POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN DENPASAR PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI JURUSAN GIZI 2023 LAPORAN SELF REFLEKSI MINI
A. Nilai dan Etik Kolaborasi Interprofesional
Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar atau yang sering disebut dengan PolKesDen adalah institusi pendidikan tinggi kesehatan di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI yang menyelenggarakan program pendidikan Diploma III, Sarjana Terapan, dan Profesi. Setiap tahunnya, Poltekkes Kemenkes Denpasar melaksanakan KKN IPE yang diikuti oleh mahasiswa semester akhir sebagai peserta dan dosen pembimbing institusi sebagai pendamping mahasiswa. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan memberikan pengalaman belajar dan bekerja kepada para mahasiswa tentang penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi di luar kampus. Mahasiswa belajar mengaitkan antara akademik dan tatanan komunitas praktis bagi pemecahan permasalahan keluarga agar mampu memberdayakan dirinya untuk menolong diri mereka sendiri (to help people to help themselves). Bagi masyarakat sebagai wilayah dan sasaran pengabdian masyarakat perguruan tinggi. Interprofessional Education (IPE) merupakan salah satu bentuk pembelajaran bagi mahasiswa untuk berkoordinasi diantara berbagai profesi dalam kegiatan mengatasi suatu masalah. Center dari penerapan kegiatan IPE (Interprofessional Education) yaitu pasien/ klien/ komunitas. KKN IPE ini diikuti oleh 570 mahasiswa semester akhir yang berasal dari Jurusan Keperawatan, Jurusan Kebidanan, Jurusan Teknologi Laboraturium Laboratorium Medis, Jurusan Gizi, Jurusan Kesehatan Lingkungan, dan Jurusan Kesehatan Gigi dengan rincian mahasiswa Diploma Tiga sebanyak 354 orang dan mahasiswa Sarjana Terapan sebanyak 216 orang. Mahasiswa peserta KKN IPE dibagi menjadi 25 kelompok dengan tiap kelompok terdiri dari 22 - 23 mahasiswa (yang terdiri dari enam jurusan) dan didampingi dengan 115 dosen pembimbing. Penempatan KKN IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar tahun 2023 berada di 25 wilayah berkelanjutan (desa binaan) Poltekkes Kemenkes Denpasar yang berada di tiga kabupaten/kota di Provinsi Bali meliputi Kabupaten Buleleng, Klungkung dan Bangli. KKN IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar tahun 2023 memiliki entry point keluarga dengan ibu hamil, balita, remaja usia >17 tahun atau calon pengantin, dengan fokus pada promotif dan preventif stunting tanpa mengabaikan masalah kesehatan lainnya yang ditemui di keluarga. Setiap kelompok ditugaskan untuk mencari dan mengelola tiga keluarga binaan sesuai dengan entry point yang ditetapkan serta pada pembekalan telah dibahas pengorganisasian selama KKN IPE, tugas-tugas, dan batasan- batasan dari masing-masing profesi sebagai upaya melancarkan dalam berkolaborasi di lapangan. Pelaksaan KKN IPE tahun 2023 dilaksanakan secara luring. Bersama anggota kelompok 17 KKN IPE Desa Bondalem sudah melaksanakan diskusi terkait hal-hal tersebut dan sepakat untuk tetap mempertahankan kerahasiaan dalam memberikan pelayanan kesehatan berbasis tim, tetap menghargai keluarga, memperhatikan perbedaan budaya dan perbedaan individu yang dimiliki oleh keluarga binaan dan tim antar profesi. Selama menjalankan kegiatan KKN IPE, kami sekelompok sudah menerapkan kode etik sesuai masing- masing profesi, keluarga binaan, dan individu di dalam keluarga. Sehingga kegiatan yang kami lakukan seminimal mungkin tidak melanggar aturan dan kode etik. Kegiatan KKN pun bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang dibuat oleh kelompok dengan berkolaborasi sesuai dengan masing-masing bidang serta menghargai keluarga, individu, dan profesi lain.
B. Peran dan Tanggung Jawab Interprofesional
Pendidikan Interprofesional bertujuan untuk menghasilkan kolaborasi tim praktisi kesehatan yang baik dalam pelayanan kesehatan. Interprofessional Education atau yang dalam bahasa Indonesia berarti Pendidikan Interprofesional adalah model atau kurikulum pendidikan yang diterapkan untuk mencapai target kesehatan yang sesuai dengan Millenium. Masing-masing profesi dalam KKN IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar tahun 2023 memiliki peran dan tanggung jawabnya. Dalam kegiatan ini semua profesi mengatasi permasalahan yang ditemukan, kemudian dari masing-masing profesi memberikan solusi dan rencana kegiatan yang akan dilakukan dengan profesi lainnya. Walaupun kegiatan KKN IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar tahun 2023 berfokus pada ibu hamil balita, remaja usia >17 tahun atau calon pengantin, namun kegiatan ini harus melibatkan semua profesi atau jurusan yang ada di lingkungan Poltekkes Kemenkes Denpasar. Sebelum melakukan pengkajian kepada keluarga binaan, kami memperkenalkan diri, menjelaskan peran profesi kami, dan tujuan melakukan pengkajian pada keluarga binaan. Setelah kami selesai melakukan pengkajian pada keluarga binaan, kami menganalisis masalah yang ada pada keluarga binaan sesuai kompetensi masing-masing profesi dan dilanjutkan dengan berdiskusi merencanakan intervensi atau upaya untuk meningkatkan kesehatan. Masing- masing profesi memberikan usulan-usulan terkait pemecahan masalah yang ditemukan sesuai dengan masing-masing bidang profesi. Ketika seluruh profesi sudah memberikan rencana kegiatan lalu kami rangkum untuk memudahkan dalam membuat media-media edukasi agar kegiatan implementasi mudah untuk dipahami keluarga binaan dan individu dalam keluarga. Pada saat memberikan intervensi, kami yang berasal dari enam jurusan atau profesi secara bergantian membina keluarga binaan sesuai dengan kesepakatan waktu dengan media edukasi yang telah masing-masing profesi persiapkan sebelumnya. Kami dengan antarprofesi tetap menerapkan peran dan tanggung jawab masing-masing bidang profesi lain agar terwujudnya keluarga tangguh stunting. C. Komunikasi Interprofesional Penerapan sistem Interprofesional education (IPE) ini nantinya diharapkan berbagai profesi yang bergerak di bidang kesehatan mampu menumbuhkan kemampuan antarprofesi, mampu merancang hasil dalam pembelajaran sehingga menghasilkan kemampuan berkolaborasi, meningkatkan praktik pada masing-masing profesi dengan cara mengaktifkan peningkatan praktik kerja sehingga dapat saling melengkapi. Komunikasi merupakan komponen utama penentu keberhasilan kegiatan berkelompok seperti KKN IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar tahun 2023 ini. Komunikasi yang buruk akan berdampak pada kelompok itu sendiri dan kegiatan yang akan dilaksanakan nanti. Dengan adanya komunikasi yang baik antar profesi di kelompok, maka akan memperlancar kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Saya di kelompok 17 KKN IPE Desa Bondalem serta anggota kelompok yang lain selalu berusaha untuk menjaga komunikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman dan anggota kelompok yang lain juga mendengarkan dengan baik serta bertanya jika ada informasi yang kurang jelas. Media komunikasi yang paling sering kami gunakan di kelompok yaitu media sosial WA Grup dan Zoom Meeting. Selama kegiatan seperti bimbingan dengan dosen pembimbing, semua profesi baik Jurusan Keperawatan, Jurusan Kebidanan, Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Jurusan Gizi, Jurusan Kesehatan Lingkungan, dan Jurusan Kesehatan Gigi aktif mengemukakan pendapat, usulan, kritik dan saran untuk kegiatan yang akan kami kerjakan. Kami juga menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh seluruh profesi. Saya mendapatkan pengetahuan baru, saling bertukar informasi, dan ide-ide pemikiran dari anggota kelompok profesi lain. Saya dan anggota kelompok juga belajar menerapkan materi pendidikan kesehatan secara sederhana menggunakan kalimat yang mudah dimengerti oleh keluarga. D. Bekerja dalam Tim KKN IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar tahun 2022 merupakan kegiatan kolaborasi atau gabungan dari enam jurusan yang ada di lingkungan Poltekkes Kemenkes Denpasar yang terdiri dari mahasiswa semester akhir dengan pendamping dosen di masing- masing jurusan. Kegiatan ini akan berjalan dengan lancar jika semua anggota kelompok bekerja sama dalam tim. Kerja sama dalam tim menjadi hal penting setelah komunikasi. Setiap anggota kelompok harus memiliki kontribusi maksimal dalam setiap proses untuk mencapai tujuan bersama. Berdasarkan pandangan saya, antaranggota Kelompok 17 KKN IPE Desa Bondalem telah mampu menunjukan kerja sama dalam tim sebagai upaya mewujudkan tujuan dari KKN IPE ini, sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat terjadi pula atas bantuan para pembimbing institusi dan pembimbing lapangan yang selalu memberikan kritik dan saran serta motivasi membangun agar Kelompok 17 KKN IPE Desa Bondalem dapat bekerja sama dalam menyelesaikan KKN IPE sesuai target yang telah ditetapkan oleh Poltekkes Kemenkes Denpasar.