PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Tujuan PKL Terpadu dengan pendekatan IPE-CP ini adalah untuk
memberikan pengalaman belajar langsung dilapangan kepada mahasiswa dalam
rangka pemecahan masalah kesehatan dan meningkatkan status kesehatan
masyarakat, serta mampu memberikan pengalaman kerja secara tim dalam
menganalisis keadaan, identifikasi masalah, dan menteapkan altenatif solusi kepada
masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberi pengalaman praktek kolaborasi interprofesi secara langsung kepada
mahasiswa dalam menangani masalah kesehatan di masyarakat dengan
pendekatan keluarga.
2
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pengalaman praktek lapangan dalam penerapan nilai/etik
kolaborasi antar profesi dengan pendekatan keluarga pada pelayanan
kesehatan msayarakat.
b. Memberikan pengalaman praktek lapangan dalam penerapan peran dan
tanggungjawab masing-masing profesi dengan pendekatan keluarga
pada pelayanan kesehatan di masyarakat.
c. Memberikan pengalaman praktek lapangan dalam penerapan
komunikasi antar profesi dengan pendekatan keluarga pada pelayanan
kesehatan masyarakat.
d. Memberikan pengalaman praktek lapangan dalam penerapan bekerja
dalam tim kesehatan dengan pendekatan keluarga pada pelayanan
kesehatan di masyarakat.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Memiliki pengalaman dalam menerapkan ilmu yang sudah diperoleh dalam
kegiatan praktek lapangan kolaborasi interprofesional
b. Memiliki pengalaman belajar berkomunikasi dalam praktek lapangan
kolaborasi interprofesional
c. Memiliki pengalaman untuk memahami dan menghargai peran profesi
kesehatan lain dalam praktek lapangan kolaborasi interprofesional
d. Memiliki pengalaman untuk bekerja-sama di dalam tim dan memecahkan
masalah kesehatan di masyarakat dalam praktek lapangan kolaborasi
interprofesional
e. Memiliki pengalaman untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
berfokus pada klien dalam praktek klien dalam praktek lapangan kolaborasi
interprofesional
f. Memiliki pengalaman belajar tentang peran dan fungsi yang overlapping
antara profesi dengan profesi lainnya dan bagaimana menangani
overlapping itu dengan baik untuk mencapai pelayanan kesehatan yang
aman, efektif dan efisien dalam praktek lapangan kolaborasi
interprofesional
3
2. Bagi Profesi atau tenaga kesehatan
a. Meningkatkan moral profesi
b. Menurunkan hambatan dalam berkomunikasi dengan profesi lain
c. Meningkatkan kecintaan akan profesi
d. Meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan
bersama profesi lain
e. Meningkatkan kepuasan kerja
3. Bagi Institusi Pendidikan
a. Memberi kesemapatan kepada para dosen untuk bekerja bersama dalam
praktek lapangan kolaborasi interprofesional
b. Meningkatkan efisiensi penggunaan resources yang ada di indtitusi
pendidikan
c. Meningkatkan kerja-sama antar prodi dalam praktek lapangan kolaborasi
interprofesional
4. Bagi Pemerintah dan Instansi Pelayanan
a. Meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan dengan menurunkan
duplikasi tindakan yang tidak diperlukan dari berbagai profesi dan duplikasi
pencatatan serta pelaporan
b. Meningkatkan keselamatan klien
c. Meningkatkan outcome kesehatan pasien
d. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
e. Meningkatkan solusi masalah kesehatan dalam merencanakan program
kesehatan dimasa yang akan datang
5. Bagi Masyarakat
4
D. Ruang Lingkup
5
BAB II
a. Gambaran Geografi
6
harus dapat dikembangkan sebagai potensi atau peluang bekerja terbuka luas
melalui kerja mandiri/wirausaha (sektor ekonomi non formal).
7
BAB III
Cakupan/Prevaensi/
No
Variabel jumlah/Kondisi Keterangan
I DataUmum
JumlahKepalaKeluarga 688
Saranakesehatan 1
TempatIbadah 10
Sekolah 1
Fasilitas sosial -
II KesehatanLingkungan
PrevalensiDiare 48
Prevalensi Malaria -
PrevalensiDemamBerdarah -
PrevalensiISPA 93
Pemanfaatan/KepemilikanSaranaAirBersih
KondisiSaranaAirBersih
PemanfaatanKepemilikan Jamban
PengelolaanSampah
KondisiRumahSehata
PengelolaanLimbahCair
GambaranPartisipasi Masyarakat
TingkatPengetahuantentangKesehatan
Lainnya…………………………………..
III KeperawatanGigi
SDUKGS 1
SD PelayananGigi -
IndeksKaries GigiPermanent
Lainnya…………………..........................
IV Kebidanan
Jumlahibuhamil 25
Jumlahibubersalin 44
BayiBaruLahir -
Balita
PasanganUsia Subur 287
AkseptorKB
IbuNifas
ASIEksklusif
V Gizi
JumlahBalita
JumlahPosyandu 3
GiziBuruk/GiziKurang/AnakPendek 11
JumlahKader 15
8
Lainnya
Pelatihan kader (_terakhir)
D/S…………………………………..
……………………………………………
2. Data Primer
a. Data Keluarga
Tabel 1
Data keluarga di Desa Pana 1 Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang Tahun 2019
(n=100 KK)
NO Data Keluarga F %
1.Umur
2.Jenis kelamin
3.Pendidikan
Tamat SD 64 15,5%
9
Tamat SMA 132 31,9%
Tamat PT 19 4,6%
4.Pekerjaan
5. Status pekerjaan
PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD 12 2,9%
Wiraswasta 12 2,9%
Petani 64 15,5%
Nelayan
Buruh 2 0,5%
Lainnya 85 20,5%
Pada tabel 1 untuk data keluarga jumlah frekuensi paling tinggi untuk umur 17 –
25 tahun dengan jumlah presentase 20,3 %, untuk jenis kelamin frekuensi
tertinggi jenis kelamin perempuan dengan presentase 50,5%, untuk pendidikan
frekuensi tertinggi tamat SMA dengan jumlah presentase 31,9% terhitung dari
jumlah pendidikan terakhir SMA ditambah dengan yang berstatus sebagai
Mahasiswa, pekerjaan dengan jumlah presentase bekerja 44% dan status
pekerjaan tertinggi 85% dengan ststus pekerjaan seperti Ibu Rumah Tangga dan
Tenaga Honorer. Presentase tersebut didasarkan pada jumlah penduduk yang di
data.
b. Penyakit Menular
Tabel 2
Jenis penyakit menular yang diderita keluarga di Desa Pana 1
10
Kecamatan Alla Kabupatan Enrekang Tahun 2019 (n=100 KK)
NO Penyakit Menular F %
1. ISPA 72 17,4%
2. Pneumonia
3. TB Paru
4. Malaria 1 0,2%
5. Diare 3 0,7%
7. Tipus abdominalis 4 1%
8. Hepatitis
Pada tabel 2 untuk jenis penyakit menular yang diderita keluarga di dusun Pana dan
dusun Pangrara dengan penyakit tertinggi adalah penyakit ISPA dengan presentase
17,4% dan penyakit typus abdominalis dengan presentase 1% dari 414 penduduk
yang didata.
Tabel 3
Jenis penyakit tidak menular yang diderita keluarga di Desa Pana 1
Kecamatan Alla Kabupatan Enrekang Tahun 2019 (n=100 KK)
11
1. Kanker
2. Hipertensi 30 7,2%
5. Gagal Jantung
7. Stroke 2 0,5%
8. Hipertiroid
Pada tabel 3 untuk jenis penyakit tidak menular yang diderita keluarga di Dusun
Pana dan Dusun Pangrara dengan frekuensi penyakit tertinggi adalah penyakit
Hipertensi dengan jumlah presentase 7,2%, penyakit sendi rematik 2,4% dan
jenis penyakit lainnya seperti kolesterol dan penyakit maag dengan presentase
4,3% dari jumlah penduduk yang didata.
12
NO Masalah kesehatan lain F %
Pada tabel 4 untuk masalah kesehatan lain yang diderita keluaga di Dusun Pana
dan Dusun Pangrara, penyakit dengan frekuensi tertinggi adalah gangguan
kesehatan gigi dengan jumlah presentase 4,3% dari jumlah penduduk yang didata.
e. Pemeriksaan Laboratorium
Tabel 5
Pemeriksaan laboratorium oleh keluarga di Desa Pana 1
Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang Tahun 2019 (n=100 KK)
NO Pemeriksaan Laboratorium f %
1. Jenis Pemeriksaan
Widal 2 0,5%
Guladarah 18 4,3%
Kolesterol 29 7%
Asamurat 12 3%
HbSAg 1 0,2%
Feses
Urine 1 0,2%
Sputum
13
Anjuran dokter 20 29,4%
Pada tabel 5 untuk pemeriksaan laboratorium yang pernah dilakukan oleh penduduk
di desa Pana dan dusun Pangrara, pemeriksaan paling sering dilakukan adalah
pemeriksaan kolesterol dengan jumlah presentase 7% dari jumlah penduduk yang
didata dan pemeriksaan dilakukan berdasarkan permintaan sendiri dengan jumlah
presentase 70,6% dari jumlah pemeriksaan yang dilakukan
f. Kesehatan Lingkungan
Tabel 6
Data kesehatan lingkungan di Desa Pana 1 Kecamatan Alla
Kabupatan Enrekang Tahun 2019 (n=100 KK)
Ya 93 93%
Tidak 7 7%
2. Pencahayaan memadai
Ya 88 88%
Tidak 12 12%
3. Rumah bersih
Ya 88 88%
Tidak 12 12%
Ya 79 79%
Tidak 21 21%
Ada 84 84%
14
6. Kondisi SPAL bersih dan lancer
Ya 81 96%
Tidak 3 3,6%
Ada 28 28%
8. Jentik nyamuk
Ada 20 20%
Ada 44 44%
Ya 29 66%
Tidak 15 34%
Ada 86 86%
Ya 81 94%
Tidak 6 6,9%
Ya 93 93%
Tidak 7 7%
Ya 87 87%
Tidak 13 13%
15
Ya 47 47%
Tidak 53 53%
Pada tabel 6 untuk data kesehatan lingkungan rata-rata presentasi per komponen
dari penilaian antara 80-90% dari 100 KK yang didata. Pada komponen
pemanfaatan pekarangan untuk tanaman obat keluarga hanya 47% dari 100 KK
yang memiliki tanaman obat di pekarangan rumah.
g. Farmasi dan Pengobatan Tradisional
Tabel 7
Farmasi dan pengobatan tradisional keluarga di Desa Pana 1 Kecamatan Alla
Kabupaten Enrekang Tahun 2019 (n=100 KK)
Ya 41 41%
Tidak 59 59%
Ya 58 58%
Tidak 42 42%
Ya 64 64%
Tidak 36 36%
Ya 31 31%
Tidak 69 69%
Tahu 30 30%
Tahu 16 16%
16
7. Konsumsi tablet tambah darah selama kehamilan
Ya 65 65%
Tidak 22 22%
Ya 62 95,4%
Tidak 3 4,6%
9. Pengetahuan bentuk tablet tambah darah yang tidak bisa digunakan lagi
Tahu 55 84%
Ya 48 48%
Tidak 36 36%
Ya 46 95,8%
Tidak 2 4,2%
Baik 37 77,1%
Kurang 11 22,9%
Ya 90 90%
Tidak 10 10%
Ada 11 11%
Ya 75 75%
Tidak 25 25%
Pada tabel 7 untuk farmasi dan pengobatan obat tradisional keluarga di Dusun Pana
dan Dusun Pangrara untuk penyimpanan obat tradisional 41%, penggunaan
17
antiseptic tanpa resep 58%, pengetahuan obat yang sudah tidak bisa digunakan
64%, kebiasaan mengonsumsi jamu 31% dan yang tahu efek samping dari obat
tradisonal hanya 16% dari 100 KK yang didata. Pada konsumsi obat tambah darah
selama kehamilan yang didata dari 1 tahun terakhir sebanyak 65% dan 13% yang
tidak mengonsumsi karena dari 100 KK terdapat 13 KK yang hidup sendiri dan
berstatus duda. Untuk komponen konsumsi asam folat sebanyak 48%, tidak
mengonsumsi 36% dan selebihnya ada yang sama sekali tidak mengetahui asam
folat dan KK yang hidup sendiri maupun berstatus duda. Komponen pengobatan
keluarga untuk keluarga yang sakit 90% mendapatkan perawatan, kepemilikan kotak
P3K dan isinya hanya 11% dari 100 KK dan pengetahuan tentang masa kadaluarsa
obat sebanyak 75%.
Ya 58 58%
Tidak 42 42%
Ya 58 58%
Tidak 42 42%
18
Ya 39 39%
Tidak 61 61%
Pada tabel 8 untuk kesehatan Gigi dan Mulut di Dusun Pana dan Dusun Pangrara
58% memiliki masalah gigi dan mulut sedangkan yang mendapatkan perawatan dan
pengobatan 39% dari 100 KK yang didata.
i. Kesehatan Reproduksi
Tabel 9
Kesehatan Reproduksi di Desa Pana 1 Kecamatan Alla
Kabupatan Enrekang Tahun 2019 (n=100 KK)
NO Kesehatan Reproduksi F %
Alat/Cara KB
Ya 45 45%
Tidak 55 55%
Ya 30 66,6%
Tidak 15 33,3%
Ya 15 33,3%
Tidak 30 66,6%
Ya 5 5%
Tidak 95 95%
5. Pemeriksaan kehamilan
Ya 5 100%
Tidak
19
Ya 5 100%
Tidak
7. Ibu mendapatkan TT
Ya 5 100%
Tidak
Ya 15 100%
Tidak
Ya 15 100%
Tidak
Ibu Menyusui
Ya 12 12%
Tidak 88 88%
Ya 11 91,7%
Tidak 1 8,3%
Ya 11 91,7%
Tidak 1 8,3%
Pada tabel 9 untuk Kesehatan Reproduksi di Dusun Pana dan Dusun Pangrara 45%
merupakan pasangan usia subur, 66,6% memakai KB dari jumlah pasangan usia
subur dan 33,3% yang menggunakan KB cara alami. Ibu hamil dalam keluarga
sebanyak 5% dari 100 KK dan 100% melakukan pemeriksaan kehamilan, konsumsi
pil zat besi, dan mendapatkan TT. Persalinan yang dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan yaitu 100% untuk persalinan yang didata selama 1 tahun terakhir 1 dan
dibantu oleh dokter/bidan/tenaga kesehatan. Untuk ibu menyusui terdapat 12%
menyusui dari 100 KK yang didata, dan pemberian ASI ekslusif serta pemberian
obat bila bayi sakit yaitu 91,7% dari jumlah ibu menyusui.
20
j. Kesehatan Anak dan Imunisasi
Tabel 10
Kesehatan Anak dan Imunisasi di Desa Pana 1 Kecamatan Alla
Kabupaten Enrekang Tahun 2019 (n= 100 KK)
Ya 28 78%
Tidak 1 2,7%
Ya 28 78%
Tidak 1 2,7%
3. Kepemilikan KMS
Ya 28 78%
Tidak 1 2,7%
Ya 26 72%
Tidak 2 5,5%
Pada tabel 10 untuk kesehatan anak dan imunisasi di Dusun Pana dan Dusun
Pangrara 78% anak mendapatkan imunisasi lengkap, penimbangan ke posyandu
dan kepemilikan KMS dari balita yang didata. Untuk kapsul vitamin A sejumlah 72%
dari jumlah balita yang didata.
21
NO Pertanyaan F %
Perilaku Hygine
Ya 77 77%
Tidak 23 33%
Ya 97 97%
Tidak 3 3%
Ya 98 98%
Tidak 2 2%
Penggunaan Tembakau
Ya 59 59%
Tidak 41 41%
Ya 50 84,7%
Tidak 9 15,3%
Ya 96 96%
Tidak 4 4%
Perlaku konsumsi
7. buah-buahan segar
Ya 90 90%
Tidak 10 10%
8. Sayur-sayuran
Ya 99 99%
Tidak 1 1%
22
NO Pertanyaan F %
9. Makanan/minuman manis
Ya 77 77%
Tidak 23 23%
Ya 74 74%
Tidak 26 26%
Ya 69 69%
Tidak 31 31%
Ya 83 83%
Tidak 17 17%
Ya 90 90%
Tidak 10 10%
Ya 79 79%
Tidak 21 21%
Ya 73 73%
Tidak 27 27%
Layanan fisioterapi
Ya 15 15%
Tidak 85 85%
Ya 10 10%
23
NO Pertanyaan F %
Tidak 5 5%
Ya 3 3%
Tidak 12 12%
Pada tabel 11 untuk pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga di Dusun Pana dan
Dusun Pangrara terdapat 77% yang melakukan CTPS, 97% buang air besar di
jamban dan 98% sikat gigi setiap dari dari 100 KK yang didata. Pada penggunaan
tembakau 59% ada anggota keluarga yang merokok, 84,7% memiliki kebiasaan
merokok di dalam rumah dari jumlah ada keluarga yang merokok dan 100% KK
setuju dengan kawasan tanpa rokok. Pada perilaku konsumsi 90% mengonsumsi
buah dan menggunakan bumbu penyedap, 99% mengonsumsi sayuran, 69-83%
mengonsumsi makanan berlemak, makanan asin, dan makanan dan minuman
manis. 79% mengonsumsi kopi dan 73% yang mengonsumsi makanan olahan dari
tepung (mie instant) dari 100 KK yang didata.
l. Pembiayaan Kesehatan
Tabel 12
Pembiayaan Kesehatan Keluarga di Desa Pana 1 Kecamatan Alla
Kabupatan Enrekang Tahun 2019 (n=100 KK)
Ya 88 88%
Tidak 12 12%
Jamkesmas 42 47,7%
24
Jamkesda
NO INDIKATOR F %
Ya 45 45%
Tidak 55 55%
Ya 15 100%
Tidak
Ya 28 78%
Tidak 1 2,7%
Ya 11 91,7%
Tidak 1 8,3%
Ya 28 78%
Tidak 1 2,7%
25
Ya
Tidak
Ya 24 80%
Tidak 6 20%
Ya 1 100%
Tidak
Ya 41 41%
Tidak 59 59%
Ya 75 75%
Tidak 25 25%
Ya 95 95%
Tidak 5 5%
Ya 92 92%
Tidak 8 8%
Pada tabel 13 Rekap hasil survey keluarga sehat Dusun Pana dan Dusun Pangrara
merupakan kesimpulan dari tabel 1-12. Keluarga yang mengikuti KB 45% dari 100
KK, ibu bersalin di fasilitas kesehatan 100%. Bayi mendapatkan imunisasi lengkap
dan pemantauan pertumbuhan balita sebanyak 78% dari jumlah balita yang didata,
pemberian ASI Eksklusif 91,7% dari jumlah ibu menyusui. Untuk penderita
hipertensi 80% berobat secara teratur, penderita gangguan jiwa 100% berobat
secara teratur, tidak ada anggota keluarga yang merokok sebanyak 41%, seluruh
ART menggunakan JKN sebanyak 75%, mempunyai saranan air bersih 95% dan
ART menggunakan WC sebanyak 92%.
26
No Masalah Kesehatan/Diagnosa Komunitas ,Keluarga dan Individu
1. Masalah Kesehatan KK
1. ISPA
2. Hipertensi
4. Rematik
6. Perilaku Konsumsi
7. Asi Eksklusif
5. ISPA
Komunitas
2. Pengelolahan
limbah cair / SPAL
27
3. Kurangnya
kesadaran untuk
sarapan sebelum
berangkat ke
sekolah
4. Hipertensi
5. ISPA
6. Kurangnya
pengetahuan
masyarakat tentang
pemanfaatan obat
tradisional
7. Kurangnya
pengetahuan
masyarakat tentang
pengelolahan
sampah yang baik
8. PHBS
Keluarga/Individu
1. ISPA
2. Hipertensi
4. Rematik
5. Penggunaan obat
tanpa resep
6. Perilaku konsumsi
7. Asi Eksklusif
8. Pemanfaatan
tanaman TOGA di
halaman rumah
Pembobotan :
28
3. Cukup C = Potensial untuk pendidikan kesehatan
4. Tinggi D = Minat masyarakat
5. Sangat Tinggi E = Mendukung program pemerintah
F = Lokasi terjangkau
G = Waktu/lamanya intervensi terjangkau
H = Fasilitas kesehatan tersedia
I = Sumber daya terjangkau
J = Sumber daya tersedia
D. Rencana Intervensi Kesehatan
1. Keluarga/Individu
a. Konseling
1) Tujuan
Meningkatkan pengetahuan keluarga sasaran tentang kesehatan
lingkungan
Meningkatkan pengetahuan keluarga sasaran tentang Hipertensi
Meningkatkan pengetahuan keluarga sasaran tentang diet Rendah
Garam
Meningkatkan pengetahuan keluarga sasaran tentang Rematik dan
diet Rendah Purin
Meningkatkan pengetahuan keluarga sasaran tentang Demam
Thypoid
2) Sasaran
Keempat keluarga prioritas
3) Waktu
Kegiatan konseling dilaksanakan selama 2 hari, mulai tangal 27
februari s/d
28 Februari 2019
4) Tempat
Di rumah masing-masing keluarga prioritas
5) Dana
-
29
b. Pemeriksaan Kesehatan
1) Tujuan
Melakukan pengujuran Antropometri
Melakukan pemeriksaan keadaan umum dan tanda-tanda vital
2) Sasaran
Keempat keluarga prioritas
3) Waktu
Kegiatan akan dilaksanakan selama 2 hari, mulai tangal 27 Februari
s/d 28 Februari 2019
4) Tempat
Di rumah masing-masing keluarga prioritas
5) Dana
-
2. Komunitas
a. Penyuluhan
1) Tujuan
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
menyikat gigi yang baik dan benar
Meningkatkan lingkungan yang bersih dan sehat
Meningkatkan kesedaran untuk sarapan sebelum beraktifitas
Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ISPA
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengelolahan
obat tradisional
Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan,
tanda dan gejala serta pengobatan Hipertensi
Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan,
tanda dan gejala serta pengobatan ISPA
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengelolahan
sampah yang baik
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang PHBS
2) Sasaran
Siswa SD
30
Masyarakat umum
3) Waktu
Kegiatan penyuluhan akan dilaksanakan selama 1 hari, pada tanggal
28 Februari 2019 Tempat :
SDN 113 PANA
POSKESDES PANA
4) Dana
Keutuhan dana sebesar Rp.50.000
b. Pengukuran Antropometri
c. Kerjabakti
d. Senam Lansia
31
E. POA
MASALAH JURUSAN
KESEHATAN/DIAGNOSA RENCANA YANG
NO TUJUAN SASARAN WAKTU TEMPAT DANA PJ
KOMUNITAS, KELUARGA KEGIATAN BERKOLAB
.
DAN INDIVIDU ORASI
MASALAH KESEHATAN KK PRIORITAS
Nama klien: Ny. S
a. Meningkatkan -
Umur: 57 thn pemahaman a. Intervensi Keperawat
masyarakat keperawa an
Masalah : tentang tan - Gizi
hipertensi b. Konseling - Farmasi
a. Hipertensi b. Meningkatkan
b. Kurangnya pengetahuan
pengetahuan tentang
keluarga tentang pencegahan, tanda
penyakit dan Keluarga Selasa, 26 Rumah Rp
1 hipertensi dan
gejala dan Ny.S Februari 2019 Responden -
pengobatannya. pengobatan
c. Kurangnya Hipertensi
pengetahuan c. Meningkatkan
klien tentang pengetahuan
diet hipertensi tentang diet
hipertensi
32
Nama klien: Tn. G a. Meningkatkan
pengetahuan -
Umur: 64Thn tentang Keperawat
pencegahan, tanda an
Masalah: dan - Farmasi
gejala dan - Kesehatan
a. ISPA pengobatan
b. Klien mengeluh ISPA
sering batuk dan b. Memberikan Lingkungan
kadang merasa pemahaman
sesak tentang dampak
c. Kurangnya lanjut dari
pengetahuan batuk yang bisa
keluarga tentang berujung
penyakit ISPA pada penurunan
d. Pencahayaan kesadaran a. Intervensi
Keluarga Tn. Rabu, 27 Rumah Rp
2 pada siang hari hingga kematian
G Februari 2019 Responden -
tidak memadai c. Meningkatkan Fisioterapi
(perlu pengetahuan b. Konseling
penerangan tentang
lampu) pentingnya dan
e. Kurangnya dampak
pengetahuan pencahayaan yang
klien tentang cukup
makanan didalam rumah
pantangan bagi d. Meningkatkan
penderita ISPA pengetahuan
f. Kurangnya tentang
pengetahuan makanan
klien tentang pantangan bagi
pengobatan penderita ISPA
ISPA
33
Nama klien: Tn. S
a. Meningkatkan -
Umur: 47 thn pengetahuan Keperawat
tentang rematik dan an
Masalah: cara pencegahannya - Farmasi
b. Mencegah - Fisioterapi
1. Rematik terjadinya rematik
2. Nyeri saat kembali
beraktivitas c. Meningkatkan
3. Sulit pengetahuan
menggerakkan keluarga tentang Keluarga Tn. Kamis, 28 Rumah Rp
3 ektremitas
pengobatan rematik S Februari 2019 Responden -
bawah Konseling
4. Kurangnya
Pengetahuan
klien tentang
penyakitnya
5. Kurangnya
pengetahuan
keluarga tentang
pengobatan
Rematik
4 Nama klien: Tn. M Keluarga Tn. Jumat, 1 Maret Rumah Rp
M 2019 Responden - -
Umur: 13Thn a. Meningkatkan Konseling Keperawat
pengetahuan an
Masalah: tentang - Kesehatan
demam thypoid.
1. Demam b. Meningkatkan
Thypoid pengetahuan Lingkungan
2. Klien sering tentang - Farmasi
mengalami PHBS - Analis
demam pada d. Meningkatkan Kesehatan
34
malam hari pengetahuan
3. Klien tentang
mengalami pengobatan
muntah dengan demam
frekuensi 3-4x / thypoid
hari
4. Klien sulit
makan
5. Berat badan
klien dibawah
normal
6. Pengetahuan
keluarga klien
tentang
penyakitnya
masih kurang
MASALAH KESEHATAN KOMUNITAS PRIORITAS
Meningkatkan
Kurangnya pengetahuan pengetahuan -
SDN 113
tentang cara menyikat tentang pentingnya Murid SDN Kamis, 28 Keperawat
1 PANA Nur Indah
gigi yang baik dan benar menyikat gigi yang Penyuluhan 113 Pana Februari 2019 an Gigi
dan makanan yang dapat baik dan benar Rp
merusak gigi -
Meningkatkan
Kurangnya masyarakat
lingkungan - Kesehatan
yang memiliki SPAL dan
yang bersih dan Kamis, 28 Poskesdes Nur Abdi Lingkungan
2 tempat pembuangan Penyuluhan Masyarakat
sehat Februari 2019 Pana Fauziah
sampah
Rp
-
3 Kurangnya kesadaran Meningkatkan Penyuluhan Murid SDN Kamis, 27 SDN 113 PANA Rp Rahayu
untuk sarapan sebelum kesadaran 113 Pana Februari 2019 - - Gizi
berangkat kesekolah untuk sarapan
35
sebelum
beraktifitas
Meningkatkan
Banyaknya masyarakat pemahaman -
Kamis, 28 Poskesdes
4 yang menderita masyarakat tentang Penyuluhan Masyarakat Kardewa Keperawat
Februari 2019 Pana
Hipertensi hipertensi Rp an
- - Farmasi
36
Kesehatan
Mengetahui,
37
F. PELAKSANAAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
1. MMD 1
Kegiatan MMD 1 dilaksankan pada hari Sabtu, 23 Februari 2019 di kantor
desa Pana dan dibuka secara resmi oleh kepala Dusun Kalape sekaligus
mewakili kepala Desa Pana yang dihadiri 12 orang warga diantaranya
Petugas Puskesmas Sudu, Petuga Poskesdes, Kepala Waibutu. Pada
kegiatan ini dipaparkan kepada warga mengenai presentase hasil rekap
dari data survey 100 KK, 4 KK prioritas, masalah kesehatan dan program
kerja.
2. MMD 2
Kegiatan MMD 2 dilaksanakan pada hari Minggu, 3 Maret 2019 di Kantor
Desa Pana dan dihadiri 14 warga Desa diantaranya Petuga Puskesmas
Sudu dan Kepala Dusun Waibutu. Pada kegiatan ini dipaparkan kepada
warga mengenai implementasi dan hasil intervensi terhadap 4 KK prioritas.
38
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
1. Tempat dan Waktu
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Desa Pana Kecamatan Alla
Kabupaten Enrekang yang dilaksanakan selama 21 hari mulai tanggal 17
Februari – 9 Maret 2019
2. Jenis Kegiatan
a. Pengumpulan data dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 18 Februari
– 20 Februari 2019
b. Identifikasi masyarakat baik keluarga maupun individu yang berisiko dan
terkena masalah kesehatan, analisis situasi, prioritas masalah dan
perencanaan model intervensi (POA) dilakukan selama 2 hari mulai
tanggal 25-26 Februari 2019
c. Pelakasanaan MMD 1 (Musyawarah Masyarakat Desa) berlangsung
selama 1 hari tanggal 23 Februari 2019
B. Faktor Penghambat dan Penunjang dalam Pelaksanaan Kegiatan
1. Penghambat
a. Jarak antara dusun cukup jauh sehingga menghambat dalam proses
kegiatan survey dan intervensi
b. Kurangnya akses (transportasi) untuk menuju dusun yang lain
c. Kurangnya kesempatan untuk bertemu dengan warga disebabkan karena
profesi warga yang mayoritas petani.
d. Antuasias masyarakat kurang berpartisipasi akan kegiatan yang
dilakukan
2. Penunjang
a. Kondisi desa yang aman dan nyaman
39
C. Rencana Tindak Lanjut
1. Kami berusaha untuk mendata rumah warga walaupun jaraknya jauh untuk
melakukan kegiatan survey dan intervensi KK
2. Meskipun akses (transposrtasi) terbatas kami berusaha bagaimanapun
caranya untuk sampai ke tujuan (meminjam motor tetangga, motor dinas dan
menyewa mobil desa) menuju lokasi untuk melakukan kegiatan dan
menjalankan program kerja seperti kerja bakti, senam, penyuluhan PHBS,
cara menyikat gigi dengan baik dan benar, dan intervensi KK.
3. Kita sebisa mungkin mencari waktu luang atau membuat kontrak waktu
kepada warga kapann mempunyai waktu untuk bisa dilakukan kegiatan
survey dan intervensi KK
40
PENUTUP
Akhir kata, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuannya dalam penyusunan laporan proyek akhir ini.Semoga
laporan proyek akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
41
LAMPIRAN
a. Peta Wilayah
b. Dokumen
- Daftar hadir
1. Junarti
2. Kardewa
3. Karlina Sari
4. Irma Dama
Yanti
5. Fitrah Mustari
6. Nurhidyatni
Bastian
7. Nur Indah
8. Juaria
Sudirman
9. Miftahul
Jannah
11. Muh.Akbar
Rezki M
42
13. Rahayu
14. Hardiyanti
Hamnas
- Struktur organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
DESA PANA 1
KECAMATAN ALLA
KABUPATEN ENREKANG
KOORDINATOR DESA
SEKERTARIS BENDAHARA
ANGGOTA
43
c. Dokumentasi proses pelaksanaan kegiatan
1. Survey data / pengumpulan data
44
2. MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA 1 (MMD 1)
45
3. INTERVENSI / IMPLEMENTASI
46
4. PENYULUHAN SDN 113 PANA
47
5. PENYULUHAN MASYARAKAT DI POSKESDES PANA
48
6. MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA 2 (MMD 2)
49