Anda di halaman 1dari 17

TERAPI KOMPLEMENTER

PIJAT BAYI

KELOMPOK 1
1. ABDUL RA’UF (016.01.3281)
2. AKHMAD ZAELANI (016.01.3282)
3. ALIMUDDIN (016.01.3283)
4. BAIQ PUSPITA SARI (016.01.3284)
5. BAIQ RIZKI HANDAYANI (016.01.3285)
6. BASORI PUTRA (016.01.3286)
7. EGI DIAH SYAFITRI (016.01.3287)
8. ENI WAHYUNI (016.01.3288)
9. ERIN SAPUTRA (016.01.3289)
10. ERNA LESTARI (016.01.3290)
11. EVI MULYATI (016.01.3291)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
T. A. 2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah terapi komplementer dengan judul “pijat
bayi”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Mataram, juni 2019

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4

A. Latar Belakang ................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 4

C. Manfaat Penulisan ............................................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................. 6

BAB III KESIMPULAN ........................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pijat bayi sangat baik untuk perkembangan bayi. Pengalaman pijat bayi pertama yang di
alami bayi adalah saat di lahirkan, yaitu pada waktu bayi melalui jalan lahir si ibu. Proses
kelahiran adalah suatu pengalaman traumatik bagi bayi karena bayi yang lahir harus
meninggalkan rahim yang hangat, aman, nyaman dan dengan keterbatasan ruang gerak menuju
ke suatu dunia dengan kebebasan gerak tanpa batas, yang menakutkan, tanpa sentuhan-
sentuhan yang aman dan nyaman di sekelilingnya, seperti halnya ketika berada di dalam rahim.
Kulit merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai reseptor terluas yang di miliki manusia.
Sensasi sentuh atau raba adalah indra yang aktif berfungsi sejak dini. Oleh karena itu, sejak
dalam kandungan janin telah dapat merasakan belaian hangat cairan ketuban.
Di Indonesia pijat bayi sebenarnya sudah berlangsung lama, khususnya pijat bayi
tradisional yang di lakukan oleh dukun bayi. Selain pijat bayi tradisional, di Indonesia juga
ada pijat bayi yang di lakukan oleh Tenaga Kesehatan dan hanya ada pada Posyandu Harapan
Desa tertentu. Oleh karena itu pijat bayi belum memasyarakat.
Pijat bayi memberikan manfaat yang sangat besar pada perkembangan bayi, baik secara
fisik maupun emosional. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa bayi yang kurang bulan
yang mendapat pijatan 10-15 menit 3 kali perhari mengalami kenaikan berat badan 20-47 %
perhari lebih dari yang tidak di pijat. Penelitian terhadap bayi cukup bulan yang di pijat selama
15 hari sebanyak 2 kali seminggu untuk masa 6 minggu menunjukkan kenaikan berat badan
yang lebih dari normal. Pijat bayi ini juga mempunyai pengaruh pada sistem peredaran darah
dan sistem syaraf yang dapat menciptakan relaksasi pada tubuh. Sehingga pertumbuhan berat
badan bayi diharapkan dapat meningkat, kuantitas tidur bayi dapat lebih lama dan ikatan kasih
sayang antara orang tua dan bayi juga dapat terbentuk dengan adanya proses pijat bayi ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pijat bayi ?
2. Apa manfaat pijat untuk bayi ?

4
3. Bagaimana pedoman dasar pijat bayi?
4. Apa saja yang dianjurkan selama pemijatan ?
5. Hal hal apa saja yang tidak dianjurkan selama pemijatan ?
6. Bagaimana pelaksanaan pijat pada bayi ?

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi mahasiswa
Sumber pembelajaran dan pemenuhan tugas terapi komplementer
2. Bagi pembaca
Dapat menjadi literatur dan sumber materi untuk kedepannya

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian pijat bayi


Pijat adalah seni Perawatan Kesehatan dan Pengobatan yang di praktekkan sejak berabad-
abad silam.i Pijat adalah terapi sentuhan paling tua dan warisan tradisional yang turun temurun.
Pada bayi, pemijatan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan jalinan komunikasi dan
kedekatan dengan orang tua. Seni sentuhan ini dapat memberikan rasa nyaman dan relaksasi
bagi si kecil.ii Sedangkan definisi pijat ditinjau dari segi kesehatan yaitu sentuhan tangan
manusia yang merupakan salah satu alat yang sangat efektif dalam menghilangkan sakit pada
tubuh, mengurangi stress dan memacu relaksasi. iii Pijat bayi adalah kebersamaan dan saling
bersentuhan secara fisik dan emosi.
B. Manfaat pijat bayi pada bayi
1. Meningkatkan berat badan bayi dan pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa pada 20 bayi prematur (berat badan 1.280 dan 1.176
gram ) yang di pijat 3 x 15 menit selama 10 hari, mengalami kenaikan berat badan perhari
20 %- 47 % lebih banyak dari yang di pijat. Penelitian pada bayi cukup bulan yang berusia
1 sampai 3 bulan, yang di pijat 15 menit, 2 kali seminggu selama 6 minggu di dapatkan
kenaikan berat badan yang lebih dari kontrol. Dr. Jenny Swcliffe dalam Roesli (2007)
mengemukakan bahwa bayi-bayi yang di pijat secara teratur sejak lahir sering memperoleh
peningkatan berat badan yang lebih cepat dari lainnya mungkin karena pijatan merangsang
produksi hormon-hormon pertumbuhan. iv
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
Pemijatan dapat meningkatkan kekebalan tubuh, dan dengan pijat dapat
meningkatkan toksisitas sel pembunuh alami. Penelitian terhadap penderita HIV yang di
pijat sebanyak 5 kali dalam seminggu selama 1 bulan, menunjukkan terjadinya
peningkatan jumlah dantoksisitas sel pembunuh alami (natural killer cells). Hal tersebut
dapat mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi sekunder pada penderita AIDS.
3. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lelap

6
Hal ini disebabkan pijatan dapat mengubah gelombang otak. Umumnya bayi yang
di pijat akan tertidur lebih lelap, meningkatkan alertness atau konsentrasi. Perubahan ini
terjadi dengan cara menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta serta
tetha yang dapat di buktikan dengan penggunaan EEG (Elektro Enchepalogram). v
4. Membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak (bonding)
Sentuhan dan pandangan kasih orang tua dan anak (bonding) akan mengalirkan
kekuatan jalinan kasih sayang di antara keduanya. Pada perkembangan anak, sentuhan
orang tua adalah dasar perkembangan komunikasi yang akan memupuk cinta kasih secara
timbal balik. Semua ini akan menjadi penentu bagi anak untuk secara potensial menjadi
anak berbudi pakerti baik dan percaya diri. vi
5. Meningkatkan produksi ASI
Teknik pemijatan bayi yang tepat akan meningkatkan beberapa hormon saluran
cerna. Oleh sebab itu bayi akan cepat lapar dan sering minum ASI. Ibu yang memijat
bayinya mampu memproduksi ASI peras lebih banyak di bandingkan kelompok kontrol
(Cynthia Mersmann). Pada saat menyusui bayinya, mereka merasa kewalahan karena ASI
terus menerus menetes dari payudara yang tidak di susukan. Jadi, pijat bayi dapat
meningkatkan volume ASI peras sehingga periode waktu pemberian Asi secara eksklusif
dapat di tingkatkan.
Kini para pakar telah membuktikan bahwa terapi sentuh dan pijat pada bayi banyak
manfaatnya. Terapi sentuh, terutama pijat menghasilkan perubahan fisiologis yang
menguntungkan dan dapat di ukur secara ilmiah, antara lain pengukuran kadar ludah,
kadar hormon/eatecholamine air seni, dan pemeriksaan EEG (Electro Enchepalogram/
gambaran gelombang otak). Walau masih perlu penelitian lebih lanjut, namun penemuan-
penemuan yang telah di hasilkan sudah menjadi dasar di lakukannya pijat bayi secara rutin
untuk mempertahankan kesehatan bayi. Apalagi karena pijat bayi murah, mudah dan
sudah biasa di lakukan di Indonesia sehingga bukan merupakan hal yang baru bagikultur
kita. Pijat bayi ini mempunyai efek biokimia dan efek fisik atau klinis bagi tubuh bayi . vii

Efek biokimia yang positif dari pijat bayi antara lain : viii
 Menurunkan hormon kadar stres ( catecholamine )
 Meningkatkan kadar serotonin

7
Efek fisik atau klinis dari pijat bayi antara lain :
 Meningkatkan jumlah dan sitotoksisitas dari sistem imunitas ( sel pembunuh alami
 Mengubah gelombang otak secara positif
 Memperbaiki sirkulasi darah dan pernafasan
 Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan
 Meningkatkan kenaikan berat badan
 Mengurangi depresi dan ketegangan
 Meningkatkan kesiagaan
 Membuat tidur lelap
 Mengurangi rasa sakit
 Mengurangi kembung dan kolik dan sakit perut
 Meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayinya (bonding)
 Meningkatkan volume ASI

C. Mekanisme dasar pemijatan ( fisiologi pijat bayi )


Beberapa mekanisme yang dapat menerangkan mekanisme dasar pijat bayi antara lain : ix
1. Pijatan akan meningkatkan pertumbuhan, mekanismenya :
a) Penurunan enzim ODC (Ornithine Decarboxylase). Suatu enzim yang menjadi
petunjuk peka bagi pertumbuhan sel dan jaringan
b) Penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan
c) Penurunan kepekaan ODC jaringan terhadap pemberian hormon pertumbuhan
2. Aktivitas nervus vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan makanan pada bayi yang
di pijat mengalami peningkatan tonus nervus (syaraf otak ke 10) yang akan menyebabkan
peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian, penyerapan
makanan akan menjadi lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat badan bayi yang di pijat
meningkat lebih banyak daripada yang tidak di pijat.
3. Aktifitas nervus vagus meningkatkan volume ASI. Penyerapan makanan menjadi lebih
baik karena peningkatan aktifitas nervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga
akan lebih sering menyusu pada ibunya. Akibatnya ASI akan lebih banyak di produksi.
Seperti diketahui, ASI akan semakin banyak di produksi jika semakin banyak di minta.

8
Selain itu, ibu yang memijat bayinya akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak
positif pada peningkatan volume ASI.
4. Produksi serotonin meningkatkan daya tahan tubuh. Pemijatan akan meningkatkan
aktifitas neurotransmiter serotonin, yaiti peningkatan kapasitas sel reseptor yang berfungsi
mengukat glucocorticoid (adrenalin, suatu hormon stres). Proses ini akan menyebabkan
terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stres). Penurunan kadar hormon
stres ini akan meningkatkan daya tahan tubuh terutama IgM dan IgG.
5. Pijatan dapat mengubah gelombang otak. Pijat bayi akan membuat bayi tidur lelap dan
meningkatkan kesiagaan (alertness) atau konsentrasi. Hal ini di sebabkan pijatan dapat
mengubah gelombang otak. Pengubahan ini terjadi dengan cara menurunkan gelombang
alpha dan meningkatkan gelombang tetha, yang dapat di gunakan dengan penggunaan
EEG (Elektro Enchephalogram).
Terapi pijat memiliki efektifitas tinggi bila di lihat dari aspek fisiologis, klinis, dan
biokimia. Terapi pemijatan ini memiliki mekanisme kerja yang sangat sederhana yaitu
memperbaiki sirkulasi darah sehingga memperlancar distribusi oksigen dan nutrisi. Terapi
pemijatan menghasilkan tekanan pada area tubuh tertentu yang kemudian menghasilkan
stimulasi ke sistem syaraf secara reflek sehingga berdampak pada optimalisasi kerja tubuh
Mekanisme kerja terapi pijat bermanfaat untuk memperlancar peredaran darah
yaitu dengan memperbaharui kelenjar-kelenjar, sel-sel dan lain sebagainya. Bila aliran
darah tidak lancar, maka kelenjar-kelenjar dan sel-sel akan mati karena kekurangan
oksigen dan kekurangan nutrisi. Sebaliknya, aliran darah yang lancar dapat meremajakan
kelenjar dan sel-sel tubuh. Saat dilakukan pijat pada suatu area tubuh aliran darah akan
terhenti. Sementara setelah pijatan dilepas, tekanan darah akan meningkat yang di tandai
dengan timbulnya warna semu merah pada bagian tubuh yang dipijat. Secara bertahap,
endapan-endapan yang ada di beberapa jaringan akan terdorong bersama dengan aliran
darah sehingga aliran darah akan menjadi lancar, termasuk distribusi nutrisi dan oksigen
Diantara hal yang sangat di perhatikan seorang ibu adalah masalah pertumbuhan
sang anak tersayang termasuk dari segi berat badan. Dalam prakteknya, bayi-bayi yang
lahir dengan berat badan rendah, akan lebih cepat bertambah berat badannya, seakan-
akan mengejar ketinggalannya, dan pada saat usianya mencapai 5 bulan maka beratnya
mencapai 6 kg. Bayi-bayi yang besar pada waktu lahir sering tumbuh lambat. Selama

9
3 bulan pertama berat badan bayi rata-rata 70 gram/bulan, kemudian pertambahan akan
makin lambat pada usia 4-6 bulan berat badannya bertambah 600 gram/bulan. Pada
usia 7-9 bulan pertambahan berat badannya hanya 400 gram saja/bulan. Selain itu,
perlu dipertimbangkan pula bahwa semakin besar bayi, makin lambat kenaikan berat
badannya. Menurut beberapa peneliti, seorang bayi yang waktu kecilnya sangat gemuk
cenderung tetap gemuk seumur hidup mereka. Jika seorang menjadi gemuk, bukan
berarti sel-sel tubuhnya penuh lemak, tetapi karena sel-sel lemaknya yang bertambah
dan berlipat ganda. Sekali sel-sel lemak ini di bentuk, ia akan tetap tinggal dalam tubuh
seumur hidup. Sebagian masyarakat berpendapat, bahwa bayi yang gemuk sangat lucu,
menarik dan menggemaskan, sehingga mereka senang sekali jika memiliki bayi yang
gemuk, yang menandakan bahwa orang tuanya pandai merawat anak. Padahal
anggapan seperti itu keliru. Anak yang terlalu gemuk tidak selalu anak yang sehat.
Segera setelah bayi menunjukkan tanda-tanda ia terlalu gemuk, dokter mungkin akan
membatasi diet lemak dan karbohidratnya serta menggantinya dengan buah dan
sayuran. Lemak dalam susu bisa dikurangi dengan mengganti susu yang di konsumsi
dengan susu rendah lemak. x
Semakin ibu ingin anaknya tumbuh sehat dengan berat badan yang selalu di
anggap normal, alias tidak kegemukan dan tidak terlalu kurus bila di bandingkan
dengan usia dan tinggi badan. Walaupun demikian, bukan berarti masalah berat badan
yang kurang dan kelebihan menjadi hal yang di abaikan begitu saja. Biasanya
kesabaran ibu dalam menghadapi anak yang rewel makannya ikut menjadi andil yang
menentukan naik turunnya berat badan. Banyak pengalaman ibu yang menunjukkan
bahwa semakin bertambah umur si anak, beratnya pun semakin bertambah sesuai
umur. Yang terpenting adalah usaha orang tua untuk memberikan asupan gizi yang
terbaik serta tetap sensitif pada setiap perubahan si anak.

D. Pedoman dasar pijat bayi


Pijat bayi dapat segera di mulai setelah bayi di lahirkan, sesuai keinginan orang tua.
Dengan lebih cepat mengawali pemijatan, bayi akan mendapat keuntungan yang lebih besar.xi
Pemijatan dapat dilakukan pada waktu-waktu berikut ini :

10
1. Pagi hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari baru
2. Malam hari, sebelum tidur. Ini sangat baik untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak xii
Selain waktu, ada beberapa hal lain yang harus di perhatikan dalam melakukan
pemijatan bayi ini, khususnya persiapan sebelum pemijatan antara lain : xiii
 Tangan bersih dan hangat
 Hindari kuku dan perhiasan akibatkan goresan pada kulit bayi
 Ruang untuk memijat diupayakan hangat dan tidak pengap
 Bayi sudah selesai makan dan sedang tidak lapar
 Secara khusus menyediakan waktu untuk tidak di ganggu minimum selama 15 menit
guna melakukan seluruh tahap-tahap pemijatan
 Duduklah pada posisi yang nyaman dan tenang
 Baringkan bayi di atas permukaan kain yang rata, lembut dan bersih
 Siapkan handuk, popok, baju ganti dan minyak bayi (baby oil/ lotion )
 Mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai wajah
dan kepala bayi sambil mengajaknya bicara

E. Selama melakukan pemijatan, di anjurkan untuk selalu melakukan hal- hal berikut ini: xiv
1. Memandang mata bayi di sertai pencaran kasih sayang selama pemijatan berlangsung
2. Bernyanyilah atau putarkanlah lagu-lagu yang tenang/lembut, guna membantu
menciptakan suasana tenang selama pemijatan
3. Awalilah pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan, kemudian secara bertahap
tambahkanlah tekanan pada sentuhan yang dilakukan
4. Sebelum melakukan pemijatan, lumurkan baby oil atau lotion yang lembut sesering
mungkin
5. Sebaiknya, pemijatan di mulai dari kaki bayi karena umumnya bayi lebih menerima
apabila di pijat pada daerah kaki. Dengan demikian akan memberi kesempatan pada bayi
untuk membiasakan di pijat sebelum bagian lain dari badannya di sentuh
6. Tanggaplah pada isyarat yang di berikan oleh bayi. Jika bayi menangis cobalah untuk
menenangkannya sebelum melanjutkan pemijatan. Jika bayi menangis lebih keras,
hentikanlah pemijatan karena mungkin bayi mengharapkan untuk di gendong, di susu,
atau sudah mengantuk

11
7. Mandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi merasa segar dan bersih
setelah terlumuri minyak bayi ( baby oil )
8. Lakukan konsultasi pada dokter atau perawat untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut
9. Hindarkan mata bayi dari baby oil/lotion

F. Hal-hal yang tidak di anjurkan untuk dilakukan pijat bayi


1. Memijat bayi langsung setelah selesai makan
2. Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan
3. Memujat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat
4. Memijat bayi pada saat bayi tidak mau di pijat
5. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi

G. Pelaksanaan pijat bayi


1. Pijat wajah
 Mulai dari gerakan yang dinamakan cares love (sentuhan cinta), letakkan
kedua tangan pada dahi bagian tengah kemudian tangan diberi tekanan tidak
terlalu keras ke arah pelipis, gerakan ini seperti membuka halaman buku,
 gerakan yang ke 2 gerakan relax letakkan ibu jari dari tengah-tengah ibu jari
digerakkan ke arah plipis dengan hitungan 1 kali 8, gerakan ke 3 yaitu gerakan
sirkuler dimulai dari sudut mata, boleh dilakukan dengan kedua ibu jari atau
juga dengan telunjuk, dimulai dengan gerakan spiral ke arah pelipis,
 selanjutnya gerakan smile (senyuman) letakkan ibu jari diatas bibir bayi lalu
buat gerakan seperti bayi tersenyum sampai ke arah pelipis, kemudian gerakan
smile ke 2 dimulai dari dagu seperti bayi tersenyum,
 gerakan selanjutnya gerakan cute, dimulai dari pijatan belakang telinga
dengan menggunakan 3 jari-jari sambil berputar sampai ke arah dagu,
2. Pijat dada
 Gerakan butterfly letakkan ke 2 tangan diatas dada, lakukan pijatan ke arah
luar dada, seperti sayap kupu-kupu dengan hitungan 1 kali 8.

12
 Gerakan cross letakkan tangan ibu menggunakan jari telunjuk dan tengah
bagian bawah rusuk dengan gerakan menyilang ke arah bahu dengan hitungan,
lakukan pada salah satu sisi dada.
3. Pijatan perut
 Gerakan mengayuh letakkan tangan diatas perut bayu kemudian buat seperti
gerakan mengayuh, gerakan ini tidak dilakukan pada bayi yang tali pusarnya
belum terlepas.
 Gerakan bulan matarahi letakkan tangan kanan diatas perut bayi sebelah
kanan kemudian tangan kiri berada di bawah perut bayi sebelah kiri, buat
gerakan halus seperti gerakan bulan sabit tanpa melepaskan tangan kita dari
perut bayi untuk mengulangnya.
 Gerakan ILU ( ilove you) letakkan tangan kita diseblah kiri bayi perut,
kemudian buat gerakan seperti kata i, kemudian dari kanan perut bayi
membentuk gerakan seperti L terbalik kemudian gerakan seperti U.
 Gerakan walking finger seperti mengetukkan jari-jari kita pada perut bayi
dengan tekanan ringan dengan buku jari ke perut bayi mengelilingi perut bayi
 Relax, tarik kaki bayi ke arah perut sehinggan perut bayi tertekan oleh paha
bayi dengan hitungan 1 kali 8,gerkan ini membantu supaya perut bayi tidak
kembung.
4. Pijat daerah lengan
 Milking indian ( seperti gerakan memerah asi )memijat mulai dari pangkal
lengan ke arah pangkal paha.
 Milking swedian mulai dari pergelangan tangan ke arah pangkal lengan atas.
 Rolling lakukan seperti membuat kue hitungan 1 kali 8 mulai dari pangkal
paha sampai ke pergelangan tangan
 Squeezing ( memeras) gerakan seperti memerass dari pangkal atas lengan
sampai ke pergelangan tangan
 Thumb after thumb memijat telapak tangan bayi dengan menggunakan ibu jari
dengan hitungan 1 kali 8, demikian dengan punggung tangan bayi, jangan lupa
selama pemijatan untu selalu berkomunikasi dengan bayi

13
 Relax tangan disilangkan ke arah dada kemudian diluruskan, kemudian ganti
arah.
 Diagonal tangan dan kaki, kaki disilangkan ke tangan,lakukan bergantian.
5. Pijatan kaki
 Milking india mulai dari pangkal paha sampai ke pergelangan kaki (
gerakannya sama dengan milking india dan swedian pada pijatan daerah
lengan).
 Milking swedian mulai dari pergelangan kaki sampai ke pangkal paha
 Squeezing gerkan seperti memerah asi dengan hitungan 1 kali 8
 Thumb after thumb dilakukan pada telapak kaki bayi kemudian pada
punggung kaki bayi lakukan pada kedua kaki bayi.
 Relax gerakan menyilangkan kaki secara perlahan dan bergantian, kemudian
gerakan yang selanjutnya seperti menggoes sepeda atau menekuk kaki bayi
secra perlahan.
6. Pijatan punggung
 Gerakan go back forward, letakkan tangan ibu pada punggung bayi dengan
posisi bayi terlungkup dari leher kebawah sampai ke pantan bayi,
 Gerakan Slip mengusap bayi dari leher ke arah bokong
 Gerakan mengayuh letakkan kedua tangan ibu seperti mengayuh, kemudian
usap secara perlahan dari leher bayi sampai ke pantat bayi
 Gerakan spiral di sepanjang sumbu tubuh bayi, gerakannya seprti memutur
dengan menggunakan buku jari-jari.
 Gerakan menggaruk letakkan jari tangan ke bahu bayi kemudian diusap secara
perlahan ke arah pantat bayi
6 rangkaian teknik stimulasi pijat bayi cukup bulan (aterm ) dan pemijatan dihentikan
bila bayi sudah merasa tidak nyaman.

14
BAB III

KESIMPULAN

Pijat adalah seni Perawatan Kesehatan dan Pengobatan yang di praktekkan sejak berabad-abad
silam.xv Pijat adalah terapi sentuhan paling tua dan warisan tradisional yang turun temurun

Manfaat pijat bayi pada bayi :


1. Meningkatkan berat badan bayi dan pertumbuhan
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lelap
4. Membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak (bonding)
5. Meningkatkan produksi ASI

15
DAFTAR PUSTAKA

Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson
Indonesia, Bandung.
Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson
Indonesia, Bandung.
Anonim. 2006. Sehatnya Dipijat, www.medicastore. com. Posting 17/06/2007 ; 05.45
WIB
Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson
Indonesia, Bandung.
Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson
Indonesia, Bandung.
Anonim. 2006. Sehatnya Dipijat, www.medicastore. com. Posting 17/06/2007 ; 05.45
WIB
Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson
Indonesia, Bandung.
Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson
Indonesia, Bandung.

16
Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson Indonesia,
Bandung.
ii
Anonim. 2006. Sehatnya Dipijat, www.medicastore. com. Posting 17/06/2007 ; 05.45 WIB
iii
Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson Indonesia,
Bandung.
iv
Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson Indonesia,
Bandung.
v
Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson Indonesia,
Bandung.
vi
Bainbridge, N. & Heath, A. 2007. Baby Massage ( Kekuatan Menenangkan Dari Sentuhan, Dian
Rakyat, Jakarta.
vii
Bainbridge, N. & Heath, A. 2007. Baby Massage ( Kekuatan Menenangkan Dari Sentuhan, Dian
Rakyat, Jakarta.
viii
Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson Indonesia,
Bandung.
ix
Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson Indonesia,
Bandung.
x
Roesli, U. 2005. Pedoman Pijat Bayi Prematur Dan Bayi Usia 0 – 3 Tahun, Trubus Agrowida,
Jakarta.
xi
Roesli, U. 2004. Pedoman Pijat Bayi, Trubus Agrowida. Jakarta
xii
Roesli, U. 2004. Pedoman Pijat Bayi, Trubus Agrowida. Jakarta
xiii
Roesli, U. 2004. Pedoman Pijat Bayi, Trubus Agrowida. Jakarta
xiv
Roesli, U. 2004. Pedoman Pijat Bayi, Trubus Agrowida. Jakarta
Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson Indonesia,
Bandung.

17

Anda mungkin juga menyukai