Anda di halaman 1dari 36

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Distribusi frekuensi variabel hasil penelitian

Pada bab ini, penulis akan menyajikan hasil penelitian yang telah dilakukan

tentang Faktor – faktor yang berhubungan dengan pengetahuan wus tentang

SADARI di desa Parungsari Teluk jambe barat tahun 2017. Hasil analisa univariat

dari penelitian ini penulis sajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan hasil

analisa bivariat disajikan dalam bentuk tabel silang.

1. Pengetahuan

Tabel 5.1

Distribusi frekuensi WUS berdasarkan Pengetahuan di desa Parungsari

Teluk jambe barat tahun 2017

No Pengetahuan Frekuensi Presentasi

1 Baik 65 36,3%

2 Kurang 114 63,7%

Jumlah 179 100%

Berdasarkan Tabel 5.1 menunjukan bahwa Kelompok ibu yang

berpengetahuan kurang lebih banyak yaitu 144 ( 63,7 % ) dibandingkan dengan

kelompok ibu dengan pengetahuan baik sebanyak 65 ( 36,3 %).


2. Pendidikan.

Tabel 5.2

Distribusi frekuensi WUS berdasarkan Pendidikan di desa Parungsari

Teluk jambe barat tahun 2017

No Pendidikan Frekuensi Presentasi

1 Tinggi (SLTA sampai 37 20,7%


PT)

2 Rendah (tidak sekolah 142 79,3%


sampai SLTP)

Jumlah 179 100%

Berdasarkan tabel 5.2 Kelompok ibu yang pendidikan rendah lebih banyak

yaitu 142 ( 79,3 %) dibandingkan dengan kelompok ibu dengan Pendidikan tinggi

37 ( 20,7 %.)

3. Usia

Tabel 5.3

Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan usia di desa Parungsari

Teluk Jambe barat tahun 2017

No Usia Frekuensi Presentasi

1 Resiko tinggi 165 92,2%

2 Resiko rendah 14 7,8%

Jumlah 179 100%

Berdasarkan tabel 5.3 Kelompok ibu yang usia resiko tinggi lebih banyak

yaitu 165 (92,2 % ) dibandingkan dengan kelompok ibu dengan usia resiko rendah

14 (7,8 %) .
4. Pekerjaan

Tabel 5.4

Distribusi frekwensi WUS berdasarkan Pekerjaan di desa Parungsari

Teluk Jambe barat tahun 2017

No Pekerjaan Frekuensi Presentasi

1 Bekerja 39 21,8%

2 Tidak bekerja 140 78,2 %

Jumlah 179 100 %

Berdasarkan tabel 5.4 Kelompok ibu yang tidak bekerja lebih banyak

yaitu 140 (78,2 % ) dibandingkan dengan kelompok ibu yang bekerja 39 ( 21,8 % )

5. Informasi

Tabel 5.5

Distribusi frekuensi WUS berdasarkan informasi di desa Parungsari

Teluk jambe barat tahun 2017

No Informasi Frekuensi Presentasi

1 Terpapar 45 25,1%

2 Tidak terpapar 134 74,9 %

Jumlah 179 100 %

Berdasarkan tabel 5.5 kelompok ibu yang yang tidak terpapar informasi

lebih banyak yaitu 134 ( 74,9 %) dibanding dengan kelompok ibu yang terpapar

informasi 45 ( 25,1 %).


B. Distribusi frekuensi hubungan antara variable devenden dan indevenden.

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel independen

(pendidikan, usia, pekerjaan, dan informasi) dengan variabel dependen

(pengetahuan tentang SADARI) dengan melakukan uji statistik.

Pada penelitian ini uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square, dimana

pengolahan data dilakukan dengan komputer. Hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen dinilai dengan batas value ≤ ∝ (0,05) artinya

ada hubungan yang bermakna antara variabel independen dengan variabel

dependen, dan jika nilai p value >∝(0,05) artinya tidak ada hubungan yang

bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen.

1. Hubungan pendidikan dengan pengetahuan WUS tentang SADARI

Tabel 5.6

Hubungan pendidikan dengan pengetahuan WUS tentang SADARI

Di Desa Parungsari Kec Telukjambe Barat

Kabupaten Karawang Tahun 2017

Pengetahuan WUS
Pendidikan tentang SADARI Total Nilai P OR
Baik Kurang CI 95 %
n % N % n %
Tinggi 22 12,3 15 8,4 37 20,7
3,377
Rendah 43 24 99 55,3 142 79,3 0,002
(1,599-7,131)
Total 65 36,3 114 63,7 179 100,0
Tabel 5.6 tentang hubungan pendidikan dengan pengetahuan WUS

tentang SADARI dapat dilihat bahwa kelompok ibu dengan Pendidikan rendah

lebih banyak yang berpengetahuan kurang tentang SADARI yaitu 55,3 %

dibandingkan dengan kelompok ibu yang Pendidikan tinggi yang

berpengetahuan baik yaitu 22% .

Hasil uji statistik diperoleh nilai P value = 0.002, p < 0.05 maka dapat

disimpulkan ada hubungan antara Pendidikan dengan pengetahuan WUS

tentang Sadari. Hasil ini juga didukung oleh nilai OR = 3,377, artinya responden

dengan Pendidikan rendah menyebabkan (caosatif) 3,3 kali WUS mempunyai

pengetahuan kurang tentang SADARI dengan baik, dibandingkan dengan

responden yang Pendidikan tinggi.

2. Hubungan Usia Dengan Pengetahuan WUS tentang Sadari

Tabel 5.7

Hubungan Usia dengan pengetahuan WUS tentang Sadari

Di Desa Parungsari Kec Telukjambe Barat

Kabupaten Karawang Tahun 2017

Pengetahuan WUS
Usia tentang Sadari Total Nilai
OR CI 95 %
Baik Kurang P
n % N % n %
Resiko tinggi 54 30,2 111 62 165 92,2
0,133
Resiko rendah 11 6,1 3 1,7 14 7,8
0,002 (0,036-0,495)
Total 65 36,3 114 63,7 179 100,0
Tabel 5.7 tentang hubungan Usia dengan pengetahuan WUS tentang

SADARI dapat dilihat bahwa dari kelompok ibu yang mempunyai resiko tinggi

mempunyai pengetahuan kurang tentang SADARI yaitu (62%) dibandingkan

dengan kelompok ibu yang resiko rendah mempunyai pengetahuan baik tentang

SADARI yaitu (1,7%)

Hasil uji statistik diperoleh nilai P value = 0.002, p < 0.05 maka dapat

disimpulkan ada hubungan antara usia dengan pengetahuan WUS tentang

SADARI. Hasil ini juga didukung oleh nilai OR = 0,133 artinya usia responden

yang resiko tinggi mencegah (protektif) 0,1 kali WUS mempunyai

pengetahuan kurang tentang SADARI dibandingkan dengan responden yang

resiko rendah.

3. Hubungan pekerjaan dengan Pengetahuan WUS tentang Sadari

Tabel 5.8

Hubungan pekerjaan dengan pengetahuan WUS tentang SADARI

Di Desa Parungsari Kec. Telukjambe Barat

Kabupaten Karawang Tahun 2017

Perilaku Sadari
Pekerjaan Baik Buruk Total Nilai P OR CI 95 %
n % N % n %
Bekerja 22 12,3 17 9,5 39 21,8
0,006 2,919
Tidak bekerja 43 24 97 54,2 140 78,2
(1,410 – 6,044)
Total 25 36,3 114 63,7 179 100,0
Tabel 5.8 tentang hubungan pekerjaan dengan pengetahuan WUS

tentang SADARI dapat dilihat bahwa kelompok ibu yang mempunyai tidak

bekerja mempunyai pengetahuan kurang tentang SADARI yaitu (54,2%),

dibandingkan dengan kelompok ibu yang bekerja yaitu (9,5%)

Hasil uji statistic diperoleh nilai P value = 0.006, p < 0.05 maka dapat

disimpulkan ada hubungan antara pekerjaan dengan pengetahuan WUS tentang

SADARI. Hasil ini juga didukung oleh nilai OR = 2,919 artinya responden yang

tidak bekerja menyebabkan (caosatif) 2,9 kali WUS mempunyai pengetahuan

kurang tentang SADARI dibandingkan dengan responden yang bekerja.

4. Hubungan informasi Dengan Pengetahuan WUS tentang SADARI

Tabel 5.9

Hubungan informasi dengan Pengetahuan WUS tentang Sadari

Di Desa Parungsari Kec . Telukjambe Barat

Kabupaten Karawang Tahun 2016

Perilaku Sadari OR
Informasi Baik Buruk Total Nilai P CI 95 %
n % N % n %
Terpapar 27 15,1 18 10,1 45 25,2

Tidak 38 21,2 96 53,6 134 74,8 0.000


3,789
terpapar
(1,873 – 7,668)
Total 65 36,3 11 63,7 179 100,0
4
Tabel 5.9 tentang hubungan informasi dengan pengetahuan WUS

tentang SADARI dapat dilihat bahwa kelompok ibu dengan tidak terpapar

informasi lebih banyak yang mempunyai pengetahuan kurang tentang SADARI

(53,6%), dibandingkan dengan kelompok ibu yang terpapar informasi (10,1%)

Hasil uji statistik diperoleh nilai P value = 0.000, p < 0.05 maka dapat

disimpulkan ada hubungan antara informasi dengan pengetahuan WUS tentang

SADARI. Hasil ini juga didukung oleh nilai OR = 3,789 artinya responden yang

tidak terpapar informasi menyebabkan ( caosatif) 3,7 kali WUS mempunyai

pengetahuan kurang tentang SADARI dibandingkan dengan responden yang

terpapar informasi.
BAB VI
PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Pengisian kuesioner dilakukan sendiri oleh responden, sehingga

kemungkinan akan terjadi jawaban yang bias untuk responden yang kurang

mengerti cara mengisinya dan sesuatu yang tidak bias dikontrol lagi pada saat

penelitian berlangsung misalnya responden menyontek atau menanyakan

jawaban pada orang lain dan mencari jawaban dengan cara melihat di internet

melalui hp.

B. Hubungan Antara Pendidikan Dengan Pengetahuan WUS Tentang

SADARI di Desa Parungsari Kec Telik jambe barat Kab Karawang Tahun

2017

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju kearah cita – cita tertentu yang menentukan

manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan

kebahagiaan.pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal – hal

yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kwalitas hidup menurut

YB Mantra yang di kutip Notoadmojo 2003 pendidikan dapat mempengaruhi

seseorang termasuk juga perilaku perilaku seseorang akan pola hidup terutama
dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan Nursalam

2003 pada umumnya makin tingginya pendidikan seseorang makin mudah

menerima informasi.

Menurut Hawari 2004 pendidikan usia subur terkait tentang pentingnya

pengetahuan tentang SADARI memiliki kontribusi yang penting terkait dengan

pemahaman akan pencegahan dini terhadap kanker payudara , pendidikan WUS

membuat penyerapan informasi yang diberikan semakin mudah untuk diketahui

sehingga tingkat kesehatan akan semakin baik ,kurangnya pengetahuan WUS

tentang SADARI dapat disebabkan oleh tingkat pendidikan yang rendah hal ini

disebabkan Karena WUS tidak mengetahui apa kegunaan dilakukannya

pemeriksaan dini pada payudara, pendidikan juga merupakan salah satu faktor

yang sangat menentukan pengetahuan dan persepsi seseorang terhadap

pentingnya sesuatu hal termasuk pentingnya melakukan pemeriksaan payudara

sendiri sebagai deteksi dini kangker payudara pada umumnya makin tinggi

pendidikan seseorang akan semakin mudah menerima informasi.serta menurut

Notoatmodjo 2003 bahwa pengetahuan sangat erat hubungannya dengan

pendidikan dimana diharapkan dengan pendidikan yang tinggi maka orang

tersebut semakin luas pula pengetahuannya, sedangkan menurut Susilowati 2013

tingkat pendidikan sangat mempengaruhi pengetahuan Karena semakin tinggi

tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima pengetahuan yang

didapat.
Menurut hasil penelitian yang sebelumnya yang dilakukan oleh Vitro

Darmayusra (2014) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara Pendidikan

dengan pengetahuan tentang sadari pada wanita usia subur di Nagari Painan

dengan P= 0,003.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Thirsa olliva

mongi tahun 2016 yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna

antara usia dengan pengetahuan WUS tentang SADARI dengan P= 0, 417.

Tabel 5.2 menunjukan analisis hubungan Pendidikan dengan

pengetahuan WUS tentang SADARI Desa Parungsari Kec Teluk jambe barat

Kab Karawang dapat dilihat bahwa kelompok ibu dengan Pendidikan rendah den

pengetahuan WUS tentang SADARI (55,3 %) lebih tinggi dibandingkan dengan

kelompok ibu yang Pendidikan tinggi yaitu (8,4%).

Hasil uji statistik diperoleh nilai P value = 0.002, p < 0.05 maka dapat

disimpulkan ada hubungan antara Pendidikan dengan pengetahuan WUS tentang

SADARI. Hasil ini juga didukung oleh nilai OR = 3,377, artinya Pendidikan

merupakan faktor resiko kurangnya pengetahuan WUS tentang SADARI.

Menurut asumsi peneliti Pendidikan sangat mempengaruhi tingkat

pengetahuan seseorang semakin tinggi tingkat Pendidikan seseorang maka

semakin baik pengetahuan seseorang sedangkan semakin rendah tingkat

Pendidikan seseorang maka akan semakin kurang pengetahuan seseorang

terutama mengenai informasi tentang SADARI semakin tinggi tingkat


Pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi tentang

SADARI. Ibu yang mempunyai pengetahuan tentang sadari baik artinya sudah

mengetahui manfaat dan cara bagaimana melakukannya, sehingga ibu akan rutin

melakukan sadari.

Pndidikan kesehatan tentang pemeriksaan SADARI sangat berpengaruhi

terhadap pengetahuan, pendidikan kesehatan adalah suatu kegiatan yang dapat

meningkatkan pengetahuan, pendidikan kesehatan terjadi karena adanya

perubahan kesadaran dari dalam diri individu sendiri untuk penambahan

pengetahuan. Dan Pendidikan rendah sangat mempengaruhi terhadap

pengetahuan wus tentang SADARI.

C. Hubungan Antara Usia Dengan Pengetahuan WUS Tentang SADARI di

Desa Parungsari Kec Teluk jambe barat Kab Karawang Tahun 2017

Menurut Elisabet BH yang di kutip Nursalam 2003 usia adalah umur

indipidu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun ,sedangkan

menurut Huclok 1998 semakin cukup umur ,tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja.dari segi kepercayaan

masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi

kedewasaannya hal ini sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa.

Menurut Hawari 2004 jika dihubungkan umur dengan pengetahuan

Wanita Usia Subur tentang pentingnya Sadari maka semakin bertambahnya umur

maka akan semakin banyak pengalaman yang dimiliki WUS tentang kegunaan
sadari. Sedangkan menurut Mubarak 2007 dengan bertambahnya umur seseorang

akan terjadi perubahan pada aspek psikis dan psikologis atau mental.

Pertumbuhan fisik secara garis besar ada empat kategori perubahan yaitu

perubahan ukuran ,perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya

ciri-ciri baru.Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ pada asfek psikologi dan

mental tarap berfikir seseorang semakin matang dan dewasa. Sedangkan menurut

Susilowati 2013 menyatakan bahwa umur mempengaruhi pengetahuan WUS

tentang SADARI Karena semakin tua umur seseorang maka daya tangkap dan

pola pikirnya semakin baik. dan tingkat pendidikan sangat mempengaruhi

pengetahuan Karena semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin

mudah menerima pengetahuan yang didapat, Susilowati 2013 Dari hasil

penelitian vitro darmayusra tahun 2014 bahwa umur WUS juga mempengaruhi

dalam pelaksanaan SADARI, sebab pada umur lebih dari 30 tahun wanita

memiliki rasa takut yang lebih tinggi dari pada usia yang kurang dari 30 tahun,

sehingga WUS yang berumur lebih dari 30 tahun sering melakukan SADARI

dibandingkan dengan WUS yang berumur kurang dari 30 tahun. Karena rasa takut

untuk terjadinya kanker payudara mendorong para wanita untuk melaksanakan

SADARI agar dapat mendeteksi secara dini terjadinya kanker payudara, hal

tersebut bisa juga disosialisasikan seperti penyuluhan tentang terjadi bahayanya

kanker payudara bagi WUS dan penyuluhan tentang pentingnya melakukan

SADARI.
Menurut hasil penelitian yang sebelumnya yang dilakukan oleh Juliana

Widyastuti (2015) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna

antara umur dengan pengetahuan tentang SADARI wilayah RT46 Kec Sako

Palembang pada wanita usia subur dengan P= 0,016.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Pipit Ekanita

tahun 2013 yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara

usia dengan pengetahuan WUS tentang SADARI dengan P= 0, 534.

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan antara usia dengan

pengetahuan WUS tentang SADARI dapat dilihat bahwa kelompok ibu yang

resiko tinggi lebih banyak yang mempunyai pengetahuan kurang (62%),

dibandingkan dengan kelompok ibu yang resiko rendah yaitu (1,7%).

Hasil uji statistik diperoleh nilai P value = 0.002, p < 0.05 maka dapat

disimpulkan ada hubungan antara usia dengan pengetahuan WUS tentang

SADARI Hasil ini juga didukung oleh nilai OR = 0,133 artinya usia ibu bukan

merupakan faktor resiko kurangnya pengetahuan WUS tentang SADARI.

Menurut asumsi peneliti tingginya usia resiko tinggi dikarenakan

beberapa faktor seperti kurangnya penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan

SADARI hal ini sehingga menyebabkan masyarakat kurangnya informasi

terhadap pemeriksaan tentang SADARI dalam hal ini penyuluhan tentang

SADARI merupakan suatu kegiatan yang harus dioptimalkan untuk

meningkatkan pengetahuan WUS tentang SADARI.


D. Hubungan Antara pekerjaan dengan pengetahuan WUS tentang SADARI

di Desa Parungsari Kec Teluk jambe barat Kab Karawang Tahun 2017

Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam 2003 pekerjaan adalah

kebaikan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan

kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan tetapi lebih banyak

merupakan cara mencari nafkah sedangkan bekerja umumnya merupakan

kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu – ibu akan mempunyai pengaruh

terhadap kehidupan keluarga dan kesehatan ibu sendiri, sedangkan menurut

Depkes 2002 menyatakan bahwa semakin banyak wanita bekerja wanita akan

semakin mandiri dan mudah bagi dirinya untuk mewujudkan keinginan

memeriksakan kesehatan pada petugas kesehatan terutama yang berhubungan

tentang kesehatan reproduksi. Sedangkan menurut Mubarak 2007 lingkungan

pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan

pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Berdasarkan hasil penelitian Vitro Darmayusra (2014) menyatakan

bahwa ada hubungan antara pekerjaan dengan pengetahuan WUS tentang

SADARI dengan nilai P= 0,002.


Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Thirsa Olliva

Mongi tahun 2016, yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna

antara usia dengan pengetahuan WUS tentang SADARI dengan P= 0,746.

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan antara pekerjaan dengan

pengetahuan WUS tentang SADARI dapat dilihat bahwa kelompok ibu tidak

bekerja lebih banyak yang memiliki pengetahuan kurang tentang SADARI

(54,2%), dibandingkan kelompok ibu yang bekerja.

Hasil uji statistik diperoleh nilai P value = 0.006, p < 0.05 maka dapat

disimpulkan ada hubungan antara pekerjaan dengan pengetahuan WUS tentang

SADARI. Hasil ini juga didukung oleh nilai OR = 2,919 artinya pekerjaan

merupakan faktor resiko kurangnya pengetahuan WUS tentang SADARI.

Menurut asumsi peneliti responden yang bekerja akan mendapatkan

pengetahuan tentang SADARI lebih banyak baik dari lingkungan tempat dia

bekerja ataupun dari teman sejawat yang lebih mengetahui tentang SADARI

dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja dan orang yang memiliki pekerjaan

sering berinteraksi dengan orang lain lebih banyak pengetahuannya bila

dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki pekerjaan oleh Karena itu perlu

dilakukan penyuluhan oleh tenaga kesehatan tentang SADARI kepada WUS.


E. Hubungan Antara Informasi dengan pengetahuan WUS tentang SADARI

SADARI di Desa Parungsari Kec Teluk jambe barat Kab Karawang Tahun

2017

Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat

seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru. Semakin banyak informasi

dapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan

pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku

sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya (Noto Atmodjo 2003). Informasi

yang diporoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat

memberikan pengaruh jangka pendek sehingga menghasilkan perubahan atau

peningkatan pengetahuan. Majunya tekhnologi akan tersedia bermacam-macam

media masa yang daapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi

baru. Sebagai sarana komunikasi berbagai bentuk media masa seperti televise,

radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap

pembentukan opini dan kepercayan orang dalam menyampaikan informasi.

Sebagai tugas pokoknya, media masa membawa pula pesan-pesan yang berisi

sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru

mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya

pengetahun terhadap hal tersebut. Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur

pesan-pesan kesehatan, media ini dibagi menjadi 3 yakni media cetak, media

elektronik, dan papan.


Menurut hasil penelitian yang sebelumnya yang dilakukan oleh Vitro

Darmayusra th 2014 menyatakan bahwa ada hubungan antara sumber informasi

dengan pengetahuan WUS tentang SADARI pada dengan P= 0,002.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Thirsa Olliva

Mongi tahun 2016, yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna

antara informasi dengan pengetahuan WUS tentang SADARI dengan P= 0,543.

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan antara informasi dengan

pengetahuan WUS tentang SADARI dapat dilihat bahwa kelompok ibu yang

tidak terpapar informasi lebih banyak mempunyai pengetahuan kurang (53,6%),

dibandingkan dengan kelompok ibu yang terpapar informasi tentang SADARI

(10,1%)

Hasil uji statistic diperoleh nilai P value = 0.000, p < 0.05 maka dapat

disimpulkan ada hubungan antara informasi dengan pengetahuan WUS tentang

SADARI. Hasil ini juga didukung oleh nilai OR = 3,789 artinya informasi

merupakan faktor resiko kurangnya pengetahuan WUS tentang SADARI.

Menurut asumsi peneliti ibu yang terpapar sumber informasi memiliki

tingkat pengetahuan yang tinggi tentang sadari keluarga berpengaruh terhadap

proses masuknya pengetahuan kedalam individu yang berada dalam lingkungan

tersebut hal ini terjadi Karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang

akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.


Rendahnya sumber informasi oleh nakes dikarenakan karena beberapa

faktor seperti kurangnya penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan SADARI

hal ini sehingga menyebabkan masyarakat kurangnya informasi terhadap

pemeriksaan tentang SADARI.

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan

pengetahuan Wanita Usia Subur tentang pemeriksaan payudara sendiri di Desa

Parungsari Teluk jambe barat Tahun 2017. Berdasarkan hasil penelitian ini maka

dapat disimpulkan :

1. Dari hasil penelitian terhadap 179 responden diperoleh hasil bahwa sebagian

besar responden adalah pengetahuannya kurang yaitu (63,7 %), sebagian

besar responden berpendidikan rendah (79,3%), usia sebagian besar responden

resiko tinggi yaitu (92,2%), sebagian besar responden tidak bekerja (78,2%),

dan sebagian besar responden tidak terpapar informasi (74,9%)

2. Ada hubungan antara Pendidikan dengan pengetahuan WUS tentang SADARI

di Desa Parungsari Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten Karawang Tahun

2017, dengan hasil uji statistik diperoleh p value = 0.002 dan OR = 3,377
3. Ada hubungan antara usia dengan pengetahuan WUS tentang SADARI di

Desa Parungsari Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten Karawang Tahun

2017, dengan hasil uji statistik diperoleh pvalue = 0.002 dan OR =0,133

4. Ada hubungan antara pekerjaan dengan pengetahuan WUS tentang SADARI

di Desa Parungsari Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten Karawang Tahun

2017, dengan hasil uji statistik diperoleh pvalue = 0.006 dan OR =2,919

5. Ada hubungan antara informasi dengan pengetahuan WUS tentang SADARI

di Desa Parungsari Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten Karawang Tahun

2017, dengan uji statistic diperoleh pvalue = 0.000 dan OR =3,789

B. Saran

Setelah penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan

pengetahuan wanita usia subur tentang pemeriksaan payudara sendiri di Desa

Parungsari Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten Karawang Tahun 2017

penulis mempunyai beberapa saran yang diharapkan dapat mengembangkan ilmu

pengetahuan dan menambah wawasan dalam pemeriksaan payudara sendiri yaitu

1. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Bagi tempat penelitian di Desa Parungsari, perlu adanya peningkatan

informasi mengingat 134 dari 179 responden tidak terpapar informasi tentang

SADARI sehingga dapat segera diadakannya penyuluhan atau pembelajaran

tentang pemeriksaan payudara sendiri terhadap wanita usia subur terlebih


dalam hal promosi kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) ini agar dapat memberikan pengetahuan pada wanita usia subur

tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan bagi Stikes Kharisma Karawang, perlunya penambahan referensi

tentang wanita usia subur khususnya tentang SADARI dan masalah-masalah

kelainan payudara secara luas dan penanganannya dan mengadakan kegiatan

seminar tentang manfaat SADARI bagi kehidupan wanita.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi para peneliti selanjutnya, diharapkan bisa lebih optimal dalam

melakukan penelitian agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. Dengan

menambah jumlah variable yang lain. Dapat melakukan penelitian lebih lanjut

tentang pemeriksaan payudara sendiri dengan mengembangkan variabel-

variabel dan pokok-pokok bahasan yang telah ada dalam penelitian ini.
FORM USULAN UJIAN KTI

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK DIV KEBIDANAN

STIKes KHARISMA KARAWANG

Nama mahasiswa : Hj ETI SUGIHARTI

NIM : 0433131530116014

Judul KTI :Faktor – faktor yang berhubungan dengan pengetahuan

WUS tentang SADARI didesa Parungsari Teluk jambe

barat tahun 2017.

Hari/ tanggal :

Jam :

Ruang :

Persetujuan pembimbing

Pembimbing 1 : Ibu Dewi Purnamawati ( )

Pembimbing 2 : Ibu Euis Atikah ( )

Karawang,
Yang mengajukan

HJ. Eti sugiharti

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

Nama lengkap : ETI SUGIHARTI

Tempat/tanggal lahir : Karawang, 27 Desember 1976

Jenis kelamin : Perempuan

Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Menikah

Alamat : Kp Parungpung rt 02 rw 01 desa Parungsari

kecamatan Teluk Jambe Barat Kab Karawang.

B. PENDIDIKAN

1. SDN Sananga Mekar : Lulus Tahun 1988

2. SMPN 2 Karawang : Lulus Tahun 1991

3. SPK RS Dustira : Lulus Tahun 1994

4. D I Kebidanan Poltekkes Krw Lulus Tahun 1995

5. DIII Kebidanan Poltekkes Krw :Lulus Tahun 2008


C. Pengalamam Kerja

1. Puskesmas Pasirukem :Tahun 1995

2. Puskesmas Wadas Tahun 1997

3. Puskesmas Wanakerta Tahun 1999 – dengan sekarang.


LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah dengan Judul Faktor-Faktor yang berhubungan dengan


pengetahuan wanita usia subur tentang pemeriksaan payudara sendiri didesa
Parungsari Teluk jambe barat tahun 2017

Telah disetujui, diperiksa dan siap diujikan dihadapan Tim Penguji KTI Program
Studi Bidan Pendidik Diploma IV STIKes Kharisma Karawang

Pembimbing I Pembimbing II

EUIS ,SST.MKes Dr. DEWI


PURNAMAWATI NIDN :
NIDN :

Mengetahui,
Plt. Ketua Program Studi Bidan Pendidik Diploma IV

Ketua,

Nita Farida, M.Kes


NIDN : 0431058501
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah dengan Judul Faktor-Faktor yang berhubungan dengan


pengetahuan wanita usia subur tentang pemeriksaan payudara sendiri didesa
Parungsari Teluk jambe barat tahun 2017

Telah diuji dan dipertahankan pada tanggal Juni 2017 oleh Tim Penguji KTI
Penguji I

EUIS ,SST.MKes
NIDN :

Penguji II

Dr. DEWI PURNAMAWATI

NIDN :

Penguji III

, MKM
NIDN :
Mengetahui,
Plt. Ketua Program Studi Bidan Pendidik Diploma IV
Ketua,

Nita Farida, M.Kes


NIDN : 0431058501
PROGRAM STUDI D IV PENDIDIK KEBIDANAN
STIKes KHARISMA KARAWANG
KTI, Juni 2017
ETI SUGIHARTI
0433131530116014

Faktor-Faktor yang berhubungan dengan pengetahuan wanita usia subur


tentang pemeriksaan payudara sendiri didesa Parungsari Teluk jambe barat
tahun 2017.
VII Bab + 58 Halaman + 2 Bagan + 6 Tabel + 3 Lampiran

ABSTRAK
Setiap tahun penderita kanker payudara mencapai 1,1 juta
perempuan dan jumlah ini merupakan 10 % dari kasus baru dari
seluruh kanker..
. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang
berhubungan dengan pengetahuan WUS tentang SADARI didesa Parungsari Teluk
Jambe Barat 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan
jenis penelitian survey analitik. Populasinya adalah seluruh WUS yang ada di Desa
Parungsari sebanyak 876 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 179
responden. Hasil dalam penelitian ini sebagian besar responden berpengetahuan
kurang (63,7%), responden dengan Pendidikan rendah (79,3%), responden resiko
tinggi (92,2%), responden yang tidak bekerja (78,2%), responden yang tidak
terpapar (74,9%). Dari hasil uji statistik diperoleh hasil dari keempat variabel ada
hubungan antara Pendidikan, umur, pekerjaan, informasi dengan pengetahuan WUS
tentang SADARI dengan v-value = 0,002 p-value = 0,002 p-value = 0,006 p-value
= 0,000

Kata kunci :Pendidikan, usia, pekerjaan, informasi, pengetahuan WUS tentang SADARI.
Daftar pustaka: 16 (1998-2013)

PROGRAM STUDI D IV PENDIDIK KEBIDANAN


STIKes KHARISMA KARAWANG
KTI, Juni 2017
ETI SUGIHARTI
0433131530116014
Faktor-Faktor yang berhubungan dengan pengetahuan wanita usia subur
tentang pemeriksaan payudara sendiri didesa Parungsari Teluk jambe barat
tahun 2017.
VII Bab + 58 Halaman + 2 Bagan + 6 Tabel + 3 Lampiran

ABSTRAK
Setiap tahun penderita kanker payudara mencapai 1,1 juta
perempuan dan jumlah ini merupakan 10 % dari kasus baru dari
seluruh kanker..
. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang
berhubungan dengan pengetahuan WUS tentang SADARI didesa Parungsari Teluk
Jambe Barat 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan
jenis penelitian survey analitik. Populasinya adalah seluruh WUS yang ada di Desa
Parungsari sebanyak 876 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 179
responden. Hasil dalam penelitian ini sebagian besar responden berpengetahuan
kurang (63,7%), responden dengan Pendidikan rendah (79,3%), responden resiko
tinggi (92,2%), responden yang tidak bekerja (78,2%), responden yang tidak
terpapar (74,9%). Dari hasil uji statistik diperoleh hasil dari keempat variabel ada
hubungan antara Pendidikan, umur, pekerjaan, informasi dengan pengetahuan WUS
tentang SADARI dengan v-value = 0,002 p-value = 0,002 p-value = 0,006 p-value
= 0,000

Kata kunci :Pendidikan, usia, pekerjaan, informasi, pengetahuan WUS tentang SADARI.
Daftar pustaka: 16 (1998-2013)

STUDY PROGRAMS IV EDUCATIONAL EDUCATION


STIKES KHARISMA KARAWANG
KTI, June 2017
ETI SUGIHARTI
0433131530116014

Factors relating to the knowledge of women of childbearing age about breast self-
examination at Parungsari village, Teluk jambe barat 2017.
VII Chapter + 58 Pages + 2 Charts + 6 Tables + 3 Appendices

ABSTRACT
Every year breast cancer patients reach 1.1 million women and this number represents 10%
of new cases of all cancers ..
. The purpose of this research is to know factors related to WUS knowledge about SADARI
at Parungsari Village, West Jambe Bay 2017. This research use cross sectional design with
analytic survey research type. The population is the entire WUS in Parungsari Village as
many as 876 people. The sample in this study were 179 respondents. The results of this
study are mostly respondents with less knowledge (63.7%), respondents with low education
(79.3%), high risk respondents (92.2%), unemployed respondents (78.2%), Not exposed
(74.9%). From the statistical test results obtained the results of the four variables there is a
relationship between education, age, occupation, information with knowledge of WUS
about breast self-examination with v-value = 0,002 p-value = 0,002 p-value = 0,006 p-value
= 0,000
Keywords: Education, age, occupation, information, WUS knowledge about BSE.
References: 16 (1998-2013)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, penulis

panjatkan atas segala rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan semaksimal mungkin. Adapun

Karya Tulis Ilmiah yang penulis buat berjudul Faktor-Faktor yang

berhubungan dengan pengetahuan wanita usia subur tentang

pemeriksaan payudara sendiri didesa Parungsari Teluk jambe barat

tahun 2017

Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, masih banyak

kekurangan, baik dalam waktu yang singkat maupun dalam penyajiannya,

mengingat keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh penulis, maka dalam

penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Drs. H. Ade Sunarya, MM selaku Ketua Yayasan Pendidikan 92 Kharisma Karawang

2. Hj Uun Nurjanah, M.Kep selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kharisma

Karawang dan selaku pembimbing KTI

3. Dr. Dewi Punamawati, MKM selaku Puket I Studi D IV Bidan Pendidik STIKes

Kharisma Karawang

4. Nita Farida, S.ST M.Kes selaku Plt Ketua Program Study D IV Kebidanan Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Kharisma Karawang

5. Rahayu Pertiwi, MKM selaku pembimbing I, yang telah memberikan waktu dan

dukungannya

6. Keluarga tercinta yang selalu memberikan Doa baik secara Moril maupun Material.

7. Teman-teman khususnya Prodi D IV Kebidanan STIKES Kharisma Karawang.

Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu

kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan di masa

yang akan datang dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang kebidanan untuk perbaikan

penulis yang akan datang.

Karawang,

Juni 2017

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
ABSTRAK........................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian....................................................................... 6
E. Etika Penelitian ........................................................................... 7
F. Ruang Lingkup............................................................................. 7
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengetahuan................................................................................ 8
B. Pemeriksaan Payudara Sendiri.................................................... 14
C. Jenis penelitian............................................................................ 15
D. Kerangka Teori………………………………………………

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL DAN


HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep ....................................................................... 30
B. Definisi Operasional ................................................................... 31
C. Hipotesis...................................................................................... 32
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian.............................................................................. 33
B. Tempat dan waktu penelitian........................................................... 33
C. Populasi dan Sampel........................................................................ 34
D. Jenis dan cara pengumpulan data..................................................... 36
E. Uji Validitas dan Reabilitas.............................................................. 38
F. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas.................................................... 39
G. Etika Penelitian................................................................................ 39
H. Teknik pengolahan data................................................................... 40
I. Analisa data...................................................................................... 41
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Analisa Univariat......................................................................... 53
B. Analisa Bivariat........................................................................... 55
BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan penelitian............................................................... 49
B. Pembahasan................................................................................. 49

BAB VII PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................. 57
B. Saran............................................................................................ 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori tentang faktor pengetahuan...................................... 29

Bagan 3.1 Kerangka Konsep............................................................................... 30

Tabel 3.2 Definisi Operasional .......................................................................... 31

Tabel 5..1 Distribusi frekuensi WUS berdasarkan Pendidikan

Tabel 5..1 Distribusi frekuensi WUS berdasarkan usia

Tabel 5..1 Distribusi frekuensi WUS berdasarkan pekerjaan

Tabel 5..1 Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan informasi

Tabel 5.2 Hubungan pendidikan dengan pengetahuan WUS tentang SADARI 45


Tabel 5.3 Hubungan usia dengan pengetahuan WUS tentang SADARI......... 46

Tabel 5.4 Hubungan pekerjaan dengan pengetahuan WUS tentang SADARI. . 47

Tabel 5.5 Hubungan informasi dengan pengetahuan WUS tentang SADARI 48

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Definisi Operasional...........................................................................

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan


WUS tentang SADARI , pedidikan, ,usia, pekerjaan,informasi.......

Tabel 5.2 Hubungan pendidikan dengan pengetahuan WUS tentang SADARI

Tabel 5.3 Hubungan usia dengan pengetahuan WUS tentang SADARI...........

Tabel 5.4 Hubungan pekerjaan dengan pengetahuan WUS tentang SADARI. .

Tabel 5.5 Hubungan informasi dengan pengetahuan WUS tentang SADARI. .


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Lembar Konsultasi

Lampiran II : Hasil Uji Vali dan Uji Reliabilitas

Lampiran III : Hasil Univariar dan Bivariat

Anda mungkin juga menyukai