HASIL
Hasil analisis ini disajikan melalui bentuk diagram yang diambil dari data
karakteristik responden yang terdiri dari tiga keluarga binaan di Kampung
Sukasari, Desa Pangkaan, Kelurahan Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yakni: Keluarga Tn. Ryan, Tn. Ian, Ny.
Limah, dan Tn. Isa.
Diagram 4.1 Distribusi Frekuensi Usia Pada Keluarga Binaan di Desa Pangkalan,
Juni 2015
Berdasarkan diagram 4.1 tentang frekuensi berdasarkan usia pada keluarga binaan
didapatkan jumlah anggota keluarga terbanyak adalah yang berusia < 16 tahun (36%).
Diagram 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Pada Keluarga Binaan Desa
Garapan,
Februari 2015
91
Berdasarkan dari diagram 4.2 terlihat tingkat pendidikan terbanyak dari keluarga
binaan adalah Sekolah Dasar (60%).
92
Buruk 10 100%
Total 10 100%
Baik 1 10%
Cukup 3 30%
Buruk 6 60%
Total 10 100%
Berdasarkan Tabel 4.6 Didapatkan hampir seluruh responden Pengetahuan tentang
membuang sampah buruk (60%).
Tabel 4.7. Distribusi frekuensi responden tentang Persepsi tentang ancaman di Desa
Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juni
2015.
93
Responden yang merasa 3 30%
terancam
Responden yang merasa 7 70%
tidak terancam
Total 10 100 %
Berdasarkan tabel 4.7. Didapatkan bahwa persepsi tentang ancaman masih buruk,
karena 70% responden yang merasa tidak terancam
Berdasarkan Tabel 4.8. Didapatkan bahwa Persepsi kerentanan masih buruk, karena
80% responden yang tidak merasa rentan terhadap
penyakit.
Tabel 4.9. Distribusi Responden Mengenai Persepsi Tentang Manfaat Perilaku Tidak
Membuang Sampah Dikali Pada Masyarakat Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk
Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juni 2015.
94
Responden tidak dengan 7 70%
persepsi manfaat
membuang sampah pada
tempatnya
Total 10 100%
Total 10 100%
95
Tabel 4.11 Distribusi Responden Mengenai Cues to Action di Desa Pangkalan,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juni 2015.
Total 10 100%
Berdasarkan Tabel 4.11. Didapatkan sebagian besar responden tidak memiliki pemicu
untuk membuang sampah pada tempatnya yaitu sebesar
70%.
Tabel 4.12 Hasil Analisis Univariat delapan variabel tentang Membuang Sampah
pada Keluarga Binaan Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten, 25 Mei 2015 – 26 Juni 2015.
2 Sosio-ekonomi Baik 0 0%
Cukup 3 30%
Buruk 7 70%
96
3 Pengetahuan Baik 1 10%
Cukup 3 30%
Buruk 6 60%
97
sampah pada
6 60%
tempatnya tidak
terhambat
Responden yang
persepsi
membuang
sampah pada
tempatnya
terhambat
8 Cues to Action Responden dengan 0 0%
pemicu
10 100%
Responden tidak
dengan pemicu
98
4.3 Diagram Fishbone
102
Sesuai dengan diagram fishbone tersebut, akar-akar penyebab masalah yang ditemukan
adalah sebagai berikut :
1. Rendahnya pendidikan Responden
2. Tidak ada penyuluhan oleh tokoh masyarakat
3. Kurangnya kepedulian masyrakat terhadap lingkungan
4. Jumlah tenaga kesehatan yang terbatas
5. Kurangnya pengetahuan responden tentang sehat dan sakit
6. Kebiasaan warga untuk menjaga kebersihan lingkungan masih rendah
7. Lahan lingkungan terbatas
Maka ditetapkan rencana intervensi dari setiap akar penyebab masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya pendidikan Responden, rencana intervensi : meningkatkan
pendidikan responden dengan cara memberikan penyuluhan yang sesuai dengan
tingkatan pendidikan
2. Tidak ada penyuluhan oleh tokoh masyarakat, rencana intervensi : mengadakan
penyuluhan oleh tokoh masyarakat dengan cara meminta tokoh masyarakat
untuk memberi penyuluhan
3. Kurangnya kepedulian masyrakat terhadap lingkungan, rencana intervensi :
meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dengan cara
memberikan penyuluhan akan pentingnya peduli terhadap lingkungan
4. Jumlah tenaga kesehatan yang terbatas, rencana intervensi : meningkatkan
jumlah tenaga kesehatan dengan cara mengajukan penambahan jumlah tenaga
kesehatan
5. Kurangnya pengetahuan responden tentang sehat dan sakit, rencana intervensi
meningkatkan pengetahuan responden tentang sehat dan sakit dengan cara
memberikan penyuluhan tentang sehat dan sakit akibat pembuangan sampah
6. Kebiasaan warga untuk menjaga kebersihan lingkungan masih rendah, rencana
intervensi : meningkatkan kebiasaan warga untuk menjaga kebersihan
lingkungan dengan cara membuatkan tempat sampah yang sederhana
7. Lahan lingkungan tetrbatas, rencana intervensi : pembuatan lahan khusus
pembuangan sampah bersama untuk warga dengan cara mengajukan permintaan
pembuatan lahan khusus pembuangan sampah bersama untuk warga
102
Tabel 4.10 Tabel Alternatif Pemecahan Masalah dan Rencana Intervensi Pada Keluarga
Binaan, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten, Juni 2015.
Akar Penyebab Alternatif
No. Rencana Intervensi
Masalah Pemecahan Masalah
Memberikan penyuluhan
Rendahnya pendidikan Meningkatkan pendidikan
1. yang sesuai dengan tingkatan
Responden responden
pendidikan
103
4.4 Intervensi Pemecahan Masalah yang Terpilih
Intervensi yang tepilih yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Memberikan penyuluhan tentang pembuangan sampah yang sesuai dengan
tingkatan pendidikan
b. Memberikan penyuluhan akan pentingnya peduli terhadap lingkungan
c. Memberikan penyuluhan tentang sehat dan sakit akibat pembuangan sampah
d. Memberikan tempat sampah yang sederhana
Tabel 4.13 Hasil Analisis Univariat delapan variabel tentang Membuang Sampah pada
Keluarga Binaan Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten, 25 Mei 2015 – 26 Juni 2015.
2 Sosio-ekonomi Baik 0 0%
Cukup 2 40%
Buruk 3 60%
104
3 Pengetahuan Baik 5 100%
Cukup 0 0%
Buruk 0 0%
105
tempatnya tidak 0 0%
terhambat
Responden yang
persepsi
membuang
sampah pada
tempatnya
terhambat
8 Cues to Action Responden dengan 5 100%
pemicu
0 0%
Responden tidak
dengan pemicu
106