(PENELITIAN DESKRIPTIF)
Oleh
YUYENSI
2019.A.10.0831
(PENELITIAN DESKRIPTIF)
Oleh
YUYENSI
NIM : 2019.A.10.0831
i
SURAT PERNYATAAN
KEASLIAN PROPOSAL/KTI DAN BEBAS PLAGIASI
(YUYENSI )
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nim : 2019.A.10.0831
Pembimbing
Meyska Widyandini,SST.M.Tr.Keb
iii
HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI
Nim : 2019.A.10.0831
PANITIA PENGUJI :
Mengetahui,
iv
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL
PANITIA PENGUJI :
Mengetahui,
v
MOTTO
Di balik keberhasilan ku saat ini
Ada kedua orang tua dan
keluarga kecilku Yang selalu tidak
putus dalam mendo”a kan ku
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
vii
INTISARI
Latar Belakang : Seks pranikah banyak terjai dikalangan remaja, seks bebas
pada awalnya bisa terjadi karena seseorang mengalami pemaksaan ataupun
pemerkosaan dan dampak dari pacaran. Akibat yang di tanggung terus menerus
melakukan seks bebas adalah kehamilan tidak diinginkan, aborsi, tekanan
psikologi, Kehamilan Resiko Tinggi dan pernikahan secara dadakan atau married
by accidental.
Tujuan Umum : Penelitan ini adalah untuk Mengetahui Bagaimanakah Tingkat
Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perilaku Seks Pranikah Di SMA 10
Kelurahan Petuk Katimpun Wilayah Kerja Puskesmas Jekan Raya Palangka
Raya tahun 2022
Metode : Jenis penelitian ini adalah Deskriptif dengan populasi dan sampel
sebanyak 34 responen dengan menggunakan teknik total sampling,instrument
yang digunakan adalah kuesioner , setelah ditabulasi data akan dianalisis melalui
editing,coding,scoring dan tabulating,penyajian data disajikan alam bentuk
diagram pie.
Hasil : Berdasarkan hasil penelitian dari 34 responden di SMA 10 Kelurahan
Petuk Katimpun Kota Palangka Raya Tentang Tingkat Pengetahuan remaja putri
tentang perilaku seks pranikah di SMA 10 Kelurahan Petuk Katimpun yang
dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2022 diperoleh hasil tentang pengertian
berpengetahuan kurang yaitu (59%),penyebab berpengetahuan kurang yaitu
(70%), dampak berpengetahuan kurang yaitu (47%),Upaya Perilaku Seks
Pranikah berpengetahuan kurang yaitu (59%).
Kesimpulan : Secara keseluruhan tingkat pengetahuan remaja putri tentang
perilaku seks pranikah di SMA 10 Kelurahan Petuk Katimpun Kota Palangka
Raya adalah kurang yaitu (91%) tentang Perilaku Seks Pranikah. Hal ini di
sebabkan oleh faktor usia responden yang rata-rata berusia <20 tahun. Maka
solusi nya adalah Ada baiknya pihak sekolah melakukan kerja sama dengan
tenaga kesehatan yang ada di lingkungan kelurahan petuk katimpun untuk
melakukan penyuluhan atau pendidikan kesehatan tentang Seks Pranikah
viii
ABSTRACT
Backround : Premarital sex occurs a lot among teenagers, free sex at first can
occur because someone experiences coercion or rape and the impact of dating.
The consequences of continuing to have free sex are unwanted pregnancies,
abortions, psychological pressure, high risk pregnancies and impromptu marriages
or married by accidental.
The purpose : of this research is to find out how the level of knowledge of young
women about premarital sex behavior in SMA 10 Petuk Katimpun Village, Jekan
Raya Palangka Raya Community Health Center in 2022.
Methods : This type of research is descriptive with a population and a sample of
34 respondents using a total sampling technique, the instrument used is a
questionnaire, after tabulating the data will be analyzed through editing, coding,
scoring and tabulating, the presentation of the data is presented in the form of a
pie chart.
The results : of this study obtained 43 respondents with the results of the
frequency distribution. The level of knowledge of respondents based on the
understanding of Premarital Sex Behavior in SMA 10 Petuk Katimpun Village,
Jekan Raya Palangka Raya Community Health Center 2022, of the 34 respondents
studied who had less knowledge, 20 respondents (59%).
Conclusion :Based on the results of the research that has been done, it can be
concluded that the Knowledge of Class 10 Students about Premarital Sex
Behavior is still lacking in knowledge. This is due to the lack of knowledge of
adolescents about premarital sexual behavior and the lack of student curiosity
about premarital sexual behavior. So the solution is for the school to work
together with health workers in the Petuk Katimpun sub-district to conduct health
education or counseling.
ix
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal ini.
Adapun penyusunan ini merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian
sidang Proposal dan melanjutkan penelitian pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Eka Harap Palangka Raya, dengan judul ”Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Perilaku Seks Pranikah Di SMA 10 Kelurahan Petuk Katimpun Wilayah
Kerja Puskesmas Jekan Raya Palangka Raya. Selama mengikuti pendidikan dan
terutama selama menyusun Proposal ini penulis telah banyak mendapat bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti menyampaikan rasa
terimakasih yang tak terhingga pada semua pihak yang telah memberi bantuan dan
dukungan kepada penulis. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada yang
terhormat :
1. Dr. dr. Andryansyah Arifin., MPH Sebagai Ketua Yayasan Eka Harap
Palangka Raya yang telah menyediakan sarana dan prasarana kepada penulis
dalam mengikuti pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap
Palangkaraya
2. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes Selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
3. Ibu Desi Kumala,SST.,M.Kes Selaku Ketua Prodi Diploma Tiga Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.
4. Ibu Meyska Widyandini,SST,M.Tr.Keb Selaku pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk memberi bimbingan dan memberikan
motivasi peneliti dalam penyusunan Proposal ini hingga selesai.
5. Ibu Rena Oki Alestari,SST,M.Tr.Keb Selaku Penguji yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberi bimbingan dan memberikan motivasi
peneliti dalam penyusunan Proposal ini hingga selesai
6. SMA 10 Petuk Ketimpun selaku tempat Penelitian yang telah bersedia
memberikan saya kesempatan dalam melakukan penyusunan Proposal ini.
x
7. Seluruh staff pengajar jurusan Diploma Tiga Kebidanan sekolah tinggi ilmu
kesehatan eka harap palangka raya yang telah memberikan bimbingan dan
ilmu pengetahuan selamaini.
8. Kepada kedua orang tua dan saudara-saudara saya yang selama ini telah
banyak memberikan dukungan baik secara materi, doa, nasehat, dan
senantiasa memotivasi saya dalam menyelesaikan proposal ini.
9. Kepada seluruh teman-teman jurusan Diploma Tiga Kebidanan dan semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan.Untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran, dan masukan lebih
lanjut untuk kesempurnaan penelitian ini semoga bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Hlm
HALAMAN SAMPUL DALAM................................................................... i
SURAT PERNYATAAN................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI PROPOSAL....................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL..................................................... v
MOTTO........................................................................................................... vi
LEMBAR PERSEMBAHAN......................................................................... vii
INTISARI........................................................................................................ viii
ABSTRACT..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR.................................................................................... x
DAFTAR ISI................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xv
LAMPIRAN.................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 3
1.3 Tujuan................................................................................................... 4
1.4 Manfaat................................................................................................. 4
xii
BAB IV HASIL AN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................... 27
4.2 Hasil Penelitian……………………………………………………… 30
4.3 Pembahasan…………………………………………………………. 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Hal
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
LAMPIRAN
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
melainkan layanan ini juga memiliki tujuan dan fungsi yang tentunya akan
menjadikan individu menjadi lebih baik. Beberapa metode yang biasa
digunakan untuk layanan informasi antara lain (1) Ceramah, Tanya Jawab
dan Diskusi (2) Media. Pelayanan bimbingan dan konseling sangat berperan
penting dalam hal ini dengan memberikan layanan informasi mengenai
kesehatan reproduksi pada remaja pria dan wanita yang sedang tumbuh
berkembang dapat memperoleh sumber informasi yang benar (Ningsih et
al., 2021). Berdasarkan latar belakang diatas, Peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian tentang Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang
Perilaku Seks Pranikah di SMA 10 Kelurahan Petuk Katimpun Wilayah
Kerja Puskesmas Jekan Raya Palangka Raya Tahun 2022.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka penulis membuat
rumusan masalah dalam penelitian “Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan
Remaja Putri Tentang Perilaku Seks Pranikah di SMA 10 Kelurahan Petuk
Katimpun Wilayah Kerja Puskesmas Jekan Raya Palangka Raya tahun
2022”
6
7
2.1.4.2 Usia
Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
bertambah usia dan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
pikirnya. Sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin banyak
(Budiman,dkk. 2014).
Usia terdiri dari :
1. Usia <20 tahun
2. Usia 20-35 tahun
3. Usia >35 tahun
Usia adalah umur yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat ia
akan beulang tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikr aqn bekerja. Dan dari segi
kepercayaan masyarakat yang lebih dewasa akan lebih dipercaya daripada
orang yang belum cukup tinggi tingkat kedewasaannya, hal ini sebagai
akibat ari pengalaman dan kematangan jiwanya .
2.1.4.3 Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu, baik
lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh
terhadap proses masuknya pengetahuan kedalam individu yang berada
dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal
balik ataupun tidak ada yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap
individu (Budiman,dkk.2014).
Menurut Notoatmodjo (dalam Wawan dan Dewi, 2010) Lingkungan
ialah seluruh kondisi yang ada sekitar manusia dan pengaruhnya dapat
mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu atau kelompok.
Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan
pengaruhnya yang dapat memengaruhi perkembangan dan perilaku orang
atau kelompok. Seseorang yang hidup dalam lingkungan yang berpikiran
luas maka pengetahuannya akan lebih baik daripada orang yang hidupnya
dilingkungan yang berpikir sempit Zulmiyetri, dan Nurhastuti, dkk (2019).
11
2.1.4.4 Pekerjaan
Lingkungan pekerjan dapat membuat seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Freksensi kesakitan dan kematian terkait erat dengan jenis pekerjaan
(Budiman Chandra, 2013 : 61).
Pekerjaan terdiri dari :
1. PNS
2. Swasta
3. Wiraswasta
4. Tidak bekerja
Menurut Zulmiyetri, dan Nurhastuti, dkk (2019) Pekerjaan adalah
serangkaian tugas atau kegiatan yang harus dilaksanakan atau diselesaikan
oleh seseorang sesuai dengan jabatan atau profesi masing-masing.status
pekerjaan yang rendah sring mempengaruhui tingkat pengetahan seseorang,
karena pekerjaan biasanya sebagai status social dimasyarakat.
2.1.4.5 Keahlian
Keahlian merupakan salah satu sumber pengetahuan yang bermanfaat.
Kini orang cenderung menerima asumsi-asumsi seorang ahli hanya bila dia
mendasarkan pernyataan-pernyataannya pada pengalaman atau sumber-
sumber pengetahuan lain yang dapat dipercayai (Nyoman Dantes, 2012 :
15).
2.1.4.6 Sumber Informasi
Informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang
mempunyai arti bagi si penerima atau mempunyai nilai nyata dan terasa
bagi keputusan saat ini atau keputusan mendatang, informasi yang datang
dari pengirim yang ditunjukkan kepada penerima pesan.
Sumber informasi dapat diperoleh dari :
1. Media cetak seperti buku, poster, dan majalah kesehatan
2. Keluarga
3. Teman
4. Tenaga kesehatan
12
Keterangan :
N = Nilai pengetahuan
Sp = Skor yang didapat
Sm = Skor tertinggi maksimum
Penilaian :
Jika Benar :1
Jika Salah :0
2.1.6 Katagori Pengetahuan
Menurut (Arikunta, 2013) Pengetahuan dibagi menjadi 3 katagori, yaitu :
1. Baik, bila subjek mampu menjawab dengan benar 76-100% dari seluruh
pertanyaan
2. Cukup, bila subjek mampu menjawab dengan benar 56-75% dari seluruh
pertanyaan
3. Kurang, bila subjek mampu menjawab dengan benar ≤ 55% dari seluruh
pertanyaan.
2.2 Konsep Dasar Remaja
2.2.1 Definisi Remaja
Menurut WHO dalam (Kemenkes, 2012) remaja adalah penduduk
dalam rentang usia 10-19 tahun, menurut Peraturan Menteri RI Nomor 25
tahun 2014, remaja adalah penduduk yang berada dalam rentang usia 10-18
tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah
(Infodatin Kemenkes RI, 2012).
Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual.
Sifat khas remaja mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai
petualangan dan tantangan serta cenderung berani menanggung risiko atas
perbuatannya tanpa didahului oleh pertimbangan yang matang. Apabila
keputusan yang diambil dalam menghadapi konflik tersebut tidak tepat,
mereka akan jatuh dalam perilaku berisiko dan mungkin harus menanggung
14
akibat jangka pendek dan jangka panjang dalam berbagai masalah kesehatan
fisik dan psikososial (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Kemenkes
RI, 2012).
Remaja dapat disimpulkan suatu kelompok potensial yang perlu
mendapat perhatian serius karena remaja dianggap sebagai kelompok yang
mempunyai risiko secara seksual maupun kesehatan reproduksi dimana
mereka memiliki rasa keingintahuan yang besar dan ingin mencoba sesuatu
yang baru.
2.2.2 Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan reproduksi remaja merupakan suatu kondisi sehat yang
menyangkut sistem, fungsi, dan proses reproduksi yang dimiliki oleh
remaja. Dibandingkan dengan dewasa, kesehatan reproduksi remaja lebih
rentan terhadap berbagai penyakit, terutama infeksi menular seksual (IMS)
dan dapatkan mengakibatkan tindakan yang tidak diinginkan seperti , Hamil
diluar nikah serta aborsi sampai kematian (Fadhlullah et al., 2019).
Kesehatan Reproduksi remaja adalah suatu keadaan sejahtera fisik,
mental, dan sosial secara utuh tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam suatu yang berkaitan dengan system reproduksi, fungsi dan
prosesnya (Matahari,ratu,2018).
Kesehatan Reproduksi remaja dapat disimpulkan yaitu suatu keadaan
sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan social yang
berkaitan dengan alat fungsi serta proses reproduksi.
2.3 Konsep Dasar Seks Pranikah
2.3.1 Definisi Seks Pra Nikah
Seks pra nikah menurut Djamba, 2013 dalam (Hapsari,anindya,2019)
pada dasarnya merupakan suatu aktivitas seksual yang dilakukan oleh
individu dengan orang lain sebelum menikah.
Perilaku seks pranikah merupakan salah satu masalah remaja yang
sedang menuju dewasa. Transisi sosial dan budaya yang mengakibatkan
remaja rentan terpengaruh dampak negatif. Hal ini disebabkan pada remaja
terkumpul berbagai faktor risiko seperti faktor perilaku, faktor biologis,
faktor lingkungan serta faktor budaya (Fadhlullah et al., 2019).
15
2.3.3.2 Aborsi
Kehamilan tidak diinginkan (KTD) pada remaja akan memberikan dampak
negatif baik dari segi fisik, psikologi, sosial, dan spiritual. Dampak dari
segi fisik akan membahayakan ibu maupun janin yang dikandungnya atau
ibu akan mencoba melakukan aborsi yang bisa berujung pada kematian.
2.3.4 Upaya Pencegahan Seks Pra Nikah
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah
kesehatan reproduksi remaja adalah dengan mengadakan pelayanan
kesehatan reproduksi remaja. Pelayanan kesehatan reproduksi remaja
bertujuan untuk (Infodatin, 2012):
2.3.4.1 Mencegah dan melindungi remaja dari perilaku seksual berisiko dan
perilaku berisiko lainnya yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan
reproduksi. Perilaku seksual berisiko antara lain seks pranikah yang dapat
berakhir pada kehamilan yang tidak diinginkan, perilaku seksual berganti-
ganti pasangan, aborsi tidak aman, dan perilaku berisiko tertular Infeksi
Menular Seksual (IMS) termasuk HIV. Perilaku berisiko lain yang dapat
berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi antara lain penyalahgunaan
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) dan perilaku gizi buruk
yang dapat menyebabkan masalah gizi khusus lainnya.
2.3.4.2 Mempersiapkan remaja untuk menjalani kehidupan reproduksi yang sehat
dan bertanggungjawab yang meliputi persiapan fisik, psikis, dan sosial
untuk menikah dan menjadi orang tua pada usia yang matang.
Menurut Kartikasari (2013), untuk mengintervensi masalah kehamilan
tidak diinginkan pada remaja, dilakukan strategi pendampingan remaja
dengan cara preventif, promotif, rehabilitasi, dan kuratif sebagai berikut
(Kartikasari, 2013):
1. Strategi Preventif
Strategi preventif yaitu suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah
yang sedang menjadi fokus, dalam hal ini adalah kasus kehamilan tidak
diinginkan. Dalam strategi preventif, persoalan kehamilan remaja dengan
melakukan promosi pencegahan kehamilan tidak diinginkan melalui berbagai
saluran komunikasi dan pendekatan. Saluran komunikasi dilakukan secara
17
Katagori Pengetahuan :
Baik : 76-100%
Keterangan: Cukup : 56-75%
= Diteliti Kurang: <56%
= Tidak di teliti
= Berhubungan
19
20
Populasi
Seluruh remaja putri di SMA 10 Kelurahan Petuk Katimpun
Kota Palangka Raya sebanyak 34 orang
Sampel
Seluruh remaja putri yang terdata di SMA 10 Kelurahan Petuk Katimpun
Kota Palangka Raya sebanyak 34 orang
Teknik Sampling
(Total sampling)
Desain Penelitian
Deskriptif
Pengumpulan data
Pengumpulan Data Menggunakan Kuisioner
Analisa Data
Analisis Data Editing, Cording, Scoring, Tabulating
Penyajian Hasil
Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram Dan Presentase
Katagori :
1) Baik: 76-100%
2) Cukup : 56%-75%
3) Kurang: <56%
22
Keterangan:
N = Total nilai
Sp = Skor yang didapat
Sm = Skor tertinggi maksimum
Berdasarkan hasil perhitungan, kemudian hasilnya di interpretasikan
dalam beberapa kategori menurut yaitu :
Kategori :
Baik: 76%-100%
Cukup : 56%-75%.
Kurangi Nilai : <56%.
3.6.2.4 Tabulating
Tabulasi merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar
dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan ditata untuk dianalisis dan
disajikan dalam tabel dan seterusnya dalam grafik (Lapau, Buchri,
2015:115). Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), tabulasi
adalah penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar untuk memudahkan
dalam pengamatan dan evaluasi
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti akan menyajikan hasil dan pembahasan dari
pengumpulan data yang dilakukan kepada siswa SMA 10 di Kelurahan Petuk
Katimpun Kota Palangka Raya pada tanggal 8 September 2022 tentang Tingkat
Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perilaku Seks Pranikah. Dari hasil
penelitian ini meliputi larakteristik tempat penelitian, data umum respondens
dan data khusus. Adapun data umum merupakan karakteristik subjek penelitian
yaitu data demografi dari siswa SMA 10 yang diteliti seperti umur, pernah
mendapatkan informasi dan sumber informasi. Sedangkan yang termasuk data
khusus yaitu tentang pengertian, penyebab, dampak dan upaya perilaku seks pra
nikah. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2022. Data diperoleh
dari pembagian kuesioner kepada 34 orang siswa.
4.1 Karakteristik Umum Lokasi Penelitian
27
28
yang termasuk dalam data khusus yaitu remaja putri yang di SMA 10 tentang
Perilaku seks Pranikah.
4.2.1 Data Umum
Setelah dilakukan penelitian di SMA 10 Kelurahan Petuk Katimpun
Kota Palangka Raya, maka didapatkan hasil penelitian yang diperoleh dengan
mengumpulkan data primer yang mencakup apakah pernah mendapat informasi
dan sumber informasi yang didapatkan dengan menyebarkan kuesioner pada 34
responden kemudian data akan ditampilkan dalam diagram pie dan narasi
sebagai berikut.
4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil penelitian Menggunakan kuesioner yang telah
diberikan pada 34 responden maka distribusi responden berdasarkan usia dapat
dilihat dalam diagram pie dibawah ini
4.3 Pembahasan
4.3.1 Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pengertian Perilaku
Seks Pranikah
Berdasarkan hasil penelitian diketahui diketahui dari 34
responden sebagian besar yang memiliki pengetahuan baik 0
respondens (0%) dan yang memiliki pengetahuan cukup 2 respondens
(6%) dan yang memiliki pengetahuan kurang 32 respondens ( 94%) dan
tentang pengertian Seks Pranikah
Berdasarkan teori menurut (Budiman, dkk.(2014)). Usia
mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
bertambah usia dan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
pikirnya. Sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin banyak.
Dewasa awal (20-30 tahun) merupakan massa dimana seseorang secara
maksimal mencapai prestasi yang memuaskan dalam belajar secara
mandiri, baik dari finansial, pekerjaan, hubungan social maupun
karirnya Pada massa dewasa awal ini kemampuan berpikir lebih realistis
dan jauh kedepan, berstrategi serta selalu bersemnagat untuk
berwawasan luas. (Budiman,dkk.(2014),
Berdasarkan hasil penelitian, tidak ditemukan kesenjangan antara
teori dan fakta karena dari hasil penelitian dari 34 responden sebagian
besar memiliki pengetahuan kurang yaitu 32 respondens ( 94%) tentang
pengertian Seks Pranikah karena mayoritas siswa berusia < 20 tahun
walaupun mereka belum mendapatkan informasi tentang perilaku seks
pranikah secara lengkap tetapi sebagian dari mereka masih memiliki
pengetahuan cukup hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman respondens
terhadap perilaku seks pranikah.
40
Oleh karena itu disarankan untuk siswa lebih ajktif dalam mencari
informasi seputar seks pranikah dari berbagai sumber informasi dan
berbagai referensi.
4.3.2 Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Penyebab Seks Pranikah
Berdasarkan hasil penelitian diketahui dari 34 responden sebagian
besar yang memiliki pengetahuan baik 4 respondens ( 12 %) dan yang
memiliki Pengetahuan Cukup yaitu sebesar 24 respondens ( 70%) dan
yang memiliki pengetahuan kurang 6 respondens (18%) tentang faktor
penyebab Perilaku Seks Pranikah.
Berdasarkan teori (Zulmiyetri, dan Nurhastuti, dkk (2019)), Sumber
informasi yaitu sumber informasi dan teknologi yang membutuhkan
informasi sekaligus menghasilkan informasi. Jika pengetahuan
berkembang sangat cepat maka informasi berkembang sangat cepat pula.
Adanya ledakan pengetahuan sebagai akibat perkembangan dalam bidang
ilmu dan pengetahuan, maka semakin banyak ilmu pengetahuan yang baru
bermunculan
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan kesenjangan antara teori dan
hasil penelitian dari 34 responden sebagian besar memiliki Pengetahuan
Cukup yaitu sebesar sebesar 24 respondens ( 70%) dan sebagian besar
responden tidak pernah mendapatkan informasi yaitu sebanyak 17
responden dengan presentase (50%) dan yang pernah mendpatkan
informasi 17 respondens dengan presentase (50%) walaupun sebagian
mayoritas belum mendapatkan informasi tentang seks pranikah secara
lengkap tetapi sebagian dari mereka sudah mendapatkan informasi tentang
penyebab perilaku seks pranikah walaupun tidak secara lengkap dan
bebarapa responden masih memiliki pengetahuan cukup dan baik hal ini
dikarenakan kurangnya rasa keingintahuan respondens untuk mengetahui
lebih dalam terhadap informasi yang diberkan oleh orang sekitarnya.
Oleh karena itu upaya yang harus dilakukan oleh siswa adalah
dengan mencari informs tentang perilaku seks pranikah dan aktif dalam
menacri sumber terpercaya dan referensi terbaru tentang perilaku seks
pranikah.
41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengumpulan data dari 34 responden di SMA 10
Kelurahan Petuk Katimpun Kota Palangka Raya Tentang Tingkat
Pengetahuan remaja putri tentang perilaku seks pranikah di SMA 10
Kelurahan Petuk Katimpun Kota Palangka Raya yang dilakukan pada tanggal
8 Agustus 2022 diperoleh kesimpulan berikut.
5.1.1 Berdasarkan hasil penelitian dari 34 responden di SMA 10 Kelurahan Petuk
Katimpun Tentang Tingkat Pengetahuan remaja putri tentang perilaku seks
pranikah di SMA 10 Kelurahan Petuk Katimpun Kota Palangka Raya yang
dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2022 diperoleh kesimpulan berdasarkan
pengertian Perilaku Seks Pranikah dari 34 respondens yang diteliti sebagian
besar yang memiliki pengetahuan kurang yaitu sebesar 20 responden (59%)
berdasarkan penyebab Perilaku Seks memiliki pengetahuan kurang yaitu
sebesar 24 responden (70%). berdasarkan Dampak Perilaku Seks yang
memiliki pengetahuan kurang yaitu sebesar 16 (47%). berdasarkan Upaya
Perilaku Seks Pranikah yang memiliki pengetahuan kurang yaitu sebesar 20
responden (59%).
5.1.2 Secara keseluruhan tingkat pengetahuan remaja putri tentang perilaku seks
pranikah di SMA 10 Kelurahan Petuk Katimpun adalah kurang yaitu 31
respondens (91%) tentang Perilaku Seks Pranikah. Hal ini di sebabkan oleh
faktor usia responden yang rata-rata berusia <20 tahun sedangkan pada usia
ini pola fikir responde masih labil dan perlu kematangan alam berfikir
sedangkan Semakin bertambah usia dan semakin berkembang pula daya
tangkap dan pola pikirnya. Sehingga pengetahuan yang diperolehnya
semakin banyak. Dewasa awal (20-30 tahun) merupakan massa dimana
seseorang secara maksimal mencapai prestasi yang memuaskan dalam belajar
secara mandiri, baik dari finansial, pekerjaan, hubungan social maupun
karirnya Pada massa dewasa awal ini kemampuan berpikir lebih realistis dan
jauh kedepan, berstrategi serta selalu bersemnagat untuk berwawasan luas
45
46
dan faktor lain yaitu faktor informasi yang responden dapatkan dan dari
mana sumber yang responden terima.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka dapat disarankan hal-hal
yang terkait dengan Pengetahuan remaja putri tentang Perilaku Seks
Pranikah sebagai berikut:
5.2.1 Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Teknologi Dengan dilakukannya penelitian ini hendaknya infromasi
yang didapatkan dapat menjadi sumber acuan untuk penelitian yang
akan dilaksanakan selanjutnya.
5.2.2 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa memperoleh pengetahuan serta menambah wawasan
pengetahuan dan sebagai acuan agar dapat menerapkan pelayanan
kebidanan khususnya pada kesehatan reproduksi remaja terutama
masalah tentang Perilaku Seks Pranikah
5.2.3 Tempat Penelitian
Sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan pelayanan kesehatan
reproduksi remaja putri khususnya terkait masalah tentang Perilaku Seks
Pranikah.
5.2.4 Akademik
Sebagai media referensi bagi peneliti selanjutnya yang nantinya
menggunakan konsep dan dasar penelitian yang sama.
47
DAFTAR PUSTAKA
Kepada
Yth................
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Yuyensi
Institusi : Mahasiswa Diploma Tiga Kebidanan STIKES Eka Harap
Palangka Raya
Sehubungan dengan dilakukannya penelitian dengan judul Tingkat
Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perilaku Seks Pranikah Di SMA 10
Kelurahan Petuk Katimpun Wilayah Kerja Puskesmas Jekan Raya Palangka Raya
untuk bersedia menjadi responden dalam penelitian ini dan berkenan untuk
mengisi lembar kuesioner yang disediakan. Dengan kerendahan hati saya, mohon
kesediaan anda untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Semua data
maupun informasi yang dikumpulkan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian. Jika bersedia untuk menjadi responden
mohon untuk menandatangani pernyataan kesediaan menjadi responden. Atas
perhatian dan kesediaannya, saya ucapkan terimakasih
Metrai 10000
(Ayu Wulandari)
Lampiran 2
Saya (Setuju / Tidak setuju*) untuk mengisi kuesioner yang diberikan peneliti.
Saya mengerti bahwa saya menjadi bagian dari peneliti yang setuju untuk
mengetahui tentang “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perilaku Seks
Pranikah Di SMA 10 Kelurahan Petuk Katimpun Wilayah Kerja Puskesmas
Jekan Raya Palangka Raya Tahun 2022” saya telah diberitahu jawaban terhadap
kuesioner tidak akan diberitahukan kepada siapapun. Partisipasi saya atau
penolakan saya untuk menjawab kuesioner ini tidak akan merugikan saya. Saya
mengerti bahwa tujuan penelitian ini akan sangat bermanfaat. Demikian secara
sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya bersedia berperan serta
dalam penelitian ini
Saksi Responden
(...........................) (..................................)
Peneliti
(..................................)
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERILAKU
SEKS PRANIKAH DI SMA 10 KELURAHAN PETUK KETIMPUN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKAN RAYA 2022
Tanggal Penelitian : …………………………………… (Di isi oleh Peneliti)
No Respondens : ……………………………………
A. Karakteristik
Data Umum
Umur :
Pernah Mendapatkan Informasi :
Pernah
Tidak Pernah
Bila Pernah dari manakah Mendapatkan Informasi :
Media Cetak
Media Elektronik
Lingkungan
Teman dan Keluarga
Pengalaman
TERIMAKASIH
KUNCI JAWABAN DAN KISI-KISI