php/jsm
113
Jurnal Surya Medika (JSM), Vol 8 No 2, Agustus 2022, Page 112 – 126 p-ISSN: 2460-7266; e-ISSN: 2655-2051
39 orang dan yang tidak mendapatkan imunisasi menular penyebab berbagai komplikasi, penyakit ini
lengkap berjumlah 16 orang. Berdasarkan hasil survei banyak terjadi pada bayi berpotensi menyebabkan
di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kereng Bangkirai wabah dan kejadian serta menyebabkan kematian
dengan mewawancarai 8 ibu di wilayah Posyandu karena infeksi virus paramixovirus yang sangat menular
Kutum Mekar yang sedang mengantar anaknya untuk di (Ranuh,2009).
imunisasi pada tanggal 17 Oktober 2018, 6 ibu Tenaga kesehatan memiliki peran yang penting untuk
mengatakan kurang mengetahui manfaat pemberian membantu ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan
imunisasi, 2 orang ibu mengatakan mengetahui manfaat menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan
pemberian imunisasi pada bayi walaupun tidak perkembangan bayinya yaitu dengan cara preventif dan
mengetahui lebih rinci. promotif. Perawat melakukan pencegahan seperti
Faktor yang berhubungan dengan rendahnya cakupan melakukan imunisasi terhadap bayi untuk membantu
imunisasi disebabkan faktor usia, pendidikan, meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan mencegah
penghasilan, ketersediaan waktu ibu. Sedangkan terjadinya penyakit serta gangguan kesehatan.
menurut Ranuh (2009) faktor yang mempengaruhi Sedangkan promotif, perawat memberikan sosialisasi
rendahnya cakupan imunisasi adalah pengetahuan dan atau promosi kesehatan tentangnya pentingnya
kesadaran ibu. Pengetahuan ibu yang kurang tentang mengetahui, memahami imunisasi dasar lengkap,
imunisasi dan rendahnya kesadaran ibu membawa menganjurkan atau mengajak orang tua ikut serta
anaknya ke Posyandu atau Puskesmas juga dalam pemberian imunisasi. Diharapkan ibu mau
menyebabkan rendahnya cakupan imunisasi. Salah satu membawa bayinya untuk imunisasi karena imunisasi
penyebab ibu tidak mau anaknya di imunisasi adalah merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi
karena takut anaknya sakit dan ada pula yang merasa terhadap berbagai kuman yang masuk. Berdasarkan
bahwa imunisasi tidak perlukan untuk bayinya, kurang latar belakang di atas peneliti tertarik untuk meneliti
informasi atau penjelasan dari petugas kesehatan “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pentingnya
tentang manfaat imunisasi, serta hambatan lainya Imunisasi Pada Bayi Terhadap Tingkat Pengetahuan
(Ranuh dkk, 2009). Pemberian imunisasi pada bayi Dan Sikap Ibu Di Posyandu Kutum Mekar Wilayah
bertujuan agar tubuh kebal terhadap penyakit tertentu, Kerja UPT Puskesmas Kereng Bangkirai Palangka
kekebalan tubuh juga dapat dipengaruhi oleh beberapa Raya.”
faktor diantaranya terdapat tingginya kadar antibodi
pada saat dilakukan imunisasi, karena itu vaksin sengaja METODOLOGI
diberikan secara bertahap karena mengikuti
Desain penelitian menggunakan desain pre
kemampuan dari bayi untuk menerima vaksin tersebut.
eksperimental. Rancangan penelitian ini one group pre-
Ada beberapa vaksin awal untuk jangka waktu tertentu
post test design. Populasi penelitian ini adalah seluruh
setelah itu akan menimbulkan efek samping. Jika bayi
ibu yang memiliki bayi berusia (0-12) bulan yang belum
hanya mendapatkan imunisasi seperlunya seperti DPT,
mendapatkan imunisasi lengkap di Posyandu Kutum
bukan berarti bayi akan kebal terhadap penyakit
Mekar wilayah kerja Puskesmas Kereng Bangkirai
menular secara umum. Penyakit yang berbahaya
Palangka Raya. Teknik Pengambilan sampel dengan
seperti TBC, Hepatitis B, campak dan bahkan juga
menggunakan purposive sampling. Sampel dalam
Polio akan sangat mudah beresiko menyerang bayi.
penelitian ini adalah Ibu yang membawa bayinya ke
Bayi akan mudah tertular orang yang sakit, misalkan
Wilayah Kerja Puskesmas Kereng Bangkirai berjumlah
Campak yang merupakan salah satu jenis penyakit
15 responden di posyandu Kutum Mekar wilayah kerja
114
1st Meyska Widyandini, 2st Melisa, 3st Neneng, 4st Dessi Ahirta. 2022. Analysis Analysis Of The Influence Of Health Education On
The Importance Of Immunization In Infants On The Level Mother's Knowledge And Attitude
(27%) Keterangan
Data Umum
Umur IRT
Diagram I. Karakteristik Responden Berdasarkan
Swasta
Umur di Posyandu Kutum Mekar Jl.
Anggrek UPT Puskesmas Kereng PNS
Bangkirai Palangka Raya
(73%)
Keterangan :
(6%) 15 - 19 tahun
(27%)
20 - 29 tahun Berdasarkan diagram pie III di atas dari 15 responden
30 - 39 tahun berdasarkan pekerjaan, 11 responden (73%) adalah ibu
40 - 49 tahun rumah tangga, 4 responden (27%) swasta dan 0
(67%)
responden (0%) PNS.
115
Jurnal Surya Medika (JSM), Vol 8 No 2, Agustus 2022, Page 112 – 126 p-ISSN: 2460-7266; e-ISSN: 2655-2051
Keterangan : Keterangan :
(7%)
TV / Radio
(20%) (46%) (7%)
Ke 1
Koran / Majalah
Ke 2
Ke 3 Internet
Ke 4 Tenaga
Kesehatan
( 80%) Teman
(27%)
116
1st Meyska Widyandini, 2st Melisa, 3st Neneng, 4st Dessi Ahirta. 2022. Analysis Analysis Of The Influence Of Health Education On
The Importance Of Immunization In Infants On The Level Mother's Knowledge And Attitude
Tingkat Pengetahuan Setelah Pendidikan (0%), cukup berjumlah 9 responden (60%) dan baik
Kesehatan (Post Test) Tentang Pentingnya
berjumlah 6 responden (40%).
Imunisasi
Diagram IX. Tingkat Pengetahuan Setelah Pendidikan
Kesehatan (Pre Test) Tentang Sikap Sesudah Pendidikan Kesehatan (Pre-
Pentingnya Imunisasi di Posyandu Test) Tentang Pentingnya Imunisasi
Kutum Mekar Jl. Anggrek UPT Diagram XI. Sikap Sebelum Pendidikan Kesehatan
Puskesmas Kereng Bangkirai Palangka (Pre Test) Tentang Pentingnya
Raya Imunisasi di Posyandu Kutum Mekar Jl.
Anggrek UPT Puskesmas Kereng
Bangkirai Palangka Raya
(27%) Keterangan :
Baik
Cukup (7%)
Keterangan :
Kurang
Baik
(73%) Cukup
Kurang
(93%)
Berdasarkan diagram pie diatas, kategori pengetahuan
setelah pendidikan kesehatan tentang pentingnya
imunisasi pada responden berjumlah 15 orang ibu Berdasarkan diagrampie XI diatas, kategori sikap
dengan pengetahuan kurang berjumlah 0 responden setelah pendidikan kesehatan tentang pentingnya
(0%), cukup berjumlah 4 responden (27%) dan baik imunisasi pada responden berjumlah 15 orang ibu
berjumlah 11 responden (73%). dengan pengetahuan kurang berjumlah 0 responden
(0%), cukup berjumlah 1 responden (7%) dan baik
Sikap Sebelum Pendidikan Kesehatan (Pre- berjumlah 14 responden (93%).
Test) Tentang Pentingnya Imunisasi
Diagram X. Sikap Sebelum Pendidikan Kesehatan
(Pre Test) Tentang Pentingnya Analisis Bivariat
Imunisasi di Posyandu Kutum Mekar Jl.
Anggrek UPT Puskesmas Kereng Tabel I. Hasil Uji Wilcoxon Tingkat Pengetahuan Ibu
Bangkirai Palangka Raya Tentang Pentingnya Imunisasi
Test Statisticsa
Post test – Preetest
(40%) Z -3.153b
Baik
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
(60%) Cukup
b. Based on negative ranks.
Kurang
Berdasarkan diagrampie X diatas, kategori sikap Berdasarkan hasil analisis uji statistik menggunakan uji
sebelum pendidikan kesehatan tentang pentingnya wilcoxon pada Tabel I di atas, didapatkan P Value 0,002
imunisasi pada responden berjumlah 15 orang ibu < 0,05 yang artinya H1 di terima yaitu ada pengaruh
dengan pengetahuan kurang berjumlah 0 responden pendidikan kesehatan tentang pentingnya imunisasi
pada bayi terhadap tingkat pengetahuan ibu di
117
Jurnal Surya Medika (JSM), Vol 8 No 2, Agustus 2022, Page 112 – 126 p-ISSN: 2460-7266; e-ISSN: 2655-2051
Posyandu Kutum Mekar wilayah kerja UPT Puskesmas tentang pentingnya imunisasi berjumlah 13 responden
Kereng Bangkirai Palangka Raya. (87%) dan yang tidak pernah berjumlah 2 responden
(13%). Kriteria yang terakhir yaitu sumber informasi
Tabel II. Hasil Uji Wilcoxon Sikap Ibu Tentang 13 responden yang sebelumnya pernah mendapatkan
Pentingnya Imunisasi
informasi tentang imunisasi terbanyak mengetahui dari
Test Statisticsa
tenaga kesehatan sebanyak 12 responden (80%).
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi
Post test - Preetest
setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu
Z -2.828b
objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan
Asymp. Sig. (2-tailed) .005
domain yang sangat penting dalam membentuk
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
tindakan seseorang (over behavior), (Fitriani, 2011).
b. Based on negative ranks.
Pengetahuan terbagi menjadi 6 tingkat, namun yang
Berdasarkan hasil analisis uji statistik menggunakan uji diambil dalam penelitian ini adalah tahu serta
wilcoxon di atas, didapatkan P Value 0,005< 0,05 yang memahami (Notoatmodjo, 2015). Faktor yang dapat
artinya H2 di terima yaitu ada pengaruh pendidikan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang terdiri
kesehatan tentang pentingnya imunisasi pada bayi dari pendidikan, yang berarti bimbingan yang diberikan
terhadap sikap ibu di Posyandu Kutum Mekar wilayah seseorang pada orang lain terhadap suatu hal.
kerja UPT Puskesmas Kereng Bangkirai Palangka Raya. Informasi, dimana dengan adanya kemudahan untuk
memperoleh suatu informasi dapat membantu
Kesehatan Tentang Pentingnya Imunisasi Pada pengetahuan yang baru. Faktor selanjutnya yang dapat
Bayi di Posyandu Kutum Mekar wilayah kerja mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah kebudayaan.
UPT Puskesmas Kereng Bangkirai Palangka Kebudayaan kita hidup dan dibesarkan mempunyai
Berdasarkan hasil penelitian saat diberikan kuesioner Lingkungan pekerjaan juga dapat mempengaruhi tingkat
(pre-test) sebelum pendidikan kesehatan tentang pengetahuan seseorang, yang dapat menjadikan
pentingnya imunisasi dari 15 responden yaitu ibu yang seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan
memiliki pengetahuan kurang sebanyak 9 responden yang baik secara langsung maupun tidak langsung.
(60%), ibu dengan pengetahuan cukup sebanyak 3 Pengalaman seseorang terhadap suatu kejadian yang
responden (20%) dan ibu dengan pengetahuan baik pernah dialami dalam berinteraksi dengan
sebanyak 3 responden (20%). Berdasarkan data lingkungannya juga mempengaruhi tingkat pengetahuan.
demografi responden diambil dari data terbanyak dari Faktor yang terakhir adalah usia juga mempengaruhi
setiap kriteria yaitu, kriteria usia ibu 20-29 tahun tingkat pengetahuan, semakin bertambah usia akan
berjumlah 10 responden (67%). Berdasarkan kriteria semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
pendidikan terakhir SMP sederajat sebanyak 6 pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya
responden (40%). Berdasarkan kriteria pekerjaan ibu semakin membaik (Budiman, 2013).Imunisasi dasar
rumah tangga sebanyak 11 responden (73%). adalah imunisasi pertama yang perlu diberikan pada
Berdasarkan kriteria pengetahuan ibu apakah pernah semua orang, terutama bayi dan anak sejak lahir untuk
sebelumnya yaitu pernah mendapatkan informasi berbahaya (Anik, Maryuni, 2010). Imunisasi adalah
118
1st Meyska Widyandini, 2st Melisa, 3st Neneng, 4st Dessi Ahirta. 2022. Analysis Analysis Of The Influence Of Health Education On
The Importance Of Immunization In Infants On The Level Mother's Knowledge And Attitude
pemberian imunitas (kekebalan) tubuh terhadap suatu dengan baik terhadap lingkungan kerjanya kemungkinan
penyakit dengan memasukan sesuatu ke dalam tubuh akan memperoleh informasi serta pengalaman dari
agar tubuh tahan penyakit yang sedang mewabah atau rekan kerjanya, hal ini akan menambah tingkat
berbahaya bagi manusia (Anik Maryuni, 2010). Hal ini pengetahuan ibu kearah yang lebih baik mengenai
menunjukkan terdapat kaitan antara pengetahuan ibu kesehatan. Pengalaman adalah salah satu faktor yang
tentang pentingnya imunisasi berkaitan dengan mempengaruhi pengetahuan seseorang, maka dari itu
pengetahuan serta pendidikan yang dapat membantu kemungkinan ibu yang telah memiliki jumlah bayi lebih
dalam pemahaman ibu sehingga bila ibu diberikan dari satu akan memiliki pengalaman yang lebih luas dan
pengetahuan tentang pentingnya imunisasi maka pengetahuan yang lebih baik. Hal ini dikarenakan
pengetahuan ibu akan lebih baik dengan mengetahui dengan bertambahnya pengalaman seorang ibu dalam
tentang imunisasi dan dampak ketidakpatuhan mengasuh anaknya ibu akan memliki pengetahuan yang
pemberian imunisasi. baik dalam memberikan yang terbaik untuk anaknya
Berdasarkan hasil penelitian antara fakta dan teori termasuk pemberian imunisasi untuk anaknya.
terdapat kesamaan yaitu pada penelitian ini tingkat
pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi di Sikap Ibu Sebelum diberi Pendidikan Kesehatan
Posyandu Kutum Mekar wilayah kerja UPT Puskesmas Tentang Pentingnya Imunisasi Pada Bayi di
Kereng Bangkirai (pre-test) termasuk kategori kurang Posyandu Kutum Mekar wilayah kerja UPT
dalam penelitian ini lebih dominan, hal ini dipengaruhi Puskesmas Kereng Bangkirai Palangka Raya
faktor pendidikan memiliki tingkat pengetahuan yang Berdasarkan hasil penelitian sebelum diberikan
kurang. Hal tersebut menurut peneliti dapat kuesioner (pre-test)sebelum pendidikan kesehatan
disebabkan karena ada beberapa faktor dalam teori tentang pentingnya imunisasi, dari 15 responden yaitu
yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu yang memiliki sikap kurang tentang pentingnya
seseorang dimana pada penelitian ini lebih dominan, imunisasi tidak ada (0%), ibu dengan sikap cukup
dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Faktor pendidikan sebanyak 9 responden (60%) dan ibu dengan sikap baik
berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang sebanyak 6 orang (40%). Berdasarkan kriteria sumber
karena semakin tinggi pendidikan maka semakin banyak informasi yang didapat responden dari internet 1
juga mereka mendapatkan dan menerima informasi, responden (7%) dan tenaga kesehatan 12 responden
sebaliknya semakin rendah pendidikan seseorang akan (80%).
menghambat seseorang terhadap penerimaan informasi Sikap dapat diposisikan sebagai hasil evaluasi terhandap
dan nilai-nilai yang baru dikenalkan. Usia seseorang juga objek sikap yang diekspresikan ke dalam proses-proses
dapat berpengaruh terhadap daya tangkap dan pola kognitif, afektif (emosi) dan perilaku. Dari definisi di
pikir, semakin bertambahnya usia akan semakin atas menunjukkan bahwa secara garis besar sikap
berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya
sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin berkaitan dengan pembicaraan dan dipelajari), perilaku
membaik. Karena semakin bertambahnya usia (cenderung mempengaruhi respon sesuai atau tidak
seseorang semakin bertambah pula tingkat sesuai) dan emosi (menyebabkan respon-respon yang
pengetahuannya. Lingkungan pekerjaan juga dapat konsisten), (Notoadmojo, 2012). Sikap merupakan
membuat seseorang memperoleh pengalaman dan presepsi seseorang dalam menginterprestasikan
pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak sesuatu dan bertindak atas dasar hasil interprestasi
langsung ibu yang bekerja cenderung bersosialisasi yang diciptakannya. Sikap seseorang terhadap sesuatu
119
Jurnal Surya Medika (JSM), Vol 8 No 2, Agustus 2022, Page 112 – 126 p-ISSN: 2460-7266; e-ISSN: 2655-2051
dibentuk oleh pengetahuan, antara lain nilai-nilai yang Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa kesamaan
diyakini dan norma-norma yang dianut (Sumiyati, antara fakta dan teori sikap sebelum diberikan
2013). Berbagai faktor yang mempengaruhi pendidikan kesehatan tentang pentingnya imunisasi. Hal
pembentukan sikap contohnya, pengalaman pribadi ini dikarenakan kurangnya reaksi atau respon serta
dapat menjadi dasar pembentukan sikap apabila tanggapan terhadap suatu objek masalah saehingga
pengalaman tersebut meninggalkan kesan yang kuat. kurangnya pemahaman tentang pentingnya imunisasi
Sikap akan mudah terbentuk apabila pengalaman serta dampak jika bayi tidak diberikan imunisasi.
pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan Sedangkan menurut hasil penelitian yang didapatkan
faktor emosional, pengaruh orang yang dianggap menjukkan masih banyak ibu yang bersikap tidak setuju
penting umumnya cenderung untuk memiliki sikap yang pada pernyataan yang positif dan pada pernyataan
konfromis atau searah dengan sikap seseorang yang negatif mereka bersikap setuju dalam menanggapi atau
dianggap penting, pengaruh kebudayaan dapat memberi merespon tentang pentingnya imunisasi. Hal ini
corak pengalaman individu-individu masyarakat dikarenakan masih banyak ibu yang belum
asuhannya, dalam pemberitaan surat kabar maupun mendapatkan sumber informasi tentang pentingnya
radio atau media komunikasi lainnya, berita yang imunisasi secara jelas dan terkadang sering lupa jika
harusnya faktual disampaikan secara objektif sudah dijelaskan. Hal seperti itulah yang membuat
berpengaruh terhadap sikap konsumennya, konsep sikap ibu menjadi tidak setuju pada pernyataan positif
moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga yang diberikan yaitu, ibu tidak setuju untuk membawa
agama sangat menentukan sistem kepercayaan. anaknya ke Puskesmas atau Posyandu untuk
Tidaklah mengherankan apabila gilirannya konsep mendapatkan imunisasi dasar lengkap dan tidak merasa
tersebut mempengaruhi sikap. antusias bila ada penyuluhan tentang imunisasi. Namun
Pernyataan tersebut sejalan dengan penelitian Reizza para ibusetuju pada pernyataan negatif tentang
Dwitara Pramodya Septiarini (2015) pengaruh pentingnya imunisasi, mereka setuju bahwa efek
penyuluhan mengenai imunisasi terhadap pengetahuan samping imunisasi sangat membahayakan bagi bayinya.
dan sikap ibu di desa Sukarapih kecamatan Sukasari. Oleh karena itu, pemberian pendidikan kesehatan
Hasil penelitian menjukkan hasil pre-test sikap ibu yang sangat penting untuk meningkatkan sikap positif ibu.
dikategorikan postitif 13 orang (32,5%) dan kategori Dengan diberikan pendidikan kesehatan akan membuat
negatif 27 orang (67,5%) pada hasil yang diperoleh pengetahuan seseorang menjadi lebih baik dan sikapnya
sebelum dilakukannya penyuluhan mayoritas ibu juga akan lebih positif. Jadi, disini terdapat persamaan
sebanyak 27 orang (67,5%) masuk dalam kategori antara teori dan fakta yang ditemukan oleh peneliti.
negatif. Sikap negatif adalah sikap yang mengarah pada Hal ini dikarenakan sikap ibu cenderung lebih baik jika
perilaku yang negatif, sikap negatif muncul disebabkan seseorang tersebut mengetahui sumber informasi,
kurangnya pengetahuan tentang dampak jika bayi tidak dengan sumber informasi berupa pendidikan kesehatan
diimunisasi sehingga ibu menggangap jika bayi tidak di yang didapat maka pengetahuan orang tersebut akan
imunisasi tidak akan berbahaya dan tidak akan meningkat dan akan membuat sikap orang tersebut
berpengaruh untuk kesehatan bayinya. Dari hasil cenderung kearah yang lebih baik.
jawaban kuesioner pada pertanyaan negatif banyak ibu
bersikap setuju bahwa dampak pacsa imunisasi sangat
merugikan bagi bayinya.
120
1st Meyska Widyandini, 2st Melisa, 3st Neneng, 4st Dessi Ahirta. 2022. Analysis Analysis Of The Influence Of Health Education On
The Importance Of Immunization In Infants On The Level Mother's Knowledge And Attitude
Pengetahuan Ibu Setelah diberi Pendidikan pengindraan terhadap suatau objek tertentu.
Kesehatan Tentang Pentingnya Imunisasi Pada Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang
Bayi di Posyandu Kutum Mekar wilayah kerja sangat penting dalam membentuk tindakan seseoarang
UPT Puskesmas Kereng Bangkirai Palangka (over behavior) (Fitriani, 2011). Faktor yang
Raya mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang terdiri
Berdasarkan hasil penelitian setelah diberikan dari pendidikan, informasi atau media massa, sosial,
pendidikan kesehatan tentang pentingnya imunisasi di budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman dan usia.
Posyandu Kutum Mekar wilayah kerja UPT Puskesmas Faktor informasi juga mempengaruhi tingkat
Kereng Bangkirai, terjadi perubahan tingkat pengetahuan seseorang, pemberian pendidikan
pengetahuan, sebagian besar ibu memiliki pengetahuan kesehatan sebagai informasi, diartikan sebagai suatu
yang baik sebanyak 11 responden (73%) dan cukup kemudahan yang dapat membantu mempercepat
sebanyak 4 responden (27%). seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru
Konsep dasar pendidikan kesehatan adalah suatu (Budiman, 2013).
proses belajar yang berarti di dalam pendidikan itu Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan antara fakta
terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau dan teori terdapat kesamaan yaitu pada penelitian ini
perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik, lebih tingkat pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi
matang dari pada diri individu, kelompok atau di Posyandu Kutum Mekar wilayah kerja UPT
masyarakat. Seseorang dapat dikatakan belajar apabila Puskesmas Kereng Bangkirai termasuk kategori tingkat
didalam dirinya terjadi perubahan dari tidak tahu pengetahuan baik lebih dominan setelah diberikannya
menjadi tahu atau dari tidak bisa mengerjakan sesuatu pendidikan kesehatan, hal ini menunjukkan bahwa
menjadi mampu mengerjakan sesuatu. Bertitik tolak informasi yang diberikan oleh peneliti dapat memicu
dari konsep pendidikan tersebut, maka konsep respon yang baik dengan adanya perubahan tentang
pendidikan kesehatan itu juga proses belajar pada pengethuan ibu setelah pendidikan kesehatan di
individu, kelompok atau masyarakat dari tidak tahu Posyandu Kutum Mekar wilayah kerja UPT Puskesmas
tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu. Serta dari Kereng Bangkirai yang mempengaruhi tingkat
tidak mampu menangani masalah kesehatan menjadi pengetahuan ibu. Pendidikan kesehatan merupakan
mampu mengatasi masalah kesehatan (Fitriani, 2011). salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
Faktor informasi juga mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, yang termasuk dalam faktor
pengetahuan seseorang, pemberian pendidikan infromasi. Adanya pemberian pendidikan kesehatan
kesehatan sebagai informasi, diartikan sebagai suatu sebagai informasi, merupakan satu kesatuan
kemudahan yang dapat membantu mempercepat kemudahan yang dapat membantu seseorang untuk
seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru memperoleh pengetahuan yang baru, sehingga tingkat
(Budiman, 2013). Berdasarkan teori, pendidikan pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi di
kesehatan merupakan usaha yang ditujukan untuk Posyandu Kutum Mekar wilayah kerja UPT Puskesmas
mempengaruhi orang lain dan upaya dalam Kereng Bangkirai menjadi meningkat.Berdasarkan hasil
memberikan pembelajaran kepada masyarakat dalam penelitian menunjukkan antara fakta dan teori terdapat
upaya meningkatkan kesehatannya (Notoadmodjo, kesamaan yaitu bahwa pendidikan kesehatan
2010). Pendidikan kesehatan mempengaruhi tingkat mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap
pengetahuan seseorang. Pengetahuan merupakan hasil tingkat pengetahuan seseorang. Hal ini dibuktikan dari
dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebelum
121
Jurnal Surya Medika (JSM), Vol 8 No 2, Agustus 2022, Page 112 – 126 p-ISSN: 2460-7266; e-ISSN: 2655-2051
diberikan pendidikan kesehatan masih banyak kombinasi dan kesepakatan belajar atau aplikasi
responden yang memiliki pengetahuan kurang dan pendidikan didalam bidang kesehatan (Notoadmojo,
cukup, tetapi setelah diberikan pendidikan kesehatan 2013).
terjadi peningkatan jumlah responden yang memiliki Pernyataan tersebut sejalan dengan penelitian Reizza
tingkat pengetahuan baik dan cukup. Sesuai dengan Dwitara Pramodya Septiarini (2015) pengaruh
teori yang menyatakan bahwa informasi yang diperoleh penyuluhan mengenai imunisasi terhadap pengetahuan
baik dari pendidikan formal maupun non-formal dapat dan sikap ibu di desa Sukarapih kecamatan Sukasari.
memberikan pengaruh jangka pendek (immediate Ibu yang memiliki bayi umumnya sering percaya akan
impact)sehingga menghasilkan perubahan atau sesuatu yang belum pernah di ketahui kebenaran
peningkatan pengetahuan (Budiman, 2013). infromasinya tentang imunisasi. Pemberian informasi
yang akurat dan tepat sangat penting bagi ibu dalam
Sikap Ibu Setelah diberi Pendidikan Kesehatan membetuk sikap terhadap sesuatu yang dihadapi.
Tentang Pentingnya Imunisasi Pada Bayi di Perubahan sikap dapat dipengaruhi oleh informasi yang
Posyandu Kutum Mekar wilayah kerja UPT didapat melalui pengetahuan, sikap dan praktik. Hasil
Puskesmas Kereng Bangkirai Palangka Raya post-testmenunjukkan dengan adanya intervensi yang
Hasil penelitian setelah diberikan pendidikan kesehatan diberikan melalui penyuluhan dapat memberikan
tentang pentingnya imunisasi di Posyandu Kutum perubahan sikap menjadi lebih baik atau ke arah positif.
Mekar wilayah kerja UPT Puskesmas Kereng Bangkirai Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ada beberapa
(post-test), menunjukkan bahwa data terbanyak adalah kesamaan antara fakta dan teori sikap terhadap sikap
dengan sikap baik 14 responden (93%) dan sikap yang ibu tentang pentingnya imunisasi. Setelah diberikan
cukup 1 responden (7%). informasi melalui pendiidkan kesehatan dengan
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan melakukan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi
perilaku yang dinamis dimana perubahan tersebut terjadi adanya perubahan sikap ibu setelah diberikan
bukan sekedar proses transfer materi atau teori dari pendidikan kesehatan dominan memiliki sikap yang
seseorang ke orang lain dan pula seperangkat baik yaitu 14 responden (93%) dan sikap yang cukup 1
prosedur, tetapi perubahan tersebut terjadi karena responden (7%). Pendidikan kesehatan diberikan untuk
adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok membantu individu, kelompok dan masyarakat dari
atau masyarakat itu sendiri (Wafid Iqbal Mubarak & perilaku tidak sehat menjadi sehat. Perilaku yang tidak
Nurul C, 2009). Pendidikan kesehatan adalah sesuai dengan nilai-nilai kesehatan atau perilaku
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk kesehatan, menjadi perilaku yang sesuai dengan nilai-
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik nilai kesehatan atau perilaku negatif ke positif. Sesuai
secara fisik, mental dan sosialnya, sehingga produktif teori yang menyatakan bahwa sikap seseorang salah
secara ekonomi maupun sosial, pendidkan kesehatan satunya dipengaruhi oleh adanya informasi yang
disemua program kesehatan, baik pemberantasan diberikan dan diterima yang dapat merubah siap
penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, individu tersebut.
pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan
lainnya (Mubarak, 2009). Pendidikan kesehatan adalah
istilah yang diterapkan pada pengunaan proses
pendidikan kesehatan secara terencana untuk
mencapai tujuan kesehatan yang meliputi beberapa
122
1st Meyska Widyandini, 2st Melisa, 3st Neneng, 4st Dessi Ahirta. 2022. Analysis Analysis Of The Influence Of Health Education On
The Importance Of Immunization In Infants On The Level Mother's Knowledge And Attitude
123
Jurnal Surya Medika (JSM), Vol 8 No 2, Agustus 2022, Page 112 – 126 p-ISSN: 2460-7266; e-ISSN: 2655-2051
dan cukup, tetapi setelah diberikan pendidikan (responding), menghargai (valving), bertanggung jawab
kesehatan terjadi peningkatan jumlah responden yang (responsible). Sesuai teori yang menyatakan sikap
memiliki pengetahuanbaik dan cukup. Sesuai dengan seseorang salah satunya dipengaruhi oleh adanya
teori yang menyatakan bahwa informasi yang diperoleh informasi yang diberikan atau diterima contohnya
baik dari pendidikan formal maupun non-formal dapat melalui pengalaman pribadi dan media massa.
memberikan pengaruh jangka pendek (immediate Pendidikan kesehatan merupakan salah satu faktor
impact)sehingga menghasilkan perubahan atau yang mempengaruhi sikap seseorang.
peningkatan pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan antara fakta
dan teori terdapat kesamaan yaitu bahwa pendidikan
Analisa Pengaruh Pendidikan Kesehatan kesehatan mempunyai pengaruh yang sangat signifikan
Tentang Pentingnya Imunisasi Pada Bayi terhadap sikap seseorang. Hal ini dibuktikan dari hasil
Terhadap Sikap Ibu di Posyandu Kutum Mekar penelitian yang menunjukkan bahwa sebelum diberikan
wilayah kerja UPT Puskesmas Kereng pendidikan kesehatan masih banyak responden yang
Bangkirai Palangka Raya memiliki sikap kurang dan cukup, tetapi setelah
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan antara fakta diberikan pendidikan kesehatan terjadi peningkatan
dan teori terdapat kesamaan yaitu pada penelitian ini jumlah responden yang memiliki sikap baik dan cukup.
pengetahuan tentang pentingnya imunisasi di Posyandu Pendidikan kesehatan mampu merubah pengetahuan,
Kutum Mekar wilayah kerja UPT Puskesmas Kereng sehingga pendidikan kesehatan juga mampu merubah
Bangkirai termasuk kategori tingkat pengetahuan dan sikap individu. Pendidikan kesehatan sangat dipengaruhi
sikap baik lebih dominan setelah diberikannya oleh motivasi individu untuk merubah, sehingga sikap
pendidikan kesehatan, hal ini menunjukkan bahwa seseorang cenderung ke arah yang lebih baik.
informasi yang diberikan oleh peneliti dapat memicu
respon yang baik dengan adanya perubahan sikap KESIMPULAN
setelah pendidikan kesehatan di Posyandu Kutum
Pengetahuan Ibu Sebelum diberi Pendidikan
Mekar wilayah kerja UPT Puskesmas Kereng Bangkirai.
Kesehatan Tentang Pentingnya Imunisasi Pada
Hasil analisis sikap menunjukkan adanya peningkatan
Bayi di Posyandu Kutum Mekar wilayah kerja
sikap responden pada saat sebelum diberikan
UPT Puskesmas Kereng Bangkirai Palangka
pendidikan kesehatan (pre-test)dan setelah diberikan
Raya
pendidikan kesehatan (post-test). Hal ini ditujukkan
Hasil penelitian sebelum diberikan pendidikan
oleh adanya perbedaan yang bermakna dilihat dari hasil
kesehatan (pre-test)dari 15 responden menunjukan 9
rata-rata pre-test dan post-testnilai p-value=0,005<
orang ibu (60%) memiliki pengetahuan kurang
0,05.
(persentase ≤ 56%) dikarenakan, ada beberapa ibu
Sikap merupakan persepsi seseorang dalam
yang belum pernah mendapatkan informasi tentang
menginterprestasikan sesuatu dalam bertindak atas
imunisasi, ibu belum pernah mengikuti penyuluhan
dasar hasil interprestasi yang diciptakannya. Sikap
tentang imunisasi, selain itu sebagian besar ibu memiliki
seseorang terhadap sesuatu dibentuk oleh
pendidikan hanya sebatas SD dan SMP, seseorang
pengetahuan, antara lain nilai-nilai yang diyakini dan
dengan pendidikan yang rendah akan sulit menerima
norma-norma yang dianut (Sumiyati, 2013). Sikap
pesan, mencerna pesan dan informasi yang
memiliki 4 tingkat, dari yang terendah hingga yang
djisampaikan.
tertinggi. Yaitu menerima (receiving), merespon
124
1st Meyska Widyandini, 2st Melisa, 3st Neneng, 4st Dessi Ahirta. 2022. Analysis Analysis Of The Influence Of Health Education On
The Importance Of Immunization In Infants On The Level Mother's Knowledge And Attitude
Sikap Ibu Sebelum diberi Pendidikan Kesehatan dan sikap yang cukup 1 responden (7%). Sehingga
Tentang Pentingnya Imunisasi Pada Bayi di dapat disimpulkan dari hasil post-test terjadi
Posyandu Kutum Mekar wilayah kerja UPT peningkatan sikap dalam menerima, merespon dan
Puskesmas Kereng Bangkirai Palangka Raya menanggapi pentingnya imunisasi pada bayi dengan baik
Berdasarkan hasil penelitian, umumnya sikap ibu setelah diberikan pendiidkan kesehatan dilihat dari nilai
sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang yang diperoleh.
pentingnya imunisasi pada bayi di Posyandu Kutum
Mekar wilayah kerja UPT Puskesmas Kereng Bangkirai Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang
Palangka Raya dominan memiliki sikap yang kurang Pentingnya Imunisasi Pada Bayi Terhadap
berjumlah 9 responden (60%). Sehingga dapat Tingkat PengetahuanIbu Di Posyandu Kutum
disimpulkan masih banyak sikap responden yang Mekar Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kereng
kurang dalam menanggapi dan belum memahami Bangkirai Palangka Raya
tentang pentingnya imunisasi pada bayi. Berdasarkan hasil analisis tingkat pengetahuan
didapatkan hasil p-value 0,002 <dari nilai 0,05. Dapat
Pengetahuan Ibu Setelah diberi Pendidikan disimpulkan ada pengaruh pendidikan kesehatan
Kesehatan Tentang Pentingnya Imunisasi Pada tentang pentingnya imunisasi pada bayi terhadap
Bayi di Posyandu Kutum Mekar wilayah kerja tingkat pengetahuanibu di Posyandu Kutum Mekar
UPT Puskesmas Kereng Bangkirai Palangka wilayah kerja UPT Puskesmas Kereng Bangkirai
pentingnya imunisasi pada bayi di Posyandu Kutum Pentingnya Imunisasi Pada Bayi Terhadap
Mekar wilayah kerja UPT Puskesmas Kereng Bangkirai Sikap Ibu Di Posyandu Kutum Mekar Wilayah
Palangka Raya terjadi perubahan tingkat pengetahuan, Kerja UPT Puskesmas Kereng Bangkirai
sebanyak 11 responden (73%) dan cukup sebanyak 4 Berdasarkan hasil analisis sikap didapatkan hasil p-value
responden (27%). Sehingga dapat disimpulkan dari hasil 0,005<dari nilai 0,05. Dapat disimpulkan ada pengaruh
post-testterjadi peningkatan pengetahuan dari tidak pendidikan kesehatan tentang pentingnya imunisasi
tahu menjadi tahu pada ibu tentang pentingnya pada bayi terhadap sikap ibu di Posyandu Kutum
imunisasi pada bayi. Mekar wilayah kerja UPT Puskesmas Kereng Bangkirai
Palangka Raya.
125
Jurnal Surya Medika (JSM), Vol 8 No 2, Agustus 2022, Page 112 – 126 p-ISSN: 2460-7266; e-ISSN: 2655-2051
REFERENSI
1. Anik, Maryuni. (2010). Asuhan Bayi Baru Lahir
Normal (Asuhan Neonatal). Jakarta: Salemba
Medika.
126