Anda di halaman 1dari 14

PAIRED SAMPLE T TEST

(UJI T UNTUK DUA SAMPEL YANG BERPASANGAN)

Uji t untuk 2 sampel berpasangan (paired sampel t test) digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk numerik (interval atau
rasio).

Latihan:
Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui adakah perbedaan skor pengetahuan ibu
hamil sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang gizi ibu hamil. Data skor ibu hamil
sebelum diberi penyuluhan (pretest) dan sesudah diberi penyuluhan (post test),
ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Ibu Hamil Sebelum Sesudah Ibu Hamil Sebelum Sesudah
1 55.8 60.4 21 60.7 62.5
2 60.2 70.6 22 62.4 71.3
3 55.4 75.2 23 53.9 65.7
4 80.2 87.3 24 74.5 75.1
5 65.3 66.8 25 67.3 67.4
6 70.6 65.4 26 51.6 68.7
7 60.5 70.5 27 52.3 61.9
8 40.8 50.8 28 60.1 74.5
9 45.9 60.7 29 79.8 75.6
10 50.7 55.9 30 72.7 71.7
11 70.6 65.4 31 51.6 68.7
12 60.5 71.5 32 52.3 61.9
13 40.8 50.8 33 60.1 60.5
14 45.9 60.7 34 79.8 73.6
15 50.7 70.3 35 72.7 72.5
16 55.8 65.4 36 60.7 68.7
17 60.2 70.6 37 62.4 65.1
18 55.4 65.2 38 53.9 65.7
19 80.2 85.6 39 74.5 75.1
20 65.3 50.3 40 67.3 78.4

Uji Hipotesis apa yang akan dipakai?


Langkah–langkah Penentuan Uji Hipotesis:
No Langkah Jawaban
1 Rumusan masalah Apakah ada perbedaan skor pengetahuan ibu hamil
sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang
gizi ibu hamil?
2 Variabel bebas Pemberian penyuluhan gizi ibu hamil
3 Skala variabel bebas Kategorik (nominal)
4 Kategori variabel bebas a. Sebelum diberi penyuluhan gizi ibu hamil
b. Sesudah diberi penyuluhan gizi ibu hamil
5 Variabel terikat Skor pengetahuan ibu hamil
6 Skala variabel terikat Numerik (interval)
7 Jenis hipotesis Komparatif
8 Hipotesis nol (Ho) Tidak ada perbedaan skor pengetahuan ibu hamil
sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang
gizi ibu hamil
9 Hipotesis alternatif (Ha) Ada perbedaan skor pengetahuan ibu hamil
sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang
gizi ibu hamil
10 Jumlah kelompok data 2 (dua) kelompok data:
a. Data skor pengetahuan sebelum diberi
penyuluhan
b. Data skor pengetahuan sesudah diberi
penyuluhan
11 Berpasangan/tidak Berpasangan, karena subyek yang diukur skor
berpasangan pengetahuannya sebelum dan sesudah penyuluhan
adalah subyek yang sama
12 Uji hipotesis yang sesuai:
Uji yang dapat digunakan adalah uji t berpasangan (uji parametrik) jika
memenuhi syarat uji parametrik yaitu data terdistribusi normal.
Jika data tidak terdistribusi normal, maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji
alternatifnya yaitu uji wilcoxon (uji non parametrik).

Langkah-langkah:
1. Buka lembar kerja baru
2. Masukan data skor pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberi penyuluhan
3. Setelah selesai, simpan dengan file Nama..., NIM…, Rombel..., Data pre post skor
pengetahuan ibu hamil
4. Langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :
a) Memeriksa syarat uji t untuk kelompok berpasangan
a. Data harus berdistribusi normal (wajib).
b. Varians data tidak perlu diuji karena kelompok data berpasangan.
b) Jika memenuhi syarat (data berdistribusi normal), maka dipilih uji t berpasangan.
c) Jika tidak memenuhi syarat (data tidak berdistribusi normal), maka dipilih uji
alternatifnya yaitu uji wilcoxon (non parametrik).
4. Menguji distribusi data:
 Lakukan uji normalitas untuk data skor pengetahuan sebelum penyuluhan (pre
test) dan skor pengetahuan sesudah penyuluhan (post test)  lihat langkah-
langkahnya pada bab normalitas data.
 Setelah diproses, bagaimana hasilnya?
Jika anda melakukan proses uji normalitas data dengan benar maka anda
memperoleh output sebagai berikut:
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
skor pretest 40 100.0% 0 .0% 40 100.0%
skor postest 40 100.0% 0 .0% 40 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error


skor pretest Mean 61.035 1.6834
95% Confidence Interval for Lower Bound 57.630
Mean
Upper Bound 64.440
5% Trimmed Mean 61.094
Median 60.350
Variance 113.348
Std. Deviation 10.6465
Minimum 40.8
Maximum 80.2
Range 39.4
Interquartile Range 17.1
Skewness .171 .374
Kurtosis -.591 .733
skor postest Mean 67.600 1.2853
95% Confidence Interval for Lower Bound 65.000
Mean
Upper Bound 70.200
5% Trimmed Mean 67.500
Median 68.050
Variance 66.082
Std. Deviation 8.1291
Minimum 50.3
Maximum 87.3
Range 37.0
Interquartile Range 10.2
Skewness -.038 .374
Kurtosis .648 .733

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
skor pretest .113 40 .200 .965 40 .243
*
skor postest .104 40 .200 .967 40 .293
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.

Interpretasi hasil uji normalitas data:


a. Perhatikan output tabel Test of Normality. Karena jumlah sampel kurang dari 50
maka uji normalitas yang digunakan adalah shapiro wilk.
Catatan: Jika jumlah sampel lebih dari 50 maka gunakan nilai Sig. pada Kolmogorov
Smirnov.
b. Untuk kelompok data skor pengetahuan sebelum diberi penyuluhan (pre test)
p=0,243 (p>0,05) dan skor pengetahuan sesudah diberi penyuluhan (post test)
p=0,293 (p>0,05).
c. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa data skor pengetahuan ibu
hamil sebelum dan sesudah diberi penyuluhan adalah terdistribusi normal, karena
p>0,05.
d. Karena kedua kelompok data terdistribusi normal maka uji hipotesis yang
digunakan adalah uji parametrik yaitu uji t berpasangan.

Bagaimana prosedur melakukan uji t berpasangan dengan SPSS?

5. Dari menu SPSS, pilih Analyze, kemudian sub menu Compare Means.
6. Dari serangkaian pilihan test. Pilih Paired-Sample T test…, kemudian akan muncul
kotak dialog Paired test.
7. Pada Paired variables atau variable yang akan diuji, maka klik variable Sebelum,
kemudian klik sesudah. Kemudian klik tanda►, maka pada Paired variables terlihat
tanda Nilai Pretest-Nilai Posttest
8. Untuk option gunakan Confident Interval 95% atau tingkat signifikasi 5%.
 Pada Missing values, pilih Exclude cases analysis by analysis.
 Klik Continues
 Untuk mengakhiri tekan OK

 Hasil Output: simpan pada file Nama..., NIM…, Rombel…, Output paired sample
t-test

Output SPSS

T-Test
Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 skor pretest 61.035 40 10.6465 1.6834

skor postest 67.600 40 8.1291 1.2853

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 skor pretest & skor postest 40 .694 .000

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence Interval
of the Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper T df tailed)
Pair 1 skor pretest -
-6.5650 7.7043 1.2182 -9.0289 -4.1011 -5.389 39 .000
skor postest
Interpretasi Output
Berdasarkan output di atas dapat diketahui bahwa skor pre test rata-rata sebesar 61,035
dan skor post test rata-rata sebesar 67,600.

Hipotesis
Ho = Tidak ada perbedaan skor pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah diberi
penyuluhan tentang gizi ibu hamil
Ha = Ada perbedaan skor pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah diberi
penyuluhan tentang gizi ibu hamil

Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi:


Uji hipotesis yang dilakukan adalah uji 2 sisi (2 tailed), sehingga berdasarkan output
diketahui sig (2-tailed) = 0,000. Karena sig = 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 (p value <
0,05) maka Ho ditolak, Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
skor pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang gizi
ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA
1. Sugiyono. 2009. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta
2. Uyanto, S. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Graha Ilmu : Yogyakarta
3. Dahlan, M.S. 2008. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba
Medika.
UJI WILCOXON

Uji wilcoxon digunakan untuk menguji hipotesis komparatif pada 2 (dua) kelompok data
berpasangan dengan skala variabel numerik yang distribusi datanya tidak normal.

Latihan:
Suatu penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kadar
gula darah pada penderita diabetes saat sebelum dan sesudah terapi diet. Penelitian
dilakukan pada subyek sebanyak 40 orang penderita diabetes. Data kadar gula darah
(mg/100ml) sebelum dan sesudah terapi diet adalah sebagai berikut:
Subyek Sebelum Sesudah Subyek Sebelum Sesudah
1 182 159 21 175 142
2 175 154 22 173 154
3 176 156 23 177 156
4 186 145 24 187 134
5 183 136 25 185 143
6 185 137 26 176 156
7 178 152 27 173 143
8 182 141 28 176 145
9 186 135 29 181 142
10 184 136 30 185 136
11 177 146 31 178 140
12 178 143 32 176 128
13 172 142 33 179 131
14 173 146 34 180 138
15 173 135 35 181 145
16 180 136 36 186 146
17 184 135 37 185 141
18 185 146 38 178 136
19 185 154 39 175 135
20 183 135 40 174 143

Uji hipotesis apa yang akan dipakai?


Langkah–langkah Penentuan Uji Hipotesis:
No Langkah Jawaban
1 Rumusan masalah Apakah ada perbedaan kadar gula darah pada
penderita diabetes sebelum dan sesudah terapi
diet?
2 Variabel bebas Pemberian terapi diet
3 Skala variabel bebas Kategorik (nominal)
4 Kategori variabel bebas c. Sebelum pemberian terapi diet
d. Sesudah pemberian terapi diet
5 Variabel terikat Kadar gula darah
6 Skala variabel terikat Numerik (Rasio)
7 Jenis hipotesis Komparatif
8 Hipotesis nol (Ho) Tidak ada perbedaan kadar gula darah penderita
diabetes sebelum dan sesudah diberi terapi diet
9 Hipotesis alternatif (Ha) Ada perbedaan kadar gula darah penderita
diabetes sebelum dan sesudah terapi diet
10 Jumlah kelompok data 2 (dua) kelompok data:
c. Data kadar gula darah sebelum diberi terapi
diet
d. Data kadar gula darah sesudah diberi terapi
diet
11 Berpasangan/tidak Berpasangan, karena subyek yang diukur kadar
berpasangan gula darahnya sebelum dan sesudah diberikan
terapi diet adalah subyek yang sama
12 Uji hipotesis yang sesuai:
Uji yang dapat digunakan adalah uji t berpasangan (uji parametrik) jika
memenuhi syarat uji parametrik yaitu data terdistribusi normal.
Jika data tidak terdistribusi normal, maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji
alternatifnya yaitu uji wilcoxon (uji non parametrik).

Langkah-langkah:
1. Buka lembar kerja baru
2. Masukan data kadar gula darah sebelum dan sesudah diberi terapi diet
3. Setelah selesai, simpan file Nama..., NIM…, Rombel…, Data kadar gula darah
4. Langkahnya adalah sebagai berikut :
a) Memeriksa syarat uji t untuk kelompok berpasangan
a. Data harus berdistribusi normal (wajib).
b. Varians data tidak perlu diuji karena kelompok data berpasangan.
b) Jika memenuhi syarat (data berdistribusi normal), maka dipilih uji t berpasangan.
c) Jika tidak memenuhi syarat (data tidak berdistribusi normal), maka dipilih uji
alternatifnya yaitu uji wilcoxon (non parametrik).
Menguji distribusi data:
 Lakukan uji normalitas untuk data kadar gula darah sebelum terapi diet dan
sesudah terapi diet  lihat langkah-langkahnya pada bab normalitas data.
 Setelah diproses, bagaimana hasilnya?
Jika anda melakukan proses uji normalitas data dengan benar maka anda
memperoleh output sebagai berikut:
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kadar gula darah sebelum
40 100.0% 0 .0% 40 100.0%
terapi diet
Kadar gula darah sesudah
40 100.0% 0 .0% 40 100.0%
terapi diet

Descriptives

Statistic Std. Error


Kadar gula darah sebelum Mean 179.68 .731
terapi diet
95% Confidence Interval for Lower Bound 178.20
Mean
Upper Bound 181.15
5% Trimmed Mean 179.69
Median 179.50
Variance 21.353
Std. Deviation 4.621
Minimum 172
Maximum 187
Range 15
Interquartile Range 9
Skewness -.017 .374
Kurtosis -1.392 .733
Kadar gula darah sesudah Mean 142.58 1.226
terapi diet 95% Confidence Interval for Lower Bound 140.10
Mean
Upper Bound 145.05
5% Trimmed Mean 142.47
Median 142.00
Variance 60.097
Std. Deviation 7.752
Minimum 128
Maximum 159
Range 31
Interquartile Range 10
Skewness .466 .374
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kadar gula darah sebelum
40 100.0% 0 .0% 40 100.0%
terapi diet
Kurtosis -.549 .733

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Kadar gula darah sebelum
.125 40 .114 .927 40 .012
terapi diet
Kadar gula darah sesudah
.129 40 .090 .940 40 .035
terapi diet
a. Lilliefors Significance Correction

Interpretasi hasil uji normalitas data:


a. Karena jumlah sampel kurang dari 50 maka uji normalitas yang digunakan adalah
shapiro wilk.
Catatan: Jika jumlah sampel lebih dari 50 maka gunakan nilai Sig. pada Kolmogorov
Smirnov.
b. Untuk kelompok data kadar gula darah sebelum diberi terapi diet p=0,012 (p<0,05)
dan data kadar gula darah sesudah diberi terapi diet p=0,035 (p<0,05).
c. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa distribusi data kadar gula darah
sebelum dan sesudah diberi terapi diet adalah tidak normal, karena p<0,05.
d. Kedua kelompok data tidak terdistribusi normal maka uji hipotesis yang digunakan
adalah uji non parametrik yaitu uji wilcoxon.

Bagaimana prosedur melakukan uji wilcoxon dengan SPSS?

Langkah-langkah UJI WILCOXON


1. Buka file data yang akan di uji dengan uji wilcoxon
2. Dari menu SPSS pilih Analyze Nonparametrics Test  2 Related sample
3. Masukkan data gula sebelum dan gula sesudah ke dalam kotak Test Pairs List
4. Kemudian aktifkan Uji Wilcoxon
5. Proses sudah selesai klik continueklik OK
6. Simpan output pada folder APLIKOM\Nama...\Output wilcoxon.spv

Output SPSS

Wilcoxon Signed Ranks Test


Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks


a
Kadar gula darah sesudah Negative Ranks 40 20.50 820.00
terapi diet - Kadar gula darah b
Positive Ranks 0 .00 .00
sebelum terapi diet
c
Ties 0
Total 40
a. Kadar gula darah sesudah terapi diet < Kadar gula darah sebelum terapi diet
b. Kadar gula darah sesudah terapi diet > Kadar gula darah sebelum terapi diet
c. Kadar gula darah sesudah terapi diet = Kadar gula darah sebelum terapi diet

b
Test Statistics
Kadar gula
darah sesudah
terapi diet -
Kadar gula
darah sebelum
terapi diet
a
Z -5.514
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Interpretasi Output
a. Berdasarkan output tabel Ranks yang dihasilkan menunjukkan bahwa 40 subyek
(seluruh subyek) kadar gula darah saat sesudah diberi terapi diet lebih rendah
daripada kadar gula darah sebelum terapi diet.
b. Bagian output tabel Test Statistics menunjukkan hasil uji Wilcoxon. Berdasarkan
uji Wilcoxon, diketahui nilai signifikansi 0,000 (p<0,05), yang berarti Ho
ditolak dan Ha diterima.
c. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan kadar gula
darah penderita diabetes pada sebelum dan sesudah diberikan terapi diet.

DAFTAR PUSTAKA
1. Sugiyono. 2009. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta
2. Uyanto, S. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Graha Ilmu : Yogyakarta
3. Dahlan, M.S. 2008. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai