Anda di halaman 1dari 77

PENYULUHAN STUNTING DAN EDUKASI PENGATURAN

MAKAN SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH


GIZI BALITA DI WILAYAH POSYANDU DESA PAGEJUGAN
TAHUN 2021

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan


Tugas Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan

Disusun oleh:
Ayu Zahra 6511418065 Desa Pagejugan

PROGRAM STUDI GIZI S1


JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
PENYULUHAN STUNTING DAN EDUKASI PENGATURAN
MAKAN SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH
GIZI BALITA DI WILAYAH POSYANDU DESA PAGEJUGAN
TAHUN 2021

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan


Tugas Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan

Disusun oleh:
Ayu Zahra 6511418065 Desa Pagejugan

PROGRAM STUDI GIZI S1


JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021

i
PERSETUJUAN

ii
PENGESAHAN

iii
ABSTRAK

Pendahuluan: Stunting merupakan ancaman utama bagi kualitas hidup warga


Indonesia, juga ancaman bagi kemampuan daya saing bangsa. Prevalensi stunting
di Indonesia tahun 2019 menginjak angka 27,67% di mana angka tersebut masih
melampaui ambang batas yang ditetapkan WHO yaitu sebesar 20%. Jawa Tengah
memiliki proporsi stunting sebesar 27,68% dan Kabupaten Brebes dengan
persentase 8,8%. Telaah identifikasi masalah gizi di Desa Pagejugan ditemukan
masalah gizi terbesar pada balita yaitu balita pendek (stunting) dengan persentasi
mencapai 30,18% dari total 53 balita yang ditinjau melalui data posyandu.

Metode: Kegiatan analisis situasi melalui metode observasi, wawancara dan data
monografi Desa Pagejugan tahun 2021. Pengidentifikasian masalah dan penyebab
masalah gizi menggunakan metode wawancara, pengumpulan data kunjungan
balita bulan Juni tahun 2021 dan kuesioner. Dalam menentukan prioritas alternatif
pemecahan masalah maka diterapkan metode hanlon kuantitatif. Kemudian
evaluasi program memanfaatkan hasil pretest dan posttest.

Hasil: Masalah gizi balita yang terjadi di Desa Pagejugan adalah balita pendek atau
stunting. Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya
asupan gizi dalam jangka waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan gizi. Penyebab permasalahannya yaitu rendahnya
pendidikan ibu, rendahnya pendapatan keluarga per bulan dan kurangnya
pengetahuan ibu terkait gizi. Oleh sebab itu dilakukan intervensi berupa
Penyuluhan Stunting Pada Anak Bagi Ibu Balita dan Edukasi Gizi Seimbang Dan
Pengaturan Makanan Bagi Ibu dan Balita. Hasil evaluasi pelaksanaan intervensi
berupa peningkatan pengetahuan dan pemahaman ibu terkait stunting dan gizi serta
kesadaran akan kesehatan mulai diperhatikan.

Pembahasan: Berdasarkan hasil intervensi dan evaluasi yang sudah dijalankan,


ditarik kesimpulan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan pemaham ibu
tentang stunting dan gizi. Akan tetapi masih perlu adanya dukungan dari
stakeholder mengenai keberlangsungan program intervensi.

Kata Kunci: Stunting, Balita, Penyuluhan, Edukasi

iv
ABSTRACT

Introduction: Stunting is a major threat to the quality of life of Indonesian citizens,


as well as a threat to the nation's competitiveness. The prevalence of stunting in
Indonesia in 2019 reached 27.67%, where this figure still exceeded the threshold
set by the WHO, which was 20%. Central Java has a stunting proportion of 27.68%
and Brebes Regency with a percentage of 8.8%. The study of the identification of
nutritional problems in Pagejugan Village found the biggest nutritional problem in
toddlers, namely stunting with a percentage of 30.18% of a total of 53 children
under five reviewed through integrated health post data.
Methods: Situation analysis activities through observation methods, interviews and
monograph data in Pagejugan Village in 2021. Identification of problems and
causes of nutritional problems using interview methods, collecting data on visits to
toddlers in June 2021 and questionnaires. In determining the priority of alternative
problem solving, the quantitative hanlon method is applied. Then the program
evaluation utilizes the results of the pretest and posttest.
Result: Under-five nutrition problems that occur in Pagejugan Village are stunting.
Stunting is a chronic nutritional problem caused by lack of nutritional intake in a
long period of time due to feeding that is not in accordance with nutritional needs.
The causes of the problem are low maternal education, low family income per
month and lack of mother's knowledge regarding nutrition. Therefore, interventions
were carried out in the form of Stunting Counseling to Children for Mothers of
Toddlers and Balanced Nutrition Education and Food Management for Mothers
and Toddlers. The results of the evaluation of the implementation of the intervention
in the form of increasing knowledge and understanding of mothers regarding
stunting and nutrition as well as awareness of health began to be considered.
Discussion: Based on the results of interventions and evaluations that have been
carried out, it was concluded that there was an increase in knowledge and
understanding of mothers about stunting and nutrition. However, there is still a
need for support from stakeholders regarding the sustainability of the intervention
program.
Keywords: Stunting, Toddler, Counseling, Education

v
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena

berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja

Lapangan di Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Penyusunan

laporan PKL dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dari banyak pihak.

Untuk itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Irwan Budiono, M.Kes.(Epid), selaku Ketua Jurusan Ilmu

Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang

2. Ibu Mardiana, S.K.M., M.Si, selaku Ketua Prodi Gizi Universitas Negeri

Semarang

3. Ibu Natalia Desy Putriningtyas, S.Gz., M.Gizi, selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang sudah meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan

bimbinganan kepada penulis

4. Ibu Noor Indah W., A.Md.Keb. selaku Pembimbing Lapangan yang sudah

meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan kepada penulis

5. Ibu Rusmiatu selaku Sektretaris Posyandu Desa Pagejugan yang selalu

membantu penulis terkait intervensi di lapangan

6. Bapak H. Hamidie., S.Pd. selaku Kepala Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes,

Kabupaten Brebes

7. Seluruh Dosen Prodi Gizi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

terima kasih atas segala ilmu dan pengarahan yang telah diberikan

8. Ibu dan keluarga tercinta yang selalu memberikan motivasi serta doa

vi
9. Teman-teman yang selalu memberikan semangat

10. Semua pihak yang telah mendukung laporan PKL ini, yang tidak bisa

disebutkan satu persatu

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih kurang baik, karena terbatasnya

kemampuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang

membangun akan penulis terima dengan senang hati.

Akhir kata, semoga laporan PKL ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak yang berkepentingan.

Brebes, 11 September 2021

Penulis

vii
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ..................................................................................................... ii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
ABSTRACT .............................................................................................................. v
PRAKATA ............................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 3
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 4
1.5 Ruang Lingkup ......................................................................................... 4
BAB II METODE PELAKSANAAN ..................................................................... 6
2.1 Analisis Situasi ......................................................................................... 6
2.2 Identifikasi Masalah Gizi ......................................................................... 6
2.3 Identifikasi Penyebab Masalah Gizi ......................................................... 7
2.4 Identifikasi Alternatif Pemecahan Masalah Gizi ...................................... 9
2.5 Pelaksanaan Intervensi Sebagai Upaya Pemecahan Masalah Gizi......... 11
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 13
3.1 Hasil Dan Pembahasan Analisis Situasi ................................................. 13
3.2 Hasil Dan Pembahasan Identifikasi Masalah Gizi ................................. 17
3.3 Hasil Dan Pembahasan Penyebab Masalah Gizi .................................... 18
3.4 Pembahasan Pemecahan Masalah .......................................................... 23
3.5 Pembahasan Pelaksanaan Intervensi Dan Evaluasi ................................ 25
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 36
4.1 Kesimpulan...................................................................................................... 36

viii
4.2 Saran ................................................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 38
LAMPIRAN .......................................................................................................... 40

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Pos Posyandu di Desa Pagejugan ................................................. 16


Tabel 3.2 Identifikasi Masalah Gizi Balita di Posyandu Beringin Sejahtera Desa
Pagejugan .............................................................................................................. 17
Tabel 3.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Ibu di lingkungan
Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan ...................................................... 18
Tabel 3.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan Keluarga Per
Bulan di lingkungan Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan .................... 19
Tabel 3.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga di
lingkungan Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan ................................... 19
Tabel 3.6 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu di
lingkungan Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan ................................... 20
Tabel 3.7 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Penanggulangan
Penyakit Infeksi di lingkungan Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan ... 20
Tabel 3.8 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Hygiene Sanitasi di
lingkungan Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan ................................... 21
Tabel 3.9 Distribusi Responden Berdasarkan Pelayanan Kader Posyandu di
lingkungan Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan ................................... 22
Tabel 3.10 Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah Gizi dengan Metode Hanlon
Kuantitatif ............................................................................................................. 24
Tabel 3.11 Intervensi PKL Desa Pagejugan ......................................................... 25
Tabel 3.12 Evaluasi Pelaksanaan Intervensi PKL Desa Pagejugan ...................... 32
Tabel 3.13 Hasil Pre/ Posttest Peserta Penyuluhan Stunting Pada Anak Bagi Ibu
Balita ..................................................................................................................... 35
Tabel 3.14 Persentase Pencapaian Program Penyuluhan Stunting Pada Anak Bagi
Ibu Balita ............................................................................................................... 35

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Teori Kesehatan Menurut H.L Blum .................................................. 7


Gambar 3.1 Wilayah Desa Pagejugan ................................................................... 13
Gambar 3.2 Struktur Kepengurusan Posyandu Desa Pagejugan .......................... 16

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Berita Acara Penyerahan Laporan PKLGizi Masyarakat .................. 40


Lampiran 2 Dokumentasi ...................................................................................... 41
Lampiran 3 Instrumen ........................................................................................... 42
Lampiran 4 Media Penyuluhan dan Edukasi ........................................................ 50
Lampiran 5 Lembar Aktivitas Kegiatan PKL Gizi Masyarakat............................ 51
Lampiran 6 Lembar Konsultasi PKL Gizi Masyarakat ........................................ 55
Lampiran 7 Surat Izin PKL Gizi Masyarakat ....................................................... 56
Lampiran 8 Surat Pernyataan Kesediaan Pembimbing Lapangan ........................ 58
Lampiran 9 Data Balita dan Masalah Gizi di Posyandu Beringin Sejahtera bulan
Juni 2021 ............................................................................................................... 59

xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Balita Pendek (Stunting) merupakan status gizi pada anak balita yang

didasari indeks PB/U atau TB/U di mana pada standar antropometri penilaian status

gizi, hasil pengukuran tersebut berada dalam ambang batas (Z-score) <-2 SD

sampai dengan -3 SD (pendek/stunted) dan <-3 SD (sangat pendek/severely

stunted). Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya

asupan gizi dalam jangka waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak

sesuai dengan kebutuhan gizi. Terjadi mulai dari janin masih di dalam kandungan

dan baru terlihat saat anak berusia 24 bulan atau 2 tahun (Rahmadhita, 2020).

Stunting merupakan ancaman utama bagi kualitas hidup warga Indonesia,

juga ancaman bagi kemampuan daya saing bangsa. Hal ini berkaitan dengan anak

stunted yang bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh

pendek/kerdil) saja, melainkan pula terganggunya perkembangan otak yang mana

akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan

kreativitas pada usia-usia produktif (Kementerian Kesehatan RI, 2018).

Prevalensi stunting di Indonesia menurut hasil Survey Status Gizi Balita

tahun 2019 menginjak angka 27,67% di mana angka tersebut masih melampaui

ambang batas yang ditetapkan WHO yaitu sebesar 20%. Jawa Tengah sendiri

memiliki proporsi stunting sebesar 27,68% dan Kabupaten Brebes mememegang

1
peringkat ke-10 terkait kejadian stunting berdasarkan data Profil Kesehatan

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 dengan persentase 8,8%.

Didapati identifikasi masalah gizi melalui pengumpulan data sekunder di

Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan Kecamatan Brebes Kabupaten

Brebes terdapat masalah gizi pada balita yaitu balita pendek (stunting), balita sangat

pendek (severely stunted), berat badan kurang (underweight), berat badan lebih

(overweight) dan risiko berat badan lebih. Status gizi pendek (stunting) menjadi

prioritas pertama karena prevalensi balita pendek di wilayah Posyandu Beringin

Sejahtera mencapai 30,18% dari total 53 balita yang dikaji melalui data posyandu

disusul balita sangat pendek (severely stunted) dengan persentase 18,86% dan balita

berat badan kurang (underweight) sebesar 11,32%.

Berdasarkan data tersebut, maka diperlukannya penanganan gizi di wilayah

Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes dan menjadi tempat pilihan

pelaksanaan Penyuluhan Stunting dan pemberian Edukasi Gizi Seimbang Dan

Pengaturan Makanan Bagi Ibu dan Balita PKL Gizi Masyarakat karena banyaknya

permasalahan gizi balita yang ditemui dan masih memerlukan intervensi lebih

lanjut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh rumusan masalah

sebagai berikut :

2
1.2.1 Bagaimana gambaran analisis situasi masyarakat di Desa Pagejugan,

Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes tahun 2021?

1.2.2 Bagaimana gambaran masalah gizi balita di Desa Pagejugan, Kecamatan

Brebes, Kabupaten Brebes tahun 2021?

1.2.3 Bagaimana gambaran penyebab masalah gizi balita di Desa Pagejugan,

Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes tahun 2021?

1.2.4 Bagaimana gambaran alternatif pemecahan masalah gizi balita di Desa

Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes tahun 2021?

1.2.5 Bagaimana pelaksanaan intervensi dan evaluasi kegiatan upaya pemecahan

masalah gizi balita di Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten

Brebes tahun 2021?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui gambaran analisis situasi masyarakat di Desa Pagejugan,

Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes tahun 2021

1.3.2 Untuk mengetahui gambaran masalah gizi balita di Desa Pagejugan,

Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes tahun 2021

1.3.3 Untuk mengetahui gambaran penyebab masalah gizi balita di Desa

Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes tahun 2021

1.3.4 Untuk mengetahui gambaran alternatif pemecahan masalah gizi balita di

Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes tahun 2021

3
1.3.5 Untuk mengetahui pelaksanaan intervensi dan evaluasi kegiatan pemecahan

masalah gizi balita di Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten

Brebes tahun 2021

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Mahasiswa

Mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama belajar diperkuliahan

dengan baik, meningkatkan wawasan serta mendapatkan pengalaman belajar dari

Praktik Kerja Lapangan di wilayah Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan,

Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes.

1.4.2 Bagi Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES

Menjalin kerjasama dan mengikat relasi dengan Desa Pagejugan,

Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes dalam upaya peningkatan keterkaitan dan

kesepadanan antara substansi akademik dengan pengetahuan dan keterampilan

sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam membangun kesehatan masyarakat.

1.4.3 Bagi Ibu dan Balita Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes

Dapat meningkatkan wawasan mengenai gizi balita dan kesadaran ibu

dalam memperhatikan tumbuh kembang anak sebagai bentuk pencegahan dan/ atau

penanggulangan masalah gizi agar terhindar dari gangguan penyakit.

1.5 Ruang Lingkup

1.5.1 Ruang Lingkup Tempat

4
Praktik Kerja Lapangan dilakukan di wilayah Posyandu Beringin Sejahtera

Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes

1.5.2 Ruang Lingkup Waktu

Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2021

1.5.3 Ruang Lingkup Materi

Jenis materi yang dibutuhkan untuk intervensi adalah materi terkait

stunting, gizi ibu dan balita serta tahapan pemberian makanan balita.

5
BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Analisis Situasi

Analisis situasi merupakan analisis untuk mengetahui masalah kesehatan

yang ada pada suatu kelompok masyarakat tertentu serta faktor-faktor yang

mempengaruhi masalah pada masyarakat. Analisis situasi dilakukan di Desa

Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Metode pengumpulan data

untuk kajian analisis situasi dibagi menjadi 2 yaitu primer dan sekunder.

Data primer diambil melalui metode survei secara langsung pada

masyarakat sekitar serta metode wawancara mendalam dengan Kepala Desa, Bidan

Desa, Kader Posyandu, Ketua RT dan beberapa masyarakat setempat untuk

mengetahui lingkungan serta derajat kesehatan masyarakat Desa Pagejugan.

Data sekunder didapat melalui sarana kesehatan atau instansi yang

melalukan pengumpulan data secara rutin di unit kerjanya, yaitu Balai Desa

Pagejugan dan Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes,

Kabupaten Brebes.

2.2 Identifikasi Masalah Gizi

Pengertian identifikasi masalah adalah penggabungan hasil data primer dan

data sekunder yang kemudian dilakukan analisis perbandingan dan analisis tren

6
masalah kesehatan. Kegiatan identifikasi masalah gizi di lingkungan Desa

Pagejugan menggunakan metode observasi dengan analisis data primer dan

sekunder. Data primer didapat melalui wawancara mendalam dengan Kader

Posyandu serta beberapa tokoh masyarakat terkait. Data sekunder diambil dari

catatan kunjungan balita di Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan,

Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes.

2.3 Identifikasi Penyebab Masalah Gizi

Gambar 2.1 Teori Kesehatan Menurut H.L Blum

Penetapan penyebab masalah kesehatan yang ada di Desa Pagejugan,

Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes menggunakan teori Hendrik L. Blum.

Menurut konsep HL Blum (Inputs for Health), dijabarkan bahwa terdapat 4 faktor

penentuan masalah atau derajat kesehatan masyarakat maupun perorangan yaitu

keturunan (genetik), lingkungan/ kependudukan, perilaku dan pelayanan kesehatan.

7
Kaitan antara kesehatan dengan faktor-faktor yang disebutkan dalam teori tersebut

sangatlah erat (Fitriany, dkk 2016).

Keempat faktor di atas saling memiliki pengaruh positif dan sangat

berpengaruh terhadap derajat kesehatan seseorang. Penjelasan satu per satu

keempat faktor tersebut ialah sebagai berikut :

1. Keturunan

Keturunan (genetik) pada dasarnya sudah melekat pada diri seseorang sejak

dalam kandungan hingga lahir ke dunia. Faktor ini cenderung mengarah pada

kondisi individu terkait asal usul keluarga, ras, dan jenis golongan darah.

2. Lingkungan/ Kependudukan

Lingkungan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi status kesehatan.

Faktor ini sangat beragam, umumnya dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu :

a) Lingkungan fisik, terdiri dari benda mati yang bisa dilihat, diraba dan

dirasakan contohnya sampah, air, udara, tanah, iklim dan sebagainya.

b) Lingkungan biologis, terdiri dari makhluk hidup yang bergerak, baik

yang bisa dilihat maupun tidak contohnya tumbuhan, hewan, bakteri dan

sebagainya.

c) Lingkungan sosial, merupakan bentuk lain dari lingkungan fisik dan

lingkungan biologis seperti hasil interaksi antar manusia contohnya

kebudayaan, pendidikan, ekonomi dan sebagainya.

3. Perilaku

Faktor perilaku berhubungan dengan perilaku seseorang atau masyarakat,

perilaku petugas kesehatan dan perilaku para pejabat pengelolaan pemerintahan

8
(pusat dan daerah) serta perilaku pelaksana bisnis. Sikap terhadap kesehatan

dimulai dari diri sendiri dengan memperhatikan kebutuhan kesehatan dalam tubuh

dibanding keinginan.

4. Pelayanan Kesehatan

Faktor ini dipengaruhi berdasarkan seberapa jauh pelayanan kesehatan yang

diberikan. Keberadaan sarana dan prasarana kesehatan menentukan pelayanan

pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan

sekaligus kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan.

Tersedianya fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, apakah mampu tidaknya dijangkau

oleh masyarakat.

2.4 Identifikasi Alternatif Pemecahan Masalah Gizi

Alternatif pemecahan masalah gizi di lingkungan Desa Pagejugan,

Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes dilaksanakan berdasarkan hasil diskusi

bersama kader posyandu serta berbagai tokoh masyarakat lainnya. Dilakukannya

diskusi bermaksud untuk mengumpulkan pendapat, kritik dan saran agar diperoleh

kesimpulan alternatif pemecahan masalahan yang tepat dengan menimbang

manfaat, biaya, efektifitas, efisiensi waktu dan dukungan pihak yang terlibat.

Penetapan prioritas alternatif pemecahan masalah gizi pada masyarakat di

Desa Pagejugan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif yang merupakan metode

penentuan prioritas dengan teknik pemberian bobot (nilai maksimum berkisar

9
antara 1-10 pada faktor ABC dan nilai 0-1 pada faktor D/Pearl Factor). Metode

Hanlon Kuantitatif terdiri dari :

1. Faktor A (Besar Masalah)

Merumuskan faktor apa saja yang terkait dalam menentukan besaran

masalah, misalnya besarnya persentasi/ prevalensi penduduk yang menderita

langsung karena permasalahan gizi tersebut, besarnya biaya pengeluaran yang

diperlukan setiap individu untuk mengatasi masalah gizi tersebut serta besarnya

kerugian yang dialami. Nilai ditentukan dengan skala 1-10, semakin tinggi nilainya

maka semakin besar masalahnya.

2. Faktor B (Kegawatan Masalah)

Menetapkan tingkat kegawatan masalah misalnya dengan menelaah faktor-

faktor tingkat urgensinya, kecenderungannya, tingkat keganasannya dan tingginya

angka morbiditas dan mortalitas dari waktu ke waktu. Nilai ditentukan dengan skala

1-10.

3. Faktor C (Kemudahan)

Mengalokasikan nilai berdasarkan proyeksi kemudahan penanggulangan

masing-masing masalah. Penentuan kriteria bedasarkan kemampuan dan

tersedianya sumber daya untuk menyelesaikan permasalahan. Semakin sulit

penanggulangannya maka nilai skor akan semakin kecil.

4. Faktor D (Pearl Factor)

Terdiri dari beberapa faktor yang saling berhubungan mengenai dapat atau

tidaknya suatu program dijalankan, faktor tersebut meliputi :

P = Kewajaran (Propierity)

10
E = Secara ekonomi terjangkau (Economic feasibility)

A = Dapat diterima (Acceptability)

R = Tersedia sumber daya (Resource availability)

L = Legalitas terjamin (Legality)

Dengan bobot skor masing-masing :

Skor 0 = Tidak

Skor 1 = Ya

Setelah berbagai faktor diisi dan dilakukan skoring, maka langkah berikutnya

adalah menghitung nilai NPD dan NPT menggunakan rumus :

NPD (Nilai Prioritas Dasar) = (A + B) × C

NPT (Nilia Prioritas Total) = (A + B) × C × D

Langkah yang perlu ditempuh dalam metode ini yaitu menetapkan nilai dari

masing-masing faktor dengan cara pemberian skor. Isikan setiap kolom penilaian

lalu menentukan prioritas bedasarkan urutan jumlah skor yang diperoleh dari data

tertinggi sampai dengan data terendah.

2.5 Pelaksanaan Intervensi Sebagai Upaya Pemecahan Masalah Gizi

Perancangan rencana program kerja bertujuan agar pemecahan masalah

kesehatan yang ada di Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes

dapat terlaksana secara sistematis dan terstruktur. Intervensi rencana program

11
disesuaikan dengan jadwal pertemuan atau aktivitas masyarakat Desa Pagejugan

dan jadwal kegiatan program kerja ahli gizi di Desa Pagejugan.

Program kegiatan yang akan dilakukan adalah Penyuluhan Stunting Pada

Anak dan Edukasi Gizi Seimbang Dan Pengaturan Makanan Bagi Ibu dan Balita.

Kegiatan ini termasuk salah satu upaya perbaikan status gizi balita di Desa

Pagejugan. Sasaran kegiatan penyuluhan stunting dan edukasi gizi seimbang ini

ialah ibu dan balita di lingkungan Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten

Brebes.

Evaluasi program kerja/ intervensi kegiatan dilaksanakan setelah program

kerja berjalan. Bentuk evaluasi pelaksanaan program menggunakan metode prettest

posttest dan wawancara yang kemudian dibandingkan dengan indicator

keberhasilan dari masing-masing program. Evaluasi program bertujuan untuk

menggali kekurangan dalam pelaksanaan program sekaligus memberikan masukan

atau saran yang membangun untuk keberlanjutan program intervensi.

12
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Dan Pembahasan Analisis Situasi

3.1.1 Gambaran Umum Desa Pagejugan

Gambar 3.1 Wilayah Desa Pagejugan

3.1.2 Geografi

Pagejugan merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan

Brebes, Kabupaten Brebes dengan luas wilayah 418.85 Ha meliputi 99.85 Ha

13
pemukiman, 177 Ha sawah, 25 Ha rawa/ tambak dan 117 Ha tanah lainnya. Batas-

batas wilayah Desa Pagejugan meliputi :

Sebelah Utara : Desa Sigempol

Sebelah Timur : Desa Sigempol

Sebelah Barat : Desa Kedunguter

Sebelah Selatan : Desa Sigambir

3.1.3 Demografi Dan Kependudukan

3.1.4 Wilayah Administrasi

Secara administrasi Desa Pagejugan saat ini memiliki 4 Rukun Warga (RW)

dan 31 Rukun Tetangga (RT) yang tersusun dari 12 blok yaitu Pemda, Lumbung,

Perum PU, Sutaraga, Depok, Balai Desa, Pateng, Gencak, Kandri, Pagejugan Lor,

Krangkeng dan Sikubur.

3.1.5 Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk di Desa Pagejugan sebanyak 11.700 jiwa terdiri dari laki-

laki sebanyak 5.993 jiwa dan perempuan 5.707 jiwa, jumlah Kepala Keluarga

sebanyak 3.523 jiwa dan seluruh warganya memeluk agama islam (100%).

3.1.5.1 Sarana dan Prasarana

Sarana pelayanan kesehatan di Desa Pagejugan ada 7 Pos Posyandu yang

ditangani oleh total 35 Kader Posyandu disetiap wilayah RW 01, 02, 03, dan 04

yang dibantu oleh bidan desa. Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh kader

berupa penimbangan bayi, balita, bumil, dan lansia, pemberian vitamin A untuk

bayi dan balita, dan tablet besi untuk ibu hamil. Kegiatan Posyandu dilakukan 1

14
bulan sekali dan pemberian makanan tambahan. Berdasarkan data yang diperoleh,

sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Pagejugan terdiri dari 1 Puskesmas

Pembantu, 7 Pos Posyandu, 1 Polindes, 4 SD (Sekolah Dasar), 1 SMPS (Sekolah

Menengah Pertama Swasta), 7 Masjid, 15 Mushola, 1 Balai Desa.

Sebagian akses jalan keblok-blok masih sedikit terhambat karena jalanan

yang belum sepenuhnya teraspal dibeberapa wilayah serta jangkauan akses ke

berbagai pelayanan kesehatan maupun pelayanan administrasi kurang optimal

dikarenakan beberapa wilayah masih terpencil dan jauh dari pusat.

3.1.5.2 Mata Pencaharian Penduduk

Berdasarkan data yang sudah diperoleh, penduduk yang berada di Desa

Pagejugan memiliki mata pencaharian yakni sebagai petani, nelayan, pedagang,

asisten rumah tangga, buruh, pekerja kantoran.

3.1.6 Gambaran Umum Pos Posyandu Desa Pagejugan

Desa Pagejugan memiliki Pos Posyandu yang tersebar di 7 wilayah per-

rukun warga dengan susunan kepengurusan sebagai berikut :

15
Gambar 3.2 Struktur Kepengurusan Posyandu Desa Pagejugan

Tabel 3.1 Data Pos Posyandu di Desa Pagejugan


No Pos Posyandu Tempat Anggota
• Rusmiatun
• Kusnaeni
1 Beringin Sejahtera RT 03 RW 01 • Dewi Kumalasari
• Suci Herawan
• Darmun
• Tarsinah
• Eni Rositin
2 Marga Utama RT 06 RW 02 • Purwaningsih
• Maslikhin
• Nur Hadi
• Daryunah
• Dewi Retno Wati
Balai Desa
3 Marga Mulya I • Sri Hastuti
RT 03 RW 03
• Suwatno
• Kasnawi
• Roningsih
• Endang Riyana
4 Marga Mulya II RT 08 RW 04 • Istianah
• Edi Mulyadi
• Aris Sugiarto

16
• Makilah
• Murni
Polindes
5 Marga Setya I • Ani
RT 01 RW 04
• Warningsih
• Yayan Heli Diyana
• Sumirah
• Dugiyanti
6 Marga Setya II RT 04 RW 04 • Rosinten
• Sri Hartuti
• Dulanto
• Darwi
• Jurotun
7 Marga Setya III RT 07 RW 04 • Darini
• Masri
• Harisman
Sumber : Data Pengesahan Posyandu Desa Pagejugan tahun 2020

3.2 Hasil Dan Pembahasan Identifikasi Masalah Gizi

Berdasarkan data sekunder dari kunjungan Posyandu sebanyak 53 balita di

lingkungan Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan yang sudah diperoleh,

maka dapat diidentifikasi beberapa masalah gizinya sebagai berikut.

Tabel 3.2 Identifikasi Masalah Gizi Balita di Posyandu Beringin Sejahtera Desa
Pagejugan
No Daftar Masalah Gizi Balita N %
1 Berisiko Gizi Lebih 5 9,43
2 Gizi Kurang 3 5,66
3 Berat Badan Lebih 6 11,32
4 Obesitas 3 5,66
5 Pendek (stunted) 16 30,18
6 Sangat Pendek (severely stunted) 10 18,86

17
7 Berat Badan Kurang 6 11,32

Terdapat 7 masalah gizi pada balita di lingkungan Posyandu Beringin

Sejahtera Desa Pagejugan. Dalam Tabel 3.2 diketahui menggunakan pengolahan

data yang telah dilakukan dengan perhitungan BB/TB, TB/U, BB/U dan IMT/U

menggunakan aplikasi WHO Anthro.

Berdasarkan daftar permasalahan di atas terdapat 30,18% atau 16 balita

Pendek (<-2 SD s/d -3 SD); 18,86% atau 10 balita Sangat Pendek (<-3 SD); 11,32%

atau 6 balita BB Kurang (-3 SD s/d <-2 SD); 11,32% atau 6 balita BB Lebih (> +2

SD s/d +3 SD); 9,43% atau 5 balita Berisiko Gizi Lebih (> +1SD s/d +2SD); 5,66%

atau 3 balita Gizi Kurang (-3 SD s/d <-2 SD); 5,66% atau 3 balita Obesitas (>

+3SD).

3.3 Hasil Dan Pembahasan Penyebab Masalah Gizi

Setelah mengidentifikasi permasalahan gizi di lingkungan Posyandu

Beringin Sejahtera Desa Pagejugan terutama mengenai status gizi balita, maka

penyebab dari masalah tersebut adalah rendahnya pendidikan terakhir ibu,

rendahnya pendapatan keluarga per bulan serta kurangnya pengetahuan ibu terkait

gizi. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil kuesioner yang diambil dari 14

responden, untuk lebih jelas mengetahui penyebab dari masalah tersebut diuraikan

pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Ibu di lingkungan


Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan

Pendidikan Ibu Responden

18
N %
Tidak tamat SD 1 7,14
SD 8 57,14
SMP 3 21,42
SMA 1 7,14
Diploma 1 7,14
JUMLAH 14 100
Dari Tabel 3.3 dapat diketahui bahwa mayoritas pendidikan terakhir ibu

adalah SD (Sekolah Dasar) sebanyak 8 orang dengan persentase 57,14% dan SMP

(Sekolah Menengah Pertama) sebanyak 3 orang dengan persentase 21,42%.

Sedangkan hanya ada masing-masing 1 ibu yang menempuh jenjang SMA (Sekolah

Menengah Atas), Diploma, dan tidak tamat SD dengan persentase 7,14%. Tingkat

pendidikan yang rendah akan menjadi penghambat bagi penyampaian informasi

kesehatan khususnya gizi maupun perkembangan informasi kesehatan.

Tabel 3.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan Keluarga Per


Bulan di lingkungan Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan

Jumlah Pendapatan Keluarga Responden


Dalam 1 Bulan N %
≤ Rp. 1.866.722,90.- 10 71,42
> Rp. 1.866.722,90.- 4 28,57
JUMLAH 14 100
Dari Tabel 3.4 dapat diketahui bahwa pendapatan keluarga per bulan dari

ke-14 responden, 10 diantaranya masih kurang dari UMR Kabupaten Brebes

sebesar 71,42%, sedangkan pendapatan keluarga per bulan 4 responden lainnya

dengan persentase 28,57% sudah melebihi UMR Kabupaten Brebes.

Tabel 3.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga di


lingkungan Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan
Responden
Jumlah Anggota Keluarga
N %
Sedikit (anggota keluarga <6) 14 100

19
Banyak (anggota keluarga ≥6) - -
JUMLAH 14 100
Dari Tabel 3.5 dapat diketahui bahwa jumlah anggota keluarga seluruh

responden 100% sedikit yang artinya dalam satu keluarga terdapat kurang dari 6

anggota.

Tabel 3.6 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu di


lingkungan Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan
Responden
Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu
N %
Baik (>12) 7 50
Kurang (≤12) 7 50
JUMLAH 14 100
Dari Tabel 3.6 dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan gizi sebagian

ibu balita memiliki tingkat pengetahuan yang baik (jika jumlah skor nilai benar

>12) sebanyak 7 orang persentase 50% dan sebagian memiliki pengetahuan yang

masih kurang (jika jumlah skor benar ≤12) sebanyak 7 orang dengan persentase

50%. Guna mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dilihat dari jumlah

skor kemampuan responden menjawab pernyataan kuesioner dengan benar

mengenai gizi yang meliputi masalah stunting, zat gizi sebagai sumber energi, gizi

balita dan durasi pemberian ASI yang tersusun dalam 16 pertanyaan. Setiap

jawaban diberikan skor, jika jawaban benar nilainya 1, jika jawaban salah nilainya

0.

Tabel 3.7 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Penanggulangan


Penyakit Infeksi di lingkungan Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan
Tingkat Pengetahuan Responden
Penanggulangan Penyakit
N %
Infeksi (Diare)
Baik (>8) 11 78,57
Kurang (≤8) 3 21,42

20
JUMLAH 14 100
Status gizi anak secara langsung ada kaitannya dengan ketidakseimbangan

antara asupan makanan dan penyakit infeksi (Rencana Aksi Nasional Pangan Dan

Gizi 2011). Dari Tabel 3.7 dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu balita

terhadap penanggulangan penyakit infeksi seperti diare memiliki tingkat

pengetahuan yang baik (jika jumlah skor benar >8) sebanyak 11 orang dengan

persentase 78,57% dan sebagian memiliki pengetahuan kurang (jika jumlah skor

benar ≤8) sebanyak 3 orang dengan persentase 21,42%. Penentuan skor

penanggulangan penyakit infeksi ditelaah melalui kemampuan responden

menjawab pernyataan kuesioner dengan benar mengenai pencegahan diare, tanda

balita diare, tata cara cuci tangan, imunisasi dan pembuatan oralit yang tersusun

dalam 11 pertanyaan. Setiap jawaban diberikan skor, jika jawaban benar nilainya

1, jika jawaban salah nilainya 0.

Tabel 3.8 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Hygiene Sanitasi di


lingkungan Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan
Tingkat Hygiene Sanitasi Responden
Lingkungan N %
Baik 11 78,57
Cukup 3 21,42
Kurang - -
JUMLAH 14 100
Lingkungan menjadi salah satu indikator yang perlu diperhatikan bagi

kesehatan. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian Sidhi, dkk (2016) yang

membahas tentang hubungan kualitas sanitasi lingkungan dan bakteriologis air

bersih terhadap kejadian diare pada balita. Dari Tabel 3.8 dapat disimpulkan bahwa

tingkat hygiene sanitasi lingkungan sekitar rumah ibu balita memiliki tingkat yang

baik (jika jumlah poin 15-10) sebanyak 11 orang dengan persentase 78,57% diikuti

21
tingkat yang cukup (jika jumlah poin 9-5) dan tidak ada tingkat hygiene sanitasi

lingkungan yang kurang (jika jumlah poin 4-0). Penentuan poin hygiene sanitasi

lingkungan sekitar rumah ibu balita melalui kemampuan responden menjawab

pertanyaan kuesioner mengenai rumah hunian, sirkulasi udara, lokasi rumah, akses

air bersih dan limbah, serta pembuangan sampah yang tersusun dalam 15

pertanyaan dan pilihan jawaban hanya ada ya atau tidak.

Tabel 3.9 Distribusi Responden Berdasarkan Pelayanan Kader Posyandu di


lingkungan Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan
Responden
Pelayanan Kader Posyandu
N %
Sangat Baik 11 78,57
Baik 3 21,42
Cukup - -
Kurang - -
Sangat Kurang - -
JUMLAH 14 100
Permasalahan status gizi pada balita masih berkaitan dengan Pos Pelayanan

Terpadu (Posyandu) dan penggeraknya yaitu kader Posyandu. Pos Pelayanan

Terpadu (Posyandu) memiliki peran terhadap penyebarluasan informasi kesehatan

dan menyediakan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan kesehatan

ibu dan anak (Kementerian Kesehatan 2011). Dari Tabel 3.9 dapat disimpulkan

bahwa pelayanan Kader Posyandu di lingkungan Posyandu Beringin Sejahtera Desa

Pagejugan bagi 11 responden dengan persentase 78,57% memiliki pelayanan yang

sangat baik (jika jumlah poin 26-23), sedangkan kategori pelayanan baik (jika

jumlah poin 22-28) bagi 3 responden dengan persentase 21,42%. Tidak ada poin

untuk kategori cukup (jika jumlah poin 17-11), kurang (jika jumlah poin 10-5) dan

sangat kurang (jika jumlah poin 4-0). Penentuan poin pelayanan Kader Posyandu

22
melalui pengalaman yang telah dialami responden terkait pelayanan Kader

Posyandu berupa ajakan pemanfaatan pelayanan posyandu, membina suatu

hubungan dengan responden, membantu mendiagnosa permasalah ibu balita,

menciptakan keinginan pemanfaatan pelayanan kesehatan, mewujudkan keinginan

ibu untuk memanfaatkan pelayanan posyandu secara nyata, menjaga keaktifan

kunjungan posyandu, meciptakan suatu hubungan internal yang tersusun dalam 26

pertanyaan dan pilihan jawaban hanya ada ya atau tidak.

3.4 Pembahasan Pemecahan Masalah

Menimbang penyebab masalah gizi pada balita di lingkungan Posyandu

Beringin Sejahtera Desa Pagejugan yaitu rendahnya pendidikan terakhir ibu,

rendahnya pendapatan keluarga per bulan dan masih kurangnya pengetahuan ibu

terkait gizi anak balita yang dibuktikan dengan hasil jawaban kuesioner dari 14 ibu

balita, maka ditentukan beberapa prioritas alternatif pemecahan masalahnya.

Penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah dilakukan dengan metode

Hanlon Kuantitatif.

23
Tabel 3.10 Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah Gizi dengan Metode Hanlon Kuantitatif
Kriteria dan Bobot Maksimum Prioritas
No Alternatif Pemecahan Masalah PEARL NPT
A=Besar B=Kegawatan C=Kemudahan NPD Masalah
Penyuluhan terkait Stunting Pada
1 8 9 8 136 11111 136 I
Anak Bagi Ibu Balita

Pemberdayaan Kebun Buah Dan


2 7 6 5 65 11111 65 III
Sayur Bergizi

Edukasi Gizi Seimbang Dan

3 Pengaturan Makanan Bagi Ibu dan 8 7 8 120 11111 120 II

Balita

Dari beberapa alternatif pemecahan masalah di atas, ditetapkan 2 prioritas alternatif pemecahan masalah gizi balita di

lingkungan Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejuga yaitu Penyuluhan Stunting Pada Anak Bagi Ibu Balita dan Edukasi Gizi

Seimbang Dan Pengaturan Makanan Bagi Ibu Dan Balita.

24
3.5 Pembahasan Pelaksanaan Intervensi Dan Evaluasi

3.5.1 Pelaksanaan Intervensi


Tabel 3.11 Intervensi PKL Desa Pagejugan
Waktu Penanggung Indicator
Program Penyebab Sasaran Tujuan Hasil
Pelaksanaan Jawab Keberhasilan
Penyuluhan Tingkat Senin, 6 Ibu dan Memberikan Ayu Zahra - 100% ibu dan balita - 100% ibu dan
Stunting pendidikan September balita di informasi mau mengikuti balita mengikuti
Pada Anak ibu di 2021 lingkungan mendalam kegiatan penyuluhan kegiatan
Bagi Ibu lingkungan Posyandu terkait stunting dengan antusias dari penyuluhan
Balita Posyandu Beringin yang menjadi awal sampai akhir dengan antusias
Beringin Sejahtera masalah gizi kegiatan dari awal sampai
Sejahtera Desa terbesar bagi - 100% ibu dan balita akhir kegiatan
Desa Pagejugan ibu hamil, yang mengikuti - 85,71% ibu dan
Pagejugan balita dan ibu kegiatan mampu balita yang
rendah menyusui memahami materi mengikuti
dibuktikan sehingga dapat penyuluhan yang kegiatan mampu
dengan hasil mencegah dan/ sudah diberikan memahami
kuesioner atau materi
yang menanggulangi penyuluhan
diambil dari kejadian yang sudah
14 stunting di diberikan
responden Desa
bahwa Pagejugan

25
sebanyak 8
orang
dengan
persentase
57,14%
adalah
lulusan SD
(Sekolah
Dasar) dan
sebanyak 3
orang
dengan
persentase
21,42%
adalah
lulusan
SMP
(Sekolah
Menengah
Pertama)
Edukasi Belum Rabu, 8 Ibu dan Meningkatkan Ayu Zahra - 100% ibu dan balita - 100% ibu dan
Gizi sepenuhnya September balita di pengetahuan mau mengikuti balita
Seimbang pengetahuan 2021 lingkungan mengenai gizi kegiatan edukasi mengikuti
Dan ibu di Posyandu seimbang dan dengan antusias dari kegiatan

26
Pengaturan lingkungan Beringin pengaturan awal sampai akhir edukasi dengan
Makanan Posyandu Sejahtera makanan untuk kegiatan antusias dari
Bagi Ibu Beringin Desa ibu dan balita - Para ibu mampu awal serta aktif
dan Balita Sejahtera Pagejugan guna mengimplementasikan tanya jawab
Desa memperbaiki materi edukasi dalam menjelang
Pagejugan status gizi anak kehidupan sehari-hari akhir kegiatan
terkait gizi - Melalui
sudah baik metode
dibuktikan wawancara,
dengan hasil para ibu
kuesioner mengaku mulai
yang memperhatikan
diambil dari pemberian ASI
14 dan variasi
responden makanan untuk
bahwa balita
sebanyak 7
orang
dengan
persentase
50%
memiliki
skor yang

27
belum
mencukupi

28
3.5.2 Uraian Program

3.5.2.1 Penyuluhan Stunting Pada Anak Bagi Ibu Balita

Kegiatan ini merupakan upaya bentuk pencegahan sekaligus

penanggulangan stunting di Desa Pagejugan di mana stunting menjadi masalah gizi

balita tertinggi pada lingkungan tersebut. Fokus kegiatannya yaitu menjelaskan

pengertian, dampak, penyebab, ciri-ciri anak stunting serta pencegahan dan

penanggulangannya. Harapan diadakannya intervensi ini supaya dapat memberikan

gambaran terkait apa itu stunting serta meningkatkan kesadaran ibu balita terhadap

kesehatan tumbuh kembang anak.

a) Perencanaan Intervensi : Sebelum melaksanakan intervensi terlebih dahulu

menentukan persetujuan kapan kegiatan penyuluhan tersebut baiknya

dilaksanakan bersama kader Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan.

Setelah mendapat persetujuan, langkah selanjutnya adalah menyiapkan materi

dan media yang akan digunakan untuk kegiatan.

b) Sasaran : Ibu dan balita di lingkungan Posyandu Beringin

Sejahtera Desa Pagejugan

c) Jumlah Sasaran : 14 orang

d) Waktu Pelaksanaan : Senin, 6 September 2021

e) Tempat : Rumah Ibu Rusmiatun (Ketua RW selaku Sekretaris

Posyandu Desa Pagejugan)

f) Luaran : Poster, dengan adanya luaran dari intervensi

penyuluhan diharapkan para ibu dan balita mendapat kemudahan dalam

29
mencari informasi dan mengingat materi yang telah disampaikan sehingga

dapat terhindar dan/atau mampu menanggulangi kejadian stunting.

Kegiatan ini diawali dengan pemberian pre-test kepada ibu balita, kemudian

dilanjutkan dengan pemberian materi, setelah materi selesai disampaikan, ibu balita

diberikan post-test untuk diukur peningkatan pengetahuan terkait stunting pada

anak. Alat media gizi yang digunakan dalam penyuluhan adalah poster. Selama

kegiatan berlangsung tampak sedikit kurang kondusif dikarenakan balita yang ingin

segera bermain, lapar atau ingin pulang. Namun ibu-ibu terlihat tetap

memperhatikan dan antusias menyimak hingga akhir kegiatan.

3.5.2.2 Edukasi Gizi Seimbang Dan Pengaturan Makanan Bagi Ibu dan Balita

Diadakannya Edukasi Gizi Seimbang Dan Pengaturan Makanan Bagi Ibu

dan Balita guna mengurangi permasalahan gizi balita yang ada di Desa Pagejugan,

Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Fokus kegiatannya yaitu menyampaikan

edukasi gizi seimbang, sumber makanan sehat, zat gizi yang diperlukan tubuh dan

tahapan pemberian makan pada anak balita. Harapan diadakannya intervensi ini

supaya dapat menambah pengetahuan ibu di Desa Pagejugan terkait variasi

makanan sehat serta tahapan pemberian makanan balita sesuai usianya.

a) Perencanaan Intervensi : Sebelum melaksanakan intervensi terlebih dahulu

menentukan persetujuan kapan kegiatan penyuluhan tersebut baiknya

dilaksanakan bersama kader Posyandu Beringin Sejahtera Desa Pagejugan.

Setelah mendapat persetujuan, langkah selanjutnya adalah menyiapkan materi

dan media yang akan digunakan untuk kegiatan.

30
b) Sasaran : Ibu dan balita di lingkungan Posyandu Beringin

Sejahtera Desa Pagejugan

c) Jumlah Sasaran : 14 orang

d) Waktu Pelaksanaan : Rabu, 8 September 2021

e) Tempat : Rumah Ibu Rusmiatun (Ketua RW selaku Sekretaris

Posyandu Desa Pagejugan)

f) Luaran : Video, dengan adanya luaran dari intervensi edukasi

diharapkan para ibu dan balita mendapat kemudahan dalam mencari informasi

atau referensi mengenai makanan bergizi dan tahapan pemberian makanan

pada balita sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini diawali dengan perundingan bersama kader Posyandu Beringin

Sejahtera Desa Pagejugan, dilanjutkan dengan pemberian materi atau penjelasan

mengenai gizi seimbang dan tahapan pemberian makanan balita dibantu oleh Ahli

Gizi setempat, setelah materi selesai disampaikan, lalu diadakannya sesi tanya

jawab seputar gizi ibu dan balita. Alat media gizi yang digunakan adalah video

berisikan materi stunting, contoh makanan bergizi dan tahapan pemberian makanan

balita. Selama kegiatan berlangsung tampak sedikit kurang kondusif dikarenakan

balita yang ingin segera bermain, lapar atau ingin pulang. Namun ibu-ibu terlihat

tetap memperhatikan dan antusias bertanya dan menyimak hingga akhir kegiatan.

31
3.5.3 Evaluasi Pelaksanaan Intervensi

Tabel 3.12 Evaluasi Pelaksanaan Intervensi PKL Desa Pagejugan


Nama Program Evaluasi Kendala Solusi
Penyuluhan Stunting Pada - Penyuluhan Stunting Pada Sewaktu penyuluhan biasanya Pemberian snack bagi balita
Anak Bagi Ibu Balita Anak Bagi Ibu Balita sudah dipertengahan kegiatan, balita yang sudah disesuaikan untuk
terlaksana pada hari Senin, 6 menangis karena ingin bermain seusianya sehingga
September 2021 bertempatan atau kelaparan sehingga mengurangi rasa cemas ibu dan
di Pos Posyandu Beringin dilakukannya penyampaian si balita.
Sejahtera Desa Pagejugan. materi berulang jika para ibu
- Sasaran Penyuluhan Stunting meminta untuk diulang.
adalah ibu dan balita di
lingkungan Posyandu
Beringin Sejahtera Desa
Pagejugan.
- 100% ibu dan balita
mengikuti kegiatan
penyuluhan dengan antusias
dari awal sampai akhir
kegiatan
- 85,71% ibu dan balita yang
mengikuti kegiatan mampu
memahami materi

32
penyuluhan yang sudah
diberikan

Edukasi Gizi Seimbang Dan - Edukasi Gizi Seimbang Dan Masih kurangnya pemahaman Menjelaskan lebih rinci apa
Pengaturan Makanan Bagi Ibu Pengaturan Makanan Bagi ibu tentang zat gizi makro dan yang dimaksud dengan zat gizi
dan Balita Ibu dan Balita sudah zat gizi mikro seperti makro dan zat gizi mikro
terlaksana pada hari Rabu, 8 karbohidrat, protein, lemak, beserta fungsinya bagi tubuh
September 2021 vitamin dan mineral. menggunakan bahasa yang
bertempatan di Pos mudah dimengerti.
Posyandu Beringin Sejahtera
Desa Pagejugan
- Kegiatan edukasi dihadiri
oleh Ahli Gizi Desa
Pagejugan dan sekretaris
Posyandu Beringin Sejahtera
Desa Pagejugan
- 100% ibu dan balita
mengikuti kegiatan edukasi
dengan antusias dari awal
serta aktif tanya jawab
menjelang akhir kegiatan
- Para ibu mulai
memperhatikan pemberian

33
ASI dan variasi makanan
untuk balita

34
3.5.4 Hasil Analisis Evaluasi

Tabel 3.13 Hasil Pre/ Posttest Peserta Penyuluhan Stunting Pada Anak Bagi Ibu
Balita
No Nama Ibu Skor Pretest Skor Posttest
1 Ibu R 68,75 75
2 Ibu AS 75 100
3 Ibu ML 75 87,50
4 Ibu KT 68,75 100
5 Ibu SM 100 100
6 Ibu SD 100 100
7 Ibu SN 100 100
8 Ibu TA 56,25 62,50
9 Ibu NN 68,75 62,50
10 Ibu NT 93,75 100
11 Ibu SA 93,75 100
12 Ibu SH 31,25 100
13 Ibu RS 93,75 93,75
14 Ibu MS 81,25 87,50
Dari hasil analisis evaluasi di atas, terlihat adanya peningkatan nilai pada 9

responden, 4 responden mempertahankan nilainya dan nilai pada 1 responden

menurun. Dari Tabel 3.13 dapat disimpulkan bahwa 85,71% ibu balita telah

memahami materi yang disampaikan. Persentase ketercapaian akan dipaparkan

pada tabel berikut.

Tabel 3.14 Persentase Pencapaian Program Penyuluhan Stunting Pada Anak Bagi
Ibu Balita
Pencapaian
Indicator Evaluasi
Sebelum Intervensi Setelah Intervensi
Pengetahuan ibu 50% ibu memiliki 14,28% ibu memiliki Tercapai
terkait stunting, pengetahuan yang pengetahuan yang
zat gizi dan variasi baik dan 50% ibu cukup dan 85,71%
makanan memiliki ibu memiliki
pengetahuan yang pengetahuan yang
kurang baik

35
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Masalah gizi balita terbesar setelah dilakukannya analisis situasi dan

identifikasi masalah di Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes

adalah balita pendek (stunting). Ditemukan penyebab masalah gizinya berupa

rendahnya pendidikan ibu, rendahnya pendapatan keluarga per bulan serta

kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi. Setelahnya ditentukan beberapa prioritas

alternatif pemecahan masalah menggunakan metode Hanlon Kuantitatif, kemudian

didapatkan 2 program prioritas yang akan dilaksanakan yaitu Penyuluhan Stunting

Pada Anak Bagi Ibu Balita dan Edukasi Gizi Seimbang Dan Pengaturan Makanan

Bagi Ibu dan Balita. Hasil dari intervensi tersebut adalah ibu dan balita yang

mengikuti kegiatan mampu memahami materi yang sudah disampaikan.

4.2 Saran

4.2.1 Bagi Mahasiswa Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Keolahragaan

UNNES

Bisa menelaah utilitas berdasarkan pelaksanaan kegiatan PKL Gizi

Masyarakat dan menerapkan ilmu serta pengalaman yang diraih selama di lapangan

untuk bekal keberlangsungan hidup.

4.2.2 Bagi Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES

36
Pelaksanaan intervensi pada kegiatan PKL Gizi Masyarakat tahun ini dapat

dijadikan referensi untuk kegiatan PKL Gizi Masyarakat ditahun mendatang

sehingga hasil dari kegiatan tersebut dapat dijadikan titik ukur atau tindaklanjut

agar penyelesaian masalah berjalan dengan akurat dan optimal.

4.2.3 Bagi Ibu Dan Balita Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten

Brebes

Setelah pelaksanaan intervensi dan evaluasi diharapkan kedepannya ibu dan

balita di Desa Pagejugan dapat terhindar dari permasalahan gizi serta mengetahui

cara penanggulangan yang tepat melalui kegiatan dan luaran yang telah diberikan.

37
DAFTAR PUSTAKA

BAPPENAS. (2011). Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) Tahun

2011-2015. Jakarta, 1–86.

https://www.bappenas.go.id/files/4613/5228/2360/ran-pg-2011-2015.pdf

Dinkes Provinsi Jawa Tengah. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Jateng Tahun

2019. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Fitriany, M., Farouk, H., & Taqwa, R. (2016). Perilaku Masyarakat dalam

Pengelolaan Kesehatan Lingkungan (Studi di Desa Segiguk sebagai Salah Satu

Desa Penyangga Kawasan Hutan Suaka Margasatwa Gunung Raya Ogan

Komering Ulu Selatan). Jurnal Penelitian Sains, 18(1), 168118.

Izwardy, D. (2020). Studi Status Gizi Balita. Balitbangkes Kemenkes RI, 2020, 40.

Kementerian Kesehatan RI. (2011). Pedoman Umum Pengolahan Posyandu.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola

Makan, Pola Asuh dan Sanitasi. P2PTM Kemenkes RI.

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-

media/20180407/1825480/cegah-stunting-dengan-perbaikan-pola-makan-

pola-asuh-dan-sanitasi-2/

Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Jurnal Ilmiah

Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 225–229.

https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.253

38
Sidhi, A. N., Raharjo, M., Astorina, N., Dewanti, Y., Lingkungan, B. K.,

Masyarakat, F. K., & Diponegoro, U. (2016). Hubungan Kualitas Sanitasi

Lingkungan dan Bakteriologis Air Bersih Terhadap Kejadian Diare Pada

Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Adiwerna Kabupaten Tegal. Kesehatan

Masyarakat (e-Journal), 4(3), 665–676.

https://media.neliti.com/media/publications/137879-ID-hubungan-kualitas-

sanitasi-lingkungan-da.pdf

39
LAMPIRAN

Lampiran 1 Berita Acara Penyerahan Laporan PKLGizi Masyarakat

40
Lampiran 2 Dokumentasi
Kegiatan Penyuluhan Stunting Pada Anak Bagi Ibu Balita

Kegiatan Edukasi Gizi Seimbang Dan Pengaturan Makanan Bagi Ibu dan
Balita

41
Lampiran 3 Instrumen

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN

Kepada yth, Ibu-ibu Orang tua Balita


Di Lingkungan RW 01 Desa Pagejugan

Sehubung dengan adanya Praktik Kerja Lapangan Gizi Masyarakat oleh


mahasiswa dari UNNES yang bernama Ayu Zahra, guna menganalisis lebih dalam
masalah gizi balita terbesar di lingkungan RW 01 Desa Pagejugan maka dengan
segala kerendahan hati saya mohon kesediaan dan keikhlasan ibu untuk mengisi
angket yang berisi pertanyaan terlampir.
Semua jawaban dan keterangan yang ibu berikan benar-benar hanya untuk
keperluan penelitian yang berorientasi ilmiah dan sama sekali tidak akan
mempengaruhi status, keamanan dan keselamatan ibu. Setiap jawaban yang ibu
berikan merupakan bantuan yang berharga bagi praktik kerja lapangan ini.
Atas kesediaan ibu meluangkan waktu untuk mengisi angket ini saya
ucapkan terima kasih.

Brebes, 02 September 2021


Peneliti,

Ayu Zahra

42
Identitas Responden

1. Nama Ibu : .......................................................


2. Usia Ibu : .......................................................
3. Pendidikan terakhir Ibu : SD / SMP / SMA / Diploma / S1 *)

4. Jumlah anak balita : .......................................................


5. Usia anak : .......................................................
6. Jumlah anggota keluarga : .......................................................
*) lingkari yang sesuai

Pendapatan rumah tangga


Beri tanda (√ ) pada kolom yang sesuai !

≤ Rp. 1.866.722,90,-  Rp. 1.866.722,90,-


Jumlah pendapatan
dalam 1 bulan

Instrumen Pengetahuan
a. Stunting dan Gizi
Berilah tanda (√ ) pada kolom yang telah disediakan untuk
pernyataan di bawah ini sesuai dengan yang Ibu ketahui!
Jawaban
No Pernyataan
Benar Salah
Stunting (anak pendek) adalah masalah kurang gizi kronis yang
1
disebabkan oleh gizi kurang dalam waktu cukup lama.

Salah satu penyebab stunting (anak pendek) adalah kurang gizi


2
kronis dalam waktu lama

Salah satu gejala stunting yaitu anak berbadan lebih pendek


3
untuk anak seusianya

Kejadian stunting (anak pendek) pada Balita dapat dicegah


4 sejak janin dalam kandungan dengan cara melakukan
pemenuhan kebutuhan gizi bagi ibu hamil

Zat gizi merupakan sumber energi atau zat pembangun,


5 menyumbang pertumbuhan badan, memelihara jaringan tubuh,
dan mengganti sel yang rusak
6 Nasi, kentang, singkong, ubi, telur, susu, daging dan ikan
merupakan sumber tenaga dalam tubuh

43
7 Gizi pada balita yang tidak cukup dapat menurunkan berat
badan anak
8 Tujuan gizi seimbang adalah untuk memenuhi kebutuhan
selama proses pertumbuhan anak dalam kandungan
9 Gizi yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak

10 Makanan yang bergizi dan seimbang, dapat meningkatkan


perkembangan sosial, psikologis dan emosional anak
11 Kekurangan gizi pada balita dapat mengakibatkan gizi kurang,
gizi buruk dan stunting (anak pendek)
12 Kekurangan gizi dapat mengakibatkan pertumbuhan anak
terganggu
13 Pemberian ASI hingga usia 23 bulan dan makanan pendamping
ASI dapat mencegah stunting (anak pendek)
14 Tanda-tanda kekurangan tenaga pada anak adalah badan anak
tampak kurus, lemas, dan kulit wajah mengkerut
Penyebab langsung masalah stunting (anak pendek) yaitu
15 ketidakseimbangan antara asupan makanan dan penyakit
infeksi
Penyebab tidak langsung stunting (anak pendek) yaitu pola
16 asuh ibu, cara ibu memberi makanan, dan cara
mempertahankan kesehatan dan kebersihan anak

b. Penyakit Infeksi
Berilah tanda (√ ) pada kolom yang telah disediakan untuk
pernyataan di bawah ini sesuai dengan yang Ibu ketahui!
No Pertanyaan Benar Salah
1. Pemberian ASI adalah cara yang paling efektif untuk
mencegah diare
2. Bila ibu bekerja, pemberian asi pada bayi dapat
dikombinasikan dengan susu formula untuk mencegah diare
3. Tanda-tanda diare pada anak adalah salah satunya tinja cair
dan encer
4. Anak yang menderita diare akan mengakibatkan penurunan
berat nadan dan gangguan gizi

5. Mencuci tangan dengan baik berarti menggunakan sabun,


cukup air dan membersihkan dengan baik seluruh bangian
tangan

6. Dimana air terbatas, air tersebut dapat digunakan lebih dari


satu kali untuk mencuci tangan

44
7. Setelah membersihkan bayi yang baru saja buang air besar,
sangatlah penting bagi ibu untuk mencuci tangannya dan
tangan bayinya
8. Anak harus mendapat imunisasi secara lengkap sesuai umur,
terutama imunisasi campak untuk mencegah terjadinya diare

9. Bila anak diare boleh diberikan jamu/obat untuk


menghentikan diarenya

10. Bila anak diare pertolongan pertama dengan pemberian oralit


atau larutan garam

11. Cara pembuatan oralit dengan ditambahkan 200cc air matang

Instrumen Lingkungan
c. Sanitasi
Berilah tanda (√ ) pada kolom yang telah disediakan untuk
pertanyaan di bawah ini sesuai dengan yang Ibu alami!
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah kamar tidur dihuni 2 orang atau lebih?

2 Apakah jenis lantai Ibu terbuat dari keramik /ubin?

3 Apkah dinding Ibu terbuat dari permanen?

Apakah di rumah Ibu sinar matahari dapat masuk kedalam


4 rumah melalui Jendela dan atap rumah Ibu terdapat
Genteng?

5 Apakah ruangan dalam rumah Ibu berdebu?


Apakah bahan bakar di dapur yang Ibu gunakan
6 menghasilkan asap?( Kayu bakar, arang dan daun)

7 Apakah ada keluarga yang memiliki kebiasaan merokok?

Apakah lokasi rumah Ibu dekat dengan paparan penghasil


8
polutan? ( jalan raya/ tempat penambangan)

Apakah air bersih yang digunakan keluarga Ibu berasal dari


9 salah satu sumber air berikut ini : PDAM/sumur/pompa
gali/mata air terlindung?

10 Apakah penampungan air bersih Ibu tertutup?

Apakah jarak rembesan tempat tinja dengan sumber air bersih


11
lebih dari 10 meter?
12 Apakah sampah dibuang pada tempat yang sudah disediakan?

45
Apakah sampah yang dibersihkan setiap hari dimusnahkan
13
dengan (dibakar/ditimbun)?

Apakah di rumah Ibu memiliki sumur resapan untuk


14
menampung atau pembungan air limbah?

Apakah jarak tempat pembuangan limbah rumah tangga jauh


15
dari sumber air bersih (±10 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟)?

d. Pelayanan Kader Posyandu


Berilah tanda (√ ) pada kolom yang telah disediakan untuk
pernyataan di bawah ini sesuai dengan yang Ibu alami!
No Pertanyaan Ya Tidak

Menumbuhkan keinginan ibu untuk memanfaatkan pelayanan Posyandu

Kader mengajak Ibu untuk datang ke Posyandu


1
2 Kader menjelaskan manfaat Posyandu

Kader memberi tahu jadwal pelaksanaan Posyandu kepada


3
Ibu
Kader memberitahu tempat pelaksanaan Posyandu kepada
4
Ibu

Membina suatu hubungan dengan ibu dalam rangka pemanfaatan pelayanan


Posyandu

5 Kader datang kerumah Ibu membicarakan Posyandu

6 Kader menanyakan kondisi kesehatan balita

Kader memberikan penjelasan tentang kenaikan berat badan


7
balita kepada Ibu

8 Kader mendengar keluhan yang Ibu sampaikan tentang balita

Membantu mendiagnosa permasalahan yang dihadapi ibu berkaitan dengan


balita

Kader bertanya tentang keluhan – keluhan yang mungkin


9 dialami oleh balita

10 Kader menimbang berat badan balita sewaktu di Posyandu

Kader mencatat dan membuat laporan tentang penimbangan


11
balita

12 Kader menjawab pertanyaan ibu dengan baik

46
Menciptakan keinginan ibu untuk memanfaatkan pelayanan Posyandu

Kader menganjurkan kepada Ibu untuk mengikuti kegiatan di


13
Posyandu

Kader menjelaskan kepada Ibu bagaimana asupan nutrisi


14
pada balita

Kader menyarankan kepada Ibu untuk menjaga kesehatan


15
balita

Kader menganjurkan kepada Ibu untuk mengikuti penyuluhan


16
gizi balita

Mewujudkan keinginan ibu untuk memanfaatkan Posyandu dalam perbuatan


yang nyata

Kader pernah bekerja sama dengan tokoh agama dalam


17
memberikan penyuluhan pada ibu

Kader pernah bekerja sama dengan tokoh masyarakat dalam


18
memberikan penyuluhan pada ibu

Kader pernah bekerja sama dengan dokter/bidan di


19
Puskesmas dalam pelayanan Posyandu

Menjaga keaktifan ibu dalam memanfaatkan pelayanan Posyandu

20 Kader menyuruh Ibu datang ke Posyandu secara rutin

Kader menganjurkan kapada Ibu untuk menjaga kesehatan


21
balita

Kader menjemput ibu ke rumah jika tidak datang ke


22
Posyandu

Ibu pernah mendapat penghargaan bila Ibu rajin datang ke


23
Posyandu

Mencapai suatu terminal hubungan sehingga ibu tidak bergantung kepada kader
dalam pemanfaatan pelayanan Posyandu

24 Kader menyarankan kepada Ibu datang sendiri ke Posyandu

Kader menganjurkan kepada ibu agar memperhatikan tumbuh


25
kembang balita
Kader menjelaskan bahwa kalau aktif ke Posyandu itu untuk
26
kepentingan Ibu dan balita

47
KUESIONER
PRE TEST / POST TEST

Jawaban
No Pernyataan
Benar Salah
Stunting (anak pendek) adalah masalah kurang gizi kronis yang
1
disebabkan oleh gizi kurang dalam waktu cukup lama.

Salah satu penyebab stunting (anak pendek) adalah kurang gizi


2
kronis dalam waktu lama

Salah satu gejala stunting yaitu anak berbadan lebih pendek


3
untuk anak seusianya

Kejadian stunting (anak pendek) pada Balita dapat dicegah


4 sejak janin dalam kandungan dengan cara melakukan
pemenuhan kebutuhan gizi bagi ibu hamil

Zat gizi merupakan sumber energi atau zat pembangun,


5 menyumbang pertumbuhan badan, memelihara jaringan tubuh,
dan mengganti sel yang rusak
6 Nasi, kentang, singkong, ubi, telur, susu, daging dan ikan
merupakan sumber tenaga dalam tubuh
7 Gizi pada balita yang tidak cukup dapat menurunkan berat
badan anak
8 Tujuan gizi seimbang adalah untuk memenuhi kebutuhan
selama proses pertumbuhan anak dalam kandungan
9 Gizi yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak

10 Makanan yang bergizi dan seimbang, dapat meningkatkan


perkembangan sosial, psikologis dan emosional anak
11 Kekurangan gizi pada balita dapat mengakibatkan gizi kurang,
gizi buruk dan stunting (anak pendek)
12 Kekurangan gizi dapat mengakibatkan pertumbuhan anak
terganggu
13 Pemberian ASI hingga usia 23 bulan dan makanan pendamping
ASI dapat mencegah stunting (anak pendek)
14 Tanda-tanda kekurangan tenaga pada anak adalah badan anak
tampak kurus, lemas, dan kulit wajah mengkerut
Penyebab langsung masalah stunting (anak pendek) yaitu
15 ketidakseimbangan antara asupan makanan dan penyakit
infeksi

48
Penyebab tidak langsung stunting (anak pendek) yaitu pola
16 asuh ibu, cara ibu memberi makanan, dan cara
mempertahankan kesehatan dan kebersihan anak

49
Lampiran 4 Media Penyuluhan dan Edukasi

https://youtu.be/eaqA2-Kx_o8

50
Lampiran 5 Lembar Aktivitas Kegiatan PKL Gizi Masyarakat

51
52
53
54
Lampiran 6 Lembar Konsultasi PKL Gizi Masyarakat

55
Lampiran 7 Surat Izin PKL Gizi Masyarakat

56
Surat Pernyataan Pemetaan Zona Covid-19

57
Lampiran 8 Surat Pernyataan Kesediaan Pembimbing Lapangan

58
Lampiran 9 Data Balita dan Masalah Gizi di Posyandu Beringin Sejahtera bulan Juni 2021

KATEGORI Z-SCORE
NO NAMA BALITA NAMA ORTU UMUR BB/TB / TB/U /
BB/U IMT/U
BB/PB PB/U
-1.4 (BB -1.36 -0.84 (Gizi
1 IFAN ROFIAN ELFANO FITRI / M. WASRONI 28 bulan -1 (Normal)
Normal) (Normal) Baik)
0.64 -0.3 (BB -1.31 0.63 (Gizi
2 MUJAFAR AL FAQIH SRI ERYANI / SUKRIM 8 bulan
(Normal) Normal) (Normal) Baik)
1.29 (Risiko -0.76 (BB -2.9 -0.37 (Gizi
3 NAJWA NUR SAGIRA RAHAYU / GINI 32 bulan
Gizi Lebih) Normal) (Stunted) Baik)
0.58 0.12 (BB -0.64 0.7 (Gizi
4 NAJWA NAUREN S TITIN W / HARIYANTO 25 bulan
(Normal) Normal) (Normal) Baik)
ARETHA KHAYARA 1.05 -0.11 (BB -1.63 1.27 (Gizi
5 SRI D / RUSWANDI 27 bulan
MISEL (Normal) Normal) (Normal) Baik)
-0.74 -2.24 -2.85 -0.47 (Gizi
6 NAYLA OKTAVIANI HASTUTI / ANTO 32 bulan
(Normal) (Underweight) (Stunded) Baik)
-2.36 (Gizi 0.05 (BB 3.42 -3.06 (Gizi
7 M. LUTFI RAFASYA HARTI / HARDI 24 bulan
Kurang) Normal) (Tinggi) Kurang)
0.09 -0.35 (BB -0.8 0.2 (Gizi
8 DAFFA ABDUL D NURYATI / DARMANTO 25 bulan
(Normal) Normal) (Normal) Baik)
-3.09
-1.1 -2.42 -0.6 (Gizi
9 AFNAN IKBAL A MEI / KASLANI 26 bulan (Severely
(Normal) (Underweight) Baik)
Stunted)
-4.6 (BB -6.48
-0.78 -0.05 (Gizi
10 NIKI SETYANINGSIH ANIS M / SUSANTO 54 bulan Sangat (Severely
(Normal) Baik)
Kurang) Stunted)
2.4 0.9 (BB -1.5 2.65
11 ADNAN FARIS ALFARO WINDI / AGUS 26 bulan
(Overweight) Normal) (Normal) (Overweight)

59
2.15 0.05 (BB -2.96 2.73
12 ALTHAREO DILAN WINDA / EDI 25 bulan
(Overweight) Normal) (Stunted) (Overweight)
-3.09
-0.25 -1.7 (BB 0.34 (Gizi
13 HANIF BASYIAR SUDIYAH / SLAMET R 24 bulan (severely
(Normal) Normal) Baik)
Stunted)
-2.43 -2.96 -0.65 (Gizi
14 KHAILATUNISA NUR A. ROTIPAH / ALI W 26 bulan -1 (Normal)
(Underweight) (Stunted) Baik)
-0.3 -1.09 (Gizi -1.6 -0.13 (Gizi
15 ADENA ROTIPAH / SUWARDI 23 bulan
(Normal) Baik) (Normal) Baik)
0.01 -1.0 (BB -1.92 0.27 (Gizi
16 ADELIA ROTIPAH / SUWARDI 23 bulan
(Normal) Normal) (Normal) Baik)
-1.4 -2.56 -2.74 -1.09 (Gizi
17 FELI SAPUTRI SRI H / HENDRI 24 bulan
(Normal) (Underweight) (Stunted) Baik)
-3.83 (BB -3.61
-2.4 (Gizi -2.06 (Gizi
18 HESTI PUTRI A. NUNUNG / ARIP 30 bulan Sangat (Severely
Kurang) Kurang)
Kurang) Stunted)

10.88 -3 -11.67 9.43


19 M. HAIKAL RISQI P. INTAN / WARTOPO 22 bulan
(Obesitas) (Underweight) (Severely (Obesitas)
Stunted)
-0.14 -1.05 (BB -1.92
20 KHALISA PUTRI DEPI S / YANI 20 bulan 0.2 (Normal)
(Normal) Normal) (Normal)
-3.85
1.72 (Risiko -0.62 (BB 2.4
21 HISAN AL HAKIM P. ADE SRI / WIWIT 16 bulan (Severely
Gizi Lebih) Normal) (Overweight)
Stunted)
4.6 2.02 (Risiko -2.36 4.56
22 TIRTA FRESTA KENAN KRISTINA / A. FAUZAN 6 bulan
(Obesitas) BB Lebih) (Stunted) (Obesitas)
-0.94 -1.31 (BB -2.42 -0.46 (Gizi
23 HANIF ARKAN K TATIK / WARSO 17 bulan
(Normal) Normal) (Stunted) Baik)

60
UMI KHOLIFAH / NUR 0.3 (BB -0.4 0.7 (Gizi
24 VINA ASYIFA PUTRI K. 8 bulan 0.7 (Normal)
BAEDI Normal) (Normal) Baik)
0.7 (BB 0.22 0.77 (Gizi
25 NABILA AZZAHRA RENI / AGUNG 7 bulan 0.8 (Normal)
Normal) (Normal) Baik)
-0.9 -1.80 (BB -2.34 -0.50 (Gizi
26 AFIZA GHANIA NUR TIFANI / AHMAD 15 bulan
(Normal) Normal) (Stunted) Baik)
0.53 -0.35 (BB -1.61 0.8 (Gizi
27 M. FATHAN RAMADHAN ETI / HENDRO 12 bulan
(Normal) Normal) (Normal) Baik)
-0.6 (BB -2.4 1.08 (Risiko
28 MUTIARA AISHWA N. ISTIQOMAH / ROJIKIN 11 bulan 0.8 (Normal)
Normal) (Stunted) Gizi Lebih)
2.03 1.08 (Risiko -1.08 2.32
29 ARFA HAMAD NUR F. TUTI / DEWANTORO 16 bulan
(Overweight) BB Lebih) (Normal) (Overweight)
2.22 1.66 (Risiko -0.21 2.34
30 M. DANIS ZAHREZA DEWI / ADI S 11 bulan
(Overweight) BB Lebih) (Normal) (Overweight)
0.26 (BB -0.49 0.7 (Gizi
31 KAYZAN ADITYA WINDI / DWI S 10 bulan 0.6 (Normal)
Normal) (Normal) Baik)
-0.79 (BB -2.59
32 GINA ULYA SYARIFAH NOFI AINI / TRI AGUNG 9 bulan 0.9 (Normal) 1 (Gizi Baik)
Normal) (Stunted)
AL FARIZI RAMADHANI 1.46 (Risiko 0.64 (BB -1.09 1.74 (Risiko
33 LULI / SAIPUL 15 bulan
M. Gizi Lebih) Normal) (Normal) Gizi Lebih)
-3.44 (BB
-2.69 (Gizi -2.92 -2.31 (Gizi
34 ANISA HUSNA F TITIN / DARTO 14 bulan Sangat
Kurang) (Stunted) Kurang)
Kurang)
-3.76
-2.58 -0.4 (Gizi
35 NILAM CAHYA PUTRI TIA A. / DIKI 5 bulan 0.6 (Normal) (Severely
(Underweight) Baik)
Stunted)
ADHELIA SIFA DAENINGSIH / 0.04 0.53 (BB 0.88 -0.06 (Gizi
36 36 bulan
RAMADHANI SUGIYANTO (Normal) Normal) (Normal) Baik)

61
-3.13
SHIZA RAFAILAH 1.69 (Risiko -1.06 (BB 1.1 (Risiko
37 MITA S / ARIP 4 bulan (Severely
RAHMAN Gizi Lebih) Normal) Gizi Lebih)
Stunted)
-3.24
3.4 0.82 (BB 3.67
38 MONIKA JULIANTI ANIS / EKO 10 bulan (Severely
(Obesitas) Normal) (Obesitas)
Stunted)
-0.67 (BB -1.86 0.69 (Gizi
39 ARORA IKRIMATUS WINARSIH / MISBAHUL 56 bulan 0.7 (Normal)
Normal) (Normal) Baik)
0.09 -1.63 (BB -2.7 0.17 (Gizi
40 NAURA AYUDIA S. RAMINAH / JABAR 56 bulan
(Normal) Normal) (Stunted) Baik)
0.84 -0.85 (BB -2.3 0.69 (Gizi
41 RAHEL NUR AULIA SRININGSIH / WANURDIN 52 bulan
(Normal) Normal) (Stunted) Baik)
KHARINA -0.33 -1.78 (BB -2.54 -0.16 (Gizi
42 MARLINA / TAURI 50 bulan
KHAERULNISA (Normal) Normal) (Stunted) Baik)
2.72 1.65 (Risiko -0.70 2.87
43 FATIH AHNAF IDAH / RASMUDI 25 bulan
(Overweight) BB Lebih) (Normal) (Overweight)
-0.54 -1.54 (BB -1.96 -0.41 (Gizi
44 NAKEISHA SABINA WASRI / ADE WARSIDI 47 bulan
(Normal) Normal) (Normal) Baik)
0.13 -0.99 (BB -2.3 0.63 (Gizi
45 RAFFASYA AL GHIFARI EKA P / EDI JAYA 19 bulan
(Normal) Normal) (Stunted) Baik)
0.11 -0.12 (BB -0.32 0.13 (Gizi
46 IBRAHIM RASYA FITRIANI / DARMINTO 53 bulan
(Normal) Normal) (Normal) Baik)
0.74 0.49 (BB -0.02 0.71 (Gizi
47 MAYLAN SAHIDA T. MAYDRIYANI / KASLANI 42 bulan
(Normal) Normal) (Normal) Baik)
-0.12 -1.18 (BB -1.97 0.17 (Gizi
48 ANDRA LAKSAMANA SUSIATUN / WARSONO 40 bulan
(Normal) Normal) (Normal) Baik)
0.68 2.7 (Risiko 5.13 0.14 (Gizi
49 WINDI PUTRI AULIA DIANA / SUPARMAN 15 bulan
(Normal) BB Lebih) (Tinggi) Baik)
0.24 (BB -0.78 1.08 (Risiko
50 ARFAN FAIZAIRA L. SIFA A / SARTONO 37 bulan 1 (Normal)
Normal) (Normal) Gizi Lebih)

62
0.03 -1.31 (BB -2.42 0.37 (Gizi
51 AL GAZALI S. SITI / SUPARMAN 27 bulan
(Normal) Normal) (Stunted) Baik)
-0.96 (BB -2.09 0.43 (Gizi
52 ARFAN ASKARI RISWANTI / SOPARI 16 bulan 0 (Normal)
Normal) (Stunted) Baik)
-3.03
1.09 (Risiko -0.6 (BB 1.59 (Risiko
53 SALSABILA KINANTI SRI MURNI / SUGENG 14 bulan (Severely
Gizi Lebih) Normal) Gizi Lebih)
Stunted)

Indikator N %
BB/U anak 0-60 bulan BB sangat kurang 3 5,66
BB kurang 6 11,32
BB normal 39 73,58
Risiko BB lebih 5 9,43
JUMLAH 53 100
PB/U atau TB/U anak 0-60 Sangat pendek 10 18,86
bulan Pendek 16 30,18
Normal 25 47,16
Tinggi 2 3,77
JUMLAH 53 100
BB/PB atau BB/TB anak Gizi buruk - -
0-60 bulan Gizi kurang 3 5,66
Gizi baik 37 69,81
Berisiko gizi lebih 5 9,43
Gizi lebih 5 9,43
Obesitas 3 5,66

63
JUMLAH 53 100
IMT/U anak 0-60 bulan Gizi buruk - -
Gizi kurang 3 5,66
Gizi baik 36 67,92
Berisiko gizi lebih 5 9,43
Gizi lebih 6 11,32
Obesitas 3 5,66
JUMLAH 53 100

64

Anda mungkin juga menyukai