Anda di halaman 1dari 9

CHMK HEALTH JOURNAL

VOLUME 5, NOMOR 1 JANUARI 2021

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA BOOKLET


TERHADAP PENGETAHUAN IBU DALAM PENCEGAHAN ISPA
PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
BAKUNASE KOTA KUPANG

Daniel Mola Kore1, Kadek Dwi Ariesthy2, Herliana M. Azi Djogo 1


1
Prodi Ners Universitas Citra Bangsa, Kupang
2
Prodi Kebidanan Universitas Citra Bangsa, Kupang
Email : danikore07@gmail.com

ABSTRAK

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit pernapasan terberat
yang dapat menimbulkan kematian, Penderita ISPA akan sangat menderita apabila berada pada udara
lembap, dingin atau cuaca terlalu panas dan juga merupakan penyakit utama kematian bayi dan sering
menempati urutan pertama angka kesakitan balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pendidikan kesehatan dengan media booklet terhadap pengetahuan ibu dalam pencegahan
ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pra-eksperimental dengan menggunakan rancangan pra-pascatest dalam suatu
kelompok (One-group pra-post test design). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 92 orang yang
didapatkan dengan menggunakan teknik probability sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi
yang ditetapkan. Data diambil dengan menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil uji hipotesis
penelitian menggunakan uji statistik Wilcoxon diperoleh nilai p = 0,000 dimana data dikatakan ada
pengaruh apabila p <0,05 sehingga H1 diterima, yang artinya ada pengaruh yang signifikan dengan
pemberian pendidikan kesehatan tentang ISPA dengan media booklet terhadap pengetahuan pada
responden di Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase. Dari hasil yang diperoleh maka disarankan kepada
petugas kesehatan di puskesmas untuk meningkatkan pelaksanaan pendidikan kesehatan serta
dilaksanakan penyuluhan kesehatan menggunakan media tertulis (booklet) secara berkala terkait
penyakit ISPA sebagai upaya untuk memperbaiki perilaku ibu terkait pengetahuan.

Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Media Booklet, Pengetahuan Ibu, Penyakit ISPA, Balita

ABSTRACT
Acute Respiratory Infections (ARI) is one of the heaviest respiratory diseases that can cause
death, sufferers of ARI will suffer greatly when in the humid, cold or too hot weather and is also a
major disease of infant death and often ranks first in the number of morbidity in infants. This study
aims to determine the effect of health education with booklet media on maternal knowledge in the
prevention of ARI in infants in the Bakunase Community Health Center. This type of research used
in this study was pre-experimental using a pre-post test design in a group (One-group pre-post test
design). The sample in this study amounted to 92 people who were obtained using probability
sampling techniques that match the specified inclusion criteria. Data taken using a questionnaire.
Based on the results of the research hypothesis test using the Wilcoxon statistical test obtained p value
= 0,000 where the data is said to have an effect if p <0.05 so that H1 is accepted, which means there is
a significant influence by providing health education about ARI with media booklets on knowledge of
respondents in the Region Bakunase Health Center Work. From the results obtained, it is
recommended to health workers at the puskesmas to improve the implementation of health education
and to conduct regular health education related to ARI in an effort to improve maternal behavior
related to knowledge.

Keywords: Health Education, Media Booklet, Mother Knowledge, ARI Disease, Toddler

227
CHMK HEALTH JOURNAL
VOLUME 5, NOMOR 1 JANUARI 2021

PENDAHULUAN yang menular maupun tidak menular.(6)


Infeksi Saluran Pernapasan Akut Penanganan optimal ibu bagi penderita
(ISPA) merupakan salah satu penyakit diperlukan untuk menurunkan dampak
pernapasan terberat yang dapat masalah kesehatan pada anak dan
menimbulkan kematian, Penderita ISPA keluarganya. Pengetahuan ibu yang benar
akan sangat menderita apabila berada pada tentang ISPA dapat membantu mendeteksi
udara lembap, dingin atau cuaca terlalu dan mencegah penyakit ISPA sejak dini,
panas.(1) Infeksi Saluran Pernapasan Akut tingkat pengetahuan ibu dipengaruhi oleh
(ISPA) adalah penyakit utama kematian tingkat pendidikan dan informasi yang
bayi dan sering menempati urutan pertama didapatkan oleh ibu.(7) Pendidikan yang
angka kesakitan balita, Penanganan dini lebih tinggi mempermudah seseorang
tehadap penyakit ISPA terbukti dapat dalam mencari informasi sehingga
menurunkan angka kematian. (2) Penderita pengetahuan yang dimiliki lebih baik,
ISPA yang tidak ditangani secara tepat sebaliknya pendidikan yang kurang akan
dapat menimbulkan komplikasi yang erat menghambat perkembangan sikap
diantaranya bronchitis, bronkiolitis dan seseorang terhadap perubahan hidup
pneumonia.(3) ISPA dapat dicegah apabila sehat.(5)
ibu mengetahui atau menambah Salah satu upaya yang dapat
pengetahuan tentang penyakit ISPA, baik dilakukan untuk meningkatkan
mengenai mengatur pola makan balita, pengetahuan ibu tentang penatalaksanaan
menciptakan lingkungan yang nyaman, ISPA adalah dengan pemberian pendidikan
sehingga menghindari faktor pencetus dan kesehatan. Peningkatan pengetahuan ini
sebagainya.(4) sangat dibutuhkan oleh ibu agar dapat
Pengetahuan adalah hasil memahami dalam penatalaksanaan dan
pengindraan manusia atau hasil tahu pencegahan ISPA, pendidikan kesehatan
seseorang terhadap objek melalui indra merupakan gambaran penting dan bagian
yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dari peran perawat yang profesional dalam
dan sebagiannya), sebagian besar upaya promosi kesehatan dan pencegahan
pengetahuan seseorang diperoleh melalui penyakit (preventif).(8) Media pendidikan
indra pendengaran (telinga) dan indra kesehatan adalah semua sarana atau upaya
penglihatan (mata), pengetahuan seseorang untuk menampilkan pesan informasi yang
terhadap objek mempunyai intensitas atau ingin disampaikan oleh komunikator
tingkat yang berbeda-beda.(5) Pengetahuan sehingga sasaran dapat meningkat
ibu tentang ISPA merupakan salah satu pengetahuannya yang akhirnya diharapkan
faktor yang sangat berperan penting untuk dan berubah perilakunya kearah positif
melindungi balita dari penyakit ISPA, terhadap Kesehatan.(8) Media dalam
seperti cara pencegahan maupun pendidikan kesehatan sangatlah penting
penanganannya, Ibu yang memiliki untuk menyampaikan materi yang akan
pengetahuan kurang akan pencegahan disampaikan, Salah satu media yang baik
ISPA dapat menyebabkan infeksi yang digunakan dalam meningkatkan
lebih luas sehingga menyerang sistem pengetahuan adalah media booklet.
saluran pernafasan bawah dan Kelebihan dari media booklet adalah dapat
menyebabkan timbulnya komplikasi disajikan lebih lengkap, dapat disimpan
sistemik, Pneumonia kronis dapat lebih lama, mudah dibawa dan dapat
menyebabkan kematian pada anak. Hal ini memberikan isi informasi yang lebih detail
dapat didasari oleh tingkat pengetahuan yang mungikn belum didapatkan saat
ibu dalam melindungi balita dari suatu disampaikan secara lisan.(9) Penelitian
penyakit yang mengancam hidup baik Artini, dkk (2014) didapatkan hasil bahwa

228
CHMK HEALTH JOURNAL
VOLUME 5, NOMOR 1 JANUARI 2021

pendidikan kesehatan menggunakan media Upaya menurunkan angka kejadian


booklet lebih efektif dalam peningkatan ISPA perlu partisipasi dari orang tua.
pengetahuan tentang chikungunya Orang tua dan petugas kesehatan harus
dibandingkan pendidikan kesehatan saling bekerja sama untuk mengatasi
menggunakan media leaflet. Hingga saat kejadian ISPA pada balita.
ini pemberian informasi dari petugas METODE PENELITIAN
kesehatan adalah dalam bentuk lisan dan Jenis penelitian yang digunakan dalam
media leaflet setiap kali pelayanan di penelitian ini adalah pra-eksperimental
Puskesmas Bakunase.(10) dengan menggunakan rancangan pra-
ISPA masih menjadi masalah pascatest dalam suatu kelompok (One-
kesehatan utama di Indonesia. Kasus ISPA group pra-post test design).Jumlah
mencapai 46% dengan 447.431 kasus pada responden sebanyak 92 orang. Penelitian
tahun 2017(11) dan Berdasarkan hasil dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
laporan Riset Kesehatan Dasar Bakunase. Alat ukur yang digunakan
(RISKESDAS) tahun 2018, prevalensi dalam penelitian ini adalah kuesioner. Uji
ISPA berdasarkan diagnosis tenaga statistik menggunakan uji Wilcoxon untuk
kesehatan dan gejala menurut provinsi melihat pengaruh pendidikan kesehatan
sebesar 15%. Menurut data Riskesdas dengan media booklet terhadap
tahun 2013, periode prevalence ISPA pengetahuan responden sebelum dan
tertinggi terdapat di lima provinsi yaitu setelah diberikan pendidikan Kesehatan.
Nusa Tenggara Timur (41,7%), Papua HASIL DAN PEMBAHASAN
(31,1%), Aceh (30,0%), Nusa Tenggara Data responden berdasarkan
Barat (28,3%), dan Jawa Timur (28,3%). pengetahuan ibu dalam pencegahan
Pada Riskesdas 2018, Nusa Tenggara ISPA pada balita sebelum diberikan
Timur juga merupakan provinsi dengan pendidikan kesehatan
kasus ISPA tertinggi yaitu sebesar 15%. (12) Pre Jumlah Presentase
Menurut Profil Kesehatan Nusa Responden (%)
Tenggara Timur tahun 2018, jumlah Baik 28 30,4
kunjungan pasien dengan penyakit ISPA Cukup 45 48,9
pada tahun 2017 sebanyak 530.960 kasus. Kurang 19 20,7
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jumlah 92 100
Kota Kupang pada tahun 2017 kejadian Sumber: Data Primer, 2019
ISPA paling tinggi terdapat di Puskesmas Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
Bakunase yaitu sebanyak 122 kasus, bahwa sebagian besar responden masuk
diikuti oleh Puskesmas Alak sebanyak 39 dalam kategori pengetahuan cukup yaitu
orang, Puskesmas Kupang Kota sebanyak sebanyak 45 orang (48,9%) dan sebagian
32 orang, Puskesmas Manutapen sebanyak kecil responden masuk dalam kategori
13 orang, Jumlah keseluruhan penderita pengetahuan kurang yaitu sebanyak 19
ISPA di Puskesmas Sekota Kupang adalah orang (20,7%).
225 orang. (13)
Berdasarkan data yang diambil di
Puskesmas Bakunase, ISPA masih
termasuk dalam 10 penyakit terbanyak
yang diderita oleh masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Bakunase. Jumlah
penderita ISPA pada balita tahun 2018
yaitu sebanyak 119 orang yang terdiri dari
anak laki-laki 61 orang, dan anak
perempuan 58 orang.(14)

229
CHMK HEALTH JOURNAL
VOLUME 5, NOMOR 1 JANUARI 2021

Data responden berdasarkan dua aspek yaitu aspek positif dan negatif.
pengetahuan ibu dalam pencegahan Kedua aspek inilah yang akhirnya akan
ISPA pada balita setelah diberikan menentukan sikap seseorang terhadap
pendidikan kesehatan objek tertentu. Semakin banyak aspek
Post Jumlah Presentase positif dari objek yang diketahui, akan
Responden (%) menumbuhkan sikap makin positif
Baik 89 96,7 terhadap objek tersebut. Pengetahuan
Cukup 2 2,2 dapat mendorong seseorang untuk
Kurang 1 1,1 berusaha memperoleh informasi lebih
Jumlah 92 100 banyak mengenai sesuatu yang dianggap
Sumber: Data Primer, 2019 perlu dipahami lebih lanjut atau dianggap
Berdasarkan tabel di atas dapat penting apabila aspek positif yang diterima
dilihat bahwa sebagian besar responden lebih sedikit. Namun hal ini berbalik jika
masuk dalam kategori pengetahuan baik semakin kurang aspek positif dari objek
yaitu sebanyak 89 orang (96,7%) dan yang diketahui, akan menumbuhkan sikap
sebagian kecil responden masuk dalam makin negatif terhadap objek tersebut
kategori pengetahuan kurang yaitu 1 orang apabila aspek negatif yang diterima lebih
(1,1%). banyak, Pengetahuan atau informasi yang
Data responden menurut hasil analisa kurang akan mempengaruhi pengetahuan
pengaruh pendidikan kesehatan dengan seseorang dalam menentukan sikap
media booklet terhadap pengetahuan seseorang yang akan dilakukan atau yang
responden sebelum dan setelah dianggap penting.(16)
diberikan pendidikan kesehatan Hal ini didukung oleh hasil
Variabel N Mean P penelitian Silviani (2017), bahwa
Rank pengetahuan ibu yang memiliki anak balita
Pengetahuan yang menderita ISPA didapatkan bahwa
Pre test – Post 16 orang (48,6%) ibu memiliki
92 33.29 .000* pengetahuan yang baik tentang penyakit
test pada
responden ISPA dan 19 orang (51,4%) ibu balita ini
Berdasarkan hasil uji statistik memiliki pengetahuan yang kurang
menggunakan uji wilcoxon diperoleh hasil mengenai penyakit ISPA. Pengetahuan
ρ value=0,000, dimana ρ<α (0,000<0,05) responden cenderung kurang baik karena
maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya dapat dilihat dari sebagian besar ibu
ada pengaruh terhadap pengetahuan pada kurang mendapatkan informasi kesehatan
responden sebelum dan setelah diberikan tentang penyakit ISPA maka upaya untuk
pendidikan kesehatan dengan media menjaga kesehatan juga kurang baik,
booklet di wilayah kerja Puskesmas sehingga dapat mempengaruhi tingkat
Bakunase. pengetahuannya. Semakin banyak ibu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mendapatkan informasi kesehatan tentang
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan penyakit ISPA maka upaya untuk menjaga
pada umumnya responden mempunyai kesehatan dan kebersihan juga semakin
pengetahuan yang cukup dengan jumlah baik.(17)
45 orang (48,9%), baik 28 orang (30,4%) Hasil penelitian menunjukkan
dan kurang 19 orang (20,7%). bahwa sebelum dilakukan pendidikan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu kesehatan pada umumnya responden
dan ini terjadi setelah orang melakukan mempunyai pengetahuan yang cukup
pengindraan terjadi melalui panca indra dengan jumlah 45 orang (48,9%), hal ini
manusia. (15) Pengetahuan seseorang dikarenakan ibu mempunyai presepsi atau
tentang sesuatu objek juga mengandung sikap positif terhadap objek atau
pengetahuan penyakit ISPA ini, hal ini
230
CHMK HEALTH JOURNAL
VOLUME 5, NOMOR 1 JANUARI 2021

terlihat dari hasil responden/ibu yang lama, dapat dipelajari secara mandiri,
dominan menjawab salah dari pertanyaan- dapat membantu media lain, selain itu
pertanyaan yang diberikan melalui booklet juga memiliki kelemahan yaitu
kuesioner kepada responden yaitu pembaca dituntut untuk memiliki
(20)
pertanyaan pada poin nomor 9 (perilaku kemampuan membaca.
ibu mempengaruhi penyebab ISPA) Menurut Kemm dan Close dalam
sebanyak 30 orang dari 45 orang. Aini (2010) booklet memiliki beberapa
Berdasarkan hasil penelitian kelebihan yaitu dapat dipelajari setiap saat,
didapatkan rata-rata responden sesudah karena desain berbentuk buku, memuat
diberikan pendidikan kesehatan dengan informasi relatif lebih banyak
media booklet tentang Infeksi Saluran dibandingkan dengan leaflet maupun
Pernafasan Akut (ISPA) menunjukkan poster. Penelitian dari Putu dan Dewa
bahwa responden mengalami peningkatan (2012) didapatkan bahwa kelebihan dari
pengetahuan yaitu baik sebanyak 89 orang booklet adalah disajikan lebih lengkap,
(96,7%), cukup sebanyak 2 orang (2,2%) dapat disimpan lama, mudah dibawa dan
dan kurang sebanyak 1 orang (1,1%). dapat memberikan isi informasi yang lebih
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian detail yang mungkin belum didapatkan
Haerani (2007) didapatkan bahwa terdapat saat disampaikan secara lisan. Sedang
hubungan yang bermakna antara leaflet memiliki kelebihan efektif untuk
pengetahuan dengan perilaku ibu merawat pesan singkat dan padat dan mudah
balita yang menderita ISPA di Kelurahan dibawa. Sehingga dapat dilihat dari
Tlogosari Wetan Semarang.(18)Ttingkat kelebihan masing-masing media, media
pengetahuan seseorang yang semakin booklet lebih efektif karena memiliki
tinggi akan berdampak pada arah yang kelebihan yang dapat meningkatkan
lebih baik. Sehingga ibu yang pengetahuan masyarakat walaupun tidak
berpengetahuan baik akan lebih objektif harus disampaikan secara keseluruhan.
dan terbuka wawasannya dalam Penelitian Artini (2014) yang
mengambil suatu keputusan atau tindakan menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan
yang positif terutama dalam hal dengan media booklet lebih efektif
memberikan perawatan dan pencegahan meningkatkan pengetahuan kesehatan
pada balita dengan ISPA.(16) dibandingkan dengan menggunakan media
Hasil penelitian Artini (2014) leaflet. Sejalan dengan penelitian yang
menunjukkan tingkat pendidikan baik dilakukan oleh Maramis (2013) didapatkan
kelompok leaflet maupun kelompok bahwa pengetahuan ibu sebagian besar ibu
booklet pendidikan responden pada tingkat memiliki pengetahuan baik tentang ISPA
sekolah menengah atas (SMA) sudah dapat setelah mendapatkan pendidikan kesehatan
menerima informasi dalam meningkatkan dengan media booklet, pengetahuan
pengetahuan tentang ISPA.(10) Hal ini merupakan faktor yang sangat penting
sejalan dengan penelitian Rathore (2014) dalam membentuk tindakan seseorang
dan Fernandes (2013) bahwa terdapat (over behavior).
peningkatan pengetahuan pada ibu setelah Setelah mendapatkan pendidikan
diberikan pendidikan kesehatan dengan kesehatan dengan media booklet dimana
media booklet, sehingga informasi pada media booklet itu sendiri membantu
media booklet sangat efektif untuk sasaran pendidikan untuk belajar lebih
peningkatan pengetahuan pada ibu.(19) banyak dan cepat serta merangsang
Booklet akan memberikan kesan kepada sasaran pendidikan untuk meneruskan
pembaca jika disajikan dengan gambar pesan-pesan yang diterima kepada orang
yang menarik sehingga booklet tidak lain sehingga ibu menjadi lebih mengerti
formal dan kaku. Kelebihan booklet seperti akan penyakit ISPA serta bagaimana cara
dapat disimpan dalam waktu yang relatif mencegahnya agar tidak terjadi komplikasi
231
CHMK HEALTH JOURNAL
VOLUME 5, NOMOR 1 JANUARI 2021

yang lebih lanjut dan hal-hal yang tidak poster.(21) Kelebihan dari booklet adalah
diinginkan. Berdasarkan hasil penelitian di disajikan lebih lengkap, dapat disimpan
wilayah kerja Puskesmas Bakunase lama, mudah dibawa dan dapat
menunjukkan bahwa responden memiliki memberikan isi informasi yang lebih detail
pengetahuan baik terhadap perawatan dan yang mungkin belum didapatkan saat
pencegahan balita dengan ISPA. disampaikan secara lisan. Sedang leaflet
Berdasarkan hasil observasi yang memiliki kelebihan efektif untuk pesan
dilakukan saat kunjungan rumah setelah singkat dan padat dan mudah dibawa.
pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan Sehingga dapat dilihat dari kelebihan
media booklet responden sudah memahami masing-masing media, media booklet lebih
akan penyakit yang sudah disampaikan efektif karena memiliki kelebihan yang
ditandai dengan tidak ada lagi pertanyaan dapat meningkatkan pengetahuan
dari responden terkait ISPA. Setelah masyarakat walaupun tidak harus
(9)
seseorang mendapatkan pendidikan disampaikan secara keseluruhan.
kesehatan berkaitan dengan penyakitnya, Pengetahuan Ibu bedasarkan hasil
maka pengetahuan tentang penyakit penelitian yang dilakukan di wilayah kerja
tersebut akan mengalami peningkatan Puskesmas Bakunase, dari 92 responden
pengetahuan sebab tidak perlu lagi ada yang memiliki pengetahuan cukup
yang ditakutkan dan dipikirkan dalam sebanyak 45 orang (48,9%). Hal ini terjadi
menangani penyakit tersebut karena sudah karena latar belakang tingkat pendididkan
tahu cara mencegahnya. Hal ini didukung ibu yang sebagian besar tamatan SMA
juga oleh hasil observasi dan wawancara sehingga ibu dapat menerima pendidikan
yang dilakukan saat kunjungan rumah, kesehatan yang diberikan dan informasi
responden mengatakan selalu mendapat yang didapatkan mengenai ISPA dengan
dukungan dari keluarga untuk selalu media booklet serta dapat
memperhatikan anaknya dan keluarga juga mengaplikasikannya dalam kehidupan
selalu mengingatkan bahwa anaknya harus sehari-hari dalam merawat dan menjaga
kontrol di puskesmas maupun di rumah balitanya. Selain itu usia responden yang
sakit. sebagian besar 26-35 tahun yang termasuk
Dari hasil uji hipotesis penelitian dalam usia produktif juga dapat
menggunakan uji statistik Wilcoxon mempengaruhi pengetahuan yang ibu
diperoleh nilai p = 0,000 dimana data dapatkan, yakni melalui pengalaman
dikatakan ada pengaruh apabila p <0,05 pribadi manusia yang terjadi berulang kali,
sehingga H1 diterima, yang artinya ada jika seseorang yang memiliki pengalaman
pengaruh yang signifikan dengan yang lebih, maka akan menghasilkan
pemberian pendidikan kesehatan tentang pengetahuan lebih juga.
ISPA dengan media booklet terhadap Proses belajar yang dialami seseorang
pengetahuan pada responden di wilayah dapat mengubah aspek pengetahuan
kerja Puskesmas Bakunase. (kognitif), sikap (afektif), dan
Kelebihan booklet seperti dapat keterampilan (psikomotor) dalam hal
disimpan dalam waktu yang relatif lama, perilaku. Fungsi pendidikan baik formal
dapat dipelajari secara mandiri, dapat maupun non formal adalah untuk
membantu media lain, selain itu booklet memperbanyak ilmu pengetahuan.(22)
juga memiliki kelemahan yaitu pembaca Sesuai dengan pernyataan Permatasari
dituntut untuk memiliki kemampuan (2008), bahwa seseorang akan
membaca.(20) Booklet memiliki beberapa menginterpretasi informasi yang didapat
kelebihan yaitu dapat dipelajari setiap saat, dengan baik apabila memiliki tingkat
karena desain berbentuk buku, memuat pendidikan yang tinggi, sehingga semakin
informasi relatif lebih banyak tinggi pendidikan semakin mudah
dibandingkan dengan leaflet maupun menerima informasi tentang gizi. Oleh
232
CHMK HEALTH JOURNAL
VOLUME 5, NOMOR 1 JANUARI 2021

sebab itu, ibu yang berpendidikan SMA sebanyak 48 orang (52,2%) diharapkan
lebih mudah menerima informasi sudah dapat menerima informasi melalui
dibandingkan dengan ibu yang pendidikan kesehatan dengan media
berpendidikan SD dan SMP.(23) Hal ini booklet tentang ISPA dengan baik.(27)
sejalan dengan penelitian Banu (2012), KESIMPULAN DAN SARAN
bahwa pengetahuan mengenai pemberian Sebelum diberikan pendidikan
ASI meningkat signifikan atau memiliki kesehatan dengan media booklet terhadap
pengetahuan yang baik pada orang tua pengetahuan ibu dalam pencegahan ISPA
yang memiliki pendidikan tinggi (SMP pada balita di wilayah kerja Puskesmas
hingga SMA).(24) Bakunase didapatkan bahwa sebagian
Latar belakang pendidikan besar responden mempunyai pengetahuan
mempengaruhi hasil dari pengetahuan, yang cukup.Setelah diberikan pendidikan
sikap, dan perilaku. Ibu yang memiliki kesehatan dengan media booklet terhadap
pendidikan rendah memiliki nilai pengetahuan ibu dalam pencegahan ISPA
pengetahuan, sikap, dan perilaku lebih pada balita di wilayah kerja Puskesmas
rendah daripada ibu yang memiliki Bakunase didapatkan bahwa sebagian
pengetahuan tinggi (SMA). Berdasarkan besar responden mempunyai pengetahuan
hasil penelitian tingkat pendidikan yang baik yang artinya responden
didapatkan terbanyak berpendidikan SMA mengalami peningkatan pengetahuan.
33,7%, pendidikan responden pada tingkat Hasil analisis penelitian ini menunjukkan
sekolah menengah atas (SMA) diharapkan ada pengaruh terhadap pengetahuan pada
sudah dapat menerima informasi melalui responden sebelum dan setelah diberikan
pendidikan kesehatan dengan media pendidikan kesehatan dengan media
booklet tentang ISPA.(25) booklet di wilayah kerja Puskesmas
Perilaku pencegahan penyakit ISPA Bakunase. Pelaksanaan pendidikan
ibu dapat dikatakan baik dihubungkan kesehatan yang selama ini sudah berjalan
dengan umur ibu yang lebih banyak antara di Puskesmas Bakunase agar
26-35 tahun. Umur ibu masuk kedalam dipertahankan dan ditingkatkan serta
dewasa awal. Umur tersebut masuk dilaksanakan penyuluhan kesehatan secara
kedalam usia produktif dimana dalam usia berkala terkait penyakit ISPA sebagai
tersebut termasuk ke tahap dewasa awal upaya untuk memperbaiki perilaku ibu
merupakan puncak dari kondisi fisik yang terkait pengetahuan.
sangat prima.(26) Semakin dewasa umur ibu DAFTAR PUSTAKA
yang memiliki semakin meningkat pula 1. Saydam, Gouzali. (2011).
perilaku ibu dalam berperilaku. Umur Memahami Berbagai Penyakit.
mempengaruhi terhadap daya tangkap Bandung: Alfabeta
seseorang semakin bertambah umur maka 2. Irianto K. Epidemiologi Penyakit
akan berkembang pula daya tangkap dan Menular dan Tidak Menular
pola pikir seseorang, sehingga Panduan Klinis. Bandung:
pengetahuan seseorang semakin banyak. (5) Alfabeta; 2014
Pengetahuan juga bisa didapatkan melalui 3. Corwin, Elizabeth J. (2009). Buku
pengalaman pribadi manusia yang terjadi Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC
berulang kali, umur sangat mempengaruhi 4. Andarmoyo, S. (2012).
ibu dalam memperoleh informasi yang Keperawatan Keluarga Konsep
lebih banyak secara langsung maupun Teori, Proses dan Praktik
tidak langsung akan menambah Keperawatan. Jakarta: PT Graha
pengalaman dan akan meningkatkan Ilmu
pengetahuan yang dimilikinya. 5. Notoatmodjo, S. (2010). Promosi
Berdasarkan hasil penelitian ini umur Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
responden 26-35 tahun didapatkan Jakarta: Rineka Cipta
233
CHMK HEALTH JOURNAL
VOLUME 5, NOMOR 1 JANUARI 2021

6. Widyaningtyas, Anisa dkk. (2013). 16. Syahrani, Santoso, & Sayono.


Peran Lingkungan Belajar dan (2012). Pengaruh Pendidikan
Kesiapan Belajar Terhadap Prestasi Kesehatan tentang Penatalaksanaan
Siswi Kelas X Sekolah Menengah ISPA terhadap Pengetahuan dan
Atas Negeri Pati. Jurnal Pendidikan Keterampilan Ibu Merawat Balita
7. Maramis, Albert. (2013). ISPA dirumah. Diunduh dari
Hubungan Tingkat Pendidikan dan http://ejournal.stikestelogorejo.ac.i
Pengetahuan Ibu tentang ISPA. d/index.php/ilmukeperawatan/articl
http://www.etd.repository.ugm.ac.i e/view/44/83 (11 November 2019)
d. Diakses pada tanggal 03 Agustus 17. Silviana, Intan. (2014). Hubungan
2019 jam 15.00 WITA pengetahuan ibu tentang penyakit
8. Fatmawati, S., Junaid & Ibrahim, ISPA dengan perilaku pencegahan
K. (2017). Hubungan Life Style ISPA pada balita di PHPT Muara
dengan Kejadian Hipertensi Pada Angke Jakarta Utara tahun 2014.
Usia Dewasa (20-40 Tahun) di 18. Haerani (2007). Hubungan antara
Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Pengetahuan, Sikap dengan
Kota Kendari Tahun 2017. Jurnal Perilaku Ibu merawat Balita yang
Ilmiah Mahasiswa Kesehatan menderita ISPA di Kelurahan
Masyarakat Universitas Halu Ole Tlogosari Wetan Semarang.
Vol.2 No.6/Mei 2017; ISSN 250- Diunduh dari
731X. http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?
9. Putu & dewa, nyoman. 2012. mod=browse&op=read&id=jtptuni
Media pendidikan kesehatan. mus-gdl-s1 (17 Oktober 2019)
Yogyakarta: graha ilmu 19. Rathore, Chetan Kumar, Arpan
10. Artini, F.R., (2014). Perbedaan Pandya, and Ravindra H N. (2014),
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Effectiveness of Information
Menggunakan Media Leaflet Booklet on Knowledge Regarding
dengan Booklet terhadap Tingkat Home Menegement of Selected
Pengetahuan Masyarakat di Desa Common Illness in Children, IOSR
Trangsan Gatak Sukoharjo. Journal of Nursing and Health
http://eprints.ums.ac.id/31096/1/0 Science 3(5):80-84.
3.pdf (05 Oktober 2019) 20. Ip Suiraoka. 2012. Penyakit
11. Depkes RI, 2017. Riset Kesehatan Degeneratif. Yogyakarta: Nuha
Dasar. Jakarta Badan Penelitian Medika
dari pengembangan kesehatan 21. Aini. (2010).Pendidikan Kesehatan
kementrian kesehatan RI. .https://penyakitku.wordpress.com/
12. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2017/02/06/pendidikan-
(2018). Badan Penelitian dan kesehatan/diaksestanggal
Pengembangan Kesehatan 07/02/2019 Jam 15.20 WITA
Kementerian RI tahun 2018. 22. Nursalam, Ferry Efendi., 2008,
13. Dinas Kesehatan Kota Pendidikan dalam Keperawatan,
Kupang.2017. Profil Kesehatan Salemba Medika, Jakarta.
Kota Kupang 23. Permatasari, Nathalia Yuli Indah.
14. Puskesmas Bakunase. 2018. 2008, Hubungan Antara Tingkat
Laporan bulanan Puskesmas Pendidikan dan Pengetahuan Ibu
Bakunase. dari Anak Taman Kanak-kanak
15. Efendi (2009). Keperawatan terhadap Pemilihan Multivitamin di
Kesehatan Komunitas Teori dan Kecamatan Laweyan Kota
Praktik dalam Keperawatan. Surakarta, Skripsi, Fakultas
Jakarta : Salemba Medika Farmasi Universitas
234
CHMK HEALTH JOURNAL
VOLUME 5, NOMOR 1 JANUARI 2021

Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta.
24. Banu, Bilkis, Khurshida Khanom.
2012, Effects of Education Level of
Father and Mother on Perceptions
of Breastfeeding, Dhaka, J Enam
Med Col Vol 2 No 2.
25. SA, Yin, Li N, Yan Z Y, Pan L,
Lai J Q, Zhao X F., 2009, Effect of
Nutritional Education on
Improvement of Nutritional
Knowledge of Infant’s Mothers in
Rural Area in China, National
Institute for Nutrition and Food
Safety, Chinese Center for Disease
Control and Prevention, China.
26. Depkes RI, (2009). Kategori Usia.
Jakarta: Depkes RI
27. Fernandes, Philomena, Shiney
Paul, Savitha B., 2013,
Effectiveness of an Information
Booklet on Knowledge Among
Staff Nurses Regarding Prevention
and Management of Perineal Tear
During Normal Delivery, Nitte
University Journal of Health
Science, Mangalore.

235

Anda mungkin juga menyukai