NIM : P07120219069
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu wujud Tri Dharma
Perguruan Tinggi dengan memberikan pengalaman belajar dan bekerja
kepada para mahasiswa tentang penerapan dan pengembangan ilmu dan
teknologi di luar kampus. Mahasiswa belajar mengaitkan antara akademik
dan tatanan komunitas praktis bagi pemecahan permasalahan keluarga agar
mampu memberdayakan dirinya untuk menolong diri mereka sendiri (to help
people to help themselves). Bagi masyarakat sebagai wilayah dan sasaran
pengabdian masyarakat perguruan tinggi. Interprofessional Education (IPE)
merupakan salah satu bentuk pembelajaran bagi mahasiswa untuk
berkoordinasi diantara berbagai profesi dalam kegiatan mengatasi suatu
masalah. Center dari penerapan kegiatan IPE (Interprofessional Education)
yaitu pasien/ klien/ komunitas.
KKN IPE ini diikuti oleh 570 mahasiswa semester akhir yang berasal
dari Jurusan Keperawatan, Jurusan Kebidanan, Jurusan Teknologi
Laboratorium Medis, Jurusan Gizi, Jurusan Kesehatan Lingkungan, dan
Jurusan Kesehatan Gigi dengan rincian mahasiswa Diploma Tiga sebanyak
354 orang dan mahasiswa Sarjana Terapan sebanyak 216 orang. Mahasiswa
peserta KKN IPE dibagi menjadi 25 kelompok dengan tiap kelompok terdiri
dari 22 - 23 mahasiswa (yang terdiri dari enam jurusan) dan didampingi
dengan 115 dosen pembimbing. Penempatan KKN IPE Poltekkes Kemenkes
Denpasar tahun 2023 berada di 25 wilayah berkelanjutan (desa binaan)
Poltekkes Kemenkes Denpasar yang berada di tiga kabupaten/kota di
Provinsi Bali meliputi Kabupaten Buleleng, Klungkung dan Bangli.
>17 tahun atau calon pengantin, namun kegiatan ini harus melibatkan
semua profesi atau jurusan yang ada di lingkungan Poltekkes Kemenkes
Denpasar. Sebelum melakukan pengkajian kepada keluarga binaan, kami
memperkenalkan diri, menjelaskan peran profesi kami, dan tujuan
melakukan pengkajian pada keluarga binaan. Setelah kami selesai
melakukan pengkajian pada keluarga binaan, kami menganalisis masalah
yang ada pada keluarga binaan sesuai kompetensi masing-masing profesi
dan dilanjutkan dengan berdiskusi merencanakan intervensi atau upaya
untuk meningkatkan kesehatan. Masing-masing profesi memberikan usulan-
usulan terkait pemecahan masalah yang ditemukan sesuai dengan masing-
masing bidang profesi. Ketika seluruh profesi sudah memberikan rencana
kegiatan lalu kami rangkum untuk memudahkan dalam membuat media-
media edukasi agar kegiatan implementasi mudah untuk dipahami keluarga
binaan dan individu dalam keluarga.
Pada saat memberikan intervensi, kami yang berasal dari enam jurusan
atau profesi secara bergantian membina keluarga binaan sesuai dengan
kesepakatan waktu dengan media edukasi yang telah masing-masing profesi
persiapkan sebelumnya. Kami dengan antarprofesi tetap menerapkan peran
dan tanggung jawab masing-masing bidang profesi lain agar
terwujudnya keluarga tangguh stunting.
C. Komunikasi Interprofesional