KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2022
Laporan Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Terapan Kebidanan (S.Tr.Keb)
Disusun Oleh :
Nama : Anggi Novianti Dewi
NPM : L0450462105057
NPM : L0450462105057
merupakan hasil karya saya sendiri, bebas dari peniruan terhadap karya dari orang
lain. Kutipan pendapat dan tulisan orang lain ditunjukkan sesuai dengan cara-cara
penelitian ini terkandung ciri-ciri plagiat dan bentuk-bentuk peniruan lain yang
perbuatan tersebut.
i
HALAMAN JUDUL
KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2022
Disusun Oleh :
Pengaruh Efektivitas Birth Ball Terhadap Kemajuan Persalinan Kala 1 Fase Aktif Di
Wilayah Kerja Puskesmas Kademangan Kabupaten Cianjur Tahun 2022
ABSTRAK
Latar Belakang: Kematian ibu yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh beberapa
faktor, diantaranya adalah partus lama atau partus macet sebesar 5%, upaya yang dapat
dilakukan dalam mencegah persalinan lama yaitu dengan birthting ball yang
mendukung persalinan agar dapat berjalan secara fisiologis.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh efektivitas birth ball terhadap kemajuan persalinan
kala 1 fase aktif di Wilayah Kerja Puskemas Kademangan Tahun 2022.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian studi analitik dengan tujuan melihat
hubungan dua variable atau lebih tanpa adanya perlakuan atau intervensi.populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di wilayh kerja puskesmas kademangan
kabupaten cianjur tahun 2022 dengan jumlah sampel 32 responden, Sampel diambil
dengan teknik purposive sampling yaitu berdasarkan pertimbangan tertentu yang telah
dibuat oleh peneliti.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan ibu bersalin dengan distribusi frekuensi berdasar
usia 20-35 tahun sebanyak 25 orang, paritas primigravida sebanyak 22 orang, usia
kehamilan 37-40 week sebanyak 29 orang, dan berdasar pendidikan SMA sebanyak 12
orang, dan terdapat pengaruh yang signifikan antara efektivitas birth ball terhadap
kemajuan persalinan kala 1 fase aktif di wilayah kerja Puskesmas Kademangan
Kabupaten Cianjur tahun 2022 dengan p value= 0,0001 <α (0,05)
Kesimpulan: Ada pengaruh efektivitas birth ball terhadap kemajuan persalinan kala 1
fase aktif di wilayah kerja Puskesmas Kademangan Kabupaten Cianjur Tahun 2022
Saran: Disarankan teknik birth ball dapat dilakukan sebagai salah satu metode untuk
mempersingkat kemajuan persalinan kala 1 fase aktif.
iii
POLITEKNIK BHAKTI ASIH PURWAKARTA
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
SKRIPSI, 17 MEI 2022
ANGGI NOVIANTI DEWI
The Effect of Birth Ball Effectiveness on the Progress of Childbirth during the Active
Phase 1 in the Work Area of the Kademangan Health Center, Cianjur Regency in 2022
ABSTRACT
Budi, K. V. (2021). Kasus Kematian Ibu. databoks.katadata.co.id , 1.
Kambarwati. (2019). BAB II. eprint.undip , 13.
Mutoharoh Siti, K. I. (2019). Efektivitas birth ball selama kehamilan terhadap lama persalinan.
Yogyakarta: LeutikaPrio.
Mutoharoh Siti, Kusumastuti,Indrayani Eni. (2019). Efektivitas birth ball selama kehamilan
terhadap lama persalinan. Yogyakarta: leutikaprio.
Rohani, D. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.
Sulistyawati, A. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika.
Objective: To determine the effect of the effectiveness of the birth ball on the progress
of active phase 1 labor in the Kademangan Community Health Center in 2022.
Methods: This research is an analytical study with the aim of looking at the relationship
between two or more variables without any treatment or intervention. The population in
this study were all mothers who gave birth in the working area of the Kademangan
Public Health Center, Cianjur Regency in 2022 with a sample of 32 respondents. The
sample was taken using a purposive technique. sampling is based on certain
considerations that have been made by the researcher.
Results: The results of this study showed that there were 25 women giving birth with a
frequency distribution based on age 20-35 years, primigravida parity as many as 22
people, gestational age 37-40 weeks as many as 29 people, and based on high school
education as many as 12 people, and there was a significant effect. between the
effectiveness of the birth ball on the progress of active phase 1 labor in the working area
of the Kademangan Health Center, Cianjur Regency in 2022 with p value = 0.0001 <α
(0.05)
Conclusion: There is an effect of the effectiveness of the birth ball on the progress of
active phase 1 labor in the working area of the Kademangan Health Center, Cianjur
Regency in 2022
iv
Suggestion: It is suggested that the birth ball technique can be used as a method to
shorten the progress of the active phase of the 1st stage of labor.
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Pengaruh Efektivitas Birth Ball Terhadap Kemajuan Persalinan Kala 1 Fase Aktif
Tahun 2022
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui
Direktur,
(Dr. Hj.Mutmainah,S.ST.,SKM.,M.Kes)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya yang diberikan kepada penulis, atas segala kemudahan-
kemudahan yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Efektivitas Birth Ball Terhadap Kemajuan Persalinan Kala 1 Fase Aktif Di
skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana
Terapan Kebidanan.
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Hj. Maimunah, S.ST., SKM., M.Kes, selaku Direktur Politeknik Bhakti Asih
Purwakarta
penulisan yang baik dan benar yang sangat bermanfaat bagi penulis.
mengingatkan cara penulisan yang baik dan benar yang sangat bermanfaat bagi
penulis.
4. Seluruh dosen dan staf Politekhnik Bhakti Asih Purwakarta yang telah memberikan
viii
5. Kedua orang tua tercinta Bpk H.Komarudin dan Tati Warnati, S.Pd, serta suami
Soviandi S.Pd. beserta keluarga besar yang telah memberi dorongan baik moril
maupun materil dengan kasih sayang dan do’a yang selalu menyertaiku dalam
menggapai cita.
Purwakarta
7. Seluruh Pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi yang tidak dapat penulis
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kualifikasi sempurna baik dari pengetahuan maupun kemampuan. Hal itu
disebabkan keterbatasan yang dimiliki penulis, akhir kata penulis berharap semoga
Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Terima kasih.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK..............................................................................................................iii
ABSTRACT ............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR BAGAN...............................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penulisan
x
2. Bagi Institusi Pendidikan
3. Bagi Peneliti
A. Persalinan
1. Definisi Penelitian
5. Tahapan Persalinan
B. Birth Ball
4. Persiapan
C. Kemajuan Persalinan
xi
4. Komplikasi Kemajuan Persalinan
D. Partograf
1. Definisi Partograf
3. Isi Partograf
F. Kerangka Teori
C. Hipotesis
A. Desain Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
D. Pengukuran Penelitian
1. Kriteria Inklusi
xii
2. Kriteria Eksklusi
E. Pengumpulan Data
3. Instrumen Penelitian
4. Pengolahan Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
A. Hasil Penelitian
BAB VI PEMBAHASAN.....................................................................................52
2022.......................................................................................................53
xiii
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................57
A. Kesimpulan
A. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 5.2 Pengaruh Brith Ball terhadap Kemajuan Persalinan Kala I Fase
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR BAGAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengeluaran hasil konsepsi yang telah mampu hidup diluar kandungan melalui
beberapa proses seperti adanya penipisan dan pembukaan serviks, serta adanya
(Rohani, 2011)
telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau
melaui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
(Sulistyawati, 2010)
Indonesia sebanyak 4.627 jiwa pada 2020. Jumlah tersebut meningkat 8,92%
sebanyak 745 ibu yang meninggal dunia berada di Jawa Barat pada tahun lalu.
Proporsinya mencapai 16,1% dari total kematian ibu di tanah air. (Budi, 2021)
xviii
kematian di Indonesia pada 2015 masih tinggi, yaitu 305 per 100.000
beberapa faktor, diantaranya adalah partus lama atau partus macet sebesar 5%
partus yang berlangsung lebih dari 18 jam ini akan menyebabkan ibu mengalami
memantau kondisi ibu dan janin serta kemajuan proses persalinan diharapkan
menjadi salah satu upaya yang dapat diterapkan sesuai dengan standar asuhan bagi
semua ibu bersalin disetiap tahapan persalinan oleh setiap penolong persalinan
dimanapun hal tersebut terjadi. Dukungan suami atau kerabat yang diharapkan
mampu memberikan rasa tenang, aman, mengenali kebutuhan ibu akan layanan
proses persalinan ibu. Penerapan praktik terbaik asuhan persalinan normal yang
KR, 2014).
untuk mencegah persalinan lama seperti, senam hamil dan teknik napas dalam.
xix
Upaya lainnya dalam mencegah persalinan lama yaitu dengan birthing ball yang
mendukung persalinan agar dapat berjalan secara fisiologis. Hal ini juga
merupakan salah satu metode yang sangat membantu merespon rasa sakit dengan
cara aktif dan mengurangi lama persalinan kala I fase aktif. Pelvic rocking dengan
birthing ball adalah cara menambah ukuran rongga pelvis dengan menggoyang
panggul di atas bola dan dengan perlahan mengayunkan pinggul ke depan dan ke
Birth ball adalah sebuah bola terapi fisik yang membantu kemajuan
persalinan dan dapat digunakan dlam berbagai posisi. Salah satu gerakan latihan
birth ball berupa duduk diatas bola dengan menggoyangkan panggul dinilai
postural dan menjaga otot-otot yang mendukung tulang belakang. Posisi duduk
berat badan bertumpu diatas bola, bergerak mendorong panggul maka bayi akan
berubah ke posisi yang benar. Kegiatan ini akan bermanfaat dalam mempersingkat
pada Ibu Bersalin di Klinik Pratama Tanjung Deli Tua Tahun 2018 didapatkan
xx
hasil bahwa kemajuan persalinan untuk status birth ball dilakukan dengan sampel
status birth ball tidak dilakukan dengan sampel berjumlah 15 orang mempunyai
ratarata kemajuan persalinan sebesar 281 menit dengan simpangan baku sebesar
untuk status birth ball dilakukan dan tidak dilakukan adalah berbeda (two-tailed).
0,05 yang berarti ada pengaruh yang bermakna antara pelvic rocking dengan birth
birth balldilakukan dan tidak dilakukan adalah berbeda dimana status birth ball
dilakukan lebih cepat 138,2 menit dibandingkan dengan status birth ball tidak
dilakukan.
xxi
B. Rumusan Masalah
selama kala 1 persalinan untuk keselamatan ibu, hasil observasi dicatat dalam partograf,
pemantauan kala satu fase aktif dalam partograf adalah kontraksi, lama kontraksi,
pembukaan dan penurunan bagian terendah janin. Apakah ada pengaruh efektivitas
Birth ball terhadap kemajuan persalinan kala satu fase aktif karena birth ball dapat
menambah aliran darah meuju rahim, plasenta, dan bayi. Mengurangi tekanan dan
menambah outlet panggul 30%. Membuat rasa nyaman di daerah lutut dan pergelangan
kaki. Memberikan tekanan balik di daerah perineum dan juga paha. Melalui gaya
gravitasi, birth ball juga mendorong bayi untuk turun sehingga proses persalinan
C. Pertanyaan Penelitian
2. Bagaimana cara mengetahui pengaruh birth ball terhadap kemajuan persalinan kala
1 fase aktif pada ibu bersalin di wilayah kerja puskesmas kademangan tahun 2022
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
22
2. Tujuan Khusus
fase aktif pada ibu bersalin di wilayah Puskesmas Kademangan tahun 2022
E. Manfaat Penulisan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan referensi untuk
dengan tekhnik birthball dan memberikan masukan untuk kegiatan penelitian serta
23
3. Bagi Peneliti
memberikan motivasi untuk melakukan penelitian yang lebih baik atau dapat
efektivitas tekhnik birthball pada ibu bersalin kala 1 fase aktif di wilayah Puskesmas
Kademangan Kabupaten Cianjur tahun 2022. Cara pengambilan data yang digunakan
yaitu dengan lembar observasi partograf responden. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu data primer yang didapatkan langsung dari responden. Peneliti juga
membatasi variabel independent yang diteliti yaitu kemajuan persalinan kala 1 fase
aktif sedangkan variabel dependent yang diteliti yaitu Efektivitas birthball. Peneliti
ingin mengetahui pengaruh efektivitas birthball terhadap kemajuan persalinan kala satu
fase aktif. Hasil penelitian ini akan dianalisa dengan analisa univariat dan bivariat
24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persalinan
1. Definisi Persalinan
pengeluaran hasil konsepsi yang telah mampu hidup diluar kandungan melalui
beberapa proses seperti adanya penipisan dan pembukaan serviks, serta adanya
kontraksi yang berlangsung dalam waktu tertentu tanpa adanya penyulit (Rohani,
2014).
yang memegang peranan dan bekerjasama sehingga terjadi persalinan. Beberapa teori
Kadar oxytocin bertambah oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.
Oksitosin merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari yang berperan
25
penting yang menyebabkan persalinan dan mempertahankan kontraksi uterus
c. Ketegangan Otot
d. Coristol
e. Plasenta Menua
f. Teori prostaglandin
saat persalinan. Hormone ini banyak dijumpai pada darah ibu dan janin, dan cairan
a. Timbul rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering danteratur.
b. Keluar lendir bercampur darah (bloody show) yang lebih banyak karena robekan
kecil pada serviks.Sumbatan mukus yang berasal dari sekresi servikal dari
proliferasi kelenjar mukosa servikal pada awal kehamilan, berperan sebagai barier
26
protektif dan menutup servikal selama kehamilan. Bloody show adalah pengeluaran
dari mukus.
normal terjadi pada kala I persalinan. Hal ini terjadi pada 12% wanita, dan lebih
d. Pada pemeriksaan serviks dalam: serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
Berikut ini adalah perbedaan penipisan dan dilatasi serviks antara nulipara dan
multipara.
1) Nulipara
pembukaan.
2) Multipara
Pada multipara sering kali serviks tidak menipis pada awal persalinan,
tetapi hanya pembukaan 1-2 cm. biasanya pada mutipara serviks akan
27
4) Makin beraktifitas (jalan), kekuatan makin bertambah
Persalinan dapat berjalan normal apabila ketiga factor fisik 3 P yaitu power,
passage, dan passanger dapat bekersama dengan baik.Selain itu terdapat 2 P yang
merupakan faktor lain yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi jalannya
persalinan, terdiri atas psikologi dan penolong. Dengan mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi persalinan, maka jika terjadi penyimpangan atau kelainan yang dapat
mencapai kelahiran bayi yang baik dan ibu sehat. (Kambarwati, 2019)
a. Power (Tenaga/Kekuatan)
Kekuatan yang mendorong janin dalam persalinan adalah his, kontraksi, otot-
otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dari ligament. Kekuatan primer yang
adalah tenaga meneran ibu. His (Kontraksi Uterus) His adalah kontraksi otot-otot
rahim pada persalinan. Pada bulan terakhir dari kehamilan dan sebelum persalinan
dimulai, sudah ada kontraksi rahim yang disebut his. Sifat his yang normal adalah
sebagai berikut :
28
5) Pada setiap his terjadu perubahan pada serviks yaitu menipis dan membuka
Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar
panggul, vagina dan introitus. Janin harus berhasil menyesuaikan dirinya terhadap
jalan lahir yang relative kaku, oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul harus
merupakan akibat interaksi beberapa factor yaitu ukuran kepala janin, presentasi,
letak, sikap dan posisi janin. Plasenta juga harus melalui jalan lahir sehingga juga
dapat dianggap sebagai penumpang yang menyertai janin. Namun, plasenta jarang
cedera pada persalinan sehingga dapat membahayakan hidup dan kehiduppan janin.
Pada persalinan, oleh karena tulang-tulang masih dibatasi fontanel dan sutura yang
belum keras, maka pinggir tulang dapat menyisip antara tulang satu dengan tulang
yang lain yang disebut moulage/molase sehingga kepala bayi bertambah kecil.
Biasanya apabila kepala janin sudah lahir, maka bagian-bagian lain dari janin akan
d. Psikis (Psikologis)
29
Banyak wanita normal bisa merasakan kegairahan dan kegembiraan saat
merasa kesakitan di awal menjelang kelahiran bayinya. Perasaan positif ini berupa
kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar terjadi realitas “kewanitaan
sejati”, yaitu munculnya rasa bangga bias melahirkan atau memproduksi anak.
dianggap sebagai suatu “keadaan yang belum pasti” sekarang menjadi hal yang
3) Kebiasaan adat
e. Penolong
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin, dalam hal ini tergantung dari
5. Tahapan Persalinan
mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler
30
pembukaan serviks, hingga mencapai pembukaan lengkap (10cm).
1) Fase laten, dimana pembukaan serviks berlangsung lambat dimulai sejak awal
multipara
waktu 2 jam pada primipara dan 1 jam pada multipara. (Mutoharoh Siti,
Pada fase aktif persalinan, frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya
meningkat (kontraksi dianggap adekuat jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu
10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih) dan terjadi penurunan bagian
multigravida. Pada primigravida, ostium uteri internum akan membuka lebih dulu,
sehingga serviks akan mendatar dan menipis, kemudian ostium internum sudah
sedikit terbuka. Ostium uteri internum dan eksternum serta penipisan dan
31
b. Kala II (Kala Pengeluaran Janin)
1) His semakin kuat, dengan interval 2 sampai 3 menit, dengan durasi 50 sampai
100 detik.
4) Kedua kekuatan his dan mengejan lebih mendorong kepala bayi sehingga
terjadi :
lahir ubun-ubun besar, dahi, hidung dan muka, serta kepala seluruhnya
c) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar, yaitu penyesuaian
d) Setelah putar paksi luar berlangsung, maka persalinan bayi ditolong dengan
cara kepala dipegang pada os occiput dan di bawah dagu, kemudian ditarik
ke atas untuk melahirkan bahu belakang, setelah kedua bahu lahir, ketiak
dikait untuk melahirkan sisa badan bayidiikuti sisa air ketuban (Sondakh,
2013 : 5).
32
Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Proses lepasnya plasenta dapat diperkirakan
5) Dalam waktu 5-10 menit seluruh plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina
dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau
fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi
Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam post partum. Kala IV
bertujuan untuk melakukan observasi karena perdarahan post partum paling sering
terjadi pada 2 jam pertama. Darah yang keluar selama perdarahan harus ditakar
pada saat pelepasan plasenta dan robekan serviks dan perineum. Rata-rata jumlah
biasanya 100-300 cc. Jika lebih dari 500 cc, maka dianggap abnormal (Sondakh,
2013 : 73). Lamanya persalinan pada primi dan multi dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
33
Tabel 2.1. Lama Persalinan
Primi Multi
Kala I 13 Jam 7 Jam
Kala II 1 Jam ½ Jam
Kala III ½ Jam ½ Jam
Lama Persalinan 14 ½ Jam 7 ¾ Jam
B. Birth Ball
Birth ball adalah terapi fisik atau latihan sederhana menggunakan bola. Kata birth
ball dapat diartikan ketika latihan dengan menggunakan bola diterapkan untuk ibu
hamil, ibu melahirkan dan ibu pasca melahirkan (Oktifa, dkk. 2012).
Birth ball merupakan bola terapi untuk membantu ibu yang sedang dalam inpartu
kala 1 ke posisi yang berguna untuk membantu kemajuan sebuah persalinan. Birth ball
juga dapat digunakan dalam berbagai posisi. Birth ball adalah bola berukuran besar
dengan bentuk menyerupai bola gym, bedanya, ukuran birthball jauh lebih besar, kira-
kira bisa mencapai tinggi 65-75 cm setelah di pompa. Birth ball dirancang khusus
supaya tidak licin saat digunakan di lantai. Ini yang membuatnya aman untuk
digunakan oleh ibu hamil, bahkan saat proses kelahiran. (Mutoharoh Siti,
a. Birthing Ball atau dikenal dengan bola persalinan telah digunakan selama bertahun-
tahun oleh terapis fisik dalam berbagai cara untuk mengobati gangguan tulang dan
saraf, serta untuk latihan. Sedangkan untuk kehamilan dan proses persalinan, bola
34
ini akan merangsang reflex postural. Duduk diatas Birthing Ball akan membuat ibu
b. Duduk diatas bola sambil mendorong seperti melakukan ayunan atau membuat
menjaga janin sejajar di panggul. Posisi duduk diatas bola, diasumsikan mirip
persalinan.
c. Gerakan lembut yang dilakukan diatas bola sangat mengurangi rasa sakit saat
kontraksi. Dengan bola ditempatkan di tempat tidur, ibu bisa berdiri dan bersandar
mobilisasi. Ibu juga dapat berlutut dan membungkuk dengan berat badan tertumpu
diatas bola, bergerak mendorong panggul yang dapat membantu bayi berubah ke
d. Goyang panggul menggunakan birth ball dapat memperkuat otot-otot perut dan
punggung bawah.
e. Mengurangi tekanan pada pembuluh darah di daerah sekitar rahim, dan tekanan di
kandung kemih.
f. Teknik birth ball ini akan membuat Ligamentum atau otot disekitar panggul lebih
35
g. Membantu kontraksi rahim lebih efektif dalam membawa bayi melalui panggul jika
h. Tekanan dari kepala bayi pada leher rahim tetap kostan ketika ibu bersalin diposisi
i. Bidang luas panggul lebih lebar sehingga memudahkan kepala bayi turun ke dasar
panggul.
a. Indikasi
b. Kontraindikasi
1) Janin malpresentasi
2) Perdarahan antepartum
4) Penurunan kesadaran
berikut tentang olah raga dan kehamilan untuk menghentikan latihan atau olah raga
2) Perdarahan pervaginam
36
4) Serviks incopetent
1) Hipertensi
2) Diabetes gestational
5) Plasenta previa
6) Preeklamsia
4. Persiapan
1) Bola Ukuran bola disesuaikan dengan tinggi badan ibu hamil. Ibu hamil
diameter 55-65 cm. wanita dengan tinggi badan 170 cm cocok menggunakan
2) Matras
3) Kursi
b. Lingkungan
merangsang turunnya stress pada ibu. Pastikan lantai yang digunakan untuk terapi
37
birth ball tidak licin. Privasi ruangan membantu ibu hamil termotivasi dalam latihan
keefektifan dari latihan ini yaitu nyeri yang dirasakan ibu berkurang bahkan hilang
c. Peserta Latihan
Peserta latihan adalah ibu yang akan melahirkan yang mengalami nyeri
menjelang persalinannya. Ibu diharapkan latihan dengan kondisi yang tidak capek
dan tidak dalam keadaan gelisah akibat nyeri yang hebat. Jika ibu dalam kondisi
capek maka tenaga yang terkuras semakin banyak dan mengalami kecapekan saat
1) Duduklah diatas bola seperti duduk diatas kursi dengan kaki sedikit
dan ke samping kiri mengikuti aliran gelinding bola. Lakukan secara berulang
4) Dengan tetap duduk diatas bola, lakukan gerakan memutar pinggul searah
38
5) Kemudian lakukan gerakan pinggul seperti spiral maju dan
mundur
Gambar 2.1
2) Berdiri dengan kaki sedikit dibuka dan bersandar ke depan pada bola seperti
merangkul bola
39
Gambar 2.2
bola
4) Dengan tetap pada posisi merangkul bola, gerakkan badan ke samping kanan
melakukan tekanan halus pada punggung bawah. Lakukan tindakan ini selama
5 menit
40
Gambar 2.3
2) Ibu duduk di lantai dengan posisi jongkok dan membelakangi atau menyandar
pada bola
Gambar 2.4
C. Kemajuan Persalinan
Sondakh (2013 : 111) menyatakan bahwa kemajuan yang cukup baik pada
41
a. Kontraksi teratur yang progresif dengan peningkatan frekuensi dan durasi.
b. Selama fase aktif dalam persalinan, kecepatan pembukaan serviks paling sedikit 1
cm per jam (dilatasi serviks berlangsung atau ada di sebelah kiri garis waspada).
Sedangkan kemajuan yang kurang baik pada persalinan kala I ditandai dengan :
a. Kontraksi yang tidak teratur dan tidak sering setelah fase laten.
b. Selama persalinan fase aktif, kecepatan pembukaan serviks lebih lambat dari 1 cm
per jam (dilatasi serviks berlangsung atau ada di sebelah kanangaris waspada.
a. Jika ditemukan DJJ tidak normal (<100 atau >180 denyut per menit), mungkin
b. Posisi atau presentasi selain oksiput anterior dengan vertex fleksi sempurna
c. Jika didapat kemajuan yang kurang baik atau adanya persalinan lama (primigravida
a. Jika denyut nadi ibu meningkat, mungkin ibu sedang mengalami dehidrasi atau
kesakitan.
c. Jika terdapat aseton di dalam urin ibu, curigai in take nutrisi kurang.
42
Menurut Maryunani dan Eka (2013 : 231) kompliasi yang terjadi pada kemajuan
persalinan yaitu tidak adanya kemajuan dalam persalinan, terdapat pada kala I yaitu
adanya kala I fase laten yang memanjang dan kala I fase aktif yang juga memanjang.
Artinya tidak ada kemajuan dalam persalinan dilihat pada saat fase laten dan fase aktif,
sebagai berikut :
a. Fase laten memanjang : fase laten yang memanjang di tandai dari pembukaan
serviks kurang dari 4 cm setelah 8 jam dengan kontraksi teratur (lebih dari 2 kali
dalam 10 menit).
b. Fase aktif memanjang : istilah fase aktif memanjang mengacu pada kemajuan
pembukaan yang tidak adekuat setelah didirikan diagnosa kala I fase aktif dengan
didasari atas :
2) Kurang dari 1,2 cm per jam pada primigravida dan kurang dari 1,5 cm pada
multipara.
Karakteristik fase aktif memanjang menurut Maryunani dan Eka (2013 : 232)
yaitu :
1) Kontraksi melemah sehingga menjadi kurang kuat, lebih singkat atau lebih
jarang.
43
3) Pada pemeriksaan vaginal, serviks tidak mengalami perubahan. Penyebab Fase
Aktif Memanjang :
D. PARTOGRAF
1. Definisi Partograf
memberikan peringatan awal bahwa suatu persalinan berlangsung lama, adanya gawat
Waktu yang tepat untuk pengisian partograf adalah saat proses persalinan telah
berada dalam kala I fase aktif yaitu saat pembukaan serviks dari 4 sampai 10 cm dan
3. Isi Partograf
Partograf dikatakan sebagai data yang lengkap bila seluruh informasi ibu, kondisi
janin, kemajuan persalinan, waktu dan jam, kontraksi uterus, kondisi ibu, obat-obatan
44
yang diberikan, pemeriksaan laboratorium, keputusan klinik dan asuhan atau tindakan
yang diberikan dicatat secara rinci sesuai cara pencatatan partograf. Isi partograf antara
lain:
b. Kondisi janin:
c. Kemajuan persalinan
1) Pembukaan serviks;
e. Kontraksi uterus
45
2) Lama kontraksi (dalam detik)
1) Oksitosin
g. Kondisi ibu
Pencatatan dimulai saat fase aktif yaitu pembukaan serviks 4 cm dan berakhir titik
pembukaan adalah 1 cm per jam. Pencatatan selama fase aktif persalinan harus dimulai
di garis waspada. Kondisi ibu dan janin dinilai dan dicatat dengan cara:
46
1) Informasi ibu ditulis sesuai identitas ibu. Waktu kedatangan ditulis sebagai
jam. Catat waktu pecahnya selaput ketuban, dan catat waktu merasakan mules.
2) Kondisi janin.
Nilai dan catat denyut jantung janin (DJJ) setiap 30 menit (lebih sering
30 menit. Kisaran normal DJJ tertera diantara garis tebal angka 180 dan
100. Bidan harus waspada jika DJJ mengarah di bawah 120 per menit
(bradicardi) atau diatas 160 permenit (tachikardi). Beri tanda ‘•’ (tanda
titik) pada kisaran angka 180 dan 100. Hubungkan satu titik dengan titik
yang lainnya.
47
Setiap kali melakukan periksa dalam, nilai penyusupan antar tulang
(molase) kepala janin. Catat temuan yang ada di kotak yang sesuai di
0 : Sutura terpisah
3) Kemajuan persalinan
a) Pembukaan serviks
Saat ibu berada dalam fase aktif persalinan, catat pada partograf setiap
temuan dari setiap pemeriksaan. Nilai dan catat pembukaan serviks setiap
4 jam. Menyantumkan tanda ‘X’ di garis waktu yang sesuai dengan lajur
dengan garis tidak terputus dari 0-5. Berikan tanda ‘0’ pada garis waktu
yang sesuai.
(2) Garis bertindak, tertera sejajar dan disebelah kanan (berjarak 4 jam)
a) Waktu mulainya fase aktif persalinan. Setiap kotak menyatakan satu jam
5) Kontraksi uterus.
dengan:
< 20 detik.
20-40 detik.
49
c) Arsir penuh kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksiyang lamanya
> 40 detik.
a) Oksitosin
jumlah unit oksitosin yang diberikan per volume cairan dan dalam satuan
7) Kondisi ibu
(1) Nadi, dicatat setiap 30 menit. Beri tanda titik (•) pada kolom yang
sesuai.
(2) Tekanan darah, dicatat setiap 4 jam atau lebih sering jika diduga ada
yang sesuai.
(3) Suhu tubuh, diukur dan dicatat setiap 2 jam atau lebih sering jika
50
Mengukur dan mencatat jumlah produksi urine setiap 2 jam (setiap ibu
dalam urine
1) Data dasar
2) Kala I
penatalaksanaannya
3) Kala II
4) Kala III
Kala III berisi informasi tentang inisiasi menyusu dini, lama kala III,
51
kelengkapan plasenta, retensio plasenta > 30 menit, laserasi, atonia uteri,
5) Kala IV
Kala IV berisi tentang data tekanan darah, nadi, suhu tubuh, tinggi fundus
Bayi baru lahir berisi tentang berat badan, panjangbadan, jenis kelamin,
penilaian bayi baru lahir, pemberian ASI, masalah lain dan hasilnya
(Kambarwati, 2019).
Metode
No Nama Judul Variabel Hasil
Penelitian
52
kala I Fase korelasi dan t kelompok
menggunakan 0,01.
Regresi linier
dilakukan birth
ball
dibandingkan
dengan
kelompok
kontrol
53
Faiq Agma Pelaksanaan bebas dengan menunjukkan
Bersalin
54
F. Kerangka Teori
Pengaruh efektivitas birth ball terhadap kemajuan persalinan kala 1 fase aktif.
persalinan;
3. Passanger
4. Psikis Efektivitas
Birth Ball
5. Penolong
BAB III
mempengaruhi
3. Penurunan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti. Penelitian
Presentasi janin ini ingin melihat pengaruh efektivitas Birth Ball terhadap
55
Puskesmas Kademangan Kabupaten Cianjur tahun 2022. Secara sistematika kerangka
Variable Perancu
1. Usia
2. Paritas
3. Usia Kehamilan
4. Pendidikan
56
B. Variabel dan Definisi Operasional
diteliti dan mengetahui cara pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang
Definisi operasional dan skala pengukuran variable dalam penelitian ini adalah:
Cara
Definisi Skala
No Variabel Ukur dan Hasil Ukur
Operasional Ukur
Alat Ukur
Variabel Independen
1. Lancar
( primipara ≤8
Kelancaran proses jam, multipara
persalinan kala 1 ≤ 4 jam pada
mulai dari kala 1 fase
Kemajuan pembukaan 4 sampai Lembar
aktif)
Persalinan dengan pembukaan Observasi Ordinal
1 2. Tidak lancar
Kala 1 Fase lengkap (10 cm) (Partograf)
Aktif karena adanya ( primipara >8
penurunan kepala jam, multipara
dan pembukaan <4 jam pada
serviks. kala 1 fase
aktif)
Variable Dependen
57
membantu kemajuan
sebuah persalinan.
Variable Perancu
C. Hipotesis
1. Hipotesis Alternatif (Ha) = Terdapat pengaruh antara efektivitas Birth Ball terhadap
Kabupaten Cianjur tahun 2022. Dengan Alasan bahwa (Kobra Mirzakhani,dkk 2014)
58
mengatakan bahwa latihan birth ball dapat meningkatkan mobilitas panggul ibu hamil.
Latihan ini dilakukan dalam posisi tegak dan duduk, yang diyakini untuk mendorong
persalinan. (yessie, 2013) mengatakan bahwa latihan birth ball dapat menambah aliran
darah menuju rahim, plasenta, dan bayi. Mengurangi tekanan dan menambah outlet
panggul 30%. Membuat rasa nyaman di daerah lutut dan pergelangan kaki.
Memberikan tekanan balik di daerah perinieum dan juga paha. Melalui gaya gravitasi,
birth ball juga mendorong bayi untuk turun sehingga proses persalinan menjadi lebih
cepat.
59
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi analitik dengan tujuan melihat hubungan
dua variable atau lebih tanpa adanya perlakuan atau intervensi. Jenis rancangan penelitian
yang digunakan adalah studi potong lintang (cross sectional). Jenis rancangan penelitian
studi potong lintang merupakan suatu studi yang mempelajari hubungan antara faktor
risiko dan faktor efek dengan cara mengamati faktor risiko dan efek secara serantak pada
Cianjur dengan waktu penelitian selama 2 bulan yaitu pada bulan Maret sampai April
2022
1. Populasi
karakteristik yang ditentukan (Riyanto, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah
60
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin normal di Wilayah Kerja Puskesmas
purposive sampling yaitu berdasarkan pertimbangan tertentu yang telah dibuat oleh
D. Pengukuran Penelitian
1. Kriteria inklusi
persetujuan penelitiaan.
2. Kriteria Eksklusi
Responden dikeluarkan dari penelitian apabila selama penelitian mengalami salah satu
b. Ibu bersalin saat diberikan tekhnik Birth Ball tidak kooperatif dan tidak mengikuti
61
c. Ibu bersalin mengalami kelelahan, dirujuk, dan mengalami fetal distres.
E. Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang
didapatkan secara langsung dari responden yang diberikan tekhnik Birth Ball
Pengumpulan data dimulai dengan memilih ibu bersalin kala 1 fase aktif yang
prosedur dari tekhnik Birth Ball, serta meminta persetujuan tindakan kepada calon
responden.
inpartu fase aktif yang telah diberikan tekhnik Birth Ball selama 30 menit persesi.
Pelaksanaan tekhnik Birth Ball diobservasi dengan menggunakan lembar check list
3. Instrumen Penelitian
a. Alat tulis
b. Lembar kuesioner
62
Lembar kuesioner berisi pertanyaan mengenai hal yang berhubungan
c. Lembar cheklist
d. Lembar observasi
e. Perangkat komputer
4. Pengolahan Data
komputerisasi. Adapun tahapan pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti adalah
sebagai berikut:
a. Editing
terhadap kuesioner yang sudah diisi dengan lengkap oleh responden. Untuk
kuesioner yang telahdiisi dan harus sesuai dengan jumlah sampel dan melakukan
63
1) Apakah lengkap, dalam arti apakah semua pertanyaan sudah terisi.
terbaca.
b. Coding
c. Entry Data
d. Cleaning
e. Tabulasi Data
1. Analisis Univariat
64
Analisis deskriptif dilakukan dengan membuat tabel dan distribusi frekuensi
dari masing-masing variabel, yaitu variable bebas dan variable terikat. Pada umumnya
data hasil Analisis Univariat hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase
f
P= x 100 %
n
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Sampel
2. Analisis Bivariat
dengan variable dependen. Analisa bivariat yang digunakan peneliti adalah uji Chi
Uji Chi Square (Chi Kuadrat) digunakan untuk mencari hubungan antara
aktifitas Birth ball dengan kemajuan persalinan kala I dengan menggunakan uji statistic
2
( fo−fe )
X =∑
2
fe
Keterangan :
X2 = Nilai chi square
ƒo = Frekuensi yang diobservasi
ƒe = Frekuensi yang diharapkan
65
Rumus mencari frekuensi teoritis:
( ∑ fk ) x ( ∑ fb )
fe=
∑T
Keterangan :
ƒe = Frekuensi yang diharapkan
∑ƒk = Jumlah frekuensi pada kolom
∑ƒb = Jumlah frekuensi pada baris
∑T = Jumlah keseluruhan baris atau kolom
a. p-value > 0,05 berarti Ho gagal ditolak (p>α). Uji statistic menunjukan
masalah kesehatan) pada kelompok subjek yang memiliki factor risiko dan prevalensi
efek pada kelompok tanpa factor risiko. PR menunjukan peran factor risiko dalam
a. Jika nilai PR = 1, berarti variabel yang diduga sebagai factor risiko tidak
ada pengaruh dalam terjadinya efek, atau dengan kata lain bukan sebagai
66
b. Jika nilai PR > 1 dengan tingkat kepercayaan 95% tidak melewati angka
maka variabel yang diduga menjadi factor risiko ternyata tidak ada
d. Jika nilai PR < 1 dengan tingkat kepercayaan 95% tidak melewati angka
maka variabel yang diteliti belum tentu benar sebagai factor protektif.
67
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Dalam bab ini akan menyajikan data hasil penelitian mengenai karakteristik ibu
bersalin dan Pengaruh efektifitas Birth Ball Terhadap Kemajuan Persalinan Kala 1 Fase
Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kademangan Kabupaten Cianjur Tahun 2022, dengan
persentase, serta analisis bivariat untuk melihat hubungan antara variable dependen dengan
variable independen.
Usi <2 6 1
68
a 0 Tahun 8,8
20-35 Tahun 25 78,2
>35 Tahun 1 3
Paritas Primigravida
22 68,7
Multigravida
10 31,3
Grande-
0 0
multigravida
Pendidikan SD 5 15,6
SMP 9 28,1
SMA 12
D3/ S1 6 37,5
18.8
Tabel 5.1 menunjukan gambaran ibu bersalin dengan usai 20-35 tahun
orang (68,7%), ibu bersalin dengan usia kehamilan 37-40 week sebanyak 29 orang
(90,7%) dan ibu bersalin dengan tingkat Pendidikan SMA sebanyak 12 orang
(37,5%).
1. Pengaruh efektivitas Birth Ball terhadap Kemajuan Persalinan Kala 1 Fase Aktif
69
Kemajuan Persalinan Kala 1 FaseAktif PR P
Terapi (95% Value
Birth Lancar Tidak Lancar Jumlah CI)
ball
N % N % N %
Tabel 5.2 menunjukan bahwa sebanyak 95,8% ibu bersalin yang melakukan
tekhnik Birth ball mengalami kemajuan persalinan pada kala 1 fase aktif, sedangkan
diantara ibu bersalin yang tidak melakukan tekhnik Birth ball ada 25% yang
mengalami kemajuan persalinan pada kala 1 fase aktif. Berdasarkan hasil uji statistic
antara tekhnik birth ball dengan kemajuan persalinan kala 1 fase aktif di wilayah kerja
70
BAB VI
PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang terdapat pada tabel 5.2 diketahui bahwa gambaran ibu bersalin
dengan usia 20-35 tahun sebanyak 25 orang (78,2%) dan masih ditemukan ibu bersalin
dengan usia <20 tahun sebanyak 6 orang (18,8%) dan >35 tahun sebanyak 1 orang (3%).
Menurut Surtiningsih (2016) usia ibu merupakan salah satu faktor resiko yang
berhubungan dengan kualitas kehamilan dan persalinan yang berkaitan dengan kesiapan
ibu dalam bereproduksi. Usia reproduksi sehat yaitu antara 20- 35 tahun merupakan usia
yang paling ideal untuk bereproduksi. Pada usia 35 tahun berhubungan dengan mulai
terjadinya regresi sel-sel tubuh, terutama terjadi pada endometrium serta kesehatan ibu
juga sudah mulai menurun dan jalan lahir menjadi kakus ehingga dapat menyebabkan
persalinan lama. Sriwenda (2016) juga menyatakan bahwa usia juga sangat memengaruhi
seorang wanita dalam menghadapi kehamilan dan persalinan baik secara fisik ataupun
psikologis sehingga seseorang dengan usia <20 tahun dimungkinkan belum siap secara
ditentukan oleh 3 faktor, yaitu : kesiapan fisik, mental dan ekonomi. Secara umum
perempuan dikatakan siap untuk hamil jika sudah berusia di atas 20 tahun.
(68,7%). Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan oleh ibu. Paritas merupakan factor
71
penting dalam menentukan nasib ibu dan janin baik selama kehamilan maupun persalinan.
ketegangan emosi, cemas, dan takut yang dapat memperberat persepsi nyeri. Nyeri
Primigravida juga mengalami proses persalinan lebih lama dari pada proses persalinan
multigravida sehingga primigravida mengalami kelelahan yang lebih lama. Tetapi dengan
terapi birth ball maka proses persalinan akan menjadi lancar. Menurut Prawirohardjo
(2013), sampai dengan paritas ketiga maka rahim ibu bisa kembali semula seperti sebelum
hamil.
seseorang merupakan salah satu factor demografi yang sangat berpengaruh terhadap
yang tinggi akan lebih mudah menerima informasi-informasi kesehatan dari berbagai
media dan biasanya ingin selalu berusaha untuk mencari informasi tentang hal-hal yang
B. Pengaruh efektivitas Birth Ball terhadap Kemajuan Persalinan Kala 1 Fase Aktif di
Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 5.2 menunjukan bahwa sebanyak 95,8% ibu
bersalin yang melakukan tekhnik Birth ball sesuai mengalami kemajuan persalinan pada
kala 1 fase aktif, sedangkan diantara ibu bersalin yang melakukan tekhnik Birth ball tidak
sesuai ada 25% yang mengalami kemajuan persalinan pada kala I fase aktif. Berdasarkan
72
hasil uji statistic didapatkan p value=0,0001 (p value ≤ 0,05) artinya, terdapat pengaruh
yang signifikan antara tekhnik birth ball dengan kemajuan persalinan kala 1 fase aktif di
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Annisa Al Faiq Agma
di Klinik Pratama Tanjung Deli pada tahun 2018 hasil penelitian yang dilakukan tentang
Pengaruh Pelaksanaan Pelvic Rocking dengan Birth Ball terhadap Kemajuan Persalinan
pada Ibu Bersalin di Klinik Pratama Tanjung Deli Tua Tahun 2018 didapatkan hasil bahwa
kemajuan persalinan untuk status birth ball dilakukan dengan sampel berjumlah 15 orang
mempunyai rata-rata kemajuan persalinan sebesar 143 menit dengan simpangan baku
sebesar 49,63 sedangkan kemajuan persalinan untuk status birth ball tidak dilakukan
dengan sampel berjumlah 15 orang mempunyai ratarata kemajuan persalinan sebesar 281
menit dengan simpangan baku sebesar 81,27. Dengan menggunakan uji t sampel
independen dimana nilai varians dianggap berbeda dan hipotesis alternatinya yaitu rata-
rata kemajuan persalinan untuk status birth ball dilakukan dan tidak dilakukan adalah
berbeda (two-tailed). Dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai p-value 0,00001 <
0,05 yang berarti ada pengaruh yang bermakna antara pelvic rocking dengan birth ball
terhadap kemajuan persalinan. Rata-rata kemajuan persalinan untuk status birth ball
dilakukan dan tidak dilakukan adalah berbeda dimana status birth ball dilakukan lebih
cepat 138,2 menit dibandingkan dengan status birth ball tidak dilakukan.
Latihan atau terapi menggunakan birthball dapat mendorong dengan kuat tenaga ibu
yang diperlukan saat melahirkan, posisi tubuh yang tegak akan menyokong proses
kelahiran serta membantu posisi janin berada di posisi optimal sehingga memudahkan
73
melahirkan dengan normal. Selain itu, ibu bersalin menjadi lebih rileks sehingga aliran
oksigen pun lancer dimana ketersediaan oksigen ini akan mempengaruhi aktifitas
kontraksi uterus, semakin banyak oksigen yang ditransfer ke otot rahim maka kontraksi
uterus semakin adekuat sehingga persalina nmenjadi lebih singkat (Simpkin, dkk, 2007).
Ibu bersalin dalam penelitian ini menduduki bola dan bergoyang –goyang sehingga
birthball lainnya dapat menigkatkan outlet panggul 30%, bekerja dengan gravitasi yang
Menurut teori yang dikemukakan oleh Aprilla (2014) yang menyatakan bahwa kala
1 persalinan akan beragam pada setiap ibu. Semakin seorang ibu merasa rilaks dan
semakin mobile maka akan semakin singkat waktu yang diperlukan untuk menuju ke
pembukaan lengkap. Di awal proses persalinan sebaiknya ibu tidak hanya berbaring di
tempat tidur. Mengganti posisi setiap setengah hingga dua jam sekali akan sangat
membantu proses persalinan. Birth ball membantu ibu untuk tetap pada posisi berdiri dan
juga membuka panggul, mendorong bayi untuk bergerak kearah bawah. Mengubah posisi
selama persalinan akan mengubah bentuk dan ukuran panggul yang mana akan membantu
kepala bayi bergerak keposisi optimal selama kala 1 persalinan dan membantu bayi
berotasi (Mathew et al., 2012). Berbeda dengan ibu yang hanya berbaring selama kala 1,
maka tekanan kepala ke serviks akan lebih banyak di serviks posterior (serviks arah jam 6)
sehingga akhirnya banyak sekali kasus bibir serviks anterior yang membuat proses
74
Menurut asumsi peneliti, terapi birth ball terhadap kemajuan persalinan sangat
berpengaruh. Dimana terapi birth ball membantu ibu bersalin untuk mempersingkat kala 1.
95,8% responde melakukan terapi dengan birth ball mengalami waktu kala 1 faseaktif
yang singkat. Ibu bersalin mengatakan nyaman dan rileks dalam menghadapi persalinan
karena bantuan birth ball. Semangat dan antusiasme para ibu bersalin juga sangat
membantu psikologis ibu dalam mengolah rasa sakit dan menciptakan suasana yang positif
bagi ibu sehingga rahim dapat berkontraksi secara maksimal. Gerakan terapi dengan birth
ball yang dilakukan oleh ibu bersalin membantu ibu dalam beradaptasi dengan rasa nyeri
75
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kabupaten Cianjur Tahun 2022” yang dilakukan kepada 32 ibu bersalin dengan
melakukan analisis univariat dan bivariat, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Gambaran ibu bersalin dengan usia 20-35 tahun sebanyak 25 orang (78,2%), ibu
dengan usia kehamilan 37-40 week sebanyak 29 orang (90,7%) dan ibu bersalin
B. Saran
Adapun saran yang akan diberikan sehubungan dengan penelitian ini adalah
Diharapkan kepada lahan praktik untuk menjadi wadah serta fasilitator bagi ibu
bersalin dalam menghadapi proses persalinan yang nyaman dan menyenangkan dalam
76
emosional dan spiritual dengan melibatkan suami dan keluarga untuk mendorong ibu
cakupan penelitian yang lebih luas seperti menambahkan variabel yang mempengaruhi
77
DAFTAR PUSTAKA
Mutoharoh Siti, K. I. (2019). Efektivitas birth ball selama kehamilan terhadap lama persalinan.
Yogyakarta: LeutikaPrio.
Mutoharoh Siti, Kusumastuti,Indrayani Eni. (2019). Efektivitas birth ball selama kehamilan terhadap
Rohani, D. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.
Sulistyawati, A. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika.
Aprillia, Yessie.2014.Gentle Birth Balance : Persalinan Holistik mind, Body and Soul.Bandung : Qanita
Gustyar, Indah dan Eka Nouyriana.2017.Penerapan Teknik Pelvic Rocking dengan Birth Ball pada Ibu
Bersalin terhadap Kemajuan Persalinan di BPM Syafrida Kabupaten Kebumen Tahun 2017.Program
Kurniawati, Ade, dkk.2017.Efektivitas Latihan Birth Ball terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I
Kustari, Oktifa, dkk.2012.Birth Ball Pengaruh Terapi Birth Ball Terhadap Nyeri Persalinan.Malang :
Renaningtyas, Dyah, dkk.2013.Hubungan Pelaksanaan Pelvic Rocking dengan Birthing Ball terhadap
Sondakh, Jenny J.S.2013.Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.Jakarta : Erlangga
78
LAMPIRAN
79
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
“Pengaruh Efektivitas Birthball Terhadap Kemajuan Persalinan Kala 1 Fase Aktif Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kademangan Kabupaten Cianjur Tahun 2022”
Setelah saya mendapat penjelasan dari peneliti tentang tujuan penelitian, saya bersedia menjadi
responden tanpa ada unsur paksaan, sebagai berikut saya akan menanda tangani surat
persetujuan penelitian
80
WAWANCARA
A. Identitas Responden
1. Nama Ibu/suami :
2. Umur :
3. GPA :
4. Usia Kehamilan :
5. Alamat :
B. Tanda-Tanda Persalinan
6. Kontraksi :
7. Frekuensi :
8. Lamanya :
9. Kekuatannya :
C. Pengeluaran Pervaginam
10.Lendir darah :
11.Air ketuban :
D. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
81
LEMBAR CHECKLIST
No Responden :
Nama :
Usia :
Anak Ke :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
DILAKUKAN
NO TEKNIK BIRTH BALL
YA TDK
Duduk di atas bola seperti duduk di atas kursi dengan kaki sedikit
1 membuka agar keseimbangan badan di atas bola terjaga
Tetap duduk diatas bola, lakukan gerakan memutar pinggul searah jarum
4 jam dan sebaliknya seperti membentuk lingkaran.
Tetap pada posisi merangkul, gerakkan badan kesamping kanan dan kiri
8 mengikuti aliran menggelinding bola
82
LEMBAR OBSERVASI PERSALINAN
NAMA IBU/SUAMI :
UMUR :
ALAMAT :
UK :
HPHT :
HPL :
GPA :
PENURUNAN
TGL PUKUL TD NADI RR DJJ KONTRAKSI PEMBUKAAN KET
KEPALA
83
MASTER DATA PENELITIAN
USIA TERAPI
PENDI KEMAJUAN
NO NAMA UMUR PARITAS KEHA BIRTH
DIKAN PERSALINAN
MILAN BALL
1 Nisa 19 Primigravida 37 SMA LANCAR YA
2 Ika 19 Primigravida 37 SMA LANCAR YA
TIDAK
3 Sopiah 20 Primigravida 38 SMP LANCAR YA
4 Lindasari 26 Multigravida 39 SMP LANCAR YA
TIDAK
5 Siti Ulfah 23 Primigravida 40 SMA LANCAR TIDAK
6 Lulu Wardani 23 Primigravida 39 SMA LANCAR YA
TIDAK
7 Khomsiah 23 Primigravida 39 SMP LANCAR TIDAK
Ai
8 Nurmalasari 24 Primigravida 36 SMP LANCAR YA
9 Siti Sulastri 25 Multigravida 38 SMA LANCAR TIDAK
10 Nadya Putri 22 Primigravida 37 SMA LANCAR YA
11 Ayu sandra 19 Primigravida 37 SD LANCAR YA
12 Dea Meliani 20 Primigravida 37 SD LANCAR YA
13 Siti Maspuah 35 Multigravida 38 SD LANCAR YA
TIDAK
14 Rahayu 35 Multigravida 38 SD LANCAR TIDAK
15 Sri Novita 36 Multigravida 39 SD LANCAR YA
TIDAK
16 Hanifah 21 Primigravida 39 SMP LANCAR TIDAK
17 Feni Agustin 19 Primigravida 40 SMP LANCAR YA
18 Ida kamila 20 Primigravida 41 SMA LANCAR YA
19 Iis Aisyah 30 Multigravida 40 SMP LANCAR YA
TIDAK
20 Rani Safitri 29 Multigravida 37 D3 LANCAR TIDAK
Tuti
21 Susilawati 23 Primigravida 38 D3 LANCAR YA
22 Sintiasari 24 Primigravida 38 S1 LANCAR YA
Andini
23 Maulidia 19 Primigravida 36 SMP LANCAR YA
24 Indahsari 25 Primigravida 36 SMA LANCAR YA
Dewi
25 Anggareni 27 Primigravida 37 SMP LANCAR YA
TIDAK
26 Siti Aisyah 19 Primigravida 38 SMA LANCAR YA
27 Siti Syamsiah 33 Multigravida 39 D3 LANCAR YA
28 Nurul Aeni 30 Multigravida 38 S1 LANCAR YA
84
Anggun TIDAK
29 Agustin 22 Primigravida 37 SMA LANCAR TIDAK
30 Lina Mulyani 26 Primigravida 38 S1 LANCAR YA
31 NUNUNG 23 Primigravida 35 SMA LANCAR YA
32 Lina 24 Multigravida 41 SMA LANCAR YA
85
OUTPUT HASIL PENELITIAN
GET DATA
/TYPE=XLSX
/FILE='D:\SKRIPSI ANGGI\MASTER TABEL - Copy.xlsx'
/SHEET=name 'Sheet1'
/CELLRANGE=FULL
/READNAMES=OFF
/DATATYPEMIN PERCENTAGE=95.0
/HIDDEN IGNORE=YES.
EXECUTE.
DATASET NAME DataSet3 WINDOW=FRONT.
CROSSTABS
/TABLES=V7 BY V8
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ RISK
/CELLS=COUNT ROW
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
86
Notes
Output 17-APR-2022 16:00:43
Created
Comments DataSet3
Filter <none>
<none>
Weigh
32
t Split
File User-defined
N of Rows in missing values
Working Data are treated as
File missing.
Missing Value Handling Definition of Statistics for each
Missing table are based on all
the cases with valid
data in the specified
Cases Used range(s) for all
variables in each
table.
CROSSTABS
Syntax /TABLES=V7 BY V8
/
FORMAT=AVA
LUE TABLES
/
STATISTICS=CHI
Resources Processor Time SQ RISK
/CELLS=COUNT ROW
Elapsed Time /COUNT ROUND CELL.
Dimensions 00:00:00.06
Requested Cells 00:00:00.25
Available 2
524245
[DataSet3]
87
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
V7 * V8 32 100.0% 0 0.0% 32 100.0%
V7 * V8 Crosstabulation
V8
TIDAK YA Total
V7 LANCAR Count 1 23 24
% within V7 4.2% 95.8% 100.0%
TIDAK LANCAR Count 6 2 8
% within V7 75.0% 25.0% 100.0%
Total Count 7 25 32
% within V7 21.9% 78.1% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 17.615 1 .000
b
Continuity Correction 13.714 1 .000
Likelihood Ratio 16.309 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
N of Valid Cases 32
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.75.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval DOKUMENTASI
Value Lower Upper PENELITIAN
Odds Ratio for V7 .014 .001 .188
(LANCAR /
TIDAK LANCAR)
For cohort V8 = TIDAK .056 .008 .394
For cohort V8 = YA 3.833 1.151 12.767
N of Valid Cases 32 88
89
90