BAB IV
A. Hasil Penelitian
a. Luas Wilayah
Sungai Dingin. Desa Ranggo memiliki luas wilayah yaitu 2.261 Hektar.
b. Batas Wilayah
Gedang
Batang Asai
Desa Ranggo Kecamatan Limun berdasarkan data Desa selama periode akhir
Mei 2021 sebanyak 2.878 jiwa. (Dokumen Dikantor Desa Ranggo, 2022: 1)20.
57
58
2. Karateristik Responden
a. Umur Responden
Berdasarkan data pada tabel IV.1 diatas, dapat diketahui karakteristik umur
ibu yang memiliki bayi bahwa responden dengan frekuensi terbanyak adalah
usia 31-40 tahun dengan jumlah sebanyak 15 orang dengan presentase 46,9%.
b. Pendidikan Responden
presentase 56.2%.
c. Pekerjaan Responden
pekerjaan ibu yang memiliki balita bahwa responden mayoritas sebagai ibu
rumah tangga atau mengurus anak dirumah yaitu berjumlah 15 orang dengan
presentase 46,9%.
3. Tanggapan Responden
suami / keluarga dan Sosialisasi Tenaga Kesehatan disajikan dalam bentuk tabel
berikut ini:
Hasil tabulasi data dari pernyataan Pendidikan ibu yang memiliki bayi yang
154
Pernyataan nomor 5 : x 100 % = 96.2 %
160
125
Pernyataan nomor 6 : x 100 % = 78.12%
160
961
Pendidikan Ibu dengan indikator Pengetahuan Ibu adalah : x 100 %
960
= 78.48%.
STS TS TAP S SS
memiliki bayi dengan indikator Pengetahuan ibu berada di antara tidak ada
pendapat (TAP) dan setuju (S) tetapi mendekati skor titik setuju (S) dengan
nilai persentase sebesar 78.48% yang artinya bahwa pendidikan ibu dengan
dari Sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1, Tidak Setuju (TS) dengan skor 2,
Tidak ada pendapat (TAP) dengan skor 3, setuju (S) dengan skor 4 dan Sangat
140
Pernyataan nomor 7 : x 100 % = 87.5 %
160
127
Pernyataan nomor 8 : x 100 % = 79.37%
160
810
menguraikan adalah : x 100 % = 84.37%.
960
63
STS TS TAP S SS
Keluarga berada di antara tidak ada pendapat (TAP) dan setuju (S) tetapi
mendekati skor titik setuju (S) dengan nilai persentase sebesar 77.14% yang
dengan menggunakan kuesioner dengan skala likert terdiri dari Sangat tidak
setuju (STS) dengan skor 1, Tidak Setuju (TS) dengan skor 2, Tidak ada
pendapat (TAP) dengan skor 3, setuju (S) dengan skor 4 dan Sangat Setuju
Hasil tabulasi data dari pernyataan sikap ibu yang memiliki balita tentang
DDTK pada anak balita pada tingkatan menerima dengan indikator responden
156
Pernyataan nomor 17 : x 100 % = 89.14 %
175
139
Pernyataan nomor 16 : x 100 % = 79.43%
175
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka nilai keseluruhan skor sikap ibu
yang memiliki balita tentang DDTK pada anak balita pada tingkatan menerima
742
dengan indikator responden mau adalah: x 100 % = 84.8 %.
875
STS TS TAP S SS
Berdasarkan bagan kontinum IV.3 di atas, variabel sikap ibu yang memiliki
balita tentang DDTK pada anak balita pada tingkatan menerima dengan
65
indikator responden mau berada di antara Setuju (S) dan Sangat setuju (SS)
dengan posisi baris bagan kontinum mendekati kearah setuju dengan nilai
persentasi sebesar 84.8% yang artinya bahwa sikap ibu yang memiliki balita
berikut ini:
Hasil tabulasi data dari pernyataan sikap ibu yang memiliki balita tentang
DDTK pada anak balita pada tingkatan menerima dengan indikator responden
151
Pernyataan nomor 23 : x 100 % = 86.28 %
175
138
Pernyataan nomor 19 : x 100 % = 78.86%
175
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka nilai keseluruhan skor sikap ibu
ibu yang memiliki balita tentang DDTK pada anak balita pada tingkatan
711
sebagai berikut : x 100 % = 81.26 %.
875
STS TS TAP S SS
Berdasarkan bagan kontinum IV.4 di atas, variabel sikap ibu yang memiliki
balita tentang DDTK pada anak balita pada tingkatan menerima dengan
indikator responden mau berada di antara Setuju (S) dan Sangat setuju (SS)
dengan posisi baris bagan kontinum mendekati kearah setuju dengan nilai
persentasi sebesar 81.26% yang artinya bahwa sikap ibu yang memiliki balita
Pada penelitian ini variabel Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) anak
balita diukur untuk mengetahui presentase ibu yang melakukan DDTK pada
dengan skala Guttman terdiri dari Tidak melakukan (TM) dengan skor 1,
Melakukan (M) dengan skor 2. DDTK anak balita diukur dengan sebanyak 2
butir pernyataan, dimana tanggapan responden disajikan pada tabel berikut ini:
No TM =1 M=2 Total
(%)
Perny Frek Skor Frek Skor Skor
24 22 22 13 26 48 68.57%
25 24 24 11 22 46 65.71%
R =35 94 67.14%
Hasil tabulasi data dari pernyataan sikap ibu yang memiliki balita tentang
DDTK pada anak balita pada tingkatan menerima dengan indikator responden
48
Pernyataan nomor 24 : x 100 % = 68.57 %
70
46
Pernyataan nomor 25 : x 100 % = 65.71%
70
94
anak balita adalah : x 100 % = 67.14 %.
140
TM M
70 94 140
Bagan IV.5: Bagan Kontinum Posisi Skor DDTK Anak Balita
Berdasarkan bagan kontinum IV.5 di atas, variabel DDTK pada anak balita
berada di antara Tidak melakukan DDTK (TM) dan Melakukan DDTK (M)
dengan posisi baris bagan kontinum mendekati kearah tidak melakukan DDTK
dengan nilai persentasi sebesar 67.14% yang artinya bahwa masih sangat
kesehatan.
Pada penelitian ini data ibu yang melakukan Deteksi Dini Tumbuh
Berdasarkan data pada tabel IV.9 diatas dapat diketahui jumlah ibu yang
tidak melakukan DTTK pada anak balitanya dengan frekuensi terbanyak yaitu
4. Analisa Data
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dan
sikap ibu yang memiliki balita terhadap Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK)
anak balita. Dimana peneliti menetapkan 3 (tiga variabel) yaitu pengetahuan pada
tingkat tahu (X1), Sikap pada tingkat menerima (X2) dan DTTK anak balita (Y).
69
Untuk menganalisis data akan digunakan teknik Korelasi Product moment dari
Pearson, dengan syarat apabila data terdistribusi normal. Uji alternatif digunakan
menggunakan uji korelasi Chi-Square test. Oleh karena itu sebelum pengujian
dilakukan secara parsial dan simultan. Uji Simultan jika data terdistribusi tidak
normal menggunakan uji F (regresi linier) dengan uji ANOVA. Uji parsial untuk
Uji normalitas data dilakukan dengan uji Shapiro Wilk dengan menggunakan
aplikasi komputer SPSS versi 21. Peneliti dalam penelitian ini menetapkan uji
normalitas dengan uji Shapiro Wilk karena responden dalam penelitian ini < 50
untuk variabel pengetahuan ibu pada tingkat tahu didapatkan data hasil uji
Descriptives
Statistic Std. Error
Total Mean 50.6000 .60558
Pengetahuan 95% Confidence Lower Bound 49.3693
Interval for Mean Upper Bound 51.8307
5% Trimmed Mean 50.8095
Median 51.0000
Variance 12.835
70
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Total Pengetahuan .156 35 .030 .925 35 .020
a. Lilliefors Significance Correction
pada tingkat tahu tabel IV.10 diatas, diketahui bahwa nilai signifikan data untuk
variabel pengetahuan adalah 0.020, dimana nilai signifikan 0.020 lebih kecil dari
nilai 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi Tidak Normal.
Berdasarkan uji normalitas data untuk variabel sikap ibu pada tingkat
menerima didapatkan data hasil uji normalitas Shapiro Wilk sebagai berikut:
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 43.2286 .81898
95% Confidence Interval Lower Bound 41.5642
for Mean Upper Bound 44.8929
5% Trimmed Mean 42.8651
Median 42.0000
Variance 23.476
Total Sikap Std. Deviation 4.84517
Minimum 37.00
Maximum 56.00
Range 19.00
Interquartile Range 4.00
Skewness 1.331 .398
Kurtosis 1.065 .778
71
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Total Sikap .257 35 .000 .843 35 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan output SPSS Versi 21 uji normalitas variabel sikap ibu pada
tingkat menerima tabel IV.11 diatas, diketahui bahwa nilai signifikan data untuk
variabel sikap adalah 0.000, dimana nilai signifikan 0.000 lebih kecil dari nilai
untuk variabel DDTK anak balita didapatkan data hasil uji normalitas Shapiro
Tabel IV.13: Tabel Output Uji Normalitas Data DDTK Anak Balita
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 1.4571 .08543
95% Confidence Lower Bound 1.2835
Interval for Mean Upper Bound 1.6308
5% Trimmed Mean 1.4524
Median 1.0000
Variance .255
DDTK Anak
Std. Deviation .50543
Balita
Minimum 1.00
Maximum 2.00
Range 1.00
Interquartile Range 1.00
Skewness .180 .398
Kurtosis -2.091 .778
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
DDTK Anak
.360 35 .000 .635 35 .000
Balita
a. Lilliefors Significance Correction
72
Berdasarkan output SPSS Versi 21 uji normalitas variabel DDTK anak balita
tabel IV.11 diatas, diketahui bahwa nilai signifikan data untuk variabel sikap
adalah 0.000, dimana nilai signifikan 0.000 lebih kecil dari nilai 0.05 maka dapat
Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro Wilk,
maka dapat disimpulkan bahwa variabel Pengetahuan, Sikap dan DTTK pada
anak balita terdistibusi tidak normal, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
atau hubungan 2 variabel atau lebih. Dalam penelitian ini uji korelasi dengan
menggunakan uji Chi Sequere test untuk membuktikan hipotesis korelasi antara
Variabel pengetahuan ibu pada tingkat tahu (X 1) dengan Variabel DDTK anak
balita (Y) dan korelasi antara Variabel sikap ibu pada tingkat menerima (X 1)
Adapun hasil uji analisis statistik uji Chi-Square test untuk membuktikan
dengan Variabel DDTK anak balita (Y) dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
variabel pengetahuan pada tingkat tahu dengan variabel DDTK anak balita.
Diketahui bahwa jumlah ibu yang tidak melakukan DDTK pada anak balitanya
lebih besar dibandingkan dengan ibu yang melakukan DDTK pada anak balita
yaitu sebanyak 19 orang dengan prsentase sebesar 54.3%. sedangkan ibu yang
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Hasil uji analisis Chi-Square test pada tabel IV.12 diatas, dapat diketahui
nilai p-value pada Pearson Chi-Square adalah sebesar 0.001, dimana nilai p-
value 0.001 lebih kecil dari 0.05, amaka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
pengetahuan ibu yang memiliki balita dengan deteksi dini tumbuh kembang
(DDTK) anak. Nilai Od Ratio (OR) sebesar 15.592 memiliki makna bahawa
ibu yang memiliki pengetahuan semakin tinggi maka semakin besar peluang
melakukan DTTK pada anaknya di usia balita sebesar 15.592 kali lipat
Adapun hasil uji analisis statistik uji Chi Sequere test untuk membuktikan
Variabel DDTK anak balita (Y) dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
variabel sikap pada tingkat menerima dengan variabel DDTK anak balita.
Diketahui bahwa jumlah ibu yang tidak melakukan DDTK pada anak balitanya
75
lebih besar dibandingkan dengan ibu yang melakukan DDTK pada anak balita
yaitu sebanyak 19 orang dengan prsentase sebesar 54.3%. sedangkan ibu yang
memiliki sangat baik yang melakukan DTTK pada anaknya sebanyak 16 orang
dengan presentase sebesar 45.7%. namn masih terdapat ibu yang tidak
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Hasil uji analisis Chi-Square test pada tabel IV.12 diatas, dapat diketahui
nilai p-value pada Pearson Chi-Square adalah sebesar 0.014, dimana nilai p-
value 0.014 lebih kecil dari 0.05, amaka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya ada hubungan positif dan signifikan antara sikap ibu
yang memiliki balita dengan deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) anak. Nilai
76
Od Ratio (OR) sebesar 8.371 memiliki makna bahwa ibu yang memiliki skor
sikap semakin tinggi maka semakin besar peluang melakukan DTTK pada
anaknya di usia balita sebesar 8.371 kali lipat dibandingkan dengan ibu yang
Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) anak balita atau hubungan X1, X2 dan Y
statistik F (regresi linier berganda) atau uji analisis ANOVA. Hasil Uji Simultan
Berdasarkan hasil uji analisis F (Regresi Linier) dengan analisis Uji Anova
didapatkan nilai taraf signifikan dengan nilai ρ-value sebesar 0.001, dimana nilai
0.001 < 0,05. Maka menunjukan adanya pengaruh yang sigifikan antara variabel
pengetahuan ibu pada tingkat tahu (X 1), variabel sikap ibu pada tingkat menerima
(X2) dan Deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) Anak Balita (Y) secara simultan.
hitung sebesar 9.370. Dimana nilai 9.370 > 2.47 (nilai F tabel n = 35 dan df
77
pembilang N1=2 maka nilai F tabel adalah= 35-2=33, nilai F tabel pada titik 33
adalah 2.47), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hubungan yang
positif dan signifikan antara antara variabel pengetahuan ibu pada tingkat tahu
(X1), variabel sikap ibu pada tingkat menerima (X2) dan Deteksi dini tumbuh
ditolak, yang berarti ada hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan dan
sikap ibu yang memiliki balita dengan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK)
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -2.915 1.042 -2.797 .899
1 Total Pengetahuan .085 .021 .600 3.964 .009
Total Sikap .002 .016 .019 .128 .000
a. Dependent Variable: DDTK Anak Balita
Berdasarkan tabel IV.15 diatas, dimana hasil nilai koefisiensi antara uji
simultan variabel pengetahuan ibu pada tingkat tahu (X 1), variabel sikap ibu pada
tingkat menerima (X2) dan Deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) Anak Balita
(Y) didapatkan nilai ρ-value terendah adalah 0.000 < 0.009. Maka dapat
terhadap Deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) Anak Balita adalah variabel
B. Pembahasan
1. Karateristik Responden
memiliki balita bahwa responden dengan frekuensi terbanyak adalah usia 31-
bertujuan untuk pendewasaan diri, sikap dan tingkah laku yang dapat di
semakin dikit ketergantungan pada orang lain dan selalu berusaha mencari
ibu yang memiliki balita bahwa responden mayoritas sebagai ibu rumah tangga
79
memiliki tanggung jawab serta kode etik tertentu, semakin baik perkerjaan
d. Berdasarkan usia anak balita, diketahui karakteristik usia anak balita dari
responden penelitian ini adalah yang memiliki frekuensi yang paling banyak
adalah usia kurang dari 3 tahun berjumlah 18 orang dengan presentase 51,4%.
mengetahui serta mengenal faktor resiko pada balita, yang disebut juga anak
usia dini. Melalui deteksi dini dapat diketahui penyimpangan tumbuh kembang
pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas pada masa-masa kritis
korelasi nilai p-value pada Pearson Chi-Square adalah sebesar 0.001, dimana
nilai p-value 0.001 lebih kecil dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan positif dan signifikan antara
pengetahuan ibu yang memiliki balita dengan Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Hal ini didukung dengan skor tertinggi pada data hasil tanggapan responden
sebesar 154, dan soal nomor 8 yaitu DDTK anak Balita bertujuan deteksi dini
DDTK pada anak balita untuk mencegah gangguan tumbuh kembang anak.
Nilai Od Ratio (OR) sebesar 15.592 memiliki makna bahawa ibu yang
DTTK pada anaknya di usia balita sebesar 15.592 kali lipat dibandingkan
dengan ibu yang memiliki pengetahuan rendah. Hal ini sesuai dengan teori
menurut Notoatmojo (2010), bahwa pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini
kembali (recall) terhadap dalam suatu spesifik dan seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini adalah
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari yaitu menyebutkan,
b. Hubungan Variabel Sikap (X2) dan Variabel DDTK anak balita (Y)
Hubungan variabel sikap (X2) dengan Variabel DDTK anak balita (Y)
nilai p-value pada Pearson Chi-Square adalah sebesar 0.014, dimana nilai p-
value 0.014 lebih kecil dari 0.05, amaka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya ada hubungan positif dan signifikan antara sikap ibu
yang memiliki balita dengan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) anak di
Hal ini didukung dengan skor tertinggi pada data hasil tanggapan responden
terhadap umur (PB/U atau TB/U) mendapatkan skor tinggi sebesar 156, dan
sesuai usia anak saya dengan skor sebesar 139 yang menunjukan bahwa
keuntungan DTTK pada balita sehingga mendukung skrining DTTK pada anak
balita. Sikap tingkatan menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan
Nilai Od Ratio (OR) sebesar 8.371 memiliki makna bahwa ibu yang
memiliki skor sikap semakin tinggi maka semakin besar peluang melakukan
DTTK pada anaknya di usia balita sebesar 8.371 kali lipat dibandingkan
dengan ibu yang memiliki skor sikap rendah. Hal ini sejalan dengan teori
bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan
atau aktifitas, akan tetapi merupakan prediposisi tindakan suatu perilaku. Sikap
itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau
tingkah laku yang terbuka. Semakin baik sikap ibu maka diharapan DTTK
Hubungan pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki balita dengan Deteksi
Dini Tumbuh Kembang (DDTK) anak berdasarkan hasil uji analisis F (Regresi
Linier) dengan analisis Uji Anova didapatkan nilai taraf signifikan dengan nilai
ρ-value sebesar 0.001, dimana nilai 0.001 < 0,05. Maka menunjukan adanya
pengaruh yang sigifikan antara variabel pengetahuan (X 1), variabel sikap (X2) dan
Deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) Anak Balita (Y) secara simultan.
hitung 9.370 > 2.47, maka peneliti menyimpulkan ada hubungan positif dan
signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki balita dengan Deteksi
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Intan Fazrin, dkk (2018),
tingkat pengetahuan ibu dan sikap ibu diharapkan ibu yang memiliki pengetahuan
baik dan sikap positif akan semakin antusias untuk melakukan DDTK pada
anaknya diusia balita ke layanan kesehatan dan Posyandu secara rutin sesuai
Hasil nilai koefisiensi antara uji simultan variabel pengetahuan ibu pada tingkat
tahu (X1), variabel sikap ibu pada tingkat menerima (X2) dan Deteksi dini tumbuh
kembang (DDTK) Anak Balita (Y) didapatkan nilai ρ-value terendah adalah 0.000
< 0.009. Maka dapat disimpulkan bahwa koefisiensi secara simultan variabel yang
paling berpengaruh terhadap Deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) Anak Balita
Berdasarkan hasil diatas maka peneliti berasumsi bahwa sikap ibu yang
memiliki anak balita sangat berpengaruh terdahap perilaku ibu dalam memantau
tumbuh kembang anak dan mencegah terjadinya gangguan tumbuh kembang anak
dengan melakukan DDTK sesuai tahapan usia. Hal ini dapat peneliti buktikan
dengan hasil penelitian yang peneliti laksanakan yaitu tingginya tingkat sikap ibu
ibu yang melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak usia balita walaupun
belum 100% ibu yang memiliki balita melakukan DDTK ke layanan kesehatan
dan Posyandu namun antusias ibu untuk melakukan DDTK termasuk kedalam
tentang DDTK untuk mendukung sikap ibu yang sudah sangat baik untuk menjadi
perilaku DDTK pada anak balita yang baik hari RT 6 Kelurahan Puncak
Hal ini didukung dengan teori pertumbuhan dan perkembangan yang peneliti
kemukanan di BAB II dimana sikap ibu sangat berhubungan dan berkaitan erat
dengan perilau ibu dalam melakukan pemeriksaan DTTK pada anaknya karena
ibu yang bersikap positif akan mendukung upaya pemantauan tumbuh kembang
anaknya. Hal ini sejalan dengan teori pemantauan tumbuh kembang anak bahwa
pada masa baita kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan
dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi ekskresi.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita.
cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah
85
dan pengaturan hubungan- hubungan antar sel syaraf ini akan sangat
kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
dikemudian hari.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari analisa data yankg peneliti lakukan, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
posisi skor 78,48% atau baik, pengetahuan dengan indikator responden mampu
menguraikan dengan skor 77,14% atau baik. Hubungan pengetahuan dan DDTK
anak balita menghasilkan nilai signifikan 0.001, lebih kecil dari 0.05, maka dapat
2. Berdasarkan bagan kontinum pada variabel sikap (X2) dengan skor 84,8%,
pada DDTK Anak Balita (Y) didapatkan skor 67,14%. Hubungan sikap dengan
DDTK anak balita menghasilkan nilai signifikan 0.014 lebih kecil dari 0.05,
3. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki balita dengan Deteksi
Dini Tumbuh Kembang (DDTK) anak didapatkan nilai taraf signifikan dengan
nilai ρ-value sebesar 0.001, dimana nilai 0.001 < 0,05, maka disimpulkan ada
hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki
2020. Dan koefisiensi secara simultan variabel yang paling berpengaruh terhadap
Deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) Anak Balita adalah variabel Sikap Ibu
B. Saran
1. Teoritis
melanjutkan penelitian tentang manfaat DDTK pada anak balita untuk simulasi
2. Praktis
promosi kesehatan pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki balita tentang
86
87
DDTK pada anak balita agar dapat lebih baik lagi dalam menurunkan
umumnya lebih aktif dalam melakukan upaya kesehatan dan ikut serta dalam
kegiatan promosi kesehatan tentang DDTK pada anak balita yang diadakan
oleh Puskesmas wajib hadir dan berperan serta agar mendapatkan informasi
tentang DDTK pada anak balita, dan diharapkan ibu-ibu yang memiliki balita
aktif dalam kegiatan Posyandu dan melakukan DDTK pada anak balitanya