Anda di halaman 1dari 11

MANUSKRIP

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA 30-50 TAHUN TENTANG


DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DI KELURAHAN PETUK
KETIMPUN
Anggresia Handriani *, Rena Oki Alestari, SST.,M.Tr.Keb **
SekolahTinggiIlmuKesehatanEkaHarapPalangkaRaya Prodi D III Kebidanan
Jln.Beliang No 110, Kec.Jekan Raya, Kota Palangka raya, Kalimantan Tengah
74874

Abstrak
Latar Belakang Kanker leher rahim (kanker serviks) adalah tumor ganas yang
tumbuh di dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel
pada puncak vagina)(Ahmad, 2020).kanker serviks cenderung terjadi pada
wanita.Deteksi dini kanker serviks adalah pemeriksaan untuk prakanker pada
perempuan yang berisiko mengidap kanker serviks. fenomena yang terjadi di
lapangan, dari 10 wanita usia 30-50 tahun semua tidak yang mau mengikuti
program deteksi dini kanker serviks, walaupun di Puskesmas setempat sudah
menjalankan program tersebut dan diketahui 8 (80%) diantaranya belum
mengetahui deteksi dini kanker serviks. Tujuanuntuk mengetahui tingkat
pengetahuan wanita usia 30-50 tahun tentang deteksi dini kanker serviksdi
Kelurahan Petuk Ketimpun.
Metode : Jenis penelitian ini adalah Deskriptif dengan sampel sebanyak 33
responen dengan menggunakan teknik Accidental Sampling, instrument yang
digunakan adalah kuesioner ,dan data diolah dalam bentuk diagram pie.
Hasil :Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Dari 33 responden sebanyak
3 responden (9%) berpengetahuan baik dan sebanyak 14 responens (42%)
bepengetahuan cukup dan sebanyak 16 responden (48%) berpengetahuan kurang.
Kesimpulan: Secara keseluruhan, tingkat pengetahuan wanita usia 30-50 tahun
tentang deteksi dini kanker serviks berada pada tingkat kurang. Menurut peneliti,
hal ini dikarenakan pendidikan, pekerjaan dan informasi yang kurang.
Berdasarkan hasil penelitian mayoritas responden berpendidikan SMP dan bekerja
sebagai IRT. Dimana kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi tingkat
pengetahuan,salah satu cara yang dapat di lakukan yaitu dengan tenaga kesehatan
memberikan penyuluhan berjadwal agar memperbaiki tingkat pengetahuan
khususnya pada wanita usia 30-50 tahun tentang deteksi dini kanker servik.

Kata kunci : Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 30-50 Tahun Tentang


Deteksi Dini Kanker Servik
ABSTRACT
Background : Cervical cancer (cervical cancer) is a malignant tumor that grows
in the cervix / cervix (the lowest part of the uterus attached to the top of the
vagina) (Ahmad, 2020). cervical cancer tends to occur in women. Early detection
of cervical cancer is an examination for pre-cancer in women who are at risk of
cervical cancer. a phenomenon that occurs in the field, from 10 women aged 30-
50 years all do not want to take part in the cervical cancer early detection
program, even though the local health center has run the program and it is known
that 8 (80%) of them do not know early detection of cervical cancer.Objectiveto
determine the level of knowledge of women aged 30-50 years about early
detection of cervical cancer in Petuk Ketimpun Village.
Methods: This type of research is descriptive with a sample of 33 respondents
using the Accidental Sampling technique, the instrument used is a questionnaire,
and the data is processed in the form of a pie chart.
Results: Based on the results of the study, it was found that from 33 respondents,
3 respondents (9%) had good knowledge and as many as 14 respondents (42%)
had sufficient knowledge and 16 respondents (48%) had less knowledge.
Conclusion: Overall, the level of knowledge of women aged 30-50 years about
early detection of cervical cancer is at a low level. According to researchers, this
is due to lack of education, employment and information. Based on the results of
the study, the majority of respondents had junior high school education and
worked as IRT. Where these two factors greatly affect the level of knowledge, one
way that can be done is by health workers providing scheduled counseling to
improve the level of knowledge, especially for women aged 30-50 years about
early detection of cervical cancer.

Keywords : Knowledge Level of Women Age 30-50 Years About Early


Detection of Cervical Cancer
PENDAHULUAN mengetahui deteksi dini kanker
serviks. Hal ini sejalan dengan
Kanker leher rahim (kanker serviks)
penelitian Emilia (2014) yang
adalah tumor ganas yang tumbuh di
menyatakan bahwa rendahnya
dalam leher rahim/serviks (bagian
cakupan deteksi dini kanker serviks
terendah dari rahim yang menempel
disebabkan kurangnya kesadaran
pada puncak vagina)(Ahmad,
perempuan dalam memeriksakan
2020).Menurut Surudani &
organ kesehatan reproduksi,
Welembuntu (2017), mengatakan
terbatasnya akses screening dan
sebanyak 80%-90% kanker serviks
pengobatan, takut menerima hasil tes,
cenderung terjadi pada wanita yang
malu memeriksakan diri, tingkat
berusia 30-55 tahun. Oleh karena itu,
ekonomi yang rendah, serta masih
deteksi dini kanker serviks sangat
banyak wanita di Indonesia yang
dianjurkan untuk kelompok wanita
kurang mendapat informasi dan
usia 30-50 tahun. Deteksi dini kanker
pelayanan terhadap penyakit kanker
serviks adalah pemeriksaan untuk
serviks.
prakanker pada perempuan yang
WHO (2021) menyebutkan
berisiko mengidap kanker serviks.
bahwa secara global kanker serviks
Terdapat tiga jenis tesyang saat ini
adalah kanker keempat paling umum
tersedia, diantaranya yaitu cara
terjadi pada wanita, dengan perkiraan
konvensional (Pap Smear) dan
604.127 kasus baru dan 341.831
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
kematian pada tahun 2020. Sekitar
(WHO, 2018). Diharapkan dengan
90% dari kasus baru dan kematian di
melakukan deteksi dini kanker serviks,
seluruh dunia pada tahun 2020 terjadi
wanita usiasubur dapat terhindar dari
di negara-negara berpenghasilan
keganasan kanker serviks. Namun,
rendah dan menengah (WHO,
fenomena yang terjadi di lapangan,
2021).Secara nasional, dari total
dari 10 wanita usia 30-50 tahunsemua
1.170.353 perempuan usia 30-50 tahun
tidak yang mau mengikuti program
sebanyak 12,2% telah menjalani
deteksi dini kanker serviks, walaupun
deteksi dinikanker leher rahim melalui
di Puskesmas setempat sudah
metode IVA dan telah ditemukan
menjalankan program tersebut dan
84.185IVA positif dengan angka
diketahui 8 (80%) diantaranya belum
kematian karena kanker serviks umum ditularkan melalui kontak
mencapai 57 orang per harinya(Profil seksual. Apabila seorang wanita telah
Kesehatan terinfeksi HPV (Human Papilloma
Indonesia,2019).Berdasarkan Profil Virus) dan tidak ditangani segera,
Kesehatan ProvinsiKalimantan Tengah maka akan menimbulkan dampak yang
Tahun 2019 dari total 743.771 cukup serius, salah satunya dapat
perempuan usia 30-50 tahun sebanyak menyebabkan pendarahan
4,7% telah menjalani deteksi pervaginam,komplikasi dan kematian.
dinikanker leher rahim melalui metode Kanker serviks berkembang
IVA(Profil Kesehatan Provinsi disebabkan oleh rendahnya cakupan
Kalimantan Tengah,2019). Kemudian, deteksi kanker servik, dimana
berdasarkan Profil Kesehatan berdasarkan data wanita usia 30-50
KotaPalangka Raya Tahun 2020, dari tahun yang mengikuti program deteksi
100.266 perempuan usia 30-50 tahun dini kanker serviks di Indonesia masih
hanya 171 (0,17%) yang melakukan kurang dari 50%. Hal ini disebabkan
deteksi dinikanker leher rahim melalui karena kurangnya pengetahuan wanita
metode IVA dan ditemukan 8 kasus usia 30-50 tahun tentang deteksi dini
IVA positif (Profil Kesehatan Kota kanker serviks dan bahaya kanker
Palangka Raya, 2020). Kemudian, serviks. Umumnya penderita kanker
berdasarkan hasil data studi serviks akan datang ketika sudah
pendahuluanyang dilakukan di stadium lanjut, hal ini karena kanker
Kelurahan Petuk Katimpun pada serviks biasanya tidak menimbulkan
tanggal 16 hingga 20 Maret tanda gejala awal yang jelas, tetapi
2022,terdapat 6 kasus (0,11%)kanker bisa disembuhkan jika ditemukan
serviks di Petuk Katimpun. secara dini dengan melakukan deteksi
Kanker serviks adalah kanker keempat dini (Benedikta, 2016).
yang paling umum pada Pemerintah Indonesia telah
wanita.Menurut World Health melakukan upaya pencegahan dan
Organization (2018), hampir semua pengendalian kanker yaitu dengan
kasus kankerserviks (99%) terkait melakukan deteksi dini kanker leher
dengan infeksi HPV (Human rahim pada wanita usia 30-50 tahun
Papillomaviruses), virus yang sangat dengan menggunakan metode IVA
(Inspeksi Visual Asam Asetat). Maka instrument yang digunakan adalah
demikian, salah satu peran yang dapat kuesioner
dilakukan petugas kesehatan terutama
bidan yaitu memberikan manejemen Hasil Penelitian
pelayanan kesehatan berupa promosi Pada bab ini peneliti akan menyajikan
dan edukasi untuk meningkatkan hasil dan pembahasan dari
pengetahuan wanita usia 30-50 tahun pengumpulan data yang dilakukan di
tentang deteksi dini kanker serviks, Kelurahan Petuk Katimpun pada
serta memotivasi keluarga untuk tanggal 5-17 September 2022 tentang
melakukan upaya pencegahan kanker Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 30-
serviks.Sosialisasi dilakukan sebelum 50 Tahun Tentang Deteksi Dini
pemeriksaan deteksi dini, dan Kanker Serviks di Kelurahan Petuk
dilakukan di tempat yang memadai Ketimpun. Data diperoleh melalui
untuk menyampaikan dengan jelas pemberian kuesioner untuk
seperti pemeriksaan deteksi dini, mengidentifikasi pengetahuan wanita
kegiatan posyandu, kegiatan posbindu, usia 30-50 tahun tentang deteksi dini
forum arisan, dan forum pengajian. kanker serviks di Kelurahan Petuk
Berdasarkan uraian latar belakang Ketimpun dengan jumlah
diatas, maka peneliti tertarik untuk respondennya sebanyak 33 orang yang
melakukan penelitian tentang: memenuhi kriteria, yaitu karakteristik
“Tingkat Pengetahuan Wanita Usia umum subjek penelitian dari suatu
30-50 Tahun tentang Deteksi Dini target populasi yang terjangkau dan
Kanker Serviks di Kelurahan Petuk akan diteliti. Data yang disajikan
Ketimpun terdiri dari 2 macam yaitu data umum
dan data khusus. Adapun data umum
Metode Penelitian yang merupakan karakteristik subjek
Dalam penelitian ini peneliti penelitian yaitu data demografi
menggunakan Jenis penelitian meliputi umur, pendidikan, pekerjaan,
Deskriptif dengan sampel sebanyak 33 dan sumber informasi. Sedangkan
responden dengan menggunakan yang termasuk dalam data khusus
teknik (Accidental sampling), yaitu Tingkat Pengetahuan Wanita
Usia 30-50 Tahun Tentang Deteksi
Dini Kanker Serviks di Kelurahan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 0
Petuk Ketimpun. responden (0%).

Tingkat pengetahuan wanita usia Tingkat pengetahuan wanita usia


30-50 tahun tentang pengertian 30-50 tahun tentang manfaat deteksi
deteksi dini kanker serviks dini kanker serviks

Dari diagram 4.8 diatas dapat


Dari diagram diatas dapat diketahui diketahui bahwa dari 33 responden,
bahwa dari 33 responden, yang yang memiliki tingkat pengetahuan
memiliki tingkat pengetahuan kurang kurang sebanyak 27 responden (82%),
tingkat pengetahuan baik sebanyak 6
sebanyak 25 responden (76%), tingkat responden (18%) dan tingkat
pengetahuan baik sebanyak 8 pengetahuan cukup sebanyak 0
responden (24%) dan tingkat responden (0%).
Tingkat pengetahuan wanita usia
pengetahuan cukup sebanyak 0
30-50 tahun tentang cara deteksi
responden (0%) dini kanker serviks
Tingkat pengetahuan wanita usia
30-50 tahun tentang tujuan deteksi
dini kanker serviks

Dari diagram dapat diketahui


bahwa dari 33 responden, yang
memiliki tingkat pengetahuan kurang
sebanyak 23 responden (70%), tingkat
Dari diatas dapat diketahui bahwa dari
pengetahuan baik sebanyak 10
33 responden, yang memiliki tingkat
responden (30%) dan tingkat
pengetahuan kurang sebanyak 27
pengetahuan cukup sebanyak 0
responden (82%), tingkat pengetahuan
responden (0%).
baik sebanyak 6 responden (18%) dan
responden (42%), tingkat
pengetahuan baik sebanyak 3
Tingkat pengetahuan wanita usia
30-50 tahun tentang metode deteksi responden (9%).
dini kanker serviks
Pengetahuan (Knowledge) merupakan
hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan,
terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui
pancaindera manusia, yakni indra
Dari diagram diatas dapat
penglihatan, pendengaran, penciuman,
diketahui bahwa dari 33 responden,
rasa dan raba. Sebagian besar
yang memiliki tingkat pengetahuan
pengetahuan manusia diperoleh
cukup sebanyak 14 responden (42%),
melalui mata dan telinga
tingkat pengetahuan kurang sebanyak
(Notoatmodjo, 2012). Pengetahuan
13 responden (39%) dan tingkat
(Knowledge) merupakan hasil
pengetahuan baik sebanyak 18
mengingat suatu hal, termasuk
responden (18%).
mengingat kembali kejadian yang

PEMBAHASAN pernah dialami baik secara sengaja

Tingkat pengetahuan wanita usia maupun tidak sengaja dan ini terjadi
30-50 tahun tentang deteksi dini setelah orang melakukan kontak atau
kanker serviks pengamatan terhadap suatu objek
tertentu (Wawan dan Dewi, 2013).
Kemudahan untuk memperoleh suatu
informasi dapat membantu
mempercepat seseorang untuk
memperoleh pengetahuan yang baru
Dari hasil keseluruhan yang telah
(Wawan dan Dewi, 2013).
dibahas dapat diketahui bahwa dari
Maka demikian, berdasarkan hasil
33 responden, yang memiliki tingkat
penelitian ada kesenjangan antara teori
pengetahuan kurang sebanyak 16
dan fakta Fakta di lapangan menunjuk
responden (49%), tingkat
kan semua responden yang
pengetahuan cukup sebanyak 14
mendapatkan informasi dari tenaga
kesehatan, namun tingkat pengetahuan dini kanker serviks adalah kurang
responden cukup tentang metode sebanyak 27 responden (82%).
deteksi dini kanker serviks. Hal ini 3) Tingkat pengetahuan wanita usia
dikarenakan kurangnya informasi yang 30-50 tahun tentang manfaat
lebih dalam lagi dari tenaga kesehatan deteksi dini kanker serviks adalah
dalam menyampaikan informasi atau kurang sebanyak 27 responden
wanita usia 30-50 tahun itu sendiri (82%).
yang kurang memahami apa yang 4) Tingkat pengetahuan wanita usia
sudah disampaikan. 30-50 tahun tentang cara deteksi
Diharapkan bagi tenaga kesehatan dini kanker serviks adalah kurang
dalam penyampaian informasi dapat sebanyak 23 responden (70%).
lebih menyederhanakan bahasa 5) Tingkat pengetahuan wanita usia
penyampaiannya agar semua wanita 30-50 tahun tentang metode
khususnya yangberusia 30-50 tahun deteksi dini kanker serviks adalah
dapat dengan mudah mengerti apa cukup sebanyak 14 responden
yang disampaikan (42%).
Secara keseluruhan, tingkat
Simpulan pengetahuan wanita usia 30-50 tahun
Berdasarkan hasil penelitian dan tentang deteksi dini kanker serviks
proses pengolahan data yang berada pada tingkat kurang. Menurut
dilaksanakan pada tanggal 5-17 peneliti, hal ini dikarenakan
September 2022 di Kelurahan Petuk pendidikan, pekerjaan dan informasi
Katimpun Palangka Raya disimpulkan yang kurang. Berdasarkan hasil
sebagai berikut: penelitian mayoritas responden
1) Tingkat pengetahuan wanita usia berpendidikan SMP dan bekerja
30-50 tahun tentang pengertian sebagai IRT. Dimana kedua faktor
deteksi dini kanker serviks adalah tersebut sangat mempengaruhi tingkat
kurang sebanyak 25 responden pengetahuan. Kemudian faktor
(76%). informasi yang kurang mendalam dari
2) Tingkat pengetahuan wanita usia petugas kesehatan setempat juga turut
30-50 tahun tentang tujuan deteksi menjadi faktor yang mempengaruhi
rendahnya pengetahuan responden Jurusan
tentang deteksi dini kanker serviks. Kebidanan.http://Repository.P
oltekkes-Denpasar.Ac.Id/5549/
Benedikta, K. 2016. Gambaran
Saran Dukungan Suami Terhadap
Diharapkan Bagi peneliti selanjutnya Deteksi Dini Kanker Serviks
Pada Pasangan Usia Subur di
diharapkan dapat menambah
RT I Dusun Ngasem Desa
pengetahuan dan wawasan dalam Timbulharjo Sewon Bantul
penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Yogyakarta. KTI.Prodi D-3
menambah pengalaman dalam bidang Kebidanan. Yogyakarta: STIKes
Jenderal Achmad Yani.
penelitian kebidanan khususnya tentang
Budiman, A. 2013. Kapita Selekta
deteksi dini kanker serviks. Kuesioner : Pengetahuan Dan
Sikap Dalam. Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Salemba
DAFTAR PUSTAKA
Medika.
Ahmad, M. 2020. Perilaku Darmawati. 2017. Hubungan
Pencegahan Kanker Serviks. Pengetahuan Ibu Tentang
Bandung : Media Sains Deteksi Dini Kanker Serviks
Indonesia. dengan Metode IVA (Inspeksi
Aini, N.N. 2020. Hubungan Dukungan Visual Asam Asetat) dengan
Keluarga Dengan Minat Motivasi Pemeriksaan IVA di
Melakukan Pemeriksaan Wilayah Kerja Puskesmas
Inspeksi Visual Dengan Asam Waetuno Kabupaten Wakatobi
Asetat (Iva) Dan Pap Smear Tahun 2017. Skripsi Prodi D-IV
Pada Wanita Usia Subur (WUS) Kebidanan. Kendari: Poltekes
di RW 04 Kelurahan Tanah Kali Kendari.
Kedinding Kenjeran Kota Darmawati. 2017. Kanker Serviks
Surabaya. Skripsi Fakultas Ilmu Wanita Usia Subur. Idea
Kesehatan. Surabaya: Nursing Journal.2017;1(1):9-13.
Universitas Muhammadiyah Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya.
Surabaya. 2020. Profil Kesehatan Kota
Ayu, P.C.W. 2018. Hubungan Palangka Raya 2020. Palangka
Wanita Usia Subur Tentang Raya: Dinkes Kota Palangka
Kanker Serviks Dengan Raya.
Frekuensi Pemeriksaan Pap Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Smear di Puskesmas I Tengah. 2019. Profil Kesehatan
Denpasar Utara Tahun Kalimantan Tengah 2019.
2018. Jurusan Kebidanan Palangka Raya: Dinkes Provinsi
Poltekkes Kemenkes Kalimantan Tengah.
Denpasar, Perpustakaan
Emilia, Ova Dkk., 2014. Bebas Masriadi S. 2016. Epidemiologi
Ancaman Kanker Serviks, Penyakit Tidak Menular.
Cetakan 1. Yogyakarta: Media Jakarta: CV. Trans Info Media.
Pressindo. Mesalina R, Sulung N, Nurhayati.
Hidayat, A. 2011. Metodologi 2019. Sosio Demografi
Penelitian Kesehatan, Jakarta : Perempuan Dalam Pemanfaatan
Rineka Cipta. Deteksi Dini Kanker Servik
Hurlock, Elizabeth B. 2011. Psikologi Metode IVA di Bukittinggi.
Perkembangan : Suatu Jurnal Human Care.
Pendekatan Sepanjang Rentang 2019;4(2):64-75.
Kehidupan. Jakarta : Erlangga. Notoatmodjo, S. 2018. Metodologi
Kemenkes RI. 2015. Buku Saku Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Pencegahan Kanker Leher Rineka Cipta.
Rahim &Kanker Payudara. Notoatmodjo, S. 2014. Promosi
Jakarta: Direktorat Pengendalian Kesehatan dan Perilaku
Penyakit Tidak Menular Kesehatan. Jakarta: Rineka
Departemen Kesehatan RI. Cipta.
Kementerian Kesehatan RI. 2019. Notoatmodjo, S. 2012. Pendidikan dan
Profil Kesehatan Indonesia Perilaku Kesehatan. Jakarta:
2019. Jakarta: Kemenkes RI. Rineka Cipta.
Kitchen, F. L., & Cox, C. M. 2021. Notoatmodjo, S. 2010. Promosi
Papanicolaou Smear. Statpearls Kesehatan Teori dan Aplikasi,
Publishing.https://Www.Ncbi.Nl Edisi Revisi. Jakarta: Rineka
m.Nih.Gov/Books/Nbk470165/ Cipta.
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi
Maharani, S.D. 2017. Gambaran Kesehatan dan Perilaku
Tingkat Pengetahuan Kesehatan, Edisi Revisi. Jakarta
Perempuan Usia Reproduktif : Rineka Cipta.
Tentang Deteksi Dini Kanker Nugroho Taufan, Indra Utama, B.
Serviks di Puskesmaspisangan 2014. Masalah Kesehatan
Ciputat Tangerang Selatan. Reproduksi Wanita,
Skripsi Prodi Ilmu Keperawatan. Cetakan 1. Yogyakarta : Nuha
Jakarta: Universitas Islam Medika.
Negeri Syarif Hidayatullah. Nursalam. 2013. Metodologi
Mamik. 2015. Metode Kualitatif. Penelitian Ilmu Keperawatan
Sidoarjo: Zifatama Publisher. (3rd Ed). Jakarta : Salemba
Marliana, Y. 2018. Akurasi Metode Medika.
Inspeksi Visual dengan Asam Nursalam. 2016. Metodologi
Asetat/Iva untuk Deteksi Dini Penelitian Ilmu Keperawatan
Kanker Leher Rahim. Jurnal (4th Ed). Jakarta : Salemba
Kesehatan Prima, 8(2), Pp. Medika.
1336–1344.
Nurwijaya, H, Andrijono, & Suheimi. Wawan, A & Dewi M. 2013. Teori
(2012). Cegah Dan dan Pengukuran Pengetahuan,
Deteksi Kanker Servik. Jakarta: Sikap, dan Perilaku Manusia.
PT. Gramedia. Cetakan II. Yogyakarta : Nuha
Rasjid, I. 2010. Deteksi Dini dan Medika.
Pencegahan Kanker Pada World Health Organization. 2018.
Wanita. Jakarta : Sagung Seto. Cervical Cancer. World Health
Silaban, V.F. 2022. Peran Survivor Organization.
Terhadap Pencegahan Kanker https://www.who.int/health-
Serviks. Medan: Unpri Press. topics/cervical-cancer#tab=tab_1
Subagja Hamid P. 2014. World Health Organization. 2021.
Gejala Kanker Serviks Dalam Cervical Cancer Fack Sheets.
Buku Waspada Kanker-Kanker. https://www.who.int/news-
Ganas Pembunuh Wanita. room/fact-sheets/detail/cervical-
Yogyakarta : Flashbooks. cancer. World Health
Surudani, C. J., & Welembuntu, M. Organization.
2017. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Wanita Usia
Subur Melakukan Deteksi Dini
Kanker Serviks. Jurnal Ilmiah
Sesebanua,1(2),33.http://Www.E
-
Journal.Polnustar.Ac.Id/Jis/Artic
le/View
Suwiyoga, I Ketut. 2012. Penanganan
Nyeri Pada Kanker
Serviks Stadium Lanjut. Jurnal
Studi Jender Srikandi, [S.L.],
Nov. 2012.
Tilong, A.D. 2012. Bebas Dari
Ancaman Kanker Serviks.
Jogjakarta : Flashbook.
Wahyuni, S. And R. P. Adiyasa. 2019.
Hubungan Dukungan Suami
dengan Partisipasi Mengikuti
Pemeriksaan Inspeksi Visual
Asam Asetat (IVA) Pada Wanita
Usia Subur di RW 04 Kelurahan
Terban Gondokusuman
Yogyakarta Tahun 2018. Jurnal
Kesehatan 6(2): 129-141.

Anda mungkin juga menyukai