Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini disajikan hasil penelitian terkait variabel-variabel yang diteliti, baik

variabel independen maupun variabel dependen. Variabel-variabel yang dimaksud adalah

karakteristik responden meliputi umur, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, variabel attachment

orang tua dan variabel perilaku kekerasan.

A. Analisis Univariat
Analisis univariat hanya menggambarkan atau menjelaskan karakteristik

masing-masing variabel yang diteliti baik variabel independen maupun variabel

dependen.
1. Karakteristik responden berdasarkan usia, pekerjaan ayah, dan pekerjaan ibu
Gambaran distribusi frekuensi remaja berdasarkan usia, pekerjaan ayah, dan

pekerjaan ibu diuraikan pada tabel 8 berikut ini:


Tabel 8
Distribusi responden berdasarkan usia, pekerjaan ayah dan pekerjaan ibu
Karakteristik Frekuensi Persentase
Usia responden:
14-16 (remaja menengah) 56 46.3
17-20 (remaja akhir) 65 53.7
Total 121 100
Pekerjaan ayah:
Petani 8 6.6
PNS 16 13.2
Swasta 29 24
Wiraswasta 68 56.2
Total 121 100
Pekerjaan ibu:
IRT 98 81
Petani 1 0.8
PNS 5 4.1
Swasta 5 4.1
Wiraswasta 12 9.9
Total 121 100

Usia responden dalam penelitian ini bervariasi antara 15 hingga 18 tahun.

Berdasarkan tabel 8 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

berumur 17-20 tahun yaitu sebanyak 65 orang (53,7%) dan sebagian besar

responden memiliki ayah yang bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 68 orang

44
45

(56,2%). Pekerjaan ibu responden pada tabel 8 terlihat bervariasi dan dapat dilihat

bahwa mayoritas responden memiliki ibu sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak

98 orang (81%).

2. Gambaran attachment (kelekatan) orang tua


Gambaran attachment (kelekatan) orang tua dijelaskan dengan kategori

tinggi dan rendah. Adapun gambaran attachment (kelekatan) orang tua dapat dilihat

pada tabel 9 berikut ini:


Tabel 9
Distribusi frekuensi berdasarkan attachment (kelekatan) orang tua
Attachment orang tua Frekuensi Persentase
Tinggi 37 30.6
Rendah 84 69.4
Total 121 100

Tabel 9 menunjukkan bahwa terdapat lebih dari separuh responden yang

memiliki kelekatan rendah dengan orang tua yaitu sebanyak 84 responden (69,4%).
3. Gambaran attachment (kelekatan) ibu
Gambaran attachment (kelekatan) ibu dikelompokkan menjadi 2 yaitu

tinggi dan rendah. Adapun gambaran attachment ibu dapat dilihat pada tabel 10

berikut ini:
Tabel 10
Distribusi frekuensi berdasarkan attachment (kelekatan) ibu
Attachment ibu Frekuensi Persentase
Tinggi 32 26.4
Rendah 89 73.6
Total 121 100

Hasil pada tabel 10 diatas menunjukkan bahwa dari 121 responden di SMA

PGRI Pekanbaru terdapat lebih dari separuh responden yang memiliki kelekatan

rendah dengan ibu yaitu sebanyak 89 responden (73,6%).


4. Gambaran attachment (kelekatan) ayah
Gambaran attachment (kelekatan) ayah dikelompokkan menjadi 2 yaitu

tinggi dan rendah. Adapun gambaran attachment ayah dapat dilihat pada tabel 11

berikut ini:
Tabel 11
Distribusi frekuensi berdasarkan attachment (kelekatan) ayah
Attachment ayah Frekuensi Persentase
Tinggi 39 32.2
46

Rendah 82 67.8
Total 121 100

Hasil analisis pada tabel 11 diatas diketahui bahwa dari 121 responden di

SMA PGRI Pekanbaru sebagian besar memiliki kelekatan rendah dengan ayah

yaitu sebanyak 82 responden (67,8%).


5. Gambaran resiko perilaku kekeraan responden
Gambaran resiko perilaku kekerasan dijelaskan atau dideskripsikan

menggunakan analisa univariat dengan menghitung nilai rata-rata (mean). Adapun

gambaran resiko perilaku kekerasan responden dapat dilihat pada tabel 12 berikut

ini:
Tabel 12
Distribusi frekuensi berdasarkan resiko perilaku kekerasan
Resiko perilaku kekerasan Frekuensi Persentase
Tinggi 61 50.4
Rendah 60 49.6
Total 121 100

Berdasarkan tabel 12 diatas diketahui bahwa dari 121 responden di SMA

PGRI Pekanbaru terdapat 61 responden (50,4%) yang memiliki resiko perilaku

kekerasan tinggi.
B. Analisis Bivariat
Analisis bivariat pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara variabel

attachment (kelekatan) orang tua dan resiko perilaku kekerasan remaja, hubungan

attachment (kelekatan) ibu dengan resiko perilaku kekerasan remaja dan hubungan

attachment (kelekatan) ayah dengan resiko perilaku kekerasan remaja, yang mana

penelitian ini menggunakan uji statistik yaitu uji Chi-Square.


1. Hubungan attachment (kelekatan) ibu dengan resiko perilaku kekerasan remaja
Penjelasan hasil uji Chi-Square hubungan attachment (kelekatan) ibu

dengan resiko perilaku kekerasan remaja dijelaskan pada tabel 13 berikut ini:
Tabel 13
Hubungan attachment (kelekatan) ibu dengan resiko perilaku kekerasan remaja

Resiko perilaku kekerasan


Attachment ibu Tinggi Rendah Total P value
N % N % N %
Tinggi 14 43.8 18 56.2 32 100 .501
Rendah 47 52.8 42 47.2 89 100
47

Jumlah 61 50.4 60 49.6 121 100

Hasil analisis hubungan antara attachment (kelekatan) ibu dengan resiko

perilaku kekerasan diperoleh bahwa dari 32 responden yang memiliki kelekatan

tinggi dengan ibu terdapat 14 responden (43,8%) mempunyai resiko perilaku

kekerasan tinggi dan 18 responden (56,2%) mempunyai resiko perilaku kekerasan

rendah. Sedangkan dari 89 responden yang memiliki kelekatan rendah dengan

orang tua, 47 responden (52,8%) mempunyai resiko perilaku kekerasan tinggi dan

42 responden (47,2%) mempunyai resiko perilaku kekerasan rendah. Hasil uji

statistik Chi-Square menunjukkan bahwa nilai P value = 0,501 > = (0,05) maka

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara attachment (kelekatan)

ibu dengan resiko perilaku kekerasan remaja.


2. Hubungan attachment (kelekatan) ayah dengan resiko perilaku kekerasan remaja
Penjelasan hasil uji Chi-Square hubungan attachment (kelekatan) ayah

dengan resiko perilaku kekerasan remaja dijelaskan pada tabel 14 berikut ini:

Tabel 14
Hubungan attachment (kelekatan) ayah dengan resiko perilaku kekerasan remaja

Resiko perilaku kekerasan


Attachment
Tinggi Rendah Total P value
ayah
N % N % N %
Tinggi 16 41 23 59 39 100
Rendah 45 54.9 37 45.1 82 100 .219
Jumlah 61 50.4 60 49.6 121 100

Hasil analisis hubungan antara attachment (kelekatan) ayah dengan resiko

perilaku kekerasan diperoleh bahwa dari 39 responden yang memiliki kelekatan

tinggi dengan ibu terdapat 16 responden (41%) mempunyai resiko perilaku

kekerasan tinggi dan 23 responden (59%) mempunyai resiko perilaku kekerasan

rendah. Sedangkan dari 82 responden yang memiliki kelekatan rendah dengan

orang tua, 45 responden (54,9%) mempunyai resiko perilaku kekerasan tinggi dan

37 responden (45,1%) mempunyai resiko perilaku kekerasan rendah. Hasil uji


48

statistik Chi-Square menunjukkan bahwa nilai P value = 0,219 > = (0,05) maka

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara attachment (kelekatan)

ayah dengan resiko perilaku kekerasan remaja.


3. Hubungan attachment (kelekatan) orang tua dengan resiko perilaku kekerasan

remaja
Hubungan attachment (kelekatan) orang tua dengan resiko perilaku

kekerasan remaja dijelaskan pada tabel 15 berikut ini:


Tabel 15
Hubungan attachment (kelekatan) orang tua dengan resiko perilaku kekerasan
remaja

Resiko perilaku kekerasan


Attachment orang
Tinggi Rendah Total P value
tua
N % N % N %
Tinggi 17 45.9 20 54.1 37 100
Rendah 44 52.4 40 47.6 84 100 .649
Jumlah 61 50.4 60 49.6 121 100

Hasil analisis hubungan antara attachment (kelekatan) orang tua dengan

resiko perilaku kekerasan diperoleh bahwa dari 37 responden yang memiliki

kelekatan tinggi dengan kedua orang tua terdapat 17 responden (45,9%)

mempunyai resiko perilaku kekerasan tinggi dan 20 responden (54,1%) mempunyai

resiko perilaku kekerasan rendah, sedangkan dari 84 responden yang memiliki

kelekatan rendah dengan orang tua, 44 responden (52,4%) mempunyai resiko

perilaku kekerasan tinggi dan 40 responden (47,6%) mempunyai resiko perilaku

kekerasan rendah. Hasil uji statistik Chi-Square menunjukkan bahwa nilai P value

= 0,649 > = (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan

antara attachment (kelekatan) orang tua dengan resiko perilaku kekerasan remaja.

Anda mungkin juga menyukai