Oleh:
Journal Reading
Oleh:
Lucia Eko Murniati
NIM. P07124520028
Menyetujui,
Pembimbing Klinik
(.............................................)
Nunung Sugiyarti, S.Tr.Keb
NIP.19780401 200604 2 021
Pembimbing Akademik
(.............................................)
Ana Kurniati, SST, M.Keb
NIP.19810401 200312 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iv
BAB I ISI JURNAL..................................................................................... 1
A. Judul Jurnal........................................................................................ 1
B. Abstrak............................................................................................... 1
C. Pendahuluan....................................................................................... 2
D. Metodologi......................................................................................... 3
E. Hasil................................................................................................... 3
F. Pembahasan........................................................................................ 3
G. Kesimpulan ....................................................................................... 4
H. Referensi ........................................................................................... 4
BAB II TELAAH JURNAL........................................................................ 7
A. Problem.............................................................................................. 7
B. Intervention........................................................................................ 7
C. Comparation...................................................................................... 7
D. Outcome............................................................................................. 8
BAB III TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 9
A. Definisi Tuberculosis ........................................................................ 9
B. Epidemiologi...................................................................................... 9
C. Gejala Tuberculosis........................................................................... 10
D. Klasifikasi Tuberculosis..................................................................... 11
E. Etiologi dan Faktor Resiko................................................................ 12
F. Patogenesis......................................................................................... 13
G. Diagnosis............................................................................................ 13
H. Penatalaksanaan Tuberculosis........................................................... 15
I. Kewenangan Bidan terhadap kasus Tuberculosis.............................. 16
BAB IV PENUTUP...................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 19
LAMPIRAN
BAB I
ISI JURNAL
A. Judul Jurnal
Penundaan Pemotongan Tali Pusat Terhadap Apgar Score Bayi Baru
Lahir.
B. Abstrak
Latar belakang: Asfiksia adalah suatu kondisi di mana bayi tidak dapat
langsung bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir. Penilaian
kebugaran pada bayi dapat dihitung menggunakan Skor APGAR pada menit
pertama dan menit kelima pada bayi baru lahir. Tujuan penelitian untuk
mengetahui pengaruh penundaan penjepitan dan pemotongan tali pusat
terhadap perbaikan Skor APGAR bayi baru lahir di RS Sembiring Del
Serdang.
Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini merupakan penelitian
Quasy Eksperimen menggunakan Desain Pra Eksperimental dengan Desain
Hanya Post Test. Teknik yang digunakan untuk sampel penarikan adalah
Purpossive Sampling. Analis diharapkan menggunakan analisis bivariat untuk
menentukan efek penundaan pemotongan tali pusat. Uji normalitas data
menggunakan uji sharpiro-wilk, untuk uji analisis bivariat dilakukan uji
Mann-whitney, P-value diperoleh 0,000 <α 0,005 maka Ho repellent Ha
diterima yang mana artinya ada pengaruh penundaan penjepitan dan
pemotongan tali pusat terhadap Skor APGAR pada bayi baru lahir.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penjepitan tali pusat yang tertunda
pada bayi baru lahir dapat meningkatkan nilai APGAR sehingga dapat
mencegah Asfiksia. Oleh karena itu, diperlukan meningkatkan promosi
kesehatan sehubungan dengan penundaan tersebut pemotongan tali pusat
kepada tenaga medis yang bekerja di bangsal bersalin agar dapat dilaksanakan
mengingat banyaknya keuntungan yang didapat dari Delayed Cord Clamping.
Kesimpulan : ada pengaruh penundaan penjepitan dan pemotongan tali
pusat terhadap Skor APGAR pada bayi baru lahir.
C. Pendahuluan
Perkiraan Angka Kematian Bayi (AKB) di Sumatera Utara tahun 2016
yakni 4 / 1.000 Kelahiran Hidup(Kesehatan, 2017). Penyebab utama kematian
neonatal adalah prematuritas, komplikasi terkait persalinan yaitu asfiksia dan
infeksi serta birth defect (World Health Organization, 2016).
Saat dalam kandungan, sistem tubuh bayi tergantung pada ibu. Pada masa
ini janin akan memperoleh oksigen dari ibu. Pada saat bayi dilahirkan
kedunia, kemudian tali pusarnya dipotong maka secara otomatis
ketergantungannya terhadap ibu terhenti. Baik atau tidaknya fungsi dari
alatalat tubuh diukur dengan suatu penilaian ataupun tes yang di sebut dengan
tes APGAR. Saat masa fetus, plasenta memegang peran oksigenasi dalam
otak, setelah proses persalinan bayi lahir, paru langsung mengambil alih
fungsi plasenta. Terjadi peralihan peran oksigenasi dari plasenta ke paru bayi
pada masa setelah bayi lahir dan sebelum plasenta dilahirkan, pada masa ini,
oksigenasi bayi melalui plasenta masih tetap berjalan karena darah masih
ditransfusikan ke bayi, hal ini disebut dengan transfusi plasental (Niermeyer
and Velaphi, 2013).
Dengan adanya proses tersebut dapat mempengaruhi kadar hemoglobin
(Hb), hematokrit (Ht), menambah volume darah atau eritrosit, sehingga dapat
mencegah terjadinya hipovolemi serta hipotensi pada Bayi Baru Lahir,
sehingga otak masih mendapatkan suplai oksigen yang baik dan cukup.
Intervensi yang di lakukan pada masa transisi dapat menurunkan volume
darah pada neonatus sekitar 25–40%. Setelah paru memegang peran dalam
kebutuhan oksigenasi, peran oksigenasi pada plasenta akan berhenti,
kemudian pembuluh darah tali pusat menutup namun oksigenasi otak tidak
sempat terhenti (Mcdonald et al., 2014).
Waktu yang baik dan untuk melakukan penjepitan tali pusat sampai saat
ini masih banyak diperdebatkan oleh para ahli. WHO sendiri
merekomendasikan penundaan penjepitan antara 60-120 detik. Perdebatan
mengenai penundaan pemotongan tali pusat telah berlangsung lama, jawaban
dari pertanyaan mana yang lebih baik bagi bayi mengenai kapan waktu yang
pas untuk di lakukan penjepitan dan penundaan para ahli masih berbeda
pandangan (Mcdonald et al., 2013) World Health Organization (WHO) sendiri
kini mengeluarkan pedoman terkait penjepitan dan pemotongan tali pusat bayi
baru lahir. Penundaan penjepitan tali pusat lebih dari 120 detik
direkomendasikan untuk meningkatkan derajat kesehatan BBL serta nutrisi
pada bayi. Namun masih banyak penulis yang melakukan penelitian terkait hal
ini baik pada bayi preterm maupun aterm (World Health Organization, 2014).
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian apakah ada pengaruh penundaan penjepitan dan pemotongan tali
pusat terhadap APGAR Score Bayi Baru Lahir.
D. Metodologi
Jenis penelitian dalam jurnal ini menggunakan penelitian kuantitatif
dengan desain “Quasy Experiment” dan menggunakan rancangan “Post-Test
Only With Control Group“. Peneltian di lakukan di RSU Sembiring Deli
Serdang Tahun 2020. Penarikan sampel menggunakan metode purposive
sampling sehingga di dapatkan sampel sebanyak 18 orang sampel dengan
kriteria yang sudah di tetapkan oleh peneliti, yaitu BBL dengan berat lahir (≥
2500 g - 4000 gr), Tunggal, spontan, Aterm, dan persalinan pervaginam, Ibu :
tidak menderita DM, hipertensi (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan
diastolik ≥90 mmHg), preeklamsi/eklamsi, perdarahan antepartum/solutio
plasenta dan inersia/atonia uteri; tidak ada cacat bawaan pada BBL; orangtua
bersedia berpartisipasi dalam penelitian. Kriteria Ekslusi dalam penelitian ini :
preterm atau tidak cukup bulan; persalinan dengan tindakan bedah kebidanan
(forsep, vakum, ekstraktor, maupun SC); adanya riwayat penyakit kronis
selama ibu hamil; terdapat cacat bawaan pada BBL.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis bivariat untuk
mengetahui perbedaan pengaruh penundaan pemotongan terhadap nilai
APGAR pada menit pertama dan menit ke 5 pada kelompok control dan
kelompok intervensi menggunakan uji statistik wilcoxon signed ranks test.
E. Hasil
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penjepitan tali pusat yang tertunda
pada bayi baru lahir dapat meningkatkan nilai APGAR sehingga dapat
mencegah Asfiksia. Oleh karena itu, diperlukan meningkatkan promosi
kesehatan sehubungan dengan penundaan tersebut pemotongan tali pusat
kepada tenaga medis yang bekerja di bangsal bersalin agar dapat dilaksanakan
mengingat banyaknya keuntungan yang didapat dari Delayed Cord Clamping.
Ada pengaruh penundaan penjepitan dan pemotongan tali pusat terhadap
Skor APGAR pada bayi baru lahir.
F. Pembahasan
Berdasarkan analisis pengaruh penundaan penjepitan dan pemotongan
tali pusat terhadap nilai APGAR pada bayi baru lahir terlihat bahwa pada
kelompok intervensi yang menyatakan didapat hasil bahwa pada Nilai P-
value 0,000 <α 0,005 maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat
pengaruh penundaan penjepitan dan pemotongan tali pusat terhadap nilai
APGAR pada bayi baru lahir di RSU Sembiring tahun 2020.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan bahasan dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh penundaan penjepitan dan pemotongan tali pusat terhadap
nilai APGAR pada bayi baru lahir di RSU Sembiring 2020.
H. Referensi
1. Aladangady N, McHugh S, Aitchison TC, Wardrop CA, H. B. (2016)
Infants’s blood volume in controlled trial of placental transfusion at
preterm delivery. PediatricsNelnsoTu LJ, Wells CD. Global epidemiology
of childhood berculosis. Int J Tuberc Lung Dis. 2004;8:636-47.
2. Indonesian Ministry of Health (2018) Indonesia Health Profile, 2017,
Ministry of Health Indonesia. Available at: website:
http://www.kemkes.go.id
3. J, M. S. et al. (2013) „Effect of timing of umbilical cord clamping of term
infants on maternal and neonatal outcomes‟, Cochrane Database of
Systematic Reviews.
4. Kesehatan, D. (2017) „Profil Kesehatan Sumatera Utara‟, Profil
Kesehatan Sumatera Utara. Dinas Kesehatan provinsi Sumatera Utara.
5. Mcdonald, S. J. et al. (2013) „Effect of timing of umbilical cord clamping
of term infants on maternal and neonatal outcomes‟, Cochrane Database of
Systematic Reviews. doi: 10.1002/14651858.CD004074.pub3.
6. Mcdonald, S. J. et al. (2014) „Cochrane in context: Effect of timing of
umbilical cord clamping in term infants on maternal and neonatal
outcomes‟, Evidence-Based Child Health. doi: 10.1002/ebch.1965.
7. Niermeyer, S. and Velaphi, S. (2013) „Promoting physiologic transition at
birth: Re-examining resuscitation and the timing of cord clamping‟,
Seminars in Fetal and Neonatal Medicine. Elsevier Ltd, 18(6), pp. 385–
392. doi: 10.1016/j.siny.2013.08.008.
8. Notoatmodjo (2018) „Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.‟, Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
9. Podungge, Y. (2019) „Pengaruh Penundaan Penjepitan Tali Pusat
Terhadap Kadar Haemoglobin Bayi Baru Lahir Di Puskesmas Sipatana
Kota Gorontalo‟, Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK), 1(3).
10. Santosa, Q. (2018) „Pengaruh Waktu Penjepitan Tali Pusat Terhadap
Kadar Hemoglobin Dan Hematokrit Bayi Baru Lahir‟.
11. Watterberg, K. L. et al. (2015) „The apgar score‟, Pediatrics. doi:
10.1542/peds.2015-2651.
12. World Health Organization (2014) „Optimal timing of cord clamping for
the prevention of iron deficiency anaemia in infants‟. Available at:
https://www.who.int/elena/titles/cord_ clamping/en/.
13. World Health Organization (2016) No Title.
BAB II
TELAAH JURNAL
A. Problem
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penundaan penjepitan
dan pemotongan tali pusat terhadap perbaikan Skor APGAR bayi baru lahir di
RS Sembiring Del Serdang.
B. Intervention
Intervensi penelitian dalam jurnal ini antara lain dengan menganalisis
secara univariat distribusi frekuensi nilai APGAR pada menit pertama (1)
pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Menganalisis secara bivariat
peangaruh penundaan penjepitan dan pemotongan tali pusat terhadap nilai
APGAR pada bayi baru lahir. Didapatkan hasil bahwa pada Nilai P-value
0,000 <α 0,005 maka H0 diolak Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh
penundaan penjepitan dan pemotongan tali pusat terhadap nilai APGAR pada
bayi baru lahir di RSU Sembiring 2020.
C. Comparison
Perbandingan jurnal ini adalah jurnal tentang:
1. ‘Pengaruh Penundaan Penjepitan Tali Pusat Terhadap Kadar Hemoglobin
Bayi Baru Lahir Di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo’
Hasil :
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar Hb bayi baru lahir yang
dilakukan penundaan penjepitan tali pusat (21,80 gr/dL) lebih tinggi
dibandingkan kelompok penjepitan tali pusat segera (17,48 gr/dL).
D. Outcome
Dari hasil penelitian ini terbukti ada pengaruh penundaan penjepitan dan
pemotongan tali pusat terhadap Skor APGAR pada bayi baru lahir.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
B. Tanda gejala
C. Epidemiologi
D. Etiologi dan Faktor Resiko
E. Patogenesis
F. Pemeriksaan penunjang lain
G. Penataksanaan
H. Kewenangan Bidan