Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TENTANG

IMUNISASI PADA BAYI BARU LAHIR

OLEH :

TEGUH GAMA ZARKASYI

016.01.3325

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN MATARAM

TAHUN 2016/2017
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG
IMUNISASI PADA BAYI BARU LAHIR

OLEH :

Pemberi Penyuluhan

( TEGUH GAMA ZARKASYI )


NPM. 016.01.3325

Telah Disahkan Pada :

Hari Tanggal :
Pukul :
Tempat :

Mengetahui
Pembimbing Mata Kuliah

(NURUL ILMI S.Kep.,Ners)


SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)
IMUNISASI PADA BAYI BARU LAHIR

Pokok Bahasan : Peningkatan kekebalan pada bayi


Sub Pokok Bahasan : Pemberian imunisasi dasar bagi bayi
Sasaran : Orang tua yang mempunyai bayi
Tempat :
Waktu : 15 menit
Penyuluh : Teguh Gama Zarkasyi

A. Latar Belakang
Dalam bidang imunologi kuman atau racun kuman (toksin) disebut sebagai antigen.
Secara khusus antigen tersebut merupakan bagian protein kuman atau protein racunnya. Bila
antigen untuk pertama kali masuk ke dalam tubuh manusia, maka sebagai reaksinya tubuh akan
membentuk zat anti. Bila antigen itu kuman, zat anti yang dibuat tubuh disebut antibodi.

Zat anti terhadap racun kuman disebut antioksidan. Berhasil tidaknya tubuh
memusnahkan antigen atau kuman itu bergantung kepada jumlah zat anti yang dibentuk. Pada
umumnya tubuh anak tidak akan mampu melawan antigen yang kuat. Antigen yang kuat ialah
jenis kuman ganas. Virulen yang baru untuk pertama kali dikenal oleh tubuh. Karena itu anak
anda akan menjadi sakit bila terjangkit kuman gana.

Jadi pada dasarnya reaksi pertama tubuh anak untuk membentuk antibodi/antitoksin
terhadap antigen, tidaklah terlalu kuat. Tubuh belum mempunyai “pengalaman” untuk
mengatasinya. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan berikutnya, tubuh anak sudah pandai
membuat zat anti yang cukup tinggi. Dengan cara reaksi antigen-anibody, tubuh anak dengan
kekuatan zat antinya dapat menghancurkan antigen atau kuman; berarti bahwa anak telah
menjadi kebal (imun) terhadap penyakit tersebut.

Dari uraian ini, yang terpenting ialah bahwa dengan imunisasi, anak anda terhindar dari
ancaman penyakit yang ganas tanpa bantuan pengobatan.

Dengan dasar reaksi antigen antibodi ini tubuh anak memberikan reaksi perlawanan
terhadap benda-benda asing dari luar (kuman, virus, racun, bahan kimia) yang mungkin akan
merusak tubuh. Dengan demikian anak terhindar dari ancaman luar. Akan tetapi, setelah
beberapa bulan/tahun, jumlah zat anti dalam tubuh akan berkurang, sehingga imunitas tubuh
pun menurun. Agar tubuh tetap kebal diperlukan perangsangan kembali oleh antigen, artinya
anak terseut harus mendapat suntikan/imunisasi ulangan.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini, orang tua mampu memahami pemberian imunisasi
dasar bagi bayi

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini, orang tua diharapkan:


a. Mampu memahami pengertian imunisasi
b. Mampu memahami tujuan pemberian imunisasi
c. Mampu memahami manfaat pemberian imunisasi
d. Mampu memahami macam-macam imunisasi dasar
e. Mampu memahami jadual pemberian imunisasi
f. Mampu memahami tempat-tempat pelayanan imunisasi
B. Kegiatan Belajar Mengajar

No. Tahap Waktu Kegiatan Media

1. Pembukaan 2 menit· Memberi salam Lisan


· Menjelaskan proses belajar mengajar

2. Pelaksanaan 10 menit
· Menjelaskan pengertian imunisasi
· Menjelaskan tujuan pemberian imunisasi
· Menjelaskan manfaat pemberian imunisasi Leaflet
· Menjelaskan macam-macam imunisasi
&
dasar
· Menjelaskan jadual pemberian imunisasi Slide
Project
Menjelaskan tempat-tempat pelayanan
imunisasi

3. Penutup 3 menit· Evaluasi Lisan


· Menyimpulkan materi
· Memberi kesempatan pada orang tua untuk
bertanya
· Memberi salam penutup

C. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

D. Media
a. Leaflet
b. LCD Proyektor
c. Slide Project
d. Laptop

E. Evaluasi
1. Standar persiapan
a. Alat
b. Pengaturan tempat
c. Kesiapan materi

2. Standar hasil tes lisan pada akhir kegiatan. Orang tua balita:

a. Mampu menyebutkan pengertian imunisasi


b. Mampu menyebutkan tujuan pemberian imunisasi
c. Mampu menyebutkan manfaat pemberian imunisasi
d. Mampu menyebutkan macam-macam imunisasi dasar
e. Mampu menyebutkan jadual pemberian imunisasi
f. Mampu menyebutkan tempat-tempat pelayanan imunisasi

F. Daftar Pustaka
Abdul Bari dkk. (2002). Buku Panduan Praktis Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta,
YBPSP.

Staf Pengajar IKA FKUI. (1995). Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Vol. 3. Jakarta. FKUI.

Suzzane, Brenda. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2. Jakarta. EGC.

G. Lampiran :
1. Materi
2. leaflet.
LAMPIRAN MATERI
IMUNISASI

A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak terhadap penyakit
tertentu dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh bayi atau anak

B. Tujuan pemberian Imunisasi


Bayi harus diimunisasi karena imunisasi mempunyai tujuan untuk :
 Mencegah penyakit-penyakit tertentu
 Menurunkan kematian anak/bayi

C. Manfaat imunisasi
Imunisasi mempunyai berbagai manfaat yaitu :
1. Untuk anak
Mencegah penyakit, kemungkinan kecacatan dan kematian
2. Untuk keluarga
Menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan bila anak sakit
3. Untuk negara
 Memperbaiki tingkat kesehatan
 Menciptakan bangsa yang kuat dan sehat untuk melanjutkan pembangunan

Efek Samping Pemberian Imunisasi

Imunisasi kadang mengakibatkan efek samping. Ini adalah tanda baik yang membuktikan
vaksin betul-betul bekerja secara tepat. Bagi bunda para orang tua yang memiliki anak bayi
atau balita dan ingin mengimunisasi anak bayi buah hati maka tidak perlu khawatir. Efek
samping yang ditimbulkan setelah imunisasi tidak berbahaya.

Selain itu tidak semua anak akan mengalami demam setelah imunisasi karena hal ini juga
dipengaruhi oleh daya tahan tubuh anak. Oleh karena itu, sebelum membawa anak anda untuk
diimunisasi, pastikan terlebih dahulu buah hati kita berada dalam kondisi yang sehat dan siap
untuk diimunisasi.
Berikut beberapa efek dampak imunisasi yang umum terjadi antara lain adalah sebagai berikut :

 BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat
suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut.
 DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi akan
turun dalam 1 – 2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit, walaupun
demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.
 Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 – 10 hari setelah
penyuntikan.

Tips Cara Kiat Mengatasi Panas Demam Pada Anak Setelah Imunisasi

Penyebab panas demam pasca imunisasi pada bayi anak adalah Demam yang timbul pasca
imunisasi disebabkan oleh respon tubuh terhadap vaksin yang diberikan. Vaksin yang
dilemahkan akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi melalui
serangkaian proses.

Salah satu proses tersebut melibatkan timbulnya respon peradangan yang dapat memicu timbul
demam. Namun demam pasca imunisasi bersifat ringan dan seringkali tidak membutuhkan
penanganan khusus.

Demam pasca imunisasi adalah demam ringan yang timbul setelah anak mendapatkan
imunisasi. Biasanya demam yang timbul bersifat ringan dan tidak pernah mencapai suhu lebih
dari 38,5 derajat celsius

Bagi para orang tua bunda berikut beberapa cara dan tips atasi demam efek dari pemberian
imunisasi antara lain adalah sebagai berikut :

1. Apabila bayi anak demam, maka berikan obat penurun demam dengan dosis yang tepat
sesuai anjuran dokter agar suhu tubuh menjadi normal kembali.
2. Kompres bayi anak dengan air hangat untuk mengurangi resiko kejang-kejang
dibandingkan dengan menggunakan air dingin.
3. Kompres dengan air dingin bagian tubuh yang disuntik untuk mengurangi nyeri dan
bengkak yang timbul.
4. Apabila anak bunda masih bayi, berikan ASI sesering mungkin karena ASI memiliki zat
yang dapat mengurangi peningkatan suhu tubuh. Sedangkan apabila buah hati bunda
sudah tidak dalam usia menyusui, berikan banyak air putih untuk mengurangi demam.
5. Apabila buah hati menunjukkan gejala yang lebih serius tak lama setelah diimunisasi
seperti sulit bernapas, gatal dan bintik-bintik, jantung berdebar, atau hilang kesadaran,
segera periksakan buah hati ke dokter.
D. Macam-macam Imunisasi dasar

1. Imunisasi BCG untuk mencegah penyakit TBC


2. Imunisasi DPT untuk mencegah penyakit dipteri, pertusis dan tetanus
3. Imunisasi Polio untuk mencegah penyakit Polio
4. Imunisasi Hepatitis B untuk mencegah penyakit Hepatitis B
5. Imunisasi Campak untuk mencegah Campak

E. Jadwal pemberian Imunisasi Dasar


Vaksin Pemberian Selang Waktu Umur
imunisasi
BCG 1x - 0-11 bln
DPT 3x 4 minggu 2-11 bln
POLIO 4x 4 minggu 0-11 bln
Hepatitis B 3x Hb I-II 4 minggu 0-11bln
Hb I-II 4 minggu
Campak 1x - 9 bln

F. Keterangan Jadwal Imunisasi


Umur Vaksin Keterangan
Saat lahir Hepatitis B-1 HB-1 harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah
Polio-0 lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 6 bulan. Apabila
status HbsAg-B ibu positif, dalam waktu 12 jam
setelah lahir diberikan HBIg 0,5 ml bersamaan dengan
vaksin HB-1. apabila semua status HbsAg ibu tidak
diketahui dan ternyata dalam perjalanan selanjutnya
diketahui bahwa ibu HbsAg positif maka masih dapat
diberikan HBIg 0,5 ml sebelum bayi berumur 7 hari
Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama, unutk bayi
yang lahir di RS/RB polio oral diberikan saat bayi
dipulangkan (untuk menghindari transmisi virus vaksin
pada bayi lain)
HB-2 diberikan pada umur 1 bulan, interval HB-1 dan
HB-2 adalah 1 bulan
1 bulan Hepatitis B-2
BCG dapat diberikan sejak lahir. Apabila BCG akan
diberikan pada umur 3 bulan sebaiknya dilakukan uji
0-2 bulan BCG
tuberkulin terlebih dahulu dan BCG diberikan apabila
uji tuberkulin negatif
2 bulan DPT-1 DPT-1 diberikan pada umur lebih dari 6 minggu
Polio-1 Polio-1 dapat diberikan bersamaan dengan DPT-1
4 bulan DPT-2 Polio-2 diberikan bersamaan dengan DPT-2
Polio-2
6 bulan DPT-3 DPT-3 diberikan bersamaan dengan DPT-3
Polio-3 HB-3 diberikan umur 6 bulan. Untuk mendapatkan
Hepatitis B-3 respons imun optimal interval HB-2 dan HB-3 minimal
2 bulan,terbaik 5 bulan

9 bulan Campak-1 Campak-1 diberikan pada uur 9 bulan, campak-2


merupakan program BIAS pada SD klas 1 umur 6
tahun. Apabila telah mendapat MMR pada umur 15
bulan, campak 2 tidak perlu diberikan.

G. Tempat – tempat pelayanan pemberian imunisasi


1. Posyandu
2. RS Bersalin
3. RS Pemerintah
4. BKIA
5. Dokter praktek swasta
6. Bidan praktek swasta

Anda mungkin juga menyukai