HEMOTORAKS
Oleh :
KELOMPOK III
1. FALQURROATI AINUN
2. ALIMUDDIN
3. KHAIRUNNISYAH
S-1 KEPERAWATAN
MATARAM
T.A 2018/2019
KONSEP DASAR HEMOTHORAK
1. Pengertian Hemothorak
pleura viseralis dan pleura parietalis). Hemathorax adalah adanya darah dalam
rongga pleura . Sumber berasal dari darah yang berada pada dinding dada ,
parenkim paru – paru , jantung atau pembuluh darah besar . kondisi ini biasanya
konsekuensi dari trauma tumpul atau tajam. Ini juga merupakan komplikasi dari
disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang akan menyebabkan ruda paksa
tumpul pada rongga thorak ( Hemothorak ) dan rongga Abdomen. Trauma tajam
a. Traumatis
Trauma tumpul.
Penetrasi trauma.
Emfisema.
Tuberkulosis.
2. Pembagian Hemothorak
1
a. Hemothorak Kecil : yang tampak sebagian bayangan kurang dari 15 % pada
3. Pathofisiologi
dari jaringan dinding dada dan pleura atau struktur intratoracic yang fisiologis
terhambat oleh ruang efek menduduki akumulasi besar darah dalam rongga
pleura.
terutama jika dikaitkan dengan cedera pada dinding dada. Dalam beberapa kasus
Nursing Gejala / tanda klinis Hemothorak tidak menimbulkan nyeri selain dari
luka yang berdarah di dinding dada. Luka di pleura viseralis umumnya juga
merupakan keluhan dan gejala yang pertama muncul. Secara klinis pasien
2
tahikardia dan peningkatan awal tekanan darah, di ikuti dengan hipotensi sesuai
4. Manifestasi Klinis
a. Blunt trauma
Cedera tulang sederhana terdiri dari satu atau beberapa patah tulang rusak
Gangguan atau robekan besar struktur arteri / vena di dalam dada dapat
5. Pemeriksaan diagnostik
a. Sinar X dada : menyatakan akumulasi udara / cairan pada area pleura, dapat
3
d. Hb : mungkin menurun, menunjukan kehilangan darah. Komplikasi Adhesi
6. Penatalaksanaan
a. Hemothorak kecil : cukup diobservasi, gerakan aktif (fisioterapi) dan tidak
memerlukan tindakan khusus.
b. Hemothorak sedang : di pungsi dan penderita diberi transfusi. Dipungsi
sedapat mungkin dikeluarkan semua cairan. Jika ternyata kambuh dipasang
penyalir sekat air.
c. Hemothorak besar : diberikan penyalir sekat air di rongga antar iga dan
transfusi.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian :
1. IDENTITAS PASIEN
Pemeriksaan Fisik :
1. Sistem Pernapasan :
a. Inspeksi
b. Auskultasi
4
Bising napas yang menghilang.
c. Palpasi
d. Perkusi
Resonan
2. Sistem Kardiovaskuler :
Takhikardia, lemah
Pucat, Hb turun.
Hipotensi.
3. Sistem Persyarafan :
Normal
4. Sistem Perkemihan.
Normal
5. Sistem Pencernaan :
Normal
Ada memar.
Terdapat kelemahan.
7. Sistem Endokrine :
5
Terjadi peningkatan metabolisme.
Kelemahan.
Normal.
9. Spiritual :
Normal.
B. Diagnosa Keperawatan :
2. Inefektif bersihan jalan napas b/d sekresi banyak dan kental. (Doenges
hal.210)
C. Intevensi Keperawatan :
Kriteria hasil :
normal.
Intervensi :
6
a. Berikan posisi yang nyaman, biasanya dengan peninggian kepala tempat
R/ Distress pernapasan dan perubahan pada tanda vital dapat terjadi sebagai
akibat stress fifiologi dan nyeri atau dapat menunjukkan terjadinya syock
c. Kaji pasien adanya area nyeri tekan bila batuk, napas dalam.
R/ sokongan terhadap dada dan otot abdominal membuat batuk lebih efektif
d. Kaji fremitus
R/ Suara dan taktil fremitus (vibrasi) menurun pada jaringan yang terisi
7
2) Periksa batas cairan pada botol penghisap, pertahankan pada batas
yang ditentukan.
seiring dnegan ekspansi paru dimana area pleural menurun. Tak adanya
buntu.
8
R/Mengevaluasi perbaikan kondisi klien atas pengembangan parunya.
2. Inefektif bersihan jalan napas b/d sekresi banyak dan kental. (Doenges
Kriteria hasil :
Klien nyaman.
Intervensi :
pernapasan.
menyebabkan frustasi.
ventilasi alveolar.
9
4) Lakukan napas ke dua , tahan dan batukkan dari dada dengan melakukan
sekresi sekret.
bau mulut.
Pemberian expectoran.
Pemberian antibiotika.
Fisioterapi dada.
hal.210)
10
Tujuan : Dalam waktu 1x24 jam nyeri berkurang/hilang.
Kriteria hasil :
Intervensi :
a. Jelaskan dan bantu klien dnegan tindakan pereda nyeri nonfarmakologi dan
non invasif.
relaksasi masase.
b. Berikan kesempatan waktu istirahat bila terasa nyeri dan berikan posisi yang
kenyamanan.
11
R/ Pengetahuan yang akan dirasakan membantu mengurangi nyerinya. Dan
teraupetik.
tepat.
12
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Trauma dada dapat merupakan trauma tajam atau tembus thoraks yang dapat
Trauma dada ada dua yaitu trauma tembus dan tumpul. Trauma dada bisa
Hemothorak adalah adanya darah yang masuk kearea pleural (antara pleura
edisi 3, hal.197) ; 2. Inefektif bersihan jalan napas b/d sekresi banyak dan kental.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bedahtvk.com/index.php?/e-Education/FisiologiAnatomi/
Anatomi-Toraks-Surface-Anatomy-Dinding-Toraks.html
http://www.bedahtvk.com/index.php?/e-Education/Toraks/Trauma-Toraks-I-Umum.
html
http://www.emedicine.com/radio/byname/Thorax-Trauma.htm
5. Sandra Wanek. MD, John C. Mayberry. MD, FACS Division of General Surgery,
Vol.1,EGC, Jakarta
14
9. LAB/UPF ILMU BEDAH (1988), Pedoman Diagnosis Dan Terapi, RSUD Dr.
Soetomo, Surabaya.
10. Sjasuhidajat. R (1997), Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC, Jakarta.
15