Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN

MINAT SISWA KELAS VIII DI SMPN 3 DEPOK


TAHUN AJARAN 2017/2018

BELLA SIKA PRATIWI


Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas PGRI Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan minat belajar
siswa kelas VIII di SMP N 3 Depok Sleman Tahun Ajaran 2017/2018.Populasi dalam penelitian ini
seluruh siswa kelas VIII SMPN 3 Depok tahun ajaran 2017/2018, sejumlah 128siswa. Pengambilan
sampel menggunakan quota random sampling sebesar 50% dengan jumlah 64 siswa.Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan angket/kuesioner.Teknik análisis data menggunakan uji statistik
dengan rumus korelasi product moment.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif
dan signifikan antara motivasi belajar dengan minat belajar siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Depok
Sleman tahun pelajaran 2017/2018,dibuktikan r-hitung sebesar 0,428 dengan P sebesar 0,000. Artinya
semakin tinggi motivasi belajar maka minat belajar akan meningkat dan semakin rendah motivasi
belajar maka minat belajar siswa akan rendah. Hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan
guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan layanan bimbingan dan konseling belajar secara
kontinyu mengenai motivasi belajar siswa, dan melakukan bimbingan dan konseling untuk
meningkatkan motivasi belajar, sehingga diharapkan minat belajar siswa meningkat.

Kata Kunci : Motivasi Belajar, Minat Belajar

PENDAHULUAN
Pada era globalisasi, persaingan semakin sesuatu. Mc. Donald (Syaiful Bahri
ketat sehingga diperlukan sumber daya Djamarah, 2008:148) menyatakan bahwa,
manusia yang berkualitas. Salah satu motivation is a energi change within the
upaya untuk meningkatkan kualitas person characterized by affective arousal
sumber daya manusia adalah melalui and anticipatory goal ractins. Motivasi
pendidikan .Peningkatan kualitas adalah suatu perubahan energi didalam
pendidikan, masih menjadi tugas dan pribadi seseorang yang ditandai dengan
tanggung jawab pemerintah yang cukup timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi
berat. Hal ini karena kualitas pendidikan untuk mencapai tujuan. Semakin tinggi
Indonesia yang relatif masih rendah motivasi seseorang, maka semakin tinggi
dibandingkan negara lain. Belajar adalah pula minat belajarnya. Dalam proses
proses perubahan perilaku tetap dari belum pembelajaran, motivasi merupakan aspek
tahu menjadi tahu, dari tidak paham yang sangat penting. Dalam belajar sangat
menjadi paham, dari kurang terampil di perlukan motivasi. Minat belajar akan
menjadi lebih terampil, dan dari kebiasaan lebih optimal, jika ada motivasi. Semakin
lama menjadi kebiasaan baru, serta tepat motivasi yang diberikan, akan
bermanfaat bagi lingkungan maupun semakin berhasil juga minat belajar itu.
individu itu sendiri (Trianto, 2009: Pada mulanya siswa tidak memiliki minat
17).Banyak faktor yang berpengaruh belajar, tetapi karena ada sesuatu yang
terhadap hasil belajar, salah satunya adalah dicari, sehingga muncullah minat belajar
minat belajar siswa. Muhibbin Syah (2011: itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini
133-134) menyatakan bahwa secara adalah untuk mengetahui Hubungan
sederhana minat (interest) berarti Antara Motivasi Belajar dan Minat Belajar
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Depok
atau keinginan yang besar terhadap Tahun Pelajaran 2017/2018”.
Berdasarkan mean ideal
dan standar deviasi ideal
METODE PENELITIAN tersebut, maka skor motivasi
belajar dapat diinterpretasikan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli
sebagai berikut :
sampai dengan Oktober tahun 2017,
Interpretasi Skor Motivasi
sedangkan tempat penelitian adalah SMPN
Belajar
3 Depok tahun ajaran 2017/2018. Adapun
populasi dalam penelitian ini adalah siswa N Kriter Sko
F %
kelas VIII SMPN 3 Depok tahun ajaran o. ia r
2017/2018 sebanyak 128 siswa yang 1. Sangat >71 1 23,4
terdiri atas 4 (empat) kelas. Dalam Baik 5 4
penelitian ini teknik sampel yang 2. Baik 56 4 70,3
digunakan adalah quota random sampling – 5 3
karena peneliti sudah menetapkan lebih 71
dahulu jumlah subyek yang diselidiki, 3. Tidak 39 4 6,25
yaitu siswa kelas VIII SMPN 3 Depok Baik –
tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 55
64 siswa. Dalam penelitian ini 4. Sangat ≤ 0 0,00
menggunakan angket tertutup dilihat dari Tidak 38
cara menjawabnya, angket langsung dilihat Baik
dari jawaban yang diberikan dan angket Total 6 100,
pilihan ganda dilihat dari bentuknya. 4 00
Dalam penelitian ini, untuk menganalisis
data yang terkumpul digunakan teknik Tabel di atas menunjukkan bahwa
analisis data statistik korelasi product skor motivasi belajar, sebagian besar
moment. dalam rentang 56 – 71 atau dalam kategori
HASIL PENELITIAN DAN baik, yaitu 45 responden (70,33%). Hal ini
PEMBAHASAN didukung dengan nilai mean skor motivasi
Deskripsi Data belajar sebesar 66,5313, sehingga
1. Variabel Motivasi Belajar diinterpretasikan bahwa motivasi belajar
Instrumen yang digunakan untuk siswa kelas VIII SMP N 3 Depok tahun
mengungkap data motivasi belajar dalam ajaran 2017/2018, termasuk dalam
penelitian ini adalah jenis angket kategori baik.
langsung dan tertutup dengan jumlah 22 2. Variabel minat belajar
butir item dengan skor 1-4. Dengan Data minat belajar dari hasil
demikian rentang skor ideal yaitu 52 – 75. penelitian diperoleh skor terendah
Berdasarkan hasil analisis data dengan sebesar 58 dan skor tertinggi
program SPSS for windows versi 17, sebesar 83. Nilai-nilai statistik
diperoleh skor tertinggi = 75; Skor deskriptif skor minat belajar dapat
terendah = 52, dideskripsikan dalam tabel sebagai
No. Statistik Nilai berikut :
1. Mean 66,5313 Nilai Statistik Deskriptif Skor
2. Median 67 Minat Belajar
3. Modus 67 dan No. Statistik Nilai
75 1. Mean 73,2031
4. Standar 5,80631 2. Median 74
Deviasi 3. Modus 76
4. Standar 5,46614
Deviasi
Berdasarkan mean ideal dan diajukan dalam penelitian ini bahwa “ada
standar deviasi ideal tersebut, maka hubungan positif dan signifikan antara
skor minat belajar dapat motivasi belajar dengan minat belajar
diinterpretasikan sebagai berikut : siswa kelas VIII di SMPN 3 Depok Tahun
Interpretasi Skor Minat Belajar Pelajaran 2017/2018” diterima.
No Kriteri Sko Pembahasan Penelitian
F %
. a r Hasil penelitian menunjukkan
1. Sangat >77 1 15,63 bahwa ada hubungan positif dan
Baik 0 signifikan antara motivasi belajar
2. Baik 61 – 5 82,81 dengan minat belajar siswa Kelas VIII
78 3 SMP Negeri 3 Depok Sleman Tahun
3. Tidak 43 – 1 1,56 Pelajaran 2017/2018. Sumbangan
Baik 60 efektif motivasi belajar terhadap minat
4. Sangat ≤ 42 0 0,00 belajar sebesar 18,3%. Adanya
Tidak motivasi belajar akan menjadi
Baik pendorong bagi siswa untuk
Total 6 100,0 melakukan kegiatan belajar. Siswa
4 0 akan terdorong untuk melakukan
Tabel di atas menunjukkan aktivitas belajar secara baik. Kegiatan
bahwa skor minat belajar, sebagian belajar akan menjadi sebuah kegiatan
besar dalam rentang 61 – 78 atau yang menyenangkan, dan bukan hanya
dalam kategori baik, yaitu 53 sekedar kewajiban sebagai seorang
responden (82,81%). Hal ini siswa.
didukung dengan nilai mean skor Motivasi siswa dalam mengikuti
minat belajar sebesar 73,2031, aktivitas belajar, pada akhirnya akan
sehingga diinterpretasikan bahwa menumbuhkan minat terhadap aktivitas
minat belajar siswa kelas VIII SMP belajar. Aktivitas belajar yang
N 3 Depok tahun ajaran 2017/2018, menyenangkan sebagai akibat adanya
termasuk dalam kategori baik. motivasi dalam diri siswa, pada akhirnya
Analisis Data akan berdampak pada rasa senang dan
Untuk analisis data digunakan teknik tertarik terhadap aktivitas belajar, sehingga
analisis data menggunakan teknik korelasi minat belajar meningkat.
product moment. Analisis product moment
digunakan untuk mengetahui adanya KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN
hubungan antara motivasi belajar dengan SARAN
minat belajar kelas VIII SMPN 3 Depok Kesimpulan
tahun ajaran 2017/2018. Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil penelitian
analisis data diperoleh r-hitung sebesar dan pembahasan, dapat ditarik
0,428 dengan P sebesar 0,000, hal ini berarti kesimpulan bahwa:
ada hubungan positif dan signifikan antara Ada hubungan positif dan signifikan
motivasi belajar dengan minat belajar antara motivasi belajar dengan minat
siswa kelas VIII SMPN 3 Depok Tahun belajar siswa Kelas VIII SMP Negeri 3
Pelajaran 2017/2018. Depok Sleman tahun pelajaran
Pengujian Hipotesis 2017/2018. Sumbangan efektif
Berdasarkan hasil analisis data motivasi belajar terhadap minat belajar
tersebut di atas bahwa terdapat hubungan sebesar 18,3%
positif dan signifikan antara motivasi Implikasi
belajar dengan minat belajar siswa kelas Hasil penelitian yang
VIII di SMPN 3 Depok Tahun Pelajaran menunjukkan ada hubungan yang
2017/2018, hal ini berarti hipotesis yang positif dan signifikan antara motivasi
belajar dengan minat belajar, Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul
berimplikasi pada diperlukannya suatu Wahab.(2004). Psikologi Suatu
program bimbingan dan konseling Pengantar dalam Perspektif
secara terpadu dengan guru-guru lain Islam.edisi pertama.Jakarta :
di sekolah, untuk membina dan Prenada Media.
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Guru bimbingan dan konseling Brophy, J. (2004). Motivating Student to
merencanakan program bimbingan dan Learn. New Jersey: Lawrence
konseling, disesuaikan dengan Erlbaum Associates, Publishers.
karakteristik dan kondisi motivasi
belajar siswa. Djaali.(2011). Psikologi
Guru mata pelajaran juga harus Pendidikan.Jakarta : Bumi Aksara.
mampu untuk menjaga dan
meningkatkan motivasi belajar siswa, Eva Latipah. (2012). Pengantar Psikologi
baik secara langsung melalui kegiatan Pendidikan. Yogyakarta:
apersepsi sebelum pelajaran inti, Pedagogia.
maupun secara tidak langsung dengan
menerapkan pembelajaran yang kreatif Hamzah B.Uno (2012). Teori Motivasi
dan inovatif sehingga mampu dan Pengukurannya Analisis di
meningkatkan motivasi siswa untuk bidang Pendidikan.Jakarta : Bumi
mengikuti pelajaran. Motivasi yang aksara.
dapat terjaga setiap saat ketika
mengikuti pelajaran, akan berdampak Johnson, B & Christensen, L. (2012).
terhadap terbentuknya minat untuk Educational Research Quantitative,
mengikuti pelajaran tersebut. Qualitative, and Mixed
Saran Approaches. Osaka: Sage
1. Bagi Guru Bimbingan dan Publication, Inc.
Konseling
Hendaknya dapat bekerja sama Larson, J. E. (2009). Educational
dengan guru-guru lain untuk Psychology:Cognitionand
mengevaluasi secara kontinyu Learning,Individual Differences
mengenai motivasi belajar siswa, andMotivation. New York: Nova
dan melakukan bimbingan dan Science Publishers, Inc.
konseling untuk meningkatkan
motivasi belajar, sehingga Muhibbin Syah. (2011). Psikologi
diharapkan minat belajar siswa Pendidikan dengan Pendekatan
meningkat. Baru. Bandung : PT. Remaja
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Rosdakarya.
Hendaknya dapat melakukan
penelitian mengenai minat belajar Nurul Zuriah. (2009). Metodologi
siswa, di tempat yang berbeda dan Penelitian Sosial dan Pendidikan :
dengan menggunakan variabel Teori – Aplikasi. Jakarta : Bumi
yang berpengaruh selain motivasi Aksara.
belajar. Hal ini diharapkan dapat
mengidentifikasi variabel apa saja Purwanto. (2011). Statistika untuk
yang berpengaruh terhadap minat Penelitian. Yogyakarta : Pustaka
belajar siswa. Pelajar.

DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin Azwar. (2012). Penyusunan
Skala Psikologi. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.

Sardiman,AM. (2012). Interaksi dan


Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta
: PT. RajaGrafindo Persada.

Sugiyono.(2010). Statistika untuk


Penelitian. Bandung : Alfabeta.

________, (2012). Metode Penelitian


Pendidikan Pendekatan Kuantitatif
dan Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur


Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sukardi. (2008). Metodolodi Penelitian


Pendidikan: Kompetensi dan
Praktiknya. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.

Sutrisno Hadi. (2000). Metodologi


Research Jilid 2. Yogyakarta : Andi
Offset.

Syaiful Bahri Djamarah. (2008). Psikologi


Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Syamsul Bachri Thalib. (2010). Psikologi


Pendidikan Bebasis Analisis
Empiris Aplikatif. Jakarta :
Kencana.

Triyanto. (2009). Mendesain Model


Pembelajaran Inovatif Progresif:
Kosnep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana.

Ulber Silalahi. (2009). Metode Penelitian


Sosial. Jakarta : PT. Refika
Aditama.

Anda mungkin juga menyukai