Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


Penelitian ini mengambil lokasi di Wilayah Posyandu Seroja Desa
Sambiyan Rembang. Adapun batas wilayah dari Posyandu Seroja Desa
Sambiyan Rembang adalah :
Sebelah barat : Desa Mojorembun
Sebelah timur : Desa Sidomulyo
Sebelah utara : Desa Rumbut Malang
Sebelah selatan : Desa Wiroto

B. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Posyandu Seroja
Desa Sambiyan Rembang tahun 2021, maka dapat digambarkan karakteristik
responden sebagai berikut :
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Di Posyandu Seroja Desa Sambiyan Rembang (N=60)
Variabel Mean Median Modus Std Min-Max
Usia 60,88 60,50 60 1,075 60-64
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata
usia responden adalah 60,88 tahun, nilai tengah responden adalah 60,50
tahun. Responden paling banyak berumur 60 tahun dan umur termuda 60
tahun sedangkan umur tertua adalah 64 tahun.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin Di Posyandu Seroja Desa Sambiyan Rembang (N=60)
Jenis Kelamin Lansia Frekuensi Presentase %
Perempuan 32 53,3
Laki-Laki 28 46,7
Total 60 100 %
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar jenis kelamin lansia adalah perempuan dengan 32 responden
(53,3%)
3. Karakteristik Responden Status Perkawinan
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Status
Perkawinan Di Posyandu Seroja Desa Sambiyan Rembang (N=60)
Status Perkawinan Frekuensi Presentase %
Menikah 29 48,3
Janda 17 28,3
Duda 14 23,3
Total 60 100 %
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar status perkawinan lansia adalah menikah dengan 29 responden
(48,3%)
4. Karakteristik responden Berdasarkan Agama
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Agama Di
Posyandu Seroja Desa Sambiyan Rembang (N=60)
Agama Frekuensi Presentase %
Islam 60 100
Total 60 100 %
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas
lansia di Posyandu Seroja Desa Sambiyan Rembang adalah islam dengan
60 responden (100%)
C. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan Interaksi Sosial dan Fungsi
Keluarga dengan Kualitas Hidup pada Lansia di Posyandu Seroja Desa
Sambiyan Rembang maka didapatkan hasil sebagai berikut :
a. Interaksi Sosial Lansia
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Interaksi Sosial Responden di Posyandu
Seroja Desa Sambiyan Rembang (N=60)
Interaksi Sosial Frekuensi Presentase %
Tinggi 21 35,0
Sedang 27 45,0
Rendah 12 20.0
Total 60 100 %
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar interaksi sosial pada lansia berada di tingkat sedang
dengan 27 responden (45,0%)
b. Fungsi Keluarga Lansia
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Fungsi Keluarga Responden di Posyandu
Seroja Desa Sambiyan Rembang (N=60)
Fungsi Keluarga Frekuensi Presentase %
Keluarga Sehat 48 80,0
Keluarga Kurang Sehat 12 20,0
Total 60 100 %
Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar fungsi keluarga pada lansia berada di tingkat keluarga
sehat dengan 48 responden (80,0%)

c. Kualitas Hidup Lansia


Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Kualitas Hidup Responden di Posyandu
Seroja Desa Sambiyan Rembang (N=60)
Kualitas Hidup Frekuensi Presentase %
Rendah 8 13,3
Sedang 23 38,3
Tinggi 29 48,3
Total 60 100 %
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar kualitas hidup pada lansia berada di tingkat tinggi
dengan 29 responden (48,3%).

2. Analisa Bivariat
a. Hubungan Interaksi Sosial dengan Kualitas Hidup pada Lansia di
Posyandu Seroja Desa Sambiyan Rembang
Analisa bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk
menganalisa Hubungan Interaksi Sosial dengan Kualitas Hidup pada
Lansia di Posyandu seroja Desa Sambiyan Rembang. Untuk
mengetahui hipotesis diatas, maka diperlukan uji hipotesis melalui
bantuan program komputerisasi. Setelah dilakukan uji hipotesis
terdapat data sebagai berikut :
Tabel 4.8
Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Interaksi Sosial
dengan Kualitas Hidup pada Lansia di Posyandu Seroja Desa
Sambiyan Rembang (N=60)
Interaksi Kualitas Hidup Lansia
Rendah Sedang Tinggi Total p-value
Sosial
N % N % N % N %
Lansia
Tinggi 8 38,1 3 14,3 10 47,6 21 100 0,003
Sedang 0 0,0 20 74,1 7 25,9 27 100
Rendah 0 0,0 0 0,0 12 100 12 100
Jumlah 8 13,3 23 38,3 29 48,3 60 100
Nilai Correlation : 0,373
Pada tabel 4.8 menjelaskan tentang interaksi sosial dengan
kualitas hidup pada lansia. Dari 60 responden, tingkat interaksi social
pada lansia paling tinggi adalah 10 responden (47,6%).
Hasil Uji Statistik dengan menggunakan uji statistic spearmen
rho didapatkan nilai p value sebesar 0.003 < (α = 0.05) dan nilai
correlation coefficient interaksi sosial dengan kualitas hidup pada lansia
sebesar (0.373), maka Ho1 ditolak yang berarti hal ini menunjukkan ada
hubungan antara interaksis sosial dengan kualitas hidup pada lansia di
Desa Sambiyan Rembang karena nilai p-value 0.003 < (α = 0.05).
b. Hubungan Fungsi Keluarga dengan Kualitas Hidup pada Lansia di
Posyandu Seroja Desa Sambiyan Rembang
Tabel 4.9
Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Fungsi Keluarga
dengan Kualitas Hidup pada Lansia di Posyandu Seroja Desa
Sambiyan Rembang (N=60)
Fungsi Kualitas Hidup Lansia
Rendah Sedang Tinggi Total p-value
Keluarga
N % N % N % N %
Lansia
Keluarga 7 14,6 12 25,0 29 60,4 48 100 0,003
Sehat
Keluarga 1 8,3 11 91,7 0 0 12 100
Kurang
Sehat
Jumlah 8 13,3 23 38,3 29 48,3 60 100
Nilai Correlation : -0,374
Pada tabel 4.9 menjelaskan tentang fungsi keluarga dengan
kualitas hidup pada lansia. Dari 60 responden, tingkat fungsi keluarga
pada lansia yang termasuk keluarga sehat dengan status tinggi
sebanyak 29 responden (60,4%).
Hasil Uji Statistik dengan menggunakan uji statistic spearmen
rho didapatkan nilai p value sebesar 0.003 < (α = 0.05) dan nilai
correlation coefficient fungsi keluarga dengan kualitas hidup pada lansia
sebesar (-0.374), maka Ho1 ditolak yang berarti hal ini menunjukkan ada
hubungan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup pada lansia di
Desa Sambiyan Rembang karena nilai p-value 0.003 < (α = 0.05).
BAB V
PEMBAHASAN

A. Hubungan Interaksi Sosial dengan Kualitas Hidup pada Lansia di


Posyandu Seroja Desa Sambiyan Rembang
Berdasarkan analisa univariat pada tabel 4.5 dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar interaksi sosial pada lansia berada di tingkat sedang
dengan 27 responden (45,0%).
Berdasarkan analisa bivariat pada tabel 4.8 menjelaskan tentang
interaksi sosial dengan kualitas hidup pada lansia. Dari 60 responden, tingkat
interaksi social pada lansia paling tinggi adalah 10 responden (47,6%).
Hasil Uji Statistik dengan menggunakan uji statistic spearmen rho
didapatkan nilai p value sebesar 0.003 < (α = 0.05) dan nilai correlation
coefficient interaksi sosial dengan kualitas hidup pada lansia sebesar (0.373),
maka Ho1 ditolak yang berarti hal ini menunjukkan ada hubungan antara
interaksis sosial dengan kualitas hidup pada lansia di Desa Sambiyan
Rembang karena nilai p-value 0.003 < (α = 0.05).
Diener, dkk (2013) menjelaskan bahwa kualitas hidup merupakan
konsep yang luas meliputi bagaimana individu mengukur kebaikan dari
beberapa aspek kehidupan yang meliputi reaksi emosional individu dalam
peristiwa kehidupan, disposisi, kepuasan hidup, kepuasan dengan pekerjaan
dan hubungan pribadi.
Murdiyatmoko dan Handayani (2014), interaksi sosial adalah
hubungan antara manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh-
mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya
memungkinkan pembentukan struktur sosial.
Menurut penelitian (Dina Andesty, 2017), hasil penelitian
menunjukkan bahwa penghuni UPTD Griya Werdha Kota Surabaya
didominasi oleh lansia perempuan. Statistik di Indonesia pun menyatakan
bahwa populasi lansia diatas 60 tahun didominasi oleh wanita. Hal ini juga
sesuai dengan jumlah lansia di Kota Surabaya dimana lansia perempuan
lebih banyak (8,15%) dibandingkan lansia laki-laki (7,63%). Banyaknya lansia
perempuan pada penelitian ini juga terjadi karena dari data populasi lansia di
UPTD Griya Werdha Surabaya, lansia berjenis kelamin perempuan memang
jumlah nya lebih banyak dibandingkan laki-laki.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir sebagian lansia di
UPTD Griya Werdha Kota Surabaya tahun 2017 memiliki kategori tingkat
pendidikan yang rendah. Hal ini sesuai dengan data Susenas tahun 2012
yang mengatakan bahwa masih banyak lansia yang berpendidikan rendah,
dikarenakan lebih dari separuh penduduk lansia di Indonesia yang tidak
pernah sekolah dan tidak tamat SD (Kemenkes RI, 2013).

B. Hubungan Fungsi Keluarga dengan Kualitas Hidup pada Lansia di


Posyandu Seroja Desa Sambiyan Rembang
Berdasarkan analisa univariat pada tabel 4.6 dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar fungsi keluarga pada lansia berada di tingkat keluarga
sehat dengan 48 responden (80,0%)
Berdasarkan analisa bivariat pada tabel 4.9 menjelaskan tentang
fungsi keluarga dengan kualitas hidup pada lansia. Dari 60 responden,
tingkat fungsi keluarga pada lansia yang termasuk keluarga sehat dengan
status tinggi sebanyak 29 responden (60,4%).
Hasil Uji Statistik dengan menggunakan uji statistic spearmen rho
didapatkan nilai p value sebesar 0.003 < (α = 0.05) dan nilai correlation
coefficient fungsi keluarga dengan kualitas hidup pada lansia sebesar
(-0.374), maka Ho1 ditolak yang berarti hal ini menunjukkan ada hubungan
antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup pada lansia di Desa Sambiyan
Rembang karena nilai p-value 0.003 < (α = 0.05).
Menurut gagasan ilmiah secara umum, kualitas hidup adalah
multidimensi yang tidak bisa langsung diukur tetapi hanya dapat ditampilkan
dalam komponen tunggal (Augustin, dkk, 2012).
Menurut Mubarak (2012) keluarga adalah perkumpulan dua atau
lebih individu yang terikat oleh hubungan perkawinan, hubungan darah,
ataupun adopsi, dan setiap anggota keluarga saling berinteraksi satu dengan
lainnya.
Menurut penelitian (Sefti Rompas, 2018), hasil penelitian
menunjukan bahwa fungsi keluarga baik memiliki 232 responden yang
memiliki kualitas hidup baik, 118 responden memiliki kualitas hidup kurang
baik. Fungsi keluarga Berkaitan dengan peran keluarga yang bersifat ganda,
yakni satu sisi keluarga berperan sebagai matriks bagi anggotanya, di sisi
lain keluarga harus memenuhi tuntutan dan harapan masyarakat, fungsi
keluarga yaitu : afektif,sosial, ekonomi, dan mengenal masalah kesehatan
(Padila, 2013). Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar
responden memiliki kualitas hidup baik yakni sebanyak 183 responden dan
kualitas hidup kurang baik sebanyak 167 responden.

C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki banyak kekurangan dan
keterbatasan diantaranya adalah :
1. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian kuesioner, sehingga
peneliti harus melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner
yang peneliti susun karena sebelumnya belum pernah dilakukan uji
validitas dan reliabilitas.
2. Dalam proses pengambilan data, informasi yang diberikan responden
melalui kuesioner terkadang tidak menunjukkan pendapat responden
yang sebenarnya, hal ini terjadi karena kadang perbedaan pemikiran,
anggapan dan pemahaman yang berbeda tiap responden, juga factor lain
seperti factor kejujuran dalam pengisian pendapat responden dalam
kuesionernya.
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan judul “Hubungan
Interaksi Sosial dan Fungsi Keluarga dengan Kualitas Hidup pada Lansia di
Posyandu Seroja Desa Sambiyan Rembang” maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Interaksi sosial dengan kualitas hidup pada lansia, dari 60 responden,
tingkat interaksi sosial pada lansia paling tinggi adalah 10 responden
(47,6%)
2. Fungsi keluarga dengan kualitas hidup pada lansia, dari responden tingkat
fungsi keluarga pada lansia yang termasuk keluarga sehat dengan status
tinggi sebanyak 29 responden (60,4%)
3. Ada hubungan antara interaksi social dengan kualitas hidup pada lansia di
Desa Sambiyan Rembang karena nilai p-value 0.003 < (α = 0.05).
4. Ada hubungan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup pada lansia di
Desa Sambiyan Rembang karena nilai p-value 0.003 < (α = 0.05).

B. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian dapat dikembangkan lebih dalam dan terperinci sehingga
dapat menjadi dasar dalam penelitian selanjutnya, dengan menggunakan
metodologi yang lain misalnya menggunakan desain yang berbeda
sehingga hasil penelitian dapat membantu dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan.
2. Bagi Masyarakat
Disarankan agar masyarakat lebih bisa meningkatkan pengetahuan
terhadap masalah kualitas hidup pada lansia, terutama di masalah interaksi
social dan fungsi keluarga.
3. Bagi Responden
a. Disarankan kepada para lansia hendaknya lebih aktif dalam kegiatan-
kegiatan masyarakat selalu bersosialisasi di masyarakat dan tetap
produktif
b. Kepada keluarga lansia diharapkan dapat meningkatkan fungsi
keluarganya, sehingga dapat selalu mendukung para lansia untuk
meningkatkan kualitas hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai