Disusun Oleh :
Dewi Jawa
1710104325
I. IDENTITAS
Mata Kuliah : Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita
Program Studi : D III Kebidanan
Kode/Bobot SKS : MW2108 / 2 sks
Semester : II (Dua)
Elemen Kompetensi : MKB
Jenis Kompetensi : Utama
Waktu Kuliah : 1 x 20 Menit
Pokok Bahasan : Imunisasi Polio IPV
X. PENILAIAN
a. Jenis : Non test
b. Bentuk : Unjuk Kerja
c. Intrumen : Cheklist
Penularan virus polio yang berasal dari luar negeri (importasi) pernah
terjadi di Indonesia pada tahun 2005, padahal sebelumnya sudah 10 tahun
Indonesia tidak memiliki kasus polio. Kejadian tersebut dimulai dari kasus di
Sukabumi pada Januari 2005, dan kemudian menyebar ke provinsi lain di
pulau Jawa dan Sumatera, dengan total kasus 305 anak. Virus polio import
tersebut diduga berasal dari Nigeria yang menyebar melalui Timur Tengah.
Penularan tersebut terjadi terutama pada anak-anak yang rentan terhadap
penyakit polio oleh karena belum mendapat imunisasi polio sama sekali atau
imunisasi polio yang diperoleh belum lengkap. Berdasarkan keadaan ini,
maka Indonesia harus melakukan pemberian imunisasi tambahan polio untuk
mendapatkan kekebalan masyarakat yang tinggi sehingga akan dapat
mempertahankan status bebas polio yang telah diperoleh dan juga sebagai
upaya untuk mewujudkan Dunia Bebas Polio.
A. Pengertian Polio
Gejala polio dapat bervariasi mulai dari yang ringan, seperti flu
hingga yang berat yaitu kelumpuhan yang mengancam nyawa. Dalam satu
sampai dua persen dari kasus, polio mempengaruhi saraf, mengakibatkan
kelumpuhan lengan, kaki atau diafragma (otot mengendalikan pernapasan).
Setengah dari mereka yang bertahan hidup akan mengalami kelumpuhan
permanen.
Gejala seperti flu yang dapat bertahan hingga 10 hari, termasuk: Sakit
tenggorokan, demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, leher dan punggung
nyeri atau kaku, otot lemah dan nyeri, kaku pada lengan dan kaki.
Gejala polio ini adalah kasus yang jarang terjadi, namun yang paling
parah. Gejalanya dapat bervariasi tergantung bagian tubuh mana yang terkena
misalnya tulang belakang atau otak, kadang-kadang keduanya. Gejala awal
akan mirip dengan polio non-paralitik, namun gejalany berkembang menjadi
parah sebagai berikut:
Obat-obatan
Ai, Yeyeh.(2013). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Trans Info
Medika
Rokhanawati, Dewi & Khusnal, Ery.(2009). Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak
Balita I,II, Yogyakarta : STIKES ‘Aisyiyah.
PERSIAPAN
1. Periksa dan pastikan semua alat, perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan
sudah tersedia sesuai dengan job sheet.
2. Letakkan alat, perlengkapan dan bahan pada tempat yang mudah dijangkau dan dalam
keadaan bersih.
3. Gunakan teknik aseptic setiap saat. Cuci tangan dan pakai sarung tangan (handscoon).
PROSEDUR PELAKSANAAN
1 Mempersiapan alat
Key point :
Key point :
“ mencuci tangan”
Key point :
Key point :
Key point :
“memberitahukan ibu
prosedir tindakan”
6 Dilakukan penyuntikan
” memberikan penyuntikan
pada paha bagian kanan bayi
dengan dosis 0,5 cc secara
IM”
Key point :
“Buka dalam keadaan terbalik
dan dekontaminasi selama 10
menit”