Anda di halaman 1dari 28

BUKU PEDOMAN

MATA KULIAH

PRAKTEK KERJA NYATA MAHASISWA


(PKNM) dengan INTERPROFESIONAL
EDUCATION (IPE) PADA MASA PANDEMI
COVID-19

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
TIM PENYUSUN :

KETUA PKNM
Dr. Diadjeng Setya Wardani, S.SiT.,M.Kes

TIM IPE FKUB


dr. Dicky Faizal Irnandi, Sp.And
Laksmi Karunia Tanuwijaya, S.Gz., M.Biomed

PJMK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


Dr. Lilik Zuhriyah, SKM.,M.Kes

PJMK PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


Ns. Niko Dima Kristianingrum, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom.

PJMK PROGRAM STUDI ILMU GIZI


Intan Yusuf Habibie, S.Gz., M.Sc.

PROGRAM STUDI KEBIDANA SARJANA KEBIDANAN


Dr. Diadjeng Setya Wardani, , S.SiT.,M.Kes.

PJMK PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


Hananditia Rachma Pramestutie, S.Farm., M.Farm.Klin.,Apt.
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pendidikan tenaga kesehatan di Indonesia saat ini telah berkembang pesat dan
mengalami perubahan yang sangat signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya. Berbagai perubahan
telah terjadi seiring dengan kebutuhan dan tantangan baik yang datang dari tingkat lokal,
nasional, dan global yang semuanya berujung pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan
dan pemenuhan perubahan kebutuhan masyarakat terhadap layanan yang diinginkan.
Interprofessional Education (IPE) adalah suatu usaha promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif
dalam pelayanan kesehatan. Menurut WHO, Interprofessional Education adalah salah satu konsep
pendidikan dan pembelajaran yang terintegrasi dan berkolaborasi dengan melibatkan kelompok
peserta didik yang memiliki keterkaitan dengan kesehatan dengan berbagai latar belakang
pendidikan yang berbeda, belajar bersama dalam kurun waktu tertentu untuk peningkatan
pelayanan kesehatan.
Barr (2002) mendefinisikan IPE, sebagai kegiatan dua profesi atau lebih belajar dengan,
dari dan mengenai satu sama lain untuk mengembangkan praktek kolaborasi dan kualitas
pelayanan. Hal ini berbeda dengan pendidikan multidisipliner, yang hanya mengumpulkan
berbagai profesi dalam satu ruang kelas. Pendidikan interprofesional merupakan upaya
strategis untuk mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi masalah kesehatan yang
kompleks serta perkembangan tekonologi bidang kesehatan yang pesat. Pendidikan
interprofesional telah muncul sebagai suatu respon kurikulum strategis yang bertujuan untuk
mempersiapkan calon praktisi yang mampu menghadapi lingkungan kesehatan yang dinamis,
kompleksitas dalam masalah kesehatan dan tuntutan kinerja profesional yang berkualitas.
IPE telah berkembang secara luas di berbagai institusi di negara-negara maju
seperti Kanada,Inggris maupun Asia seperti Jepang, Thailand, Filipina dan Hongkong. Pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terkait IPE, telah dilakukan oleh berbagai
profesi dengan bermacam model pendidikan, telah memberikan dampak positif terkait praktek
kolaborasi antara praktisi dan masyarakat. Perkembangan IPE di Indonesia juga sudah berjalan
dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
(FKUB) terdiri dari 5 program studi yaitu pendidikan dokter, farmasi, keperawatan, kebidanan
dan gizi. FKUB memiliki satu mata kuliah wajib yang di semester 7 sebesar 3 SKS yaitu PKNM
(Praktek Kerja Nyata Mahasiswa). PKNM merupakan aktifitas seperti KKN yang diikuti oleh
mahasiswa 5 program studi FKUB di kecamatan yang memilki kerjasama dengan FKUB. Saat
kegiatan PKNM, mahasiswa dituntut untuk dapat mencari permasalahan kesehatan dalam
keluarga di masyarakat untuk kemudian dapat diselesaikan secara interprofesional
komprehensif dan strategis.
Strategi untuk pengenalan IPE dalam tahap akademik dapat dilakukan melalui pelaksanaan
Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui IPE mampu menghasilkan seorang profesi dengan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang baik dalam menghadapi masalah kesehatan
yang menantang dan dinamis.
Pada keadaan Pandemi Covid 19 ini diperlukan strategi pembelajaran yang
berbeda. Mahasiswa yang saat kondisi sebelum pandemik dapat berinteraksi langsung dengan
sasaran, kini menjadi terbatas aktivitasnya karena harus tetap mematuhi protokol di masyarakat,
diantaranya tidak diperkenankan menyelenggarakan kegiatan yang menimbulkan kerumunan
massa. Oleh karena itu Panduan ini disusun dengan tetap mengakomodir peraturan yang
ditetapkan oleh pemerintah, dengan modifikasi kegiatan agar tujuan pembelajaran PKNM
dapat tetap tercapai.

1.2. TUJUAN PENDIDIKAN INTERPROFESIONAL


Pendidikan interprofesional bertujuan menghasilkan peserta didik yang mampu
mengembangkan kompetensi yang diperlukan untuk berkolaborasi. CAIPE (2001)
mengemukakan prinsip-prinsip pendidikan interprofesi yang efektif, yang bertujuan untuk
menghasilkan tenaga kesehatan dengan kemampuan sebagai berikut :
a. Bekerja untuk meningkatkan kualitas pelayanan
b. Berfokus pada kebutuhan pasien dan keluarga
c. Melibatkan pasien dan keluarga
d. Mempromosikan kolaborasi interprofesional
e. Mendorong profesi kesehatan untuk belajar dengan, dari dan tentang satu sama lain
f. Meningkatkan praktek profesi pendidikan interprofesional dan membantu setiap profesi
untuk meningkatkan kemampuan praktik profesinya serta memahami bagaimana
praktik yang dilengkapi oleh profesi lain.
g. Menghormati integritas dan kontribusi masing-masing profesi pendidikan interprofesional
dengan tidak mengancam identitas dan wilayah profesi lain. Dalam proses
pendidikan interprofesi terjadi proses menghargai kontribusi khas masing-masing profesi
dalam proses belajar, praktek, dan memperlakukan semua profesi secara setara.
h. Meningkatkan tingkat kepuasan professional pendidikan interprofesi menumbuhkan sikap
saling mendukung antara profesi, mendorong fleksibilitas dan memenuhi praktik kerja,
tetapi menetapkan batas yang dibuat pada masing-masing profesi.
1.3. KOMPETENSI PENDIDIKAN INTERPROFESIONAL
Kompetensi yang ingin dicapai pada IPE FKUB adalah mampu menjalin kerjasama tim
antara mahasiswa Pre-klnik kedokteran, keperawatan, gizi, kebidanan dan farmasi, yaitu
dengan terwujudnya:
a. Peran dan tanggung jawab
b. Komunikasi
c. Pembelajaran dan refleksi kritis
d. Pelayanan berbasis masyarakat
e. Etik dan hukum kesehatan.
1.4. LANGKAH PEMBELAJARAN
Setiap kelompok PKNM terdiri dari mahasiswa 5 program studi di FKUB dan 1
Fakultas Kedokteran Gigi. Tiap kelompok berjumlah 14-15 mahasiswa dibimbing 1 orang dosen
pembimbing (1 orang dosen hanya membimbing 1 kelompok). Tempat pelaksanaan PKNM adalah
satu keluarga di lingkungan tempat tinggal masing-masing mahasiswa. Masing-masing
mahasiswa melakukan survey pada keluarga atau tetangga di lingkungan sekitar. Kegiatan survey
tetap harus memperhatikan dan mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran
COVID 19. Terdapat banyak strategi yang dapat digunakan untuk mencapai kompetensi dan
tujuan IPE yang didukung oleh segenap civitas akademika. Dalam penerapan IPE di PKNM, ada
beberapa langkah yang akan dilaksanakan, yaitu :

A. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan dengan cara setiap mahasiswa dalam kelompok
melakukan wawancara masing-masing sesuai target sasaran disesuaikan dengan profesi
masing-masing di keluarga atau lingkungan sekitar tempat tinggal. Target sasaran utama
adalah sebagai berikut :
1. PSPD : Laki-laki atau perempuan semua usia yang sedang mengalami sakit kronis
2. PSIK : Usia dewasa atau lansia yang mengalami hipertensi, diabetes, stroke atau
memiliki perilaku merokok
3. PSIG : Laki-laki atau perempuan semua usia yang mengalami masalah gizi
4. PSIF : Laki-laki atau perempuan semua usia yg sedang menjalani proses
terapi pengobatan (polifarmasi), rumah yang menyimpan lebih dari 2
macam obat
5. PSKB : Ibu hamil, bersalin, nifas dan menyusi, PUS dan WUS, masa klimakterium
dalam keadaan sehat
6. FKG : Laki-laki atau perempuan semua usia yang mengalami masalah gigi dan mulut

Kegiatan ini menggunakan kuesioner untuk pengumpulan data dasar permasalahan


dalam setiap rumah. Sebelum melakukan wawancara, kelompok mengadakan pertemuan
internal via daring untuk mendiskusikan isi dari kuesioner. Anggota kelompok saling
berbagi informasi tentang maksud dari isi kuesioner dan cara menggali informasi
tersebut.
Dalam kegiatan wawancara ini, mahasiswa mampu mensintesis masalah
kesehatan utama sesuai profesinya dan dua masalah kesehatan tambahan pada keluarga
dengan bantuan kuesioner yang telah disiapkan. Ketiga masalah kesehatan yang telah
disintesis, dianalisis dan direncanakan intervensi yang melibatkan minimal 2 profesi
kesehatan lain untuk dilakukan proyek kolaborasi.

1. Waktu : Minggu ke-2 September 2020


2. Pelaporan : Dosen pembimbing (Diskusi Kelompok 1)
3. Luaran : Laporan wawancara (Formulir Diskusi 1)

Studi pendahuluan yang telah dilaksanakan setiap mahasiswa, disintesis menjadi


beberapa masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang didapatkan harus didiskusikan dalam
kelompok untuk dijadikan sasaran proyek kolaborasi pelayanan kesehatan yang dapat
melibatkan minimal 2 profesi kesehatan yang lain.

B. Diskusi Kelompok 1
Diskusi kelompok dilakukan mahasiswa setelah menjalankan studi pendahuluan
ke lingkungan tempat tinggal. Diskusi kelompok dilaksanakan oleh mahasiswa dan
pembimbing PKNM :
1. Metode : Daring
2. Waktu : Minggu ke-3 September
3. Input : Hasil wawancara tiap mahasiswa
4. Luaran : Dalam diskusi ini, kelompok WAJIB SEPAKAT bahwa SETIAP
MAHASISWA memiliki satu keluarga sebagai sasaran yang
memiliki:
a. Satu masalah kesehatan utama dan direncanakan untuk dua kali intervensi
kolaboratif dengan profesi lain (minimal dengan satu profesi lain).
b. Dua masalah kesehatan tambahan disepakati kelompok untuk dapat ditangani
oleh minimal 2 profesi kesehatan yang diwakili oleh mahasiswa dari prodi
terkait.
c. Semua anggota kelompok, secara merata dan beban yang sama, terlibat
dalam penyelesaian masalah kesehatan dalam kelompok tersebut.
Penanganan masalah harus sesuai dengan kemampuan yang dimiliki mahasiswa
5. Tugas tim
a. Diskusi dan komunikasi dengan tim, apa saja permasalahan pada keluarga dilihat
dari perspektif profesi, dan interprofessional.
b. Diskusi mengenai masalah kesehatan setiap keluarga, pemilihan keterlibatan
profesi dan pemerataan beban dalam proyek kolaborasi.
c. Presensi menggunakan screenshot.

6. Pemimpin diskusi kelompok


Pemimpin diskusi kelompok adalah salah satu anggota kelompok dari program
studi manapun. Semua mahasiswa mempunyai kesempatan yang sama untuk
memimpin diskusi. Pemimpin diskusi ditentukan/dipilih oleh tim.
7. Pembimbing
Pembimbing merupakan dosen atau praktisi yang diajukan oleh program studi
sebagai pembimbing PKNM dan sudah terjadwal di dalam kegiatan PKNM serta ikut
serta secara daring pada saat pelaksanaan diskusi kelompok dan diskusi praktik.
Pembimbing, dalam diskusi 1, wajib memastikan setiap anggota kelompok
telah terlibat secara merata dan dengan beban yang sama dalam penyelesaian
masalah kesehatan.
8. Tugas mahasiswa (DK 1, DK 2 dan intervensi kolaborasi)
a. Membentuk tim yang terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota
b. Hadir dalam meeting TEPAT WAKTU
c. Screen shoot daftar hadir yang diikuti oleh dosen pembimbing
d. Mengikuti kegiatan diskusi kelompok sampai selesai
e. Menggunakan nama asli sesuai nama di daftar absensi pada saat daring
f. Melakukan diskusi aktif
9. Kriteria Penilaian (DK 1, DK 2 dan intervensi kolaborasi)
Kriteria penilaian untuk diskusi kelompok adalah dalam jenjang kognitif yang terdiri dari :
a. Ketepatan analisis masalah utama dan tambahan (masalah kesehatan dan
masalah kolaborasi)
b. Ketepatan penyelesaian masalah (masalah kesehatan dan masalah kolaborasi)
c. Keterampilan manajemen kelompok
d. Keterampilan manajemen konflik
e. Kreativitas
10. Tata tertib dan Sanksi (DK 1, DK 2 dan intervensi kolaborasi)
a. Mahasiswa Wajib hadir dan mengaktifkan kamera/video saat pelaksanaan
diskusi secara daring
b. Mahasiswa hadir tepat waktu sesuai dengan kesepakatan waktu dengan dosbing
c. Keterlambatan >10 menit dianggap mengundurkan diri dan tidak berhak
mengikuti kegiatan PKNM saat itu
d. Bila mahasiswa tidak hadir karena tidak ada keterangan (LALAI), mahasiswa
tersebut harus mengikuti PKNM tahun depan
e. Bila ada perbuatan yang dipandang menyalahi aturan dan etika serta norma-
norma yang berlaku dan dianggap pelanggaran sedang-berat, maka
mahasiswa tidak diberikan kesempatan untuk mengikuti PKNM dan akan
dibicarakan solusinya/sanksinya melalui rapat prodi/fakultas.
C. Diskusi Kelompok 2
Diskusi kelompok dengan dilakukan mahasiswa setelah menjalankan diskusi
kelompok 1. Sebelum melakukan diskusi kelompok 2, setiap kelompok wajib melakukan
diskusi kelompok mandiri untuk mematangkan teknis rencana intervensi. Diskusi
kelompok 2 dilaksanakan oleh mahasiswa dan pembimbing PKNM:
1. Metode : Daring
2. Waktu : Minggu ke-4 September
3. Input : Keluarga dengan prioritas masalah kesehatan.
4. Luaran : Rencana intervensi sebagai proyek kolaborasi pelayanan kesehatan
keluarga Syarat :
a. Setiap mahasiswa memiliki satu keluarga sasaran.
b. Satu keluarga sasaran memiliki rencana intervensi untuk menyelesaikan masalah
kesehatan yang telah ditentukan proyek dilaksanakan 4 x intervensi di hari
yang berbeda.
c. Setiap kunjungan terdapat aktivitas yang melibatkan minimal 2 profesi
kesehatan yang diwakili oleh mahasiswa dari prodi terkait.
d. Semua profesi kesehatan harus terlibat dalam intervensi kesehatan yang terpilih.
5. Tugas tim
a. Diskusi dan komunikasi dengan tim, tentang rencana intervensi pada keluarga
sasaran dilihat dari perspektif profesi, dan interprofessional
b. Memutuskan 4 intervensi untuk masing-masing proyek kelompok
c. Presensi menggunakan screenshot.
6. Pemimpin diskusi kelompok
Pemimpin diskusi kelompok adalah salah satu anggota kelompok dari program
studi manapun. Semua mahasiswa mempunyai kesempatan yang sama untuk
memimpin diskusi. Pemimpin diskusi ditentukan/dipilih oleh tim.
7. Pembimbing
Pembimbing merupakan dosen atau praktisi yang diajukan oleh program
studi sebagai pembimbing PKNM dan sudah terjadwal di dalam kegiatan PKNM serta
hadir pada saat pelaksanaan diskusi kelompok.
Pembimbing, dalam diskusi 2, wajib memastikan setiap intervensi pada
setiap keluarga telah melibatkan minimal 2 profesi, dan setiap mahasiswa
memiliki beban merata. Setiap intervensi juga telah dilengkapi perangkat
asesmen dan evaluasi.
8. Tugas mahasiswa (DK 1, DK 2 dan intervensi kolaborasi)
a. Membentuk tim yang terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota.
b. Hadir TEPAT WAKTU.
c. Screen shoot daftar hadir yang diikuti oleh dosen pembimbing.
d. Mengikuti kegiatan diskusi kelompok sampai selesai.
e. Menggunakan nama asli sesuai nama di daftar absensi pada saat daring.
f. Melakukan diskusi aktif.
9. Kriteria Penilaian (DK 1, DK 2 dan intervensi kolaborasi)
Kriteria penilaian untuk diskusi kelompok adalah dalam jenjang kognitif yang terdiri dari :
a. Ketepatan analisis masalah utama dan tambahan (masalah kesehatan dan
masalah kolaborasi).
b. Ketepatan penyelesaian masalah (masalah kesehatan dan masalah kolaborasi).
c. Keterampilan manajemen kelompok.
d. Keterampilan manajemen konflik.
e. Kreativitas.
10. Tata tertib dan Sanksi (DK 1, DK 2 dan intervensi kolaborasi)
a. Mahasiswa Wajib hadir dan mengaktifkan kamera/video saat pelaksanaan
diskusi secara daring.
b. Mahasiswa hadir tepat waktu sesuai dengan kesepakatan waktu dengan dosbing.
c. Keterlambatan >10 menit dianggap mengundurkan diri dan tidak berhak
mengikuti kegiatan PKNM saat itu.
d. Bila mahasiswa tidak hadir karena tidak ada keterangan (LALAI), mahasiswa
tersebut harus mengikuti PKNM tahun depan.
e. Bila ada perbuatan yang dipandang menyalahi aturan dan etika serta norma-
norma yang berlaku dan dianggap pelanggaran sedang-berat, maka
mahasiswa tidak diberikan kesempatan untuk mengikuti PKNM dan akan
dibicarakan solusinya/sanksinya melalui rapat prodi/fakultas.

B. Proyek Kolaborasi Pelayanan Kesehatan Keluarga


Proyek kolaborasi pelayanan kesehatan keluarga dilakukan oleh mahasiswa setelah
diskusi kelompok selesai dan disetujui oleh dosen pembimbing PKNM. Proyek ini
dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Tempat : Pada keluarga yang terpilih
2. Waktu : Oktober sd Desember minggu ke-1 2020
3. Proyek kolaborasi pelayanan kesehatan keluarga
a. Dapat berupa intervensi apapun, seperti konseling, penyuluhan, diskusi, pelatihan,
pemeriksaan, dan lain-lain yang dilakukan secara daring
b. Parameter keberhasilan dari setiap intervensi harus ditetapkan sebagai evaluasi
dan monitoring
c. Setiap proyek pada satu keluarga sasaran dilaksanakan minimal 4 intervensi
d. Setiap intervensi terdapat aktivitas yang melibatkan minimal 2 profesi
kesehatan yang diwakili oleh mahasiswa dari prodi terkait.
e. Semua profesi kesehatan harus terlibat dalam proyek kolaborasi pelayanan
kesehatan keluarga yang terpilih.
4. Tugas tim
a. Melaksanakan kegiatan secara daring, sesuai proyek masalah kesehatan yang
telah disepakati kelompok
b. Melaksanakan manajemen sumber daya yang baik agar kegiatan kolaborasi
dalam PKNM dapat terus terlaksana beriringan dengan agenda akademik
yang lain
c. Tentukan parameter keberhasilan yang baik dan terukur sebagai proses
evaluasi dan monitoring proyek.
d. Mengisi log book kegiatan
5. Pembimbing
a. Pembimbing merupakan dosen atau praktisi yang diajukan oleh program
studi sebagai pembimbing PKNM dan sudah terjadwal di dalam kegiatan
PKNM
b. Minimal hadir 1 kali secara daring, pada saat pelaksanaan intervensi
pelayanan kesehatan.
6. Peserta
Proyek kolaborasi pelayanan kesehatan keluarga ini diikuti oleh seluruh mahasiswa
yang telah dibagi dalam kelompok PKNM. Intervensi ke rumah keluarga terpilih
minimal 4x dengan dibuktikan melalui absensi mahasiswa (screenshoot
keikutsertaan kegiatan)
Tugas
a. Melakukan absensi daftar hadir (screenshoot keikutsertaan kegiatan)
b. Mengikuti kegiatan intervensi sampai selesai tiap kali intervensi terjadwal
c. Menggunakan name sesuai nama di daftar absensi
d. Menggunakan jas almamater pada saat melaksanakan praktek pelayanan
kesehatan (berlaku juga untuk anggota kelompok lain)
e. Melakukan diskusi aktif dengan keluarga sasaran
f. Membantu keluarga dalam meningkatkan kualitas kesehatan
7. Kriteria Penilaian
a. Komponen kognitif
- Ketepatan analisis masalah (masalah kesehatan dan masalah kolaborasi)
- Ketepatan penyelesaian masalah (masalah kesehatan dan masalah kolaborasi)
- Keterampilan manajemen kelompok
- Keterampilan manajemen konflik
- Kreativitas
b. Komponen psikomotorik
- Kemampuan komunikasi interprofesional
- Kemampuan berbagi informasi dan berargumentasi
c. Komponen afektif
- Sikap menghargai dan menghormati profesi lain
- Keterbukaan menghadapi perbedaan pendapat
- Motivasi dalam berkolaborasi
C. Presentasi Laporan
Kegiatan ini dilakukan oleh kelompok mahasiswa PKNM setelah melaksanakan
proyek kolaborasi pelayanan kesehatan di keluarga. Kriteria kegiatan presentasi
laporan adalah sebagai berikut:
1. Metode : Daring
2. Waktu : Desember minggu ke-2 2020
3. Presentasi : Dilakukan oleh setiap anggota kelompok berdasarkan proyek
kolaborasi pelayanan kesehatan keluarga yang telah dilakukan,
yaitu intervensi masalah kesehatan utama dan tambahan.
Presentasi setiap proyek dilaksanakan dalam 5 menit dan 3
menit tanya jawab dengan dosen pembimbing.
4. Laporan : Dikumpulkan maksimal 3 hari sebelum presentasi dilakukan. Draft
laporan
seperti contoh (terlampir). Laporan saat dipresentasikan harus sudah
di
ACC atau ditandatangani oleh dosen pembimbing dan keluarga
(bisa berupa scan tanda tangan atau bukti screenshots telah di
ACC)

5. Peserta
Presentasi laporan diikuti oleh seluruh mahasiswa kelompok PKNM
6. Tugas
a. Presensi menggunakan screenshot.
b. Mengikuti kegiatan presentasi laporan sampai selesai.
c. Menggunakan nama sesuai nama di daftar absensi
d. Melakukan diskusi aktif dengan dosen pembimbing
7. Kriteria Penilaian
a. Komponen kognitif
- Ketepatan analisis masalah (masalah kesehatan dan masalah kolaborasi)
- Ketepatan penyelesaian masalah (masalah kesehatan dan masalah
kolaborasi)
- Keterampilan manajemen kelompok
- Keterampilan manajemen konflik
- Kreativitas
b. Komponen psikomotorik
- Kemampuan komunikasi interprofesional
- Kemampuan berbagi informasi dan berargumentasi
c. Komponen afektif
- Sikap menghargai dan menghormati profesi lain
- Keterbukaan menghadapi perbedaan pendapat
- Motivasi dalam berkolaborasi
1.4. ASESMEN

Kegiatan asesmen IPE pada PKNM berbasis daring sedikit berbeda dibandingkan PKNM
sebelumnya. Secara umum, asesmen meliputi ranah afektif dan psikomotor, terutama di
bidang kolaboratif interprofesi. Kedua ranah asesmen ini diwakili kegiatan PKNM yang telah
disusun sehingga dapat berkontribusi dalam proses penilaian yang objektif. Asesmen
dilaksanakan lebih ringkas untuk memudahkan penilaian. Kegiatan PKNM yang dinilai:

A. Diskusi Kelompok (I dan II)


a. Peran dalam kelompok
i. Kemampuan berkolaborasi/bekerja sama (bobot 30%)
ii. Kemampuan berargumentasi (bobot 30%)
b. Sikap dan perilaku
i. Kedisiplinan (bobot 20%)
ii. Keaktifan komunikasi (bobot 20%)
B. Presentasi akhir
a. Nilai individu
i. Penyusunan rencana intervensi dengan tepat, mampu laksana, komprehensif
serta bersifat kolaboratif (bobot 25%)
ii. Perumusan parameter keberhasilan yang terkuantifikasi dan
dilaksanakan sebelum serta sesudah intervensi (bobot 20%)
iii. Antisipasi hambatan, konflik dan tantangan yang mungkin timbulAnalisis
kritis pustaka/literatur yang sesuai (bobot 20%)
b. Nilai kelompok
i. Ketajaman analisis masalah (bobot 20%)
ii. Penentuan prioritas masalah (bobot 15%)

Secara keseluruhan, seluruh nilai IPE pada PKNM oleh dosen pembimbing akan diserahkan
kepada koordinator pembimbing di tiap Prodi untuk dilakukan finalisasi nilai untuk setiap
mahasiswa dengan formula:

!"#$" &"'()'" * + !"#$" &"'()'" ** + (2. !"#$" /01'1!2$'" $(ℎ"0) 4


LAMPIRAN
KUESIONER KESEHATAN KELUARGA *Diisi oleh mahasiswa

KUESIONER MASALAH KESEHATAN KELUARGA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Identitas Keluarga

STATUS GIZI
PENDIDIKAN RIWAYAT
NO NAMA JK HUBUNGAN
TERAKHIR PENGHASILAN/ KELUHAN
USIA PEKERJAAN AGAMA *) Pilh salah satu yang relevan TTV PENYAKIT
BULAN SAAT INI
(L/P) DG KK (6 BULAN
TERAKHIR)
IMT*) BB/TB*) BB/U*) KATEGORI
Skor Ket

No. Indikator Keterangan Nilai (terdampak


0 1 2 covid/tidak)

1. Penghasilan Keluarga < Rp. 600.000 Rp 600.000 -1,5 > 1,5 Juta Total pendapatan keluarga setiap
Juta bulan

2. Pendidikan < SD-SMP SMA PT/Diploma Pendidikan tertinggi dalam rumah

3. Tanda-Tanda Vital Ada Ada Tidak ada Ada/ tidaknya anggota keluarga
dengan TTV tidak normal
>1 Orang 1 orang

4. Riwayat penyakit tidak Ada Ada Tidak ada Ada/tidaknya anggota keluarga
menular dengan riwayat penyakit tidak
>1 Orang 1 orang menular sebelumnya dalam kurun
waktu 6 bulan terakhir

5. Riwayat penyakit menular Ada Ada Tidak ada Ada/tidaknya anggota keluarga dengan
riwayat penyakit menular sebelumnya
>1 Orang 1 orang dalam kurun waktu 6 bulan terakhir

6. Persalinan ditolong oleh 0-33% 34-66% 67-100% Dihitung dari riwayat persalinan
Tenaga Kesehatan persalinan persalinan persalinan yang pernah terjadi dalam 1
rumah
7. Ibu hamil dengan KEK Ada - Tidak ada Ada/tidaknya ibu hamil saat ini
yang ukuran LILA <23,5 cm dalam 1
rumah
8. Jumlah balita 0-59 >3 balita 2-3 balita ≤1 balita Dihitung dari jumlah balita yang saat
bulan dalam 1 rumah ini ada dalam 1 rumah

9. Pemberian ASI Ekslusif 0-33% bayi yang 34-66% bayi 67-100% bayi Dihitung dari riwayat kelahiran
pada bayi umur 0-6 pernah yang yang pernah yang pernah terjadi dalam 1
bulan dilahirkan pernah dilahirkan rumah
dilahirkan
10. Menimbang Balita setiap 1 tahun sekali 4 – 6 bulan Setiap bulan Dihitung dari rata-rata riwayat
Bulan sekali sekali penimbangan pada balita yang
pernah ada dalam 1 Rumah

11. Balita kurus/wasting dalam Ada - Tidak ada Perkiraan kurus/wasting pada
rumah tangga balita yang ada pada saat observasi
dalam 1 rumah

12. Balita pendek/ stunting Ada - Tidak ada Perkiraan pendek/stunting pada balita
dalam rumah tangga yang ada pada saat observasi dalam
1 rumah

13. Status gizi dewasa kurus Ada Ada Tidak ada Ada/tidaknya anggota keluarga dengan
status gizi kurus
>1 orang 1 orang

14. Status gizi dewasa Ada Ada Tidak ada Ada/tidaknya anggota keluarga dengan
overweight-obesitas status gizi overweight-obesitas
>1 orang 1 orang
15. Menggunakan Air Bersih Tidak pernah Kadang-kadang Setiap saat Bisa dengan observasi atau
untuk memasak memasak wawancara ; air bersih = air
PDAM/sumur/ air sumber
terlindungi
16. Mencuci tangan dengan air Tidak pernah Kadang-kadang Setiap saat Bisa dengan observasi atau
bersih dan sabun setelah wawancara
melakukan
aktivitas apapun

17. Menggunakan jamban Jamban tidak Jamban Jamban bersih Diketahui dengan observasi ,
sehat memadai dan tidak dan sudah jamban sehat adalah dengan
tidak bersih/ memadai memadai menggunakan septictank dan
tidak punya tapi bersih berleher angsa
jamban

18. Keberadaan jentik di Ada di > 1 ada di 1 tidak ada Diketahui dengan observasi
rumah wadah air wadah
air
19. Konsumsi buah dan sayur Tidak pernah 1-3 kali Setiap hari Diketahui dengan wawancara
seminggu

20. Melakukan aktivitas fisik Tidak pernah 1-3 kali Setiap hari Diketahui dengan wawancara
seminggu

21. Tidak Merokok di Dalam Merokok Merokok hanya Tidak merokok Bisa dengan observasi atau
Rumah disetiap sudut diteras rumah sama sekali wawancara
rumah saja

22. Melakukan olahraga Tidak pernah 1-3 kali Setiap hari Diketahui dengan wawancara
seminggu
23. Membuang Sampah pada Membuang Membuang Membuang Bisa dengan observasi atau
Tempatnya sampah sampah sampah di wawancara
sembarangan ditempatnya tempatnya dan
dan tidak tetapi dibiarkan membakarnya
pernah sampai setiap hari
membersihkann menumpuk dan
ya tidak dibakar

24. Kebersihan kamar mandi Tidak pernah 1x tiap 6 Dibersihkan 1x Bisa dengan observasi atau
dibersihkan bulan atau tiap bulan wawancara
lebih
25. Memiliki ruang tamu Tidak ada Sempit dan Luas dan Diketahui dengan observasi
tidak memadai memadai untuk
untuk 10-20 10-20 anak
anak

26. Pemeriksaan kesehatan ≤1 kali per 4 – 2 kali ≥4 kali per bulan Diketahui dengan wawancara
secara rutin tahun per
tahun
27. Melakukan imunisasi pada Tidak pernah Imunisasi Dasar Imunisasi dasar Diketahui dengan wawancara
anak dan imunisasi
DPT, Polio, BCG, lainnya, misalnya
Campak MMR, Hib, dll

28. Mengikuti kegiatan Tidak pernah Kalau sakit saja Rutin setiap bulan Diketahui dengan wawancara
posyandu lansia

29. Mengikuti penyuluhan Tidak pernah Ikut jika topic Selalu ikut Diketahui dengan wawancara
kesehatan terkait dengan untuk
menambah
pengetahuan
penyakit tentang
keluarga kesehatan

30. Tempat pelayanan Alternatif, Bidan/mantri Puskesmas/RS (Sebutkan detail pada poin 2)
kesehatan yang dituju jika termasuk orang
sakit pintar, dukun

31. Aerasi rumah dalam Tidak - Ya Diketahui dengan observasi


keadaan baik

32. Menyimpan 2 atau lebih Ya Tidak Sebutkan nama obat yang disimpan
obat di rumah di rumah dan cara
penyimpanannya

33. Sedang menggunakan Ya Tidak Sebutkan nama obat yang digunakan


obat
– obat yang
diresepkan dokter
sebanyak 2 atau lebih
34. Menggunakan obat keras Ya - Tidak Sebutkan nama obat keras yang
sering dikonsumsi jika jawaban
tanpa resep dokter “Ya”
Mengonsumsi obat Tidak - Ya Sebutkan nama obat tradisional
tradisional (jamu atau obat yang dikonsumsi jika jawaban
35. terstandar atau “Ya”
fitofarmaka)

36. Frekuensi menggosok gigi Sebutkan berapa kali menggosok


Tidak pernah 1 kali sehari 2 kali sehari
dalam sehari gigi dalam sehari
37. Pagi sesudah Sebutkan kapan menyikat gigi
sarapan dan dalam sehari
Waktu menggosok gigi Tidak pernah Pagi / Malam
Malam sebelum
tidur

38. Frekwensi kudapan/makan Sebutkan berapa kali makan


Sangat sering Jarang Tidak pernah
camilan kudapan dalam sehari

39. Kunjungan terakhir ke 6 bulan- 1 Sebutkan kapan terakhir kali


>1 tahun lalu ≤6 bulan lalu
dokter gigi tahun berkunjung ke dokter gigi
lalu

Nama Keluarga :

Alamat Rumah Responden :

.............., ......-.......-2020

Enumerator,
FORMULIR PENILAIAN *Diisi oleh dosen pembimbing

FORMULIR 1
FORMULIR PENILAIAN DISKUSI I
(Dosen Pembimbing)

TA : 20……/…….. Pembimbing : ……………………………………


Kelompok : ……………….. Hari/ : ……………………………………
Tanggal

Aspek Penilaian
Peran dalam kelompok Sikap & perilaku

Kemampuan
berkolaborasi Kemampuan Keaktifan
No Nama mahasiswa Kedisiplinan TOTAL
dan bekerja berargumentasi komunikasi
sama

Bobot
30 30 20 20

1 Muzna Alhabsyi 25 25 17,5 15 82,5


2 Andi Rahmania Aisha 25 25 15 15 80
3 Salmania Sofyan 22,5 25 15 18 80,5
4 dst
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Dosen Pembimbing
FORMULIR 2
FORMULIR PENILAIAN DISKUSI 2
(Dosen Pembimbing)

TA : 20……/…….. Pembimbing : ……………………………………


Kelompok : ……………….. Hari/ : ……………………………………
Tanggal

Aspek Penilaian
Peran dalam kelompok Sikap & perilaku

Kemampuan
berkolaborasi Kemampuan Keaktifan
No Nama mahasiswa Kedisiplinan TOTAL
dan bekerja berargumentasi komunikasi
sama

Bobot
30 30 20 20

1 Muzna Alhabsyi 25 25 15 18 83
2 Andi Rahmania Aisha 25 20 15 20 80
3 Salmania Sofyan 25 25 10 15 75
4 dst
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Dosen Pembimbing
FORMULIR 3

FORMULIR PENILAIAN PRESENTASI AKHIR


(Dosen Pembimbing)

TA : 20……/…….. Pembimbing :
……………………………………
Kelompok : ……………….. Hari/ :
Tanggal ……………………………………

Nama Mahasiswa
N
ASPEK I
Muzna Andi Salman
PENILAIAN L
A
I NILAI INDIVIDU
Penyusunan rencana
intervensi dengan tepat,
mampu laksana, 0-25 20 20 15
komprehensif serta
bersifat kolaboratif
Perumusan parameter
keberhasilan yang
terkuantifikasi dan 0-20 15 13 15
dilaksanakan sebelum
serta sesudah intervensi
Antisipasi hambatan,
konflik dan tantangan 0-20 18 15 15
yang mungkin timbul
Total Nilai Individu 53 48 45
NILAI KELOMPOK
Ketajaman analisis 18
0-20
masalah
Penentuan prioritas 13
0-15
masalah
Total Nilai Kelompok
NILAI AKHIR 84 79 76
(Nilai Individu+Nilai Kelompok)
UMPAN BALIK :

Dosen Pembimbing,
FORM PENILAIAN BIMBINGAN *Diisi oleh dosen pembimbing

LAPORAN PENILAIAN BIMBINGAN PKNM


KELOMPOK : 1

Nilai Diskusi 1 Nilai Diskusi 2 Nilai Presentasi Akhir Nilai


No. Nama NIM Program Studi
(Formulir 1) (Formulir 2) (Formulir 3) Total

Pendidikan
Muzna Alhabsyi 165070100111083 82,5 83 84 83,16
1 Dokter

2 Andi Rahmania Aisha 165070100111070 Keperawatan 80 80 79 79,6

3 Salmania Sofyan 165070100111071 Kebidanan 80,5 75 76 77,16

4. dst

5.

Mengetahui, Malang,

Wakil Bidang Kemahasiswaan Dosen Pembimbing

dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F dr. Dicky Faizal Irnandi, Sp.And


NIP. 197709162005012001 NIK. 2012088704131001
RUBRIK PENILAIAN

ASPEK PENILAIAN : DISKUSI 1 DAN DISKUSI 2 ASPEK PENILAIAN : PRESENTASI AKHIR


(FORMULIR 1 & FORMULIR 2) (FORMULIR 3)
Kemampuan
Kemampuan
kelompok dalam
kelompok
Kemampuan Kemampuan Kemampuan menganalisis
Kemampuan Kemampuan dalam
berkolaborasi Keaktifan menyusun menyusun prioritas pada
ASPEK berargumentasi Kedisiplinan antisipasi menganalisis
dan bekerja sama komunikasi rencana parameter keseluruhan
problem masalah di
intervensi keberhasilan masalah di
semua
semua sasaran
sasaran
anggota
anggota
SKOR 30 30 20 20 25 20 20 20 15
Menjalin Kritis dalam MengkomunIkasi Ketaatan Nilai 3: Nilai 3: Nilai 3: Nilai 3: Nilai 3:
hubungan menanggapi kan pendapat pada waktu, Rencana Perumusan Membuat Kelompok Kelompok
kolaboratif, dan permasalahan, dengan peraturan, intervensi tepat parameter analisis potensi mampu meng mampu
berbagi informasi mampu kepercayaan diri, serta peran sesuai masalah, keberhasilan masalah, identifikasi menentukan
dengan anggota memberikan sikap komprehensif yang merencanakan masalah pada prioritas
dan
tim yang lain data/fakta yang menghargai, dan mampu terkuantifikasi, langkah masing-masing masalah yang
dan relevan, tanggap dalam
tanggung laksana, serta pelaksanaan antisipasi sasaran dengan akan diintervensi
mengintegrasika menyampaikan menjawab jawab saat bersifat pre-post terhadap diskusi yang (dengan batasan
PENILAIAN diskusi.
n informasi dari alternatif pertanyaan, kolaboratif intervensi, dan potensi baik dan hanya 4
anggota tim yang penyelesaian menggunakan pelaksanaan masalah, menentukan intervensi yang
lain dalam masalah bahasa verbal disesuaikan pelaksanaan profesi apa dapat dilakukan),
penentuan dan non verbal kondisi subjek mengatasi saja yang pembagian
masalah dan yang sesuai dalam masalah mungkin beban merata
rencana kegiatan. diskusi secara dengan baik di terlibat pada dalam
daring. lapangan masing-masing pelaksanaan
masalah intervensi bagi
semua anggota
kelompok
Nilai 2: Melaksanakan 2 dari 3 poin di atas
Nilai 1: Melaksanakan 1 dari 3 poin di atas

Anda mungkin juga menyukai