6 Klasifikasi konversi data kuantitatif
Rumus Skror Rata-rata Klasifikasi
x > + 1,8 x sbi x > 4,2 Sangat Baik
+ 0,6 x sbi < x  + 1,8 x sbi 3,4 < x  4,2 Baik
- 0,6 x sbi < x  + 0,6 x sbi 2,6 < x  3,4 Cukup
- 1,8 x sbi < x  - 0,6 x sbi 1,8 < x  2,6 Kurang
x - 1,8 x sbi  1,8 Sangat Kurang

Tabel tersebut digunakan sebagai acuan setelah mendapatkan nilai rata-rata


hasil vaidasi ahli. Jika nilai rata-rata lebih besar dari 4,2 maka media
pembelajaraan interaktif dinyatakan sangat layak untuk digunakan.
4. Analisis Angket Respon Peserta Didik dan Guru
Variabel penelitian ini menggunakan nilai rata-rata pada setiap item variabel
atau item pernyataan pada kuisioner kemudian memberikan arti dari nilai rata-rata
berdasarkan pada indeks nilai. Rerata nilai pada tiap parameter dapat
dikategorikan menjadi 3 bagian yaitu kategori positif, normal dan negatif. Adapun
kategori level UEQ ditampilkan pada Tabel 3.7 berikut ini:76
Tabel 3.7 Kategorisasi User Experience Questionnaire
Level Kategori
> 0,8 Evaluasi Positif
-0,8 hingga 0,8 Evaluasi Normal
< 0,8 Evaluasi Negatif

74
Mardapi, D, Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes, 2008, Mitra Cendika
Press.
75
Ibid,.
76
Schrepp, M., Hinderks, A., & Thomaschewski, J, Construction of a Benchmark for the
User Experience Questionnaire (UEQ), International Journal of Interactive Multimedia and
Artificial Intelligence, 2017, 4(4), 40.
41

Tabel tersebut digunakan sebagai acuan setelah mendapatkan hasil respon


peserta didik dan guru. Jika hasil perhitungan excel dari ketujuh aspen UEQ
bernilai lebih besar dari 0,8, maka media pembelajaraan interaktif dinyatakan
sangat praktis untuk digunakan.
5. Analisis Instrumen Tes
Validasi instrumen tes dilakukan untuk mengetahui instrumen tes yang
digunakan telah sesuai dan relevan dengan tujuan dari penelitian yang akan
dilakukan. Untuk mengetahui validitas instrumen, hasil validasi ahli diolah
dengan menggunakan content validity ratio (CVR). Pendekatan yang
dikembangkan oleh Lawshe (1975) dapat digunakan untuk mengukur validitas
instrumen tes. CVR menggunakan pendekatan validitas isi untuk mengetahui
kesesuian soal dengan yang diukur berdasarkan penilaian ahli. Pemberian skor
untuk butir yang dikatakan sesuai adalah 1, sedangkan untuk i yang tidak sesuai
adalah 0. Salah semua item mendapatkan skor, kemudian data diolah. Berikut ini
rumus yang digunakan Lawshe untuk menghitung CVR:77

Keterangan:
CVR = rasio validitas isi
= jumlah ahli atau judgement pemberi nilai
= jumlah ahli atau judgement

Nilai CVR berkisar antara +1 sampai -1. Nilai positif (+) menunjukan
bahwa setidaknya setengah panelis menilai item sebagai panelis menilai item
sebagai penting/esensial. Semakin besar CVR dari 0, maka semakin “penting” dan
semakin tinggi validitas isinya. Nilai CVR sebesar 0,500 menggunakan item yang
digunakan sudah memenuhi validitas isi yang banyak. Setelah butir yang valid

77
Lawshe, Charles H. "A quantitative approach to content validity." Personnel
psychology, 28.4, 1975, p. 567.
42

teridentifikasi selanjutnya mencari nilai indeks validitas konten (CVI). Secara


sederhana CVI merupakan rata-rata dari nilai CVR.78

Kategori hasil perhitungan CVI dijelaskan pada Tabel 3.8 berikut:79


Tabel 3.8 Kategori hasil perhitungan CVI
Rentang Nilai Kategori
0,00 – 0,33 Tidak sesuai
0,34 – 0,67 Sesuai
0,68 – 1,00 Sangat sesuai
Uji efektivitas dilakukan peneliti untuk meninjau seberapa banyak siswa
yang mendapatkan hasil posttest ≥ dari hasil pretest setelah belajar menggunakan
media pembelajaran interaktif. Peningkatan kemampuan literasi sains peserta
didik dapat dilihat dengan menggunakan uji Normal Gain.80 Perhitungan uji
Normal Gain (N-gain) dapat dihitung dengan rumus gain ternormalisasi sebagai
berikut:81

Kriteria peningkatan kemampuan literasi sains berdasarkan N-gain


dijelaskan pada Tabel 3.9 berikut:82
Tabel 3.9 Kriteria N – gain
Faktor gain (g) Kriteria
> 0,7 Tinggi
0,3 > 0,7 Sedang
< 0,3 Rendah

78
Ibid,. p. 568.
79
Ibid,. p. 567.
80
Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains: Jawaban Atas
Pertanyaan-Pertanyaan Mahasiswa Tingkat Akhir Yang Sering Muncul Dalam Penelitian
Pendidikan Sains, (Yanti Herlanti, 2014). h. 75.
81
Faishal Aji Zulmi and Isa Akhlis, “Pengembangan LKPD Berekstensi EPUB Berbasis
Discovery Learning Untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik,” Unnes
Physic Education Journal, vol 9, no 1, 2020. h., 211.
82
Richard R. Hake, “Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A six
Thousand Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Course, American
Journal of Physics, Vol. 66, 1998, p. 65.

Anda mungkin juga menyukai