Anda di halaman 1dari 58

KULIAH KERJA NYATA

MAHASISWA PEDULI STUNTING


(KKN PENTING)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS PAHLAWAN
PEDULI STUNTING

UNIT PELAKSANA KKN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
TAHUN 2022
TIM PENYUSUN

Penasehat : Prof. Dr. H. Amir Luthfi


Pengarah : Dewi Anggraini Harahap, M.Keb.
: Muhammad Nizar Syarif, M.Kep.
: Ns. Hj. Apriza, M.Kep
Penanggungjawab UP : Dr. Musnar Indra Daulay, M.Pd
Penanggungjawab FIK : Nur Afrinis,M.Si
Ketua : Dedi Ahmadi, M.Pd
Wakil Ketua : Hafiz Sustrisno, MH
Sekretaris : Yolanda Pahrul, M.Pd

Tim Perumusan : DR.Ir. Heryudarini Harahap,M.Kes


: Nur Afrinis,M.Si
: Besti Verawati,S.Gz,M.Si

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.


Dengan senantiasa memanjatkan syukur ke khadirat Illahirabbi, Tuhan
Yang Maha Esa, Alhamdulillah telah disusun Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata
Mahasiswa Peduli Stunting. Dalam proses penyusunan Buku Pedoman Kuliah
Kerja Nyata, tim penyusun telah berupaya untuk memenuhi standar proses,
pedoman dan peraturan yang menjadi acuan pelaksanaan KKN. Dengan tetap
berpedoman pada peraturan tersebut, kami mengembangkan penyusunan
Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata ini berdasarkan pada kebutuhan. Dengan
disusunnya buku ini, semoga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
melaksanakan kegiatan KKN di lapangan.
Kami menyadari penyusunan Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata ini
belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan masukan yang konstruktif sangat
diharapkan guna perbaikan dan penyempurnaan buku pedoman ini dikemudian
hari. Atas kerjasama semua pihak kami mengucapkan terima kasih, semoga
Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata untuk Mewujudkan Merdeka Belajar (KKN
MMB) dapat bermanfaat.
Wassalamualaikum wr.wb.

Bangkinang, Juli 2022

TIM Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini Indonesia menghadapi 3 masalah gizi (triple burden of malnutrition)
secara parallel yaitu masalah gizi lebih (overweight dan obesitas), kekurangan gizi (gizi
buruk, wasting, stunting atau kurang energi kronik), serta defisiensi gizi mikro atau
hidden hunger (terutama anemia). Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI)
tahun 2021, prevalensi anak balita kurus/sangat kurus (BB/TB < -2 SD) dan stunting
(TB/U < -2 SD) berturut turut di Indonesia adalah 7,4% dan 27,7%. Kurang energi konik
dan anemia pada ibu hamil berturut-turut 33.5% dan 48.9%. Selain itu masalah obesitas
yang dialami oleh kelompok usia >18 tahun sebanyak 21.8% pada tahun 2018.
Berbagai upaya telah ditempuh oleh pemerintah dalam rangka mengatasi
permasalahan gizi tersebut. Khusus untuk stunting, pemerintah telah menargetkan
penurunannya menjadi 14% di tahun 2024 (RPJMN 2020 - 2024). Berdasarkan hasil
Survei Status Gizi Balita Indonesia tahun 2021, diketahui bahwa prevalensi stunting di
provinsi Riau sebesar 22,3%, sedangkan untuk Kabupaten Kampar prevalensi stunting
25,7%. Pada tahun 2019 pemerintah pusat menetapkan Kabupaten Kampar sebagai
daerah lokus stunting. Penanganan stunting menjadi sangat penting karena berdampak
buruk berupa gangguan kognitif, gangguan produktivitas kerja, serta meningkatkan
angka kesakitan dan kematian yang akan memperburuk kualitas SDM dan menjadi beban
pembangunan. Selain itu juga meniadi bagian penting untuk mencapai Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) serta
mewujudkan Indonesia tangguh.
Upaya percepatan penurunan stunting yang telah dilakukan pemerintah
membutuhkan pendekatan intervensi yang komprehensif, baik intervensi spesifik
maupun sensitif. Intervensi ini mencakup aspek penyiapan kehidupan berkeluarga,
pemenuhan asupan gizi, perbaikan pola asuh, peningkatan akses dan mutu pelayanan
kesehatan serta peningkatan akses air minum serta sanitasi (The Lancet, 2013).
Mempertimbangkan tingkat kompleksitas yang tinggi, percepatan penurunan stunting
harus terfokus pada keluarga berisiko stunting. Dinamika yang ada di lingkungan sasaran
membutuhkan penajaman baik dari segi program maupun kegiatan agar lebih berhasil
guna. Dalam upaya percepatan penurunan stunting diperlukan upaya konvergensi dan
pendampingan pada unit yang lebih kecil seperti keluarga desa, dan posyandu.
Posyandu mempunyai manfaat terhadap masyarakat antara lain pertumbuhan
dan perkembangan balita, sehingga tidak menderita kurang gizi, bayi dan anak balita
mendapatkan vitamin A, bayi memperoleh imunisasi lengkap, stimulasi tumbuh kembang
balita dengan menggunakan alat permainan edukatif di posyandu, mendeteksi dini
tumbuh kembang, memperoleh penyuluhan kesehatan tentang ibu dan anak serta
berfungsi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak.
Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau
Nutrition Center (RNC_UP) dan DPD PERGIZI PANGAN Riau memiliki kepedulian
terhadap suksesnya berbagai implementasi kebijakan dan program di masyarakat. Selain
itu setiap perguruan tinggi memiliki misi Tri Dharma (pendidikan, penelitian, dan
pengabdian masyarakat) yang salah satu bentuk implementasinya melalui pendidikan
merdeka belajar Kampus Merdeka, sejalan dengan PERMENDIKBUD Nomor 3 tahun
2020. FIK UP, RNC UP dan PERGIZI PANGAN memiliki komitmen bersama untuk turut
mensukseskan kebijakan penurunan stunting dan kebijakan merdeka belajar di
masyarakat melalui program MAHASISWA KKN-PENTING (Peduli Stunting).
Sebagai salah satu bagian dari kegiatan perkuliahan, Kuliah Kerja Nyata (KKN)
diarahkan pada pembelajaran mahasiswa tentang kehidupan bermasyarakat, dengan
melaksanakan berbagai program pemberdayaan dimulai dengan identifikasi masalah,
perencanaan, pemecahan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan. Bagi
mahasiswa, pelaksanaan KKN diharapkan dapat menjadi suatu pengalaman belajar guna
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran hidup bermasyarakat. Bagi
masyarakat sasaran, kehadiran mahasiswa mampu memberikan manfaat baik dalam
bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, sosial, maupun kebudayaan, sehingga
dapat mengarahkan pada terwujudnya masyarakat yang mandiri dan berdaya.
KKN merupakan salah satu wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu
pengabdian masyarakat. KKN merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional dan
kemitraan. Program pengabdian kepada masyarakat dipandang oleh Universitas
Pahlawan Tuanku Tambusai sebagai program yang wajib dilaksanakan, baik oleh dosen
maupun mahasiswa. Pengabdian kepada masyarakat harus mendasarkan pada prinsip-
prinsip kompetensi akademik dan profesionalisme, sehingga dapat menghasilkan
program yang bermutu, relevan, dan sinergis dalam meningkatkan pemberdayaan.
Kegiatan KKN ditujukan untuk peningkatan relevansi pendidikan tinggi dengan
kebutuhan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni dalam
kehidupanya. Selain itu, KKN juga ditujukan untuk meningkatkan persepsi mahasiswa
tentang relevansi antara kurikulum yang dipelajari di kampus dengan realita kehidupan
bermasyarakat. Program KKN merefleksikan pengetahuan teoretik yang disinergikan
dengan pengalaman di lapangan serta diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan
potensi, pengetahuan, kemampuan yang dimilikinya, dan mengembangkan kesadaran
baru tentang masyarakat, bangsa, dan tanah airnya maupun tentang dirinya sendiri, yang
akan sangat berguna sebagai bekal menjadi sarjana.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang terjadwal secara
akademik di Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai dengan berlandaskan pada prinsip:
(1) kompetensi akademik; (2) kewirausahaan; dan (3) profesional; sehingga dapat
menghasilkan program pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan dan
sinergis dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat (Ruyadi dkk, 2010:172).
Program KKN yang dilakukan oleh UP sangat: (1) relevan dengan program pembangunan
daerah atau pemerintah pusat; (2) relevan dengan kebutuhan masyarakat; dan (3)
relevan dengan visi, misi, renstra, kepakaran, dan IPTEKS yang dimiliki Universitas
Pahlawan. Panduan ini juga menguraikan latar belakang, dasar hukum, tujuan dan
sasaran pelaksanaan, mekanisme dan persyaratan, dan pedoman pelaksanaan KKN.

B. Dasar Hukum
1. UU No. 20/2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Menristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.
3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor:
719/P/2020 tanggal 4 Agustus 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum
Pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus.
4. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021,
dan Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran
di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
5. Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi
Kemdikbudristek Nomor 4 Tahun 2021 Tanggal 13 September 2021 tentang
Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Tahun Akademik 2021/2022.
6. Surat Edaran Rektor Nomor: 02/UN.63/TU/2022 tanggal 11 Januari 2022 tentang
tentang Pelaksanaan Tri Dharma Semester Genap 2021/2022 di Lingkungan
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
7. MoU Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai dengan BKKBN Propinsi Riau

C. Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan.
a. Memberi sumbangan nyata pada masyarakat untuk pengembangan bidang
kesehatan dengan disiplin ilmu yang diterima di Lembaga Perguruan Tinggi
dan mencari permasalahan yang ada di masyarakat, serta berupaya
mengatasi permasalahan;
b. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk
menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka;
c. Menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat yang
mampu, terampil serta mau berperan aktif dalam pembangunan kesehatan
masyarakat desa;
d. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan berbagai
kegiatan sosial di masyarakat sesuai kompetensi
e. Mengembangkan komitmen, kepedulian dan kerjasama berbagai
stakeholders (tokoh agama, pemerintah, setempat, swasta, dan swadaya
masyarakat) dalam upaya pembinaan kesehatan terutama masalah
stunting, mengatasi permasalahan kesehatan dan ketidakberdayaan
masyarakat melalui pengabdian masyarakat dengan membentuk
pemberdayaan masyarakat yang berorentasi pada Pemberdayaan
Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).
f. Membantu masyarakat mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera.
Adapun tujuan Khusus kegiatan KKN FIK UP adalah:
a. Meningkatkan ketrampilan kader sehingga dapat melakukan edukasi gizi
pada ibu balita
b. Meningkatkan ketrampilan kader sehingga dapat melakukan pengukuran
antropometri pada balita secara benar
c. Meningkatkan pengetahuan kader sehingga dapat melakukan
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak balita.
d. Diperolehnya data antropometri balita di masing-masing lokus stunting
e. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi dan kesehatan
terutama stunting sehingga dapat melakukan pemantauan pertumbuhan
dan perkembangan anak balita
f. Tersedia informasi tentang fasilitas dan SDM di Posyandu

2. Sasaran.
Adapun Sasaran yang menjadi capaian kegiatan KKN ini adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa
(1) Meningkatkan pemahaman, empati, dan cara berpikir mahasiswa dalam
menyikapi persoalan yang timbul di masyarakat
(2) Meningkatkan peran mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat melalui implementasi teknologi tepat guna
(3) Membina mahasiswa untuk berlatih menjadi inovator, motivator,
fasilitator, dan problem solver
(4) Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk turut terlibat dan
berperan aktif sebagai kader terutama dalam pengentasan masalah
stunting.
Kegiatan KKN ini akan menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa
untuk mengembangkan kompetensi diri, menimba ilmu dari stakeholder, dan
menerapkan ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah. Mahasiswa akan
mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mengidentifikasi
permasalahan, dan mencari solusi melalui hasil pemetaan dan identifikasi
masalah yang dilakukan melalui berbagai pola pendekatan, baik identifikasi
langsung di lapangan maupun melalui hasil diskusi, komunikasi, dan koordinasi
dengan berbagai pihak. Tolok ukur keberhasilan mahasiswa dalam melakukan
kegiatan KKN di lapangan dapat diliihat dari peningkatan IKM Desa, peningkatan
kualitas SDM, capaian luaran yang ditargetkan, maupun tolok ukur lainnya.
b. Masyarakat
(1) Tergalinya potensi wilayah sekaligus tersedianya pemecahan dan solusi
permasalahan masyarakat melalui implementasi IPTEKS dan Teknologi
Tepat Guna
(2) Adanya bantuan tenaga dan pikiran untuk menggali sekaligus
mengembangkan potensi wilayah melalui pembentukan lembaga desa
dan penguatan kader masyarakat,
(3) Membantu percepatan pembangunan pedesaan melalui implementasi
IPTEKS.
(4) Peluang peningkatan mutu SDM melalui pelatihan-pelatihan
c. Perguruan Tinggi
(1) Meningkatkan kontribusi bagi permbangunan daerah melalui
pemberdayaan masyarakat,
(2) Terimplementasinya IPTEKS dan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang
dimiliki UP di masyarakat,
(3) Meningkatkan kejasama antara Perguruan Tinggi dengan mitra, baik
mitra masyarakat, mitra industri, maupun mitra pemangku kebijakan.

d. Pendekatan
KKN dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kelompok terbatas.
Pendekatan kelompok terbatas yang dimaksud adalah mahasiswa melaksanakan
kegiatan bersama dengan teman yang melakukan KKN yang berada pada satu Desa
sebagaimana ditentukan oleh Unit KKN FIK UP, dengan menetap dan mendirikan posko
di desa yang dituju. Selain itu pendekatan kelompok terbatas bisa dilakukan dengan
teman yang berbeda bidang keahlian sesuai dengan kebutuhan dan aturan yang berlaku.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) merupakan bentuk pembelajaran
yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah
masyarakat di luar kampus, yang kemudian secara langsung bersama dengan masyarakat
mengidentifikasi potensi dan menangani masalah sehingga diharapkan mampu
mengembangkan potensi desa/daerah dan meramu solusi untuk masalah yang ada di
desa. Kegiatan KKNT diharapkan dapat mengasah softskill mahasiswa melalui jejaring
kemitraan, kerjasama tim lintas disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan leadership
mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah perdesaan
Skema KKNT ini dilakukan secara berkelompok menyesuaikan kondisi (10-11
orang) terdiri dari mahasiswa multidisiplin ilmu dari Program Studi S1 Keperawatan, S1
Gizi, S1 Kesehatan Masyarakat dan Profesi Bidan di wilayah sasaran yang ditentukan
yaitu di 20 Lokus Stunting yang ada di Kabupaten Kampar.
Dalam pelaksanaan kegiatan KKN mahasiswa harus memperhatikan beberapa
hal antara lain: kejujuran, etika, norma, sanksi, serta kewajiban yang harus dilakukan
selama pelaksanaan kegiatan. Di lapangan mahasiswa harus senantiasa menjaga sopan
santun, memiliki empati dan kepedulian sosial untuk mencermati permasalahan di
lapangan, menjunjung tinggi nama almamater UP, menjalankan KKNT secara sungguh-
sungguh, menghargai nilai-nilai dan norma di masyarakat, serta tidak melanggar norma
hukum dan ketentuan pemerintah yang berlaku. Pelanggaran atas ketentuan tersebut di
atas akan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku berupa teguran, baik secara
lisan maupun tertulis, pembatalan keikutsertaan sebagai peserta KKNT, serta pencabutan
nilai akademik mata kuliah KKNT. Pelanggaran atau perbuatan yang dapat dikategorikan
pelanggaran hukum menjadi tanggung jawab pribadi mahasiswa yang bersangkutan
(Surat Pernyataan peserta KKN).
BAB II
PENGELOLAAN KKN
A. Lembaga Pengelola
Pengelola program KKN Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai (FIK-UP) adalah Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LPPM) dan FIK UP yang bertugas sebagai penyusun program sampai
dengan tingkat implementasi di lapangan. Secara rinci tugas sebagai berikut:
1. Menyusun kebijakan dan strategi Lembaga tentang pelaksanaan pengabdian
masyarakat melalui program KKN;
2. Merumuskan peraturan pelaksanaan program KKN;
3. Menyusun kriteria dan cara penilaian kinerja program KKN;
4. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan program KKN;
5. Memberi laporan kinerja program KKN kepada Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan dan Rektor Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.

B. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)


Pelaksanaan KKN dibimbing dan diawasi oleh Dosen Pembimbing
Lapangan mempunyai tugas:
1. Mengadakan orientasi dan observasi pendahuluan lokasi KKN serta
membantu melancarkan proses pendekatan sosial mahasiswa dengan
masyarakat dan instansi atau dinas terkait di lokasi KKN;
2. Menumbuhkan disiplin dan motivasi serta mendampingi mahasiswa dalam
melaksanakan program KKN;
3. Mendorong dan menumbuhkan interaksi positif antar mahasiswa KKN
dengan masyarakat, perangkat pemerintahan dan instansi terkait;
4. Membimbing mahasiswa dalam pelaksanaan KKN;
5. Melakukan penilaian kegiatan mahasiswa;
6. Mendampingi mahasiswa dalam membuat laporan tertulis mengenai
kegiatan pembimbingan mahasiswa KKN yang telah dilakukan dan
memberikan saran-saran untuk keberlanjutan kegiatan khusus.
C. Koordinator Mahasiswa Tingkat Desa (KorDes)
Berikut tugas KorDes:
1. Sebagai koordinator kegiatan kelompok di desa;
2. Koordinasi sebagai mahasiswa peserta KKN juga bertanggung jawab
sebagai pengendali seluruh anggota kelompoknya di desa dan
mempunyai tanggung jawab berkoordinasi dengan Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) masing-masing perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
kegiatan KKN sesuai kelompok di desa;
3. Mengumpulkan dan merekapitulasi semua hasil kegiatan dan realisasi
penggunaan dana di masing-masing kelompok;
4. Memberikan laporan kepada DPL dan perangkat desa apabila ada
kejadian yang penting dan perlu segera ditanggapi.

D. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini bernama Mahasiswa KKN-PENTING (Peduli Stunting) yang
merupakan suatu kegiatan yang melibatkan mahasiswa Fakultas Ilmu
Kesehatan (Prodi S1 Gizi, S1 Kebidanan, S1 Kesmas, S1 Keperawatan)
Universitas Pahlawan melalui pendampingan dan pemberdayaan kader
posyandu dalam pengukuran antropometri edukasi gizi dan pemetaan social
untuk melihat faktor resiko kejadian stunting pada catin, ibu hamil, ibu
menyusui, dan balita untuk percepatan pencegahan stunting. Mahasiswa
melakukan kegiatan secara berkelompok (10-12 orang per desa) dengan
didampingi oleh seorang Dosen Pembimbing. Kegiatan sosial
mapping/pemetaan sosial resiko stunting, pengukuran antropometri dan
edukasi gizi pada kelompok sasaran.

E. Sasaran dan Target Pencapaian


Sasaran kegiatan dalam kegiatan yang dirancang oleh peserta adalah sebagai
berikut:
1. Desa
2. Kader Posyandu
3. Balita dan Ibu hamil
4. Masyarakat

Adapun target pencapain meliputi:


a. Pemberdayaan kader, seperti:
1) Meningkatkan kesadaran akan arti hidup sehat
2) Mengembangkan insurance kesehatan bagi masyarakat
3) Dan ragam kegiatan pemberdayaan lainnya
b. Meningkatkan pola hidup sehat, seperti:
1) Kesadaran akan pola hidup sehat
2) Pengetahuan pengenalan penyakit secara dini
3) Dan ragam kegiatan peningkatan pola hidup sehat dan mandiri lainnya
c. Mengembangkan alternative di bidang kesehatan, seperti:
1) Mengembangkan dan memanfaatkan TOGA
2) Teknik pengolahan dan pengemasan TOGA
3) Ragam kegiatan alternative bidang kesehatan lainnya
d. Keluarga berencana
1) Kesehatan Reproduksi Remaja
2) Pelayanan program Keluarga Berencana
3) Program Ketahanan Dan Pemberdayaan Keluarga
4) Komunikasi, Informasi dan Edukasi
BAB III
PELAKSANAAN

A. Kegiatan Pelaksanaan
1. Persiapan sebelum Penerjunan ke Lokasi KKN
Persiapan Kegiatan Lapangan (Pelepasan, Koordinasi antar kelompok,
koordinasi DPL dengan mahasiswa, dan rencana kegiatan di lapangan
dilakukan sebelum mahasiswa diterjunkan ke lokasi. Mahasiswa peserta KKN
wajib mengikuti kegiatan Pembekalan KKN yang dilaksanakan oleh FIK UP,
RNC, Pergizi Pangan Riau dan BKKBN Propinsi Riau. Sosialisasi dan konsolidasi
antar mahasiswa dilakukan di bawah bimbingan DPL untuk mempersiapkan
pelaksanaan tahapan kegiatan KKN selanjutnya.
2. Pelaksanaan Kegiatan di Lokasi KKN
a. Pemberangkatan Mahasiswa ke Lokasi KKN
Penerjunan mahasiswa KKN ke lokasi diatur menurut jadwal yang sudah
disusun berdasarkan jumlah mahasiswa yang diterjunkan dan lokasi yang
dijadikan wilayah binaan.
b. Mengumpulkan data umum,yang meliputi:
1) Geografi;
2) Demografi;
3) Sosial;
4) Ekonomi.
c. Mengumpulkan data khusus.
1) Mahasiswa memberikan pelatihan antropometri kepada kader
2) Mahasiswa bersama kader memberikan edukasi kepada ibu balita
stunting
3) Mahasiswa bersama kader melakukan pengukuran antropometri
kepada seluruh anak yang ada di desa tersebut baik yang terdaftar
maupun tidak terdaftar di Posyandu
4) Mahasiswa bersama kader memantau perkembangan anak stunting
5) Mahasiswa melakukan pendataan kelengkapan alat antropometri di
desa lokus stunting
d. Rencana Program KKN
Rencana kegiatan disusun berdasarkan hasil yang telah disepakati
melalui kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa. Setiap mahasiswa KKN
wajib menyusun rencana kegiatan. Rencana kegiatan didiskusikan yang
dihadiri oleh semua mahasiswa, masyarakat, mitra kerja, tokoh
masyarakat, di lokasi kegiatan. sehingga rencana kegiatan mendapat
dukungan dari berbagai pihak. Rencana kegiatan ini dituangkan dalam
Proposal Rencana Kegiatan (PRK).
e. Tabel POA
POA (Plain Of Action) kegiatan mahasiswa selama KKN terdiri dari:
NO KEGIATAN MINGGU
1 2 3 4
1. Pembukaan
Pelatihan antropometri dan edukasi
kepada kader dan pemetaan sosial
2. Kajian masalah dan potensi
(pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data)
Pengukuran antropometri pada
balita dan pemetaan sosial
3. Pengukuran antropometri pada
balita dan pemetaan sosial
4. Pemberian Edukasi
5. Monitoring Evaluasi dan Penutup
6. Penyusunan laporan
f. Realisasi Program KKN

Implementasi dari rencana kegiatan dilakukan bersama masyarakat


di bawah bimbingan dan pengawasan DPL dan melibatkan perangkat
masyarakat yang telah ditunjuk serta disesuaikan/diprioritaskan pada
program unggulan. Mahasiswa wajib menuliskan semua kegiatan harian
yang telah dilaksanakan dalam format yang tersedia, selanjutnya untuk dasar
pembuatan laporan akhir pelaksanaan program KKN. Laporan Pelaksanaan
Kegiatan (LPK) dimaksudkan sebagai sarana penyampaian informasi tentang
kegiatan KKN dan pertanggung jawaban program kegiatan yang dilakukan.
Laporan pelaksanaan KKN disusun secara kelompok. Seluruh pelaksanaan
kegiatan KKN mendapatkan pengarahan, pembimbingan, dan pengawasan
yang dilakukan oleh DPL. Hal itu dilakukan berdasarkan jadwal waktu yang
ditentukan.
B. Teknik Pembuatan Laporan
1. Setiap kelompok membuat laporan hasil KKN;
2. Laporan diketik pada kertas HVS 70 gram ukuran A4, spasi 1,5,
margin atas 4 cm, margin bawah 3 cm, margin kanan 3 cm, margin
kiri 4 cm, dijilid dengan sampul warna putih polos;
3. Draft hasil laporan disahkan dan ditandatangani oleh Kepala Desa,
Ketua LPPM dan DPL serta digandakan minimal 3 (tiga) eksemplar
dan diserahkan kepada Kepala Desa, Ketua LPPM dan DPL ;
4. Draft hasil laporan yang telah disempurnakan sesuai dengan
sistematika laporan, selanjutnya dijilid rangkap 3 (tiga) eksemplar
masing-masing diserahkan ke Desa, LPPM dan Perpustakaan
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
5. Daftar Pustaka menggunakan aplikasi Mendelay dan format penulisan
Vancouver.
C. Tata Tertib KKN
1. Menjaga nama baik Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai,
berperilaku dan bertutur kata sesuai dengan nilai atau norma yang
berlaku di tempat KKN;
2. Menjaga kesopanan dan tidak dibenarkan melakukan kegiatan yang
dapat menimbulkan gangguan atau kerugian dalam masyarakat;
3. Dilarang melakukan kegiatan yang bersifat politik praktis;
4. Tidak dibenarkan menerima kunjungan atau mengunjungi keluarga
atau teman tanpa seijin Dosen Pembimbing Lapangan (DPL);
5. Berangkat dan pulang dari dan ke kampus ke lokasi KKN secara
bersama-sama dan tidak dibenarkan sendiri tanpa seijin dari
pendiri;
6. Mentaati peraturan atau disiplin kerja yang telah ditentukan di
tempat KKN yaitu:
a. Pakaian rapi dan menggunakan jas almamater
b. Sederhana, tidak memakai perhiasan dan makeup yang
menyolok;
c. Tepat waktu dan selalu mengisi daftar hadir;
d. Kehadiran mahasiswa komunitas 100%;
e. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur
kemudian dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di daerah
KKN;
7. Bagi Mahasiswa yang membawa kendaraan sendiri baik roda
dua/empat, perguruan tinggi tidak menanggung atau mengganti
biaya operasional dan segala akibat yang terjadi dalam kaitan
tersebut menjadi tanggung jawab sendiri.
D. Waktu
KKN dilaksanakan selama 1 bulan terhitung mulai tanggal 24 Juli s/d 24
Agustus 2022.
E. Tempat
KKN dilaksanakan di 20 Lokus stunting Kabupaten Kampar. Adapun
nama desa tempat pelaksaan KKN FIK UP sebagai berikut:
No Desa Puskesmas Kecamatan
1 Tanjung Berulak Air Tiris Kampar
2 Naumbai Air Tiris Kampar
3 Kuapan Tambang Tambang
4 Muara Takus Gunung Bungsu XIII Koto Kampar
5 Koto Tuo Gunung Bungsu XIII Koto Kampar
6 Balung Batu Bersurat XIII Koto Kampar
7 IV Koto Setingkai Lipat Kain Kampar Kiri
8 Padang Sawah Lipat Kain Kampar Kiri
9 Teluk Paman Timur Lipat Kain Kampar Kiri
10 Aur Kuning Gema Kampar Kiri Hulu
11 Lubuk Bigau Batu Sasak Kampar Kiri Hulu
12 Gading Sari Petapahan Tapung
13 Pancuran Gading Pantai Cermin Tapung
14 Pantai Raja Pantai Raja Perhentian Raja
15 Kampung Pinang Pantai Raja Perhentian Raja
16 Utama Karya Simalinyang Kampar Kiri Tengah
17 Teratak Buluh Kubang Jaya Siak Hulu
18 Makmur Sejahtera Gunung Sari Gunung Sahilan
19 Gunung Mulya Gunung Sari Gunung Sahilan
20 Kota Garo Kota Garo Tapung Hilir
F. Peserta
Peserta KKN adalah seluruh mahasiswa semester VI Program Studi
S1 Keperawatan, S1 Gizi, S1 Kesehatan Masyarakat dan Profesi Bidan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai yang
berjumlah 216 mahasiswa.
BAB IV
PENILAIAN DAN EVALUASI

A. Penilaian Prestasi Kegiatan Mahasiswa


Penilaian terhadap prestasi mahasiswa peserta KKN merupakan
gabungan dari nilai-nilai yang dapat dicapai oleh mahasiswa dari setiap
tahapan kegiatan, mulai dari pra penerjunan KKN, pelaksanaan,
pelaporan, dan responsi/dampak pelaksanaan. Keberhasilan belajar
mahasiswa dalam program KKN akan dievaluasi secara komprehensif
untuk mengukur tercapainya kompetensi soft skills maupun hard skills
mahasiswa.
1. Penilaian
Penilaian dilakukan oleh Dosen Pembimbing Lapangan. Aspek
penilaian mahasiswa terdiri dari :

No. Aspek Penilaian Bobot


A Laporan Rencana Kegiatan 20
B Jumlah Kehadiran 10
C Kedisiplinan 10
D Kerja sama 10
E Penghayatan 10
F Pelaksanaan Program 20
G Laporan Pelaksanaan Kegiatan 10
H Responsi 10
JUMLAH 100
Keterangan :
Setiap penilaian diukur menggunakan skala 50 s/d 100

Skala 0 – 100 Kriteria


85 – 100 A
80 - 84 A-
75 – 79 B+
70 - 74 B
65 - 69 B-
60 – 64 C+
55 - 59 C
45 - 54 D
< 45 E
2. Komponen Penilaian

No. Keterangan
Laporan Rencana pelaksanaan kegiatan yang telah
A Rencana disosialisasikan dan didiskusikan dengan
Kegiatan berbagai pihak
B Jumlah Misal 5 x 100% = 100, jika hari kerja 5 hari
Kehadiran
C Kedisiplinan Datang, pulang, absensi, ijin, meninggalkan
tempat/ketepatan waktu
Kerja sama antar mahasiswa, antara
D Kerja sama mahasiswa dengan pejabat, pemuka
masyarakat, dan anggota masyarakat
Kemampuan menyesuaikan diri dengan
E Penghayatan situasi dan kondisi, serta tanggap terhadap
permasalahan yang ada di lokasi KKN
Kemampuan dan keberhasilan memanfaatkan
dan menggali potensi, mengungkapkan, serta
F Pelaksanaan menyelesaikan masalah; ketrampilan dalam
Program melaksanakan program pengembangan dan
pembangunan yang relevan; serta
kemampuan mengevaluasi keberhasilan
program yang telah
dilakukan.
Laporan Pelasanaan rencana kegiatan yang telah
G Pelaksanaan disusun dan analisis keberhasilan program
Kegiatan yang meliputi peluang, kendala, dan solusi
H Responsi Tingkat keberhasilan mahasiswa di lokasi KKN
3. Nilai Akhir
Nilai akhir kegiatan KKN didasarkan jumlah keseluruhan nilai yang diberikan
oleh DPL, Peserta harus menyerahkan laporan kegiatan pelaksanaan KKN
paling lambat satu minggu setelah penarikan, laporan diserahkanke LPPM
STIKES Arrahma Mandiri Indonesia

B. Evaluasi Kegiatan KKN


Evaluasi Program KKN dilaksanakan oleh LPPM UP dengan unsur utama
adalah para pengelola KKN. Kegiatan ini dilakukan setiap akhir periode
kegiatan dan pada akhir tahun akademik dari program KKN yang dinamis
sesuai dengan tuntutan perubahan.
Evaluasi dibagi menjadi:
1. Tahap pelaksanaan meliputi hal-hal yang berhubungan dengan
pengelolaan, pelaksanaan kegiatan di lapangan, penyusunan laporan
dan penilaian.
2. Evaluasi terhadap hasil, meliputi kajian seberapa tujuan telah dapat
dicapai dan pengaruh atau dampak yang timbul, baik atas diri
mahasiswa maupun pada masyarakat
Untuk menyatakan bahwa program KKN telah berhasil, tentunya juga
harus dilihat apakah telah terjadi perkembangan (perubahan) dalam
masyarakat yang menjadi mitra kerja dalam pelaksanaannya. Perubahan
atau peningkatan yang diharapkan (expected) ini, meliputi :
1. Perubahan pra-sarana fisik
2. Perubahan sikap dan nilai-nilai ke arah yang lebih baik (nilai kebersihan,
kesehatan, sosial, ekonomi, budaya, spiritual, dll).

C. Keluaran Kegiatan
Kegiatan yang dirancang dalam proposal ini memiliki tiga bentuk luaran
yaitu:
1. Laporan kegiatan mengenai peta sosial, data antropometri dan
pengetahuan gizi upaya pencegahan stunting yang ada di tingkat desa lokus
2. Infografis, berdasarkan hasil kegiatan pemetaan sosial stunting
3. Program tindak lanjut untuk pendampingan
BAB V
PENUTUP

Pedoman pengelolaan KKN bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai merupakan panduan bagi Institusi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai dalam
menyelanggarakan KKN bagi mahasiswanya dalam hal ini diharapkan agar tujuan
dapat tercapai dengan baik.
Pedoman pengelolaan ini dapat dikembangkan sesuai dengan situasi dan
kondisi yang diperlukan dengan memperhatikan dasar dan ketentuan yang telah
ditetapkan. Keberhasilan pelaksanaan KKN oleh mahasiswa FIK UP, tergantung
juga sikap dan mental, tekad, semangat, dedikasi serta disiplin dari dosen
pembimbing maupun penyelanggara program pendidikan di FIK UP.

19
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Pembangunan Desa.

Permendesa PDTT Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pendamping Desa.

Puslitbang Kemendesa PDTT. (2019a). Modul KKN Tematik Desa Membangun. Model
KKN Tematik Desa Membangun.

Puslitbang Kemendesa PDTT. (2019b). Modul KKN Tematik Desa Membangun.


Mengarusutamakan Program Kerja KKN Tematik Desa Membangun Ke Dalam
Perencanaan Pembangunan Desa.

Puslitbang Kemendesa PDTT. (2019c). Modul KKN Tematik Desa Membangun. Panduan
Teknis Pelaksanaan KKN Tematik Desa Membangun.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

20
Lampiran 1. Protokoler Pelaksanaan KKN

Protokoler Pelaksanaan KKN

Protokol ini disusun berdasarkan penelusuran terhadap berbagai sumber


seperti: Edaran Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Edaran Badan Nasional
Penaggulangan Bencana (BNPB), dan Ketentuan World Health Organization (WHO).
Penyusunan protokol penanganan dan pencegahan Covid-19 ini dilakukan untuk
memudahkan mahasiswa memahami tata cara penanganan dan pencegahan Covid-19
sehingga mereka dapat mengambil langkah-langkah dan keputusan yang tepat selama
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Covid-19.
A. Protol Penangan dan Pencegahan Covid-19
1. Protokol kesehatan
a. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir selama 20 detik sesering
mungkin, baik sebelum maupun setelah melakukan aktivitas di tempat umum
atau aktivitas yang harus melakukan kontak dengan orang lain;
b. Membersihkan tangan dengan hand sanitizer (untuk tangan dalam keadaan
bersih) yang pembuatannya sesuai dengan prinsip pencegahan infeksi;
c. Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut ketika berada di tempat umum
untuk mencegah masuknya kuman kedalam tubuh;
d. Menerapkan etika batu atau bersin dengan menutup hidung dan mulut dengan
masker, lengan bagian atas, tisu, lalu membuang tisu tersebut ke tong sampah;
e. Menjaga jarak (minimal 1 meter) dari orang lain ditempat umum;
f. Selalu menggunakan masker ketika keluar rumah;
g. Hindari berjabat tangan dengan orang lain, dan sampaikan hal tersebut dengan
baik dan sopan kepada masyarakat sehingga tidak menyinggung perasaan,
Namun berjabat tangan tidak dapat dihindari, perhatikan protokol kesehatan
(menghindari memegang bagian mata, hidung dan mulut, serta mencuci tangan
segera;
h. Jika merasa tidak sehat:
1) Jika anda merasa tidak sehat dengan kriteria: Demam 380 Celcius; dan
Batuk/ pilek. Istirahatlah yang cukup di rumah dan bila perlu minum obat,
bila keluhan berlanjut, atau disertai dengan kesulitan bernafas (sesak atau
nafas cepat), segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
Pada saat berobat ke fasyankes, Anda harus lakukan tindakan berikut:
 Gunakan masker;
 Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar
dengan cara menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung
lengan;
 Usahakan tidak menggunakan transportasi massal.

2) Tenaga kesehatan (nakes) di fasyankes akan melakukan screening suspect


COVID-19:
 Jika memenuhi kriteria suspect COVID-19, maka Anda akan dirujuk ke
salah satu rumah sakit (RS) rujukan yang siap untuk penanganan
COVID19;
21
 Jika tidak memenuhi kriteria suspect COVID-19, maka Anda akan
dirawat inap atau rawat jalan tergantung diagnosa dan keputusan
dokter fasyankes.
3) Jika anda memenuhi kriteria Suspect COVID-19 akan diantar ke RS rujukan
menggunakan ambulan fasyankes didampingi oleh nakes yang
menggunakan alat pelindung diri (APD).
4) Di RS rujukan, akan dilakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan
laboratorium dan dirawat di ruang isolasi;
5) Spesimen akan dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
di Jakarta. Hasil pemeriksaan pertama akan keluar dalam 24 jam setelah
spesimen diterima:
 Jika hasil positif:
Maka Anda akan dinyatakan sebagai penderita COVID-19; Sampel
akan diambil setiap hari;
Anda akan dikeluarkan dari ruang isolasi jika pemeriksaan sampel
2 (dua) kali berturut-turut hasilnya negatif.
 Jika hasilnya negatif, Anda akan dirawat sesuai dengan penyebab
penyakit.
i. Jika merasa sehat, namun:
1) Ada riwayat perjalanan 14 hari yang lalu ke negara terjangkit COVID-19, ATAU;
2) Merasa pernah kontak dengan penderita COVID-19, hubungi Hotline Center
Corona di nomor berikut: 119 ext 9.
2. Protokol bepergian
a. Hindari kontak dengan hewan (hidup maupun mati), kalaupun harus dilakukan
maka perhatikan protokol kesehatan;
b. Hindari mengunjungi pasar basah, peternakan atau pasar hewan, kalaupun
harus dilakukan maka perhatikan protokol kesehatan;
c. Hindari mengkonsumsi hewan mentah atau setengah matang;
d. Hindari kontak dengan orang yang mengalami gejala infeksi saluran napas
(batuk, bersin, pile dan sesak napa);
e. Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan;
f. Bila mengalami demam, batuk, dan bersin-bersin, dan sesak napas segera
mengunjungi fasilitas layanan kesehatan dengan menggunakan masker dan
memperhatikan protokol berobat yang telah ditetapkan layanan kesehatan;
g. Bila mengetahui telah melakukan kontak dengan orang yang dinyatakan positif
covid-19, maka segera melaporkan kepada petugas medis untuk mendapatkan
pelayanan selanjutnya;
h. Segera mengganti baju dan mandi setelah melakukan kegiatan KKN di
masyarakat;
3. Protokol pencegahan individu
a. Mencuci tangan lebih sering dengan sabun dan air setidaknya 20 detik atau
menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol (hand sanitizer), serta mandi
atau mencuci muka jika memungkinkan, sesampainya rumah atau di tempat
bekerja, setelah membersihkan kotoran hidung, batuk atau bersin dan ketika
makan atau mengantarkan makanan;
b. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci;
c. Jangan berjabat tangan;
22
d. Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit;
e. Tutupi mulut saat batuk dan bersin dengan lengan atas bagian dalam atau
dengan tisu lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci tangan;
f. Segera mengganti baju/mandi sesampainya di rumah setelah berpergian;
g. Bersihkan dan berikan desinfektan secara berkala pada benda-benda yang
sering disentuh dan pada permukaan rumah dan perabot (meja, kursi, dan
lainlain), gagang pintu, dan lain-lain.
4. Protokol peningkatan imunitas diri
a. Konsumsi menu seimbang;
b. Aktifitas fisik (olah raga atau senam ringan)
c. Istirahat cukup;
d. Suplement vitamin ( C, B6, dan E)
e. Tidak merokok;
f. Mengendalikan penyakit yang diderita, seperti: diabetes mellitus, hipertensi dan
kanker.
5. Pencegahan level masyarakat
a. Dilarang berdekatan/kontak fisik, mengatur jarak minimal 1 meter, tidak
bersalaman, tidak berpelukan dan berciuman;
b. Hindari penggunaan transportasi publik (seperti kereta, bus, dan angkot) yang
tidak perlu, sebisa mungkin hindari jam sibuk ketika berpergian;
c. Dilarang berkumpul massal di kerumunan dan fasilitas umum;
d. Hindari bepergian ke luar kota/ negeri termasuk ke tempat wisata;
e. Hindari berkumpul dengan teman dan keluarga, termasuk
berkunjung/bersilaturahmi tatap muka dan menunda kegiatan bersama.
Hubungi mereka dengan telepon, internet, dan media sosial;
f. Gunakan telepon atau layanan online untuk menghubungi dokter atau fasilitas
lainnya. Namun bila harus berkunjung ke layanan kesehatan, wajib
menggunakan masker dan mematuhi prosedur berobat yang ditetapkan
Fasilitas Layanan Kesehatan;
g. Jika anda sakit, Dilarang mengunjungi orang tua/lanjut usia. Jika anda tinggal
satu rumah dengan mereka, maka hindari interaksi langsung dengan mereka;
h. Untuk sementara waktu, dapat melaksanakan ibadah di rumah;
i. Petunjuk kesehatan harus dilakukan dengan ketat oleh: orang yang berusia > 60
tahun, memiliki penyakit kronis, seperti: diabetes mellitus, hipertensi, kanker,
asma dan penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) dan lain-lain;
j. Ibu hamil.
6. Protokol bersin dan batuk
a. Jika terpaksa harus bepergian, saat batuk dan bersin gunakan tisu lalu langsung
buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci tangan;
b. Jika tidak ada tisu, saat batuk dan bersin tutupi dengan lengan atas bagian dalam.
7. Protokol transportasi publik
a. Bila sedang dalam kondisi tidak sehat, jangan mengemudikan kendaraan.
Sebaiknya segera memeriksakan diri ke fasyankes;
b. Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti:
• Mencuci tangan menggunakan air dan sabun;
• Membuang sampah di tempat sampah;
• Tidak merokok dan mengonsumsi NAPZA;
23
• Tidak meludah di sembarang tempat;
• Hindari menyentuh area wajah yang tidak perlu;
c. Penumpang yang mengalami demam, batuk atau flu, sebaiknya menggunakan
masker selama berada di dalam kendaraan;
d. Lakukan pembersihan menggunakan desinfektan terutama setelah mengangkut
penumpang yang mengalami demam, batuk atau flu;
e. Saat mengangkut penumpang dengan gejala mirip flu, sarankan penumpang
untuk mengenakan masker. Jika penumpang tidak memiliki masker, berikan
masker kepada penumpang;
f. Ukur suhu tubuh setidaknya dua kali sehari pada saat sebelum dan sesudah
mengemudi, terutama setelah membawa penumpang yang mengalami demam,
batuk atau flu
8. Protokol penyelenggara berskala besar
a. Penyelenggara acara:
 Melakukan screening awal melalui pemeriksaan suhu tubuh dan orang
dengan gejala pernapasan seperti batuk/flu/sesak napas;
 Jika ditemukan individu yang tidak sehat, sebaiknya tidak mengikutsertakan
dalam kegiatan dan merekomendasikan untuk segera memeriksakan diri ke
fasyankes;
 Memastikan peserta yang tidak sehat dan memiliki riwayat perjalanan dari
negara dengan transmisi lokal COVID-19 dalam 14 hari terakhir tidak
menghadiri acara. Hal ini dalam diinformasikan melalui pemberitahuan di
area pintu masuk dan pendaftaran.
 Memastikan lokasi acara memiliki sirkulasi udara yang baik dan memiliki
fasilitas memadai untuk mencuci tangan;
 Memastikan ketersediaan sabun dan air untuk mencuci tangan atau pencuci
tangan berbasis alkohol;
 Meningkatkan frekuensi pembersihan area yang umum digunakan.

b. Peserta acara:
 Jika selama acara berlangsung, terdapat staf atau peserta yang sakit maka
tidak melanjutkan kegiatan dan segera memeriksakan diri ke fasyankes;
 Peserta yang kembali dari negara dengan transmisi lokal COVID-19 dalam
14 hari terakhir sebaiknya menginformasikan kepada panitia
penyelenggara. Jika pada saat acara mengalami demam atau gejala
pernapasan seperti batuk/flu/sesak napas maka tidak melanjutkan
kegiatan dan segera memeriksakan diri ke fasyankes. 3. Individu yang sehat
tidak perlu memakai masker;
 Peserta harus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti
mencuci tangan secara teratur menggunakan air dan sabun atau pencuci
tangan berbasis alkohol serta menghindari menyentuh area wajah yang
tidak perlu;
 Hindari berjabatan tangan dengan peserta acara lainnya, dan
pertimbangkan untuk mengadopsi alternatif bentuk sapa lainnya.
9. Protokol di pasar dan pedagang kaki lima
a. Lakukan pemeriksaan suhu tubuh setidaknya 2 kali sehari;
b. Jika sedang dalam keadaan tidak sehat, sebaiknya segera memeriksakan diri
24
ke fasyankes;
c. Gunakan masker jika mengalami batuk atau pilek;
d. Terapkan etika batuk/bersin: tutup mulut menggunakan lengan atas bagian
dalam atau tisu saat batuk atau bersin dan segera buang tisu yang kotor ke
tempat sampah. Lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air;
e. Bersihkan toilet secara teratur dan bagi pengguna toilet, siram toilet setelah
digunakan;
f. Terapkan kebersihan diri (mencuci tangan dengan sabun dan air) terutama
setelah menggunakan toilet, melakukan pekerjaan pembersihan serta
sebelum dan sesudah makan;
g. Gunakan sarung tangan saat melakukan pekerjaan pembersihan dan saat
menangani limbah;
h. Hindari menyentuh area wajah yang tidak perlu.
10. Protokol di restoran
a. Lakukan pemeriksaan suhu tubuh setidaknya 2 kali sehari;
b. Jika sedang dalam keadaan tidak sehat, sebaiknya segera memeriksakan diri
ke fasyankes;
c. Gunakan masker jika mengalami batuk atau pilek;
d. Terapkan etika batuk/bersin: tutup mulut menggunakan lengan atas bagian
dalam atau tisu saat batuk atau bersin dan segera buang tisu yang kotor ke
tempat sampah. Lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air;
e. Bersihkan toilet secara teratur dan bagi pengguna toilet, siram toilet setelah
digunakan;
f. Terapkan kebersihan diri (mencuci tangan dengan sabun dan air) terutama
setelah menggunakan toilet, melakukan pekerjaan pembersihan serta
sebelum dan sesudah makan;
g. Gunakan sarung tangan saat melakukan pekerjaan pembersihan dan saat
menangani limbah;
h. Hindari menyentuh area wajah yang tidak perlu.
i. Lakukan pembersihan menggunakan desinfektan terhadap peralatan setelah
digunakan.
11. Protokol area institusi pendidikan:
a. Dinas Pendidikan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat
untuk mengetahui rencana atau kesiapan daerah setempat dalam
menghadapi COVID-19;
b. Menyediakan sarana untuk cuci tangan menggunakan air dan sabun atau
pencuci tangan berbasis alkohol di berbagai lokasi strategis di sekolah sesuai
dengan jumlah yang dibutuhkan;
c. Menginstruksikan kepada warga sekolah melakukan cuci tangan
menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol, dan
perilaku hidup bersih sehat (PHBS) lainnya seperti: makan jajanan sehat,
menggunakan jamban bersih dan sehat, Olahraga yang teratur, tidak
merokok, membuang sampah pada tempatnya;
d. Membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin (minimal 1 kali
sehari) dengan desinfektan, khususnya handel pintu, saklar lampu, komputer,
meja, keyboard dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh tangan.
Memonitor absensi (ketidakhadiran) warga sekolah, Jika diketahui tidak
25
hadir karena sakit dengan gejala demam/ batuk/ pilek/ sakit tenggorokan/
sesak napas disarankan untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk
memeriksakan diri;
e. Memberikan himbauan kepada warga sekolah yang sakit dengan gejala
demam/ batuk/ pilek/ sakit tenggorokan/ sesak napas untuk mengisolasi
diri dirumah dengan tidak banyak kontak dengan orang lain;
f. Tidak memberlakukan hukuman/sanksi bagi yang tidak masuk karena sakit,
serta tidak memberlakukan kebijakan insentif berbasis kehadiran (jika ada).
(dalam hal ini bukan kewenangan Kementerian Kesehatan untuk
menetapkan, sehingga Kementerian Kesehatan tidak memberikan masukan);
g. Jika terdapat ketidakhadiran dalam jumlah besar karena sakit yang berkaitan
dengan pernapasan, Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Dinas
Kesehatan setempat;
h. Mengalihkan tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang absen kepada
tenaga kependidikan lain yang mampu. (dalam hal ini bukan kewenangan
Kementerian Kesehatan untuk menetapkan, sehingga Kementerian
Kesehatan tidak memberikan masukan);
i. Pihak institusi pendidikan harus bisa melakukan skrining awal terhadap
warga pendidikan yang punya keluhan sakit, untuk selanjutnya
diinformasikan dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut;
j. Memastikan makanan yang disediakan di sekolah merupakan makanan yang
sehat dan sudah dimasak sampai matang;
k. Menghimbau seluruh warga sekolah untuk tidak berbagi makanan, minuman,
termasuk peralatan makan, minum dan alat musik tiup yang akan
meningkatkan risiko terjadinya penularan penyakit;
l. Menginstruksikan kepada warga sekolah untuk menghindari kontak fisik
langsung (bersalaman, cium tangan, berpelukan, dsb);
m. Menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan di
lingkungan luar sekolah (berkemah, studi wisata);
n. Melakukan skrining awal berupa pengukuran suhu tubuh terhadap semua
tamu yang datang ke institusi pendidikan;
o. Warga sekolah dan keluarga yang berpergian ke negara dengan transmisi
lokal Covid-19 (Informasi daftar negara dengan transmisi lokal COVID-19
dapat diakses di www.covid19.kemkes.go.id) dan mempunyai gejala demam
atau gejala pernapasan seperti batuk/pilek/sakit tenggorokan/sesak napas
diminta untuk tidak melakukan pengantaran, penjemputan, dan berada di
area sekolah.

B. Aplikasi dalam kegiatan KKN Covid-19


Berdasarkan protokol di atas, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
oleh mahasiswa KKN Covid-19 dalam pelaksanaan kegiatan:
1. Bila memungkinkan program KKN Tematik dilakukan secara daring;
2. Selalu menggunakan masker ketika melaksanakan program KKN Tematik Covid-19
di luar rumah;
3. Kalaupun harus harus melakukan kontak dengan masyarakat, maka beberapa hal
yang harus diperhatikan:
26
a. Selalu menggunakan masker;
b. Tidak melakukan aktivitas yang mengumpulkan masa;
c. Menjaga jarak minimal 1 meter ketika berkomunikasi dengan masayarakat atau
kelompok sasaran;
d. Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut selama melakukan kegiatan
untuk mencegah masuknya kuman kedalam tubuh;
e. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir selama 20 detik sesering
mungkin, baik sebelum, pada saat maupun setelah melakukan kegiatan KKN di
masyarakat;
f. Atau Membersihkan tangan dengan hand sanitizer (untuk tangan dalam keadaan
bersih) yang pembuatannya sesuai dengan prinsip pencegahan infeksi;
g. Hindari berjabat tangan dengan masyarakat atau kelompok sasaran, dan
sampaikan hal tersebut dengan baik dan sopan kepada mereka sehingga tidak
menyinggung perasaan. Bila berjabat tangan tidak dapat dihindari, perhatikan
protokol kesehatan (menghindari memegang bagian mata, hidung dan mulut,
serta mencuci tangan sesegera mungkin)
h. Selalu melakukan pengukuran suhu tubuh sebelum melakukan kegiatan KKN di
masyarakat;

4. Jika anda merasa tidak sehat, dengan gejala demam 380 Celsius, dan batuk/ pilek,
maka jangan melakukan kegiatan KKN di luar rumah, istirahat yang cukup dan minum
air putih yang cukup, serta bila gejalanya tambah berat, atau disertai dengan sesak
napas, segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), dengan
memperhatikan hal berikut:
a. Gunakan masker;
b. Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar dengan cara
menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung lengan;
c. Usahakan tidak menggunakan transportasi massal.
d. Jika anda merasa sehat, namun anda riwayat perjalanan 14 hari yang lalu ke
negara terjangkit Covid-19, atau provinsi yang terjangkit Covid-19, atau pernah
kontak dengan penderita yang positif Covid-19, maka anda tidak diperbolehkan
melakukan kegiatan KKN, dan diharap untuk segera menghubungi petugas
medis guna melaporkan diri dan mengikuti anjuran mereka untuk tindakan
selanjutnya;
e. Hindari kontak dengan orang yang mengalami gejala infeksi saluran napas
(batuk, bersin, pilek dan sesak napas);
f. Segera mengganti baju dan mandi setelah melakukan kegiatan KKN di
masyarakat;
g. Makan teratur, tepat waktu dan mengandung nilai gizi yang baik;
h. Sering berolah raga ringan dan istirahat yang cukup;
i. Mengkonsumsi makanan, buah-buahan dan sayuran yang mengandung vitamin
C, B6 dan E;
j. Hindari melakukan mobilisasi masa dengan kenderaan umum, kalaupun
diperlukan maka setiap penumpang wajib menggunakan masker dan batasi
jarak tempat duduk
k. Bila anda menderita penyakit kronis, seperti: diabetes mellitus, hipertensi,
kanker, asma dan penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK), atau sedang hamil,
27
maka batasi melakukan kegiatan KKN secara langsung di masyarakat, kalaupun
harus dilakukan maka perhatikan protokol kesehatan secara ketat;
l. Selalu memperhatikan protokol bersin atau batuk ketika melakukan kegiatan
KKN di masyarakat, seperti:
 Gunakan masker;
 Bila lupa menggunakan masker, maka saat batuk dan bersin gunakan tisu
lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci tangan;
 Jika tidak ada tisu, saat batuk dan bersin tutupi dengan lengan atas bagian
dalam.
C. Penutup
Demikianlah beberapa Protap yang harus diperhatikan oleh setiap mahasiswa yang
melakukan KKN. Prosedur ini menjadi pedoman awal bagia mahasiswa, namun pada saat
pelaksanana KKN Tematik di lapangan, mahasiswa juga wajib mengikuti berbagai
prosedur yang ditetapkan oleh otoritas daerah.
Lampiran 2. Buku Catatan Harian Kegiatan

28
BUKU CATATAN HARIAN (LOG BOOK)
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

Nama Mahasiswa/NIM : 1. ................................................................


: 2. ................................................................
: 3. ................................................................
: 4. dst
Lokasi KKN : .....................................................................

Nama DPL : .....................................................................

UNIT KULIAH KERJA NYATA


UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
2021

LOG BOOK KKN Hari ke- : 1


UNIVERSTAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI Tanggal :..........
2020

B. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan

B. Catatan penting harian :

Catatan : Log Book dilampirkan dalam Laporan Kegiatan KKN


29
Lampiran 3. Program Kegiatan Mahasiswa KKN

PROGRAM KEGIATAN MAHASISWA KKN


UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI 2020

1. Pendataan Penduduk

STRUKTUR USIA PENDUDUK TINGKAT DESA......./KELURAHAN……


KECAMATAN…………. KABUPATEN…………..

Jumlah Penduduk
No Kelompok Usia Jumlah Total
L % P %
1 0-4
2 5-9
3 10 -14
4 15 -19
5 20 -24
6 25 -29
7 30 -34
8 35 -39
9 40 -44
10 45 -49
11 50 -54
12 55 -59
13 60 -64
14 65 -69
15 70 -74
16 + 75

catatan.
Tabel ini diisi oleh kelompok mahasiswa sesuai kondisi lokasi KKN nya masing-
masing.

Lurah/Kepala Desa

30
DATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DESA.....
/KELURAHAN………………KECAMATAN…………. KABUPATEN…………..

No Tingkat Pendidikan Jumlah Jumlah Total


Penduduk
L % P %
1 Tidak Sekolah
2 Tamat SD
3 Tamat SMP
4 Tamat SMA
5 Tamat Perguruan Tinggi
Jumlah

catatan.
Tabel ini diisi oleh kelompok mahasiswa sesuai kondisi lokasi KKN nya masing-
masing.

Lurah/Kepala Desa

31
DATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN PEKERJAAN
DESA..... /KELURAHAN………………KECAMATAN…………. KABUPATEN…………..

No Jenis Pekerjaan Jumlah Jumlah Total


Penduduk
L % P %
1 Tidak Bekerja
2 PNS
3 TNI/Polri
4 Karyawan Swasta
5 Pedagang
6 Petani
7 Buruh Tani
8 ……………..
JUMLAH
Tabel ini diisi oleh kelompok mahasiswa sesuai kondisi lokasi KKN nya masing-masing.

Lurah/Kepala Desa

32
DATA TENAGA PENDIDIK (GURU) DI DESA...../KELURAHAN…
KECAMATAN…………. KABUPATEN…………..

No Nama Tempat Mengajar Pendidikan No. HP/Tlp


Terakhir
1
2
3
4
5 dst

catatan.
Tabel ini diisi oleh kelompok mahasiswa sesuai kondisi lokasi KKN nya masing-
masing.

Lurah/Kepala Desa

33
DATA TENAGA KESEHATAN DI DESA...../KELURAHAN…
KECAMATAN…………. KABUPATEN…………..

No Nama Tempat Tugas Pendidikan No. HP/Tlp


Terakhir
1
2
3
4
5 dst

catatan.
Tabel ini diisi oleh kelompok mahasiswa sesuai kondisi lokasi KKN nya masing-
masing

Lurah/Kepala Desa

34
DATA SISWA SMA DI DESA...../KELURAHAN…
KECAMATAN…………. KABUPATEN………….

No Nama Siswa Nama Sekolah Kelas No. HP/Tlp


1
2
3
4
5 dst

catatan.
Tabel ini diisi oleh kelompok mahasiswa sesuai kondisi lokasi KKN nya masing-
masing

Lurah/Kepala Desa

35
DATA KONDISI EKONOMI MASYARAKAT
YANG BEKERJA/TIDAK BEKERJA TERDAMPAK COVID-19
DI DESA/KELURAHAN…KECAMATAN…… KABUPATEN……………..

No Nama/Kepa Usia Jenis Kondisi Saat ini Alasan


la Keluarga Pekerjaan Masih Tidak
Bekerja bekerja
1
2
3
4
5 Dst

catatan.
Tabel ini diisi oleh kelompok mahasiswa sesuai kondisi lokasi KKN nya masing-
masing

Lurah/Kepala Desa

36
2. Program alternatif yang diusulkan
Program alternatif yang dilakukan mahasiswa selama KKN didasarkan pada
aspek kebutuhan masyarakat tempat KKN dilaksanakan. contoh kegiatan yang dapat
dilakukan antara lain:
Penyuluhan kesehatan khususnya tentang stunting
Membatu siswa dalam pembelajaran daring.
Membentuk kelompok belajar
Membuat analisis potensi desa tempat mahasiswa KKN
Membuat taman bacaan anak
dan lain-lain
kegiatan ini dapat dilakukan secara kelompok dengan pemuda/pemudi atau mahasiswa
dari universitas lain baik yang juga sedang KKN maupun tidak dilingkungan tempat
mahasiswa melaksanakan KKN. Program kegiatan ini dilakukan minimal 2 kali selama
KKN dengan program kegiatan yang berbeda, secara berkelanjutan selama pelaksanaan
KKN berlangsung. laporan program kegiatan yang dilakukan berdasarkan format sebagai
berikut:

Judul Program: ………………………………………


a) Lokasi sasaran: ………………………………………
b) Jangka waktu pelaksanaan : ………………………
c) Perkiraan jumlah peserta dapat dilibatkan: …………………
d) Tempat Pelaksanaan:...................
e) Jumlah pertemuan:............
f) Rincian kegiatan yang akan dilaksanakan:
(jelaskan secara terperinci, mulai dari pembukaan sampai akhir
kegiatan)
g) Hasil yang dicapai: ................

Daftar Peserta
No. Nama Tanda Tangan

1.
2
3
4
Dst
catatan: Semua kegiatan harus didokumentasikan baik melalui foto maupun video dan
dipublikasikan di Youtube serta media sosial lainnya.

37
Lampiran 4. Contoh surat pernyataan sudah selesai melaksanakan KKN dari Kepala
Desa/Lurah

KOP SURAT DESA/LURAH

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Lurah/Kepala


Desa..................Kecamatan.................., Kabupaten.................. Dengan ini menyatakan bahwa
mahasiswa yang namanya tersebut dibawah ini, telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata
mulai Tanggal …… sampai …………… 2021 dengan baik dan sesuai dengan tata tertib
KKN yang telah disepakati sebelumnya. Adapun Identitas mahasiswa tersebut adalah
sebagai berikut:
Nama/NIM : 1................
2. ..............
3. ...............
4. ...............
5. .................
6. dst
Lokasi KKN :

Demikianlah Surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat


dipergunakan seperlunya.

Nama Kelurahan/Desa, .........., 2021


Lurah/Kepala Desa

Lampiran 5. Form Evaluasi Keberhasilan Mahasiswa KKN

38
EVALUASI KEBERHASILAN MAHASISWA KKN PEDULI STUNTING
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

FORMULIR EVALUASI DPL


Nilai
No Nama Prodi NIM Kegiatan Nilai
RK K A B Lap Total Huruf

Bobot nilai (Poin) maksimum 15% 20% 30 15 20% 100%


% %
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan:
RK : Rencana Kerja Kriteria Nilai
K : Kerjasama A : : ≥ 87
A : Kegiatan Utama A- : 75 - 86
B : Kegiatan Pendukung B : 69 – 74
Lap : Laporan B- : 60 – 68
C : 51 – 59
D : 41 – 50
E : ≤ 40

Bangkinang, Agustus 2021


Dosen Pembimbing Lapangan

39
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
Jalan Tuanku Tambusai No. 23 Bangkinang Kampar Riau 28412
Telp. (0762) 21677, 085278005611, 085211804568,
e-mail: lppm.tambusai@yahoo.co.id

Nomor : 004/LPPM/UPTT/VI/2022
Lampiran :-
Perihal : Permohonan Izin Lokasi Pelaksanaan KKN

Kepada Yth,
Bapak/Ibu Kepala Desa …………………
Di_
Tempat

Assalamu’alaikum Wr., Wb.

Teriring salam dan do’a semoga kita dalam beraktivitas dan menjalankan tugas sehari-
hari selalu dalam lindungan Allah SWT. Amiin

Beradasarkan kelender akademik tahun 2020/2021 Universitas Pahlawan Tuanku


Tambusai tentang pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang akan dilaksanakan dari
tanggal 24 Juli sampai dengan 24 Agustus 2022. Sehubungan perihal tersebut
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Pahlawan Tuanku
Tambusai, mengajukan permohonan kepada Bapak/Ibu Kepala Desa …………….., agar sudi
kiranya dapat memberikan izin melaksanakan KKN mahasiswa Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai di wilayah yang Bapak/Ibu Pimpin.

Demikian surat permohonan ini kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya
diucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr., Wb.

Bangkinang, 26 Juni 2021


Ketua LPPM
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Dr. Musnar Indra Daulay, M.Pd


NIP TT. 096 542 108

40
FORMAT LAPORAN AKHIR KKN (Mahasiswa)

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI


LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA NYATA

OLEH
.
No. Nama NIM Program Studi Fakultas
.
1
.
2
.
3
4
5
Dst

41
UNIT KULIAH KERJA NYATA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
2022
Halaman Sampul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar

BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran umum lokasi KKN (gambaran umum tentang desa lokasi KKN
seperti letak geografis, jarak dari kecamatan, jarak dari kabupaten, alat
transportasi dan alat komunikasi)
B. Tujuan ( tujuan pelaksanaan KKN)
C. Manfaat ( manfaat pelaksanaan KKN)
D. Program desa (program desa yang telah berlangsung, yang sedang
berlangsung dan yang akan berlangsung)
BAB II ANALISIS SITUASI DESA/KELURAHAN
Potensi desa (kemukakan potensi yang dimiliki desa berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan seperti pertanian, perkebunan, pariwisata, industri
dan lainnya; unit usaha desa yang ada; karakteristik desa seperti suku,
agama dan lainya; program desa yang ada seperti kegiatan karang taruna,
kegiatan posyandu, keluarga berencana; jumlah sekolah yang ada)
BAB III RUANG LINGKUP POTENSI DESA
Kemukakan berbagai potensi yang ditemukan dari hasil analisis situasi desa
kemudian kemukakan apa yang menjadi kebutuhan untuk menyelesaikan
masalah tersebut berdasarkan data potensi desa yang ada
BAB IV PERUMUSAN PROGRAM KERJA MASA PANDEMI COVID-19
Kemukakan program kerja yang direncanakan untuk mengembangkan
potensi yang ada seperti yang ditetapkan pada rencana program kerja. Perlu
dicantumkan jenis kegiatan, waktu dan jadwal kegiatan, komponen yang
dilibatkan dan evaluasi keberhasilan
BAB V HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
Kemukakan hasil yang dicapai berdasarkan perumusan program kerja,
hambatan yang dihadapi dan solusinya serta keberlanjutan program.
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan (tuliskan simpulan pelaksanaan KKN)
B. Saran (kemukan saran untuk untuk merumuskan alternatif solusi
sehingga dapat diperbaiki pada kegiatan KKN berikutnya)
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN lampirkan absensi kehadiran, program kerja KKN, jurnal harian setiap
anggota, peta desa, struktur organisasi desa, program kerja
individu/kelompok, dan data-data sesuai tabel yang terdapat dalam buku
petunjuk. Upload juga Bukti aktifitas di media sosial (WhatsApp,
Instagram, Youtube, Zoom dll), dan Bukti Publikasi di media online.
42
KUESIONER PEMANTAUAN
STATUS GIZI
DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

I. IDENTITAS
LOKASI
1. Provinsi : ............................................ 1
2. Kabupaten/Kota : ............................................ 2
3. Kecamatan : ............................................ 3
4. Desa/Kelurahan : ............................................ 4
5. Tipe Desa/Kelurahan : 1=Perkotaan 2=Pedesaan 5
6. Nomor Klaster : ............................................ 6
7. Tanggal Pengukuran (HH/BB/TTTT) : ........./......../................ 7
8. Nama Petugas : ............................................ 8
II. IDENTITAS RUMAH
TANGGA
9. Nomor Urut Rumah Tangga : ............................................ 9
10. Nama Kepala Rumah Tangga : ............................................ 10
11. Nama Responden : ............................................ 11
12. Jumlah Anggota Rumah Tangga : ............. Orang 12
13. Tingkat Pendidikan
a. Pendidikan Ayah/Kepala Keluarga 13 a
b. Pendidikan Ibu/Istri 13 b
c. Pendidikan Responden 13 c
1=Tidak Pernah Sekolah 2=Tidak tamat SD 3=Tamat SD 4=Tamat SMP
5=Tamat SMA 6=Tamat Perguruan Tinggi 7=Tidak Tahu

III. PENGUKURAN ANTROPOMETRI ANGGOTA RUMAH TANGGA


Tanggal Lahir Umur BB PB/TB LLA PLA
No Nama JK HK Keterangan
(HH/BB/TTTT) Thn Bln (00,0 Kg) (000,0 Cm) (00,0 Cm) (00,0 Cm)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

Kolom (3) : JK = Jenis Kelamin (1=Laki-laki; 2=Perempuan)


Kolom (4) : HK= Hubungan Keluarga (1=Kepala Keluarga; 2=Istri; 3=Anak Kandung;
4=Lainnya) Kolom (8) : BB= Berat Badan dalam 00,0 Kg
Kolom (9) : PB/TB= Panjang Badan/Tinggi Badan dalam 000,0 Cm
Kolom (10) : LLA= Lingkar Lengan Atas, diukur pada bagian tengah lengan
atas. Kolom (11) : PLA= Panjang Lengan Atas, diukur dari bahu sampai
lengan atas
Kolom (12) : Keterangan (1=Balita diukur Terlentang; 2=Balita diukur Berdiri; 3=Ibu Hamil; 4=Ibu Nifas; 5=Ibu Menyusui
IV. MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI
26. Penimbangan Balita
a. Jika dalam keluarga ada bayi 0 – 1 bulan, dalam 2 bulan terakhir berapa kali balita datang dan 26 a
ditimbang di Posyandu ?
1=Tidak pernah 2= 1 Kali 3= 2 Kali
b. Jika dalam keluarga ada bayi 2 – 3 bulan, dalam 4 bulan terakhir berapa kali balita datang dan 26 b
ditimbang di Posyandu ?
1=Tidak pernah 2= 1 Kali 3= 2 Kali 4= 3 Kali 5= 4 Kali
c. Jika dalam keluarga ada bayi 4 – 5 bulan, dalam 6 bulan terakhir berapa kali balita datang dan 26 c
ditimbang di Posyandu ?
1=Tidak pernah 2= 1 Kali 3= 2 Kali 4= 3 Kali 5= 4 Kali 6= 5 Kali
d. Jika dalam keluarga ada bayi 6 – 59 bulan, dalam 6 bulan terakhir berapa kali balita datang 26 d
dan ditimbang di Posyandu ?
1=Tidak pernah 2= 1 Kali 3= 2 Kali 4= 3 Kali 5= 4 Kali 6= 5 Kali 7= 6 Kali
27. Tata Laksana Balita Gizi Buruk
a. Jika dalam keluarga ada balita, apakah ada balita yang tampaknya sangat kurus? 27 a
1 = Ya 2 = Tidak
b. Jika dalam keluarga ada balita yang tampaknya sangat kurus, apakah pernah dirujuk/dirawat? 27 b
1 = Ya 2 = Tidak
c. Jika dalam keluarga ada balita sangat kurus yang pernah dirujuk/dirawat, KEMANA dirujuk? 27 c
1 = Puskesmas 2 = TFC 3 = Rumah Sakit
28 Distribusi dan Konsumsi Tablet Tambah Darah (Tablet Fe)
a. Jika dalam keluarga ada ibu hamil, berapa BULAN usia kehamilannya saat ini? 28 a
1=1-3 bulan (Trimester 1) 2=4-6 bulan (Trimester 2) 3=7-9 bulan (Trimester 3) 4=Tidak tau
b. Jika ibu hamil TIDAK TAHU usia kehamilannya saat ini, KAPAN menstruasi terakhir? 28 b
c. Jika dalam keluarga ada ibu hamil, pada usia kehamilan (bulan) PERTAMA KALI mendapat 28 c
TTD (Tablet Fe) ?
1=1-3 bulan (Trimester 1) 2=4-6 bulan (Trimester 2) 3=7-9 bulan (Trimester 3) 4=Tidak tau
d. Jika dalam keluarga ada ibu hamil, sudah berapa kali menerima TTD (Tablet Fe) sampai saat 28 d
ini :
1=Tidak pernah 2=1 Kali 3=2 Kali 4=3 Kali
e. Jika dalam keluarga ada ibu hamil dan menerima TTD (Tablet Fe), sudah berapa BUTIR yang 28 e
diterima sampai saat ini ?
1=30 Butir 2=60 Butir 3=90 Butir
f. Jika dalam keluarga ada ibu hamil dan menerima TTD (Tablet Fe), sudah berapa BUTIR yang 28 f
diminum sampai saat ini ?
1=0 - 30 Butir 2=31 - 60 Butir 3=61 - 90 Butir
g. Jika dalam keluarga ada ibu hamil tetapi tidak menerima TTD (Tablet Fe), apakah ibu minum 28 g
TTD dengan membeli sendiri?
1 = Ya 2 = Tidak
h. Jika dalam keluarga ada ibu hamil dan membeli TTD (Tablet Fe) sendiri, sudah berapa BUTIR 28 h
yang diminum sampai saat ini ?
1=0 - 30 Butir 2=31 - 60 Butir 3=61 - 90 Butir
i. Jika dalam keluarga ada ibu hamil yang menerima/membeli TTD (Tablet Fe), tetapi tidal 28 i
meminumnya, apa alasannya?
1=Bau tidak enak 2=Menyebabkan kotoran hitam 3=Rasa tidak enak/mual 4=Lainnya
29. Konsumsi Garam Beriodium
a. Apa jenis garam yang digunakan dalam rumah tangga saat ini? 29 a
1=Garam bata 2=Garam curah 3=Garam halus 4=Garam gurih
b. Alasan menggunakan jenis garam tersebut? 29 b
1=Karena mengandung iodium 2=Karena ada di pasar 3=Rasanya tidak pahit 4=Murah
c. Minta garam yang digunakan lalu ambil contoh dari bagian tengahnya, kemudian teteskan 29 c
cairan uji iodium (Iodium Test), selanjutnya catat perubahan warna yang terjadi.
1=Berwarna biru atau ungu pekat/pucat (seperti pada contoh di label kemasan Iodium Test)
2=Tidak berwarna
30. ASI Eksklusif
a. Jika dalam keluarga ada bayi 0 – 5 bulan, diberi makan atau minum apa saja sehari 30 a
kemarin?
1=Tidak diberi makanan/minuman lain (Hanya ASI saja)
2=Diberi makan/minum lain selain ASI 30 b
b. Jika dalam keluarga ada bayi 0 – 5 bulan, pada usia berapa bulan bayi diberi makan
atau minum selain ASI pertama kali?
1=0 bulan (<30 hari); 2=1 bulan; 3=2 bulan; 4=3 bulan; 5=4 bulan; 6=5 bulan; 7=6 bulan;
8=lebih dari 6 bulan
31 Pemberian Vitamin A 31 a
a. Jika dalam keluarga ada bayi 6 – 11 bulan, apakah bayi sudah diberi Vitamin A berwarna
biru dalam 6 bulan terakhir?
1=Ya 2=Tidak 31 b
b. Jika dalam keluarga ada balita 12 – 59 bulan, apakah balita sudah diberi Vitamin A
berwarna merah dalam 6 bulan terakhir?
1=Ya 1 Kali (1 kapsul) 2=Ya 2 Kali (2 kapsul) 3=Tidak (Belum diberi Vitamin A warna 31 c
merah)
c. Jika dalam keluarga ada ibu nifas, apakah sudah menerima/meminum kapsul Vitamin A
berwarna merah?
1=Ya 1 Kali (1 kapsul) 2=Ya 2 Kali (2 kapsul) 3=Tidak (Belum diberi Vitamin A
warna merah)
PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG)
DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

I. IDENTITAS LOKASI
1. Provinsi : Tulis nama dan kode provinsi dari Badan
Pusat Statistik (BPS)
2. Kabupaten / Kota : Tulis nama dan kode kabupaten/kota
dari BPS
3. Kecamatan : Tulis nama dan kode kecamatan dari
BPS
4. Desa/Kelurahan : Tulis nama dan kode desa/kelurahan
dari BPS
5. Tipe Desa/Kelurahan : Tulis nama dan kode tipe
desa/kelurahan dari BPS. Jika kelurahan
tulis kode 1, jika desa tulis kode 2
6. Nomor Klaster : Tulis nomor klaster
7. Tanggal Pengukuran : HH/BB/TTTT=HariHari/BulanBulan/Tahun
TahunTahunTahun. Contoh : 1 Agustus
2014 ditulis 01/08/2014
8. Nama Petugas : Tulis nama petugas yang
mengumpulkan data

II. IDENTITAS RUMAH TANGGA


9. Nomor Urut : Tulis nomor urut rumah tangga sesuai
urutan nomor sampel
10. Nama Kepala Rumah Tangga : Tulis nama kepala rumah tangga
11. Nama Responden : Tulis nama anggota rumah tangga
yang menjadi responden
12. Jumlah Anggota Rumah Tangga : Tulis jumlah anggota rumah tangga
yang ada
13. Tingkat Pendidikan : Tulis tingkat pendidikan yang dimiliki
ayah, ibu, dan responden
Ketik 1 jika tidak pernah sekolah;
ketik 2 jika tidak tamat SD;
ketik 3 jika tamat SD;
ketik 4 jika tamat SMp;
ketik 5 jika tamat SMA;
ketik 6 jika Tamat Perguruan Tinggi
III. PENGUKURAN ANTROPOMETRI
Untuk nomor 14 – 25 isi dengan hasil pengukuran antropometri dari seluruh
anggota rumah tangga yang berhasil diukur pada hari kunjungan. Khusus untuk
balita, WUS 15 – 29 tahun, dan ibu hamil serta ibu menyusui selain mengukur BB
dan TB juga diukur PLA dan LLA.

1) Tulis nomor urut


2) Tulis nama lengkap anggota rumah tangga yang berhasil diukur
3) Tulis Jenis Kelamin (JK) anggota rumah tangga yang berhasil diukur (1 = laki-
laki; 2 = perempuan)
4) Tulis Hubungan Keluarga (HK) masing-masing anggota rumah tangga dengan
Kepala Keluarga.
5) Tulis tanggal lahir (HH/BB/TTTT=tanggal/bulan/tahun; contoh 5 Januari 2010
ditulis 05/01/2010.
6) Dan (7) jika tanggal lahir tidak diketahui, umur balita dihitung dalam bulan
penuh; umur anak usia sekolah dan remaja dihitung dalam tahun dan bulan;
dan umur dewasa serta lansia (>18 tahun) dihitung dalam tahun penuh.
8) BB ditulis dalam Kg dengan 1 desimal di belakang koma, misal 11.3 Kg.
9) PB atau TB ditulis dalam Cm dengan 1 desimal di belakang koma, misal 117.9
Cm.
10) LLA ditulis dalam Cm dengan 1 desimal di belakang koma, misal 23.7 Cm
11) PLA ditulis dalam Cm dengan 1 desimal di belakang koma, misal 24.6 Cm
12) Tulis keterangan anggota rumah tangga, mis: baduta diukur berdiri, balita
diukur terlentang, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dll.

IV. MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN


26. Penimbangan Balita : 26.a. sampai 26.d. tulis frekuensi penimbangan
27. Tulis Tata Laksana Balita Gizi Buruk (27.a. sampai 27.c.) jika dalam rumah
tangga terdapat balita yang pernah dirujuk/mendapat perawatan gizi buruk.
28. Tulis Distribusi dan tata Laksana Gizi Buruk (28.a. sampai 28.i.)
29. Konsumsi Garam Beriodium :
29.a. Jenis garam yang digunakan dalam rumah tangga : Tulis 1 jika
menggunakan garam bata; tulis 2 jika menggunakan garam curah; tulis 3 jika
menggunakan garam halus; tulis 4 jika menggunakan garam gurih.
29.b. Alasan membeli atau menggunakan garam jenis itu : tulis 1 karena alasan
mengandung iodium; tulis 2 karena ada di pasaran; tulis 3 jika rasanya tidak
pahit; tulis 4 jika alasan murah; tulis 5 karena alasan lainnya.
29.c. Kandungan iodium dalam garam : Lakukan uji kandungan garam yang
digunakan di rumah dengan menggunakan iodium test, tulis 1 jika hasil uji
garam menunjukkan warna biru/ungu; tulis 2 jika hasil uji tidak menunjukkan
adanya perubahan warna.
30. ASI Eksklusif
31. Pemberian Vitamin A
DAFTAR VARIABEL KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

No Variabel Sasaran Definisi Operasional Cara Pengumpulan data


1 Balita menimbang berat Balita 0 – 59 Balita yang datang ke Posyandu dan ditimbang berat badannya dalam Melihat dan mencatat hasil
badan secara teratur bulan *) kurun waktu 6 bulan terakhir ditimbang ≥4 kali penimbangan balita dari
KMS atau buku KIA.
2 Konsumsi tablet Ibu Hamil Ibu hamil mendapat dan minum TTD selama kehamilan. Melihat dan mencatat
penambah darah (TTD) Baik = bila ibu hamil mendapat dan meminum 90 TTD selama kehamilan catatan ibu hamil di buku
pada ibu hamil KIA atau formulir lainnya.
3 Ibu nifas mendapat Ibu Nifas Ibu hamil mendapat kapsul Vit. A dalam kurun waktu 28 hari masa nifas. Melihat dan mencatat
kapsul Vitamin A Baik = bila ibu nifas mendapat 2 kapsul Vit. A merah dalam kurun waktu catatan ibu nifas di buku KIA
28 hari masa nifas. atau formulir lainnya ***)
4 Balita 6 – 59 bulan Bayi 6 – 11 Balita 6 – 59 bulan yang mendapat kapsul Vit. A pada bulan Februari Melihat dan mencatat
mendapat kapsul bulan dan dan/atau Agustus. pemberian Vitamin A pada
Vitamin A Balita 12 – 59 Baik = bila bayi 6 – 11 bulan mendapat 1 kali kapsul Vit. A biru pada bulan KMS, buku KIA atau formulir
bulan Februari atau Agustus lainnya
Atau
Balita 12 – 59 bulan mendapat 2 kapsul Vit. A merah pada bulan Februari
dan Agustus
5 ASI Eksklusif Bayi 0 – 5 Bayi umur 0 – 5 bulan yang hanya diberi ASI saja tanpa makanan atau Melihat dan mencatat
bulan **) minuman lain kecuali obat, vitamin dan mineral sehari kemarin. pemberian ASI pada KMS,
Baik=bila hanya diberi ASI saja tanpa makanan atau minuman lain kecuali buku KIA atau formulir
obat, vitamin, dan mineral. lainnya
6 Konsumsi garam Rumah tangga Keluarga menggunakan garam beriodium untuk memasak setiap hari. Menguji garam yang
beriodium atau keluarga Baik = bila hasil uji garam menggunakan iodium tes atau tes amilum digunakan rumah tangga
berwarna ungu pucat atau ungu pekat. atau keluarga
*) Umur dalam bulan penuh; anak umur 1 bulan 14 hari dihitung 1 bulan, anak umur 1 bulan 29 hari dihitung 1 bulan.
**)Bayi 0 – 5 bulan = bayi berumur 0 hari sampai dengan 5 bulan 29 hari.
***)Jika tidak ada buku KIA atau formulir lainnya, tanyakan pada ibu hamil kemasan TTD yang diterima.
TABEL KOSONG (DUMMY TABLES) PELAKSANAAN
PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN MONITORING EVALUASI
KEGIATAN PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT

Tabel 1. Jumlah anggota keluarga


Jumlah anggota keluarga n %
≤ 4 orang
>4 orang
Total

Tabel 2. Jenis kelamin anggota Keluarga


Balita Remaja Dewasa Lansia
Jenis kelamin
n % n % n % n %
Laki-laki
Perempuan
Total

Tabel 3. Tingkat pendidikan ayah/ibu dan responden


Tingkat pendidikan ayah/ibu dan Ayah / KK Ibu Responden
responden n % n % n %
Tidak pernah sekolah
Tidak tamat SD
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SMA
Tamat perguruan tinggi
Tidak tahu
Total

Tabel 4. Prevalensi status gizi anak balita berdasarkan indeks BB/U


BB/U
Status gizi
n %
Gizi buruk
Gizi kurang
Gizi baik
Gizi lebih
Total

Tabel 5. Prevalensi status gizi anak balita berdasarkan indeks TB (PB)/U


TB (PB)/U
Status gizi
n %
Sangat pendek
Pendek
Normal
Tinggi
Total
Tabel 6. Prevalensi status gizi anak balita berdasarkan indeks BB/TB (PB)
BB/TB (PB)
Status gizi
n %
Sangat kurus
Kurus
Normal
Gemuk
Total

Tabel 7. Prevalensi status gizi anak 5 – 18 tahun berdasarkan Indeks Massa Tubuh
(IMT) menurut umur
IMT/U
Status gizi
n %
Sangat kurus
Kurus
Normal
Gemuk
Obesitas
Total

Tabel 8. Prevalensi status dewasa berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT)


Dewasa
Status gizi
n %
Sangat kurus
Kurus
Normal
Gemuk
Obesitas
Total

Tabel 9. Prevalensi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan WUS KEK
Bumil WUS
Status gizi
n % n %
KEK
Normal
Total

Tabel 10. Jumlah bayi ( 0 – 1 bln) yang datang dan ditimbang di Posyandu dalam dua
bulan terakhir
Bayi yang datang dan ditimbang 2 bulan terakhir n %
Tidak pernah
Satu kali
Dua kali
Total
Tabel 11. Jumlah bayi ( 2 – 3 bln) yang datang dan ditimbang di Posyandu dalam
empat bulan terakhir
Bayi yang datang dan ditimbang 4 bulan terakhir n %
Tidak pernah
Satu kali
Dua kali
Tiga kali
Empat kali
Total

Tabel 12. Jumlah bayi ( 4 – 5 bln) yang datang dan ditimbang di Posyandu dalam
enam bulan terakhir
Bayi yang datang dan ditimbang 6 bulan terakhir n %
Tidak pernah
Satu kali
Dua kali
Tiga kali
Empat kali
Lima kali
Enam kali
Total

Tabel 13. Jumlah bayi ( 6 – 59 bln) yang datang dan ditimbang di Posyandu dalam
enam bulan terakhir
Bayi yang datang dan ditimbang 6 bulan terakhir n %
Tidak pernah
Satu kali
Dua kali
Tiga kali
Empat kali
Lima kali
Enam kali
Total

Tabel 14. Jumlah balita kurus dalam keluarga


Total balita n %
Kurus
Normal
Total

Tabel 15. Jumlah balita sangat kurus yang dirujuk dalam keluarga
Dirujuk ke
Jumlah balita sangat kurus Rumah Sakit Puskesmas TFC
n % n % n %
Ya
Tidak
Total
Tabel 16. Usia kehamilan ibu dalam keluarga
Ibu hamil n %
Trimester I (1 – 3 bln)
Trimester II ( 4 – 6 bln)
Trimester III (7 – 9 bln)
Tidak tahu
Total

Tabel 17. Jumlah ibu hamil pertama kali mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
Ibu hamil mendapat Tablet Tambah Darah n %
Trimester I (1 – 3 bln)
Trimester II ( 4 – 6 bln)
Trimester III (7 – 9 bln)
Tidak tahu
Total

Tabel 18. Frekuensi ibu hamil mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
Frekuensi ibu hamil mendapat Tablet Tambah Darah n %
Tidak pernah
1 (satu) kali
2 (dua) kali
3 (tiga) kali
Tidak tahu
Total

Tabel 19. Jumlah Tablet Tambah Darah (TTD) yang diperoleh ibu hamil
Jumlah Tablet Tambah Darah (TTD) yang diperoleh
n %
ibu hamil
30 butir
60 butir
90 butir
Total

Tabel 20. Jumlah Tablet Tambah Darah (TTD) yang diminum ibu hamil
Jumlah Tablet Tambah Darah (butir)
Jumlah ibu hamil mendapat
0 - 30 31 - 60 61 – 90
Tablet Tambah Darah
n % n % n %
Diminum
Tidak diminum
Total

Tabel 21. Jumlah ibu hamil yang tidak dapat TTD tapi membeli TTD sendiri
Asal Tablet Tambah Darah
Jumlah ibu hamil yang
Puskesmas Beli Sendiri
minum Tablet Tambah Darah
n % n %
Ya
Tidak
Total
Tabel 22. Jumlah Tablet Tambah Darah (TTD) yang diminum ibu hamil yang dibeli
sendiri
Jumlah Tablet Tambah Darah (butir)
Ibu hamil beli TTD sendiri 0 - 30 31 - 60 61 – 90
n % n % n %
Diminum
Tidak diminum
Total

Tabel 23. Persentasi alasan ibu tidak minum TTD


Alasan tidak minum TTD n %
Bau tidak enak
Rasa tidak enak
Kotoran hitam
Mual
Total

Tabel 24. Persentasi jenis garam yang digunakan dalam rumah tangga
Jenis garam yang dikonsumsi di rumah tangga n %
Garam bata
Garam curah
Garam halus
Garam gurih
Total

Tabel 25. Alasan Menggunakan Garam


Alasan penggunaan
Jenis garam yang Mengandung Ada di Rasa tidak
Murah
dikonsumsi Iodium pasar pahit
n % n % n % n %
Garam bata
Garam curah
Garam halus
Garam gurih
Total

Tabel 26. Hasil pemeriksaan garam di rumah tangga


Hasil pemeriksaan
Jenis garam yang dikonsumsi
Beriodium Tidak beriodium
di rumah tangga
n % n %
Garam bata
Garam curah
Garam halus
Garam gurih
Total
Tabel 27. Konsumsi ASI Eksklusif bayi 0 – 5 bulan
Konsumsi n %
Hanya ASI
Selain ASI
Total
Tabel 28. Usia bayi diberi makan / minum selain ASI pertama kali
Usia n %
< 30 hari
1 bulan
2 bulan
3 bulan
4 bulan
5 bulan
6 bulan
>6 bulan
Total

Tabel 29. Persentasi bayi 6 – 11 bulan diberi kapsul Vitamin A 6 (enam) bulan terakhir
Konsumsi Vitamin A pada bayi 6 – 11 bulan 6 bulan
n %
terakhir
Ya
Tidak
Total

Tabel 30. Persentasi bayi 12 – 59 bulan diberi kapsul Vitamin A 6 (enam) bulan
terakhir
Konsumsi Vitamin A pada bayi 12 – 59 bulan 6 bulan
n %
terakhir
Ya
Tidak
Total

Tabel 31. Persentasi ibu nifas yang menerima / minum kapsul Vitamin A
Ibu nifas menerima / minum kapsul Vitamin A n %
Ya
Tidak
Total

Anda mungkin juga menyukai