SKRIPSI
Diajukan Oleh :
GRESIA INDAH FITRI
185140045
i
PENGARUH GAME EDUKASI TERHADAP
KETERAMPILAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN
DIARE DIRUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PANJANG KOTA BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2022
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Diajukan Oleh :
GRESIA INDAH FITRI
185140045
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Fakultas : Kesehatan
Menyatakan bahwa proposal skripsi ini telah ditulis sendiri dengan sungguh-
sungguh dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya
nyatakan benar.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, maka saya
akan sanggup menerima sanksi berupa pembatalan skripsi dan segala
konsekuensinya.
Materai 10000
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Dosen Pembimbing,
Mengetahui,
Ketua Program Studi
iv
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Tim Penguji
Penguji I Tanda Tangan
Resa Livia, S.Kep., Ns., M.Kes
____________________
Mengetahui,
Fakultas Kesehatan
Dekan,
v
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
Skripsi, Agustus, 2022
Kepustakaan : 28 (2011-2022)
vi
NURSING STUDY PROGRAM
HEALTH FACULTY
INDONESIAN PARTNER UNIVERSITY
Thesis, August, 2022
Literature : 28 (2011-2022)
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pendidikan
SD : SDN Merpang Lulus Tahun 2012
SMP : SMPN 1 Runjung Agung Lulus Tahun 2015
SMA : SMA AL-Azhar 3 Bandar Lampung Lulus Tahun 2018
S1 : Keperawatan Universitas Mitra Indonesia (2018-Sekarang)
viii
MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
ix
Alhamdulillah Puji dan syukur saya panjatkan terhadap Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmatnya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas akhir
saya ini dengan baik
Kedua orangtua tercinta bapak SAHRIA dan ibu MEGARIA terimkasih saya
ucapkan atas doa, materi, pengorbanan yang telah diberikan dengan ikhlas
selama ini
Adek saya tercinta FREN SAMUDRA saya ucapkan terimakasih karena selalu
membantu dan mendoakan saya untuk menyelesaikan skripsi ini
Dosen Pembimbing Yuli Lestari, S.Kep, M.Kep saya ucapkan terimakasih atas
bimbingan dan ilmunya serta masukan dan saran dalam menyelesaikan skripsi
ini
KATA PENGANTAR
x
Alhamdulillahirobbil’alamin, dengan mengucap puji dan syukur kepada
ALLAH SWT karena atas karunia, rahmat, izin, hidayah dan kesempatan yang
telah diberikankan-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal skripsi
dengan judul dengan judul “Pengaruh Game Edukasi Terhadap Keterampilan
Ibu Dalam Penatalaksanaan Diare Dirumah Di Wilayah Kerja Puskesmas
Panjang Kota Bandar Lampung Tahun 2022”.Guna melengkapi persyaratan
untuk mendapat Gelar Sarjana Keperawatan Universitas Mitra Indonesia Bandar
Lampung.
Proposal skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak,
maka dengan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Andi Surya, MMselaku KetuaYayasan.
2. Dr. Ir. Hj. Armalia Reny. W.A., MM selaku Rektor Universitas Mitra
Indonesia.
3. Achmad Djamil, SKM.,MM.,M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Mitra Indonesia.
4. Ns. Budi Antoro, M. Kep selaku Ketua Program Studi Keperawatan Fakultas
Kesehatan Universitas Mitra Indonesia Bandar Lampung.
5. Ns. Yuli Lestari, M.Kep selaku pembimbing yang telah banyak membantu
penyusunan skripsi ini.
Atas segala bantuan dan partisipasi penulis ucapkan terimakasih yang sedalam-
dalamnya untuk pihak-pihak yang telah membantu tersusunnya skripsi ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
xi
HALAMAN JUDUL DALAM.......................................................................ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.............................................................iii
HALAMAN PESETUJUAN..........................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................v
ABSTAK..........................................................................................................vi
ABSTRACT....................................................................................................vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................viii
MOTTO...........................................................................................................ix
HALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................................x
KATA PENGANTAR....................................................................................xi
DAFTAR ISI...................................................................................................xii
DAFTAR TABEL...........................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xv
LAMPIRAN....................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah....................................................................................7
1.3 Rumusan Masalah.......................................................................................8
1.4 Tujuan Penelitian........................................................................................8
1.5 Manfaat Penelitian......................................................................................9
1.6 Ruang Lingkup Penelitian..........................................................................10
xii
4.2 Hasil Penelitian...........................................................................................67
4.3 Pembahasan................................................................................................69
4.4 Keterbatasan Penelitian..............................................................................75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
xiii
Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori...........................................................................42
Gambar 2.2 Kerangka Konsep.......................................................................43
DAFTAR TABEL
xiv
Judul Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional.......................................................................47
Tabel 3.2 Uji Normalitas................................................................................63
Tabel 4.1 Skor Rata-Rata Keterampilan Ibu Dalam Penatalaksanaan Diare
Dirumah Sebelum Diberi Game Edukasi Di Puskesmas Panjang
Kota Bandar Lampung Tahun 2022...............................................67
Tabel 4.2 Skor Rata-Rata Keterampilan Ibu Dalam Penatalaksanaan Diare
Dirumah Sesudah Diberi Game Edukasi Di Puskesmas Panjang
Kota Bandar Lampung Tahun 2022.............................................68
Tabel 4.3 Perbedaan Keterampilan Ibu Dalam Penatalaksanaan Diare Antara
Sesudah Dan Sebelum Diberikannya Game Edukasi Di Puskesmas
Panjang Kota Bandar Lampung Tahun 2022................................6
DAFTAR LAMPIRAN
xv
Lampiran 1. Surat Pengajuan Judul
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
konsistensi tinja, serta bertambahnya frekuensi buang air besar dari biasanya
hingga 3 kali atau lebih dalam sehari. Kandungan air dalam tinja lebih banyak
dari biasanya (normal 100-200 ml per jam) atau frekuensi buang air besar
lebih dari 4 kali pada bayi dan 3 kali pada anak (Fida., Maya, 2012).
(WHO), diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia
bahwa, setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal dunia karena Diare. Di
Indonesia, setiap tahun 100.000 balita meninggal karena Diare (Nurlila, 2020)
Biasa (KLB) disertai dengan kematian. Pada tahun 2019 terjadi 10 kali KLB
1%), dan pada tahun 2019 CFR Diare mengalami peningkatan dibanding
1
angka kematian di Indonesia terutama pada balita. Pada tahun 2020 cakupan
pelayanan penderita diare pada semua umur sebesar 44,4% dan pada balita
sebesar 28,9% dari sasaran yang ditetapkan. Disparitas antar provinsi untuk
cakupan pelayanan penderita diare semua umur adalah antara 4,9% (Sulawesi
Utara) dan Nusa Tenggara Barat (78,3%). Sedangkan disparitas antar provinsi
untuk cakupan pelayanan penderita diare balita adalah antara 4,0% (Sulawesi
Satelit sebanyak 1550 (Dinkes Kota Bandar Lampung, 2020). Data kejadian
Panjang, 2021)
oralit adalah 100% dari semua kasus diare yang mendapatkan pelayanan di
puskesmas dan kader. Tahun 2019 secara nasional penggunaan oralit semua
umur belum mencapai target yaitu sebesar 89,3%. Pemberian oralit pada
balita relatif lebih tinggi yaitu sebesar 94,5%. Tidak tercapainya target
diare. Selain itu, masyarakat masih belum mengetahui tentang manfaat oralit
sebagai cairan yang harus diberikan pada setiap penderita diare untuk
2
mencegah terjadinya dehidrasi. Selain oralit, balita juga diberikan zink yang
diare merupakan terapi diare balita. Pada tahun 2019 cakupan pemberian zink
ditemukan bahwa pada 75% anak terdapat organisme patogen enterik. Saat ini
patogen enterik lain yang cukup sering menyebabkan diare adalah Salmonella
Cryptosporidium spp. Selain infeksi, diare akut bisa disebabkan oleh alergi,
intoleransi, malabsobrsi, dan intoksikasi. Artikel ini berfokus pada diare akut
yang disebabkan oleh infeksi karena menjadi penyebab tersering diare akut
Ibu merupakan orang yang paling dekat dengan anak dan mempunyai
ibu sangat menentukan keselamatan nak yang mengalami diare mulai dari
yang muncul akibat diare, serta upaya melakukan pertolongan pertama untuk
3
mencegah terjadinya dehidrasi serta perawatan sebelum mendapat pengobatan
lanjutan. Kepatuhan ibu dalam pemberian tablet zinc diperoleh dari petugas
(Hutasoid, 2019).
kepercayaan bahwa anak yang mengalami diare akan tumbuh gigi atau anak
dengan baik. Anakanak yang tidak mengalami penanganan baik selama diare
akan mengalami beberapa keadaan antara lain dehidrasi, lemas, apatis bahkan
dengan gejala balita terjadi kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi),
4
pada dehidrasi hipertonik, dan malnutrisi energi protein (akibat muntah dan
diare jika lama atau kronik dan balita akan mengalami lemas, serta tidak
mau hidup sehat, tetapi juga mampu untuk hidup sehat. Pendidikan kesehatan
5
Permainan edukatif banyak digunakan sebagai media pembelajaran
otak kiri sebagai mana mestinya. dari pendapat diatas, dapat disimpulkan
keunggulan game edukasi adalah salah satu bentuk game yang dapat berguna
yang sesuai dengan kemampuan ibu serta kemudahan ibu dalam menerima
informasi. Salah satu metode promosi kesehatan yang dapat digunakan adalah
6
Permainan ini ringan, sederhana, mendidik, menghibur dan “sangat
mempunyai arti “terhubung” antara satu dengan yang lain ataupun “input”
dari sang pemakai dengan media yang dipakai. Permainan yang mudah,
permainan anak. Konsep ini merujuk pada konsep “Bermain Sambil Belajar”
baik, dan 6 ibu (40%) memiliki pengetahuan yang baik. Untuk kuisioner
dibuat sendiri, dan 3 orang (30%) lainnya memberikan oralit yang dibeli di
edukasi berupa permainan Game edukasi dengan media cut and paste,
7
penatalaksanaan diare dirumah di Wilayah Kerja Puskesmas Panjang Kota
biasanya hingga 3 kali atau lebih dalam sehari. Kandungan air dalam tinja
lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam) atau frekuensi
buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan 3 kali pada anak (Fida.,
Maya, 2012).
adalah antara 4,0% (Sulawesi Utara) dan Nusa Tenggara Barat (61,4%),
2021).
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu apakah ada pengaruh game
8
1.4 Tujuan Penelitian
1. Manfaat teoritis
9
2. Manfaat praktis
tingkat keterampilan.
dirumah
balita usia 1-5 tahun Wilayah Kerja Puskesmas Panjang Kota Bandar
Lampung sebanyak 425 anak. Sampel dalam penelitian ini diambil sampel
10
minimal sebanyak 25responden untuk mewakili populasi. Tehnik sampling
penelitian ini adalah pengetahuan dan variabel dependen pada penelitian ini
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Diare
Diare adalah suatu kondisi yang ditandai buang air besar (BAB)
dalam waktu kurang dari 14 hari, maka disebut diare akut. Apabila kondisi
ini berlangsung selama 14 hari atau lebih, maka disebut diare kronis
(Wulandari, 2016).
dalam traktus GI. Diare akut berlangsung tidak baik dari 15 hari. Diare
kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 15 hari. Dikatakan diare
Diare akut adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau
setengah cair, kandungan air tinja lebih banyak dari pada biasanya lebih
dari 200gram atau 200 ml dalam 24 jam. Definisi lain diare memakai
frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali perhari. Buang air
besar tersebut dapat atau tanpa disertai lendir dan darah. Penularan diare
12
yang berasal dari tinja manusia, hewan, bahan muntahan penderita dan
juga dapat melalui udara atau melalui aktifitas seksual kontak oral-genital
a. Diare akut
b. Diare Kronik
1) Diare osmotik
2) Diare sekretorik
4) Diare inflamatorik
5) Malabsrobsi
6) Infeksi kronik
13
Menurut Christatnto (2017), proses terjadinya diare disebabkan oleh
1) Faktor infeksi
meningkat.
2) Faktor malabsorpsi
3) Faktor makanan
Faktor ini dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu diserap
14
4) Faktor psikologis
menyebabkan diare.
2.1.3 Klasifikasi
Ada tiga jenis diare menurut lama terjadinya yaitu diare akut, diare
1) Diare Akut
Diare akut yaitu buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan
kategori, yaitu:
15
a) Diare tanpa dehidrasi
b) Diare dengan dehidrasi ringan, apabila cairan yan hilang 2-5% dari
berat badan
2) Diare persisten
kelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronik.
3) Diare Kronik
lebih dari 30 hari. Diare kronik adalah diare yang bersifat menahun
a. Diare Akut
2) Onset yang tak terduga dari buang air besar encer, gas-gas dalam
3) Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada
perut
4) Demam
16
b. Diare Kronik
lemah
2.1.5 Patofisiologi
dan minuman. Virus atau bakteri tersebut akan sampai ke sel–sel epitel
usus halus dan akan menyebabkan infeksi, sehingga dapat merusak selsel
epitel tersebut. Sel–sel epitel yang rusak akan digantikan oleh sel-sel epitel
yang belum matang sehingga fungsi sel–sel ini masih belum optimal.
tidak terserapnya cairan dan makanan dengan baik. Cairan dan makanan
yang tidak terserap akan terkumpul di usus halus dan tekanan osmotik usus
lumen usus. Cairan dan makanan yang tidak diserap tadi akan terdorong
1) Gangguan Osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga
17
mengeluarkannya sehingga timbul diare. Mukosa usus halus adalah
epitel berpori, yang dapat dilewati air dan elektrolit dengan cepat untuk
ekstraseluler. Diare terjadi jika terdapat bahan yang secara osmotik dan
Larutan isotonik, air dan bahan yang larut di dalamnya akan lewat
berupa larutan hipertonik, air dan elektronik akan pindah dari cairan
2) Gangguan Sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan
terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan
18
peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh
19
2.1.6 Pathway
Makanan
Infeksi Malabsorbsi
Gastroenteritis Diare
BAB sering Inflamasi
dengan
konsistensi encer saluran
pencernaan
Kemerahan dan Cairan keluar Agen pirogenic Mual dan
gatal banyak muntah
Suhu tubuh
dehidrasi meningkat
Anoreksia
Kulit disekitar anus
lecet dan iritasi
hipertermia
20
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan tinja
tersier.
b) Berikan air susu ibu selama 4-6 bulan pertama kemudian berikan
ASI bersama makanan lain sampai paling kurang anak berusia satu
tahun.
2) Untuk menyusu dengan nyaman dan aman, ibu harus (Kemenkes RI,
2011):
21
a. Jangan beri cairan tambahan seperti air, air gula atau susu bubuk,
sebagai contoh produk susu, telur dan daging; serta sayuran hijau
c. Anak juga harus diberikan buah-buahan atau sari buah dan minyak
22
d. Anggota keluarga seharusnya mencuci tangan sebelum menyiapkan
sebelum dimakan.
melokasi kakus agar jaraknya lebih dari 10meter dari sumber air;
serta lebih rendah; dan menggali parit aliran di atas sumber untuk
d. Air untuk masak dan minum bagi anak anda harus dididihkan.
b. Setelah membersihkan anak yang telah buang air besar dan setelah
23
d. Sebelum menyiapkan makanan.
e. Sebelum makan.
g. Orang tua atau kakak seharusnya mencuci tangan anak yang lebih
kecil.
- Buang air besar jauh dari rumah, jalan atau daerah anak
sendiri.
7) Membuang tinja anak kecil pada tempat yang tepat (Kemenkes RI,
2011)
daun atau kertas koran dan kuburkan atau buang di kakus atau
jamban.
b. Bantu anak untuk membuang air besar ke dalam wadah yang bersih
24
wadahnya atau anak dapat buang air besar di atas suatu permukaan
seperti kertas koran atau daun besar dan buang ke dalam kakus.
c. Bersihkan anak segera setelah anak buang air besar dan cuci
tangannya.
yaitu kehilangan banyak cairan dan garam dari tubuh. Diare dapat
ada sebelumnya. Hal ini terjadi karena selama diare biasanya penderita
susah makan dan tidak merasa lapar sehingga masukan zat gizi
berkurang atau tidak ada sama sekali. Pada tingkat ini perlu dilakukan
25
2.1.9 Penanganan Diare
- Beri ASI lebih sering dan lebih lama padasetiap kali pemberian
tersebut
yaitu:
26
diare berhenti. Memberi makanan Saat diare anak tetap
3 jam.
diatas
27
- Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan lagi lebih
lambat
Jam:
Lanjutkan Ke Bawah.
28
Beri cairan intravena secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit
Ringer Laktat (atau jika tak tersedia, gunakan cairan NACl) yang
minum. Biasanya sesudah 3-4 jam (pada bayi) atau sesudah 1-2
- Jika anak bisa minum, bekali ibu larutan oralit dan tunjukkan
dalam perjalanan.
120 ml/Kg)
29
- Periksa kembali anak setiap 1-2 jam : - Jika anak muntah terus
pengobatan intravena.
2.2. Keterampilan
dan menghafal.
30
integrasi (perpaduan) sehingga diperoleh suatu keterampilan yang
31
2.2.3 Faktor Pengaruh Perilaku Terampil
keluarga, tokoh adat, dsb. Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari promosi
32
adalah penciptaan kondisi yang memungkinkan masyarakat berperilaku
sehat dan membuat perilaku sehat sebagai pilihan yang mudah dijalankan.
a) Pengetahuan
b) Sikap
c) Nilai-nilai
yang sesuai dengan nilai-nilai atau norma yang lebih melekat pada diri
seseorang.
d) Kepercayaan
33
e) Persepsi
dan sumber daya yang ada untuk melakukan perilaku kesehatan. Faktor
34
3. Faktor Penguat (Reinforching factor)
bergantung pada sikap dan perilaku orang lain yang berkaitan dan
(Notoatmodjo, 2012).
35
tujuan yang sama yaitu terjadinya perubahan perilaku yang dipengaruhi
2012).
36
c. Media Edukasi Kesehatan
a) Media cetak.
b) Media elektronik.
membantunya.
2. Wawancara (Interview)
b) Metode Kelompok
37
1) Kelompok Besar
2) Kelompok Kecil
mode).
c) Metode Masa
Karena dalam metode masa usia, jenis kelamin, status ekonomi dan
2019).
38
pengajar, materi dan sasaran belajar. Metode ceramah efektif
(Notoatmodjo, 2012).
suatu kegiatan.
d) Metode Media
yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Hal ini dilakukan untuk
1) Media Visual
proyektor.
39
Keunggulan dari media pembelajaran menggunakan alat bantu visual
dengan baik oleh siswa siswi. Sehingga hal ini menjadi salah satu jenis
Adapun media audio visual dibedakan menjadi dua jenis, yaitu media
audio visual diam dan gerak. Salah satu contoh dari media audio visual
untuk contoh media audio visual gerak ialah film TV, gambar
3) Media Leaflet
Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi
- Sebagai referensi
40
- Dapat disebarluaskan dan dibaca atau dilihat oleh khalayak ramai,
lainnya.
- Mudah dibawa.
dengan dua piranti manajerial yang lain, yakni micro plaining untuk
2. Keluarga berencana
3. Gizi
4. Penanggulangan diare
5. Imunisasi
menjadi:
41
Metode ini bersifat individual digunakan untuk membina perilaku atau
perilaku tersebut.
b) Wawancara (interview)
besar adalah
42
(1) Diskusi kelompok, kelompok bisa bebas berpartisipasi dalam
berhadapan.
mencari kesimpulan.
kesimpulannya.
43
kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa
kesehatan.
sebagainya
44
sehingga dapat memenangkan game tersebut. Menurut Anggra (Zulfadli
Fahrul Rozi 2010) “game atau permainan adalah sesuatu yang dapat
dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang
membuat pemain ada yang menang dan ada yang kalah. Jika dilihat dari
2D dan 3D. Jika dilihat dari cara memainkannya, game memiliki genre
berikut :
1. Strategi
Turn Based Strategy dan Real Time Strategy. Jika real time strategi
45
bergantian menjalankan taktiknya. Saat pemain mengambil langkah,
2. Aksi
Genre ini merupakan macam game yang paling popular. Game jenis
action yang popular adalah First Person Shooter (FPS). Pada game
3. Aksi petualang
hewan peliharaannya.
6. Balapan
46
7. Olahraga
yang sebenarnya.
8. Puzzle
gambar.
(Sumar, 2010):
1) Kelebihan
47
b. Mengajak anak untuk belajar lebih dini
maka dari itu game edukasi ini merupakan solusi yang pas untuk
2) Kekurangan
tentu orang akan menjadi malas memainkan game ini, dan alhasil
48
c. Sedikitnya jumlah provider game edukasi
senang dengan gamegame non edukasi yang saat ini masih merajai
ini terus terjadi maka tidak heran bila game-game edukasi menjadi
ada membuat pasaran game edukasi ini menjadi sangat rendah dan
Materi Zat Gizi Untuk Pelajaran Ilmu Gizi Di Kelas X Boga Smk Negeri
49
1 Sewon Bantul. Game Edukasi Piramida Question memperoleh
sangat layak selanjutnya penilaian dari ahli materi sebesar 83,3% dengan
sangat layak.
didapatkan nilai p = 0,000 (nilai p < 0,05). Dari hasil penelitian yang
50
2.5 Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan gambaran atau Batasan teori tentang teori teori yang digunakan sebagai landasan atau dsar penelitian
(Hidayat, 2015).
Gambar 2.1
Kerangka Teori
- Pengetahuan
- Pengertian diare
- Pencegahan diare
Game Edukasi - Penyembuhan diare
Diare stabil
Sikap Positif
Tindakan
- Penanganan diare :
1. Terapi A
2. Terapi B
3. Terapi C
51
2.6 Kerangka Konsep
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
2.7 Hipotesis
52
BAB III
METODE PENELITIAN
diperoleh dari hasil pengukuran maupun nilai suatu data yang diperoleh
(Notoatmodjo, 2018).
One group pretest – posttest design. Ciri dari desain penelitian One group
Keterangan :
53
Y1 : Keterampilan ibu dalam penatalaksanaan diare dirumah sebelum edukasi.
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
3.3.1 Populasi
ini adalah orangtua balita usia 1-5 tahun Wilayah Kerja Puskesmas
Panjang Kota Bandar Lampung yang memiliki riwayat diare sebanyak 105
anak.
3.3.2 Sampel
Hendriyadi, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah orangtua balita usia
54
1-5 tahun Wilayah Kerja Puskesmas Panjang Kota Bandar Lampung yang
Kriteria Inklusi:
Kriteria Inklusi
penelitian ini adalah game edukasi dan variabel dependen pada penelitian
55
3.5 Definisi Operasional
Tabel 3.2
Definisi Operasional
No Variabel Definisi operasional Alat ukur Cara Hasil ukur Skala
ukur ukur
2 Keterampilan ibu Ketepatan ibu dalam Lembar Mengisi Skor Nilai 28- Rasio
dalam penanganan anak yang kuisioner kuisioner 112
penatalaksanaan mengalami diare yang
diare dirumah sesuai dengan tatalaksana
penanganan diare
dirumah yang dilihat
berdasarkan jawaban ibu
yaitu :
- Cara pemberian ASI
- Pembrian oralit
- Cara membuat oralit
- Takaran pembuatan
oralit
- Cara pemberian minum
- Pemberian tablet zink
- Pemberian makan
- Melakukan kunjungan
dokter/ konsul dokter
-
56
3.6 Etika Penelitian
responden harus memperhatikan prinsip etik penelitian yaitu prinsip hak asasi
Nurse Association [ANA] (2001) dalam Wood & Haber (2010), yaitu:
57
pribadinya dari data yang telah diberikan oleh responden. Peneliti
perlakuan baik
- Laptop
- Kuisioner Penelitian
- Pena
- Bagan MTBS
58
3.7.1 Kuisioner Penanganan Diare Dirumah
1 ,2 ,3 ,4 ,5 ,6 ,7 ,8 ,9
item pernyataan yaitu item 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18 untuk
pernyataan 10 pemenuhan dukungan nutrisi yaitu item 19, 20, 21, 22, 23,
24, 25, 26, 27 ,28. Kuesioner ini terdiri dari empat bagian, bagian pertama
bagian keempat berisi kuesioner persepsi ibu dalam penanganan diare pada
balita. Kuesioner ini diberikan kepada ibu dengan balita pernah mengalami
berjumlah 28 pernyataan.
59
valid. Pernyataan dikatakan valid jika “r” hitung lebih besar dari “r”
tabel (0,444). Item yang tidak valid yaitu pernyataan nomor 6 dengan
hitung lebih besar dari koefisien “r” tabel pada taraf signifikan 0,05
yaitu 0,6. Semua item penyataan yang valid diuji reliabilitas instrumen
Metode lapangan untuk mencari data dan informasi yang berasal atau
sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
2. Pelaksanaan penelitian
- Melakukkan prosedur administrasi, peneliti mengajukan
Puskesmas Panjang.
60
- Setelah mendapatkan izin penelitian dari pihak terkait maka
penelitian.
penelitian.
3. Pretest
diare dirumah yang dilakukan oleh ibu dengan mengisi lembar soal yang
telah diberikan.
4. Pelaksanaan intervensi
a. pemberian ASI
b. Pembrian oralit
61
c. Cara membuat oralit
g. Pemberian makan
6. Posttest
diare dirumah yang dilakukan oleh ibu dengan mengisi lembar soal yang
uji analisa data untuk melihat adakah perbedaan antara sebelum dan
62
1) Editing
2) Koding
3) Tabulating
tabulasi eksel.
4) Cleaning
63
1. Analisa Univariat
variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan
distribusi normal.
Tabel 3.2
Uji Normalitas
Keterampilan Penanganan Diare N P-Value
Pretes 30 0,071
Postes 30 0,670
nilaip-value > 0,05 maka distribusi normal Jika nilaip-value < 0,05 maka
64
distribusi tidak normal, p-value pada keterampilan penanganan diare
pretes dan postes dengan nilai p-value 0,071-0,670 <0,05 maka data
tes dependen.
3. Analisa Bivariat
95% (α 0,05).
Keterangan:
65
SDδ = Standar deviasi dari δ (selisih sampel sebelum dan sampel
sesudah)
n = banyaknya sampel
DF = n-1
SPSS, Jika dari hasil uji normalitas data di peroleh sig <0,005, maka
sampel yang kedua data nya berbentuk ratio atau interval adalah t-test
diterima (Arikunto,2010).
66
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
pengunjung yang datang dari pulau Jawa dapat menuju ke Lampung atau kota
Rawat Inap yang memiliki luas wilayah 992 Ha yang melingkupi seluruh
Rawat Inap Panjang sesuai dengan visi pembangunan Kota Bandar Lampung
67
c. Meningkatkan survailens epidemiologi dan penanggulangan KLB (Kasus
Luar Biasa) 5
Wajib, yaitu :
d. Gizi
dengan mean 67,40 standar deviasi 6,801, standar eror 1,242, skor minimal
68
2) Keterampilan ibu sesudah diberi edukasi
Tabel 4.2
Skor Rata-Rata Keterampilan Ibu Dalam Penatalaksanaan Diare
Dirumah Sesudah Diberi Game Edukasi Di Puskesmas Panjang Kota
Bandar Lampung Tahun 2022
Keteampilan N Mean SD SE Min-Max CI 95%
Postes 30 90,53 3,980 0,727 80-97 89,05-92,02
dengan mean 90,53 standar deviasi 3,980 standar eror 0,727 skor minimal
Tabel 4.3
Perbedaan Keterampilan Ibu Dalam Penatalaksanaan Diare Antara
Sesudah Dan Sebelum Diberikannya Game Edukasi Di Puskesmas
Panjang Kota Bandar Lampung Tahun 2022
Variabel Mean SD Beda Mean P-value*
Ketrampilan Sebelum 67,40+6,801 -23,133 0,000
Sesudah 90,53+3,980
kenaikan skor sebasar mean 90,53 dengan uji beda mean -23,133 hal ini
karena nilai pretes lebih kecil dari postes maka hasil mean berupa minus.
nilai p-value 0,000 < α0,05 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat
69
perbedaan keterampilan ibu dalam penatalaksanaan diare antara sesudah
4.3 Pembahasan
Panjang Kota Bandar Lampung Tahun 2022 dengan mean 67,40 standar
deviasi 6,801, standar eror 1,242, skor minimal 54 dan skor maksimal 76.
70
(perpaduan) sehingga diperoleh suatu keterampilan yang diperlukan untuk
tujuan tertentu.
ibu dalam menghadapi anak diare akan sangat mempengaruhi apakah diare
akan baik atau malah menjadi parah. Ibu yang mengetahui demam dan
Penatalaksanaan dini atau sejak awal di rumah oleh ibu atau keluarga
Panjang Kota Bandar Lampung Tahun 2022 dengan mean 90,53 standar
deviasi 3,980 standar eror 0,727 skor minimal 80 dan skor maksimal 97.
71
Dengan Perilaku Penanganan Diare Pada Balita Di Puskesmas. Penelitian
(72,7%).
jarak maupun segi biaya dan sosial. Faktor pemungkin mencakup berbagai
kesehatan.
menghadapi anak yang mengalami diare yang baik. Pada penelitian ini
rata-rata keterampilan ibu dalam menangani anak diare meningkat hal ini
72
Menurut asumsi peneliti pendidikan kesehatan adalah suatu upaya
lebih baik.
nilai p-value 0,000 < α0,05 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat
73
Sejalan dengan teori Suliha dkk (2001 ; Nurmala dkk. 2018)
dan kemauan, baik untuk mencapai kondisi hidup yang diinginkan ataupun
maupun bersama-sama.
situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan
Panjang Kota Bandar Lampung Tahun 2022 dengan mean 67,40 setealah
90,53 dengan uji beda mean -23,133 hal ini karena nilai pretes lebih kecil
dari postes maka hasil mean berupa minus. Hal ini dimungkinkan karena
74
belajar yang menyenangkan sehingga dapat membuat responden lebih
penanganan diare pada anak. Hal ini terlihat pada saat peneliti melakukan
demam. keterampilan itu merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang
tanggungjawab petugas medis saja tetapi tanggung jawab orang tua juga.
75
gosok gigi pada responden kelompok perlakuan. Hasil penelitian ini
yang keluar sejak awal terjadinya diare dapat mencegah dehidrasi serta
ibu/keluarga dengan larutan rehidrasi oral yaitu oralit atau larutan gula
garam dan memberikan minum lebih banyak dengan cairan rumah tangga
76
edukasi hanya 30 menit dan melakukan pengisian kuesioner 15 menit
BAB V
5.1 Kesimpulan
sebelum diberi game edukasi dengan mean 67,40 standar deviasi 6,801,
sesudah diberi game edukasi dengan mean 90,53 standar deviasi 3,980,
5.2 Saran
77
2. Disarankan Orangtua/ Keluarga
atau keluarga dengan anak diare dengan memperhatikan waktu dan cara
78
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanto, A., & Fatmawati, T. Y. (2021). Edukasi Pencegahan Diare Pada Anak
di Kelompok Dasawisma Kelurahan Kenali Asam Bawah. Jurnal Salam
Sehat Masyarakat (JSSM), 2(2), 13-18.
79
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukut, S. S., Arif, Y., & Qur’aniati, N. (2015). Faktor kejadian diare pada balita
dengan pendekatan teori Nola J. Pender di IGD RSUD Ruteng. Jurnal
Pediomaternal, 3(2), 230-249.
80
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
81
KUESIONER PENELITIAN
Usia : ........................................
Pendidikan : .......................................
Pekerjaan : .......................................
Alamat : ......................................
Usia : .......................................
82
8. Menurut saya ketika anak diare oralit
diberikan setiap anak diare (BAB)
9. Menurut saya ketika anak diare pemberian
dosis oralit sesuai usia anak
B. Pemberian Tablet Zinc
No Pernyataan SS S TS STS
10. Menurut saya tablet zinc dapat digunakan
untuk pengobatan anak diare
11. Menurut saya dosis tablet zinc untuk usia
≥6 bulan yaitu 1 X 1 tablet (20mg)
12. Menurut saya dosis tablet zinc untuk usia
2-6 bulan yaitu 1 X ½ tablet (10 mg)
13. Menurut saya tablet zinc tidak berpengaruh
dalam menurunkan frekuensi diare pada
anak
14. Menurut saya tablet zinc hanya diberikan
sampai daire sembuh saja
15. Menurut saya ketika anak diare perlu
diberikan tablet zinc secara teratur
16. Menurut saya apabila anak muntah sekitar
setengah jam setelah pemberian tablet zinc
tidak harus diulangi
17. Menurut saya anak diare hanya cukup
18. Menurut saya tablet zinc tidak dapat
menurunkan volume BAB ketika anak
diare diberikan pengobatan tablet zinc saja
C. Pemberian Nutrisi Selama Diare
19. Menurut saya ketika anak diare tetap
diberikan makanan yang sama seperti anak
sehat
20. Menurut saya ketika anak diare boleh
diberikan susu kental manis
21. Menurut saya jika anak mengkonsumsi
susu selain ASI maka berhentikan
pemberian susu tersebut jika menambah
beratnya diare
22. Menurut saya ketika anak diare,
meneruskan pemberian makanan akan
mempercepat kembalinya fungsi usus
dalam menerima berbagai nutrisi
23. Menurut saya ketika anak diare diberikan
makanan ringan (snack) seperti ciki-cikian
24. Menurut saya anak yang sedang diare
diberikan ASI lebih sering dan lebih lama
25. Menurut saya ketika anak diare tidak boleh
diberikan makan lauk pauk seperti tempe
26. Menurut saya makanan yang aman untuk
anak yang sedang diare adalah makanan
yang tidak menggunakan zat pewarna yang
83
berlebihan
27. Menurut saya pembatasan makanan ketika
anak diare tidak akan mempengaruhi
penurunan berat badan
28. Menurut saya ketika anak diare makanan
yang mengandung pemanis buatan tidak
harus dihindari
Sumber : Fatmawati (2015) Persepsi Ibu Dalam Penanganan Diare Pada Balita
Di Puskesmas Banguntapan 1 Bantul Yogyakarta.
84
FREQUENCIES VARIABLES=Usia_Ibu Pendidikan_Ibu Pekerjaan_Ibu
Usia_Anak JenisKelamin_Anak
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics
N Valid 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
Usia_Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan_Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan_Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
85
Usia_Anak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
JenisKelamin_Anak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Explore
Case Processing Summary
Cases
Descriptives
86
5% Trimmed Mean 67,26
Median 69,00
Variance 46,248
Minimum 54
Maximum 86
Range 32
Interquartile Range 9
Median 90,00
Variance 15,844
Minimum 80
Maximum 98
Range 18
Interquartile Range 6
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
87
Keterampilan_Pretes
88
Keterampilan_Postes
89
90
T-TEST
/TESTVAL=0
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=Keterampilan_Pretes Keterampilan_Postes
/CRITERIA=CI(.95).
T-Test
One-Sample Statistics
One-Sample Test
Test Value = 0
T-Test
Paired Samples Statistics
N Correlation Sig.
91
Sig. (2-
Paired Differences t df tailed)
Pair Keterampilan_
1 Pretes -
-23,133 7,546 1,378 -25,951 -20,315 -16,790 29 ,000
Keterampilan_
Postes
92
DATA TABULASI KETERAMPILAN PRETES
Inisial Jenis
No Inisial Usia Pendidikan Pekerjaan Balita Usia Kelamin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Postes
1 D 26 SMA IRT F 4 P 4 1 2 2 2 1 4 4 1 3 3 3 4 3 1 4 1 1 1 4 2 4 1 1 4 1 1 2 65
2 S 28 D3 PNS A 4 P 2 4 2 3 1 1 4 2 2 1 3 1 4 3 3 1 4 4 4 1 3 3 1 4 4 4 3 4 76
3 A 33 SMP IRT A 3 P 4 4 1 4 4 1 2 4 1 4 4 2 1 3 1 1 1 2 3 2 4 1 1 4 1 1 1 1 63
4 F 32 SMA Petani S 3 L 4 2 4 3 3 1 4 3 2 3 2 1 1 3 4 1 1 3 4 2 4 3 1 4 3 1 3 4 74
5 D 36 SMP IRT R 1 L 3 4 1 4 4 1 3 1 2 3 4 1 1 3 1 3 1 3 4 1 3 1 4 3 4 3 4 1 71
6 R 38 SMP Buruh R 1 L 2 4 2 1 4 3 3 1 4 3 2 3 4 3 1 3 4 4 1 3 1 1 4 3 1 3 1 1 70
7 T 34 SMA IRT B 1 P 1 3 4 3 3 1 3 4 1 3 4 3 2 3 1 3 4 1 1 1 1 4 4 1 1 4 3 2 69
8 U 23 SMA Petani T 2 P 3 4 1 4 2 1 4 2 4 3 1 3 1 4 4 4 1 3 1 3 3 4 4 1 2 3 4 1 75
9 I 33 S1 PNS N 3 P 2 1 2 3 1 2 3 1 3 2 1 3 4 4 1 3 1 4 4 1 1 1 1 1 2 2 2 4 60
10 P 30 S1 PNS B 3 P 3 2 1 3 2 1 4 2 1 2 3 4 1 4 3 1 3 4 2 4 2 4 1 3 3 2 1 4 70
11 H 27 SMA Buruh Y 3 L 3 3 2 4 3 1 4 3 1 4 3 1 3 1 3 4 4 1 3 1 2 1 3 1 3 2 3 2 69
12 J 27 SMA Buruh M 4 L 4 3 3 4 3 2 4 3 2 4 2 3 4 3 3 4 4 1 3 4 1 4 4 3 2 3 2 4 86
13 K 28 SMA IRT G 2 L 4 3 3 1 4 3 3 1 3 2 1 1 1 4 3 1 3 1 4 1 1 3 3 4 3 4 3 1 69
14 L 32 SMA IRT B 2 P 1 2 3 1 3 4 1 3 4 1 1 4 1 2 4 1 1 1 4 2 3 1 1 3 1 3 1 2 59
15 M 31 SMA Petani T 4 P 1 4 1 4 1 1 1 1 4 2 2 2 3 4 2 2 3 4 1 1 3 1 3 4 2 3 4 2 66
16 O 36 S1 PNS D 4 P 4 4 3 1 3 1 3 3 1 3 1 4 3 4 1 3 3 1 3 2 1 4 1 3 4 1 4 1 70
17 T 37 SMA Petani F 5 P 1 2 1 3 4 1 3 1 4 3 1 1 3 4 1 3 4 4 1 3 1 3 4 1 3 1 4 4 69
18 G 38 SMA IRT R 3 P 4 4 4 4 4 1 1 3 3 1 4 3 1 3 1 3 3 1 3 1 3 1 1 4 2 4 1 4 72
19 Y 39 SMA IRT B 3 P 3 1 1 1 1 1 1 1 3 4 1 3 4 1 3 1 2 3 1 3 1 4 3 1 4 1 1 2 56
20 E 32 S1 PNS D 4 L 4 4 4 3 3 4 1 4 4 1 4 1 1 4 1 3 1 4 4 1 1 4 1 1 4 1 1 1 70
21 T 36 SMA Petani C 5 L 4 1 4 1 3 1 4 1 3 1 3 1 3 1 4 1 3 2 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 57
22 A 22 SMA IRT J 5 L 1 4 1 1 4 3 4 1 2 3 1 2 3 1 4 1 3 1 1 4 1 3 3 3 1 2 1 2 61
23 C 24 SMA Buruh B 2 L 3 1 3 1 3 4 1 3 1 1 1 3 1 3 3 1 4 3 1 1 1 1 1 3 1 1 3 1 54
24 A 44 SD IRT I 2 P 4 4 3 4 1 1 1 4 1 3 1 4 1 4 1 3 1 4 1 3 4 1 4 2 1 3 4 1 69
25 V 45 SMA Petani K 3 P 4 2 4 2 3 1 3 4 2 4 1 1 3 2 3 3 2 3 1 3 2 2 4 1 1 2 4 2 69
26 B 42 SMA Petani D 3 L 1 3 1 4 1 4 3 1 3 4 1 3 1 3 1 3 1 2 1 3 4 2 1 2 1 4 3 1 62
27 E 33 SMA IRT S 1 L 1 2 4 1 1 2 2 1 4 2 1 1 2 1 3 1 3 1 4 4 3 1 3 1 1 1 4 4 59
28 W 39 SMA Petani Q 1 P 4 3 1 4 1 4 3 3 1 3 4 1 4 3 4 4 3 2 2 1 3 1 1 3 1 3 3 1 71
93
29 V 33 SMA IRT A 4 P 4 4 4 4 3 1 1 1 4 2 1 3 4 2 4 4 1 3 4 3 1 2 1 2 1 1 4 1 70
30 T 35 SMP IRT F 4 P 4 3 2 3 1 4 4 1 3 4 1 4 4 1 3 3 3 1 3 2 1 3 1 1 4 1 4 2 71
94
Inisial Jenis
No Inisial Usia Pendidikan Pekerjaan Balita Usia Kelamin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Postes
1 D 26 SMA IRT F 4 P 4 4 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 1 4 2 4 4 4 94
2 S 28 D3 PNS A 4 P 3 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 1 3 4 4 1 2 2 4 4 1 2 4 3 3 85
3 A 33 SMP IRT A 3 P 4 4 1 4 4 4 3 2 2 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 2 2 4 3 4 4 90
4 F 32 SMA Petani S 3 L 4 3 3 2 2 2 4 4 1 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 2 2 4 4 4 4 89
5 D 36 SMP IRT R 1 L 3 4 4 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 98
6 R 38 SMP Buruh R 1 L 4 3 4 3 4 2 3 1 3 3 4 4 3 4 1 3 4 4 1 4 4 3 1 4 3 1 4 4 86
7 T 34 SMA IRT B 1 P 2 1 4 4 3 4 4 4 3 2 2 2 2 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 90
8 U 23 SMA Petani T 2 P 2 4 4 3 4 4 4 4 4 1 2 2 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 94
9 I 33 S1 PNS N 3 P 2 4 3 4 2 3 3 1 4 4 1 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 94
10 P 30 S1 PNS B 3 P 4 4 4 3 3 4 4 4 3 1 3 4 3 4 4 4 1 4 2 1 2 4 2 1 2 4 4 4 87
11 H 27 SMA Buruh Y 3 L 4 1 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 2 4 2 3 2 4 3 4 92
12 J 27 SMA Buruh M 4 L 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 4 95
13 K 28 SMA IRT G 2 L 4 3 4 4 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 3 2 2 2 4 4 91
14 L 32 SMA IRT B 2 P 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 2 2 3 4 3 3 4 4 3 3 95
15 M 31 SMA Petani T 4 P 3 1 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 4 3 4 4 92
16 O 36 S1 PNS D 4 P 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 3 2 3 2 1 4 4 3 88
17 T 37 SMA Petani F 5 P 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 2 4 4 3 4 3 3 2 2 2 4 3 3 4 92
18 G 38 SMA IRT R 3 P 3 3 4 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 2 1 2 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 92
19 Y 39 SMA IRT B 3 P 4 1 4 2 2 2 2 4 4 1 3 4 4 1 2 2 4 4 1 4 4 4 1 4 1 3 4 4 80
20 E 32 S1 PNS D 4 L 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4 1 2 1 2 2 2 4 4 3 3 4 90
21 T 36 SMA Petani C 5 L 4 3 4 1 2 2 1 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 3 4 3 88
22 A 22 SMA IRT J 5 L 4 1 3 4 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 1 3 3 90
23 C 24 SMA Buruh B 2 L 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 97
24 A 44 SD IRT I 2 P 3 3 1 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 1 2 2 1 4 3 4 88
25 V 45 SMA Petani K 3 P 4 4 1 3 4 1 4 3 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 94
26 B 42 SMA Petani D 3 L 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 1 4 3 1 4 3 4 1 4 94
27 E 33 SMA IRT S 1 L 4 4 4 4 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 84
28 W 39 SMA Petani Q 1 P 4 4 3 4 4 2 2 2 2 3 4 4 1 4 4 1 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90
29 V 33 SMA IRT A 4 P 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 2 2 4 1 4 90
30 T 35 SMP IRT F 4 P 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 2 2 2 4 3 4 2 2 2 4 4 4 87
95
96