SKRIPSI
Oleh :
VERINA SDA
NPM : 200101025P
i
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KUNJUNGAN PASCA OPERASI SECTIO CAESAREA
(SC) DI RUMAH SAKIT BUMI WARAS
KOTA BANDAR LAMPUNG
SKRIPSI
Oleh :
VERINA SDA
NPM : 200101025P
ii
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
ABSTRAK
Angka kejadian SC di Rumah Sakit Bumi Waras pada tahun 2020 sebanyak 79,2 persalinan
SC dan 20,8% persalinan normal. Berdasarkan hasil prasurvey yang dilakukan tanggal
15-20 bulan Agustus 2021, dari 10 orang ibu nifas pasca SC yang melakukan
kontrol ulang di poliklinik RS Bumi Waras diketahui sebanyak 6 ibu datang tidak
sesuai dengan tanggal yang telah di tentukan oleh dokter. Tujuan penelitian diketahui
faktor – faktor yang berhubungan dengan kunjungan pasca operasi sectio caesarea (SC) di
Rumah Sakit Bumi Waras Kota Bandar Lampung tahun 2021
Hasil penelitian diketahui bahwa dari 295 responden dengan berkunjung sebanyak 188
(63,7%), responden dengan usia tidak berisiko sebanyak 172 (58,3%), responden paritas
multigravida sebanyak 186 (63,1%), bekerja sebanyak 154 (52,2%), tidak ada riwayat
sebanyak 168 (56,9%), pendidikan menengah sebanyak 167 (56,6%). Ada hubungan usia
(p-value= 0,000), paritas (p-value=0,002), pekerjaan (p-value= 0,000), riwayat (p-vaue =
0,002) dengan kunjungan pasca operasi sectio caesarea (sc), dan tidak ada hubungan
pendidikan dengan kunjungan pasca operasi sectio caesarea (sc) (p-vaue = 0,744) di
Rumah Sakit Bumi Waras Bandar Lampung Tahun 2021. Saran : diharapkan pada
masyarakat khususnya untuk kunjungan ibu pasca SC dapat sesuai dengan tanggal
yang telah di tentukan oleh dokter.
Kata Kunci : Kunjungan Pasca Operasi Sectio Caesarea (SC), Usia, Paritas,
Pendidikan, Pekerjaan dan Riwayat Sc
Kepustakaan : 31 (2012-2020)
iii
AISYAH UNIVERSITY PRINGSEWU LAMPUNG
PROGRAM STUDY OF NURSING
Thesis, December 2021
VERINA SDA
ABSTRACT
Sectio caesaria (SC) is surgery to give birth to a fetus by opening the uterine wall, Sectio
caesaria (SC) is a surgical procedure for delivery of a fetus by incision through the
abdomen and uterus. The incidence of CS at Bumi Waras Hospital in 2018 was 74.1% of
CS deliveries and 25.9% of normal deliveries. In 2019 there were 74.3% of CS deliveries
and 25.7% of normal deliveries. In 2020 there were 79.2 cesarean deliveries and 20.8%
normal deliveries. The purpose of the study is to know the factors associated with
pascaoperative sectio caesarea (SC) visits at Bumi Waras Hospital Bandar Lampung
City in 2021
This type of research is quantitative, analytic design with cross sectional approach. The
research was conducted at Bumi Waras Hospital Bandar Lampung, the research was
conducted in December 2021. The subjects in this study were all mothers who gave birth
by cesarean section at Bumi Waras Hospital Bandar Lampung. The object of this
research is age, parity, education, occupation and history of sc. The instrument in this
study used a checklist sheet. Data analysis was carried out by means of the Gamma test.
The results showed that from 295 respondents who visited as many as 188 (63.7%),
respondents with age not at risk were 172 (58.3%), respondents with multigravida parity
were 186 (63.1%), respondents with work were 154 ( 52,2%), respondents with no
history were 168 (56.9%), respondents with secondary education were 167 (56.6%).
There is a relationship between age (p-value = 0.000), parity (p-value = 0.002),
occupation (p-value = 0.000), history (p-vaue = 0.002) with pascaoperative caesarean
section visits (sc), and there is no the relationship between education and pascaoperative
sectio caesarea (sc) visits at Bumi Waras Hospital Bandar Lampung in 2021. Suggestion:
to provide counseling to mothers in improving health status optimally to reduce the risk
caused by pasca-SC complications.
Keywords: Pasca Operation Sectio Caesarea (SC), Age, Parity, Education, Occupation
and Sc . History
Bibliography : 31 (2012-2020)
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Skirpsi :
Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk seminar hasil penelitian.
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi Keperawatan
v
Rini Palupi, S.Kep., Ners., M.Kep
NIDN. 0212078104
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi:
Diterima Oleh Tim Penguji Pada Ujian Seminar Hasil di Program Studi Sarjana
Keperawatan Universitas Aisyah Pringsewu Lampung Tahun Akademik
2020/2021.
1. Penguji I :
Surmiasih, S.Kep., Ners., M.Kes _________________
NIDN. 0230098302
2. Penguji II :
Hardono,S.Kep., Ners., M.Kep _________________
NIDN. 0231037803
3. Penguji III :
Eva Yunitasari, S.Kep., Ners., M.Kep _________________
NIDN. 0205069102
Tanggal Ujian :
Mengetahui,
Universitas Aisyah Pringsewu Lampung
Dekan Fakultas Kesehatan
vi
Ikhwan Amirudin, S.Kep., Ners., M.Kep
NIDN. 0228108701
vii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Materai
10000
VERINA SDA
viii
BIODATA
BIODATA PENULIS
Riwayat Pendidikan :
TK : TK Aisyah Dayamurni, TBB
SD : SD N 1 Dayamurni, TBB lulus 1996
SMP : SLTP N 1 Murni Jaya, TBB lulus 2002
SMA : SLTA N 1 Dayamurni, TBB lulus 2005
D3 : Akademi Kererawatan Baitul Hikmah Bandar Lampung (D3) lulus 2008
S1 : Universitas Aisyah Pringsewu sampai sekarang
Riwayat Pekerjaan :
1. RS Hi. Muhammad Yusuf Kalibalangan Tahun 2008 sampai januari 2014
2. RS Bumi Waras Bandar Lampung Tahun 2014 sampai sekarang
ix
MOTTO
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatu apa pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati agar
kamu bersyukur." (Q.S An-Nahl: 78)
“Dunia ini ibarat bayangan. Kalau kamu berusaha menangkapnya, ia akan lari.
Tapi kalau kamu membelakanginya, ia tak punya pilihan selain mengikutimu”
x
PERSEMBAHAN
Semua Pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu membantu
dalam kelancaran studiku di Program Studi Keperawatan Fakultas Kesehatan
Universitas Aisyah Lampung
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Hidayah dan
Karunia-Nya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Faktor – faktor yang
berhubungan dengan kunjungan pasca operasi sectio caesarea (SC) di
Rumah Sakit Bumi Waras Kota Bandar Lampung”, dapat saya selesaikan.
Penyelesaian penelitian ini juga berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini perkenankan penulis menghaturkan rasa terimakasih kepada
yang terhormat :
1. Sukarni, S.ST., M., Kes, selaku Ketua Yayasan Aisyah Lampung.
2. Wisnu Probo Wijayanto, S.Kep, Ners, MAN, selaku Rektor Universitas Aisyah
Pringsewu Lampung.
3. Ikhwan Amirudin, S.Kep., Ners., M.Kep, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Aisyah Pringsewu Lampung
4. Rini Palupi, S.Kep., Ners., M.Kep, selaku ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Aisyah Pringsewu Lampung.
5. Surmiasih, S.Kep., Ners., M.Kes, selaku Penguji I
6. Hardono,S.Kep., Ners., M.Kep, selaku Penguji II
7. Eva Yunitasari, S.Kep., Ners., M.Kep selaku pembimbing
8. Direktur Rumah Sakit Bumi Waras Kota Bandar Lampung, beserta jajarannya
9. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.
10. Seluruh staf, karyawan, dan dosen Universitas Aisyah Pringsewu Lampung.
Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita semua. Aamiin.
xii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 7
E. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................. 8
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian................................................................................... 38
B. Pembahasan........................................................................................ 46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Kesimpulan.................................................................................. 57
B. Saran............................................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bedah untuk kelahiran janin dengan insisi melalui abdomen dan uterus
(Erina, 2018). Angka kelahiran dengan sectio caesarea di sebuah negara rata-
rata 5-15%, di Rumah sakit pemerintah 11% sedangkan di rumah sakit swasta
operasi Sectio Caesaria sebesar 9,8 persen dari total 49.603 kelahiran
sepanjang tahun 2013 sampai dengan 2018, dengan proporsi tertinggi di DKI
1
2
hasil Riskesdas sekitar 4,5%, angka kejadian Sectio caesaria (SC) di Kota
Bandar Lampung pada tahun 2017 adalah 3.401 dari 170.000 persalinan
Kasus sectio caesaria banyak resiko yang dapat dialami ibu, antara
lain : ibu mempunyai resiko 3 kali lebih besar untuk mengalami infeksi nifas,
karena perdarahan, 5 kali lebih besar untuk mengalami henti jantung, 2,3 kali
untuk mengalami komplikasi anatesi, 2,2 kali lebih besar untuk megalami
sumbatan pembuluh darah, 2,1 kali lebih besar untuk mengalami perdarahan
yang banyak, 1,5 kali lebih lama dirawat dirumah sakit. Maka akan lebih
indikasi medis dan sudah tidak dapat dilakukan upaya lain (Fatonah, 2016).
Sectio caesarea pada ibu juga mempunyai resiko kematian empat kali
lebih besar dibanding persalinan normal, darah yang dikeluarkan dua kali
lipat lebih besar dibanding persalinan normal, rasa nyeri dan penyembuhan
luka pasca operasi lebih lama dibandingkan persalinan normal (Suci, 2019).
Tindakan insisi pada persalinan SC ini menyebabkan luka sayat yang harus
ruptur uteri dan pendarahan. Persalinan SC sering terjadi komplikasi pada ibu
kencing, embolisme paru-paru, ruptur uteri dan juga dapat terjadi pada bayi
Kunjungan masa nifas sangat dianjurkan pada ibu nifas baik yang
masa nifas yaitu dimulai setelah kelahiran placenta dan berakhir ketika alat–
rutin maka dikhawatirkan akan terjadi perdarahan atau mungkin bisa terjadi
M, 2017)
perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor, yakni Faktor
Usia Dan Paritas Ibu Nifas Dengan Kunjungan masa Nifas Di Bidan Praktik
Mandiri Suryati Palembang. Variabel umur, pendidikan dan partus dari hasil
Tahun 2017. Serta pada hasil penelitian (Pinaringsih, 2017) terdapat variabel
Agustus 2021, dari 10 orang ibu nifas pasca SC yang melakukan kontrol
kunjungan pasca operasi sectio caesaria (SC) di Rumah Sakit Bumi Waras
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah: “Faktor – faktor apa saja yang berhubungan dengan
kunjungan pasca operasi sectio caesaria (SC) di Rumah Sakit Bumi Waras
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
pasca operasi sectio caesarea (SC) di Rumah Sakit Bumi Waras Kota
Bandar Lampung.
2. Tujuan Khusus
Lampung.
Lampung.
Lampung.
Lampung.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
7
Lampung.
2. Secara Aplikasi
pasca SC.
b. Bagi Universitas
baik, seperti penyembuhan luka, proses laktasi, selain itu juga bagi
perkembangan bayi.
penelitian.
Bumi Waras Bandar Lampung, penelitian ini telah di lakukan pada bulan
pada penelitian ini adalah usia, paritas, Pendidikan, pekerjaan dan Riwayat
SC. Instrumen pada penelitian ini menggunakan lembar ceklist. Analisis data
A. Tinjauan Teoritis
besar untuk jalan keluar bayi. Akan tetapi jenis ini sudah sangat jarang
yaitu bedah caesar diikuti dengan pengangkatan rahim. Hal ini dilakukan
plasenta tidak dapat dipisahkan dari rahim. Bentuk lain dari bedah caesar
seperti bedah sesar ekstraperitoneal atau bedah sesar Porro. Bedah sesar
9
10
sebelumnya.
Raya, Australia dan Selandia Baru, sang suami disarankan untuk turut
bayi dilahirkan agar orang tua si bayi dapat melihat bayinya. Rumah sakit
suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim
dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram (Wiknjosastro,
2016) Sectio caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan sayatan
pada dinding uterus melalui dinding depan perut. (Mochtar, 2012). Sectio
suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat
rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono,
2014).
dinding rahim (Lawdermilk, 2013). Salah satu efek pasca sectio caesarea
adalah nyeri pada tulang belakang, nyeri pada jahitan, nyeri di sayatan
11
dan juga mual dan muntah karena efek anestesi. Pada pasien pasca sectio
sebagai berikut :
Indikasi Ibu
b. Panggul sempit
g. Distosia serviks
i. Disfungsi uterus
rangkap bila reposisi tidak berhasil Presentasi dahi dan muka (letak
terjadi interlok (locking of the twins). 3). Distosia oleh karena tumor.
4. Gawat janin.
m. Kelainan Uterus : 1). Uterus arkuatus. 2). Uterus septus. 3). Uterus
hari saja. 2). Sedang dengan kenaikan suhu yang lebih tinggi disertai
terputus dan terbuka. 2). Atonia uteri. 3). Perdarahan pada placental
bed.
c. Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila
setelah pembedahan.
e. Ambulasi satu hari setelah pembedahan klien dapat turun sebentar dari
mengisyaratkan hipovolemi.
14
2. Perilaku
b. Perilaku orang yang sakit atau telah terkena masalah kesehatan, untuk
(Notoatmodjo, 2016).
(Notoatmodjo, 2016).
1) Paksaan (Coertion)
2016).
2) Pendidikan (education)
(makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang
biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh tumbuhan, binatang sampai
-masing. Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun
lanjut perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor, yakni :
2016).
Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyuarakat (toma),
tokoh agama (toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas
a. Usia
Umur adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau
10% - 20% bayi dilahirkan dari ibu remaja yang sedikit lebih besar
rentan terkena preeklamsia dan eklamsia adalah umur < 20 tahun dan
> 35 tahun. Umur terbaik seorang wanita hamil yaitu pada masa
kontrasepsi non MKJP. Usia reproduksi sehat adalah usia yang baik
untuk hamil, bersalin, nifas serta sehat secara fisik dan mental, juga
dengan sistem dan fungsi, serta proses reproduksi dan bukan hanya
kondisi yang bebas dari penyakit atau kecacatan. Periode usia ibu
b. Paritas
pernah mengandung sebanyak tiga kali, dengan satu kali paritas dan
satu kali abortus, dan saat ini tengah mengandung untuk yang ketiga
kalinya. Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari
500 gram yang pernah dilahirkan, hidup maupun mati, bila berat
2013;Saifuddin, 2014)
dibedakan menjadi:
1) Nullipara
2) Primipara
3) Multipara
c. Pendidikan
berubah kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan matang pada diri
20
terdiri atas :
d. Riwayat SC
e. Pekerjaan
2003 pasal 1 ayat 3). Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima
dapat diduduki oleh satu orang, atau beberapa orang yang tersebar di
tujuan tertentu yang dilakukan dengan cara yang baik dan benar.
Oleh sebab itu, uang tersebut harus berasal dari hasil kerja yang
halal. Bekerja yang halal adalah bekerja dengan cara-cara yang baik
layanannya
luas dari pada seseorang yang tidak bekerja, karena dengan bekerja
yaitu:
sejenisnya;
B. Penelitian Terkait
Gowa
nifas
kunjungan ibu nifas yaitu variabel yang ditunjukkan oleh nilai β tertinggi,
dengan uji statistic yang digunakan yaitu Chi Square. Hasil analisa
pasangan usia subur (p value 0,001), ada hubungan usia dengan pemilihan
C. Kerangka Teori
Gambar 2.2
Kerangka Teori
D. Kerangka Konsep
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel dependent
Usia
Paritas
Pekerjaan
Riwayat SC
E. Hipotesis Penelitian
Ha :
1. Ada Hubungan usia dengan kunjungan pasca operasi sectio caesaria (SC)
H0:
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai
dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya (Sugiyono, 2016). Dalam
kunjungan pasca operasi sectio caesarea (SC) di Rumah Sakit Bumi Waras
terlampir, pada tanggal 29 november 2021 surat jawaban izin pra survei
31
32
C. Rancangan Penelitian
satu kali, pada satu saat (Riyanto, 2017). Pada jenis ini variabel bebas dan
variabel terikat dinilai secara simultan pada satu saat, jadi tidak ada follow
up. Tentunya tidak semua subjek penelitian harus di observasi pada hari atau
pada waktu yang sama, akan tetapi baik variabel bebas dan variabel terikat di
nilai hanya satu kali saja. Dengan studi ini akan diperoleh prevalensi atau
D. Subyek Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan Sectio
Caesaria di Rumah Sakit Bumi Waras Bandar Lampung tahun 2021 pada
2. Sampel
295 ibu
3. Tekhnik sampling
E. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, dan ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep penelitian
Riwayat SC
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
No Variabel Definisi Alat Cara Hasil Skala
Operasional Ukur Ukur Ukur
Dependen
1. Kunjungan Suatu perilaku Rekam Melihat 0= Tidak Ordinal
pasca SC pasien yang di medis dan rekam berkunjung sesuai
tunjukkan dengan Lembar medis jadwal
melakukan checklist dan 1= berkunjung
kontrol kerumah Mengisi sesuai jadwal
sakit setelah lembar
pasca SC sesuai checklis
dengan jadwal t
kunjungan
34
Independen
2 Usia Jumlah hari lahir Rekam Melihat 0= Berisiko (<20 Ordinal
responden yang medis dan rekam tahun dan > 35
dihitung dari hari Lembar medis tahun
lahir sampai checklist dan 1= Tidak berisiko
dengan yang Mengisi (20-35 tahun)
tercatat pada lembar
rekam medis saat checklis
penelitian t
3 Paritas Jumlah anak yang Rekam Melihat 0= Primigravida Ordinal
dilahirkan oleh medis dan rekam 1= mulitgravida
resonden Lembar medis 2=
checklist dan grandemultipara
Mengisi
lembar
checklis
t
4 Pendidikan Jenjang atau Rekam Melihat 0= rendah (SD) Ordinal
tingkat masa medis dan rekam 1= Sedang (SMP-
Pendidikan yang Lembar medis SMA)
telah dilalui oleh checklist dan 2= Tinggi > SMA
responden dari Mengisi
ijazah terakhir lembar
yang ada dan checklis
tercantum di t
rekam medis
5 Pekerjaan Jenis kegiatan Rekam Melihat 0= Bekerja Ordinal
yang dilakukan medis dan rekam 1= Tidak bekerja
oleh responden, Lembar medis
dimana dalam checklist dan
kegiatan tersebut Mengisi
menghasilkan lembar
dana yang checklis
dipergunakan t
untuk menunjang
atau memenuhi
kehidupan
responden
6 Riwayat Adanya Tindakan Rekam Melihat 0= memiliki Ordinal
SC proses persalinan medis dan rekam Riwayat SC
terdahulu yang Lembar medis 1= Tidak
dilakukan secara checklist dan memiliki Riwayat
operasi Mengisi SC
lembar
checklis
t
35
G. Pengumpulan Data
1. Instrumen
teori yang ada, instrumen berupa lambar checklist dimana peneliti melihat
langsung pada pasien dan merupakan data primer. Dalam penelitian ini,
a. Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Pada
(data sekunder).
Bandar Lampung
36
checklist
checklist
H. Pengolahan Data
Dalam suatu penelitian, pengolahan data merupakan salah satu langkah yang
penting hal ini disebabkan karena data yang diperoleh langsung dari
apapun dan belum siap untuk disajikan. Untuk memperoleh penyajian data
sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik, diperlukan pengolahan
1. Editing
2. Coding
3. Processing
4. Cleaning
atau tidak. Jika semua data dari setiap sumber telah dimasukkan, perlu di
(Notoatmodjo, 2018).
I. Analisa Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
Analisa ini digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya akan
diteliti dengan melihat hubungan satu variabel bebas dan terikat. Analisis
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
berdiri sejak tahun 1986 yang memberikan pelayanan kesehatan dari umum hingga
spesialis. Kapasitas ruang rawat Rumah Sakit Bumi Waras berjumlah 147 buah
tempat tidur dengan jumlah 145 orang perawat pelaksana dan 8 orang kepala
ruangan. Proses pendirian RS Bumi Waras Bandar Lampung atas prakarsa 3 (tiga)
orang dokter spesialis yaitu : dr. Sofyan Saleh, SpOG, dr. Ibramsyah S. SpPD dan
menjadi Rumah Sakit Umum Swasta sesuai dengan Peraturan Mentri Kesehatan RI
Medik.Lokasi tanah terletak di tengah kota Jl. WR. Monginsidi, Pengajaran, luas
tanah 2970 M2 (pemilik H. Alamsyah) sertfikat tanah No 882/PJ Tahun 86 dan Akta
Bumi Waras Bandar Lampung menyediakan pelayanan spesialis dan sub spesialis
yang dilayani adalah penyakit dalam, kesehatan anak, bedah umum, bedah tulang,
kulit dan kelamin, kebidanan dan penyakit kandungan, mata, paru-paru, radiologi,
spesialis lainnya antara lain bedah urologi, bedah pencernaan, Jantung, dan
Orthopedi. Rumah Sakit Bumi Waras Bandarlampung merupakan rumah sakit tipe
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
a. Distribusi Frekuensi Kunjungan Pasca Operasi Sectio caesaria (SC)
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Kunjungan Pasca Operasi Sectio caesaria (SC) Di Rumah Sakit
Bumi Waras Kota Bandar Lampung Tahun 2021
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Tidak 107 36.3
Ya 188 63.7
Total 295 100.0
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa dari 295 responden dengan tidak
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa dari 295 responden dengan usia
bersiko sebanyak 123 (41.7%) dan dengan usia tidak beresiko sebanyak
172 (58.3%)
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Paritas Pasien Pasca Operasi Sectio caesaria (SC) Di Rumah
Sakit Bumi Waras Kota Bandar Lampung Tahun 2021
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Primigravida 89 30.2
Mulitgravida 186 63.1
Grandemultipara 20 6.8
1Total 295 100.0
41
20 (6,8%).
(SC)
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Pendidikan Pasien Pasca Operasi Sectio caesaria (SC) Di
Rumah Sakit Bumi Waras Kota Bandar Lampung Tahun 2021
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Rendah 84 28.5
Menengah 167 56.6
Tinggi 44 14.9
Total 295 100.0
sebanyak 44 (149,5%).
42
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa dari 295 responden dengan ada
riwayat sebanyak 127 (43,1%), dan responden dengan tidak ada riwayat
2. Analisis Bivariat
berkunjung.
Hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,000 yang berarti p<α (0,05),
pasca operasi sectio caesaria (SC) di Rumah Sakit Bumi Waras Kota
Bandar Lampung tahun 2021. Dengan nilai koefisian gamma 0,459 yang
artinya kearah positif, terdapat hubungan yang positif antara usia dengan
berkunjungan SC
Hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,002 yang berarti p<α (0,05),
pasca operasi sectio caesaria (SC) di Rumah Sakit Bumi Waras Kota
Bandar Lampung tahun 2021. Dengan nilai koefisian gamma 0,352 yang
dengan kunjungan pasca SC yaitu hubungan yang ada relatif kecil yaitu 35
%.
45
caesaria (SC)
Tabel 4.9
Hubungan pendidikan dengan kunjungan pasca operasi sectio caesaria (SC)
di Rumah Sakit Bumi Waras Kota Bandar Lampung tahun 2021
Kunjungan SC Koefisi
Pendidikan Tidak Ya N % p-value en
n % n % gamma
Rendah 33 39.3 51 60.7 84 100,0
Menengah 57 34.1 110 65.9 167 100,0
0.744
Tinggi 17 38.6 27 61.4 44 100,0 0,036
Total 107 36.3 188 63.7 295 100,0
Hasil uji statistik diperoleh p-value = 0, 744 yang berarti p>α (0,05),
kunjungan pasca operasi sectio caesaria (SC) di Rumah Sakit Bumi Waras
(SC)
Tabel 4.10
Hubungan pekerjaan dengan kunjungan pasca operasi sectio caesaria (SC) di Rumah
Sakit Bumi Waras Kota Bandar Lampung tahun 2021
Koefisi
Kunjungan SC
N % p-value en
Pekerjaan gamma
Tidak Ya
n % n %
Bekerja 81 52.6 73 47.4 154 100,0
0.000 0,661
Tidak Bekerja 26 18.4 115 81.6 141 100,0
Total 107 36.3 188 63.7 295 100,0
berkunjung.
Hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,000 yang berarti p<α (0,05),
kunjungan pasca operasi sectio caesaria (SC) di Rumah Sakit Bumi Waras
Kota Bandar Lampung tahun 2021. Dengan nilai koefisian gamma 0,661
besar yaitu 66 %.
47
Caesarea (SC)
Tabel 4.11
Hubungan RiwayatSC Dengan Kunjungan Pasca Operasi
Sectio Caesarea (SC)
Kunjungan SC Koefisi
N % p-value en
Riwayat SC Tidak Ya
gamma
n % n %
Ada Riwayat 34 26.8 93 73.2 127 100,0
Tidak ada riwayat 73 43.5 95 56.5 168 100,0 0,002 -0,355
Total 107 36.3 188 63.7 295 100,0
berkunjung.
Hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,002 yang berarti p<α (0,05),
kunjungan pasca operasi sectio caesarea (SC) di Rumah Sakit Bumi Waras
Kota Bandar Lampung tahun 2021. Dengan nilai koefisian gamma -0,355
yang artinya kearah negatif, terdapat hubungan yang negatif antara riwayat
yaitu 35 %.
C. Pembahasan
1. Analisis Univariat
Kunjungan masa nifas sangat dianjurkan pada ibu nifas baik yang
kesehatan selama masa nifas yaitu dimulai setelah kelahiran placenta dan
yang terlatih, terampil dan profesional agar dapat melakukan deteksi dini
meningkatkan konsep diri, serta tidak terjadi infeksi pada luka pasca
bahwa ibu dengan kunjungan nifas lengkap adalah 119 orang (74,8%) dan
alasan seperti tidak ada yang mengantar pada saat jadwal kunjungan,
merasa dalam kondisi baik baik saja sehingga datang atau kontrol ke bidan
terdekat saja, mengatakan kalau jauh dan lain sebagainya. Di Rumah Sakit
perdarahan ringan dan keluar cairan kekuningan per vaginam, serta nyeri
dokter dapat dilakukan 4-6 minggu pasca operasi apabila tidak terdapat
tanda komplikasi.
harus di tekankan oleh seluruh pasien SC, karena kontrol rutin merupakan
salah satu sreaning terhadap kondisi ibu setelah melahirkan. Kondisi ibu
saat ini tidak dapat di samakan dengan sebelumnya, jika ibu merasa ini
kontrol, karena dengan kondisi ibu pasca SC dan memiliki bayi paling
sering terdengar adalah tidak ada yang mengantar. Kerepotan ibu dan
kontrol saja, tetapi dukungan dalam proses pemulihan ibu pasca SC juga
produksi ASI.
dengan usia bersiko sebanyak 123 (41.7%) dan dengan usia tidak beresiko
dilahirkan dari ibu remaja yang sedikit lebih besar dari anak-anak. Pada
kehamilan diumur kurang dari 20 tahun secara fisik dan psikis masih
eklamsia adalah umur < 20 tahun dan > 35 tahun. Umur terbaik seorang
wanita hamil yaitu pada masa subur antara umur 20 tahun hingga 35 tahun
(Winkjosastro, 2016).
(27,3%).
ibu pasca SC. Usia beresiko ini adalah usia dimana lebih dari usia 35 tahun
atau kurang dari 20 tahun. Usia pada wanita menetukan bagaimana alat
reproduksi berfungsi, dan pada usia beresiko ini memiliki banyak masalah
yang dapat terjadi pada ibu hal ini lebih di perparah dengan paritas, seperti
ibu dengan kondisi usia > 35 dan paritas yang banyak serta jarak
52
pasca SC.
perhatikan atau jika masih terjadi kehamilan dengan usia beresiko, ibu dan
keluarga harus melakukan kunjungan ANC dengan rutin dan baik serta
dengan normal atau SC, ibu dan keluarga harus lebih memperhatikan
kembali kebutuhan ibu dan menuruti anjuran tenaga kesehatan agar ibu
paritas merupakan salah satu komponen dari status paritas yang sering
satu dan paritas tinggi (lebih dari tiga) memiliki angka kejadian perdarahan
pasca persalinan lebih tinggi. Pada paritas rendah (paritas satu) karena
53
sectio caesarea pada primipara 2 kali lebih besar dari pada multipara
bersalin, dimana resiko ibu bersalin dengan SC. Paritas dengan jarak yang
dekat, usia ibu yang beresiko dan kondisi ibu serta janin sebelumnya akan
memberikan pengaruh pada ibu saat bersalin dengan SC. Ibu dengan
banyak di abaikan. Hal ini perlu di edukasi lebih baik lagi oleh tenaga
sebelumnya tidak akan sama atau berbeda. Maka kunjungan atau kontrol
(SC)
kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan matang pada diri individu,
(Notoadmotjo, 2012).
hal ini menjadi catatan bagi tenaga kesehatan untuk dapat memberikan
keluarga. Bahasa yang baik, media yang baik serta mudah di pahami akan
55
(SC)
bekerja pengetahuannya akan lebih luas dari pada seseorang yang tidak
informasi.
pengetahuan yang lebih baik dari pada ibu yang tidak bekerja karena ibu
mempunyai tingkat tingkat pengetahuan yang lebih baik dari pada ibu
56
yang tidak bekerja karena ibu yang bekerja akan lebih banyak memiliki
kesehatannya salah satu contoh mengenai deteksi dini faktor resiko pada
pengetahuan yang lebih baik dari pada ibu yang tidak bekerja. Informasi
kesehatan yang didapat mungkin juga lebih baik dari pada dengan ibu
yang tidak bekerja. Sehingga ibu yang bekerja justru lebih memperhatikan
(SC)
dengan ada riwayat sebanyak 127 (43,1%), dan responden dengan tidak
(Rochjati, 2017).
57
beberapa hal antara lain riwayat obstetri yang jelek berupa riwayat abortus,
persalinan sc pada riwayat baik. Hal ini bisa saja di sebabkan karena
2. Analisis Bivariat
p<α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada Hubungan usia dengan
kunjungan pasca operasi sectio caesaria (SC) di Rumah Sakit Bumi Waras
Kota Bandar Lampung tahun 2021. Dengan nilai koefisian gamma 0,459
yang artinya kearah positif, terdapat hubungan yang positif antara usia
58
dengan kunjungan pasca SC yaitu hubungan yang ada relatif kecil yaitu 45
%.
Umur yang rentan terkena preeklamsia dan eklamsia adalah umur < 20
tahun dan > 35 tahun. Umur terbaik seorang wanita hamil yaitu pada masa
subur antara umur 20 tahun hingga 35 tahun. Faktor umur ibu mempunyai
janin dalam kandungan.Selain itu mental ibu belum cukup dewasa sehingga
(Winkjosastro, 2016).
umur dengan kunjungan ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Samata Gowa
obstetri yang dapat meningkatkan angka kematian ibu dan perinatal. Umur
(SC)
p<α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada Hubungan paritas dengan
kunjungan pasca operasi sectio caesaria (SC) di Rumah Sakit Bumi Waras
Kota Bandar Lampung tahun 2021. Dengan nilai koefisian gamma 0,352
yang artinya kearah positif, terdapat hubungan yang positif antara Paritas
dengan kunjungan pasca SC yaitu hubungan yang ada relatif kecil yaitu 35
%.
Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari 500 gram yang
pernah dilahirkan, hidup maupun mati, bila berat badan tidak diketahui,
Samarinda Kota Balikpapan tahun 2017, p-value 0,006 < α 0,05. Penelitian
Wahyuni (2019) Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,01 sehingga
pasien setelah pelaksanaan SC dan evaluasi luka yang di lakukan oleh ibu
baru bebrapa hari pulang menjadi salah satu penyebab ibu tidak melakukan
kunjungan. Hal ini juga di tunjang oleh paritas, dimana ibu pasca SC yang
sudah pernah melakukan hal ini seperti multigravida merasa sudah lebih
mengetahui kondisi dan mengetahui apa yang di lakukan saat ibu kontrol
Menurut peneliti paritas adalah banyak nya anak yang telah di lahirkan,
karena dengan paritas yang banyak atau lebih dari 1, ibu dan keluarga dapat
menganggap bahwa sudah lebih memahami mengenai kondisi ibu saat ini,
dapat mengatasi beberapa kondisi yang terjadi dan mampu mengenai tanda-
tanda bahaya sendiri. Edukasi yang baik pada seluruh responden mengenai
pentingnya kunjungan ibu pasca SC baik pada ibu primi ataupun multi dan
(SC)
p>α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada Hubungan pendidikan
dengan kunjungan pasca operasi sectio caesarea (SC) di Rumah Sakit Bumi
kunjungan ibu nifas wilayah kerja Puskesmas Samata Gowa Tahun 2019-
2020 p-value = 0,955. Orang dengan Pendidikan formal yang lebih tinggi
62
akan lebih mampu dan mudah memahami arti penting nya kesehatan serta
dalam melakukan kunjungan pasca SC. Karena tidak di pungkiri ibu dengan
hal ini yang akan merugikan ibu dan memunculkan kondisi komplikasi dan
lainnya.
63
(SC)
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,000 yang berarti p<α
kunjungan pasca operasi sectio caesaria (SC) di Rumah Sakit Bumi Waras
Kota Bandar Lampung tahun 2021. Dengan nilai koefisian gamma 0,661
yang artinya kearah positif, terdapat hubungan yang positif antara Pekerjaan
dengan kunjungan pasca SC yaitu hubungan yang ada relatif besar yaitu 66
%.
(Maryunani, 2014).
tertentu yang dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Manusia perlu
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Oleh sebab itu, uang tersebut
harus berasal dari hasil kerja yang halal. Bekerja yang halal adalah bekerja
dengan cara-cara yang baik dan benar. Jenis pekerjaan ada bermacam-
64
macam. Ada pekerjaan menghasilkan barang dan ada pula pekerjaan yang
layanannya.
kunjungan ibu pasca SC untuk melakukan kunjungan pasca SC, ibu pasca
suami bekerja. Saat ibu tidak dapat meninggalkan pekerjaannya maka ibu
akan melakukan pekerjaan nya dan tidak melakukan kunjungan pasca SC.
merasa hal kunjungan pasca SC adalah penting maka ibu akan melakukan
kunjungan SC dan melakukan upaya izin, atau merubah jadwal jika ibu
merupakan cara yang tepat di lakukan oleh keluarga dan tenaga kesehatan
agar ibu dapat melakukan kunjungan sesuai dengan anjuran rumah sakit
Caesarea (SC)
Bumi Waras Kota Bandar Lampung tahun 2021. Dengan nilai koefisian
gamma -0,355 yang artinya kearah negatif, terdapat hubungan yang negatif
(Maryunani, 2014).
yang berarti ada hubungan riwayat penyakit dengan ibu bersalin sectio
(Rochjati, 2017).
dan keluarga lebih banyak yang melakukan kunjungan atau kontrol rutin
sesuai dengan anjuran kontrol yang berlaku di rumah sakit. Banyak faktor
faktor internal yaitu kondisi ibu sendiri, luka nyeri luka SC, faktor
atau edukasi yang baik pada responden maka membuat responden datang
perdarahan ringan dan keluar cairan kekuningan per vaginam, serta nyeri
dokter dapat dilakukan 4-6 minggu paSCa operasi apabila tidak terdapat
tanda komplikasi.
(bekas luka), Minimal dan repitelisasi terjadi dalam 24-48 Jam pertama.
rumah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hasil penelitian di dapatkan bahwa dari 295 responden dengan tidak berkunjung
(63.7%).
2. Hasil penelitian di dapatkan bahwa dari 295 responden dengan usia bersiko
sebanyak 123 (41.7%) dan dengan usia tidak beresiko sebanyak 172 (58.3%).
(149,5%).
bekerja sebanyak 154 (52,2%), dan responden dengan pekerjaan tidak bekerja
6. Hasil penelitian di dapatkan bahwa dari 295 responden dengan ada riwayat
sebanyak 127 (43,1%), dan responden dengan tidak ada riwayat sebanyak 168
(56,9%).
7. Ada hubungan usia dengan kunjungan pasca operasi sectio caesaria (SC) di
Rumah Sakit Bumi Waras Kota Bandar Lampung tahun 2021 (p-value = 0.000).
8. Ada hubungan paritas dengan kunjungan pasca operasi sectio caesaria (SC) di
Rumah Sakit Bumi Waras Kota Bandar Lampung tahun 2021(p-value = 0.002).
9. Tidak ada hubungan pendidikan dengan kunjungan pasca operasi sectio caesaria
(SC) di Rumah Sakit Bumi Waras Kota Bandar Lampung tahun 2021(p-value =
0.744).
10. Ada hubungan pekerjaan dengan kunjungan pasca operasi sectio caesarea (SC)
0.000).
11. Ada hubungan Riwayat SC dengan kunjungan pasca operasi sectio caesarea
(SC) di Rumah Sakit Bumi Waras Kota Bandar Lampung tahun 2021 (p-value =
0.002).
B. Saran
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi ibu agar
kesehatan pada dirinya dapat terkontrol dengan baik, seperti penyembuhan luka,
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para petugas kesehatan guna
meningkatkan mutu pelayanan pada ibu pasca SC. Diharapkan perawat Rumah
Sakit Bumi Waras dapat pro aktif menyiapkan jadwal dalam penatalaksanaan
control dan kunjungan pasca operasi SC. Untuk meningkatkan derajat kesehatan
secara optimal untuk mengurangi risiko yang disebabkan oleh komplikasi pasca
SC.
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan institusi dalam pemberian materi
lapangan.
Budiman dan Agus Riyanto. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap
dalam penelitian Kesehatan. Salemba Medika: Jakarta
Dinkes. Prov. Lampung. (2018). Profil Kesehatan Lampung tahun 2017. Bandar
Lampung: Dinkes Prov. Lampung, 2017.
Fatonah, (2016). Analisa Indikasi Dilakukan Persalinan Sectio Caesarea Di Rsup Dr.
Soeradji Tirtonegoro Klaten. jurnal..ums.ac.id/25659/12/Naskah_publika
si/download/608/49
Krousel-Wood, M., Islam, T., Webber, L. S., Re, R., Morisky, D. E., & Muntner, P.
(2009). New medication adherence SCale versus pharmacy fill rates in
hypertensive seniors. PMCID: PMC2728593. The American journal of managed
care, 15(1), 59.
Maryunani, A. (2014). Perawatan luka Sektio Caesarea (SC) dan luka kebidanan
terkini. Jakarta: TIM.
Prihanti, G. S., Rayhana, J., Wahyuningtias, W., Carolina, A., & Hidiana, A. (2019).
Analisis Faktor Kunjungan Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Poned
X. MAGNA MEDIKA: Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan, 6(1), 69-87.
Rosita, M. (2017). Hubungan Antara Pendidikan, Usia Dan Paritas Ibu Nifas Dengan
Kunjunganmasa Nifas Di Bidan Praktik Mandiri Suryati Palembang Tahun
2017. Jurnal Aisyiyah Medika.
Wahyuni, R., & Rohani, S. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Riwayat
Persalinan Sectio Caesarea. Wellness And Healthy Magazine, 1(1), 101-107.
Yunitasari, E., & Suryani, S. (2020). Pasca partum blues; Sebuah tinjauan
literatur. Wellness And Healthy Magazine, 2(2), 303-307.
Yunitasari, E., Oktarosada, D., & Agustriyani, F. (2021). Hubungan Paritas, Usia,
Dukungan Suami dan Pengetahuan Tentang Pendapat Islam dengan Pemilihan
Kontrasepsi Pasangan Usia Subur. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 6, 203-
208.
LAMPIRAN
HASIL PENELITIAN
Frequency Table
kunjungan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 107 36.3 36.3 36.3
ya 188 63.7 63.7 100.0
Total 295 100.0 100.0
usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid berisiko 123 41.7 41.7 41.7
tidak 172 58.3 58.3 100.0
Total 295 100.0 100.0
paritas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid primigravida 89 30.2 30.2 30.2
multigravida 186 63.1 63.1 93.2
grandemultigravida 20 6.8 6.8 100.0
Total 295 100.0 100.0
pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid bekerja 154 52.2 52.2 52.2
tidak bekerja 141 47.8 47.8 100.0
Total 295 100.0 100.0
riwayat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ada riwayat 127 43.1 43.1 43.1
tidak ada riwayat 168 56.9 56.9 100.0
Total 295 100.0 100.0
pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid rendah 84 28.5 28.5 28.5
menengah 167 56.6 56.6 85.1
tinggi 44 14.9 14.9 100.0
Total 295 100.0 100.0
usia * kunjungan
Crosstab
kunjungan
tidak ya Total
usia berisiko Count 61 62 123
Expected Count 44.6 78.4 123.0
% within usia 49.6% 50.4% 100.0%
% of Total 20.7% 21.0% 41.7%
tidak Count 46 126 172
Expected Count 62.4 109.6 172.0
% within usia 26.7% 73.3% 100.0%
% of Total 15.6% 42.7% 58.3%
Total Count 107 188 295
Expected Count 107.0 188.0 295.0
% within usia 36.3% 63.7% 100.0%
% of Total 36.3% 63.7% 100.0%
usia * kunjungan
Symmetric Measures
Asymptotic Approximate
a b
Value Standard Error Approximate T Significance
Ordinal by Ordinal Gam .459 .098 4.045 .000
ma
N of Valid Cases 295
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
paritas * kunjungan
Crosstab
kunjungan
tidak ya Total
paritas primigravida Count 48 41 89
Expected Count 32.3 56.7 89.0
% within paritas 53.9% 46.1% 100.0%
% of Total 16.3% 13.9% 30.2%
multigravida Count 50 136 186
Expected Count 67.5 118.5 186.0
% within paritas 26.9% 73.1% 100.0%
% of Total 16.9% 46.1% 63.1%
grandemultigravida Count 9 11 20
Expected Count 7.3 12.7 20.0
% within paritas 45.0% 55.0% 100.0%
% of Total 3.1% 3.7% 6.8%
Total Count 107 188 295
Expected Count 107.0 188.0 295.0
% within paritas 36.3% 63.7% 100.0%
% of Total 36.3% 63.7% 100.0%
paritas * kunjungan
Symmetric Measures
Asymptotic Approximate Approximate
a
Value Standard Error Tb Significance
Ordinal by Ordinal Gamma .352 .106 3.127 .002
N of Valid Cases 295
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
pekerjaan * kunjungan
Crosstab
kunjungan
tidak ya Total
pekerjaan bekerja Count 81 73 154
Expected Count 55.9 98.1 154.0
% within pekerjaan 52.6% 47.4% 100.0%
% of Total 27.5% 24.7% 52.2%
tidak bekerja Count 26 115 141
Expected Count 51.1 89.9 141.0
% within pekerjaan 18.4% 81.6% 100.0%
% of Total 8.8% 39.0% 47.8%
Total Count 107 188 295
Expected Count 107.0 188.0 295.0
% within pekerjaan 36.3% 63.7% 100.0%
% of Total 36.3% 63.7% 100.0%
pekerjaan * kunjungan
Symmetric Measures
Asymptotic
Standard Approximate Approximate
a b
Value Error T Significance
Ordinal by Ordinal Gamma .661 .076 6.587 .000
N of Valid Cases 295
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
riwayat * kunjungan
Crosstab
kunjungan
tidak ya Total
riwayat ada riwayat Count 34 93 127
Expected Count 46.1 80.9 127.0
% within riwayat 26.8% 73.2% 100.0%
% of Total 11.5% 31.5% 43.1%
tidak ada riwayat Count 73 95 168
Expected Count 60.9 107.1 168.0
% within riwayat 43.5% 56.5% 100.0%
% of Total 24.7% 32.2% 56.9%
Total Count 107 188 295
Expected Count 107.0 188.0 295.0
% within riwayat 36.3% 63.7% 100.0%
% of Total 36.3% 63.7% 100.0%
riwayat * kunjungan
Symmetric Measures
Asymptoti
c
Standard Approximat Approximate
a b
Value Error eT Significance
Ordinal by Ordinal Gamma -.355 .111 -3.039 .002
N of Valid Cases 295
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
pendidikan * kunjungan
Crosstab
kunjungan
tidak ya Total
pendidikan rendah Count 33 51 84
Expected Count 30.5 53.5 84.0
% within pendidikan 39.3% 60.7% 100.0%
% of Total 11.2% 17.3% 28.5%
menengah Count 57 110 167
Expected Count 60.6 106.4 167.0
% within pendidikan 34.1% 65.9% 100.0%
% of Total 19.3% 37.3% 56.6%
tinggi Count 17 27 44
Expected Count 16.0 28.0 44.0
% within pendidikan 38.6% 61.4% 100.0%
% of Total 5.8% 9.2% 14.9%
Total Count 107 188 295
Expected Count 107.0 188.0 295.0
% within pendidikan 36.3% 63.7% 100.0%
% of Total 36.3% 63.7% 100.0%
pendidikan * kunjungan
Symmetric Measures
Asymptotic
Standard Approximat Approximate
a b
Value Error eT Significance
Ordinal by Ordinal Gamma .036 .109 .327 .744
N of Valid Cases 295
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
DOKUMENTASI
LEMBAR BIMBINGAN
Pringsewu,……………………..2021
Pembimbing
5 07 Oktober Bab 1
2021 1. Penulisan Section Caesaria (SC)
2. Tujuan penelitian, tujuan khusus, bagian a,
tambahkan
3. Ruang lingkup penelitian, tambahkan dirubah
sedikit (Jenis penelitian kuantitatif dengan
rancangan deskriptif analitik)
Pringsewu,……………………..2021
Pembimbing
6 10 Oktober Bab 2
2021 1. Urutannya
a. SC
b. Kepatuhan
c. Pengetahuan
2. Pengetahuan
a. Penjabaran pengetahuan ditambahkan 2
paragraf atau lebih terkait konsep
pengetahuan dan faktor pendukung nya,
dan
b. ditambahkan jurnal bu eva dikonsep
pengetahuan di Bab 2
c. Teori notoatmojo diupdate terbaru
d. Teori smet diupdate terbaru
e. Jenis kepatuhan, diupdate terbaru, cramer
f. Factor yang mempengaruhi tingkat
kepatuhan, diupdate terbaru, brunner &
suddarth
g. Factor – factor yang mempengaruhi
kepatuhan diupdate terbaru, niven
h. Menghitung sisa jumlah diupdate terbaru,
albert
3. Section caesaria, penatalaksanaan medis dan
perawatannya setelah dilakukan SC dan
diupgrate
4. Gambar 2.2 kerangka teori diupgrate terbaru
5. Hipotesa penelitian diupgrate terbaru
Pringsewu,……………………..2021
Pembimbing
7 13 Oktober Bab 3
2021 1. Subyek penelitian
a. Populasi
Tambahkan bulan September
b. Sampel
Tambahkan sampel, paling sdikit 50 org
c. Tambahkan hari pasca SC jelaskan
2. Variable peneliatan, diuprate terbaru
3. Table 3.1 font nya dirubah 10 dan dirubah
koding nya per variable harus sama, pakai
Bahasa dependen dan independent
4. Pengumpulan data, tambahkan data soal-soal,
konsep BSES-SF dijabar kan.
5. Metode pengumpulan data
Arikunto, 2013 dihapus ini buat S2 dan
diupgrate pakai buku sopiyudin yang terbaru,
jenis sumber data dari mana
6. Prosedur teknis jalan nya penelitian
Tehnik jalan nya penelitian dibantu oleh
vasilitator, dilakukan penelitian diruang poli
kebidanan, dilakukan setiap hari dengan …
7. Analisis bivariat
Riyanto, 2011 diupgrate yang terbaru
Arikunto, 2013
Pringsewu,……………………..2021
Pembimbing
Pringsewu,……………………..2021
Pembimbing
Pringsewu,……………………..2021
Pembimbing
17 29 Desember Bab IV
2021 1. Perhatikan cara penulisan nya, ukuran front
judul table 10 dalam table juga, yang di bold
judul saja,isinya tidak perlu
2. Narasi table yang ditulis cukup hasil
terbesarnya saja, kemudian hasil cukup uji
syatistiknya secara singkat dan detail nya ada
dipembahasan.
3. isi pembahasan pada univariat sama dengan
bivariat, ada 4 point
Pringsewu,……………………..2021
Pembimbing
Bab V
1. Tidak perlu dituliskan diketahuinya, cukup
kesimpulan nya merujuk pada tujuan khusus
Lampiran
1. Tidak perlu dilampirkan, cukup output SPSS
nya saja
Pringsewu,……………………..2021
Pembimbing
Pringsewu,……………………..2022
Pembimbing
Pringsewu,……………………..2022
Pembimbing