Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL KUESIONER MENGENAI KONSENTRASI BELAJAR SISWA PADA

SEKOLAH SMA SANTO IGNASIUS SINGKAWANG

Gracia Nadine Lauretta


XD
Prodi: Informatika
SMA Santo Ignatius Singkawang

PENDAHULUAN

Pembelajaran adalah suatu sistem dimana di dalamnya terdapat komponen-komponen


yang saling berinteraksi dan bekerja sama dalam mencapai tujuan pembelajaran. Belajar
memerlukan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas maupun belajar secara
mandiri di rumah. Berkaitan dengan kesiapan, salah satu hal penting antara lain kesiapan fisik
dan mental. Kesiapan mental yang dapat mempengaruhi proses belajar diantaranya adalah
intelegensi, minat, bakat, kesiapan, kematangan, perhatian, dan konsentrasi. Menurut Asmani
dalam Malawi (2013: 27) ada dua indikator yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur
keberhasilan proses belajar yaitu daya serap terhadap pelajaran dan perubahan perilaku siswa.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya daya serap siswa adalah konsentrasi.
Konsentrasi merupakan pemusatan perhatian dalam proses perubahan tingkah laku yang
dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap sikap dan nilai-
nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi. Secara
teoritis jika konsentrasi siswa rendah, maka akan menimbulkan aktivitas yang berkualitas
rendah pula serta dapat menimbulkan ketidakseriusan dalam belajar. Ketidakseriusan itulah
yang mempengaruhi daya pemahaman materi. Padahal konsentrasi merupakan modal utama
bagi siswa dalam menerima materi ajar serta menjadi indikator suksesnya pelaksanaan
pembelajaran. Penelitian ini akan fokus pada kondisi kesiapan mental dalam mempengaruhi
tingkat konsentrasi belajar siswa terhadap daya pemahaman materi pada setiap pembelajaran
di SMA Santo Ignasius Singkawang.
Konsentrasi belajar itu sendiri adalah pemusatan perhatian dalam proses perubahan
tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap
atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam
berbagai bidang studi, Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuan pembelajaran
itu tercapai. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran tergantung pada proses
pembelajaran yang dijalani oleh siswa. Jika konsentrasi siswa rendah, maka akan
menimbulkan aktivitas yang berkualitas rendah pula serta dapat menimbulkan
ketidakseriusan dalam belajar dan daya pemahaman terhadap materi pun menjadi berkurang.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya daya pemahaman siswa adalah
konsentrasi. Konsentrasi merupakan modal utama bagi siswa dalam menerima materi ajar
serta menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi siswa yaitu dengan
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam belajar. Dengan mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dalam belajar diyakini akan membuat siswa aktif dalam
mengkonstruksikan pengetahuannya, sehingga siswa menjadi fokus atau konsentrasi terhadap
apa yang dipelajarinya. Oleh karena itu, disini kami mencoba meneliti untuk mengetahui
tingkat konsentrasi belajar siswa khususnya siswa di sekolah SMA Santo Ignasius
Singkawang. Penelitian ini dalam bentuk kuesioner (angket), yang digunakan sebagai
instrument untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan konsentrasi belajar siswa di
sekolah SMA Santo Ignasius Singkawang. Adapun penyebaran kuesioner ini dilakukan pada
sekolah SMA Santo Ignasius Singkawang, tepatnya pada tanggal 20-25 Februari 2023 sesuai
jadwal jam mata pelajaran informatika. Kuesioner ini diberikan kepada 10 responden siswa
kelas X sebagai sampel penelitian, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat konsentrasi
belajar siswa di sekolah SMA Santo Ignasius Singkawang ini.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data melalui kuesioner yang disebarkan kepada 10 responden
siswa kelas X di sekolah SMA Santo Ignasius Singkawang ini, maka penulis dapat
memberikan kesimpulan bahwa secara keseluruhan tingkat konsentrasi belajar siswa di
sekolah SMA Santo Ignasius Singkawang dikategorikan "Tinggi" dengan rata-rata persentase
diperoleh 80,12%. Hal ini terlihat dari hasil akhir analisis data yang dilakukan penulis
sebagai berikut.
Kategori Interval % interval frekuensi
Sangat Tinggi 52-60 ≥86% 0
Tinggi 43-51 71-85% 3
Sedang 34-42 56-70% 7
Rendah 25-33 41-55% 0
Sangat Rendah 15-24 ≤40% 0

Tabel Hasil Analisis Data Kuesioner Konsentrasi Belajar Siswa

Data
Persentase Kategori
Responden
Gracia n 76,67 Tinggi
Jessica o 75,00 Tinggi
Peter 58,33 Sedang
Kevin 66,67 Sedang
Gleen 85,00 Tinggi
Fendy 65,00 Sedang
Amelda 63,33 Sedang
Carlos 66,67 Sedang
Vasellio 65,00 Sedang
Lee 60,00 Sedang
Rata -rata
Nilai 68  
Nilai Tertinggi 85  
Nilai Terendah 58  

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa: siswa kelas X di SMA Santo
Ignasius Singkawang memiliki tingkat konsentrasi belajar siswa berada pada kategori tinggi
yaitu sebesar 80,12% dengan jumlah siswa sebanyak 296 siswa, sehingga menyatakan bahwa
tingkat konsentrasi belajar siswa mempunyai pengaruh baik terhadap jalannya proses belajar
mengajar di sekolah SMA Santo Ignasius Singkawang ini.

IMPLIKASI PENELITIAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, hasil penelitian ini mempunyai implikasi yaitu:
1.Menjadi masukan yang bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan efektifitas belajar siswa
dalam pembelajaran, sehingga seorang guru dapat menetapkan dan menerapkan metode
pembelajaran yang baik untuk siswa dan tujuan pembelajaranpun tercapai.
2. SMA
2. Sebagai kajian pengembangan diri kedepannya sesuai dengan hasil penelitian yang

diperoleh.

KETERBATASAN PENELITIAN

Pelaksanaan penelitian ini diupayakan semaksimal mungkin sesuai dengan maksud

dan tujuan penelitian. Namun demikian masih dirasakan adanya keterbatasan dan kelemahan
yang tidak dapat dihindari antara lain: 1. Pengumpulan data dalam penelitian ini hanya
didasarkan hasil isian kuesioner schingga dimungkinkan adanya unsur kurang objektif dalam
proses pengisian seperti adanya saling bersamaan dalam pengisian angket.

2. Dalam pengisian angket diperoleh adanya sifat responden sendiri seperti kejujuran dan
ketakutan dalam menjawab responden tersebut dengan sebenarnya. Mereka juga dalam
memberikan jawaban tidak berpikir jernih (hanya asal selesai dan cepat) karena faktor

waktu dan kejenuhan.

3. Keterbatasan tenaga dan waktu penelitian mengakibatkan peneliti tidak mengontrol


kesungguhan siswa dalam mengisi angket. 4. Peneliti tidak mengontrol kondisi fisik, psikis,
akademik dan latar belakang responden

dalam mengisi angket.

SARAN

Sehubungan dengan hasil penelitian melalui kuesioner yang disebarkan kepada 10

responden siswa kelas X di sekolah SMA Santo Ignasius Singkawang ini, maka penulis
mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi pihak sekolah hendaknya selalu
memberikan motivasi kepada seluruh siswanya berkaitan dengan konsentrasi belajar siswa
sehingga setiap proses pembelajaran akan
lebih efektif dan tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai.

2. Bagi peneliti yang akan datang hendaknya mengadakan penelitian dengan populasi yang
lebih luas dan sampel yang berbeda, sehingga faktor yang mempengaruhi terhadap
konsentrasi belajar siswa dalam pembelajaran dapat teridentifikasi lebih luas.Sebagai kajian
pengembangan diri kedepannya sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh.

KETERBATASAN PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian ini diupayakan semaksimal mungkin sesuai dengan maksuddan
tujuan penelitian. Namun demikian masih dirasakan adanya keterbatasan dan kelemahan
yang tidak dapat dihindari antara lain:
1. Pengumpulan data dalam penelitian ini hanya didasarkan hasil isian kuesioner schingga
dimungkinkan adanya unsur kurang objektif dalam proses pengisian seperti adanya saling
bersamaan dalam pengisian angket.
2. Dalam pengisian angket diperoleh adanya sifat responden sendiri seperti kejujuran dan
ketakutan dalam menjawab responden tersebut dengan sebenarnya. Mereka juga dalam
memberikan jawaban tidak berpikir jernih (hanya asal selesai dan cepat) karena factor waktu
dan kejenuhan.
3. Keterbatasan tenaga dan waktu penelitian mengakibatkan peneliti tidak mengontrol
kesungguhan siswa dalam mengisi angket. 4. Peneliti tidak mengontrol kondisi fisik, psikis,
akademik dan latar belakang responden dalam mengisi angket.

SARAN
Sehubungan dengan hasil penelitian melalui kuesioner yang disebarkan kepada 10
responden siswa kelas X di sekolah SMA Santo Ignasius Singkawang ini, maka penulis
mengajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi pihak sekolah hendaknya selalu memberikan motivasi kepada seluruh siswanya
berkaitan dengan konsentrasi belajar siswa sehingga setiap proses pembelajaran akan lebih
efektif dan tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai.
2. Bagi peneliti yang akan datang hendaknya mengadakan penelitian dengan populasi yang
lebih luas dan sampel yang berbeda, sehingga faktor yang mempengaruhi terhadap
konsentrasi belajar siswa dalam pembelajaran dapat teridentifikasi lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai