Anda di halaman 1dari 12

MANUSKRIP

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI CAMPAK


PADA BAYI USIA 9 BULAN DI KELURAHAN PETUK KETIMPUN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKAN RAYA PALANGKA RAYA
Ayu Wulandari *, Meyska Widyandini, SST. M.Tr.Keb **
SekolahTinggiIlmuKesehatanEkaHarapPalangkaRaya Prodi D III Kebidanan
Jln.Beliang No 110, Kec.Jekan Raya, Kota Palangka raya, Kalimantan Tengah
74874
Email :

Abstrak
Latar Belakang : Latar Belakang : Imunisasi adalah suatu cara meningkatkan
kekebalan imun seseorang secara aktif terhadap suatu antigen sehingga nanti tidak
terjadi penyakit. Campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah
terjadinya penyakit campak pada bayi karena termasuk penyakit menular(Safitri
et al., 2021). Fenomena nyata yang terjadi saat ini di wilayah Kerja Puskesmas
Jekan Raya terutama Kelurahan Petuk Katimpun masih ada bayi yang tidak
mendapatkan imunisasi campak.Tujuan : Mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Imunisasi Campak Pada Bayi Usia 9 Bulan Di Kelurahan Petuk
Ketimpun Wilayah Kerja Puskesmas Jekan Raya Palangka Raya Tahun 2022
Metode : Deskriptif dengan populasi dan sampel sebanyak 36 responden dengan
menggunakan teknik Total sampling, instrument yang digunakan adalah
kuesioner , setelah ditabulasi data akan dianalisis melalui editing, coding, scoring
dan tabulating, penyajian data disajikan alam bentuk diagram pie.
Hasil : Berdasarkan hasil keseluruhan yang telah dibahas tentang imunisasi
campak berpengetahuan baik sebesar 8 (22%) berpengetahuan cukup sebesar
13(38%) berpengetahuan kurang sebesar yaitu 15 (44%).
Kesimpulan :Tingkat pengetahuan ibu tentang campak di kelurahan petuk
katimpun masih dalam kategori Kurang sebanyak 15 (44%). hal ini disebabkan
karena mayoritas responden berusia 20-35 tahun dan pendidikan responden SMP,
pekerjaan responden IRT hal ini ditegaskandari 36 responden mengatakan tidak
melakukan imunisasi dikarenakan takut dengan efek samping imunisasi dan
padajaman dahulu tidak imunisasi tetap sehat sehingga hal ini sangat
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.Maka solusi nya tenaga kesehatan
yaitu melakukan edukasi dan konseling tentang imunisasi campak dan lebih
sering melakukan pendekatan terhadap masyarakat dan selalu melibatkan Rukun
Tetangga dan pengurus masyarakat lainnya agar ikut peran dalam
memaksimalkan kegiatan kesehatan.
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Ibu, Imunisasi
ABSTRACT
Backround : Immunization is a way of actively increasing a person's immune
immunity against an antigen so that disease will not occur later. Measles is an
immunization used to prevent measles in infants because it is an infectious disease
(Safitri et al., 2021). A real phenomenon that is currently happening in the
working area of the Jekan Raya Health Center, especially the Petuk Katimpun
Village, is that there are still babies who do not get measles immunization.
The purpose : To determine the mother's level of knowledge about measles
immunization for infants aged 9 months in the Petuk Ketimpun village, the
working area of the Jekan Raya Public Health Center, Palangka Raya in 2022.
Methods :This type of research is descriptive with a population and sample of 36
respondents using total sampling technique, the instrument used is a
questionnaire, after tabulating the data will be analyzed through editing, coding,
scoring and tabulating, the presentation of the data is presented in the form of a
pie chart.
The results : Based on the overall results that have been discussed regarding
measles immunization, 8(22%) have sufficient knowledge, 13(38%) have less
knowledge, namely 15 (44%)
Conclusion : The level of knowledge of mothers about measles in the village of
Petuk Katimpun is still in the Less category as much as 15 (44%). This is because
the majority of respondents are aged 20-35 years and the education of the
respondents is junior high school, the work of IRT respondents is confirmed from
36 respondents who said they did not immunize because they were afraid of the
side effects of immunization and in the past they were not immunized to stay
healthy so this greatly affects the level of knowledge somebody. So the solution for
health workers is to provide education and counseling about measles
immunization and approach the community more often and always involve the
Neighborhood Association and other community administrators to take part in
maximizing health activities
Keywords : Knowledge Level, Mother, Immunization
PENDAHULUAN Supriatin 2019). Fenomena nyata yang
terjadi saat inidi wilayah Kerja
Imunisasi adalah suatu cara
Puskesmas Jekan Raya terutama
meningkatkan kekebalan imun
Kelurahan Petuk Katimpun masih ada
seseorang secara aktif terhadap suatu
bayi yang tidak mendapatkan
antigen sehingga nanti tidak terjadi
imunisasi campak. Hal ini disebabkan
penyakit. Campak merupakan
olehkurangnya pengetahuan ibu
imunisasi yang digunakan untuk
tentang pemberian imunisasi, efek
mencegah terjadinya penyakit campak
samping, jadwal pemberian imunisasi,
pada bayi karena termasuk penyakit
kepercayaan tentang manfaat
menular(Safitri et al., 2021).Pemberian
imunisasi dan adanya rumor yang
Imunisasi campak sangat penting
buruk tentang imunisasi serta
diperlukan demi memberikan
ketakutan akan efek samping
perlindungan, pencegahan, sekaligus
imunisasi.Berdasarkan survey
membangun kekebalan tubuh bayi
pendahuluan yang telah dilakukan
terhadap penyakit campak. Kemenkes
peneliti yang menghasilkan bahwa dari
RI (2019) menjelaskan bahwa cakupan
10 ibu 6 diantaranya tidak melakukan
imunisasi sangat erat kaitannya dengan
imunisasi campak karena takut engan
pengetahuan dan sikap keluarga
efk samping post imunisasi sedangkan
terhadap pemberian imunisasi untuk
2 ibu mengatakan tidak melakukan
mendapatkan imunisasi.Karena
imnisasi karena jaman dulu anak tidak
semakin tinggi pengetahuan orang tua
diimunisasi tetap sehat dan 2 lainnya
terhadap imunisasi maka semakin
mengatakan anaknya berstatus
tinggi pula angka cakupan
lengkap.
imunisasi.Pada kenyataannya penyakit
campak masih menjadi masalah Berdasarkan data SDKI yang terdapat
kesehatan, mengingat masih adanya di Profil Kesehatan Indonesia Tahun
kasus dan wabah campak di beberapa 2019 kasus suspek campak di
daerah di Indonesia (Riska Epina Indonesia terdapat 8.819 kasus, pada
Hayu 2019).Menjadi permasalahan Tahun 2020 menurun menjadi 3.382
besar saat ini dalam lingkungan kasuspada Tahun 2019 cakupan
masyarakat adalah pemberian imunisasi diinonesia campak
imunisasi dasar pada bayi (Eva 4.348.430 bayi (93,0%) dari total
4.675.206 bayi dan pada Tahun 2020 Lapangan di kelurahan petuk katimpun
cakupan imunisasi campak 4.007.742 pada bulan maret Tahun 2022 data
bayi (86,2%) dari total 4.648.746 bayi yang mendapatkan imunisasi
bayi.Berdasarkan Profil Dinas campak berjumlah 8 bayi yang berusia
Kesehatan Kalimantan Tengah Tahun 9 bulan dan yang tidak mendapatkan
2019 kasus suspek campak terdapat imunisasi campak sebanyak 15 bayi.
123 kasus,dan pada Tahun 2020 kasus Bayi yang mendapatkan imunisasi
suspek campak menurun menjadi86 lengkap berjumlah 16 bayi ( 34,7%),
kasus. Dan Tahun 2019 di Kalimantan bayi yang tidak mendapatkan
Tengah cakupan imunisasi campak imunisasi lengkap berjumlah 21
45.956 bayi (87,4%) dari total 53.561 (45,6%) dan bayi yang tidak pernah
bayi. Pada Tahu 2020 cakupan mendapatkan imunisasi berjumlah 9
imunisasi 44.667 bayi (86,3%) dari bayi (19,5%).
total 51.813 bayi.Berdasarkan Profil
Penyakit campak masih menjadi
Kesehatan Palangka Raya Tahun 2019
masalah kesehatan, mengingat masih
Kasus Suspek Campak terdapat 24
adanya kasus dan wabah campak di
kasus dan pada Tahun 2020 Kasus
beberapa daerah di Indonesia (Riska
Suspek Campak meningkat menjadi 53
Epina Hayu.2019).Campak merupakan
kasus. Menurut profil kesehatan Kota
salah satu penyakit PD3I yang
Palangka Raya Tahun 2019 Cakupan
disebabkan oleh virus campak. Kasus
Imunisasi Campak 5.171 bayi (96,6%)
campak sebagian besar menyerang
dari total 5.349 bayi. Pada Tahun 2020
anak-anak dan bayi, penularan dapat
Cakupan Imunisasi Campak 4.558
terjadi melalui udara yang telah
bayi(87,70%) dari total 5.197 bayi.
terkontaminasi oleh sekret orang yang
Puskesmas Jekan Raya kota palangka
telah terinfeksi.Campak dinyatakan
Raya Tahun 2019 Cakupan imunisasi
sebagai KLB apabila terdapat 5 atau
campak sebanyak 293 bayi (94,52%)
lebih kasus klinis dalam waktu 4
dari total 310 bayi, pada tahun
minggu berturut-turut yang terjadi
2020Cakupan imunisasi campak
secara mengelompok dan dibuktikan
terjadi penurunan yaitu sebanyak 123
adanya hubungan
bayi (68,3%) dari total 183
epidemiologis.(Islami et al.,
bayi.Berasarkan Data Praktik Kerja
2021).Campak dapat mengkibatkan
Penyakit komplikasi terdapatdampak Metode Penelitian
lainya adalah terjadinya Virus campak Dalam penelitian ini peneliti
dapat menyerang sistem pernapasan menggunakan Jenis penelitian
dan sistem kekebalan, sehingga anak Deskriptif dengan sampel sebanyak 36
menjadi rentan terhadap berbagai responden dengan menggunakan
infeksi penyakit lainnya(IDAI, 2017). teknik (Total sampling), instrument
yang digunakan adalah kuesioner
Upaya bidan yang dapat dilakukan
untuk menurunkan angka kesakitan
Hasil Penelitian
dan kematian akibat penyakit campak
Pada bab ini peneliti akan menyajikan
adalah dengan cara pemberian
hasil dan pembahasan dari
imunisasi campak berdasarkan
pengumpulan data yang dilakukan
program imunisasi nasional yang
kepadaibu yang memiliki Bayi Usia9-
wajib diberikan pada bayi usia 9-12
12 Bulan di Kelurahan Petuk
bulan dan lanjutkan campak booster
Ketimpun Wilayah Kerja Puskesmas
usia 24 bulan, serta meningkatkan
Jekan Raya Palangka Raya pada
perbaikan kewaspadaan ini terhadap
tanggal 23 September 2022 tentang
kasus campak yaitu petugas lebih
Ibu Tentang Imunisasi Campak Pada
cepat menangkap adanya peningkatan
Bayi Usia 9 Bulan Di Petuk Ketimpun
kasus dan kecepatan dalam mendeteksi
Wilayah Kerja Puskesmas Jekan Raya
kasus ditindaklanjuti dengan upaya
Palangka Raya. Dari hasil penelitian
penanggulangan antara lain melalui
ini meliputi karakteristik tempat
kempanye campak rubella (MR) setiap
penelitian, data umum respondens dan
bulan Agustus dan September.Upaya
data khusus. Adapun data umum
lainya yaitu dengan kerjasama antara
merupakan karakteristik subjek
insitusi dalam memberikan
penelitian yaitu data demografi dari
penyuluhan tentang imunisasi,
kepadaibu yang memiliki Bayi Usia9-
terutama imunisasi campak sehingga
12 Bulan yang diteliti seperti umur,
dapat menghindari terjadinya penyakit
pekerjaan ,pendidikan, pernah
campak di kelurahan petuk katimpun
mendapatkan informasi dan sumber
dan untuk meningkatkan tingginya
informasi dan alas an tidak melakukan
angka imunisasi dasar lengkap di
imunisasi. Sedangkan yang termasuk
kelurahan petuk katimpun
data khusus yaitu tentang pengertian, 31%) dan yang memiliki pengetahuan
kontra indikasi, waktu pemberian, efek cukup9 responden (25%) dan yang
samping, penanganan Penelitian ini memiliki pengetahuan kurang 11
dilakukan pada tanggal 23 September responden ( 31 %) tentang Kontra
2022. Data diperoleh dari pembagian Indikasi Campak
kuesioner kepada 36 orang ibu.
Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Waktu dan Pemberian
Distribusi Tingkat Pengetahuan ibu Imunisasi Campak
Tentang Pengertian imunisasi
Campak

Dari diagram pie yang tersaji diatas


dapat diketahui dari 36 responden
Diagram pie diatas menyatakan yang memiliki tingkat pengetahuan baik
memiliki pengetahuan baik 11 yaitu sebesar 16 responden (44%)
memiliki pengetahuan cukup 10
responden ( 31%) dan yang memiliki responden (28%) memiliki
pengetahuan cukup 16 responden pengetahuan kurang10 responden
(44%) dan yang memiliki pengetahuan (28%) tentang waktu dan pemberian
imunisasi campak
baik 9 responden (25%) tentang
pengertian Imunisasi Campak Distribusi Tingkat Pengetahuan
Distribusi Tingkat Pengetahuan ibuTentang Efek Samping
Pengetahuan Ibu Tentang Kontra pemberian imunisasi campak
Indikasi Imunisasi Campak

Hasil diagram pie diatas Hasil distribusi tingkat

menunjukan dari 36 responden pengetahuan yang terdapat pada

sebagian besar memiliki Pengetahuan diagram pie diatas yaituresponden

baik yaitu sebesar 11 responden ( yangberpengetahuan baik yaitu


10(28%) yang pengetahuan cukup (22%) berpengetahuan cukup
yaitu 16(44%) dan yang memiliki sebesar 13 (38%) berpengetahuan
pengetahuan kurang10(28%) tentang kurang sebesar yaitu 15 (44%).
efek samping pemberian imunisasi
campak PEMBAHASAN
Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Tentang Penanganan Efek Samping
Imunisasi Campak Secara
Pemberian Imunisasi Campak
Keseluruhan
Dari hasil keseluruhan yang telah
dibahas tentang imunisasi campak
yaitu dari 36 responden memiliki
berpengetahuan kurang sebesar yaitu
15 (44%).
Data distribusi tentang penanganan
efek samping imunisasi diatas Pengetahuan atau knowledge adalah
didapatkan hasil yaitu yang memiliki hasil penginderaan manusia atau
pengetahuan baiksebnyak 8 (22%) hasil tahu seseorang terhadap suatu
orang yang berpengetahuan cukup objek melalui pancaindra yang
sebanyak 14(39%) orang dan yang dimilikinya. Pancaindra manusia
memiliki pengetahuan kurang guna penginderaan terhadap objek
sebanyak 14(39%) orang. yakni penglihatan, pendengaran,
Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu penciuman, rasa dan perabaan. Pada
Tentang imunisasi Campak
waktu penginderaan untuk
menghasilkan pengetahuan tersebut
dipengaruhi oleh intensitas perhatian
dan persepsi terhadap objek
(Budiman & Agus, 2013).Faktor
yang mempengaruhi pengetahuan
antara lain : Menurut teori Budiman,
Hasil keseluruhan dari
dkk (2014) menyebutkan bahwa usia
pengetahuan responden tentang
mempengaruhi daya tangkap dan
imunisasi campak yang tersaji pada
pola pikir seseorang. Semakin
diagram pie diatas yaitu yang
bertambah usia maka semakin
berpengetahuan baik sebesar 8
berkembang pula daya tangkap dan formal, akan tetapi juga dapat
pola pikirnya, sehingga pengetahuan diperoleh pada pendidikan nonformal
yang diperoleh akan semakin banyak. sedangkan informasi yaitu Informasi
Dewasa awal (20-30 tahun) akan memberikan pengaruh pada
merupakan masa dimana seseorang pengetahuan seseorang. Meskipun
secara maksimal dalam belajar secara seseorang memiliki pendidikan yang
mandiri, baik dari finansial, rendah tetapi jika ia mendapatkan
pekerjaan,hubungan sosial maupun informasi yang baik dari berbagai
karirnya. Pada masa dewasa awal ini media misalnya TV, radio atau surat
kemampuan berpikir lebih realistis kabar maka hal itu akan dapat
dan jauh kedepan, berstrategi serta meningkatkan pengetahuan
selalu bersemnagat untuk seseorang (Notoatmodjo, 2012:114).
berwawasan luas.Sedangkan
Dari hasil keseluruhan yang telah
pekerjaan yaitu lingkungan pekerjan
dibahas tentang imunisasi campak
dapat membuat seseorang
tidak ditemukan kesenjangan antara
memperoleh pengalaman dan
teori dan fakta.karena darihasil
pengetahuan baik secara langsung
penelitian dari 36 responden
maupun tidak langsung. Freksensi
memiliki pengetahuan kuranghal ini
kesakitan dan kematian terkait erat
dapat dilihat dari beberapa faktor
dengan jenis pekerjaan (Budiman
penyebab pengetahuan responden
Chandra, 2013 : 61) dan pendidikan
yaitu berusia diatas 20 tahunusia
yaitu Pengetahuan sangat erat
mempengaruhi daya tangkap dan
kaitannya dengan pendidikan dimana
pola pikir seseorang. Semakin
diharapkan seseorang dengan
bertambah usia dan semakin
pendidikan tinggi, orang tersebut
berkembang pula daya tangkap dan
akan semakin luas pula
pola pikirnya. Sehingga pengetahuan
pengetahuannya. Namun, perlu
yang diperolehnya semakin banyak.
diterapakan bahwa seseorang yang
hal ini sangat mempengaruhi tingkat
berpendidikan rendah tidak berarti
pengetahuan ibu sehingga ibu
mutlak berpengatahuan rendah pula.
berpengetahuan baik, tetapi masih
Peningkatan pengetahuan tidak
ada responden yang berpengetahuan
mutlak diperoleh dari pendidikan
kurang dan mayoritas responden
berpendidikan SMP hal ini tingkat pengetahuan responden baik
mempengaruhi tingkat pengetahuan karena Pengetahuan sangat erat
sebab Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana
kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan
diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, orang tersebut
pendidikan tinggi, orang tersebut akan semakin luas pula. dan hasil
akan semakin luas pula penelitian lain juga didapatkan
pengetahuannya Seharusnya tingkat mayoritas responden telah
pengetahuan responden baik karena mendapatkan informasi dari
Pengetahuan sangat erat kaitannya penyuluhan kesehatan mana apabila
dengan pendidikan dimana responden telah mendapatkan
diharapkan seseorang dengan informasi maka pengetahuannya pun
pendidikan tinggi, orang tersebut baik juga hal ini sangat
akan semakin luas pula, sedangkan mempengaruhi tingkat pengetahuan
faktor lain yaitu seseorang, dan alasan respondentidak
mayoritasrespondenbekerja sebagai melakukan imunisasi dikarenakan
IRT padahal lingkungan pekerjan takut dengan efek samping imunisasi
dapat membuat seseorang dan dikarenakanjaman dahulu tidak
memperoleh pengalaman dan imunisasi tetap sehat sehingga hal ini
pengetahuan baik secara langsung sangat mempengaruhi tingkat
maupun tidak langsung. Padahal pengetahuan seseorang.
lingkungan pekerjan dapat membuat
Upaya yang dapat dilakukan
seseorang memperoleh pengalaman
seorang tenaga kesehatan yaitu
dan pengetahuan baik secara
melakukan edukasi dan konseling
langsung maupun tidak langsung, hal
tentang imunisasi campak dan lebih
ini mempengaruhi tingkat
sering melakukan pendekatan terhadap
pengetahuan sebab pengetahuan
masyarakat dan selalu melibatkan
sangat erat kaitannya dengan
Rukun Tetangga dan pengurus
pendidikan dimana diharapkan
masyarakat lainnya agar ikut peran
seseorang dengan pendidikan tinggi,
dalam memaksimalkan kegiatan
orang tersebut akan semakin luas
kesehatan
pula pengetahuannya Seharusnya
Simpulan takut dengan efek samping imunisasi
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan tidak melakukan imunisasi
dari 35 responden di di Puskesmas dikarenakan jaman dahulu tidak
Jekan Raya Kota Palangka Raya yang
imunisasi tetap sehat sehingga hal ini
dilakukan pada tanggal 23 September
2022 sampai diperoleh kesimpulan sangat mempengaruhi tingkat
berikut pengetahuan seseorang.
1. Berdasarkan hasil Tingkat
pengetahuan Ibu tentang
pengertian didapatkan hasil Saran
yaitu cukup 16 responden (44%) Diharapkan pada penelitian ini dapat
2. Berdasarkan hasil Tingkat
menambah wawasan dan pengetahuan
pengetahuan Ibu tentang kontra
Indikasi didapatkan hasil yaitu dalam penulisankarya tulis ilmiah
baik16responden ( 44%), serta dapat menambahkan
3. Berdasarkan hasil Tingkat pengalamandalam bidang penelitian
pengetahuanIbu tentang waktu
dan pemberian imunisasi mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu
didapatkan hasil yaitu baik 16 tentang imunisasi campak pada bayi
responden (44%) usia 9 Bulan dapat menerapkan ilmu
4. Berdasarkan hasil Tingkat
yang telah didapat selama pendidikan
pengetahuan Ibu tentang Efek
samping didapatkan hasil yaitu dan sebagai masukan untuk penelitian
cukup 16 responden (44%) selanjutnya
5. Berdasarkan hasil Tingkat
pengetahuan Ibu tentang
penanganan efek samping DAFTAR PUSTAKA
imunisasi campak didapatkan Addina Fitri Islami, Rosfita Rasyid,
hasil yaitu kurang dan cukup Husnil Kadri, Hubungan
engan masing-masing 14 Tingkat Pengetahuan Ibu
responden (38%) dengan Pemberian Imunisasi
Secara keseluruhan tingkat Dasar Campak di Kelurahan
pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Balai Gadang Wilayah Kerja
Puskesmas Air Dingin Kota
Campak adalah kurang 15 (44%) hal
Padang, Majalah Kedokteran
ini disebabkan karena mayoritas usia Andalas Vol. 44, , September
responden 20-35 tahun dan penelitina 2021
Ahmad, Jamludin. (2015). Metode
lain juga didapatkan bahwa dari 36
Penelitian Administrasi
responden mengatakan tidak Publik Teori dan
melakukan imunisasi dikarenakan Aplikasi.Yogyakarta : Gava
Media
Badara, Aris (2012).Analisis Wacana Ida Faridah, Astrinda Ayu Bidara,
Teori Metode dan Penerapan Pengaruh Tingkat
pada Wacana Media. Jakarta: Pengetahuan Sikap Dan
PT Fajar Interpratama Motivasi Ibu Terhadap
Mandiri. Pelaksanaan Imunisasi
Braptomo dan Agus joko (2016). Campak Dalam Pencegahan
Metodologi Riset Kesehatan. Campak Di Wilayah Kerja
Yogyakarta : CV Budi Puskesmas Gembor Tahun
Utama. 2019, Jurnal Kesehatan, Vol.
Budiman dan Agus Riyanto (2013). 7 Tahun 2018
Kapita Salekta Kuesioner Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Pengetahuan dan Sikap Pedoman Imunisasi Di
dalam Penelian Kesehatan. Indonesia. Edisi 6. Jakarta:
Jakarta : Salemba Medika IDAI; 2017
Eva Supriatin, 2019, Hubungan Kadji, Yulianto (2016). Metode
Pengetahuan Dan Dukungan Penelitian Ilmu Administrasi.
Keluarga Dengan Ketepatan Yogyakarta: Budi Utama
Waktu Pemberian Imunisasi Lapau, Buchri (2015). Metodologi
Campak Di Pasir Kaliki Penelitian Kebidanan
Bandung, Volume 3, No 1. Panduan Penulisan Protokol
Dwienda R,Octa,dkk.2012.Asuhan dan Laporan Hasil
kebidanan neonates, Penelitian. Jakarta : Yayasan
bayi/balita dan anak Pustaka Obor Indonesia.
prasekolah untuk bidan. Lia Indria Sari,SST.M.Kes.2020. Buku
Yogyakarta: Deepublish Ajar Imunisasi Bayi. Penerbit
Enterprise,Jubilee (2014). SPSS Untuk : Media Sains Indinesia
Pemula. Jakarta: PT Elex Mariana, D.,2020. Hubungan Jumlah
Media Komputindo. Insersi DenganKejadian
Faradilla Safitri dkk, Pengaruh Phlebitis Pada Pasien Anak
Pengetahuan dan Sikap Ibu Di Rumah Sakit Umum
Terhadap Pemenuhan Daerah Kota Kendari.
Imunisasi Campak Lanjutan Meihartati,Tuti,dkk.2019.1000 hari
di Masa Pandemi Covid-19 pertama kehidupan.
Pada Balita di Wilayah Kerja Yogyakarta: Deepublish
Puskesmas Cot Ba’u Kota Ni Made Rai Riastini, I Made Sutarga.
Sabang, Journal of Healthcare Gambaran Epidemiologi
Technology and Medicine Kejadian Campak Di
Vol. 7 Oktober 2021 Kabupaten Badung Provinsi
Hastono, Sutanto Priyo (2016). Bali Tahun 2014-2019 Arc.
Analisa Data Pada Bidang Com. Health Vol. 8,April
Kesehatan. Jakarta : PT Raja 2021
Grafindo Persada.
Nursalam. 2016. Konsep dan
Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Notoatmodjo., 2018. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta
: PT Rineka cipta
Oktavia,Nova.2015.Sistmatika
Penulisan Karya
Ilmiah.Yogyakarta:
Deepublish
Riska Epina HayuEvaluasi dan
implementasi sistem
surveilans campak di
kabupaten magelang provinsi
jawa tengah,Jurnal Ilmu
Kesehatan Masyarakat,
Volume 8, Nomor 2, Tahun
2019
Siti N.J., Febi Sukma., dan Hamidah,
(2017). Asuhan Kebidanan
Pada Neonatus, Bayi, Balita
dan Anak Pra Sekolah.
Fakultas Kedokteran dan
Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian
Kuantitatif. Bandung:
Alfabeta
Sujarweni, V. Wiratna (2014). Metode
Penelitian Lengkap Praktik
dan Mudah di Pahami.
Yogyakarta : PT Pustaka
Baru
Wibowo, Adik (2014). Metode
Penelitian Praktis Bidang
Kesehatan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
WHO, (2014). World Health Statistics
2014

Anda mungkin juga menyukai