SKRIPSI
Oleh :
SUCI KARTIKA
NPM : 200102206P
i
EFEKTIVITAS PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PENGELUARAN
ASI PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KARYA PENGGAWA
KABUPATEN PESISIR BARAT
TAHUN 2021
SKRIPSI
Oleh :
SUCI KARTIKA
NPM : 200102206P
ii
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AISYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN SARJANA TERAPAN
Skripsi, 26 Mei 2021
SUCI KARTIKA
NPM : 200102206P
ABSTRAK
ASI merupakan sumber kehidupan bagi anak yang sangat penting dalam pertama
kehidupan seorang anak. Bayi baru lahir perlu mendapatkan perawatan yang
optimal sejak lahir, salah satunya adalah makanan yang ideal. Bayi yang baru
dilahirkan belum membutuhkan asupan lain selain ASI dari ibunya.Produksi ASI
yang sedikit pada hari-hari pertama setelah melahirkan menjadi kendala dalam
memberikan ASI secara dini. Pengeluaran ASI dapat dipercepat dengan tindakan
non-farmakologi yaitu melalui pijat oksitosin.
Uji Statistik yang digunakan uji Chi Square. Hasil penelitian yang didapat
menunjukkan bahwa pijat oksitosin berpengaruh terhadap pengeluaran ASI. Ibu
yang memperoleh pijat oksitosin berpeluang 3,2 kali lebih cepat pengeluaran ASI
di bandingkan ibu yang di kompres air hangat. Ha diterima yang memperoleh pijat
oksitosin memiliki intensitas pengeluaran ASI lebih cepat dibandingkan dengan
yang tidak. Ibu harus lebih memperhatikan kebutuhan ASI untuk anaknya dan cara
memperlancar pengeluaran ASI serta dukungan keluarga terutama suami sangat
dibutuhkan
iii
UNIVERSITY FACULTY OF HEALTH
BACHELOR MIDWIFERY PROGRAM
AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG
Thesis, 26 May 2021
SUCI KARTIKA
NPM : 200102206P
ABSTRACT
Breast milk is a source of life for children which is very important in the first life of
a child. Newborn babies need to get optimal care from birth, one of which is ideal
food. Newborn babies do not need other intake other than breast milk from their
mothers. Low milk production in the first days after delivery becomes an obstacle
in giving breast milk early. Expression of breast milk can be accelerated by non-
pharmacological action, namely through oxytocin massage.
The purpose of this study was to determine the effectiveness of oxytocin massage
on breastfeeding in Post Partum mothers in the Work Area of the Karya Penggawa
Health Center, Pesisir Barat Regency in 2021. The subjects of this study were Post
Partum mothers in the Work Area of the Karya Penggawa Health Center.The
design of this study used True Experimental with a Randomize Control Trial (RCT)
research design. The number of samples in this study were 30 respondents, 15
control groups and 15 intervention groups. The sampling technique used was
purposive sampling. The instruments used were the observation sheet and SOP.
The statistical test used the Chi Square test. The results obtained indicate that
oxytocin massage has an effect on breastfeeding. Mothers who received oxytocin
massage were 3.2 times more likely to express breast milk than mothers who
received warm water compresses. Those who received oxytocin massage had an
intensity of expressing breastmilk faster than those who did not. Mothers should
pay more attention to the need for breast milk for their children and how to
facilitate the release of breast milk as well as family support, especially husbands,
which are very much needed.
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Skripsi
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi
Program Studi Kebidanan Sarjana Terapan Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah
Pringsewu Tahun Akademik 2020/2021
Mengetahui
Ketua Program Studi
Kebidanan Sarjana terapan
Universitas Aisyah Pringsewu
v
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi:
Telah diterima oleh Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi Program Studi Kebidanan
Sarjana Terapan Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu Tahun
Akademik 2020/2021
1. Penguji I :
2. Penguji II :
3. Penguji III :
Tanggal Ujian :
Mengetahui
Dekan Kesehatan
Universitas Aisyah Pringsewu
Wiwi Febriani,S.Gz.,M.Si
NIDN. 0221029001
vi
SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS SKRIPSI
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat
dipertanggung jawabkan
Materai
10.000
SUCI KARTIKA
vii
MOTTO
viii
RIWAYAT HIDUP
Identitas diri :
Riwayat Hidup
ix
PERSEMBAHAN
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Limpahan Rahmat, hidayah dan
karunia-Nya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Efektivitas Pijat
Oksitosin Terhadap Pengeluaran ASI Pada Ibu Post Partum di Wilayah Kerja
Puskesmas Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2021’’ dapat saya
selesaikan. Penyelesaian skripsi ini juga berkat dorongan dan bantuan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini perkenankan penulis menghanturkan rasa terimakasih
kepada yang terhormat:
1. Sukarni, SSi. T , M. Kes, selaku Ketua Yayasan Aisyah Lampung
2. Wisnu Prabowo Wijayanto, S.Kep,Ners,MAN selaku Rektor Universitas
Aisyah Pringsewu
3. Wiwi Febriani, S.Gz.,M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Aisyah Pringsewu
4. Septika Yani Veronica, SST.,M.Tr.Keb selaku Ka.Prodi D4 Kebidanan
Universitas Aisyah Pringsewu
5. Iis Tri Utami, SST.,M.Keb, selaku pembimbing utama dan pendamping
yang telah banyak membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Rini Wahyuni,SST.,M.Kes selaku penguji I yang telah memberikan
masukan dan saran demi perbaikan skripsi ini
7. Inggit Primadevi, SST.,M.Keb selaku penguji II yang yang telah
memberikan saran dan kritik untuk skripsi ini.
8. Seluruh Staff dan Dosen yang telah banyak memberikan bimbingan kepada
penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Aisyah Pringsewu
9. Almamater Universitas Aisyah Pringsewu Lampung
Suci Kartika
xi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 6
E. Ruang lingkup..................................................................................... 7
B. Pijat Oksitosin
1. Definisi Pijat Oksitosin ................................................................ 20
2. Manfaat Pijat Oksitosin ............................................................... 20
3. Langkah-langkah Pijat Oksitosin ................................................. 20
xii
D. Kerangka Teori .................................................................................. 23
E. Kerangka Konsep............................................................................... 23
F. Hipotesis ............................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Rata-rata waktu pengeluaran ASI pada Grup kontrol dan intervensi 34
Tabel 4.2 Kategori Pengeluaran ASI pada Grup kontrol dan intervensi ....... 35
Tabel 4.3 Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Pengeluaran ASI pada Ibu Post
Partum............................................................................................................ 35
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
stres saat persalinan maupun setelah persalinan. Stres yang dialami ibu
Bayi baru lahir perlu mendapatkan perawatan yang optimal sejak lahir,
salah satunya adalah makanan yang ideal. Bayi yang baru dilahirkan belum
membutuhkan asupan lain selain ASI dari ibunya. Namun pada kenyataannya,
bisa timbul dalam upaya memberikan ASI eksklusif selama enam bulan
beberapa saat setelah bayi lahir sampai hari ke tiga atau ke empat, warnanya
lebih kuning dan lebih kental dari pada ASI. Kolostrum akan merangsang
pembentukan daya tahan tubuh sehingga berfungsi sebagai imunisasi aktif dan
sebaiknya bayi hanya diberikan air susu ibu (ASI) selama paling sedikit 6
bulan, serta pemberian ASI dipastikan berlanjut sampai bayi berumur dua
tahun (WHO, 2018). Hal ini dimaksudkan supaya ibu dapat mempertahankan
ASI eksklusif selama 6 bulan, WHO juga menghimbau agar melakukan inisiasi
2
menyusui dalam satu jam pertama kehidupan, bayi hanya menerima ASI tanpa
atau sesering yang diinginkan bayi, dan tidak menggunakan botol atau dot
(WHO, 2018).
yaitu menekankan pemberian ASI sejak lahir sampai usia 6 bulan. Setelah itu
bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI sampai usia mencapai 2 tahun
pencapaian ASI Ekslusif di Indonesia sebesar 80%, namun hal itu masih belum
tercapai hingga saat ini. Upaya untuk meningkatkan cakupan ini dengan
mendapatkan ASI ekslusif menunjukkan peningkatan dari tahun 2018 yaitu dari
65,26% menjadi 69,3% pada tahun 2019. Sedangkan capaian pemberian ASI
ekslusif di Kabupaten Pesisir Barat ditinjau dari data cakupan bayi kurang dari
3
6 bulan yang mendapatkan ASI ekslusif tahun 2019 mencapai 80,9%% (Profil
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2019 sebesar 80,9% dimana angka ini telah
di Kabupaten Pesisir Barat yaitu 56,1%, akan tetapi masih ada angka dimana
menjadi kendala dalam memberikan ASI secara dini. Usaha untuk merangsang
hormone prolaktin dan oksitosin pada ibu setelah melahirkan selain dengan
inisiasi menyusu dini (IMD), lama dan frekuensi menyusui secara on demand,
yaitu melalui pijat oksitosin yang dapat dilakukan dengan cara memijat area di
sehingga ibu akan merasakan puas, bahagia, percaya diri, karena bisa
memberikan ASI pada bayinya, memikirkan bayinya dengan penuh kasih dan
perasaan positif lainnya akan membuat reflek oksitosin bekerja (Asih dan
Risneni, 2016).
4
rusuk) ke lima hingga keenam sampai ke scapula (tulang belikat) yang akan
kontraksi sel-sel otot polos yang melingkari duktus laktiferus kelenjar mamae
meningkatkan pelancaran ASI dari kelenjar mamae (Suryani dan Astuti, 2013).
responden yang dilakukan pijat oksitosin sebanyak 9 ibu nifas (60%) yang
pengeluaran ASI cepat, 5 ibu nifas (33%) yang pengeluaran ASI normal dan
ibu yang mengalami pengeluaran ASI lambat sebesar 1 ibu nifas (7% ) dan
nifas (80%).
(obstructed duct), sindrom ASI kurang, bayi sering menangis, bayi ikterus
(Marmi, 2012). Oleh karena itu, perlu adanya usaha untuk merangsang hormon
prolaktin dan oksitosin pada ibu setelah melahirkan selain dengan memeras
keluar, menyusui dini dan teratur serta pijat oksitosin (Mardiyaningsih dkk.,
2011).
5
Hasil survei yang dilakukan oleh peneliti terhadap ibu Post Partum di
Puskesmas Karya Penggawa didapatkan hasil bahwa dari 8 ibu Post Partum
primipara, 5 diantaranya mengeluh ASI nya tidak keluar pada hari pertama
terhadap pengeluaran ASI pada ibu Post Partum di Wilayah Kerja Puskesmas
B. Rumusan Masalah
apakah efektivitas pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI pada ibu Post
Tahun 2021?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuiefektivitaspijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI pada ibu
2. Tujuan Khusus
oksitosin
hangat
D. Manfaat Penelitian
pihak, diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
mengenai manfaat pijat oksitosin bagi ibu Post Partum yang bertujuan untuk
2. Manfaat Praktis
Partum.
E. Ruang Lingkup
terhadap pengeluaran ASI Subjek penelitian ini adalah ibu Post Partum di
2021.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
tumbuh kembang seorang anak. ASI adalah cairan hasil sekresi payudara
ibu. ASI merupakan emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan
Air Susu Ibu (ASI) merupakan bahan makanan pertama dan tunggal
yang paling baik, paling sesuai dan paling sempurna bagi bayi, terutama
2015).
9
kolostrum.
10
b. Pembentukan ASI
yaitu:
1) Reflek Prolaktin
2) Reflek Letdown
akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan
lidah, puting susu di tarik lebih jauh dan rahang menekan kadang
payudara di belakang puting susu yang pada saat itu sudah terletak
kelahiran.
d. Proses Laktasi
ASI mulai di produksi saat bayi menghisap payudara ibu, saat proses
dan reflex let down. Refleks prolaktin dan refleks let down di bentuk
kontraksi sel untuk memeras air susu yang telah terproduksi keluar
2015).
a. Frekuensi Penyusuan
b. Berat Lahir
ASI si bayi. Bila umur kehamilan kurang dari 34 minggu, maka bayi
ibu menyusui yang masih berusia remaja dengan gizi yang baik,
lebih dari satu kali, produksi ASI pada hari keempat postpartum jauh
kalinya.
b. Prolaktin
hormone prolaktin.
c. Oksitosin
Rahim pada saat melahirkan dan setelah melahirkan. Pada saat setelah
Yuli Astutik, 2014); (Dr. Taufan Nugroho, Nurrezki,, Desi dan Wilis,,
2014).
oksitosin, yaitu :
yangsedang menyusui
4) Dukungan suami dan keluarga pada ibu yang sedang dalam masa
5. Manfaat ASI
secara murni yaitu bayi hanya di berikan ASI saja tanpa ada makanan
juga bermanfaat bagi ibu bayi, manfaat pemberian ASI bagi ibu dan bayi
sebagai berikut :
bayi, serta dapat pula mengurangi kareis pada gigi akibat kadar
a. Obat-obatan
Sebagian besar obat akan masuk ke ASI dalam jumlah yang lebih
banyak atau lebih sedikit. Sebagian obat ada yang dapat dikonsumsi
selama menyusui
b. Kanker
c. Cedera Payudara
d. Infeksi HIV
melalui ASI.
18
a. Kompres Hangat
payudara adalah :
2015).
b. Tehnik Mermet
c. Breast Care
(Mas'adah, 2015).
c. Bayi akan tertidur tenang selama 3-4 jam jika ASI cukup
pekat.
ASI ibu Post Partum pada penelitian ini yaitu lembar observasi
B. Pijat Oksitosin
bayinya dengan durasi 2-3 menit. Pijat oksitosin dapat dilakukan setiap
berikut:
21
C. Penelitian Terkait
dan kolostrum pada ibu Post Partum pernah dilakukan oleh beberapa
peneliti, diantaranya :
oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu Post Partum”. Penelitian ini
22
D. Kerangka Teori
Gambar 2.2
Kerangka Teori
1. Esterogen dan
Progesteron
2. Prolaktin
3. Oksitosin
4. HPL (Human Placenta
Lactogen)
Faktor yang
Mempengaruhi Keluarnya
Hormon Oksitosin
Sumber (Modifikasi) : Naziroh, 2017;Dr. Taufan Nugroho, Nurrezki,, Desi dan Wilis,,
2014) (Rini Yuli Astutik, 2014) (Risa dan Rika, 2014).
E. Kerangka Konsep
Gambar 2.3
Kerangka Konsep
F. Hipotesis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Tempat
Penggawa
2. Waktu
C. Rancangan Penelitian
Trial (RCT). Penelitian ini dilakukan dengan percobaan acak terkontrol yang
26
Bagan 3.1
Randomize Control Trial (RCT)
1. Populasi
yaitu 65 responden.
2. Sampel
2016). Sampel pada penelitan ini adalah ibu Post Partum yang ASInya
Maret 2021
3. Teknik sampling
a. Kriteria Inklusi
Penggawa
3) Ibu Post Partum hari pertama (2 jam Post Partum) dan belum
mengeluarkan ASI
28
b. Kriteria Eksklusi
E. Variabel Penelitian
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain
(Notoadmodjo, 2018).
1. Variabel Independen
oksitosin
2. Variabel dependen
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Skala
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Ukur
VARIABEL INDEPENDEN
Isnaeni (2015)
G. Alat Ukur
adalah pengumpulan data dengan cara apapun dan selalu di perlukan suatu alat
(Notoatmodjo, 2018). Instrument dalam penelitian ini yaitu SOP pijat oksitosin
H. Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data
yang didapatkan langsung dari responden. Adapun tahapan yang akan dilalui
a. Langkah persiapan
kepada pimpinan
b. Langkah pelaksanaan
permasalahan
pada grup intervensi dan grup kontrol dibantu oleh 2 enumerator yang
pengeluaran ASI pada responden grup kontrol dan grup intervensi. Pada
intervensi
I. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang penting. Hal ini
disajikan. Untuk memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan
sebagai berikut :
1. Editing
atau lembar kuesioner yang telah diisi oleh responden apakan jawaban
2. Coding
3. Processing
komputerisasi
4. Cleaning
5. Analisa data
J. Analisa Data
1. Analisa univariat
2. Analisa bivariat
dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel luar
BAB IV
pekon Way sindi, berdiri sejak tahun 1994. Wilayah kerja Puskesmas Karya
sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja Puskesmas
keluarga.
UKBM.
B. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Pengeluaran ASI
Variabel Pijat Oksitosin Kompres Air Hangat
(%) (%)
Pengeluaran ASI
Lambat 4 (26,7%) 13 (86,7%)
Normal 11 (73,3%) 2 (13,3%)
Cepat 0 0
Total 15 15
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Pijat Oksitosin Kompres Air Hangat
No Variabel
(%) (%)
1 Pendidikan
SMP 0 8 (100%)
SMA 10 (71,4%) 4 (28,6%)
DIII/S1 5 (62,5%) 3 (37,5%)
2 Pekerjaan
IRT 7 (50%) 7 (50%)
Wiraswasta 5 (45,5%) 6 (54,5%)
PNS 3 (60,0%) 2 (40,0%)
2. Analisa Bivariat
Tabel 4.2
Evektifitas Pijat Oksitosin dan Kompres Air Hangat terhadap
Pengeluaran ASI pada Ibu Post Partum
kelompok pijat oksitosin berpeluang 3,2 kali lebih lancer pengeluaran ASI
C. Pembahasan
1. Analisa Univariat
a. Pengeluaran ASI
pengeluaran ASI.
sehingga ibu akan merasakan puas, bahagia, percaya diri, karena bisa
b. Pendidikan
cepat merespon apa yang orang lain berikan dalam hal ini pijat
c. Pekerjaan
kompres air hangat paling banyak yaitu 7 orang (50%) sebagai IRT.
yang dilakukan setiap hari dalam waktu tertentu atau lebih untuk
bahwa ibu dengan pekerjaan IRT akan lebih fokus dalam proses
2. Analisa Bivariat
kelompok pijat oksitosin berpeluang 3,2 kali lebih lancer pengeluaran ASI
hormon oksitosin keluar dan akan membantu pengeluaran air susu ibu,
dibantu dengan isapan bayi pada putting susu pada saat segera setelah bayi
merangsang refleks Let Down saat bayi mengisap aerola yang akan
(Wijayanti,2014).
ASI pada ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Pejeruk Tahun 2017.
memperbanyak ASI ibu Post Partum. Selain itu, pentingnya peran ayah
dicintai dan perhatian, maka akan muncul emosi positif yang akan
lancar.
43
BAB V
A. Kesimpulan
Pengeluaran ASI Pada Ibu Post Partum di Wilayah Kerja Puskesmas Karya
normal (73,3%) dan pada kelompok kompres air hangat yaitu pengeluaran
oksitosin yaitu pendidikan SMA (71,4%) dan pada kelompok kompres air
dan kelompok kompres air hangat paling banyak yaitu 7 orang (50%).
hangat).
B. Saran
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bentuk bahan
mahasiswa.
Asih Yusari & Risneni. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui.
Jakarta: CV. Trans Info Media
Astutik, R.Y. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan dan Menyusui. Jakarta: CV
Trans Info Media.
Astutilk, Yuli, Reni, 2017. Payudara Dan Laktasi. Jakarta: Salemba Medika.
Imam, J., Fitriani, R., & Bustami. 2018. Perlindungan Hak Anak terhadap
Pemberian Air Susu Ibu. Yogyakarta: Deepublish.
Isnaini dan Rama., 2015. Hubungan pijat oksitosin pada ibu nifas terhadap
pengluaran asi di wilayah kerja puskesmas raja basa indah bandar lampung
tahun 2015. Jurnal kebidanan vol 1, no 2, juli 2015: 91-97.
Mardiyaningsih, Eko. 2011. Efektifitas kombinasi teknik marmet dan pijat oksitosin
terhadap produksi ASI ibu post seksio
sesarea.http://jos.unsoed.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/317.
Maryunani, A. 2015. IMD ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi. Jakarta: TIM
Marmi, 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Naziroh, U., Rosyidah, I., & Millia H.R, I. M. H. 2019. Pengaruh Pijat Oksitosin
Terhadap Kelancaran ASI Pada Ibu Primipara (Di Posyandu Balita Desa
Segodobancang Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo) Hospital Majapahit.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto, 11(1),
17-23. https://doi.org/10.5281/zenodo.3514648
Nia Umar S. Sos, 2014. Multitasking Breastfeeding Mama. Jakarta : Pustaka Bunda
Grup.
Rahmiati, L., & Susanti, A. I. 2015. Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui. Jakarta:
Erlangga
Rini, S. dan F. Kumala. 2017. Panduan Asuhan Nifas dan Evidence Based Pratice.
Yogyakarta : Deepublish.
Roito, Juraida. dkk. 2013. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dan Deteksi Dini
Komplikasi. Jakarta : EGC
Suryani, E. dan Widhi Astuti., 2013. Pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi
ASI ibu Post Partum di BPM Wilayah Kabupaten Klaten. Jurnal Terpadu
Ilmu Kesehatan. 41-155.
Ummah. 2014. Pijat Oksitosin untuk Mempercepat Pengeluaran ASI pada Ibu
Pasca Salin Normal di Dusun Sono Desa Ketanen Kecamatan Panceng
Gresik. Surya;02; XVIII.
(……………………..) (………...………………..)
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pijat Oksitosin
Definisi:
Pijat oksitosin merupakan salah satu teknik untuk menjaga kebersihan dan menjaga
kelancaran aliran ASI.
Tujuan :
Persiapan Alat :
1. Kursi
2. Meja
3. Minyak Kelapa
4. Handuk
Persiapan Pasien :
Persiapan Perawat :
Prosedur :
B.Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic
2. Melakukan evaluasi/validasi
3. Melakukan kontrak
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
5. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mencuci tangan
2. Menstimulir puting susu : menarik puting susu dengan pelan-pelan memutar puting
susu dengan perlahan dengan jari-jari
3. Mengurut atau mengusap ringan payudara dengan ringan dengan menggunakan
ujung jari
4. Ibu duduk rileks bersandar ke depan, tangan dilipat di atas meja dengan kepala
diletakkan di atasnya.
6. Penolong memijat kedua sisi tulang belakang menggunakan kedua kepalan tangan
7. Tekan kuat- kuat membentuk gerakan melingkar kecil- kecil dengan kedua ibu
jarinya.
8. Pada saat bersamaan, lakukan pemijatan ke arah bawah pada kedua sisi tulang
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Evaluasi :
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapi
8. Menjaga privacy
Dokumentasi :
Persiapan Alat :
1. Waslap 2 buah
2. Handuk kecil
3. Baby oil
4. 2 buah baskom yang berisi air hangat dan air dingin
5. Kapas
Persiapan Pasien :
Persiapan Lingkungan :
Prosedur :
C. Tahap Kerja
2. Melakukan Pengompresan
Kompres kedua payudara dengan waslap hangat selama 2 menit, kemudian
ganti dengan kompres waslap dingin selama 1 menit. Kompres bergantian
selama 2x berturut-turut akhiri dengan kompres air hangat.
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan
Evaluasi :
Nomor Urut :
Tanggal :
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :……………………..
2. Alamat :……………………....
3. Pendidikan :………………………
4. Pekerjaan :………………………
5. Tanggal dan jam persalinan : …………………….....
6. Pengeluaran ASI
Tanggal dan jam : …………………………..
LEMBAR REKAP DATA OBSERVASI
Berilah tanda () pada kolom observasi sesuai dengan aspek penilaian.
Berilah tanda () pada kolom observasi sesuai dengan aspek penilaian.
Waktu
No Nama/Inisial Kelompok Kategori Coding
Pengeluaran ASI
1 Ny. AN Intervensi 49 Normal 1
2 Ny. AY Intervensi 74 Lambat 0
3 Ny. AF Intervensi 50 Normal 1
4 Ny. N Intervensi 76 Lambat 0
5 Ny. F Intervensi 49 Normal 1
6 Ny. T Intervensi 50 Lambat 0
7 Ny. R Intervensi 61 Normal 1
8 Ny. RI Intervensi 49 Normal 1
9 Ny. T Intervensi 49 Normal 1
10 Ny. W Intervensi 64 Lambat 0
11 Ny. WA Intervensi 49 Normal 1
12 Ny. DF Intervensi 50 Normal 1
13 Ny. VI Intervensi 49 Normal 1
14 Ny. AG Intervensi 50 Normal 1
15 Ny. VN Intervensi 51 Normal 1
16 Ny. A Kontrol 78 Lambat 0
17 Ny. FT Kontrol 71 Lambat 0
18 Ny. GH Kontrol 96 Lambat 0
19 Ny. AZZ Kontrol 81 Lambat 0
20 Ny. MT Kontrol 86 Lambat 0
21 Ny. ZH Kontrol 78 Lambat 0
22 Ny. WT Kontrol 76 Lambat 0
23 Ny. QH Kontrol 49 Lambat 0
24 Ny. NK Kontrol 78 Lambat 0
25 Ny. ZT Kontrol 91 Lambat 0
26 Ny. CT Kontrol 49 Normal 1
27 Ny. KI Kontrol 78 Lambat 0
28 Ny. PT Kontrol 49 Normal 1
29 Ny. SA Kontrol 78 Lambat 0
30 Ny. TS Kontrol 71 Lambat 0
Frequency Table
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
CROSSTABS
/TABLES=Kelompok BY Pengeluaran_ASI
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ CC CORR BTAU RISK CMH(1)
/CELLS=COUNT EXPECTED ROW TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Cases
Pengeluaran ASI
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df sided) sided) sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.50.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Pengeluaran_ASI
/METHOD=ENTER Kelompok.
Regression
Variables Entered/Removeda
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Kelompokb . Enter
Model Summary
ANOVAa
Total 7.367 29
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients