TENTANG
OLEH :
016.01.3325
TAHUN 2016/2017
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG
IMUNISASI PADA BAYI BARU LAHIR
OLEH :
Pemberi Penyuluhan
Hari Tanggal :
Pukul :
Tempat :
Mengetahui
Pembimbing Mata Kuliah
A. Latar Belakang
Dalam bidang imunologi kuman atau racun kuman (toksin) disebut sebagai antigen.
Secara khusus antigen tersebut merupakan bagian protein kuman atau protein racunnya. Bila
antigen untuk pertama kali masuk ke dalam tubuh manusia, maka sebagai reaksinya tubuh akan
membentuk zat anti. Bila antigen itu kuman, zat anti yang dibuat tubuh disebut antibodi.
Zat anti terhadap racun kuman disebut antioksidan. Berhasil tidaknya tubuh
memusnahkan antigen atau kuman itu bergantung kepada jumlah zat anti yang dibentuk. Pada
umumnya tubuh anak tidak akan mampu melawan antigen yang kuat. Antigen yang kuat ialah
jenis kuman ganas. Virulen yang baru untuk pertama kali dikenal oleh tubuh. Karena itu anak
anda akan menjadi sakit bila terjangkit kuman gana.
Jadi pada dasarnya reaksi pertama tubuh anak untuk membentuk antibodi/antitoksin
terhadap antigen, tidaklah terlalu kuat. Tubuh belum mempunyai “pengalaman” untuk
mengatasinya. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan berikutnya, tubuh anak sudah pandai
membuat zat anti yang cukup tinggi. Dengan cara reaksi antigen-anibody, tubuh anak dengan
kekuatan zat antinya dapat menghancurkan antigen atau kuman; berarti bahwa anak telah
menjadi kebal (imun) terhadap penyakit tersebut.
Dari uraian ini, yang terpenting ialah bahwa dengan imunisasi, anak anda terhindar dari
ancaman penyakit yang ganas tanpa bantuan pengobatan.
Dengan dasar reaksi antigen antibodi ini tubuh anak memberikan reaksi perlawanan
terhadap benda-benda asing dari luar (kuman, virus, racun, bahan kimia) yang mungkin akan
merusak tubuh. Dengan demikian anak terhindar dari ancaman luar. Akan tetapi, setelah
beberapa bulan/tahun, jumlah zat anti dalam tubuh akan berkurang, sehingga imunitas tubuh
pun menurun. Agar tubuh tetap kebal diperlukan perangsangan kembali oleh antigen, artinya
anak terseut harus mendapat suntikan/imunisasi ulangan.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, orang tua mampu memahami pemberian imunisasi
dasar bagi bayi
2. Pelaksanaan 10 menit
· Menjelaskan pengertian imunisasi
· Menjelaskan tujuan pemberian imunisasi
· Menjelaskan manfaat pemberian imunisasi Leaflet
· Menjelaskan macam-macam imunisasi
&
dasar
· Menjelaskan jadual pemberian imunisasi Slide
Project
Menjelaskan tempat-tempat pelayanan
imunisasi
C. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
D. Media
a. Leaflet
b. LCD Proyektor
c. Slide Project
d. Laptop
E. Evaluasi
1. Standar persiapan
a. Alat
b. Pengaturan tempat
c. Kesiapan materi
2. Standar hasil tes lisan pada akhir kegiatan. Orang tua balita:
F. Daftar Pustaka
Abdul Bari dkk. (2002). Buku Panduan Praktis Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta,
YBPSP.
Staf Pengajar IKA FKUI. (1995). Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Vol. 3. Jakarta. FKUI.
Suzzane, Brenda. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2. Jakarta. EGC.
G. Lampiran :
1. Materi
2. leaflet.
LAMPIRAN MATERI
IMUNISASI
A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak terhadap penyakit
tertentu dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh bayi atau anak
C. Manfaat imunisasi
Imunisasi mempunyai berbagai manfaat yaitu :
1. Untuk anak
Mencegah penyakit, kemungkinan kecacatan dan kematian
2. Untuk keluarga
Menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan bila anak sakit
3. Untuk negara
Memperbaiki tingkat kesehatan
Menciptakan bangsa yang kuat dan sehat untuk melanjutkan pembangunan
Imunisasi kadang mengakibatkan efek samping. Ini adalah tanda baik yang membuktikan
vaksin betul-betul bekerja secara tepat. Bagi bunda para orang tua yang memiliki anak bayi
atau balita dan ingin mengimunisasi anak bayi buah hati maka tidak perlu khawatir. Efek
samping yang ditimbulkan setelah imunisasi tidak berbahaya.
Selain itu tidak semua anak akan mengalami demam setelah imunisasi karena hal ini juga
dipengaruhi oleh daya tahan tubuh anak. Oleh karena itu, sebelum membawa anak anda untuk
diimunisasi, pastikan terlebih dahulu buah hati kita berada dalam kondisi yang sehat dan siap
untuk diimunisasi.
Berikut beberapa efek dampak imunisasi yang umum terjadi antara lain adalah sebagai berikut :
BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat
suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut.
DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi akan
turun dalam 1 – 2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit, walaupun
demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.
Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 – 10 hari setelah
penyuntikan.
Tips Cara Kiat Mengatasi Panas Demam Pada Anak Setelah Imunisasi
Penyebab panas demam pasca imunisasi pada bayi anak adalah Demam yang timbul pasca
imunisasi disebabkan oleh respon tubuh terhadap vaksin yang diberikan. Vaksin yang
dilemahkan akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi melalui
serangkaian proses.
Salah satu proses tersebut melibatkan timbulnya respon peradangan yang dapat memicu timbul
demam. Namun demam pasca imunisasi bersifat ringan dan seringkali tidak membutuhkan
penanganan khusus.
Demam pasca imunisasi adalah demam ringan yang timbul setelah anak mendapatkan
imunisasi. Biasanya demam yang timbul bersifat ringan dan tidak pernah mencapai suhu lebih
dari 38,5 derajat celsius
Bagi para orang tua bunda berikut beberapa cara dan tips atasi demam efek dari pemberian
imunisasi antara lain adalah sebagai berikut :
1. Apabila bayi anak demam, maka berikan obat penurun demam dengan dosis yang tepat
sesuai anjuran dokter agar suhu tubuh menjadi normal kembali.
2. Kompres bayi anak dengan air hangat untuk mengurangi resiko kejang-kejang
dibandingkan dengan menggunakan air dingin.
3. Kompres dengan air dingin bagian tubuh yang disuntik untuk mengurangi nyeri dan
bengkak yang timbul.
4. Apabila anak bunda masih bayi, berikan ASI sesering mungkin karena ASI memiliki zat
yang dapat mengurangi peningkatan suhu tubuh. Sedangkan apabila buah hati bunda
sudah tidak dalam usia menyusui, berikan banyak air putih untuk mengurangi demam.
5. Apabila buah hati menunjukkan gejala yang lebih serius tak lama setelah diimunisasi
seperti sulit bernapas, gatal dan bintik-bintik, jantung berdebar, atau hilang kesadaran,
segera periksakan buah hati ke dokter.
D. Macam-macam Imunisasi dasar