Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN SELF REFLEKSI MINI

Nama. : I Made Tantri Patrayana

NIM : P07120219069

Prodi : S.tr Keperawatan

Kelompok : 17 KKN IPE Desa Bondalem

A. Nilai dan Etik Kolaborasi Interprofesional


Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar atau yang sering disebut
dengan PolKesDen adalah institusi pendidikan tinggi kesehatan di bawah
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPPSDM)
Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI yang menyelenggarakan program
pendidikan Diploma III, Sarjana Terapan, dan Profesi. Setiap tahunnya,
Poltekkes Kemenkes Denpasar melaksanakan KKN IPE yang diikuti oleh
mahasiswa semester akhir sebagai peserta dan dosen pembimbing institusi
sebagai pendamping mahasiswa.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu wujud Tri Dharma
Perguruan Tinggi dengan memberikan pengalaman belajar dan bekerja
kepada para mahasiswa tentang penerapan dan pengembangan ilmu dan
teknologi di luar kampus. Mahasiswa belajar mengaitkan antara akademik
dan tatanan komunitas praktis bagi pemecahan permasalahan keluarga agar
mampu memberdayakan dirinya untuk menolong diri mereka sendiri (to help
people to help themselves). Bagi masyarakat sebagai wilayah dan sasaran
pengabdian masyarakat perguruan tinggi. Interprofessional Education (IPE)
merupakan salah satu bentuk pembelajaran bagi mahasiswa untuk
berkoordinasi diantara berbagai profesi dalam kegiatan mengatasi suatu
masalah. Center dari penerapan kegiatan IPE (Interprofessional Education)
yaitu pasien/ klien/ komunitas.

KKN IPE ini diikuti oleh 570 mahasiswa semester akhir yang berasal
dari Jurusan Keperawatan, Jurusan Kebidanan, Jurusan Teknologi
Laboratorium Medis, Jurusan Gizi, Jurusan Kesehatan Lingkungan, dan
Jurusan Kesehatan Gigi dengan rincian mahasiswa Diploma Tiga sebanyak
354 orang dan mahasiswa Sarjana Terapan sebanyak 216 orang. Mahasiswa
peserta KKN IPE dibagi menjadi 25 kelompok dengan tiap kelompok terdiri
dari 22 - 23 mahasiswa (yang terdiri dari enam jurusan) dan didampingi
dengan 115 dosen pembimbing. Penempatan KKN IPE Poltekkes Kemenkes
Denpasar tahun 2023 berada di 25 wilayah berkelanjutan (desa binaan)
Poltekkes Kemenkes Denpasar yang berada di tiga kabupaten/kota di
Provinsi Bali meliputi Kabupaten Buleleng, Klungkung dan Bangli.

KKN IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar tahun 2023 memiliki entry


point keluarga dengan ibu hamil, balita, remaja usia >17 tahun atau calon
pengantin, dengan fokus pada promotif dan preventif stunting tanpa
mengabaikan masalah kesehatan lainnya yang ditemui di keluarga. Setiap
kelompok ditugaskan untuk mencari dan mengelola tiga keluarga binaan
sesuai dengan entry point yang ditetapkan serta pada pembekalan telah
dibahas pengorganisasian selama KKN IPE, tugas-tugas, dan batasan-
batasan dari masing-masing profesi sebagai upaya melancarkan dalam
berkolaborasi di lapangan.

Pelaksaan KKN IPE tahun 2023 dilaksanakan secara luring. Bersama


anggota kelompok 17 KKN IPE Desa Bondalem sudah melaksanakan
diskusi terkait hal-hal tersebut dan sepakat untuk tetap mempertahankan
kerahasiaan dalam memberikan pelayanan kesehatan berbasis tim, tetap
menghargai keluarga, memperhatikan perbedaan budaya dan perbedaan
individu yang dimiliki oleh keluarga binaan dan tim antar profesi. Selama
menjalankan kegiatan KKN IPE, kami sekelompok sudah menerapkan kode
etik sesuai masing- masing profesi, keluarga binaan, dan individu di dalam
keluarga. Sehingga kegiatan yang kami lakukan seminimal mungkin tidak
melanggar aturan dan kode etik. Kegiatan KKN pun bisa berjalan dengan
lancar sesuai dengan rencana yang dibuat oleh kelompok dengan
berkolaborasi sesuai dengan masing-masing bidang serta menghargai
keluarga, individu, dan profesi lain.
B. Peran dan Tanggung Jawab Interprofesional

Pendidikan Interprofesional bertujuan untuk menghasilkan kolaborasi


tim praktisi kesehatan yang baik dalam pelayanan kesehatan.
Interprofessional Education atau yang dalam bahasa Indonesia berarti
Pendidikan Interprofesional adalah model atau kurikulum pendidikan yang
diterapkan untuk mencapai target kesehatan yang sesuai dengan Millenium.

Masing-masing profesi dalam KKN IPE Poltekkes Kemenkes


Denpasar tahun 2023 memiliki peran dan tanggung jawabnya. Dalam
kegiatan ini semua profesi mengatasi permasalahan yang ditemukan,
kemudian dari masing-masing profesi memberikan solusi dan rencana
kegiatan yang akan dilakukan dengan profesi lainnya. Walaupun kegiatan
KKN IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar tahun 2023 berfokus pada ibu
hamil balita, remaja usia

>17 tahun atau calon pengantin, namun kegiatan ini harus melibatkan
semua profesi atau jurusan yang ada di lingkungan Poltekkes Kemenkes
Denpasar. Sebelum melakukan pengkajian kepada keluarga binaan, kami
memperkenalkan diri, menjelaskan peran profesi kami, dan tujuan
melakukan pengkajian pada keluarga binaan. Setelah kami selesai
melakukan pengkajian pada keluarga binaan, kami menganalisis masalah
yang ada pada keluarga binaan sesuai kompetensi masing-masing profesi
dan dilanjutkan dengan berdiskusi merencanakan intervensi atau upaya
untuk meningkatkan kesehatan. Masing-masing profesi memberikan usulan-
usulan terkait pemecahan masalah yang ditemukan sesuai dengan masing-
masing bidang profesi. Ketika seluruh profesi sudah memberikan rencana
kegiatan lalu kami rangkum untuk memudahkan dalam membuat media-
media edukasi agar kegiatan implementasi mudah untuk dipahami keluarga
binaan dan individu dalam keluarga.

Pada saat memberikan intervensi, kami yang berasal dari enam jurusan
atau profesi secara bergantian membina keluarga binaan sesuai dengan
kesepakatan waktu dengan media edukasi yang telah masing-masing profesi
persiapkan sebelumnya. Kami dengan antarprofesi tetap menerapkan peran
dan tanggung jawab masing-masing bidang profesi lain agar
terwujudnya keluarga tangguh stunting.

C. Komunikasi Interprofesional

Penerapan sistem Interprofesional education (IPE) ini nantinya


diharapkan berbagai profesi yang bergerak di bidang kesehatan mampu
menumbuhkan kemampuan antarprofesi, mampu merancang hasil dalam
pembelajaran sehingga menghasilkan kemampuan berkolaborasi,
meningkatkan praktik pada masing-masing profesi dengan cara
mengaktifkan peningkatan praktik kerja sehingga dapat saling melengkapi.

Komunikasi merupakan komponen utama penentu keberhasilan


kegiatan berkelompok seperti KKN IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar
tahun 2023 ini. Komunikasi yang buruk akan berdampak pada kelompok itu
sendiri dan kegiatan yang akan dilaksanakan nanti. Dengan adanya
komunikasi yang baik antar profesi di kelompok, maka akan memperlancar
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Saya di kelompok 17 KKN IPE
Desa Bondalem serta anggota kelompok yang lain selalu berusaha untuk
menjaga komunikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman dan anggota
kelompok yang lain juga mendengarkan dengan baik serta bertanya jika ada
informasi yang kurang jelas. Media komunikasi yang paling sering kami
gunakan di kelompok yaitu media sosial WA Grup dan Zoom Meeting.

Selama kegiatan seperti bimbingan dengan dosen pembimbing, semua


profesi baik Jurusan Keperawatan, Jurusan Kebidanan, Jurusan Teknologi
Laboratorium Medis, Jurusan Gizi, Jurusan Kesehatan Lingkungan, dan
Jurusan Kesehatan Gigi aktif mengemukakan pendapat, usulan, kritik dan
saran untuk kegiatan yang akan kami kerjakan. Kami juga menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti oleh seluruh profesi. Saya mendapatkan
pengetahuan baru, saling bertukar informasi, dan ide-ide pemikiran dari
anggota kelompok profesi lain. Saya dan anggota kelompok juga belajar
menerapkan materi pendidikan kesehatan secara sederhana menggunakan
kalimat yang mudah dimengerti oleh keluarga.
D. Bekerja dalam Tim

KKN IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar tahun 2022 merupakan


kegiatan kolaborasi atau gabungan dari enam jurusan yang ada di
lingkungan Poltekkes Kemenkes Denpasar yang terdiri dari mahasiswa
semester akhir dengan pendamping dosen di masing-masing jurusan.
Kegiatan ini akan berjalan dengan lancar jika semua anggota kelompok
bekerja sama dalam tim. Kerja sama dalam tim menjadi hal penting setelah
komunikasi. Setiap anggota kelompok harus memiliki kontribusi maksimal
dalam setiap proses untuk mencapai tujuan bersama.

Berdasarkan pandangan saya, antaranggota Kelompok 17 KKN IPE


Desa Bondalem telah mampu menunjukan kerja sama dalam tim sebagai
upaya mewujudkan tujuan dari KKN IPE ini, sehingga kegiatan dapat
berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat terjadi pula atas bantuan para
pembimbing institusi dan pembimbing lapangan yang selalu memberikan
kritik dan saran serta motivasi membangun agar Kelompok 17 KKN IPE
Desa Bondalem dapat bekerja sama dalam menyelesaikan KKN IPE sesuai
target yang telah ditetapkan oleh Poltekkes Kemenkes Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai