Anda di halaman 1dari 91

PENGARUH EFEKTIVITAS BIRTH BALL TERHADAP KEMAJUAN

PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS KADEMANGAN

KABUPATEN CIANJUR

TAHUN 2022

Laporan Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Terapan Kebidanan (S.Tr.Keb)

Disusun Oleh :
Nama : Anggi Novianti Dewi
NPM : L0450462105057

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKNIK BHAKTI ASIH PURWAKARTA
TAHUN 2022
PERNYATAAN KEASLIAN HASIL PENELITIAN

Mahasiswi Politeknik Bhakti Asih Purwakarta

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Anggi Novianti Dewi

NPM : L0450462105057

Judul : Pengaruh Efektivitas Birth Ball Terhadap Kemajuan Persalinan

Kala 1 Fase Aktif Di Wilayah Kerja Puskesmas Kademangan

Kabupaten Cianjur Tahun 2022

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penelitian ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri, bebas dari peniruan terhadap karya dari orang

lain. Kutipan pendapat dan tulisan orang lain ditunjukkan sesuai dengan cara-cara

penulisan karya ilmiah yang berlaku.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa dalam

penelitian ini terkandung ciri-ciri plagiat dan bentuk-bentuk peniruan lain yang

dianggap melanggar peraturan, maka saya bersedia menerima sanksi atas

perbuatan tersebut.

Purwakarta, 13 Mei 2022

Yang membuat pernyataan,

Anggi Novianti Dewi

i
HALAMAN JUDUL

PENGARUH EFEKTIVITAS BIRTH BALL TERHADAP KEMAJUAN


PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS KADEMANGAN

KABUPATEN CIANJUR

TAHUN 2022

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh


gelar Sarjana Terapan Kebidanan (S.Tr.Keb)

Disusun Oleh :

Nama : Anggi Novianti Dewi


NPM : L0450462105057

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKNIK BHAKTI ASIH PURWAKARTA
TAHUN 2022
ii
POLITEKNIK BHAKTI ASIH PURWAKARTA
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
SKRIPSI, 17 MEI 2022
ANGGI NOVIANTI DEWI

Pengaruh Efektivitas Birth Ball Terhadap Kemajuan Persalinan Kala 1 Fase Aktif Di
Wilayah Kerja Puskesmas Kademangan Kabupaten Cianjur Tahun 2022

XVI + 60 Halaman, 5 tabel, 4 gambar, 2 bagan, 10 lampiran.

ABSTRAK

Latar Belakang: Kematian ibu yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh beberapa
faktor, diantaranya adalah partus lama atau partus macet sebesar 5%, upaya yang dapat
dilakukan dalam mencegah persalinan lama yaitu dengan birthting ball yang
mendukung persalinan agar dapat berjalan secara fisiologis.

Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh efektivitas birth ball terhadap kemajuan persalinan
kala 1 fase aktif di Wilayah Kerja Puskemas Kademangan Tahun 2022.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian studi analitik dengan tujuan melihat
hubungan dua variable atau lebih tanpa adanya perlakuan atau intervensi.populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di wilayh kerja puskesmas kademangan
kabupaten cianjur tahun 2022 dengan jumlah sampel 32 responden, Sampel diambil
dengan teknik purposive sampling yaitu berdasarkan pertimbangan tertentu yang telah
dibuat oleh peneliti.

Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan ibu bersalin dengan distribusi frekuensi berdasar
usia 20-35 tahun sebanyak 25 orang, paritas primigravida sebanyak 22 orang, usia
kehamilan 37-40 week sebanyak 29 orang, dan berdasar pendidikan SMA sebanyak 12
orang, dan terdapat pengaruh yang signifikan antara efektivitas birth ball terhadap
kemajuan persalinan kala 1 fase aktif di wilayah kerja Puskesmas Kademangan
Kabupaten Cianjur tahun 2022 dengan p value= 0,0001 <α (0,05)

Kesimpulan: Ada pengaruh efektivitas birth ball terhadap kemajuan persalinan kala 1
fase aktif di wilayah kerja Puskesmas Kademangan Kabupaten Cianjur Tahun 2022

Saran: Disarankan teknik birth ball dapat dilakukan sebagai salah satu metode untuk
mempersingkat kemajuan persalinan kala 1 fase aktif.

Kata kunci : Persalinan, teknik birth ball, kemajuan persalinan

iii
POLITEKNIK BHAKTI ASIH PURWAKARTA
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
SKRIPSI, 17 MEI 2022
ANGGI NOVIANTI DEWI

The Effect of Birth Ball Effectiveness on the Progress of Childbirth during the Active
Phase 1 in the Work Area of the Kademangan Health Center, Cianjur Regency in 2022

XVI + 60 Pages, 5 tables, 4 pictures, 2 charts, 10 attachments.

ABSTRACT
Budi, K. V. (2021). Kasus Kematian Ibu. databoks.katadata.co.id , 1.
Kambarwati. (2019). BAB II. eprint.undip , 13.
Mutoharoh Siti, K. I. (2019). Efektivitas birth ball selama kehamilan terhadap lama persalinan.
Yogyakarta: LeutikaPrio.
Mutoharoh Siti, Kusumastuti,Indrayani Eni. (2019). Efektivitas birth ball selama kehamilan
terhadap lama persalinan. Yogyakarta: leutikaprio.
Rohani, D. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.
Sulistyawati, A. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika.

Background: Maternal mortality that occurs in Indonesia is caused by several factors,


including prolonged or obstructed labor by 5%, efforts that can be made to prevent long
labor is with a birthting ball that supports childbirth so that it can run physiologically.

Objective: To determine the effect of the effectiveness of the birth ball on the progress
of active phase 1 labor in the Kademangan Community Health Center in 2022.

Methods: This research is an analytical study with the aim of looking at the relationship
between two or more variables without any treatment or intervention. The population in
this study were all mothers who gave birth in the working area of the Kademangan
Public Health Center, Cianjur Regency in 2022 with a sample of 32 respondents. The
sample was taken using a purposive technique. sampling is based on certain
considerations that have been made by the researcher.

Results: The results of this study showed that there were 25 women giving birth with a
frequency distribution based on age 20-35 years, primigravida parity as many as 22
people, gestational age 37-40 weeks as many as 29 people, and based on high school
education as many as 12 people, and there was a significant effect. between the
effectiveness of the birth ball on the progress of active phase 1 labor in the working area
of the Kademangan Health Center, Cianjur Regency in 2022 with p value = 0.0001 <α
(0.05)

Conclusion: There is an effect of the effectiveness of the birth ball on the progress of
active phase 1 labor in the working area of the Kademangan Health Center, Cianjur
Regency in 2022

iv
Suggestion: It is suggested that the birth ball technique can be used as a method to
shorten the progress of the active phase of the 1st stage of labor.

Keywords: Labor, birth ball technique, progress of labor

v
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Pengaruh Efektivitas Birth Ball Terhadap Kemajuan Persalinan Kala 1 Fase Aktif

Di Wilayah Kerja Puskesmas Kademangan Kabupaten Cianjur

Tahun 2022

Telah Disetujui Untuk Diuji Tim Penguji Skripsi Prodi Sarjana

Terapan Kebidanan Politekhnik Bhakti Asih Purwakarta

Pembimbing 1 Pembimbing 2

(Armiyanti,SST.,M.Tr.Keb) (Bunga Sagita.,S.ST.M.Kes)

Mengetahui

Direktur,

(Dr. Hj.Mutmainah,S.ST.,SKM.,M.Kes)

vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Anggi Novianti Dewi

Tempat Tanggal Lahir : Cianjur, 18 November 1993

Alamat : Kp. Argamulya RT 02 RW 04 Desa Cikidang Bayabang

Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur

Riwayat Pendidikan : SDN Cintanagara : Thn 2000-2006

SMPN 1 Mande : Thn 2006-2009

SMAN 1 Ciranjang : Thn 2009-2012

D-III Kebidanan Cianjur : Thn 2012-2015

S.1 Politekhnik Bhakti Asih

Purwakarta : Thn 2021-2022

Riwayat Pekerjaan : BPM Ucu Rohanah : Thn 2015-2016

Klinik Genah : Thn 2016-2017

BPM Fiska Apriliani : Thn 2017-2021

Puskesmas Sukamahi : Thn 2019-2020

Puskesmas Kademangan : Thn 2020-Sekarang

vii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan

Rahmat dan Karunia-Nya yang diberikan kepada penulis, atas segala kemudahan-

kemudahan yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Efektivitas Birth Ball Terhadap Kemajuan Persalinan Kala 1 Fase Aktif Di

Wilayah Kerja Puskesmas Kademangan Kabupaten Cianjur Tahun 2022”. Penyusunan

skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana

Terapan Kebidanan.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan, arahan,

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Hj. Maimunah, S.ST., SKM., M.Kes, selaku Direktur Politeknik Bhakti Asih

Purwakarta

2. Armiyanti,SST.,M.Tr.Keb, selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktunya,

memberikan bimbingan, masukkan, arahan, motivasi dan selalu mengingatkan cara

penulisan yang baik dan benar yang sangat bermanfaat bagi penulis.

3. Bunga Sagita,S.ST.,M.Kes, Selaku pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya, memberikan bimbingan, masukkan, arahan, motivasi dan selalu

mengingatkan cara penulisan yang baik dan benar yang sangat bermanfaat bagi

penulis.

4. Seluruh dosen dan staf Politekhnik Bhakti Asih Purwakarta yang telah memberikan

dukungan, dan motivasi

viii
5. Kedua orang tua tercinta Bpk H.Komarudin dan Tati Warnati, S.Pd, serta suami

Soviandi S.Pd. beserta keluarga besar yang telah memberi dorongan baik moril

maupun materil dengan kasih sayang dan do’a yang selalu menyertaiku dalam

menggapai cita.

6. Rekan-Rekan seperjuangan Sarjana Terapan Kebidanan Politekhnik Bhakti Asih

Purwakarta

7. Seluruh Pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan

jauh dari kualifikasi sempurna baik dari pengetahuan maupun kemampuan. Hal itu

disebabkan keterbatasan yang dimiliki penulis, akhir kata penulis berharap semoga

Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Terima kasih.

Cianjur, Mei 2022

Penulis

Anggi Novianti Dewi

ix
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN HASIL PENELITIAN .............................................i

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................ii

ABSTRAK..............................................................................................................iii

ABSTRACT ............................................................................................................iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN .........................................................................vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...............................................................................vii

KATA PENGANTAR..........................................................................................viii

DAFTAR ISI............................................................................................................x

DAFTAR TABEL ..................................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xvi

DAFTAR BAGAN...............................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Pertanyaan Penelitian

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

2. Tujuan Khusus

E. Manfaat Penulisan

1. Bagi Tempat Penelitian

x
2. Bagi Institusi Pendidikan

3. Bagi Peneliti

F. Ruang Lingkup Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................7

A. Persalinan

1. Definisi Penelitian

2. Sebab-Sebab Mulainya Persalinan

3. Tanda dan Gejala Persalinan

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persalinan

5. Tahapan Persalinan

B. Birth Ball

1. Definisi Birth Ball

2. Tujuan Terapi Birth Ball

3. Indikasi dan Kontradiksi Terapi Birth Ball

4. Persiapan

5. Teknik dan Cara Melakukan Birth Ball

C. Kemajuan Persalinan

1. Kemajuan Persalinan Kala I

2. Kemajuan Pada Kondisi Janin

3. Kemajuan Pada Kondisi Ibu

xi
4. Komplikasi Kemajuan Persalinan

D. Partograf

1. Definisi Partograf

2. Waktu Pengisisan Partograf

3. Isi Partograf

4. Cara Pengisian Partograf

E. Contoh Penelitian Sebelumnya Tentang Birth Ball

F. Kerangka Teori

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL..................37

A. Kerangka Konsep Penelitian

B. Variabel dan Definisi Penelitian

C. Hipotesis

BAB IV METODE PENELITIAN..................................................................... 41

A. Desain Penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

2. Sampel

D. Pengukuran Penelitian

1. Kriteria Inklusi

xii
2. Kriteria Eksklusi

3. Kriteria Drop Out

E. Pengumpulan Data

1. Jenis dan Sumber Data

2. Teknik Pengumpulan Data

3. Instrumen Penelitian

4. Pengolahan Data

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Univariat

2. Analisis Bivariat

BAB V HASIL PENELITIAN..............................................................................49

A. Hasil Penelitian

B. Hasil Analisis Univariat

C. Hasil Analisis Bivariat

BAB VI PEMBAHASAN.....................................................................................52

A. Gambaran karakteristik individu pada ibu bersalin di wilayah kerja

Puskesmas kademangan kabupaten cianjur tahun 2022........................52

B. Pengaruh Birth ball dengan kemajuan persalinan kala 1 fase aktif di

Wilayah Kerja puskesmas kademangan kabupaten cianjur tahun

2022.......................................................................................................53

xiii
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................57

A. Kesimpulan

A. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Lama Persalinan ........................................................................................15

Tabel 2.2 Contoh Penelitian Sebelumnya................................................................. 33

Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional.............................................................38

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia, Paritas, Usia

Kehamilan dan Pendidikan Pada Ibu Bersalin di Wilayah Kerja

Puskesmas Kademangan Kabupaten Cainjur Tahun 2022.........................49

Tabel 5.2 Pengaruh Brith Ball terhadap Kemajuan Persalinan Kala I Fase

Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kademangan Kabupaten

Cianjur Tahun 2022....................................................................................50

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Posisi duduk diatas bola...........................................................................20

Gambar 2.2 Posisi berdiri bersandar diatas bola...........................................................21

Gambar 2.3 Posisi berlutut dan bersandar diatas bola..................................................22

Gambar 2.4 Posisi jongkok bersandar pada bola..........................................................23

xvi
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori.........................................................................................36

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian....................................................................37

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah proses alamiah yang dialami perempuan, merupakan

pengeluaran hasil konsepsi yang telah mampu hidup diluar kandungan melalui

beberapa proses seperti adanya penipisan dan pembukaan serviks, serta adanya

kontraksi yang berlangsung dalam waktu tertentu tanpa adanya penyulit.

(Rohani, 2011)

Persalinan adalah proses pengeluaran konsepsi (janin dan plasenta) yang

telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau

melaui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).

(Sulistyawati, 2010)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, jumlah kematian ibu di

Indonesia sebanyak 4.627 jiwa pada 2020. Jumlah tersebut meningkat 8,92%

dari tahun sebelumnya yang sebanyak 4.197 jiwa. Berdasarkan provinsi,

sebanyak 745 ibu yang meninggal dunia berada di Jawa Barat pada tahun lalu.

Proporsinya mencapai 16,1% dari total kematian ibu di tanah air. (Budi, 2021)

Kematian ibu merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia.

Berdasarkan angka-angka hasil survei nasional hingga tahun 2012. Angka

Kematian Ibu (AKI) belum menunjukkan perbaikan (GKIA, 2016). Angka

xviii
kematian di Indonesia pada 2015 masih tinggi, yaitu 305 per 100.000

kelahiran hidup. Kematian ibu yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh

beberapa faktor, diantaranya adalah partus lama atau partus macet sebesar 5%

partus yang berlangsung lebih dari 18 jam ini akan menyebabkan ibu mengalami

infeksi, dehidrasi, dan kelelahan sehingga meningkatkan risiko kematian bagi

ibu. (Mutoharoh Siti, 2019)

Pergeseran paradigma untuk mencegah partus lama dengan memberikan

asuhan persalinan normal yang mengandalkan penggunaan partograf untuk

memantau kondisi ibu dan janin serta kemajuan proses persalinan diharapkan

menjadi salah satu upaya yang dapat diterapkan sesuai dengan standar asuhan bagi

semua ibu bersalin disetiap tahapan persalinan oleh setiap penolong persalinan

dimanapun hal tersebut terjadi. Dukungan suami atau kerabat yang diharapkan

mampu memberikan rasa tenang, aman, mengenali kebutuhan ibu akan layanan

persalinan selama proses persalinan berlangsung juga akan membantu kelancaran

proses persalinan ibu. Penerapan praktik terbaik asuhan persalinan normal yang

dilakukan secara optimal terbukti mampu mencegah terjadinya berbagai penyulit

yang dapat mengancam keselamatan ibu dan bayi diharapkan mampu

memperbaiki status kesehatan dan kualitas hidup masyarakat di Indonesia (JNPK-

KR, 2014).

Aprilia (2011) dalam Gustyar (2017) menyatakan bahwa selain

menggunakan partograf, ada beberapa upaya fisiologis yang dapat dilakukan

untuk mencegah persalinan lama seperti, senam hamil dan teknik napas dalam.

xix
Upaya lainnya dalam mencegah persalinan lama yaitu dengan birthing ball yang

mendukung persalinan agar dapat berjalan secara fisiologis. Hal ini juga

merupakan salah satu metode yang sangat membantu merespon rasa sakit dengan

cara aktif dan mengurangi lama persalinan kala I fase aktif. Pelvic rocking dengan

birthing ball adalah cara menambah ukuran rongga pelvis dengan menggoyang

panggul di atas bola dan dengan perlahan mengayunkan pinggul ke depan dan ke

belakang, sisi kanan, kiri, dan melingkar.

Birth ball adalah sebuah bola terapi fisik yang membantu kemajuan

persalinan dan dapat digunakan dlam berbagai posisi. Salah satu gerakan latihan

birth ball berupa duduk diatas bola dengan menggoyangkan panggul dinilai

mampu memberikan kenyamanan dan mempercepat waktu persalinan.

Penggunaan birth ball selama kehamilan akan merangsang refleks

postural dan menjaga otot-otot yang mendukung tulang belakang. Posisi duduk

diatas bola diasumsikan mirip dengan berjongkok membuka panggul sehingga

membantu mempercepat persalinan. Jika bola diletakan diatas tempat tidur,

kemudian dilakukan latihan dengan posisi berlutut atau membungkuk dengan

berat badan bertumpu diatas bola, bergerak mendorong panggul maka bayi akan

berubah ke posisi yang benar. Kegiatan ini akan bermanfaat dalam mempersingkat

waktu bersalin (Mutoharoh Siti, 2019).

Peneliatan Annisa Al Faiq Agma di Klinik Pratama Tanjung Deli Dua

Medan menyatakan Dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Pengaruh

Pelaksanaan Pelvic Rocking dengan Birth Ball terhadap Kemajuan Persalinan

pada Ibu Bersalin di Klinik Pratama Tanjung Deli Tua Tahun 2018 didapatkan

xx
hasil bahwa kemajuan persalinan untuk status birth ball dilakukan dengan sampel

berjumlah 15 orang mempunyai rata-rata kemajuan persalinan sebesar 143 menit

dengan simpangan baku sebesar 49,63 sedangkan kemajuan persalinan untuk

status birth ball tidak dilakukan dengan sampel berjumlah 15 orang mempunyai

ratarata kemajuan persalinan sebesar 281 menit dengan simpangan baku sebesar

81,27. Dengan menggunakan uji t sampel independen dimana nilai varians

dianggap berbeda dan hipotesis alternatifnya yaitu rata-rata kemajuan persalinan

untuk status birth ball dilakukan dan tidak dilakukan adalah berbeda (two-tailed).

Dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai p-value 0,00001 <

0,05 yang berarti ada pengaruh yang bermakna antara pelvic rocking dengan birth

ball terhadap kemajuan persalinan. Rata-rata kemajuan persalinan untuk status

birth balldilakukan dan tidak dilakukan adalah berbeda dimana status birth ball

dilakukan lebih cepat 138,2 menit dibandingkan dengan status birth ball tidak

dilakukan.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Efektivitas Birth ball Terhadap

Kemajuan Persalinan Kala Satu Fase Aktif Di Wilayah Kerja Puskesmas

Kademangan Kabupaten Cianjur Tahun 2022?”

xxi
B. Rumusan Masalah

Untuk menilai kemjauan persalinan obeservasi yang ketat harus dilakukan

selama kala 1 persalinan untuk keselamatan ibu, hasil observasi dicatat dalam partograf,

pemantauan kala satu fase aktif dalam partograf adalah kontraksi, lama kontraksi,

pembukaan dan penurunan bagian terendah janin. Apakah ada pengaruh efektivitas

Birth ball terhadap kemajuan persalinan kala satu fase aktif karena birth ball dapat

menambah aliran darah meuju rahim, plasenta, dan bayi. Mengurangi tekanan dan

menambah outlet panggul 30%. Membuat rasa nyaman di daerah lutut dan pergelangan

kaki. Memberikan tekanan balik di daerah perineum dan juga paha. Melalui gaya

gravitasi, birth ball juga mendorong bayi untuk turun sehingga proses persalinan

menjadi lebih cepat.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana cara untuk menganalisis aktivitas birth ball terhadap kemajuan

persalinan kala 1 fase aktifpada ibu bersalin di wilayah kerja puskesmas

kademangan tahun 2022

2. Bagaimana cara mengetahui pengaruh birth ball terhadap kemajuan persalinan kala

1 fase aktif pada ibu bersalin di wilayah kerja puskesmas kademangan tahun 2022

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh efektivitas birth ball terhadap kemajuan

persalinan kala 1 fase aktif.

22
2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi usia ibu bersalin di wilayah Puskesmas

Kademangan tahun 2022

b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi paritas ibu bersalin di wilayah Puskesmas

Kademangan tahun 2022

c. Untuk mengetahui distribusi frekuensi usia kehamilan ibu bersalin di wilayah

Puskesmas Kademangan tahun 2022

d. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pendidikan ibu bersalin di wilayah

Puskesmas Kademangan tahun 2022

e. Untuk menganalisis efektivitas birthball terhadap kemajuan persalinan kala 1

fase aktif pada ibu bersalin di wilayah Puskesmas Kademangan tahun 2022

E. Manfaat Penulisan

1. Bagi Tempat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini bisa dijadikan referensi untuk menilai

kemajuan persalinan pada ibu bersalin dengan menggunakan tekhnik non

farmakologis yaitu tekhnik birthball.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan referensi untuk

mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya mengenai ibu bersalin

dengan tekhnik birthball dan memberikan masukan untuk kegiatan penelitian serta

menambah wawasan khususnya program studi kebidanan.

23
3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan

memberikan motivasi untuk melakukan penelitian yang lebih baik atau dapat

melanjutkan penelitian yang telah ada.

F. Ruang lingkup penelitian

Penelitian ini arahkan pada pengaruh kejadian yang berhubungan dengan

efektivitas tekhnik birthball pada ibu bersalin kala 1 fase aktif di wilayah Puskesmas

Kademangan Kabupaten Cianjur tahun 2022. Cara pengambilan data yang digunakan

yaitu dengan lembar observasi partograf responden. Jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu data primer yang didapatkan langsung dari responden. Peneliti juga

membatasi variabel independent yang diteliti yaitu kemajuan persalinan kala 1 fase

aktif sedangkan variabel dependent yang diteliti yaitu Efektivitas birthball. Peneliti

ingin mengetahui pengaruh efektivitas birthball terhadap kemajuan persalinan kala satu

fase aktif. Hasil penelitian ini akan dianalisa dengan analisa univariat dan bivariat

dengan bantuan program SPSS.

24
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Persalinan

1. Definisi Persalinan

Persalinan adalah proses alamiah yang dialami perempuan, merupakan

pengeluaran hasil konsepsi yang telah mampu hidup diluar kandungan melalui

beberapa proses seperti adanya penipisan dan pembukaan serviks, serta adanya

kontraksi yang berlangsung dalam waktu tertentu tanpa adanya penyulit (Rohani,

2014).

2. Sebab-Sebab Mulainya Persalinan

Sebab-sebab mulainya persalinan belum diketahui secara pasti. Banyak factor

yang memegang peranan dan bekerjasama sehingga terjadi persalinan. Beberapa teori

yang dikemukakan sebagai penyebab persalinan ialah :

a. Penurunan Kadar Progesteron

Menjelang persalinan, progesteron tubuh menurun dan estrogen meningkat.

Pada trimester ketiga, progesterone dan prostaglandin banyak terdapat di

myometrium. Progesterone menyebabkan relaksasi pada myometrium, sedangkan

estrogen menyebabkan kontraksi myometrium dan prodeksi prostaglandin.

b. Teori Oxytocin pada Akhir Kehamilan

Kadar oxytocin bertambah oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.

Oksitosin merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari yang berperan

25
penting yang menyebabkan persalinan dan mempertahankan kontraksi uterus

selama proses persalinan.

c. Ketegangan Otot

Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila dindingnya

terenggang oleh kerena isinya.

d. Coristol

Hormon coristol diproduksi dalam kelenjar adrenal janin sebelum persalinan

dan menyebabkan onset persalinan dengan meningkatkan produksi estrogen dari

plasenta. Hormone ini menyebabkan uterus menjadi lebih sensitif terhadap

oksitosin dan prostaglandin.

e. Plasenta Menua

Penuaan plasenta menyebabkan insufisiensi nutrisi ke fetus.

f. Teori prostaglandin

Prostaglandin menyebabkan jaringan serviks lebih lunak, tipis dan membuka

saat persalinan. Hormone ini banyak dijumpai pada darah ibu dan janin, dan cairan

amnion pada akhir kehamilan dan selama proses persalinan.

3. Tanda dan Gejala Persalinan

Tanda dan Gejala persalinan sebagai berikut (Rohani, 2014) :

a. Timbul rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering danteratur.

b. Keluar lendir bercampur darah (bloody show) yang lebih banyak karena robekan

kecil pada serviks.Sumbatan mukus yang berasal dari sekresi servikal dari

proliferasi kelenjar mukosa servikal pada awal kehamilan, berperan sebagai barier

26
protektif dan menutup servikal selama kehamilan. Bloody show adalah pengeluaran

dari mukus.

c. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya. Pemecahan membran yang

normal terjadi pada kala I persalinan. Hal ini terjadi pada 12% wanita, dan lebih

dari 80%wanita akan memulai persalinan secara spontan dalam 24 jam.

d. Pada pemeriksaan serviks dalam: serviks mendatar dan pembukaan telah ada.

Berikut ini adalah perbedaan penipisan dan dilatasi serviks antara nulipara dan

multipara.

1) Nulipara

Biasanya sebelum persalinan, serviks menipis sekitar 50-60% dan

pembukaan sampai 1 cm dan dengan dimulainya persalinan, biasanya ibu

nulipara mengalami penipisan serviks 50-100%, kemudian mulai terjadi

pembukaan.

2) Multipara

Pada multipara sering kali serviks tidak menipis pada awal persalinan,

tetapi hanya pembukaan 1-2 cm. biasanya pada mutipara serviks akan

membuka, kemudian diteruskan dengan penipisan.

e. Kontraksi uterus mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi minimal 2 kali

dalam 10 menit). Sifat His persalinan :

1) Pinggang terasa sakit yang menjalar ke depan

2) Sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatan nya makinbesar

3) Mempunyai pengaruh terhadap pembukaan serviks

27
4) Makin beraktifitas (jalan), kekuatan makin bertambah

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

Persalinan dapat berjalan normal apabila ketiga factor fisik 3 P yaitu power,

passage, dan passanger dapat bekersama dengan baik.Selain itu terdapat 2 P yang

merupakan faktor lain yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi jalannya

persalinan, terdiri atas psikologi dan penolong. Dengan mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi persalinan, maka jika terjadi penyimpangan atau kelainan yang dapat

mempengaruhi jalannya persalinan, kita memutuskan intervensi persalinan untuk

mencapai kelahiran bayi yang baik dan ibu sehat. (Kambarwati, 2019)

a. Power (Tenaga/Kekuatan)

Kekuatan yang mendorong janin dalam persalinan adalah his, kontraksi, otot-

otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dari ligament. Kekuatan primer yang

diperlukan dalam persalinan adalah His, sedangkan sebagai kekuatan sekundernya

adalah tenaga meneran ibu. His (Kontraksi Uterus) His adalah kontraksi otot-otot

rahim pada persalinan. Pada bulan terakhir dari kehamilan dan sebelum persalinan

dimulai, sudah ada kontraksi rahim yang disebut his. Sifat his yang normal adalah

sebagai berikut :

1) Kontraksi otot rahim dimulai dari salah satu tanduk rahim

2) Fundal dominan, yaitu kekuatan paling tinggi di fundus uteri

3) Kekuatannya seperti gerakan memeras isi rahim

4) Otot rahim yang berkontraksi tidak kembali ke panjang semula, sehingga

terjadi retraksi dan pembentukan segmen bawah rahim

28
5) Pada setiap his terjadu perubahan pada serviks yaitu menipis dan membuka

b. Passage (Jalan Lahir)

Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar

panggul, vagina dan introitus. Janin harus berhasil menyesuaikan dirinya terhadap

jalan lahir yang relative kaku, oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul harus

ditentukan sebelum persalinan dimulai. Jalan lahir terbagi atas :

1) Bagian keras : tulang-tulang panggul

2) Bagian lunak : uterus, otot dasar panggul dan perineum

c. Passanger (Janin dan Plasenta)

Cara penumpang (passenger) atau janin bergerak disepanjang jalan lahir

merupakan akibat interaksi beberapa factor yaitu ukuran kepala janin, presentasi,

letak, sikap dan posisi janin. Plasenta juga harus melalui jalan lahir sehingga juga

dapat dianggap sebagai penumpang yang menyertai janin. Namun, plasenta jarang

menghambat proses persalinan pada kelahiran normal. Janin dapat mempengaruhi

jalannya kelahiran karena ukuran dan presentasinya. Kepala banyak mengalami

cedera pada persalinan sehingga dapat membahayakan hidup dan kehiduppan janin.

Pada persalinan, oleh karena tulang-tulang masih dibatasi fontanel dan sutura yang

belum keras, maka pinggir tulang dapat menyisip antara tulang satu dengan tulang

yang lain yang disebut moulage/molase sehingga kepala bayi bertambah kecil.

Biasanya apabila kepala janin sudah lahir, maka bagian-bagian lain dari janin akan

dengan mudah menyusul.

d. Psikis (Psikologis)

29
Banyak wanita normal bisa merasakan kegairahan dan kegembiraan saat

merasa kesakitan di awal menjelang kelahiran bayinya. Perasaan positif ini berupa

kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar terjadi realitas “kewanitaan

sejati”, yaitu munculnya rasa bangga bias melahirkan atau memproduksi anak.

Khususnya rasa lega itu berlangsung bila kehamilannya mengalami perpanjangan

waktu, mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa kehamilan yang semula

dianggap sebagai suatu “keadaan yang belum pasti” sekarang menjadi hal yang

nyata. Factor psikologis meliputi hal-hal sebagai berikut :

1) Melibatkan psikologi ibu, emosi dan persiapan intelektual

2) Pengalaman melahirkan bayi sebelumnya

3) Kebiasaan adat

4) Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu

e. Penolong

Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani

komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin, dalam hal ini tergantung dari

kemampuan dan kesiapan penolong dalam menghadapi proses persalinan.

5. Tahapan Persalinan

a. Kala I (Kala Pembukaan)

Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah karena serviks

mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler

sekitar kanalis servikal karena pergeseran-pergeseran, ketika serviks mendatar dan

membuka. Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan

30
pembukaan serviks, hingga mencapai pembukaan lengkap (10cm).

Persalinan kala I dibagi menjadi 2 fase, yaitu :

1) Fase laten, dimana pembukaan serviks berlangsung lambat dimulai sejak awal

kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan secara bertahap sampai

pembukaan 3 cm, berlangsung dalam 7-8 jam

2) Fase aktif (pembukaan serviks 4-10 cm), dibagi dalam 3 fase;

a) Periode akselerasi: yaitu pembukaan 3 cm menjadi 4 cm dalam waktu 2

jam pada primipara dan 1 jam pada multipara

b) Periode dilatasi maksimal: yaitu pembukaan berlangsung cepat dari 4 cm

menjadi 9 cm dalam waktu 6 jam pada primipara dan 3 jam pada

multipara

c) Periode deselerasi: yaitu pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap dalam

waktu 2 jam pada primipara dan 1 jam pada multipara. (Mutoharoh Siti,

Kusumastuti,Indrayani Eni, 2019)

Pada fase aktif persalinan, frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya

meningkat (kontraksi dianggap adekuat jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu

10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih) dan terjadi penurunan bagian

terbawah janin. Mekanisme membukanya serviks berbeda antara primigravida dan

multigravida. Pada primigravida, ostium uteri internum akan membuka lebih dulu,

sehingga serviks akan mendatar dan menipis, kemudian ostium internum sudah

sedikit terbuka. Ostium uteri internum dan eksternum serta penipisan dan

pendataran serviks terjadi dalam waktu yang sama.

31
b. Kala II (Kala Pengeluaran Janin)

Gejala utama kala II adalah sebagai berikut :

1) His semakin kuat, dengan interval 2 sampai 3 menit, dengan durasi 50 sampai

100 detik.

2) Menjelang akhir kala I, ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran

cairan secara mendadak.

3) Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan

mengejan akibat tertekannya pleksus frankenhauser.

4) Kedua kekuatan his dan mengejan lebih mendorong kepala bayi sehingga

terjadi :

a) Kepala membuka pintu

b) Subocciput bertindak sebagai hipomoglion, kemudian secara berturut-turut

lahir ubun-ubun besar, dahi, hidung dan muka, serta kepala seluruhnya

c) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar, yaitu penyesuaian

kepala pada punggung.

d) Setelah putar paksi luar berlangsung, maka persalinan bayi ditolong dengan

cara kepala dipegang pada os occiput dan di bawah dagu, kemudian ditarik

dengan menggunakan cunam ke bawah untuk melahirkan bahu depan dan

ke atas untuk melahirkan bahu belakang, setelah kedua bahu lahir, ketiak

dikait untuk melahirkan sisa badan bayidiikuti sisa air ketuban (Sondakh,

2013 : 5).

c. Kala III Persalinan (Pelepasan Plasenta)

32
Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang

berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Proses lepasnya plasenta dapat diperkirakan

dengan mempertahankan tanda-tanda di bawah ini:

1) Uterus menjadi bundar.

2) Uterus terdorong ke atas karena plasenta dilepas ke segmen bawah rahim.

3) Tali pusat bertambah panjang.

4) Terjadi semburan darah tiba-tiba.

5) Dalam waktu 5-10 menit seluruh plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina

dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau

fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi

lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-

200 cc (Sofian, 2012 : 73).

d. Kala IV (Kala Pengawasan/Observasi/Pemulihan)

Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam post partum. Kala IV

bertujuan untuk melakukan observasi karena perdarahan post partum paling sering

terjadi pada 2 jam pertama. Darah yang keluar selama perdarahan harus ditakar

sebaik-baiknya. Kehilangan darah pada persalinan biasanya disebabkan oleh luka

pada saat pelepasan plasenta dan robekan serviks dan perineum. Rata-rata jumlah

perdarahan yang dikatakan normal adalah 250 cc,

biasanya 100-300 cc. Jika lebih dari 500 cc, maka dianggap abnormal (Sondakh,

2013 : 73). Lamanya persalinan pada primi dan multi dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

33
Tabel 2.1. Lama Persalinan

Primi Multi
Kala I 13 Jam 7 Jam
Kala II 1 Jam ½ Jam
Kala III ½ Jam ½ Jam
Lama Persalinan 14 ½ Jam 7 ¾ Jam

B. Birth Ball

1. Definisi Birth Ball

Birth ball adalah terapi fisik atau latihan sederhana menggunakan bola. Kata birth

ball dapat diartikan ketika latihan dengan menggunakan bola diterapkan untuk ibu

hamil, ibu melahirkan dan ibu pasca melahirkan (Oktifa, dkk. 2012).

Birth ball merupakan bola terapi untuk membantu ibu yang sedang dalam inpartu

kala 1 ke posisi yang berguna untuk membantu kemajuan sebuah persalinan. Birth ball

juga dapat digunakan dalam berbagai posisi. Birth ball adalah bola berukuran besar

dengan bentuk menyerupai bola gym, bedanya, ukuran birthball jauh lebih besar, kira-

kira bisa mencapai tinggi 65-75 cm setelah di pompa. Birth ball dirancang khusus

supaya tidak licin saat digunakan di lantai. Ini yang membuatnya aman untuk

digunakan oleh ibu hamil, bahkan saat proses kelahiran. (Mutoharoh Siti,

Kusumastuti,Indrayani Eni, 2019).

2. Tujuan Tekhnik Birth Ball

Tujuan dilakukannya tekhnik Birth ball adalah untuk (Aprilia, 2011) :

a. Birthing Ball atau dikenal dengan bola persalinan telah digunakan selama bertahun-

tahun oleh terapis fisik dalam berbagai cara untuk mengobati gangguan tulang dan

saraf, serta untuk latihan. Sedangkan untuk kehamilan dan proses persalinan, bola
34
ini akan merangsang reflex postural. Duduk diatas Birthing Ball akan membuat ibu

merasa lebih nyaman.

b. Duduk diatas bola sambil mendorong seperti melakukan ayunan atau membuat

gerakan memutar panggul, dapat membantu proses penurunan janin. Bola

memberikan dukungan pada perineum tanpa banyak tekanan dan membantu

menjaga janin sejajar di panggul. Posisi duduk diatas bola, diasumsikan mirip

dengan berjongkok membuka panggul, sehingga membantu mempercepat proses

persalinan.

c. Gerakan lembut yang dilakukan diatas bola sangat mengurangi rasa sakit saat

kontraksi. Dengan bola ditempatkan di tempat tidur, ibu bisa berdiri dan bersandar

dengan nyaman diatas bola, mendorong dan mengayunkan panggul untuk

mobilisasi. Ibu juga dapat berlutut dan membungkuk dengan berat badan tertumpu

diatas bola, bergerak mendorong panggul yang dapat membantu bayi berubah ke

posisi yang benar (belakang kepala), sehingga memungkinkan kemajuan proses

persalinan menjadi lebih cepat.

d. Goyang panggul menggunakan birth ball dapat memperkuat otot-otot perut dan

punggung bawah.

e. Mengurangi tekanan pada pembuluh darah di daerah sekitar rahim, dan tekanan di

kandung kemih.

f. Teknik birth ball ini akan membuat Ligamentum atau otot disekitar panggul lebih

relaks, meningkatkan proses pencernaan dan mengurangi keluhan nyeri di daerah

pinggang, inguinal, vagina dan sekitarnya.

35
g. Membantu kontraksi rahim lebih efektif dalam membawa bayi melalui panggul jika

posisi ibu bersalin tegak dan bisa bersandar ke depan.

h. Tekanan dari kepala bayi pada leher rahim tetap kostan ketika ibu bersalin diposisi

tegak, sehingga dilatasi (pembukaan) serviks dapat terjadi lebih cepat.

i. Bidang luas panggul lebih lebar sehingga memudahkan kepala bayi turun ke dasar

panggul.

3. Indikasi dan Kontraindikasi Teknik Birth Ball

a. Indikasi

1) Ibu inpartu yang merasakan nyeri

2) Pembukaan yang lama lebih dari 2 jam di setiap pembukaan

3) Penurunan kepala bayi yang lama

b. Kontraindikasi

1) Janin malpresentasi

2) Perdarahan antepartum

3) Ibu hamil dengan hipertensi

4) Penurunan kesadaran

American collage of Obstetrician dan gynecologist memiliki rekomendasi

berikut tentang olah raga dan kehamilan untuk menghentikan latihan atau olah raga

ini apabila berada dalam situasi berikut :

1) Factor resiko untuk persalinan prematur

2) Perdarahan pervaginam

3) Ketuban pecah dini

36
4) Serviks incopetent

5) Janin tumbuh lambat

Sedangkan ibu hamil dengan kondisi berikut ini diharapkan untuk

berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau bidan yang merawat

1) Hipertensi

2) Diabetes gestational

3) Riwayat penyakit jantung atau kondisi pernafasan (asma)

4) Riwayat persalinan prematur

5) Plasenta previa

6) Preeklamsia

4. Persiapan

a. Alat dan Bahan

1) Bola Ukuran bola disesuaikan dengan tinggi badan ibu hamil. Ibu hamil

dengan tinggi badan <160-170 cm dianjurkan menggunakan bola dengan

diameter 55-65 cm. wanita dengan tinggi badan 170 cm cocok menggunakan

bola dengan diameter 75 cm.

2) Matras

3) Kursi

4) Bantal atau pengalas yang empuk

b. Lingkungan

Lingkungan yang nyaman dan kondusif dengan penerangan yang cukup

merangsang turunnya stress pada ibu. Pastikan lantai yang digunakan untuk terapi

37
birth ball tidak licin. Privasi ruangan membantu ibu hamil termotivasi dalam latihan

birth ball. Dengan lingkungan yang mendukung tersebut mengoptimalkan

keefektifan dari latihan ini yaitu nyeri yang dirasakan ibu berkurang bahkan hilang

sehingga ibu dapat focus pada kelahiran bayinya.

c. Peserta Latihan

Peserta latihan adalah ibu yang akan melahirkan yang mengalami nyeri

menjelang persalinannya. Ibu diharapkan latihan dengan kondisi yang tidak capek

dan tidak dalam keadaan gelisah akibat nyeri yang hebat. Jika ibu dalam kondisi

capek maka tenaga yang terkuras semakin banyak dan mengalami kecapekan saat

meneran. Keadaan gelisah menghambat konsentrasi ibu dalam meredakan nyerinya.

5. Teknik dan Cara Melakukan Birth Ball

a. Duduk Diatas Bola

1) Duduklah diatas bola seperti duduk diatas kursi dengan kaki sedikit

membuka agar keseimbangan badan diatas bola terjaga

2) Dengan tangan dipinggang atau di lutut, gerakkan pinggul ke samping kanan

dan ke samping kiri mengikuti aliran gelinding bola. Lakukan secara berulang

minimal 2x8 hitungan

3) Tetap dengan tangan di pinggang, lakukan gerakan pinggul ke depan dan ke

belakang mengikuti aliran menggelinding bola. Lakukan secara berulang

minimal 2x8 hitungan

4) Dengan tetap duduk diatas bola, lakukan gerakan memutar pinggul searah

jarum jam dan sebaliknya seperti membentuk lingkaran

38
5) Kemudian lakukan gerakan pinggul seperti spiral maju dan

mundur

Gambar 2.1

Posisi Duduk Diatas Bola

b. Berdiri Bersandar Diatas Bola

1) Letakkan bola di atas kursi

2) Berdiri dengan kaki sedikit dibuka dan bersandar ke depan pada bola seperti

merangkul bola

3) Lakukan gerakan ini selama 5 menit

39
Gambar 2.2

Posisi Berdiri Bersandar Di Atas Bola

c. Berlutut dan Bersandar Diatas Bola

1) Letakkan bola di lantai

2) Dengan menggunakan bantal/ pengalas yang empuk lakukan posisi berlutut

3) Kemudian posisikan badan bersandar kedepan diatas bola seperti merangkul

bola

4) Dengan tetap pada posisi merangkul bola, gerakkan badan ke samping kanan

dan kiri mengikuti aliran menggelinding bola

5) Dengan tetap merangkul bola, minta pendamping untuk memijat atau

melakukan tekanan halus pada punggung bawah. Lakukan tindakan ini selama

5 menit

40
Gambar 2.3

Posisi Berlutut dan Bersandar Diatas Bola

d. Jongkok Bersandar pada Bola

1) Letakkan bola menempel pada tembok atau papan sandaran

2) Ibu duduk di lantai dengan posisi jongkok dan membelakangi atau menyandar

pada bola

3) Sisipkan latihan tarikan nafas pada posisi ini

4) Lakukan selama 5-10 menit

Gambar 2.4

Posisi Jongkok Bersandar pada Bola

C. Kemajuan Persalinan

1. Kemajuan Persalinan Kala I

Sondakh (2013 : 111) menyatakan bahwa kemajuan yang cukup baik pada

persalinan kala I ditandai dengan :

41
a. Kontraksi teratur yang progresif dengan peningkatan frekuensi dan durasi.

b. Selama fase aktif dalam persalinan, kecepatan pembukaan serviks paling sedikit 1

cm per jam (dilatasi serviks berlangsung atau ada di sebelah kiri garis waspada).

c. Serviks tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin

Sedangkan kemajuan yang kurang baik pada persalinan kala I ditandai dengan :

a. Kontraksi yang tidak teratur dan tidak sering setelah fase laten.

b. Selama persalinan fase aktif, kecepatan pembukaan serviks lebih lambat dari 1 cm

per jam (dilatasi serviks berlangsung atau ada di sebelah kanangaris waspada.

c. Serviks tidak dipenuhi oleh bagian terbawah janin.

2. Kemajuan pada Kondisi Janin

a. Jika ditemukan DJJ tidak normal (<100 atau >180 denyut per menit), mungkin

terjadi gawat janin.

b. Posisi atau presentasi selain oksiput anterior dengan vertex fleksi sempurna

digolongkan ke dalam malposisi atau malpresentasi.

c. Jika didapat kemajuan yang kurang baik atau adanya persalinan lama (primigravida

>18 jam, multigravida >8 jam) setelah adanya tandatanda inpartu.

3. Kemajuan pada Kondisi Ibu

a. Jika denyut nadi ibu meningkat, mungkin ibu sedang mengalami dehidrasi atau

kesakitan.

b. Jika tekanan darah ibu menurun, curigai adanya perdarahan.

c. Jika terdapat aseton di dalam urin ibu, curigai in take nutrisi kurang.

4. Komplikasi Kemajuan Persalinan

42
Menurut Maryunani dan Eka (2013 : 231) kompliasi yang terjadi pada kemajuan

persalinan yaitu tidak adanya kemajuan dalam persalinan, terdapat pada kala I yaitu

adanya kala I fase laten yang memanjang dan kala I fase aktif yang juga memanjang.

Artinya tidak ada kemajuan dalam persalinan dilihat pada saat fase laten dan fase aktif,

sebagai berikut :

a. Fase laten memanjang : fase laten yang memanjang di tandai dari pembukaan

serviks kurang dari 4 cm setelah 8 jam dengan kontraksi teratur (lebih dari 2 kali

dalam 10 menit).

b. Fase aktif memanjang : istilah fase aktif memanjang mengacu pada kemajuan

pembukaan yang tidak adekuat setelah didirikan diagnosa kala I fase aktif dengan

didasari atas :

1) Pembukaan kurang dari 1 cm per jam selama sekurang-kurangnya 2 jam

setelah kemajuan persalinan.

2) Kurang dari 1,2 cm per jam pada primigravida dan kurang dari 1,5 cm pada

multipara.

3) Lebih dari 12 jam sejak pembukaan 4 cm sampai pembukaan lengkap (rata-rata

0,5 cm per jam).

Karakteristik fase aktif memanjang menurut Maryunani dan Eka (2013 : 232)

yaitu :

1) Kontraksi melemah sehingga menjadi kurang kuat, lebih singkat atau lebih

jarang.

2) Kualitas kontraksi sama seperti semula tidak mengalami kemajuan.

43
3) Pada pemeriksaan vaginal, serviks tidak mengalami perubahan. Penyebab Fase

Aktif Memanjang :

1) Malposisi (presentasi selain belakang kepala).

2) Makrosomia (bayi besar) atau disproporsi kepala-panggul.

3) Intensitas kontraksi yang tidak adekuat.

4) Serviks yang menetap.

5) Kelainan fisik ibu (misal : pinggang pendek).

6) Kombinasi penyebab atau penyebab yang tidak diketahui.

D. PARTOGRAF

1. Definisi Partograf

Partograf adalah alat bantu untuk membuat keputusan klinik, memantau,

mengevaluasi dan menatalaksana persalinan. Partograf dapat dipakai untuk

memberikan peringatan awal bahwa suatu persalinan berlangsung lama, adanya gawat

ibu dan janin, serta perlunya rujukan (Kambarwati, 2019).

2. Waktu Pengisian Partograf

Waktu yang tepat untuk pengisian partograf adalah saat proses persalinan telah

berada dalam kala I fase aktif yaitu saat pembukaan serviks dari 4 sampai 10 cm dan

berakhir pada pemantauan kala IV (Kambarwati, 2019).

3. Isi Partograf

Partograf dikatakan sebagai data yang lengkap bila seluruh informasi ibu, kondisi

janin, kemajuan persalinan, waktu dan jam, kontraksi uterus, kondisi ibu, obat-obatan

44
yang diberikan, pemeriksaan laboratorium, keputusan klinik dan asuhan atau tindakan

yang diberikan dicatat secara rinci sesuai cara pencatatan partograf. Isi partograf antara

lain:

a. Informasi tentang ibu

1) Nama dan umur;

2) Gravida, para, abortus.;

3) Nomor catatan medik/nomor puskesmas;

4) Tanggal dan waktu mulai dirawat;

5) Waktu pecahnya selaput ketuban.

b. Kondisi janin:

1) Denyut jantung janin;

2) Warna dan adanya air ketuban;

3) Penyusupan(molase) kepala janin.

c. Kemajuan persalinan

1) Pembukaan serviks;

2) Penurunan bagian terbawah atau presentasi janin;

3) Garis waspada dan garis bertindak.

d. Waktu dan jam

1) Waktu mulainya fase aktif persalinan

2) Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian

e. Kontraksi uterus

1) Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit

45
2) Lama kontraksi (dalam detik)

f. Obat-obatan yang diberikan

1) Oksitosin

2) Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan

g. Kondisi ibu

1) Nadi, tekanan darah dan temperatur tubuh.

2) Urin (volume, aseton atau protein).

4. Cara Pengisian Partograf

Pencatatan dimulai saat fase aktif yaitu pembukaan serviks 4 cm dan berakhir titik

dimana pembukaan lengkap. Pembukaan lengkap diharapkan terjadi jika laju

pembukaan adalah 1 cm per jam. Pencatatan selama fase aktif persalinan harus dimulai

di garis waspada. Kondisi ibu dan janin dinilai dan dicatat dengan cara:

a. Denyut jantung janin : setiap 30 menit.

b. Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus : setiap 30 menit.

c. Nadi : setiap 30 menit

d. Pembukaan serviks : setiap 4 jam.

e. Penurunan bagian terbawah janin : setiap 4 jam.

f. Tekanan darah dan temperatur tubuh : setiap 4 jam30 .

g. Produksi urin (2 – 4 Jam), aseton dan protein : sekali

Cara pengisian partograf adalah sebagai berikut:

a. Lembar depan partograf

46
1) Informasi ibu ditulis sesuai identitas ibu. Waktu kedatangan ditulis sebagai

jam. Catat waktu pecahnya selaput ketuban, dan catat waktu merasakan mules.

2) Kondisi janin.

a) Denyut jantung janin.

Nilai dan catat denyut jantung janin (DJJ) setiap 30 menit (lebih sering

jika terdapat tanda-tanda gawat janin). Setiap kotak menunjukkan waktu

30 menit. Kisaran normal DJJ tertera diantara garis tebal angka 180 dan

100. Bidan harus waspada jika DJJ mengarah di bawah 120 per menit

(bradicardi) atau diatas 160 permenit (tachikardi). Beri tanda ‘•’ (tanda

titik) pada kisaran angka 180 dan 100. Hubungkan satu titik dengan titik

yang lainnya.

b) Warna dan adanya air ketuban

Catat warna air ketuban setiap melakukan pemeriksaan vagina,

menggunakan lambang-lambang berikut:

U : Selaput ketuban Utuh

J : Selaput ketuban pecah, dan air ketuban Jernih

M : Air ketuban bercampur Mekonium

D : Air ketuban bernoda Darah

K : Tidak ada cairan ketuban/Kering.

c) Penyusupan/molase tulang kepala janin

47
Setiap kali melakukan periksa dalam, nilai penyusupan antar tulang

(molase) kepala janin. Catat temuan yang ada di kotak yang sesuai di

bawah lajur air ketuban. Gunakan lambang-lambang berikut:

0 : Sutura terpisah

1 : Tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan

2 : Sutura tumpang tindih tetapi masih dapat diperbaiki

3 : Sutura tumpang tindih dan tidak dapat diperbaiki

Sutura/tulang kepala saling tumpang tindih menandakan kemungkinan

adanya CPD (cephalo pelvic disproportion). (Kambarwati, 2019)

3) Kemajuan persalinan

Angka 0-10 di kolom paling kiri adalah besarnya dilatasi serviks.

a) Pembukaan serviks

Saat ibu berada dalam fase aktif persalinan, catat pada partograf setiap

temuan dari setiap pemeriksaan. Nilai dan catat pembukaan serviks setiap

4 jam. Menyantumkan tanda ‘X’ di garis waktu yang sesuai dengan lajur

besarnya pembukaan serviks.

b) Penurunan bagian terbawah janin

Untuk menentukan penurunan kepala janin tercantum angka 1-5 yang

sesuai dengan metode perlimaan. Menuliskan turunnya kepala janin

dengan garis tidak terputus dari 0-5. Berikan tanda ‘0’ pada garis waktu

yang sesuai.

c) Garis waspada dan garis bertindak


48
(1) Garis waspada, dimulai pada pembukaan serviks 4 cm (jam ke 0),

dan berakhir pada titik di mana pembukaan lengkap (6 jam).

Pencatatan dimulai pada garis waspada. Jika pembukaan serviks

mengarah ke sebelah kanan garis waspada, maka harus

dipertimbangkan adanya penyulit.

(2) Garis bertindak, tertera sejajar dan disebelah kanan (berjarak 4 jam)

pada garis waspada. Jika pembukaan serviks telah melampaui dan

berada di sebelah kanan garis bertindak maka menunjukkan perlu

dilakukan tindakan untuk menyelasaikan persalinan. Sebaiknya ibu

harus berada di tempat rujukan sebelum garis bertindak terlampaui.

4) Jam dan waktu.

a) Waktu mulainya fase aktif persalinan. Setiap kotak menyatakan satu jam

sejak dimulainya fase aktif persalinan.

b) Waktu aktual saat pemeriksaan atau persalinan. Menyantumkan tanda ‘x’

di garis waspada, saat ibu masuk dalam fase aktif persalinan.

5) Kontraksi uterus.

Terdapat lima kotak kontraksi per 10 menit. Nyatakan lama kontraksi

dengan:

a) Titik-titik di kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang lamanya

< 20 detik.

b) Garis-garis di kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksiyang lamanya

20-40 detik.

49
c) Arsir penuh kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksiyang lamanya

> 40 detik.

6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan

a) Oksitosin

Jika tetesan drip sudah dimulai, dokumentasikan setiap 30 menit

jumlah unit oksitosin yang diberikan per volume cairan dan dalam satuan

tetes per menit

b) Obat lain dan cairan IV

Mencatat semua dalam kotak yang sesuai dengan kolom waktunya.

7) Kondisi ibu

a) Nadi, tekanan darah dan suhu tubuh.

(1) Nadi, dicatat setiap 30 menit. Beri tanda titik (•) pada kolom yang

sesuai.

(2) Tekanan darah, dicatat setiap 4 jam atau lebih sering jika diduga ada

penyulit. Memberi tanda panah pada partograf pada kolom waktu

yang sesuai.

(3) Suhu tubuh, diukur dan dicatat setiap 2 jam atau lebih sering jika

terjadi peningkatan mendadak atau diduga ada infeksi mencatat suhu

tubuh pada kotak yang sesuai.

8) Volume urine, protein dan aseton

50
Mengukur dan mencatat jumlah produksi urine setiap 2 jam (setiap ibu

berkemih). Jika memungkinkan, lakukan pemeriksaan aseton dan protein

dalam urine

b. Lembar belakang partograf

Lembar belakang partograf merupakan catatan persalinan yang berguna untuk

mencatat proses persalinan yaitu:

1) Data dasar

Data dasar terdiri dari tanggal, nama bidan, tempatpersalinan, alamat

tempat persalinan, catatan, alasan merujuk, tempat merujuk, pendamping saat

merujuk dan masalah dalam kehamilan/ persalinan.

2) Kala I

Terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tentang partograf saat melewati garis

waspada, masalah lain yang timbul, penatalaksanaan, dan hasil

penatalaksanaannya

3) Kala II

Kala II terdiri dari episiotomi, pendamping persalinan, gawat janin, distosia

bahu dan masalah dan penatalaksanaannya.

4) Kala III

Kala III berisi informasi tentang inisiasi menyusu dini, lama kala III,

pemberian oksitosin, penegangan tali pusat terkendali, masase fundus uteri,

51
kelengkapan plasenta, retensio plasenta > 30 menit, laserasi, atonia uteri,

jumlah perdarahan, masalah lain, penatalaksanaan dan hasilnya

5) Kala IV

Kala IV berisi tentang data tekanan darah, nadi, suhu tubuh, tinggi fundus

uteri, kontraksi uterus, kandung kemih, dan perdarahan.

6) Bayi baru lahir

Bayi baru lahir berisi tentang berat badan, panjangbadan, jenis kelamin,

penilaian bayi baru lahir, pemberian ASI, masalah lain dan hasilnya

(Kambarwati, 2019).

E. Contoh Penelitian Sebelumnya Tentang Birth Ball

Tabel 2.2 Contoh Penelitian Sebelumnya

Metode
No Nama Judul Variabel Hasil
Penelitian

1 Kurnia Efektivitas Variabel Quasi Rata-rata nyeri

wati, dkk Latihan Birth bebas eksperimen. persalinan

(2017) Ball terhadap efektivitas dengan teknik pada kelompok

Penurunan latihan birth consecutive sa yang diberikan

Nyeri ball Variabel mpling. latihan birth

Persalinan Kala terikat Analisis ball lebih

I Fase Aktif penurunan bivariabel rendah 4,5

pada nyeri dilakukan dibandingkan

Primigravida persalinan dengan uji dengan

52
kala I Fase korelasi dan t kelompok

aktif test sedangkan kontrol 5,4

analisis dengan nilai p

multivariable value sebasar

menggunakan 0,01.

Regresi linier

2 Siti Efektivitas Kuasi Terdapat

Mutoharoh, birth ball eksperimental perbedaan

S.ST.,MPH selama yang

Kusumastut kehamilan signifikan pada

i,S.ST.,M. terhadap lama lama

Kes persalinan persalinan kala

Eni I dan kala II

Indrayani,S pada kelompok

.SiT.,MPH perlakuan yang

dilakukan birth

ball

dibandingkan

dengan

kelompok

kontrol

3 Annisa Al Pengaruh Variabel praeksperimen Hasilnya

53
Faiq Agma Pelaksanaan bebas dengan menunjukkan

Pelvic Rocking Pelaksanan menggunakan ada pengaruh

dengan Birth Pelvic desain pelvic rocking

Ball terhadap Rocking penelitian static dengan birth

Kemajuan dengan Birth group ball terhadap

Persalinan pada Ball comparison. kemajuan

Ibu Bersalin di Variabel jenis sampel persalinan

Klinik Pratama terikat non random dengan p-value

Tanjung Deli Kemajuan (non 0,00001 <

Tua Tahun Persalinan probability) 0,05.

2018 pada Ibu sampling

Bersalin

54
F. Kerangka Teori

Pengaruh efektivitas birth ball terhadap kemajuan persalinan kala 1 fase aktif.

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Faktor-Faktor yang Persalinan


mempengaruhi

persalinan;

1. Power Kemajuan Partograf


Persalinanan
2. Passage

3. Passanger

4. Psikis Efektivitas
Birth Ball
5. Penolong
BAB III

Faktor-Faktor yang KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

mempengaruhi

kemajuan persalinan; A. Kerangka Konsep Penelitian

1. Kontraksi Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan

2. Pembukaan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu dengan

Servic konsep lainnya, atau antara variabel yang satu dengan

3. Penurunan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti. Penelitian

Presentasi janin ini ingin melihat pengaruh efektivitas Birth Ball terhadap

kemajuan persalinan kala 1 fase aktif di wilayah kerja

55
Puskesmas Kademangan Kabupaten Cianjur tahun 2022. Secara sistematika kerangka

konsep penelitian dapat dilihat sebagai berikut :

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Variable Dependen Variable Independen

Efektivitas Birth Kemajuan


Ball Persalinan Kala
Satu Fase Aktif

Variable Perancu
1. Usia
2. Paritas
3. Usia Kehamilan
4. Pendidikan

56
B. Variabel dan Definisi Operasional

Definisi operasional bermanfaat untuk membatasi ruang lingkup variabel yang

diteliti dan mengetahui cara pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang

bersangkutan serta pembagian instrument atau alat ukur.

Definisi operasional dan skala pengukuran variable dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional

Cara
Definisi Skala
No Variabel Ukur dan Hasil Ukur
Operasional Ukur
Alat Ukur

Variabel Independen

1. Lancar
( primipara ≤8
Kelancaran proses jam, multipara
persalinan kala 1 ≤ 4 jam pada
mulai dari kala 1 fase
Kemajuan pembukaan 4 sampai Lembar
aktif)
Persalinan dengan pembukaan Observasi Ordinal
1 2. Tidak lancar
Kala 1 Fase lengkap (10 cm) (Partograf)
Aktif karena adanya ( primipara >8
penurunan kepala jam, multipara
dan pembukaan <4 jam pada
serviks. kala 1 fase
aktif)

Variable Dependen

2 Efektivitas Terapi fisik atau Lembar 1. Sesuai Ordinal


Birth Ball latihan sederhana Cheklist (Melakukan 10
menggunakan instruksi pada
lembar cheklist)
bolauntuk membantu
2. Tidak Sesuai
ibu yang sedang (Melakukan
dalam inpartu kala 1 <10 intruksi
ke posisi yang pada lembar
berguna untuk cheklist)

57
membantu kemajuan
sebuah persalinan.

Variable Perancu

3 Usia lamanya hidup dalam 1. < 20 Tahun Ordinal


Lembar
tahun yang dihitung 2. 20-35 Tahun
wawancara 3. > 35 Tahun
sejak dilahirkan

4 Paritas jumlah anak yang 1. Primipara Ordinal


hidup atau jumlah 2. Multipara
kehamilan yang Lembar
menghasilkan janin wawancara
yang mampu hidup
diluar rahim

5 Usia ukuran usia kehamilan 1. < 36 minggu Ordinal


Kehamilan yang diambil dari awal 2. 36-40 minggu
periode menstruasi 3. > 40 minggu
terakhir wanita, atau
Lembar
usia kehamilan yang
wawancara
sesuai yang
diperkirakan dengan
metode yang lebih
akurat jika tersedia

6 Pendidikan usaha sadar untuk 1. SD Ordinal


menyiapkan peserta 2. SMP
didik melalui kegiatan 3. SMA
bimbingan, Lembar 4. D3/S1
pengajaran, dan atau wawancara
latihan bagi
peranannya di masa
yang akan datang

C. Hipotesis

1. Hipotesis Alternatif (Ha) = Terdapat pengaruh antara efektivitas Birth Ball terhadap

kemajuan persalinan kala 1 fase aktif diwilayah kerja Puskesmas Kademangan

Kabupaten Cianjur tahun 2022. Dengan Alasan bahwa (Kobra Mirzakhani,dkk 2014)
58
mengatakan bahwa latihan birth ball dapat meningkatkan mobilitas panggul ibu hamil.

Latihan ini dilakukan dalam posisi tegak dan duduk, yang diyakini untuk mendorong

persalinan dan mendukung perinieum untuk relaksasi dan meredakan nyeuri

persalinan. (yessie, 2013) mengatakan bahwa latihan birth ball dapat menambah aliran

darah menuju rahim, plasenta, dan bayi. Mengurangi tekanan dan menambah outlet

panggul 30%. Membuat rasa nyaman di daerah lutut dan pergelangan kaki.

Memberikan tekanan balik di daerah perinieum dan juga paha. Melalui gaya gravitasi,

birth ball juga mendorong bayi untuk turun sehingga proses persalinan menjadi lebih

cepat.

59
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian studi analitik dengan tujuan melihat hubungan

dua variable atau lebih tanpa adanya perlakuan atau intervensi. Jenis rancangan penelitian

yang digunakan adalah studi potong lintang (cross sectional). Jenis rancangan penelitian

studi potong lintang merupakan suatu studi yang mempelajari hubungan antara faktor

risiko dan faktor efek dengan cara mengamati faktor risiko dan efek secara serantak pada

individu-individu dari suatu populasi pada suatu saat (Riyanto, 2011).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Kademangan Kabupaten

Cianjur dengan waktu penelitian selama 2 bulan yaitu pada bulan Maret sampai April

2022

C. Populasi dan Sample

1. Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek yang akan diteliti dan memenuhi

karakteristik yang ditentukan (Riyanto, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh ibu bersalin normal di Wilayah Kerja Puskesmas Kademangan Kabupaten

Cianjur pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2022.

60
2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dapat mewakili populasi.

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin normal di Wilayah Kerja Puskesmas

Kademangan Kabupaten Cianjur sebanyak 32 orang. Sampel diambil dengan teknik

purposive sampling yaitu berdasarkan pertimbangan tertentu yang telah dibuat oleh

peneliti. (Riyanto, 2013).

D. Pengukuran Penelitian

1. Kriteria inklusi

a. Ibu bersalin bersedia menjadi responden dengan menandatangani lembar

persetujuan penelitiaan.

b. Ibu bersalin yang akan melahirkan secara normal.

c. Ibu bersalin kala 1 di Wilayah Kerja Puskesmas Kademangan Kabupaten Cianjur.

2. Kriteria Eksklusi

a. Ibu bersalin mengalami komplikasi persalinan seperti riwayat penyakit jantung,

riwayat penyakit paru, tekanan darah tinggi dan persalinan multiple.

b. Detak Jantung Janin tidak normal.

3. Kriteria Drop Out

Responden dikeluarkan dari penelitian apabila selama penelitian mengalami salah satu

atau lebih dari criteria berikut:

a. Ibu bersalin mengundurkan diri menjadi responden.

b. Ibu bersalin saat diberikan tekhnik Birth Ball tidak kooperatif dan tidak mengikuti

proses dengan baik.

61
c. Ibu bersalin mengalami kelelahan, dirujuk, dan mengalami fetal distres.

E. Pengumpulan Data

1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang

didapatkan secara langsung dari responden yang diberikan tekhnik Birth Ball

menggunakan kuesioner dan lembar observasi.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai dengan memilih ibu bersalin kala 1 fase aktif yang

memenuhi kriteria inklusi yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Kademangan

Kabupaten Cianjur. Peneliti memberikan informasi tentang tujuan, manfaat, dan

prosedur dari tekhnik Birth Ball, serta meminta persetujuan tindakan kepada calon

responden.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara memantau kemajuan persalinan ibu

inpartu fase aktif yang telah diberikan tekhnik Birth Ball selama 30 menit persesi.

Pelaksanaan tekhnik Birth Ball diobservasi dengan menggunakan lembar check list

sedangkan perkembangan kemajuan persalinan diobservasi dengan menggunakan

lembar partograf yang dimulai dengan pembukaan 4 cm.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Alat tulis

Alat tulis yang digunakan meliputi kertas/ buku dan balpoin.

b. Lembar kuesioner

62
Lembar kuesioner berisi pertanyaan mengenai hal yang berhubungan

dengan penelitian, meliputi identitas responden, tanda-tanda persalinan, dan

riwayat kehamilan, persalinan dan nifas.

c. Lembar cheklist

Lembar checklist berisi langkah-langkah dan prosedur Birth Ball.

d. Lembar observasi

Lembar observasi menggunakan partograf sebagai lembar observasi untuk

memantau perkembangan kemajuan persalinan pada ibu bersalin.

e. Perangkat komputer

Perangkat computer digunakan untuk mengolah data dan menyusun laporan

hasil penelitian dengan menggunakan perangkat lunak.

4. Pengolahan Data

Setelah data penelitian didapatkan, maka dilakukanpengolahan data dengan

komputerisasi. Adapun tahapan pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti adalah

sebagai berikut:

a. Editing

Peneliti melakukan pengecekan data dan pemeriksaan kelengkapan

terhadap kuesioner yang sudah diisi dengan lengkap oleh responden. Untuk

mengetahui kelengkapan kuesioner, peneliti menghitung banyak lembaran

kuesioner yang telahdiisi dan harus sesuai dengan jumlah sampel dan melakukan

pengkoreksian terhadap jawaban responden.

Secara umum kegiatan pengkoreksian kuesioner adalah sebagai berikut:

63
1) Apakah lengkap, dalam arti apakah semua pertanyaan sudah terisi.

2) Apakah jawaban atau tulisan masing-masing pertanyaan cukup jelas atau

terbaca.

3) Apakah jawabannya relevan dengan pertanyaannya.

4) Apakah jawaban-jawaban konsisten dengan jawaban pertanyaan lainnya.

b. Coding

Penelitimerubah data berbentukhurufmenjadi data berbentukangka/ bilangan.

Pemberiankodeataucoding yang dilakukan setelah dilakukan proses editing yaitu

denganmemberi kode pada setiap variable hasil observasi.

c. Entry Data

Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang ada di kuesioner dalam

bentuk kode (angka/ huruf) dimasukan kedalam program komputer.

d. Cleaning

Semua data telah selesai dimasukan, kemudian dilakukan pengecekan kembali

data yang sudah dientry untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya

kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan data, kemudian peneliti melakukan

pembetulan dan koreksi.

e. Tabulasi Data

Dilakukan dengan pengelompokan data sesuai denganvariabel yang akan

diteliti guna memudahkan dalam menganalisis.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Univariat

64
Analisis deskriptif dilakukan dengan membuat tabel dan distribusi frekuensi

dari masing-masing variabel, yaitu variable bebas dan variable terikat. Pada umumnya

data hasil Analisis Univariat hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase

dengan rumus sebagai berikut:

f
P= x 100 %
n

Keterangan:
P = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Sampel

2. Analisis Bivariat

Analisa Bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variable independen

dengan variable dependen. Analisa bivariat yang digunakan peneliti adalah uji Chi

Square (Chi Kuadrat).

Uji Chi Square (Chi Kuadrat) digunakan untuk mencari hubungan antara

aktifitas Birth ball dengan kemajuan persalinan kala I dengan menggunakan uji statistic

Chi Square (Chi Kuadrat).

Rumus yang digunakan untuk menghitung Chi Square, yaitu :

2
( fo−fe )
X =∑
2
fe

Keterangan :
X2 = Nilai chi square
ƒo = Frekuensi yang diobservasi
ƒe = Frekuensi yang diharapkan
65
Rumus mencari frekuensi teoritis:

( ∑ fk ) x ( ∑ fb )
fe=
∑T

Keterangan :
ƒe = Frekuensi yang diharapkan
∑ƒk = Jumlah frekuensi pada kolom
∑ƒb = Jumlah frekuensi pada baris
∑T = Jumlah keseluruhan baris atau kolom

Uji kemaknaan dilakukan dengan menggunakan α = 0,05 dan Confidence

Interval (CI) 95% (penelitian di kesehatan masyarakat) dengan ketentuan bila:

a. p-value > 0,05 berarti Ho gagal ditolak (p>α). Uji statistic menunjukan

tidak ada hubungan yang bermakna.

b. p-value ≤ 0,05 berarti Ha ditolak (p≤α). Uji statistic menunjukan ada

hubungan yang bermakna.

Prevalence Ratio (PR) adalah perbandingan antara prevalensi efek (penyakit/

masalah kesehatan) pada kelompok subjek yang memiliki factor risiko dan prevalensi

efek pada kelompok tanpa factor risiko. PR menunjukan peran factor risiko dalam

terjadinya efek pada studi potong lintang.

a. Jika nilai PR = 1, berarti variabel yang diduga sebagai factor risiko tidak

ada pengaruh dalam terjadinya efek, atau dengan kata lain bukan sebagai

factor risiko terjadinya efek.

66
b. Jika nilai PR > 1 dengan tingkat kepercayaan 95% tidak melewati angka

1, maka variabel yang diduga menjadi factor risiko ternyata benar

merupakan factor risiko terjadinya efek.

c. Jika nilai PR > 1 dengan tingka tkepercayaan 95% melewati angka 1,

maka variabel yang diduga menjadi factor risiko ternyata tidak ada

pengaruhnya terhadap terjadinya efek.

d. Jika nilai PR < 1 dengan tingkat kepercayaan 95% tidak melewati angka

1, maka variabel yang diteliti merupakan factor protektif atau justru

dapat mengurangi kejadian penyakit.

e. Jika nilai PR < 1 dengan tingkat kepercayaan 95% melewati angka 1,

maka variabel yang diteliti belum tentu benar sebagai factor protektif.

67
BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Dalam bab ini akan menyajikan data hasil penelitian mengenai karakteristik ibu

bersalin dan Pengaruh efektifitas Birth Ball Terhadap Kemajuan Persalinan Kala 1 Fase

Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kademangan Kabupaten Cianjur Tahun 2022, dengan

menggunakan analisis univariat untuk melihat gambaran distribusi frekuensi dan

persentase, serta analisis bivariat untuk melihat hubungan antara variable dependen dengan

variable independen.

B. Hasil Analisa Univariat

1. Gambaran Karakteristik Individu pada Ibu Bersalin di Wilayah Kerja

Puskesmas Kademangan Kabupaten Cianjur Tahun 2022

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia,


Paritas, Usia Kehamilan dan Pendidikan pada Ibu
Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Kademangan
Kabupaten Cianjur Tahun 2022
P
er
K Fr se
Va at ek nt
ria eg ue as
ble or ns e
i i (
%
)

Usi <2 6 1
68
a 0 Tahun 8,8
20-35 Tahun 25 78,2
>35 Tahun 1 3

Paritas Primigravida
22 68,7
Multigravida
10 31,3
Grande-
0 0
multigravida

Usia kehamilan <36 Week 3


1
37-40 Week 90,7
29
>40 Week 6,3
2

Pendidikan SD 5 15,6
SMP 9 28,1
SMA 12
D3/ S1 6 37,5
18.8

Tabel 5.1 menunjukan gambaran ibu bersalin dengan usai 20-35 tahun

sebanyak 25 orang (78,2%), ibu bersalin dengan paritas primigravida sebanyak 22

orang (68,7%), ibu bersalin dengan usia kehamilan 37-40 week sebanyak 29 orang

(90,7%) dan ibu bersalin dengan tingkat Pendidikan SMA sebanyak 12 orang

(37,5%).

C. Hasil Analisis Bivariat

1. Pengaruh efektivitas Birth Ball terhadap Kemajuan Persalinan Kala 1 Fase Aktif

di Wilayah Kerja Puskesmas Kademangan Kabupaten Cianjur Tahun 2022

Tabel 5.2 Pengaruh efektivitas Birth ball terhadap Kemajuan


Persalinan Kala 1 Fase Aktif di Wilayah Kerja
Puskesmas Kademangan Kabupaten Cianjur Tahun
2022

69
Kemajuan Persalinan Kala 1 FaseAktif PR P
Terapi (95% Value
Birth Lancar Tidak Lancar Jumlah CI)
ball
N % N % N %

Sesuai 23 95,8 1 4,2 24 100


0,014
Tidak 2 25 6 75 8 100
(0,188- 0,0001
Sesuai
0,001)
Total 25 78,2 7 31,8 32 100

Tabel 5.2 menunjukan bahwa sebanyak 95,8% ibu bersalin yang melakukan

tekhnik Birth ball mengalami kemajuan persalinan pada kala 1 fase aktif, sedangkan

diantara ibu bersalin yang tidak melakukan tekhnik Birth ball ada 25% yang

mengalami kemajuan persalinan pada kala 1 fase aktif. Berdasarkan hasil uji statistic

didapatkan p value=0,0001 (p value ≤ 0,05) artinya, terdapat pengaruh yang signifikan

antara tekhnik birth ball dengan kemajuan persalinan kala 1 fase aktif di wilayah kerja

Puskesmas Kademangan Kabupaten Cianjur tahun 2022.

70
BAB VI

PEMBAHASAN

A. Gambaran Karakteristik Individu pada Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas

Kademangan Kabupaten Cianjur Tahun 2022

Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 5.2 diketahui bahwa gambaran ibu bersalin

dengan usia 20-35 tahun sebanyak 25 orang (78,2%) dan masih ditemukan ibu bersalin

dengan usia <20 tahun sebanyak 6 orang (18,8%) dan >35 tahun sebanyak 1 orang (3%).

Menurut Surtiningsih (2016) usia ibu merupakan salah satu faktor resiko yang

berhubungan dengan kualitas kehamilan dan persalinan yang berkaitan dengan kesiapan

ibu dalam bereproduksi. Usia reproduksi sehat yaitu antara 20- 35 tahun merupakan usia

yang paling ideal untuk bereproduksi. Pada usia 35 tahun berhubungan dengan mulai

terjadinya regresi sel-sel tubuh, terutama terjadi pada endometrium serta kesehatan ibu

juga sudah mulai menurun dan jalan lahir menjadi kakus ehingga dapat menyebabkan

persalinan lama. Sriwenda (2016) juga menyatakan bahwa usia juga sangat memengaruhi

seorang wanita dalam menghadapi kehamilan dan persalinan baik secara fisik ataupun

psikologis sehingga seseorang dengan usia <20 tahun dimungkinkan belum siap secara

psikologis dalam menghadapi kehamilan ataupun persalinan. Kesiapan untuk hamil

ditentukan oleh 3 faktor, yaitu : kesiapan fisik, mental dan ekonomi. Secara umum

perempuan dikatakan siap untuk hamil jika sudah berusia di atas 20 tahun.

Berdasarkan paritas, mayoritas ibu bersalin yaitu primigravida sebanyak 22 orang

(68,7%). Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan oleh ibu. Paritas merupakan factor

71
penting dalam menentukan nasib ibu dan janin baik selama kehamilan maupun persalinan.

Proses persalinan pada Primigravida merupakan pengalaman pertama yang menyebabkan

ketegangan emosi, cemas, dan takut yang dapat memperberat persepsi nyeri. Nyeri

menginduksi ketakutan sehingga timbul kecemasan yang berakhir pada kepanikan.

Primigravida juga mengalami proses persalinan lebih lama dari pada proses persalinan

multigravida sehingga primigravida mengalami kelelahan yang lebih lama. Tetapi dengan

terapi birth ball maka proses persalinan akan menjadi lancar. Menurut Prawirohardjo

(2013), sampai dengan paritas ketiga maka rahim ibu bisa kembali semula seperti sebelum

hamil.

Berdasarkan pendidikan, mayoritas ibu bersalin berpendidikan SMA yaitu sebanyak

12 orang (37,5%). Menurut Kusumawati (2016), pendidikan yang ditempuh oleh

seseorang merupakan salah satu factor demografi yang sangat berpengaruh terhadap

kondisi kesehatan individu maupun masyarakat. Seseorang dengan tingkat pendidikan

yang tinggi akan lebih mudah menerima informasi-informasi kesehatan dari berbagai

media dan biasanya ingin selalu berusaha untuk mencari informasi tentang hal-hal yang

berhubungan dengan kesehatan yang belum diketahuinya.

B. Pengaruh efektivitas Birth Ball terhadap Kemajuan Persalinan Kala 1 Fase Aktif di

Wilayah Kerja Puskesmas Kademangan Kabupaten Cianjur Tahun 2022

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 5.2 menunjukan bahwa sebanyak 95,8% ibu

bersalin yang melakukan tekhnik Birth ball sesuai mengalami kemajuan persalinan pada

kala 1 fase aktif, sedangkan diantara ibu bersalin yang melakukan tekhnik Birth ball tidak

sesuai ada 25% yang mengalami kemajuan persalinan pada kala I fase aktif. Berdasarkan

72
hasil uji statistic didapatkan p value=0,0001 (p value ≤ 0,05) artinya, terdapat pengaruh

yang signifikan antara tekhnik birth ball dengan kemajuan persalinan kala 1 fase aktif di

wilayah kerja Puskesmas Kademangan Kabupaten Cianjur tahun 2022.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Annisa Al Faiq Agma

di Klinik Pratama Tanjung Deli pada tahun 2018 hasil penelitian yang dilakukan tentang

Pengaruh Pelaksanaan Pelvic Rocking dengan Birth Ball terhadap Kemajuan Persalinan

pada Ibu Bersalin di Klinik Pratama Tanjung Deli Tua Tahun 2018 didapatkan hasil bahwa

kemajuan persalinan untuk status birth ball dilakukan dengan sampel berjumlah 15 orang

mempunyai rata-rata kemajuan persalinan sebesar 143 menit dengan simpangan baku

sebesar 49,63 sedangkan kemajuan persalinan untuk status birth ball tidak dilakukan

dengan sampel berjumlah 15 orang mempunyai ratarata kemajuan persalinan sebesar 281

menit dengan simpangan baku sebesar 81,27. Dengan menggunakan uji t sampel

independen dimana nilai varians dianggap berbeda dan hipotesis alternatinya yaitu rata-

rata kemajuan persalinan untuk status birth ball dilakukan dan tidak dilakukan adalah

berbeda (two-tailed). Dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai p-value 0,00001 <

0,05 yang berarti ada pengaruh yang bermakna antara pelvic rocking dengan birth ball

terhadap kemajuan persalinan. Rata-rata kemajuan persalinan untuk status birth ball

dilakukan dan tidak dilakukan adalah berbeda dimana status birth ball dilakukan lebih

cepat 138,2 menit dibandingkan dengan status birth ball tidak dilakukan.

Latihan atau terapi menggunakan birthball dapat mendorong dengan kuat tenaga ibu

yang diperlukan saat melahirkan, posisi tubuh yang tegak akan menyokong proses

kelahiran serta membantu posisi janin berada di posisi optimal sehingga memudahkan

73
melahirkan dengan normal. Selain itu, ibu bersalin menjadi lebih rileks sehingga aliran

oksigen pun lancer dimana ketersediaan oksigen ini akan mempengaruhi aktifitas

kontraksi uterus, semakin banyak oksigen yang ditransfer ke otot rahim maka kontraksi

uterus semakin adekuat sehingga persalina nmenjadi lebih singkat (Simpkin, dkk, 2007).

Ibu bersalin dalam penelitian ini menduduki bola dan bergoyang –goyang sehingga

elastisitas dan lengkungan bola dapat merangsang reseptor di panggul yang

bertanggungjawab untuk mengekskresikan endorphin. Keuntungan dari pemakaian

birthball lainnya dapat menigkatkan outlet panggul 30%, bekerja dengan gravitasi yang

mendorong turunnya bayi sehingga mempercepat proses persalinan (Maurenne, 2005).

Menurut teori yang dikemukakan oleh Aprilla (2014) yang menyatakan bahwa kala

1 persalinan akan beragam pada setiap ibu. Semakin seorang ibu merasa rilaks dan

semakin mobile maka akan semakin singkat waktu yang diperlukan untuk menuju ke

pembukaan lengkap. Di awal proses persalinan sebaiknya ibu tidak hanya berbaring di

tempat tidur. Mengganti posisi setiap setengah hingga dua jam sekali akan sangat

membantu proses persalinan. Birth ball membantu ibu untuk tetap pada posisi berdiri dan

juga membuka panggul, mendorong bayi untuk bergerak kearah bawah. Mengubah posisi

selama persalinan akan mengubah bentuk dan ukuran panggul yang mana akan membantu

kepala bayi bergerak keposisi optimal selama kala 1 persalinan dan membantu bayi

berotasi (Mathew et al., 2012). Berbeda dengan ibu yang hanya berbaring selama kala 1,

maka tekanan kepala ke serviks akan lebih banyak di serviks posterior (serviks arah jam 6)

sehingga akhirnya banyak sekali kasus bibir serviks anterior yang membuat proses

persalinan menjadi semakin lama dan semakin menyakitkan (Aprillia, 2014).

74
Menurut asumsi peneliti, terapi birth ball terhadap kemajuan persalinan sangat

berpengaruh. Dimana terapi birth ball membantu ibu bersalin untuk mempersingkat kala 1.

95,8% responde melakukan terapi dengan birth ball mengalami waktu kala 1 faseaktif

yang singkat. Ibu bersalin mengatakan nyaman dan rileks dalam menghadapi persalinan

karena bantuan birth ball. Semangat dan antusiasme para ibu bersalin juga sangat

membantu psikologis ibu dalam mengolah rasa sakit dan menciptakan suasana yang positif

bagi ibu sehingga rahim dapat berkontraksi secara maksimal. Gerakan terapi dengan birth

ball yang dilakukan oleh ibu bersalin membantu ibu dalam beradaptasi dengan rasa nyeri

dan ketidaknyamanan yang dialaminya.

75
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Pengaruh efektivitas Birth Ball terhadap

Kemajuan Persalinan Kala 1 Fase Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kademangan

Kabupaten Cianjur Tahun 2022” yang dilakukan kepada 32 ibu bersalin dengan

melakukan analisis univariat dan bivariat, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Gambaran ibu bersalin dengan usia 20-35 tahun sebanyak 25 orang (78,2%), ibu

bersalin dengan paritas primigravida sebanyak 22 orang (68,7%), ibu bersalin

dengan usia kehamilan 37-40 week sebanyak 29 orang (90,7%) dan ibu bersalin

dengan tingkat Pendidikan SMA sebanyak 12 orang (37,5%).

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara efektivitas birth ball terhadap

kemajuan persalinan kala 1 fase aktif di wilayah kerja Puskesmas Kademangan

Kabupaten Cianjur tahun 2022 (p value= 0,0001).

B. Saran

Adapun saran yang akan diberikan sehubungan dengan penelitian ini adalah

1. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan kepada lahan praktik untuk menjadi wadah serta fasilitator bagi ibu

bersalin dalam menghadapi proses persalinan yang nyaman dan menyenangkan dalam

melewati kala 1 yang lebih singkat serta meningkatkan pemberian dukungan

76
emosional dan spiritual dengan melibatkan suami dan keluarga untuk mendorong ibu

melakukan tekhnik birth ball secara lancar.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan referensi

perpustakaan dan sebagai sumber bacaan mahasiswa serta diharapkan untuk

memfasilitasi mahasiswa kebidanan dalam pengembangan ilmu tentang penggunaan

birthball sehingga mahasiswa memiliki keterampilan khusus dalam memberikan

pelayanan kepada ibu bersalin.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang

pelaksanaan birthball terhadap kemajuan persalinan penelitian selanjutnya dengan

cakupan penelitian yang lebih luas seperti menambahkan variabel yang mempengaruhi

kelancaran persalinan dan menggunakan jumlah sampel yang lebih besar.

77
DAFTAR PUSTAKA

Budi, K. V. (2021). Kasus Kematian Ibu. databoks.katadata.co.id , 1.

Kambarwati. (2019). BAB II. eprint.undip , 13.

Mutoharoh Siti, K. I. (2019). Efektivitas birth ball selama kehamilan terhadap lama persalinan.

Yogyakarta: LeutikaPrio.

Mutoharoh Siti, Kusumastuti,Indrayani Eni. (2019). Efektivitas birth ball selama kehamilan terhadap

lama persalinan. Yogyakarta: leutikaprio.

Rohani, D. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.

Sulistyawati, A. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika.

Aprillia, Yessie.2014.Gentle Birth Balance : Persalinan Holistik mind, Body and Soul.Bandung : Qanita

Gustyar, Indah dan Eka Nouyriana.2017.Penerapan Teknik Pelvic Rocking dengan Birth Ball pada Ibu

Bersalin terhadap Kemajuan Persalinan di BPM Syafrida Kabupaten Kebumen Tahun 2017.Program

Studi Diploma III Kebidanan STIKES Muhammadiyah.Gombong

Kurniawati, Ade, dkk.2017.Efektivitas Latihan Birth Ball terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I

Fase Aktif pada Primigravida.Indonesian Journal of Nursing and Midwifery.5(1) : 1-10

Kustari, Oktifa, dkk.2012.Birth Ball Pengaruh Terapi Birth Ball Terhadap Nyeri Persalinan.Malang :

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Program Studi Ilmu Keperawatan

Kusumawati, Yuli.Faktor-Faktor Risiko yang Berpengaruh terhadap Persalinan dengan Tindakan.

Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang

Renaningtyas, Dyah, dkk.2013.Hubungan Pelaksanaan Pelvic Rocking dengan Birthing Ball terhadap

Lamanya kala I pada Ibu Bersalin di Griya Hamil Sehat Mejasem

Riyanto, Agus.2017.Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan.Yogyakarta : Nuha Medika

Sondakh, Jenny J.S.2013.Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.Jakarta : Erlangga

78
LAMPIRAN

79
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

“Pengaruh Efektivitas Birthball Terhadap Kemajuan Persalinan Kala 1 Fase Aktif Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kademangan Kabupaten Cianjur Tahun 2022”
Setelah saya mendapat penjelasan dari peneliti tentang tujuan penelitian, saya bersedia menjadi
responden tanpa ada unsur paksaan, sebagai berikut saya akan menanda tangani surat
persetujuan penelitian

Cianjur, ............................... 2022

Hormat saya sebagai responden

80
WAWANCARA
A. Identitas Responden
1. Nama Ibu/suami :
2. Umur :
3. GPA :
4. Usia Kehamilan :
5. Alamat :
B. Tanda-Tanda Persalinan
6. Kontraksi :
7. Frekuensi :
8. Lamanya :
9. Kekuatannya :
C. Pengeluaran Pervaginam
10.Lendir darah :
11.Air ketuban :
D. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Usia Persalinan Nifas


Hamil Ket Anak
Kehamil Jenis
Ke
an
Penolong Tempat JK BB PB laktasi masalah Hidup/Mati
persalinan

81
LEMBAR CHECKLIST
No Responden :
Nama :
Usia :
Anak Ke :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
DILAKUKAN
NO TEKNIK BIRTH BALL
YA TDK
Duduk di atas bola seperti duduk di atas kursi dengan kaki sedikit
1 membuka agar keseimbangan badan di atas bola terjaga

Tangan di pinggang atau di lutut, gerakkan pinggul ke samping kanan dan


ke samping kiri mengikuti aliran menggelinding bola. Lakukan minimal
2
2x8 hitungan

Tangan tetap di pinggang, lakukan gerakan pinggul ke depan dan ke


belakang mengikuti aliran menggelinding bola. Lakukan minimal 2x8
3
hitungan

Tetap duduk diatas bola, lakukan gerakan memutar pinggul searah jarum
4 jam dan sebaliknya seperti membentuk lingkaran.

Kemudian lakukan gerakan pinggul seperti maju dan mundur


5
Letakkan bola di atas kursi, berdiri dengan kaki sedikit dibuka dan
bersandar ke depan bola seperti merangkul bola. Lakukan gerakan ini
6
selama 5 menit.

Letakkan bola di lantai dengan menggunakan bantal/pengalas yang empuk


lakukan posisi berlutut, kemudian posisikan badan bersandar kedepan
7
diatas bola seperti merangkul bola.

Tetap pada posisi merangkul, gerakkan badan kesamping kanan dan kiri
8 mengikuti aliran menggelinding bola

Lakukan usapan halus oleh pendamping persalinan pada punggung ibu


9
Letakkan bola menempel pada tembok atau papan sandaran, ibu duduk di
lantai dengan posisi jongkok dan membelakangi atau menyandar pada bola.
10
Lakukan selama 5 menit

82
LEMBAR OBSERVASI PERSALINAN
NAMA IBU/SUAMI :
UMUR :
ALAMAT :
UK :
HPHT :
HPL :
GPA :

PENURUNAN
TGL PUKUL TD NADI RR DJJ KONTRAKSI PEMBUKAAN KET
KEPALA

83
MASTER DATA PENELITIAN

USIA TERAPI
PENDI KEMAJUAN
NO NAMA UMUR PARITAS KEHA BIRTH
DIKAN PERSALINAN
MILAN BALL
1 Nisa 19 Primigravida 37 SMA LANCAR YA
2 Ika 19 Primigravida 37 SMA LANCAR YA
TIDAK
3 Sopiah 20 Primigravida 38 SMP LANCAR YA
4 Lindasari 26 Multigravida 39 SMP LANCAR YA
TIDAK
5 Siti Ulfah 23 Primigravida 40 SMA LANCAR TIDAK
6 Lulu Wardani 23 Primigravida 39 SMA LANCAR YA
TIDAK
7 Khomsiah 23 Primigravida 39 SMP LANCAR TIDAK
Ai
8 Nurmalasari 24 Primigravida 36 SMP LANCAR YA
9 Siti Sulastri 25 Multigravida 38 SMA LANCAR TIDAK
10 Nadya Putri 22 Primigravida 37 SMA LANCAR YA
11 Ayu sandra 19 Primigravida 37 SD LANCAR YA
12 Dea Meliani 20 Primigravida 37 SD LANCAR YA
13 Siti Maspuah 35 Multigravida 38 SD LANCAR YA
TIDAK
14 Rahayu 35 Multigravida 38 SD LANCAR TIDAK
15 Sri Novita 36 Multigravida 39 SD LANCAR YA
TIDAK
16 Hanifah 21 Primigravida 39 SMP LANCAR TIDAK
17 Feni Agustin 19 Primigravida 40 SMP LANCAR YA
18 Ida kamila 20 Primigravida 41 SMA LANCAR YA
19 Iis Aisyah 30 Multigravida 40 SMP LANCAR YA
TIDAK
20 Rani Safitri 29 Multigravida 37 D3 LANCAR TIDAK
Tuti
21 Susilawati 23 Primigravida 38 D3 LANCAR YA
22 Sintiasari 24 Primigravida 38 S1 LANCAR YA
Andini
23 Maulidia 19 Primigravida 36 SMP LANCAR YA
24 Indahsari 25 Primigravida 36 SMA LANCAR YA
Dewi
25 Anggareni 27 Primigravida 37 SMP LANCAR YA
TIDAK
26 Siti Aisyah 19 Primigravida 38 SMA LANCAR YA
27 Siti Syamsiah 33 Multigravida 39 D3 LANCAR YA
28 Nurul Aeni 30 Multigravida 38 S1 LANCAR YA
84
Anggun TIDAK
29 Agustin 22 Primigravida 37 SMA LANCAR TIDAK
30 Lina Mulyani 26 Primigravida 38 S1 LANCAR YA
31 NUNUNG 23 Primigravida 35 SMA LANCAR YA
32 Lina 24 Multigravida 41 SMA LANCAR YA

85
OUTPUT HASIL PENELITIAN

GET DATA
/TYPE=XLSX
/FILE='D:\SKRIPSI ANGGI\MASTER TABEL - Copy.xlsx'
/SHEET=name 'Sheet1'
/CELLRANGE=FULL
/READNAMES=OFF
/DATATYPEMIN PERCENTAGE=95.0
/HIDDEN IGNORE=YES.
EXECUTE.
DATASET NAME DataSet3 WINDOW=FRONT.
CROSSTABS
/TABLES=V7 BY V8
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ RISK
/CELLS=COUNT ROW
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

86
Notes
Output 17-APR-2022 16:00:43
Created
Comments DataSet3

Input Active Dataset <none>

Filter <none>
<none>
Weigh
32
t Split
File User-defined
N of Rows in missing values
Working Data are treated as
File missing.
Missing Value Handling Definition of Statistics for each
Missing table are based on all
the cases with valid
data in the specified
Cases Used range(s) for all
variables in each
table.
CROSSTABS
Syntax /TABLES=V7 BY V8
/
FORMAT=AVA
LUE TABLES
/
STATISTICS=CHI
Resources Processor Time SQ RISK
/CELLS=COUNT ROW
Elapsed Time /COUNT ROUND CELL.
Dimensions 00:00:00.06
Requested Cells 00:00:00.25

Available 2
524245

[DataSet3]

87
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
V7 * V8 32 100.0% 0 0.0% 32 100.0%

V7 * V8 Crosstabulation
V8
TIDAK YA Total
V7 LANCAR Count 1 23 24
% within V7 4.2% 95.8% 100.0%
TIDAK LANCAR Count 6 2 8
% within V7 75.0% 25.0% 100.0%
Total Count 7 25 32
% within V7 21.9% 78.1% 100.0%

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 17.615 1 .000
b
Continuity Correction 13.714 1 .000
Likelihood Ratio 16.309 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
N of Valid Cases 32
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.75.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate
95% Confidence Interval DOKUMENTASI
Value Lower Upper PENELITIAN
Odds Ratio for V7 .014 .001 .188
(LANCAR /
TIDAK LANCAR)
For cohort V8 = TIDAK .056 .008 .394
For cohort V8 = YA 3.833 1.151 12.767
N of Valid Cases 32 88
89
90

Anda mungkin juga menyukai