Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Cendikia Muda

Volume 3, Nomor 3, September 2023


ISSN : 2807-3469

PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU YANG MEMILIKI


ANAK MENDERITA ISPA USIA PRESCHOOL (5 TAHUN)
APPLICATION OF HEALTH EDUCATION TO MOTHERS WHO HAVE
CHILDREN SUFFERING FROM ARI PRESCHOOL AGE (5 YEARS)

Oktaviani1, Immawati2, Sri Nurhayati3


Akademi Keperawatan Dharma Wacana Metro
Email : oktavianiktb708@gmail.com

ABSTRAK

Infeksi saluran pernafasan akut yaitu penyakit yang menyerang saluran pernafasan mulai dari
hidung hingga alveoli yang berlangsung selama 14 hari yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
ISPA merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan angka kematian tinggi pada anak
dibawah 5 tahun. Sebagai upaya memberikan informasi yang baik pada ibu terkait dengan ISPA
maka perlu dilakukan suatu langkah edukasi kesehatan yang dapat meningkatkan
wawasan/pengetahuan ibu tentang ISPA pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran pengetahuan ibu tentang ISPA pada anak usia preschool sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan. Metode dalam karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi kasus.
Analisa data dilakukan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penerapan menunjukkan sebelum
diberikan pendidikan kesehatan pengetahuan ibu tentang ISPA termasuk dalam kategori kurang
dan setelah diberikan pendidikan kesehatan pengetahuan ibu menjadi kategori baik hal ini hal ini
ditunjukkan dengan adanya peningkatan sebanyak 40%. Kesimpulan: penelitian ini menunjukkan
bahwa pendidikan kesehatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan ibu tentang
ISPA.

Kata Kunci : Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan

ABSTRACT

Acute respiratory infection is a disease that attacks the respiratory tract from the nose to the
alveoli that lasts for 14 days caused by viruses and bacteria. ARI is one of the diseases that causes
a high mortality rate in children under 5 years old. As an effort to provide good information to
mothers related to ARI, it is necessary to take a health education step that can increase maternal
insight / knowledge about ARI in children. The purpose of this study was to determine the picture
of maternal knowledge about ARI in preschool-aged children before and after being given health
education. This method in scientific papers uses the design of case studies. Data analysis was
carried out using descriptive analysis. The results of the application show that before being given
health education, maternal knowledge about ARI is included in the category of less and after being
given health education, maternal knowledge becomes a good category Conclusion: this study
shows that health education has a significant influence on mother's knowledge about ARI
.
Keywords : Acute Respiratory Infection (ARI), Health Education, Knowledge

Oktaviani, Penerapan Pendidikan Kesehatan 449


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

PENDAHULUAN bawah merupakan penyakit menular


yang paling mematikan, menyebabkan
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)
3,0 juta kematian di seluruh dunia pada
merupakan suatu penyakit yang
tahun 2016.5 Data laporan rutin subdit
menyerang saluran pernafasan dan
ISPA pada tahun 2017, diperoleh hasil
berlangsung selama 14 hari. Wabah
bahwa kejadian ISPA di Indonesia
ISPA menimbulkan angka kematian
sebesar 20,54% dan anak mudah
yang relative tinggi pada anak. Pada
terserang penyakit ISPA karena system
tahun 2011 di New York jumlah
imun dan adanya faktor penentu ISPA
penderita ISPA adalah 48.325 anak. Di
menyerang anak.6
Negara berkembang berkisar 30-70 kali
lebih tinggi dari negara maju. ISPA di
Penyakit ISPA dapat menyerang balita
Indonesia merupakan 10 penyakit
karena adanya faktor dari dalam dan
terbanyak.1
diluar. Faktor dari dalam penyebab
ISPA meliputi jenis kelamin, gizi, umur
Pada tahun 2005 ISPA sebagai penyebab
ASI ekslusif, dan imunisasi. Faktor dari
kematian terbesar di Indonesia dengan
luar penyebab ISPA yaitu kondisi fisik
presentase 22,30% dari seluruh kematian
lingkungan, ventilasi udara, kepadatan
bayi dan anak-anak.2 Jumlah balita
hunian serta polusi udara.7 Terdapat
dengan ISPA yang meninggal pada
faktor lain yaitu perilaku ibu, baik
tahun 2011 sebanyak 150.000 balita
pengetahuan maupun sikap ibu dalam
pertahun, 12.500 perjam, satu orang
merawat dan mecegah terjadinya ISPA
balita per 5 menit, sehingga disimpulkan
pada anak.
bahwa prevalensi penderita ISPA di
Indonesia adalah 9,4%.3
Angka kejadian ISPA sebagian besar
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
World Lung Fondation mengemukakan
yang dimiliki. Peran seorang ibu
bahwa penyakit ISPA menjadi penyebab
merawat anak sakit sangatlah penting
pertama kematian akibat dari penyakit
karena kebutuhan dasar anak masih
menular di dunia.4 Angka mortalitas
bergantung dengan ibu. Ibu berperan
ISPA di dunia mencapai 4,25 juta
sebagai pendidik, pelindung anak dan
pertahun dan kelompok paling berisiko
pemberi perawatan pada keluarga yang
adalah balita. Menurut WHO dalam
sakit. Kejadian ISPA yang berulang
terjemahan bebas infeksi pernafasan

Oktaviani, Penerapan Pendidikan Kesehatan 450


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

dapat dipengaruhi oleh salah satu faktor pengetahuan ibu mengenai ISPA
yaitu tingkat pengetahuan ibu terhadap sebelum dan sesudah diberikan
penyakit ISPA. Tingkat pengetahuan pendidikan kesehatan. Serta mengetahui
seseorang yang semakin tinggi akan pengaruh antara pendidikan kesehatan
berdampak pada perkembangan kearah dengan tingkat pengetahuan ibu tentang
yang lebih baik lebih objektif dan ISPA pada anak.
terbuka wawasannya dalam mengambil
METODE
suatu keputusan.8

Karya tulis ilmiah ini berbentuk studi


Salah satu upaya untuk meningkatkan
kasus.10 Subyek dalam penerapan
pengetahuan pada orang tua yaitu
berjumlah 1 pasien dengan kriteria
dengan diadakannya penyuluhan
pasien bersedia menjadi responden,
kesehatan. Penyuluhan kesehatan sangat
pasien dengan masalah keperawatan
penting dan merupakan suatu bagian
ISPA. Penerapan dilakukan di
peran dari perawat profesional dalam
Laboratorium Akper Dharma Wacana
upaya promosi kesehatan dan
Metro pada tanggal 10 Juli 2022.
pencegahan penyakit secara preventif.
Pemahaman dan pengetahuan terhadap
Teknik pengumpulan data yang
penyakit diperlukan dalam perawatan
digunakan menggunakan Lembar
dan pemeliharaan kesehatan, selain hal
kuesioner yang terdapat 20 pertanyaan
tersebut dengan pemahaman dan
pada lembar evaluasi tersebut.
pengetahuan akan kesehatan dapat
Pertanyaaan yang ada pada lembar
mengubah perilaku/sikap menjadi lebih
kuesioner diberi tanda yang ditandai
baik dalam mewujudkan pola hidup
ceklis () dengan pilihan jawaban tahu
sehat.7
dan tidak tahu.

Berdasarkan fenomena di atas maka Analisis data dilakukan dengan melihat


penulis tertarik untuk melakukan perubahan sebelum (pre) dan sesudah
penyuluhan kesehatan dengan judul (post) diberikan pendidikan kesehatan.
“Penerapan pendidikan kesehatan pada Hasil yang didapat akan
ibu yang memiliki anak menderita ISPA didokumentasikan untuk disajikan dan
usia preschool (5 tahun)”. Penerapan ini kemudian dibahas bagaimana hasil
bertujuan untuk mengetahui gambaran persentase sebelum dan sesudah

Oktaviani, Penerapan Pendidikan Kesehatan 451


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

dilakukan pendidikan kesehatan untuk


Hasil
mendapatkan perbandingan. Nama Nilai Benar %
Subyek
HASIL
Pre- 11/20 55
Ny.F Test
A. Hasil
Tabel 1
Karakteristik Subyek Penerapan Post- 19/20 95
Test
No. Identitas Keterangan
1 Nama Ny. F
Diketahui dari data diatas menunjukan
2 Umur 41 Tahun bahwa tingkat pengetahuan sebelum
3 Jenis Perempuan dilakukan pendidikan kesehatan pada
Kelamin
4 Alamat Sumbawaringin Ny.F diketahui kurang yaitu dengan skor
5 Pendidikan SMA nilai 55%. Hasil ini dapat dilihat dari
6 Pekerjaan IRT lembar kuesioner yang diberikan oleh

7 Jumlah 3 penulis, subyek hanya dapat menjawab


Anak sebelas jawaban benar dari beberapa
8 Nama Anak An. A
pertanyaan yang diberikan Tingkat
9 Umur 5 Tahun
pengetahuan setelah dilakukan
10 Jenis Perempuan
Kelamin pendidikan kesehatan tentang ISPA
11 Tanggal 8 Juli 2022 didapatkan data terdapat perbedaan pada
Pengkajian
hasil pengukuran sebelum dan sesudah
dilakukan pendidikan kesehatan terdapat
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
peningkatan pada subyek. Setelah
bahwa subyek dalam penerapan ini
dilakukan pendidikan kesehatan
berumur 41 tahun, berpendidikan
didapatkan hasil Ny.F termasuk dalam
SMA tidak bekerja atau sebagai ibu
kategori baik dengan skor nilai 95%.
rumah tangga, memiliki anak berusia
5 tahun yang mederita ISPA. B. PEMBAHASAN

Tabel 2
Karakteristik Pasien
Tingkat Pengetahuan ibu sebelum
Usia
dilakukan Pendidikan Kesehatan
Didapatkan data Ny. F berusia 41 tahun.
tentang ISPA
Usia tersebut masuk dalam kategori usia

Oktaviani, Penerapan Pendidikan Kesehatan 452


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

dewasa akhir menuju lansia awal. Masa mengambil keputusan dan bertindak.
dewasa merupakan masa kematangan Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu,
dari aspek kognitif, emosi dan perilaku. semakin baik pula pencegahan pada
Semakin bertanbah usia akan semakin penyakit. Walaupun responden
berkembang pula daya tangkap dan pola penelitian ini berpendidikan SMA untuk
pikirnya, sehingga pengetahuan yang pengetahuan tentang ISPA baik karena
diperolehnya semakin membaik.11 pengetahuan dapat meningkat dan
mempengaruhi seseorang jika orang
Lingkungan
tersebut sering berinteraksi dan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang
mendapat informasi dari luar seperti dari
ada di sekitar individu, baik fisik,
teman, tetangga maupun media. 11
biologis maupun sosial. Kondisi
lingkungan pada Ny.F yaitu karena
Pengalaman
jarang mengikuti posyandu rutin maka
Pada Ny.F didapatkan data bahwa
pengetahuan tentang pengendalian dan
pengalaman yang dimiliki Ny.F tentang
prilaku terhadap penyakit didaptakan
anak sakit yaitu tidak selalu
dari tetangga sekitar yang mengikuti
membawanya ke dokter karena dapat
posyandu. Hal ini berdasarkan teori
sembuh sendiri tanpa obat dengan
H.L.Blum yang menyatakan bahwa
melakukan pemberian kompres hangat
derajat kesehatan ditentukan oleh 40%
apabila demam dan memberikan anak
faktor lingkungan. Artinya faktor
air minum yang dimasak sendiri.
lingkungan dalam hal ini menjaga
Keterampilan serta pengalaman
kebersihan baik di dalam maupun diluar
seseorang dapat mengembangkan
rumah yang dapat meningkatkan salah
kemampuan mengambil keputusan yang
satu kesehatan pada keluarga.11
dihadapi. Pengalaman sebagai sumber
pengetahuan dengan cara mengulang
Pendidikan
kembali pengetahuan yang diperoleh
Didapatkan data bahwa pendidikan
dalam memecahkan masalah yang
terakhir Ny.F SMA. Salah satu faktor 11
dihadapi masa lalu.
yang mempengaruhi pengetahuan adalah
tingkat pendidikan, dimana tingkat Informasi/Media Massa
pendidikan yang lebih tinggi Informasi adalah suatu hal yang dapat
mempengaruhi persepsi seseorang untuk diketahui, ada pula yang menekankan

Oktaviani, Penerapan Pendidikan Kesehatan 453


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

informasi sebagai transfer pengetahuan. perilaku yang tidak baik menjadi


Informasi pengetahuan yang didaptkan perilaku yang baik.
Ny.F mengenai ISPA selama ini hanya
KESIMPULAN
melalui tetangga dan media. Informasi
yang diperoleh dari pendidikan formal
Berdasarkan analisa yang telah
maupun non formal dapat
dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari
mempengaruhi jangka pendek sehingga
karakteristik reponden yaitu pendidikan
menghasilkan perubahan atau
SMA, hanya sebagai ibu rumah tangga.
11
peningkatan pengetahuan.
Pengetahuan ibu mengenai penyakit
ISPA pada anak mengalami peningkatan
Perbedaan Pengetahuan Ibu Tentang
sebanyak 40% berdasarkan pengukuran
ISPA Sebelum dan Sesudah
hasil Pre test dan Post test yang
Diberikan Pendidikan Kesehatan
dilakukan menggunakan lembar
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kuesioner. Pengaruh secara signifikan
ada hubungan yang signifikan antara terjadi antara pendidikan kesehatan
pendidikan kesehatan terhadap terhadap pengetahuan ibu tentang ISPA
pengetahuan ibu mengenai ISPA. Hal
DAFTAR PUSTAKA
ini dibuktikan dengan adanya
peningkatan nilai yang diukur
1. World Health Organization (2013)
menggunakan lembar kuesioner yang
Health Topic of Pneumonia.
mengalami peningkatan sebanyak 40%.
Retrieved from
Sebelum dilakukan pendidikan
http://www.who.int/topics/pneumoc
kesehatan nilai yang didaptkan ibu
occal_infections/en/
adalah 55 dan setelah diberikan
2. Depertemen Kesehatan Republik
pendidikan kesehatan pengetahuan yang
Indonesia (2008). Profil Kesehatan
dimiliki ibu mengalami peningkatan
Indonesia. Jakarta: Depkes RI
dengan nilai sebesar 95. Tujuan
3. Depertemen Kesehatan Republik
pendidikan kesehatan adalah untuk
Indonesia (2012). Data Tahunan
meningkatkan pengetahuan individu,
Subdit ISPA, Ditjen PPM-PL.
kelompok dan masyarakat dari yang
Jakarta: Depkes RI
tidak tahu menjadi tahu serta mengubah
perilaku seseorang atau masyarakat dari

Oktaviani, Penerapan Pendidikan Kesehatan 454


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomor 3, September 2023

4. Najmah (2016) Epidemiologi Kesehatan. Jakarta : Salemba


Penyakit Menular. Jakarta: CV. Medika
Trans Info Media
5. World Health Organization (2018).
The Top 10 Causes of Death.
Available from:
https://www.who.int/news-
room/fact-sheets/detail/the-top-10-
causes-of-death
6. Kesehatan RI K (2017). Profil
Kesehatan Indonesia. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia
7. Notoadmodjo, S ( 2010 ). Promosi
Dan Prilaku Kesehatan. Rineka
Cipta. Jakarta
8. Effendi, F. (2009). Keperawatan
Keluarga: Teori dan Praktik. (Alih
Bahasa:Ina Debora R. L., Yoskin
Asy). Jakarta: EGC. (BUku Asli
Terbit 1992)\
9. Aprianingsih (2009). Indikator
Perbaikan Kesehatan Lingkungan
Anak. Hardiyanti EA, editor.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
10. Notoadmodjo, S (2010).
Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta
11. Budiman & Ryanto (2013). Kapita
Selekta Kuesioner: Pengetahuan
Dan Sikap Dalam Penelitian

Oktaviani, Penerapan Pendidikan Kesehatan 455

Anda mungkin juga menyukai