C. Komunikasi Interprofesional
Dengan penerapan sistem Interprofesional education (IPE) ini nantinya diharapkan
berbagai profesi yang bergerak di bidang kesehatan mampu menumbuhkan kemampuan
antarprofesi, mampu merancang hasil dalam pembelajaran sehingga menghasilkan
kemampuan berkolaborasi, meningkatkan praktik pada masing-masing profesi dengan cara
mengaktifkan peningkatan praktik kerja sehingga dapat saling melengkapi.
Komunikasi merupakan kunci utama sukses kegiatan berkelompok seperti KKN IPE
Poltekkes Denpasar Tahun 2021 ini. Komunikasi yang buruk akan berdampak ke kelompok
itu sendiri dan kegiatan yang akan dilaksanakan nanti. Dengan adanya komunikasi yang baik
antar profesi dikelompok akan memperlancar kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Saya
dikelompok 3 KKN IPE Kabupaten Klungkung serta anggota kelompok yang lain selalu
berusaha untuk menjaga komunikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman dan anggota
kelompok yang lain juga mendengarkan dengan baik serta bertanya jika ada informasi yang
kurang jelas. Media komunikasi yang paling sering kami gunakan dikelompok yaitu media
sosial WA Grup, kemudian melalui virtual atau zoom meetings.
Selama kegiatan-kegiatan seperti rapat atau bimbingan dengan dosen pembimbing, semua
profesi baik keperawatan, bidan, gizi dan dietika, TLM (teknologi laboratorium medik),
kesehatan gigi, dan kesehatan lingkungan aktif mengemukakan pendapatnya, usulan, kritik
dan saran untuk kegiatan yang akan kami kerjakan. Kami juga menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti oleh semua profesi tidak hanya satu profesi saja. Saya dalam kelompok
mendapatkan banyak sekali pembelajaran dan pengetahuan baru dari anggota kelompok dari
profesi lain, saling bertukar informasi dan ide-ide pemikiran. Saya dan anggota kelompok
juga banyak belajar bagaimana penyampaian materi pendidikan kesehatan secara sederhana
menggunakan kalimat yang mudah dimengerti oleh keluarga.