Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

IMUNISASI

Judul : Imunisasi
Subjudul : a. Pengertian imunisasi
b. Macam-macam imunisasi
Waktu : 1 x 15 menit
Tempat : Puskesmas Ibrahim Adjie Kiaracondong
Sasaran : Ibu hamil

I. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)


Setelah mengikuti penyuluhan + 15 menit ibu hamil dapat mengetahui tentang pentingnya
imunisasi.

II. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK)


a. Setelah mengikuti penyuluhan + 5 menit ibu hamil dapat menyebutkan pengertian Imunisasi
dengan bahasa sendiri.

b. Setelah mengikuti penyuluhan + 12 menit ibu hamil mampu menyebutkan macam-macam


imunisasi baik waktu pelaksanaannya dan reaksi setelah pemberian imunisasi

c. Setelah mengikuti penyuluhan + 15 menit ibu hamil diharapkan berkata mau melaksanakan
imunisasi lengkap untuk anak-anaknya.

III. Materi Penyuluhan


a. Pengertian imunisasi
b. Macam-macam imunisasi
c. Waktu pelaksanaan imunisasi
d. Reaksi setelah diberikan imunisasi

IV. Metode Penyuluhan


Ceramah dan Tanya jawab

V. Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan ( menit) Kegiatan Inti ( menit) Penutup ( menit)
Penyuluh Peserta Penyuluh Peserta Penyuluh Peserta
Memberi Menjawab Menjelaskan Memperhatikan Menyimpulkan Memperhatikan
salam salam materi materi yang materi penjelasan
disampaikan
Memberi Bertanya
Perkenalan Merespon kesempatan apabila ada
Mengevaluasi Menjawab
untuk materi yang
bertanya tidak mengerti
Memberikan Menjawab
Menjawab
pertanyan pertanyaan Memberi
Apersepsi Menyimak salam
balik kepada penyuluh salam
peserta

VI. Media dan Alat


a. Media : Leaflet
b. Alat : -

VII. Sumber Penyuluhan


A.H. Markum ( 1997 ). Imunisasi. Edisi Kedua Fakultas kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

VIII. Evaluasi
a. Jelaskan pengertian imunisasi
b. Jelaskan macam-macam imunisasi
c. Jelaskan waktu pelaksanaan imunisasi
d. Jelaskan reaksi setelah diberikan imunisasi
Jawaban
a. Imunisasi merupakan suatu tindakan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
kekebalan imunitas melalui pemberian bibit penyakit yang telah dilemahkan atau dimatikan.

b. Imunisasi BCG untuk TBC, DPT untuk dhipteri, pertussis dan tetanus, imunisasi polio untuk
penyakit polio, imunisasi campak untuk penyakit campak, dan imunisasi hepatitis B untuk
penyakit hepatitis B.

c. Waktu pelaksanaan imunisasi berbeda-beda disesuaikan dengan jenis imunisasinya baik dalam
hal waktu ataupun frekuensi pemberian imunisasinya.
d. Reaksi setelahnya imunisasi bisa berupa demam ringan sakit pada area penyuntikan untuk
imunisasi dengan menggunakan suntikan bahkan bernanah untuk imunisasi BCG tetapi bahkan
ada juga yang tanpa gejala.

Bandung, April 2012

Ganjar Setya Purnama


LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian
Imunisasi merupakan suatu tindakan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kekebalan imunitas melalui pemberian bibit penyakit yang telah dilemahkan atau
dimatikan
2. Imunisasi BCG

Imunisasi BCG bertujuan untuk memberikan kekebalan / pertahanan aktif terhadap penyakit
TBC.
Jadwal pemberian imunisasi BCG sebaiknya dilakukan ketika bayi baru lahir sampai
berumur 12 bulan, tetapi sebaiknya diberikan pada umur 0-2 tahun. Imunisasi BCG cukup
diberikan 1 kali saja. Pada anak yang akan diimunisasi dengan usia lebih dari 2 bulan, harus
dilakukan Montaux test dulu. Gunanya untuk mengetahui apakah ia telah terjangkit penyakit
TBC. Seandainya hasil positif, anak tersebut selayaknya tidak mendapat imunisasi.
Reaksi yang mungkin timbul pada pemberian imunisasi BCG adalahkadang bernanah, tetapi
akan sembuh dengan sendirinya walaupun lambat. Biasanya suntikan BCG tidak menimbulkan
pana.

3. Imunisasi DPT

Tujuan pemberian Imunisasi DPT adalah memberikan kekebalan aktif dalam waktu yang
bersamaan terhadap penyakit diphteri, pertusis dan tetanus.
Imunisasi DPT dapat diberikan 3 kali, sejak bayi berumur 2 bulan dengan selang waktu antara
dua penyuntikan minimal 4 minggu.
Reaksi yang mungkin trjadi biasanya demam ringan, pembengkakan dan rasa nyeri di tempat
suntikan selama 1-2 hari.
Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah dan anak yang menderita
penyakit kejang demam kompleks.

4. Imunisasi poliomiolitis.

Vaksinasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit poliomyelitis.


Imunisasi dasar diberikan sejak anak baru lahir atau berumur beberapa hari, selanjutnya
setiap 4-6 minggu. Pemberian imunisasi Polio dapat dilakukan bersamaan dengan BCG,
Hepatitis B, dan DPT.
Reaksi yang timbul tidak ada, mungkin akan terdapat berak-berak ringan.
Pada anak dengan diare berat atau sedang sakit parah, imunisasi polio dapat ditangguhkan.

5. Imunisasi Campak

Imunisasi diberikan untuk mendapat kekebalan terhadap penyakit campak secara aktif.
Menurut WHO imuniasi campak cukup diberikan 1 kali suntikan setelah bayi berumur 9
bulan, tetapi karena angka kesakitan campak di Indonesia masih tinggi, pemerintah mencnagkan
pemberian imunisasi campak sebelum usia 9 bulan, yaitu antara usia 6-9 bulan.
Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi. Mungkin terjadi demam ringan dan tampak
sedikit bercak merah pada pipi di bawah telinga pada hari ke 7-8 setelah penyuntikan.

6. Vaksinasi Hepatitis B

Vaksinasi dimaksudkan untuk mendapat kekbalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B.


Imunisasi aktif dilakuakn dengan cara pemberian suntikan dasar sebanyak 3 kali dengan jarak
waktu satu bulan anta suntikan 1 dan 2, dan lima bulan antara suntikan 2 dan 3.
Reaksi yang mungkin terjadi adalah berupa nyeri pada tempat suntikan, yang mungkin
disertai dengan timbulnya rasa panas atau pembengkakan. Reaksi ini akan menghilang dalam
waktu 2 hari. Reaksi lain yang mungkin terjadi ialah demam ringan.
DAFTAR PUSTAKA

A.H. Markum ( 1997 ). Imunisasi. Edisi Kedua Fakultas kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai