Anda di halaman 1dari 35

BAHAN AJAR MICROTEACHING PRAKTEK

ASUHAN NEONATUS PADA BAYI, BALITA,


DAN ANAK PRASEKOLAH DENGAN
IMUNISASI DPT

NAMA : RINDA SARASWATI


NIM : BP. 17.15.026
DOSEN PEMBIMBING : UNTARI ANGGENI, SST., M.Kes

PRODI D IV KEBIDANAN
STIKES MITRA ADIGUNA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2017/2018
MATA KULIAH : Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi, Balita
dan Anak Pra Sekolah
KODE MATA KULIAH : BD.034
BEBAN STUDI : 5 SKS (T:3, P:2)
TOPIK : Praktikum pemberian imunisasi
SUB TOPIK : Pemberian Imunisasi DPT
ALOKASI WAKTU : 30 menit
SEMESTER : IV (Empat)

A. STANDAR KOMPETENSI
Mampu merencanakan asuhan neonatus secara efektif, aman dan holistik
dengan memperhatikan aspek budaya terhadap asuhan neonatus, bayi, balita
dan anak pra sekolah.

B. KOMPETENSI
Pada akhir perkuliahan mahasiswa mampu melaksanakan langkah-langkah
imunisasi DPT.

C. INDIKATOR CAPAIAN PEMBELAJARAN


Setelah mengikuti demontrasi imunisasi DPT:
1. Mahasiswa mampu menyiapkan alat yang akan digunakan untuk imunisasi
DPT
2. Mahasiswa mampu melaksanakan praktik tentang imunisasi DPT

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menyiapkan alat imunisasi DPT dengan benar
2. Melakukan latihan sendiri imunisasi DPT dengan benar
E. MATERI PERKULIAHAN
Imunisasi DPT

F. METODE PERKULIAHAN
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab

G. LANGKAH-LANGKAH PERKULIAHAN
TAHAP/ KEGIATAN BELAJAR RESPON BANTUAN
WAKTU MAHASISWA DOSEN
DAN TARGET
Kegiatan 1. Memberi salam Menjawab Memberikan
awal (5 2. Menghubungkan kembali Melihat ulasan umum
menit) materi yang lalu dan Mendengarkan tentang
menyampaikan materi yang Serta mencatat imunisasi DPT.
akan dibahas
3. Menyampaikan indikator yang
harus dicapai mahasiswa pada
akhir pembelajaran
4. Menyampaikan pokok materi
yang akan dibahas, referensi
dan metode yang akan
digunakan untuk pencapaikan
tujuan
5. Menekankan pada mahasiswa
tentang pentingnya topik yang
akan dibahas.
Kegiatan 1. Dosen menjelaskan tentang Melihat, Menjelaskan
inti 20 imunisasi DPT mendengarkan dan
menit 2. Dosen melakukan persiapan mencatat, serta mendemonstras
alat dan bahan untuk praktik mengajukan ikan langkah-
imunisasi DPT pertanyaan langkah
3. Dosen menjelaskan langkah- imunisasi DPT
langkah imunisasi DPT dan menjawab
4. Dosen mendemonstrasikan pertanyaan
secara step by step di depan yang diajukan
mahasiswa oleh
mahasiswa
Kegiatan 1. Dosen menutup pertemuan Menyimpulkan Menyimpulkan
penutup (5 2. Dosen dan mahasiswa materi yang materi yang
menit) menyimpulkan materi yang sudah sudah
telah dibahas. disampaikan disampaikan
3. Dosen memberikan gambaran dosen dan
umum mengenai materi menjawab salam
perkuliahan berikutnya
4. Mengucapkan salam

H. REFERENSI
1. Mualihatun Wafi. 2010. Asuhan neonatus, bayi, balita : fitramaya. Jakarta
2. Maryunani. Anik. 2014. Asuhan neonatus bayi, balita dan anak
prasekolah. In Media. Jakarta.
I. EVALUASI / PENILAIAN
1. Teknik : Objektif
2. Bentuk : Demonstrasi
3. Instrumen : Daftar Tilik

Palembang, Januari 2018


Dosen Pembimbing

(Untari Anggeni, SST., M.Kes)


INFORMATION SHEET

MATA KULIAH : Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi, Balita


dan Anak Pra Sekolah
KODE MATA KULIAH : BD.034
BEBAN STUDI : 5 SKS (T:3, P:2)
TOPIK : Praktikum pemberian imunisasi
SUB TOPIK : Pemberian Imunisasi DPT
ALOKASI WAKTU : 30 menit
SEMESTER : IV (Empat)

INDIKATOR

1. Mahasiswa mampu menyiapkan alat yang akan digunakan untuk imunisasi


DPT
2. Mahasiswa mampu melaksanakan praktik tentang imunisasi DPT

REFERENSI

1. Mualihatun Wafi. 2010. Asuhan neonatus, bayi, balita : fitramaya. Jakarta


2. Maryunani. Anik. 2014. Asuhan neonatus bayi, balita dan anak prasekolah. In
Media. Jakarta.
PENDAHULUAN

Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit

dengan memasukkan sesuatu kedalalm tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit

yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang, imunisasi berasal dari kata

imun yang berarti kebal atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk

terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.

Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan pada anak-anak karena sistem

kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan

terhadap serangan penyakit berbahaya.

Tujuan diberikannya imunisasi untuk mengurangi angka penderita suatu

penyakit yang sangat membhayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan

kematian.

URAIAN MATERI

A. Pengertian Imunisasi DPT


DPT adalah singkatan dari difteri, portusis, tetanus, imunisasi DPT

adalah salah satu jenis bentuk vaksinasi yang wajib diberikan kepada bayi dan

balita. Penyakit difteri, portusis dan tetanus tiga penyakit berbeda yang

masing-masing memiliki risiko tinggi dan bahkan bisa menyebabkan

kematian, oleh karena itu, pemberian imunisasi DPT sebaiknya tidak

dilewatkan.
Hal-hal yang berkaitan dengan vaksin DPT vaksin ini terdiri dari:

1. Toxoid difteri adalah racun yang dilemahkan

2. Borditella pertusis adalah bakteri yang dilemahkan

3. Toxoid tetanus adalah racun yang dilemahkan

B. Pemberian Imunisasi DPT

1. Diberikan pada bayi > 2 bulan oleh karena itu reaktogenitas pertusis pada

bayi kecil.

2. Dosis 0,5 ml secara Intra muskular (IM) dibagikan luar paha

3. Imunisasi dasar 3x dengan interval 4 minggu

C. Efek Samping

1. Panas :

a. Kebanyakan terjadi pada sore hari setelah mendapatkan suntikan DPT,

tetapi akan sembuh dalam 1-2 hari.

b. Namun bila terjadi panas lebih dari 1 hari setelah imunisasi maka itu

bukanlah disebabkan vaksin DPT, mungkin ada infeksi lain yang harus

di teliti lebih lanjut.

c. Antipiuretik biasanya untuk diberikan untuk mengatasi efek samping

tersebut bila panas lebih dari 39 derajat.

d. Anjurkan anak agar anak tidak dibungkus dengan baju tebal, dan

mandikan anak dengan cara membasuh.

2. Reaksi sakit di daerah suntikan :

a. Sebagian anak merasakan nyeri, sakit, kemerahan dan bengkak di

tempat suntikan.
b. Hal ini tidak berbahaya dan tidak perlu pengobatan

3. Peradangan

a. Bila pembengkakan terjadi seminggu atau lebih sesudah vaksin, maka

hal itu mungkin disebabkan oleh peradangan.

b. Faktor-faktor tersebut, antara lain:

Jarum suntik tidak steril, penyuntikan kurang dalam

4. Kejang

a. Reaksi ini jarang terjadi tapi reaksi ini disebabkan oleh komponen

pertusis dari DPT

b. Oleh karena itu efek samping ini cukup berat, maka anak yang pernah

mendapat reaksi ini tidak boleh mendapatkan vaksin DPT lagi. Tapi

diganti menjadi vaksin DT saja.

PETUNJUK BAGI MAHASISWA

1. Siapkan alat secara lengkap sebelum tindakan dimulai

2. Baca dan pelajari lembar kerja yang tersedia

3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet

4. Melakukan praktik imunisasi DPT yang dilakukan mahasiswa secara individu

dengan hati-hati sesuai prosedur

5. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti atau

dipahami.
PERALATAN

1. Vaksin DPT

2. Sarung tangan satu pasang

3. Bak instrumen

4. Kom

5. Bengkok

6. Kapas basah DTT

7. Kapas kering

LANGKAH KERJA

1. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi, siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan

secara ergonomis

2. Menjelaskan kepada ibu mengenai prosedur yang akan dilakukan

3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir lalu

mengeringkannya.

4. Membuka ampul vaksin, pastikan sebelumnya vaksin tidak kadaluarsa

5. Mengusap karet penutup pada flakon dengan menggunakan kapas basah

sebagai tindakan desinfeksi

6. Mengambil semprit steril ukuran 1 cc dan memasang jarum DPT ke dalam

semprit tersebut.

7. Membuka tutup jarum dan menghisap udara kedalam semprit sebanyak 0,5 cc

lakukan dengan hati-hati sewaktu melakukannya, jaga agar tetap steril.


8. Menusukkan jarum kedalam karet penutup flakon lalu masukkan udaranya

kedalam flakon.

9. Membalikkan flakon vaksin sehingga posisi berada di atas jarum, lalu

menyedot 0,5 cc vaksin kedalam semprit.

10. Mencabut jarum dari flakon, semprit di tegak luruskan ke atas untuk melihat

apakah terdapat gelembung udara, doronglah piston sehingga gelembung

udara keluar.

11. Mengatur posisi bayi, bayi dapat dipangku oleh ibu atau dibaringkan dengan

dipegangi oleh ibu.

12. Menyuntikkan vaksin DPT sebanyak 0,5cc pada paha sebelah luar dengan

suntikan IM.

13. Membereskan alat-alat yang telah dipergunakan.

14. Mencuci kedua tangan dengan menggunakan sabun di air mengalir lalu

mengeringkannya.

15. Menulis di buku catatan mengenai tindakan yang telah dilakukan dan

memberitahukan hal-hal yang perlu diketahui oleh ibu bayi.

KESIMPULAN

DPT adalah singkatan dari difteri, portusis tetanus, imunisasi DPT adalah

salah satu jenis bentuk vaksinasi yang wajib diberikan kepada bayi dan balita.

Penyakit difteri, portusis dan tetanus tiga penyakit berbeda yang masing-masing

memiliki risiko tinggi dan bahkan bisa menyebabkan kematian.


KESIMPULAN

Mahasiswa mendemonstrasikan tentang imunisasi DPT secara individual

dengan kriteria :

1. Menyusun peralatan sesuai dengan urutan atau tahapan pemakaian

2. Melakukan langkah-langkah kerja secara sistematis

3. Dosen menilai dengan menggunakan daftar tilik.

Palembang, Januari 2018


Dosen Pembimbing

(Untari Anggeni, SST., M.Kes)


PENUNTUN BELAJAR

MATA KULIAH : Asuhan Kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan

anak pra sekolah

TOPIK : Praktikum pemberian imunisasi

SUB TOPIK : Pemberian imunisasi DPT

PETUNJUK PENILAIAN

Beri tanda (√) di dalam kotak yang tersedia sesuai dengan kriteria penilaian
sebagai berikut:
1. Kurang (perlu perbaikan)
Langkah tidak dikerjakan, atau tidak dikerjakan dengan benar, atau tidak
sesuai urutan (jika harus diberurutan).
2. Mampu (dilakukan dengan bimbingan)
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan (jika harus berurutan), tetapi
kurang tepat dan / atau pembimbing perlu membantu mengingatkan hal-hal
yang tidak berarti.
3. Mahir (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan).

NO KEGIATAN SKALA
1 2 3
1. Menyiapkan alat-alat dekat bayi
2. Menjelaskan kepada ibu mengenai prosedur yang akan
dilakukan
3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
mengalir lalu mengeringkannya
4. Membuka ampul vaksin
5. Mengusap karet penutup pada flakon dengan
menggunakan kapas basah sebagai tindakan desinfeksi
6. Mengambil semprit steril ukuran 1 cc dan memasang
jarum DPT ke dalam semprit tersebut
7. Membuka tutup jarum dan menghisap udara kedalam
semprit sebanyak 0,5 cc
8. Menusukkan jarum kedalam karet penutup flakon lalu
masukkan udaranya kedalam flakon
9. Membalikkan flakon vaksin sehingga posisi berada di
atas jarum, lalu menyedot 0,5 cc vaksin kedalam
semprit.
10. Mencabut jarum dari flakon, semprit di tegak luruskan
ke atas untuk melihat apakah terdapat gelembung udara,
doronglah piston sehingga gelembung udara keluar
11. Mengatur posisi bayi, bayi dapat dipangku oleh ibu atau
dibaringkan dengan dipegangi oleh ibu
12. Menyuntikkan vaksin DPT sebanyak 0,5cc pada paha
sebelah luar dengan suntikan IM
13. Membereskan alat-alat yang telah dipergunakan
14. Mencuci kedua tangan dengan menggunakan sabun di
air mengalir lalu mengeringkannya
15. Menulis di buku catatan mengenai tindakan yang telah
dilakukan dan memberitahukan hal-hal yang perlu
diketahui oleh ibu bayi

Palembang, Januari 2018


Dosen Pembimbing

(Untari Anggeni, SST., M.Kes)


DAFTAR TILIK

MATA KULIAH : Asuhan Kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan


anak pra sekolah
TOPIK : Praktikum pemberian imunisasi
SUB TOPIK : Pemberian imunisasi DPT
NAMA :
NIM :
TANGGAL :

PETUNJUK PENILAIAN

Beri tanda (√) di dalam kotak yang tersedia sesuai dengan kriteria penilaian
sebagai berikut:
1. Kurang (perlu perbaikan)
Langkah tidak dikerjakan, atau tidak dikerjakan dengan benar, atau tidak
sesuai urutan (jika harus diberurutan).
2. Mampu (dilakukan dengan bimbingan)
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan (jika harus berurutan), tetapi
kurang tepat dan / atau pembimbing perlu membantu mengingatkan hal-hal
yang tidak berarti.
3. Mahir (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan).

NO KEGIATAN SKALA
1 2 3
1. Menyiapkan alat-alat dekat bayi
2. Menjelaskan kepada ibu mengenai prosedur yang akan
dilakukan
3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
mengalir lalu mengeringkannya
4. Membuka ampul vaksin
5. Mengusap karet penutup pada flakon dengan
menggunakan kapas basah sebagai tindakan desinfeksi
6. Mengambil semprit steril ukuran 1 cc dan memasang
jarum DPT ke dalam semprit tersebut
7. Membuka tutup jarum dan menghisap udara kedalam
semprit sebanyak 0,5 cc
8. Menusukkan jarum kedalam karet penutup flakon lalu
masukkan udaranya kedalam flakon
9. Membalikkan flakon vaksin sehingga posisi berada di
atas jarum, lalu menyedot 0,5 cc vaksin kedalam
semprit.
10. Mencabut jarum dari flakon, semprit di tegak luruskan
ke atas untuk melihat apakah terdapat gelembung udara,
doronglah piston sehingga gelembung udara keluar
11. Mengatur posisi bayi, bayi dapat dipangku oleh ibu atau
dibaringkan dengan dipegangi oleh ibu
12. Menyuntikkan vaksin DPT sebanyak 0,5cc pada paha
sebelah luar dengan suntikan IM
13. Membereskan alat-alat yang telah dipergunakan
14. Mencuci kedua tangan dengan menggunakan sabun di
air mengalir lalu mengeringkannya
15. Menulis di buku catatan mengenai tindakan yang telah
dilakukan dan memberitahukan hal-hal yang perlu
diketahui oleh ibu bayi

 Sistem penilaian :
A : 86-100
B : 71-85
C : 56-70
D : 41-55
E : 0-44
 Lakukan tes ulang jika ada mahasiswa yang kurang dari 70% dalam
melakukan langkah-langkah imunisasi DPT.
 Batas kelulusan adalah B = 71

Total Nilai
Nilai = x 100% =
45

Palembang, Januari 2018


Dosen Pembimbing

(Untari Anggeni, SST., M.Kes)


JOB SHEET

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi, Balita


dan Anak Pra Sekolah
Kode Mata Kuliah : BD.034
Beban Studi : 5 SKS (T:3, P:2)
Topik : Praktikum pemberian imunisasi
Sub Topik : Pemberian Imunisasi DPT
Alokasi Waktu : 30 menit
Semester : IV (Empat)

INDIKATOR

1. Mahasiswa mampu menyiapkan alat yang akan digunakan untuk imunisasi


DPT
2. Mahasiswa mampu melaksanakan praktik tentang imunisasi DPT

REFERENSI

1. Mualihatun Wafi. 2010. Asuhan neonatus, bayi, balita : fitramaya. Jakarta


2. Maryunani. Anik. 2014. Asuhan neonatus bayi, balita dan anak prasekolah. In
Media. Jakarta.

DASAR TEORI

DPT adalah singkatan dari difteri, portusis, tetanus. Imunisasi DPT adalah

salah satu jenis bentuk vaksinasi yang wajib diberikan kepada bayi dan balita.

Penyakit difteri, portusis dan tetanus tiga penyakit berbeda yang masing-masing
memiliki risiko tinggi dan bahkan bisa menyebabkan kematian, oleh karena itu,

pemberian imunisasi DPT sebaiknya tidak dilewatkan.

DPT bertujuan mencegah terjangkitnya penyakit portusis, dan tetanus:

1. Difter adalah radang tenggorokan yang sangat berbahaya dan dapat

menyebabkan kematian anak/bayi hanya dalam beberapa hari saja.

2. Pertusis, adalah penyakit radang paru (pernapasan), yang disebut juga sebagai

batuk rejan atau batuk 100 hari, karena lamanya sakit bisa mencapai 100 hari

atau tiga bulan.

3. Tetanus, adalah penyakit kejang otot seluruh tubuh dengan mulut

terkancing/tidak bisa dibuka.

Efek Samping:

Panas :

1. Kebanyakan terjadi pada sore hari setelah mendapatkan suntikan DPT, tetapi

akan sembuh dalam 1-2 hari.

2. Namun bila terjadi panas lebih dari 1 hari setelah imunisasi maka itu bukanlah

disebabkan vaksin DPT, mungkin ada infeksi lain yang harus di teliti lebih

lanjut.

3. Antipiuretik biasanya untuk diberikan untuk mengatasi efek samping tersebut

bila panas lebih dari 39 derajat.

4. Anjurkan anak agar anak tidak dibungkus dengan baju tebal, dan mandikan

anak dengan cara membasuh.


PETUNJUK KERJA

1. Siapkan alat secara lengkap sebelum tindakan dimulai

2. Baca dan pelajari lembar kerja yang tersedia

3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet

4. Melakukan praktik imunisasi DPT yang dilakukan mahasiswa secara individu

dengan hati-hati sesuai prosedur

5. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti atau

dipahami.

PERLENGKAPAN

1. Vaksin DPT

2. Sarung tangan satu pasang

3. Bak instrumen

4. Kom

5. Bengkok

6. Kapas basah DTT

7. Kapas kering
PELAKSANAAN PROSEDUR TINDAKAN

NO LANGKAH GAMBAR
1. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan
secara ergonomis
Keypoint:
Alat tersusun secara ergonomis dan
mudah terjangkau

2. Menjelaskan kepada ibu mengenai


prosedur yang akan dilakukan
Keypoint :
Ibu mengerti tentang prosedur yang telah
dijelaskan

3. Mencuci tangan dengan menggunakan


sabun dan air mengalir lalu
mengeringkannya
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan
tangan.
Keypoint:
Untuk pencegahan infeksi sebelum
melaksanakan tindakan.
Lepaskan semua perhiasan dari lengan
dan tangan
NO LANGKAH GAMBAR
4. Membuka ampul vaksin
Keypoint:
Pastikan sebelumnya vaksin tidak
kadaluarsa

5. Mengusap karet penutup pada flakon


dengan menggunakan kapas basah
Keypoint:
Sebagai tindakan desinfektan

6. Mengambil spuit steril ukuran 1 cc dan


memasang jarum ke dalam spuit tersebut
Key point:
Pastikan jarum diganti agar tidak
terinfeksi

7. Membuka tutup jarum dan menghisap


udara kedalam semprit sebanyak 0,5 cc
Keypoint:
Lakukan dengan hati-hati sewaktu
melakukannya, jaga agar tetap steril.
8. Memasukkan jarum kedalam karet
penutup flakon lalu masukkan ke dalam
flakon
Keypoint:
Pastikan jarum diganti agar tidak
terinfeksi

9. Membalikkan flakon vaksin sehingga


posisi berada di atas jarum, lalu menyedot
0,5 cc vaksin kedalam spuit. Lakukan
dengan benar dan hati-hati, sewaktu
mengisikan vaksin.
Keypoint:
Perhatikan vaksin sudah tercampur
dengan rata dan tidak ada vaksin yang
beku

10. Mencabut jarum dari flakon, semprit di


tegak luruskan ke atas untuk melihat
apakah terdapat gelembung udara,
doronglah piston sehingga gelembung
udara keluar
Keypoint :
Pastikan tidak ada gelembung udara
dalam spuit
11. Mengatur posisi bayi, bayi dapat dipangku
oleh ibu atau dibaringkan dengan
dipegangi oleh ibu
Keypoint:
Pastikan posisi bayi aman dan nyaman

12. Menyuntikan vaksin DPT sebanyak 0,5 cc


pada paha sebelah luar dengan suntikan
IM
Keypoint:
Pastikan dosis benar dan tidak lebih

13. Membereskan alat-alat yang telah


dipergunakan
Keypoint:
Pastikan alat dibereskan dengan tempat
yang benar
14. Mencuci kedua tangan dengan
menggunakan sabun di air mengalir lalu
mengeringkannya
Keypoint:
Pastikan tangan dalam keadaan bersih
dan kering

15. Menulis di buku catatan mengenai


tindakan yang telah dilakukan dan
memberitahukan hal-hal yang perlu
diketahui oleh ibu bayi.
Keypoint:
Pastikan seluruh tindakan
didokumentasikan

Petunjuk:

 Nilai : total skor x 100%


45

 Sistem penilaian :
A : 86-100
B : 71-85
C : 56-70
D : 41-55
E : 0-44
 Lakukan tes ulang jika ada mahasiswa yang kurang dari 70% dalam
melakukan langkah-langkah imunisasi DPT.
 Batas kelulusan adalah B = 71

Palembang, Januari 2018


Dosen Pembimbing

(Untari Anggeni, SST., M.Kes)


LESSON PLAN PRAKTEK

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi, Balita


dan Anak Pra Sekolah
Kode Mata Kuliah : BD.034
Beban Studi : 5 SKS (T:3, P:2)
Topik : Praktikum pemberian imunisasi
Sub Topik : Pemberian Imunisasi DPT
Alokasi Waktu : 30 menit
Semester : IV (Empat)

INDIKATOR

1. Mahasiswa mampu menyiapkan alat yang akan digunakan untuk imunisasi


DPT
2. Mahasiswa mampu melaksanakan praktik tentang imunisasi DPT

REFERENSI

1. Mualihatun Wafi. 2010. Asuhan neonatus, bayi, balita : fitramaya. Jakarta


2. Maryunani. Anik. 2014. Asuhan neonatus bayi, balita dan anak prasekolah. In
Media. Jakarta.

DASAR TEORI

DPT adalah singkatan dari difteri, portusis, tetanus. Imunisasi DPT adalah

salah satu jenis bentuk vaksinasi yang wajib diberikan kepada bayi dan balita.

Penyakit difteri, portusis dan tetanus tiga penyakit berbeda yang masing-masing
memiliki risiko tinggi dan bahkan bisa menyebabkan kematian, oleh karena itu,

pemberian imunisasi DPT sebaiknya tidak dilewatkan.

DPT bertujuan mencegah terjangkitnya penyakit portusis, dan tetanus:

1. Difter adalah radang tenggorokan yang sangat berbahaya dan dapat

menyebabkan kematian anak/bayi hanya dalam beberapa hari saja.

2. Pertusis, adalah penyakit radang paru (pernapasan), yang disebut juga sebagai

batuk rejan atau batuk 100 hari, karena lamanya sakit bisa mencapai 100 hari

atau tiga bulan.

3. Tetanus, adalah penyakit kejang otot seluruh tubuh dengan mulut

terkancing/tidak bisa dibuka.

Efek Samping:

Panas :

1. Kebanyakan terjadi pada sore hari setelah mendapatkan suntikan DPT, tetapi

akan sembuh dalam 1-2 hari.

2. Namun bila terjadi panas lebih dari 1 hari setelah imunisasi maka itu bukanlah

disebabkan vaksin DPT, mungkin ada infeksi lain yang harus di teliti lebih

lanjut.

3. Antipiuretik biasanya untuk diberikan untuk mengatasi efek samping tersebut

bila panas lebih dari 39 derajat.

4. Anjurkan anak agar anak tidak dibungkus dengan baju tebal, dan mandikan

anak dengan cara membasuh.


METODE

Metode yang digunakan dengan menggunakan 3 langkah demonstrasi:

1. Persiapan/pendahuluan

2. Penyajian

3. Penerapan / aplikasi

4. Penilaian (evaluasi)

ALAT BANTU

1. Laptop dan LCD

2. Job Sheet

3. Daftar Tilik

PENDAHULUAN

1. Membuka perkuliahan/praktikum dengan mengucapkan salam dan

menanyakan kondisi serta kesiapan mahasiswa untuk mengikuti praktikum.

2. Menjelaskan keterkaitan praktikum yang akan diberikan dengan materi yang

telah dipelajari sebelumnya

3. Menjelaskan indikator kepada mahasiswa mempelajari tentang imunisasi DPT

4. Menjelaskan referensi yang digunakna dan metode yang akan dilakukan oleh

mahasiswa dalam praktikum, yaitu dengan memperhatikan peragaan yang

ditampilkan dengan bimibngan dasar perlangkah-langkah setelah itu

mahasiswa akan di test dengan daftar tilik.


DASAR PRAKTEK

NO LANGKAH GAMBAR
1. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi Keypoint:
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan Alat tersusun secara
secara ergonomis ergonomis dan mudah
terjangkau

2. Menjelaskan kepada ibu mengenai Keypoint :


prosedur yang akan dilakukan Ibu mengerti tentang prosedur
yang telah dijelaskan

3. Mencuci tangan dengan menggunakan Keypoint:


sabun dan air mengalir lalu Untuk pencegahan infeksi
mengeringkannya sebelum melaksanakan
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan tindakan.
tangan.
Lepaskan semua perhiasan
dari lengan dan tangan

4. Membuka ampul vaksin Keypoint:


Pastikan sebelumnya vaksin
tidak kadaluarsa

5. Mengusap karet penutup pada flakon Keypoint:


dengan menggunakan kapas basah Sebagai tindakan desinfektan

6. Mengambil spuit steril ukuran 1 cc dan Key point:


memasang jarum ke dalam spuit tersebut Pastikan jarum diganti agar
tidak terinfeksi
7. Membuka tutup jarum dan menghisap Keypoint:
udara kedalam semprit sebanyak 0,5 cc Lakukan dengan hati-hati
sewaktu melakukannya, jaga
agar tetap steril.

8. Memasukkan jarum kedalam karet Keypoint:


penutup flakon lalu masukkan ke dalam Pastikan jarum diganti agar
flakon tidak terinfeksi

9. Membalikkan flakon vaksin sehingga Keypoint:


posisi berada di atas jarum, lalu menyedot Perhatikan vaksin sudah
0,5 cc vaksin kedalam spuit. Lakukan tercampur dengan rata dan
dengan benar dan hati-hati, sewaktu tidak ada vaksin yang beku
mengisikan vaksin.
10. Mencabut jarum dari flakon, semprit di Keypoint :
tegak luruskan ke atas untuk melihat Pastikan tidak ada gelembung
apakah terdapat gelembung udara, udara dalam spuit
doronglah piston sehingga gelembung
udara keluar

11. Mengatur posisi bayi, bayi dapat dipangku Keypoint:


oleh ibu atau dibaringkan dengan Pastikan posisi bayi aman dan
dipegangi oleh ibu nyaman

12. Menyuntikan vaksin DPT sebanyak 0,5 cc Keypoint:


pada paha sebelah luar dengan suntikan Pastikan dosis benar dan tidak
IM lebih
13. Membereskan alat-alat yang telah Keypoint:
dipergunakan Pastikan alat dibereskan
dengan tempat yang benar

14. Mencuci kedua tangan dengan Keypoint:


menggunakan sabun di air mengalir lalu Pastikan tangan dalam
mengeringkannya keadaan bersih dan kering
15. Menulis di buku catatan mengenai Keypoint:
tindakan yang telah dilakukan dan Pastikan seluruh tindakan
memberitahukan hal-hal yang perlu didokumentasikan
diketahui oleh ibu bayi.

PENERAPAN/APLIKASI

Mahasiswa praktik secara individual dibawah bimbingan dosen dengan

mempraktikan imunisasi DPT secara tepat dan benar sesuai dengan langkah-

langkah dijobsheet.

PENILAIAN/EVALUASI

Akan dilakukan penilaian pada mahasiswa secara obyektif dengan

menggunakan checklist, sehingga kompetensi mahasiswa benar-benar diketahui.

Palembang, Januari 2018


Dosen Pembimbing

(Untari Anggeni, SST., M.Kes)

Anda mungkin juga menyukai