Anda di halaman 1dari 19

1

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas, yaitu pengalaman prakerin dan
bimbingan karir dan satu variabel terikat yaitu kesiapan kerja. Untuk mendeskripsikan dan
menguji pengaruh variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini, maka pada bagian
ini akan disajikan data dari masing-masing variabel berdasarkan data yang diperoleh
dilapangan. Dengan hasil deskripsi data sebagai berikut:
1. Deskripsi pengalaman prakerin
Deskripsi untuk data pengalaman prakerin dapat dilihat pada table 4.1

Tabel 4.1
Distribusi Statistik Pengalaman Prakerin

Statistics
PENGALAMAN PRAKERIN
N Valid 56
Missing 0
Mean 90.0893
Median 90.0000
Mode 90.00
Std. Deviation 5.23720
Variance 27.428
Range 27.00
Minimum 73.00
Maximum 100.00
Sum 5045.00

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS 26, untuk pengalaman prakerin


didapat hasil dari 56 responden yang dideskripsikan melalui SPSS versi 26, untuk
nilai minimum atau nilai terendah diperoleh sebesar 73,00, nilai maximum atau nilai
terbesar diperoleh sebesar 100,00, nilai mean yaitu merupakan nilai rata-rata yang
diperoleh dari hasil kesiapan kerja adalah sebesar 90,0893, nilai median yaitu
merupakan nilai tengah yang diperoleh dari hasil kesiapan kerja adalah sebesar
2

90,0000, nilai modus sebesar 90,00, Std deviation atau standar deviasi untuk hasil
kesiapan kerja diperoleh 5,23720.
Tabel 4.2
Kriteria untuk rata-rata nilai Pengalaman prakerin

0 – 49 Tergolong Gagal
50 – 59 Tergolong Kurang
60 – 69 Tergolong Cukup
70 – 79 Tergolong Baik
80 – 100 Tergolong Istimewah
(Subana dan Sudrajat, dalam Ardiansyah 2020:51)
Berdasarkan dari tabel kriteria rata-rata pengalaman prakerin untuk SMK bidang TIK
di Pontianak Utara diperoleh nilai rata-rata sebesar 90,08 yang termasuk adalah
kriteria “Istimewah”.
2. Deskripsi Bimbingan Karir
Berikut ini hasil bimbingan karir yang di dapat pada 56 responden:
Tabel 4.3
Dristibusi Skor Angket Bimbingan Karir

Pilihan Jawaban Jumlah Jawaban Presentase (%)


Sangat Setuju 437 38,9%
Setuju 620 55,2%
Tidak Setuju 64 5,6%
Sangat Tidak Setuju 2 0,1%
Total 557 100%

Berdasarkan tabel distribusi skor Bimbingan Karir diketahui jawaban “Sangat


Setuju” berjumlah 437 dengan presentase sebesar 38,9%. Jumlah jawaban “Setuju”
berjumlah 620 dengan presentase 55,2%. Jumlah jawaban “Tidak Setuju” berjumlah 64
dengan presentase5,6%. Dan Jumlah jawaban “Sangat Tidak Setuju” berjumlah 2 dengan
presentase 0,1%.
3

Tabel 4.4
Distribusi Statistik Bimbingan Karir
Statistics
BIMBINGAN KARIR
N Valid 56
Missing 0
Mean 66.7143
Std. Error of Mean .72107
Median 66.0000
Mode 62.00a
Std. Deviation 5.39601
Variance 29.117
Range 22.00
Minimum 55.00
Maximum 77.00
Sum 3736.00

Berdasarkan hasil tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa variabel bimbingan karir
digunakan 20 butir pernyataan dan hasil penelitian berdasarkan 56 responden berkaitan
dengan bimbingan karir dapat dilihat dari hasil perhitungan SPSS 26, untuk nilai
minimum atau nilai terendah diperoleh sebesar 55,00, nilai maksimum atau nilai terbesar
diperoleh sebesar 77,00, nilai mean yaitu merupakan nilai rata-rata yang diperoleh
sebesar 66,7143, median yaitu nilai tengah yang diperoleh dari bimbingan karir 66,0000,
Std Deviation atau standar deviasi untuk bimbingan karir sebesar 5,39601, nilai modus
sebesar 62,00. Maka distribusi data disajikan menjadi beberapa golongan atau kelas,
dengan perhitungan.
Menentukan range (R) = Nilai tertinggi – Nilai terendah

R = 77 – 55 = 22

Menentukan banyak kelas (K) = 1 + 3,3 log n

K = 1 + 3,3 log 56

= 6, 74 = 7 (Dibulatkan)

Menentukan panjang kelas interval (i) = R/K


4

i = 22/ 7

i = 3,14 = 3

Setelah mengetahui range, banyak kelas dan panjang kelas interval, maka bentuk
tabel distribusi bimbingan karir sebagai berikut :

Tabel 4.5
Distribusi Statistik Angket Bimbingan Karir

Kelas Interval Frekuensi Persen


55 – 57 1 1,7
58 – 60 5 8,9
61 – 63 13 23,2
64 – 66 12 21,4
67 – 69 9 16
70 – 72 7 12,5
73 – 75 4 7,1
76 – 78 5 8,9
Total 56 100

Kecenderungan bimbingan karir dapat dihitung berdasarkan skor instrument,


dengan skor instrumen maksimal 77,00 dan minimal 55,00.
Adapun perhitungan sebagai berikut :

1
Mi = (skor maksimal + skor minimal)
2

1
= (77,00 + 55,00) = 66
2

1
Sdi = (Skor maksimal – skor minimal)
6

1
= (77,00 – 55,00) = 3,6
6
5

Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Interval Kategori bimbingan karir

Interval Frekuensi Presentase Kategori


>72,136 9 16,07 Sangat Tinggi
66,518 - 72,136 16 28,57 Tinggi
60,899 – 66,518 24 42,85 Rendah
< 60,899 7 12,5 Sangat Rendah
Total 56 100

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi interval bimbingan karir diperoleh hasil


pengolahan data bimbingan karir siswa SMK bidang TIK di Pontianak Utara, yang
memiliki kategori sangat tinggi sebanyak 9 siswa dengan presentase 16,07%, kategori
tinggi sebanyak 16 siswa dengan presentase 28,57%, kategori rendah sebanyak 24 siswa
dengan presentase 42,85%, dan kategori sangat rendah sebanyak 7 siswa dengan
presentase 12,5%. Jadi, secara umum bimbingan karir terhadap kesiapan kerja siswa
tergolong rendah.

3. Deskripsi Kesiapan Kerja


Berikut ini hasil bimbingan karir yang di dapat pada 56 responden:
Tabel 4.7
Dristibusi Skor Angket Kesiapan Kerja

Pilihan Jawaban Jumlah Jawaban Presentase (%)


Sangat Setuju 473 46,9%
Setuju 477 47,3%
Tidak Setuju 43 4,2%
Sangat Tidak Setuju 15 1,5%
Total 557 100%

Berdasarkan tabel distribusi skor Bimbingan Karir diketahui jawaban “Sangat


Setuju” berjumlah 473 dengan presentase sebesar 46,9%. Jumlah jawaban “Setuju”
berjumlah 477 dengan presentase 47,3%. Jumlah jawaban “Tidak Setuju” berjumlah 43
6

dengan presentase 4,2%. Dan Jumlah jawaban “Sangat Tidak Setuju” berjumlah 15
dengan presentase 1,5%.

Tabel 4.8
Distribusi Statistik Kesiapan Kerja
Statistics
KESIAPAN KERJA
N Valid 56
Missing 0
Mean 61.1429
Std. Error of Mean .85373
Median 61.5000
Mode 62.00
Std. Deviation 6.38871
Variance 40.816
Range 43.00
Minimum 28.00
Maximum 71.00
Sum 3424.00

Berdasarkan hasil tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa variabel kesiapan kerja
digunakan 18 butir pernyataan dan hasil penelitian berdasarkan 56 responden berkaitan
dengan bimbingan karir dapat dilihat dari hasil perhitungan SPSS 26, untuk nilai
minimum atau nilai terendah diperoleh sebesar 28,00, nilai maksimum atau nilai terbesar
diperoleh sebesar 71,00, nilai mean yaitu merupakan nilai rata-rata yang diperoleh
sebesar 61,1429, median yaitu nilai tengah yang diperoleh dari bimbingan karir 61,5000,
Std Deviation atau standar deviasi untuk bimbingan karir sebesar 6,38871, nilai modus
sebesar 62,00. Maka distribusi data disajikan menjadi beberapa golongan atau kelas,
dengan perhitungan.
Menentukan range (R) = Nilai tertinggi – Nilai terendah
7

R = 71 – 28 = 43

Menentukan banyak kelas (K) = 1 + 3,3 log n

K = 1 + 3,3 log 56

= 6, 74 = 7 (Dibulatkan)

Menentukan panjang kelas interval (i) = R/K

i = 43/7

i = 6,14 = 6

Setelah mengetahui range, banyak kelas dan panjang kelas interval, maka bentuk
tabel distribusi bimbingan karir sebagai berikut :

Tabel 4.9
Distribusi Statistik Angket Bimbingan Karir

Kelas Interval Frekuensi Persen


28 – 33 1 1,7
34 – 39 0 0
40 – 45 0 0
46 – 51 0 0
52 – 57 11 19,6
58 – 63 25 44,6
64 – 69 16 28,5
70 – 75 3 5,3
Total 56 100

Kecenderungan bimbingan karir dapat dihitung berdasarkan skor instrument,


dengan skor instrumen maksimal 71,00 dan minimal 28,00.
Adapun perhitungan sebagai berikut :

1
Mi = (skor maksimal + skor minimal)
2

1
= (71,00 + 28,00) = 49,5
2
8

1
Sdi = (Skor maksimal – skor minimal)
6

1
= (71,00 – 28,00) = 7,1
6

Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Interval Kategori kesiapan kerja

Interval Frekuensi Presentase Kategori


>67,532 8 14,28 Sangat Tinggi
61,143 – 67,532 20 35,71 Tinggi
54,754 – 61,143 25 44,64 Rendah
<54,754 3 5,35 Sangat Rendah
Total 56 100

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi interval kesiapan kerja diperoleh hasil


pengolahan data kesiapan kerja siswa SMK bidang TIK di Pontianak Utara, yang
memiliki kategori sangat tinggi sebanyak 8 siswa dengan presentase 14,28%, kategori
tinggi sebanyak 20 siswa dengan presentase 35,71%, kategori rendah sebanyak 25 siswa
dengan presentase 44,64%, dan kategori sangat rendah sebanyak 3 siswa dengan
presentase 5,35%. Jadi, secara umum hasil dari kesiapan kerja siswa tergolong rendah.

B. Analisis Data
1. Analisis Inferensial
Analisis inferensial dalam penelitian ini terdiri atas uji normalitas, uji linearitas, uji
multikolinearitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau
tidak. Apakah nilai signifikansi lebih dari a = 0,05 maka data berdistribusi normal,
9

sedangkan apabila nilai signifikansi kurang dari α = 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal. Pada analisis data ini untuk menguji normalitas data diuji menggunakan
rumus kolmogrov-smirnov menggunakan aplikasi SPSS versi 26.
Pengujian normalitas data diperlukan untuk mengetahui apakah data yang
dianalisis berdistribusi normal dan juga berasal dari populasi yang normal pula. Cara
menghitung uji normalitas data pada instrumen penelitian ini menggunakan rumus
Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan analisis data tersebut diketahui nilai signifikansi
yang menunjukan normalitas data. Kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan
normal apabila harga koefisien asymp.sign output Kalmogorov-smirnov tesr > dari
alpha yang ditentukan yaitu 5% (0,05) dengan hasil uji normalitas yaitu:

Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas

Variabel Asymp.Sig Keterangan


Pengalaman Prakerin 0,044 Normal
Bimbingan Karir 0,044 Normal
Kesiapan kerja 0,044 Normal

Berdasarkan uji normalitas dengan Kolmogorov-smirnov test diperoleh nilai


symp.sign untuk pengalaman prakerin sebesar (0,044) untuk bimbingan karir sebesar
(0,044) dan untuk kesiapan kerja sebesar (0,044) Maka dapat disimpulkan semua data
berdistribusi normal.
b. Uji linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel dependen
dengan variabel independen. Apabila terjadi hubungan yang linear antar variabel
bebas dan variabel terikat maka pengujian dapat dilanjutkan, sebaliknya apabila tidak
terjadi hubungan maka analisis regresi tidak dapat dilanjukan.
Pengujian ini menggunakan taraf signifikansi 0,05 atau 5% apabila probabilitas
> 0,05, maka terjadi hubungan linear antara variabel bebas dan variabel terikat. Hasil
uji menunjukan bahwa semua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan linear.
Tabel 4.12
Hasil Uji Linearitas
Variabel Asymp.Sig Keterangan
Pengalaman Prakerin 0,877 Linear
10

Bimbingan Karir 0,897 Linear

Berdasarkan output yang dikeluarkan aplikasi pengolahan data statistik SPSS 26


diketahui bahwa nilai signifikansi variabel pengalaman prakerin sebesar 0,877 lebih
besar dari 0,05 sehingga X1 dan Y linear. Variabel bimbingan karir diketahui bahwa
signifikansi sebesar 0,897 lebih besar dari 0,05 sehingga X2 dan Y linear.
c. Uji Multikolinearitas
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel bebas. Menggunakan
analisis korelasi akan diperoleh harga interkorelasi antar variabel bebas. Dengan
Variance Inflation Faktor (VIF) lebih kecil dari 10,00 dan nilai tolerance lebih besar
dari 0,10. Maka tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas, maka uji korelasi
ganda dapat dilanjutkan. Dan jika kriteria variance inflation factor (VIF) lebih besar
dari 10,00 dan nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 maka terjadi multikolinearitas antar
variabel bebas maka uji regresi ganda tidak dapat dilanjutkan.
Tabel 4.13
Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan


Pengalaman 0,999 1.001 Tidak Terjadi
Prakerin Multikolinearitas
Bimbingan Karir 0,999 1.001 Tidak Terjadi
Multikolinearitas

Hasil analisis yang disajikan diatas menunjukan bahwa nilai tolerance antara
variabel prakerin sebesar 0,999 > 0,10 dan nilai VIF (variance inflation faktor) 1,001
>10,00 sehingga dapat disimpukan tidak terjadi multikolinearitas. dan untuk nilai
tolerance variabel bimbingan karir sebesar 0,999 > 0,10 dan nilai VIF (variance
inflation faktor) 1,001>10,00 sehingga dapat disimpukan tidak terjadi
multikolinearitas, maka uji regresi ganda dapat dilanjutkan.

C. Uji Hipotesis
11

Pengambilan keputusan berupa diterima atau tidaknya hipotesis, maka yang digunakan
dalam penelitian ini ialah menggunakan hasil uji regresi linear sederhana dan regresi linear
berganda.
1. Hipotesis Pertama
a. Apakah terdapat pengaruh pengalaman prakerin ( X 1 ) terhadap kesiapan kerja (Y)
siswa SMK jurusan TIK di Pontianak Utara?
Ha : Terdapat pengaruh pengalaman prakerin ( X 1 ) terhadap kesiapan kerja (Y) siswa
SMK bidang TIK di Pontianak Utara.
Ho : Tidak terdapat pengaruh pengalaman prakerin ( X 1 ) terhadap kesiapan kerja
(Y) siswa SMK bidang TIK di Pontianak Utara.

Uji hipotesis pertama menggunakan uji regresi sederhana yang dilakukan pada
variabel pengalaman prakerin ( X 1 ) terhadap kesiapan kerja (Y), dapat dilihat pada
tabel berikut ini:

Tabel 4.14
Model Summary Pengalaman Prakerin ( X 1 )
Terhadap Kesiapan Kerja (Y)

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .284a .081 .064 6.18228

Tabel diatas menjelaskan besarnya nilai korelasi atau hubungan (R) yaitu
sebesar 0,284 dan dijelaskan presentase pengaruh pengalaman prakerin ( X 1 ) terhadap
kesiapan kerja (Y) yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil
penguadratan R. dari output tersebut diperoleh determinasi R2 sebesar 0,081.
Dari tabel model summary dapat dilihat bahwa variabel pengalman prakerin X 1
memiliki nilai koefisien (r) regresi positif 0,284 dan determinasi (r2) sebesar 0,081
artinya pengalaman prakerin memberikan pengaruh sebesar 8,1%% terhadap
kesiapan kerja. sedangkan 91,9% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
12

Tabel 4.15
Anova Pengaruh Pengalaman Prakerin Terhadap Kesiapan Kerja

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 180.945 1 180.945 4.734 .034b
Residual 2063.912 54 38.221
Total 2244.857 55

Pada tabel 4.15 menjelaskan apakah terdapat pengaruh yang positif antara
variabel X 1 terhadap Y. dari output menunjukan hasil F hitung sebesar 4,734 dengan
tingkat signifikan 0,034 dengan kata lain berdasarkan tabel anova diatas dapat dilihat

bahwa perolehan nilai signifikan 0,034 > 0,05, sehingga Ho diterima dan H a ditolak.

Tabel 4.16
Coefficients Pengaruh Pengalaman Prakerin Terhadap Kesiapan Kerja

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 92.453 14.414 6.414 .000
PENGALAMAN PRAKERIN -.348 .160 -.284 -2.176 .034

Dari tabel coefficients dapat dilihat bahwa nilai konstanta (a) = 92,453 dan
koefisien regresi (b) = -0,348 sehingga jika dimasukan ke dalam persamaan
regresinya sebagai berikut:
Y = a + bX
Y = 92,453 + (-0,348) X 1 .
Dari uji regresi sederhana dengan persamaan Y= 92,453 + (-0,348)X1, didapat
nilai signifikansi 0,034 > 0,05 Ho diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa tidak
terdapat pengaruh secara signifikan antara pengalaman prakerin terhadap kesiapan
kerja.
2. Hipotesis Kedua
13

a. Apakah terdapat pengaruh bimbingan karir ( X 2 ) terhadap kesiapan kerja (Y) siswa
SMK bidang TIK di Pontianak Utara?
Ha : Terdapat pengaruh bimbingan karir ( X 2 ) terhadap kesiapan kerja (Y) siswa SMK
bidang TIK di Pontianak Utara.
Ho : Tidak terdapat pengaruh bimbingan karir ( X 2 ) terhadap kesiapan kerja (Y) siswa
SMK bidang TIK di Pontianak Utara.

Uji hipotesis kedua menggunakan uji regresi sederhana yang dilakukan pada
variabel bimbingan karir ( X 2 ) terhadap kesiapan kerja (Y), dapat dilihat pada pada
tabel berikut ini:

Tabel 4.17
Model Summary Bimbingan Karir ( X 2 ) Terhadap Kesiapan Kerja (Y)

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .355 a
.126 .110 6.02868

Tabel diatas menjelaskan besarnya nilai korelasi atau hubungan (R) yaitu
sebesar 0,355 dan dijelaskan presentase pengaruh bimbingan karir ( X 2 ) terhadap
kesiapan kerja (Y) yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil
penguadratan R. dari output tersebut diperoleh determinasi R2 sebesar 0,126.
Dari tabel model summary dapat dilihat bahwa variabel bimbingan karir X 2
memiliki nilai koefisien (r) regresi positif 0,355 dan determinasi (r 2) sebesar 0,126
artinya pengalaman prakerin memberikan pengaruh sebesar 12,6% terhadap kesiapan
kerja. Sedangkan 87,4% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini.
Tabel 4.18
Anova Pengaruh Bimbingan Karir Terhadap Kesiapan Kerja
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 282.228 1 282.228 7.765 .007b
Residual 1962.629 54 36.345
14

Total 2244.857 55

Pada tabel 4.18 menjelaskan apakah terdapat pengaruh yang positif antara
variabel X 2 terhadap Y. dari output menunjukan hasil F hitung sebesar 7,765 dengan
tingkat signifikan 0,007 dengan kata lain berdasarkan tabel anova diatas dapat dilihat
bahwa perolehan nilai signifikan 0,007 < 0,05, sehingga H a diterima dan H O ditolak.

Tabel 4.19
Coefficients Pengaruh Bimbingan Karir Terhadap Kesiapan Kerja

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 33.136 10.083 3.286 .002
BIMBINGAN KARIR .420 .151 .355 2.787 .007

Dari tabel coefficients dapat dilihat bahwa nilai konstanta (a) = 33,136 dan
koefisien regresi (b) = 0, 420 sehingga jika dimasukan kedalam persamaan regresinya
sebagai berikut:
Y = a + Bx
Y = 33,136 + 0,420 X 2 .
Dari uji regresi sederhana dengan persamaan Y= 33,136 + 0,420 1 X 2 , didapat
nilai signifikansi 0,007 < 0,05 Ha diterima dan Ho ditolak, artinya bahwa terdapat
pengaruh secara signifikan antara bimbingan karir terhadap kesiapan kerja.
3. Hipotesis Ketiga
a. Apakah terdapat pengaruh pengalaman prakerin ( X 1 ) dan bimbingan karir ( X 2 )
secara bersama - sama terhadap kesiapan kerja (Y) siswa SMK bidang TIK di
Pontianak Utara?
Ha : Terdapat pengaruh pengalaman bimbingan ( X 1 ) dan bimbingn karir ( X 2 )
secara bersama - sama terhadap kesiapan kerja (Y) siswa SMK bidang TIK
di Pontianak T Utara.
15

Ho :.Tidak terdapat pengaruh pengalaman prakerin ( X 1 ) dan bimbingan karir ( X 2 )


secara bersama - sama terhadap kesiapan kerja (Y) siswa SMK bidang TIK
di Pontianak Utara.

Pengujian hipotesis regresi dengan dua atau lebih variabel independen


dilakukan dengan menggunakan program SPSS 26 dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.20
Model Summary Pengaruh Pengalaman Prakerin ( X 1 ) Dan Bimbingan Karir ( X 2 )
Terhadap Kesiapan Kerja (Y)

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .448 a
.201 .171 5.81698
a. Predictors: (Constant), BIMBINGAN KARIR, PENGALAMAN
PRAKERIN

Dapat dilihat dari tabel summary bahwa pariabel pengalaman prakerin ( X 1 ) dan
bimbingan karir ( X 2 ) secara bersama-sama memiliki nilai koefisien positif sebesar
0,448 dan koefisien determinasi sebesar 0,201. Hal ini membuktikan bahwa variabel
X 1 dan X 2 secara bersama-sama memberikan pengaruh positif terhadap kesiapan
kerja, koefisien determinasi atau sumbangan efektif variabel X 1 dan X 2 secara
bersama-sama terhadap kesiapan kerja sebesar 20,1% yang berarti 79,9% kesiapan
kerja dipengaruhi oleh faktor lain.
Tabel 4.21
Anova Pengaruh Pengalaman Prakerin dan Bimbingan Karir Terhadap Kesiapan Kerja

ANOVAa
16

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 Regression 451.482 2 225.741 6.671 .003b
Residual 1793.375 53 33.837
Total 2244.857 55
a. Dependent Variable: KESIAPAN KERJA
b. Predictors: (Constant), BIMBINGAN KARIR, PENGALAMAN PRAKERIN

Pada bagian ini menjelaskan apabila terdapat pengaruh yang signifikan dari
kedua variabel (pengalaman prakerin dan bimbingan karir) secara bersama-sama
terhadap variabel kesiapan kerja. Dari output terlihat bahwa F hitung sebesar 6,671
dengan tingkat signifikansi 0,003 dengan kata lain berdasarkan tabel anova diatas
dapat dilihat bahwa perolehan nilai signifikansi 0,003 < 0,05 sehingga hipotesis Ha

diterima dan Ho ditolak.


Tabel 4.22
Coefficients Pengaruh Pengalaman Prakerin dan Bimbingan Karir Terhadap Kesiapan
Kerja

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 64.005 16.886 3.790 .000
PENGALAMAN PRAKERIN -.336 .150 -.275 -2.237 .030
BIMBINGAN KARIR .411 .145 .347 2.828 .007
a. Dependent Variable: KESIAPAN KERJA

Dari tabel Coefficients dapat dilihat bahwa besarnya nilai konstata (a) = 64,005
dan koefisien regresi (b1) = -0,336; Sig = 0,030; (b2) = 0,411; Sig = 0,007; sehingga
jika dimasukan kedalam persamaan regresi linear maka hasilnya sebagai berikut:

Y = 64,005+ -0,336212X1 + 0,411X2


Berdasarkan hasil data analisis regresi linear berganda dengan persamaan Y =
64,005 + -0,336X1 + 0,411X2. Bentuk persamaan tersebut diartikan sebagai berikut:
nilai konstanta sebesar 64,005 menunjukan jika tidak ada variabel pengalaman
17

prakerin dan bimbingan karir maka skor kesiapan kerja adalah sebesar 64,005.
Koefisien regresi B menunjukan pengalaman prakerin adalah -0,336 bahwa setiap
penambahan 1 skor pengalaman prakerin maka akan terjadi peningkatan sebesar -
0,336, dengan asumsi bahwa variabel bimbingan karir dari model regresi adalah tetap,
dengan signifikan 0,030. Kemudian bimbingan karir 0,411 bahwa setiap penambahan
1 skor bimbingan karir maka akan terjadi peningkatan sebesar 0,411, dengan asumsi
bahwa variabel pengalaman prakerin dari model regresi adalah tetap, dengan
signifikan 0,007.
Dari uji hasil regresi berganda diatas diperoleh signifikan pada tabel coeficients
adalah 0,007 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan secara bersamaan terdapat pengaruh
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat atau dengan kata lain Ha
diterima Ho ditolak.

D. Pembahasan
Dari hasil analisis data Pengaruh Pengalaman Prakerin Dan Bimbingan Karir
Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK bidang TIK di Pontianak Utara dengan analisis data
yang digunakan adalah deskriptif dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Deskripsi
Berdasarkan hasil penelitian dideskripsikan untuk variabel pengalaman prakerin
memperoleh nilai mean sebesar 90,0893, nilai median sebesar 90,0000, Std Deviation
sebesar 5,23720, nilai modus sebesar 90,00 selain itu skor tertinggi untuk variabel
pengalaman prakerin adalah 100,00 dan skor terendah adalah 73,00. Hasil penelitian
dideskripsikan untuk variabel bimbingan karir memperoleh nilai mean sebesar 66,7143,
median sebesar 66,0000, Std Deviation sebesar 5,39601, nilai modus sebesar 62,00.
selain itu skor tertinggi untuk variabel bimbingan karir adalah 77,00 dan skor terendah
adalah 55,00. Hasil dari kesiapan kerja untuk nilai minimum sebesar 28,00, nilai
maximum diperoleh sebesar 71,00, nilai mean diperoleh dari hasil kesiapan kerja adalah
sebesar 61,1429, nilai median diperoleh dari hasil kesiapan kerja adalah sebesar 61,5000,
nilai modus sebesar 62,00, Std deviation untuk hasil kesiapan kerja diperoleh 6,38871.
1. Pengalaman Prakerin terhadap Kesiapan Kerja
18

Berdasarkan hasil penelitian pengalaman prakerin terhadap kesiapan kerja dapat


dilihat dari tabel 4.10 yang terdiri dari kategori sangat tinggi 8 siswa dengan presentase
14,28%, kategori tinggi 20 siswa dengan presentase 35,71%, kategori rendah 25 dengan
presentase 44,64%, dan kategori sangat rendah 3 siswa atau 5,35%. Hal ini menunjukan
semakin rendah pengalaman prakerin siswa maka semakin rendah kesiapan kerja siswa.
Setelah dilakukan analisis regresi sederhana memiliki nilai koefisien (r) regresi positif
0,284 dan determinasi (r2) sebesar 0,0,081 artinya pengalaman prakerin memberikan
pengaruh sebesar 8,1% terhadap kesiapan kerja. sedangkan 91,9% dipengaruhi variabel
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis menggunakan
analisis regresi sederhana diperoleh hasil F hitung sebesar 4,734 dengan tingkat
signifikan 0,034 dengan kata lain berdasarkan tabel anova diatas dapat dilihat bahwa

perolehan nilai signifikan 0,034 > 0,05, sehingga Ho diterima dan H a ditolak.
2. Bimbingan karir terhadap kesiapan kerja
Berdasarkan hasil penelitian bimbingan karir terhadap kesiapan kerja yang terdiri
dari kategori sangat tinggi 9 siswa dengan presentase 16,07%, kategori tinggi 16 siswa
dengan presentase 28,57%, kategori rendah 24 dengan presentase 42,85%, dan kategori
sangat rendah 7 siswa atau 12,5%. Hal ini menunjukan semakin rendah bimbingan karir
siswa maka semakin rendah kesiapan kerja siswa. Setelah dilakukan analisis regresi
sederhana memiliki nilai koefisien (r) regresi positif 0,595 dan determinasi (r2) sebesar
0,354 artinya bimbingan karir memberikan pengaruh sebesar 35,4% terhadap kesiapan
kerja. sedangkan 64,6% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan analisis regresi sederhana diperoleh hasil F
hitung sebesar 30,638 dengan tingkat signifikan 0,000 dengan kata lain berdasarkan tabel
anova diatas dapat dilihat bahwa perolehan nilai signifikan 0,000 < 0,05, sehingga H a
diterima dan H O ditolak.
3. Pengalaman prakerin dan bimbingan karir terhadap kesiapan kerja
Variabel pengalaman prakerin dan bimbingan karir secara bersama-sama setelah
dilakukan analisis regresi berganda diperoleh nilai koefisiesn regresi sebesar 0,448 yang
artinya memberikan pengaruh pada kesiapan kerja sementara koefisien determinasi
sebesar 0,201. Yang secara bersama-sama memberikan pengaruh positif terhadap
kesiapan kerja, koefisien determinasi atau sumbangan efektif variabel X 1 dan X 2 secara
19

bersama-sama terhadap kesiapan kerja sebesar 20,1% yang berarti 79,9% kesiapan kerja
dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan hasil analisis F hitung sebesar 6,671 dengan
tingkat signifikansi 0,003 dengan kata lain berdasarkan tabel anova diatas dapat dilihat

bahwa perolehan nilai signifikansi 0,003 < 0,05 sehingga hipotesis Ha diterima dan Ho

ditolak. Koefisien regresi ganda diperoleh nilai konstanta (a) = 64,005 dan koefisien
regresi (b1) = -0,336; Sig = 0,030; (b2) = 0,411; Sig = 0,007; sehingga jika dimasukan
kedalam persamaan regresi linear maka hasilnya sebagai berikut: Y = 64,005 + -0,336X1
+ 0,411X2

A. Kendala Dalam Penelitian


Dalam penelitian ini hasil penerapan dalam pelaksanaan penelitian ada beberapa
kendala dalam melaksanakan penelitian yaitu:
1. Kurangnya buku dalam referensi penelitian.
2. Instrumen penelitian yang berupa angket sehingga mengandalkan kejujuran responden
dalam mengisi pernyataan yang sesuai untuk data penelitian.
3. Terdapat beberapa responden yang masih kurang memperhatikan pengisian angket
online, dikarenakan responden kurang fokus pada setiap pernyataan.
4. Variabel bebas yang mempengaruhi kesiapan kerja hanya terbatas pada pengalaman
prakerin dan bimbingan karir sedangkan masih banyak faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kesiapan kerja pada mata pelajaran TKJ dan RPL siswa SMK AL
MADANI Pontianak yang belum dibahas pada penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai