Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENTINGNYA IMUNISASI PADA ANAK


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Klinik
Stase Ilmu Kesehatan Anak

DISUSUN OLEH:

1. Ahtianti Ramdani Sahputri (013.06.0004)

2. Abi Suryadmadji (014.06.0065)

Dosen Pembimbing :

dr. Ayu Shintia Shanti, M.Biomed, Sp.A

PROGRAM KEPANITERAAN KLINIK MADYA


SMF ILMU KESEHATAN ANAK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KLUNGKUNG


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENTINGNYA IMUNISASI PADA ANAK

Pokok Bahasan : Pokok pembahasan yang di bahas pada

penyuluhan kali ini adalah pentingnya

imunisasi pada anak

Pembawa Materi : Ahtianti Ramdani Sahputri


Abi Suryadmadji

Tempat : Poli Anak RSUD Klungkung

Sasaran : Pasien dan Keluarga

Waktu : 15 September 2023

A. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Kegiatan penyuluhan mengenai imunisasi pada anak


dilakukan dengan tujuan yaitu pasien dan keluarga pasien dapat
mengetahui, memahami pentingnya imunisasi bagi anak.
2. Tujuan khusus

Penyuluhan mengenai pentingnya pemilihan imunisasi


sesuai usia dilakukan dengan harapan pasien dan keluarga pasien
mampu :
a) Mengetahui definisi imunisasi
b) Memahami manfaat imunisasi
c) Mengetahui dampak apa saja jika tidak di Imunisasi
d) Mengetahui macam-macam dan jadwal imunisasi
B. STRATEGI

Strategi yang akan digunakan pada penyuluhan kali ini adalah :

1. Ceramah

2. Diskusi ( Tanya Jawab )

C. MEDIA

Media informasi yang digunakan pada penyuluhan kali ini adalah :

1. Leaflet

2. Materi SAP

D. MATERI

(Terlampir)

E. PENGORGANISASIAN PERAN

Berikut ini adalah pengorganisasian/pembagian dokter muda


dalampenyuluhan kali ini:
1. Pembawa materi : Ahtianti Ramdani Sahputri
Abi Suryadmadji

2. Dokumentasi : Ahtianti Ramdani Sahputri

3. Koordinator /Fasilitator : Abi Suryadmadji


F. DENAH/SETTING TEMPAT

Keterangan:

: Pembawa materi

: Fasilitator

: Audien

G. KEGIATAN

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi


1. Pembukaan 5 menit 1. Memberikan salam 1. Menjawab salam

2. Memperkenalkan 2. Memperhatikan
diri
3. Memperhatikan
3. Menjelaskan
4. Memperhatikan
maksud dan
tujuan
4. Kontrak waktu
5. Menyebutkan pokok
bahasan yang akan
Disampaikan
2. Pelaksanaan 15 menit Menjelaskan materi Mendengarkan dan
penyuluhan secara memperhatikan
berurutan dan teratur. dengan seksama
Materi :
1. Pengertian
imunisasi
2. Manfaat
imunisasi
3. Dampak jika
tidak di
Imunisasi
4. Macam-macam
dan jadwal
imunisasi
3. Evaluasi 5 menit 1. Menyimpulkan isi Peserta bertanya dan
dari penyuluhan menjawab
2. Memberi kesempatan

untuk bertanya
3. Memberikan
kesempatan untuk
menjawab
pertanyaan yang
Dilontarkan
4. Penutup 3 menit Terminasi : Menjawab salam
Mengucapkan terima
kasih dan mengucapkan
Salam
H. EVALUASI STRUKTUR

1. Persiapan

2. Pelaksanaan

3. Penutupan

I. EVALUASI PROSES

1. Hambatan dalam pelaksanaan

2. Masalah yang muncul dalam pelaksanaan

J. EVALUASI HASIL

1. Metode evaluasi : Diskusi tanya jawab

2. Jenis pertanyaan : Lisan


MATERI
IMUNISASI
A. Definisi Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak
diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu.
Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal
terhadap penyakit yang lain. Imunisasi adalah suatu upaya untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Imunisasi
adalah proses memasukkan antibodi ke dalam tubuh agar didapatkan
kekebalan yang tidak dibentuk sendiri oleh tubuh kita, tetapi diperoleh
dari luar tubuh. Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan
seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpajan pada
penyakit tersebut ia tidak menjadi sakit. Imunisasi adalah proses di mana
seseorang dibuat kebal atau resisten terhadap penyakit menular, biasanya
dengan pemberian vaksin. Vaksin merangsang sistem kekebalan tubuh
sendiri untuk melindungi orang terhadap infeksi atau penyakit
berikutnya.
B. Manfaat Imunisasi
Bayi dan anak yang mendapatkan imunisai akan terlindung dari
beberapa penyakit berbahaya, selain itu imunisasi akan meningkatkan
kekebalan tubuh bayi dan anak sehingga mampu melawan penyakit yang
dapat dicegah dengan vaksin tersebut. Anak yang telah diimunisasi bila
terinfeksi tersebut maka tidak akan menularkan ke orang-orang terdekat.
Jadi selain bermanfaat untuk diri sendiri juga bermanfaat untuk mencegah
penyebaran ke keluarga dan orang-orang dilingkungan sekitar.
C. Bahaya Apabila Tidak di Imunisasi
Apabila bayi dan anak tidak diberikan imunisasi, maka tubuh tidak
mempunyai kekebalan yang spesifik terhadap suatu penyakit. Bila
pathogen berbahaya masuk kedalam tubuh dan system imun tubuh
tersebut tidak mampu melawannya sehingga dapat menyebabkan sakit
berat.
D. Macam-Macam Imunisasi Pada Anak
Imunisasi pada anak adalah imunisasi yang diwajibkan oleh
pemerintah sesuai dengan program pengembangan imunisasi (PPI).
Imunisasi yang termasuk dalam PPI adalah BCG, Hepatitis B, DPT, polio,
dan campak.
1. BCG
Imunisasi BCG optimal diberikan pada umur 2 sampai 3 bulan.
Namun untuk mencapai cakupan yang lebih luas, Kementrian
Kesehatan menganjurkan untuk pemberian imunisasi BCG pada
umur 0 - 12 bulan. Dosis 0,05 ml untuk bayi <1 tahun dan 0,1 ml
untuk anak >1 tahun. Apabila BCG diberikan pada umur >3 bulan
sebaiknya dilakukan uji tuberculin terlebih dahulu.
2. Hepatitis B
Vaksin hepatitis B (HepB) harus segera diberikan setelah lahir,
mengingat vaksinasi HepB merupakan upaya pencegahan yang
sangat efektif untuk memutuskan rantai penularan penyakit hepatitis
B melalui transmisi maternal dari ibu kepada bayinya segera setelah
lahir. Jadi, imunisasi HepB-1 diberikan dalam jangka waktu 12 jam
setelah bayi dilahirkan. Ini mengingat walaupun hanya 3,9% ibu
hamil yang mengidap penyakit hepatitis B aktif, tetap mempunyai
risiko penularan kepada bayi yang bisa mencapai 90%. Imunisasi
HepB-2 diberikan 1 bulan (4 minggu) setelah pemberian imunisasi
HepB-1, yaitu saat bayi berumur 1 bulan. Imunisasi HepB-3
diberikan ketika bayi mencapai umur 3-6 bulan. Sejak 2005,
3. Hepatitis A
Melindungi dari hepatitis A, penyakit yang dapat menyebabkan
peradangan pada hepar. Pada anak-anak awalnya tidak menimbulkan
gejala. Pemberian vaksin hepatitis A diberikan pada usia 12-23 bulan
dengan dosis kedua pada 6 bulan setelah diberikannya dosis pertama.
4. DPT (Difteri,Tetanus, Pertusis)
Saat ini telah ada vaksin DtaP (DTP dengan komponen acelluler
pertusis) di samping vaksin DTwP (DPT dengan komponen whole
cell pertussis) yang telah dipakai selma ini. Kedua vaksin DTP
tersebut dapat digunakan dalam jadwal imunisasi. Imunisasi DTP
dasar diberikan 3 kali sejak bayi berumur 2 bulan, dengan jarak 4-8
minggu. DTP tidak boleh diberikan sebelum bayi berusia 6 minggu.
DTP-1 diberikan ketika bayi berumur 2 bulan, DTP-2 ketika bayi
berumur 4 bulan, dan DTP-3 diberikan ketika bayi berumur 6
bulan. Ulangan (Booster)/DTP, atau DTP 4 diberikan dalam waktu 1
tahun setelah pemberian DTP-3, yaitu ketika bayi berumur 18-24
bulan. DTP-5 saat anak masuk sekolah pada usia 5 tahun. Pada usia 5
tahun seorang anak harus mendapatkan penguat ulangan DTP. Untuk
meningkatkan cakupan imunisasi ulangan vaksinasi DTP diberikan
pada awal sekolah dasar dalam program Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS). Vaksin DTP dapat dikombinasikan dengn vaksin
lain, yaitu hepatis B, Hib, atau polio injeksi (IPV).
5. Polio
Vaksinasi dapat melindungi orang dari polio. Polio adalah penyakit
yang disebabakan oleh virus.
Terdapat dua jenis vaksinasi polio yang berisi virus
a. OPV (Oral Polio Vaksin) berisi vaksin hidup yang dilemahkan.
Cara pemberian vaksin ini adalah dengan diteteskn dimulut.
b. IPV (Inactivated Polio Vaccine) berisi vaksin inaktif. Cara
pemberiannya adalah dengan disuntikkan.
Kedua jenis imunisasi polio ini dapat dipakai secara bergantian.
Vaksinasi jenis IPV dapat diberikan kepada anak sehat ataupun anak
sakit dan dapat diberikan sebagai imunisasi dasar dan ulangan.
Vaksinasi IPV dapat juga diberikan bersamaa dengan pemberian
vaksinasi DTP secara terpisah atau kombinasi. Untuk imunisasi dasar
polio 1,2 dan 3 diberikan pada bayi berumur 2 bulan, 3-4 bulan, 4-6
bulan. Interval pemberian diantara dua imunisasi tidak kurang dari 4
minggu. Imunisasi polio ulangan diberikan 1 tahun sejak imunisasi
polio 4 dan imunisasi selanjutnya dilakukan saat masuk sekolah (5-6
tahun). Dosis OPV diberikan 2 tetes per oral dan IPV dalam kemasan
0,5 ml, intramuscular.
6. Campak
Imunisasi campak pertama diberikan dengan suntikan ketika bayi
berumur 9 bulan. Namun ternyata kekebalan tidak bertahan lama
sehingga banyak anak yang masih terkena campak walaupun
telah diimunisasi. Sejak 2013 diberikan suntikan tambahan campak
kedua pada umur 2 tahun dan saat kelas satu SD (dalam program
BIAS). Vaksin campak rutin dianjurkan diberikan dalam satu dosis
0,05 ml secara subkutan pada umur 9 bulan.
7. Rotavirus
Monovalen (Rotatix) diberikan 2 kali, vaksin rotavirus pentavalen
(Rotateq) diberikan 3 kali. Rotarix dosis 1 diberikan pada usia 6-14
minggu, dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu.
Sebaiknya vaksinasi rotarix selesai diberikan sebelum umur 16
minggu dan tidak melampaui umur 24 minggu. Vaksin Rotateq : dosis
ke-1 diberikan umur 6-12 minggu interval dosis ke-2 dan ke-3 4-10
minggu, dosis ke-3 diberikan pada umur < 32 minggu (interval
minimal 4 minggu).
8. Hib (Haemophilus influenza b)
Diberikan sejak umur 2 bulan, dengan jarak 2 bulan dan diberikan 3
kali pada bulan ke-2,4,6. Dan diberikan booster pada umur 18 bulan.
Bila diberikan pada usia 5 bulan – 1 tahun makan diberikan 2 kali,
sedangkan bila >1 tahun cukup diberikan 1 kali.
9. PCV (Vaksin Pneumokokus)
Ada 2 tipe vaksin, yaitu polysaccharide pneumococcal vaccine – 23
serotypes (PPV-23); dan polysaccharide capsule conjugated to protein
– 7 serotypes (PCV-7). Dapat diberikan dosis tunggal 0,5 ml secara
Intra muscular. Diberikan sejak umur 2 bulan, diberikan 3 kali dengan
jarak 2 bulan, imunisasi ulangan 6 bulan kemudian.
10. Influenza
Diberikan pada usia > 6 bulan, setiap tahun. Untuk imunisasi primer
anak 6 bulan sampai < 9 tahun diberikan 2 kali dengan interval
minimal 4 minggu.
11. MR/MMR
Dosis pertama diberikan pada usia 15 bulan dan dosis kedua diberikan
secara rutin pada usia 5 sampai 7 tahun. Anak yang telah berusia 11-
12 tahun yang belum pernah mendapat dua dosis imunisasi MMR
dapat diberikan vaksin dimana dosis kedua diberikan setelah 1 bulan
(minimal 28 hari) dari dosis pertama.
12. JE (Japanese Encephalitis)
Penyakit infeksi virus Japanese encephalitis ditularkan oleh nyamuk
Culex tritaeniorhynchus, penyakit ini merupakan penyebab penyakit
radang otak tersering disebagian asia dan sebagian pasifik barat,
termasuk di Indonesia.
Pemberian vaksin dosis pertama pada bayi usia 9 bulan, dan
dilanjutkan vaksin dosis kedua diberikan dalam jangka waktu 1 higga
2 tahun setelah dosis pertama.
13. Varisela
Mencegah terkenanya penyakit cacar air. Dimana resiko cacar air
antara lain adalah demam dan ruam parah. Vaksin yang dapat
diberikan setelah umur 12 bulan, terbaik pada umur sebelum masuk
sekolah dasar. Bila diberikan pada umur > 12 tahun, perlu 2 dosis
dengan interval minimal 4 minggu.
14. Tifoid
Mencegah infeksi tifoid yang dapat mengakibatkan komplikasi serius.
Diberikan pada anak usia > 2 tahun, dimana di imunisasi ulangan
setiap 3 tahun. Ada juga vaksin typoid oral diberikan untuk anak usia
> 6 tahun, ulangan setiap 5 tahun.
15. HPV
Dapat diberikan mulai umur 10 tahun. Jadwal vaksin HPV bivalen
(Cervarix) 0,1,6 bulan; vaksin HPV tetravalent (Gardasil) 0,2,6 bulan.
16. Dengue
Vaksin dengue adalah vaksin untuk mencegah infeksi dengue atau
megurangi resiko seorang anak yang terkena infeksi dengue yang
berat. Pemberian vaksin dengue pada anak usia 9-16 tahun sebanyak 3
kali dengan jarak pemberian 6 bulan.
DAFTAR PUSTAKA

Dian Nur Hadianti dkk, (2015). Buku Ajar Imunisasi. Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kesehatan. Jakarta
Erwani, V., & Zaman, C. (2021). Analisis Kepatuhan Ibu Dalam Pemberian
Imunisasi Polio Pada Anak Di Puskesmas Tanjung Baru Kabupaten. OKU
Tahun 2021. Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP), 4(2), 180-
195-180–195. https://doi.org/10.32524/jksp.v4i2.265.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2023. Jadwal Imunisasi 2023 Jakarta:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Kemenkes RI. (2018). Status campak dan rubella saat ini di indonesia. World
Health Organization.
Rahma, F. P. (2019). Analisis pelaksanaan program imunisasi DPT-HB-HIB
pentavalen booster pada baduta di Puskesmas Kota Semarang. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. 7(1), 48-56.
World Health Organization. Summary of findings per outcome of timing of the
first dose of recombinant DNA HBV vaccines. SAGE Meeting – October
2017. Diunduh 28 Agustus 2023. Didapat dari:
http://www.who.int/immunization/ sage/meetings/2016
/october/SAGE_yellow_book_october_2016. pdf?ua=1.

Anda mungkin juga menyukai