Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN INDIVIDU KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEBIDANAN ANAK STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN INFEKSI


BERULANG PADA An. F

DI DESA KADU GADUNG RT 03/01 KECAMATAN CIPECANG KABUPATEN


PANDEGLANG.

Oleh:

NAMA : ENDAH KOMALASARI

NPM : 07210400332

PROGAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

2022
UNICEF memperkirakan, jumlah anak penderita stunting di bawah usia lima tahun
sebanyak 149,2 juta pada 2020,

Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada tahun 2019, prevelensi
stunting di Indonesia mencapai 27,7%. Artinya, sekitar satu dari empat anak balita (lebih dari
delapan juta anak) di Indonesia mengalami stunting. Angka tersebut masih sangat tinggi jika
dibandingkan dengan ambang batas yang ditetapkan WHO yaitu 20%.

Banten merupakan salah satu dari 12 provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting
tertinggi di tanah air tahun ini. dan Kabupaten Pandeglang masuk katagori zona merah stunting
karena prevalensinya 37,8 persen atau jumlah stunting terbanyak se-Banten. Angka kejadian kasus
stunting di Kabupaten Pandeglang

 Dampak stunting pada anak

Berikut beberapa dampak jangka panjang stunting yang perlu diwaspadai:

1. Gangguan Kognitif

2. Kesulitan Belajar

3. Rentan Mengalami Penyakit Tidak Menular

4. Kekebalan Tubuh Lebih Rendah

5. Performa Rendah
 Penyebab stunting pada anak

Status gizi Kurang pada ibu hamil dan bayi merupakan faktor utama yang menyebabkan anak balita
mengalami stunting. Ada banyak sekali hal-hal yang dapat memicu terjadinya gizi Kurang ini.
Berikut adalah penyebab gizi Kurang pada ibu hamil dan bayi yang masih sering ditemui:

1. Pengetahuan ibu yang Kurang memadai

2. Infeksi berulang atau kronis

3. Sanitasi yang Kurang

4. Terbatasnya layanan kesehatan

1
1.1. TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum

Penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan Pada kasus stunting dan gizi kurang pada anak
dengan infeksi berulang, Di desa kadu gadung kecamatan cipecang kabupaten pandeglang dengan
menggunakan manajemen asuhan kebidanan menurut Hellen Varney.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Penulis mampu :

1. Melakukan pengkajian data, Menginterprestasikan data yang meliputi diganosa,


Menentukan diagnosa potensial yang timbul, Menentukan tindakan segera, Menyusun
rencana asuhan kebidanan, Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan, Mengevaluasi hasil
asuhan kebidanan, Menganalisis kesenjangan antara teori dan kasus nyata di lapangan
termasuk faktor pendukung dan penghambat pada kasus stunting dan gizi kurang pada anak
dengan infeksi berulang

2
1.2. Manfaat

1. Bagi Keluarga Binaan

Penulis dapat memberikan informasi sebagai bahan masukan kepada keluarga An. F tentang faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kasus stunting dan gizi kurang pada anak dengan
infeksi berulang dan cara penanganannya

2. Bagi Mahasiswa

Sebagai bahan terhadap materi Asuhan Pelayanan Kebidanan serta referensi bagi mahasiswa dalam
memahami pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada kasus stunting dan gizi kurang pada anak dengan
infeksi berulang.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai referensi dan sumber baca, khususnya pada kasus stunting dan gizi kurang pada anak
dengan infeksi berulang..

3. Bagi instansi Puskesmas

Meningkatkan kualitas pemberian pelayanan Asuhan Kebidanan pada anak stunting dan gizi
kurang pada anak penderita infeksi berulang.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

 Pengertian Stunting

Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang
Kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini menunjukkan status gizi yang Kurang
(malnutrisi) dalam jangka waktu yang lama (kronis) (Candra, 2020).

 Konsep Dasar Gizi Kurang

Gizi kurang merupakan keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya
konsumsi energi protein dari makanan sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang cukup lama
(Sodikin, 2013).

 Pneumonia

Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru paru (alveoli).
Terjadinya pneumonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus
(biasa disebut bronkopneumonia). Pneumonia inflamasi parenkim paru, merupakan penyakit yang
sering terjadi pada masa kanak-kanak awal. Secara klinis, pneumonia dapat terjadi sebagai penyakit
primer atau sebagai komplikasi dari penyakit lain.

BAB III
TINJAUAN KASUS

1 Pengkajian
2 Interpretasi Data
3 Perencanaan

4
4 Penatalaksanaan

5 Evaluasi

6 Kunjungan

A. KUNJUNGAN tanggal 21,22 dan 25 Juli 2022

 DATA SUBJEKTIF

 DATA OBJEKTIF

5
 ANALISA DATA

 PENATALAKSANAAN

 EVALUASI

BAB IV
PEMBAHASAN

6
1. Pengkajian Data

Penulis melakukan pengkajian berupa data subyektif dan data obyektif.

2. Interpretasi Data

Diagnose kebidanan pada kasus ini adalah balita An.F umur 30 bulan asuhan kebidanan anak
stunting dan gizi kurang dengan infeksi berulang.

3. Diagnose potensial

Pada kasus An.F dengan gizi Kurang tidak terjadi gizi Kurang karena anak mendapat penanganan
yang baik dari petugas kesehatan. Hal tersebut dapat dilihat dari berat badan anak mengalami
kenaikan dari 8,4 kg menjadi 8,9 kg.

4. Antisipasi / tindakan segera

Pada kasus ini dilakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan terapi dokter
guna penyembuhan infeksi berulang .

5. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan pada An.F umur 30 bulan anak stunting dan gizi kurang dengan
infeksi berulang dengan pola suhan kebidanan

6. Pelaksanaan

Pelaksanaan yang dilakukan pada An.F yaitu disesuaikan dengan perencanaan

7. Evaluasi

Pada kasus balita sakit An.F umur 30 bulan dengan gizi kurang dan stunting dengan penyakit
infeksi berulang setelah dilakukan asuhan selama 1 minggu didapatkan hasil : keadaan baik,
kesadaran composmentis, TTV (suhu : 36,80C, nadi : 100x/menit, pernafasan : 34x/menit),
conjungtiva mrah muda, berat badan meningkat.

BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada An.F Umur 30 bulan dengan anak stunting dan gizi
kurang dengan infeksi berulang selama 1 minggu dengan menerapkan manajemen varney dapat
diambil kesimpulan :

7
Pelaksanaan dilakukan dengan baik sesuai rencana yang telah disusun karena adanya dukungan
keluarga dalam membantu memberikan nutrisi yang seimbang, memberikan makanan yang
mudah diterima, menjaga suhu tubuh, menjaga rasa aman, menganjurkan ibu agar anak
banyak istirahat

Evaluasi dilakukan selama 1 minggu untuk mengetahui perkembangan anak. Hasil An.F keadaan
umum baik, sudah tampak aktif, berat badan mengalami kenaikan dari 8,4 kg menjadi 8,9 kg.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan masukan antara lain :

1. Bagi Ibu/ keluarga

Ibu dan keluarga diharapkan dapat mengenali tanda-tanda gejala gizi Kurang dengan membaca
buku atau mencari informasi dimedia atau dari tenaga kesehatan terdekat supaya keluarga dapat
mengantisipasi, sehingga tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.

2. Puskesmas

Diharapkan agar Bidan Praktik Mandiri dapat meningkatkan kualitas pemberian pelayanan dan
memberikan pelayanan yang optimal Asuhan Kebidanan pada anak stunting dan gizi kurang dengan
infeksi berulang

3. Pendidikan

Diharapkan agar lebih melengkapi/ menambah referensi tentang gizi Kurang dan stunting.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Rahmawati, V. E., Pamungkasari, E. P., & Murti, B. (2018). Determinants of Stunting and
Child Development in Jombang District, 3, 68–80.

2. RISKESDAS. (2010). RISET KESEHATAN DASAR ; Badan Penelitian dan


Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun2010. Laporan Nasional 2010,
1–384. https://doi.org/1 Desember 2024

3. RISKESDAS. (2024). Penyakit yang ditularkan melalui udara. Jakarta:

4. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik


Indonesia, (Penyakit Menular), 103. https://doi.org/10.1007/s24398-014-0173-7.2

5. Kesehatan, K. (2018). HASIL UTAMA RISKESDAS 2018.

6. Head of National Planning Development Agency. (2015). Development Health and


Nutrition Policy Planning, (2), 18.

7. Fajrina, N. (2016). Stunting Pada Balita Di Puskesmas. Fakultas Ilmu

8. Kesehatan. Universitas ’Aisyah Yogyakarta. Yogyakarta.

9. Irwansyah, I., Ismail, D., & Hakimi, M. (2016). Kehamilan remaja dan kejadian stunting
anak usia 6 – 23 bulan di Lombok Barat. Berita Kedokteran Masyarakat, 32, xx–xx.

10. Dasar, R. K., & Tenggara, A. (2024). Stunting Bisa Dicegah!, 2010, 2–5.

11. Retrieved from http://www.mca- indonesia.go.id/assets/uploads/media/pdf/MCAIndonesia-


Technical-Brief- Stunting -ID.pdf

12. PERSATUAN GIZI INDONESIA (PERSAGI), Ramayulis, R.,Kresnawan, T.,


Iwaningsih, S., & Rochani, nur’aini susilo. (2018). STOP Stunting dengan konseling gizi.
(M. Dr. atmarita, Ed.) (cetakan I). jakarta.

13. Dalgleish, T., Williams, J. M. G. ., Golden, A.-M. J., Perkins, N., Barrett, L. F., Barnard, P.
J., Watkins, E. (2015). PENDEK (STUNTING ) DI INDONESIA, MASALAH DAN
SOLUSINYA. Journal of Experimental Psychology: General (Vol. 246).

14. Kim R, MejíaG, Ivá C, Aguayo VM, S. (2017). (2017). Relative Importance Child, Of
30Correlates Of From, Stunting In South Asia: Insights From, Nationally Representative
Data Afghanistan, Bangladesh, India Nepal, and Pakistan. Social Science & Medicine.

15. Rahman MS, Howlader T, M. M., & Rahman ML. (2016). Association of Low-Birth Weight
with Malnutrition in Children under Five Years in Bangladesh: Do Mother’s Education,
Socio-Economic Status, and Birth Interval Matter?

9
LAMPIRAN

INFORMED CONSENT

(PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN)

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Asep Rahmat

Umur : 38

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Buruh Harian

Alamat : Desa Kadu Gadung Kecamatan Cipecang Kabupaten Pandeglang

Selaku Orang Tua

Nama : An. Fahmi

Umur : 30 Bulan

Telah mendapat keterangan secara terinci dan jelas mengenai :

1. Penelitian yang berjudul “asuhan kebidanan anak stunting dan gizi kurang dengan infeksi
berulang pada An. F di desa kadu gadung rt 03/01 kecamatan cipecang kabupaten pandeglang”
2. Perlakuan yang akan diterapkan pada subyek
3. Manfaat ikut sebagai subyek penelitian
4. Bahaya yang akan timbul
5. Prosedur Penelitian

dan responden penelitian mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan mengenai segala sesuatu
yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Oleh karena itu saya bersedia/tidak bersedia*) secara
sukarela untuk menjadi subyek penelitian dengan penuh kesadaran serta tanpa keterpaksaan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak manapun.

Pandeglang, 20 Juli 2022

Peneliti, Responden,

Endah Komalasari Asep Rahmat

Saksi,

Bd. Siti Aisah

10
LAMPIRAN

SATUAN ACARA KEGIATAN

TEMA : Stunting

SASARAN : Masyarakat

MATERI POKOK : Stunting Pada Anak

WAKTU/ PERTEMUAN : 60 ( Enam Puluh ) Menit

TEMPAT : Rumah Warga

PELAKSANA : Endah Komalasari

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum :

memberi pengetahuan tentang stunting pada anak dan cara mencegahnya.


2. Tujuan Instruksional Khusus :
a. Menjelaskan tentang pengertian Stunting
b. Mengerti penyebab Stunting
c. Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
d. Mengerti pengaruh stunting pada anak
e. Mengerti pencegahan stunting pada anak
f. Mengerti Penanggulangan Stunting Pada Anak

B. Pelaksanaan
1. Tempat : Rumah Warga
2. Waktu : Jumat, 22 Juli 2022
3.
C. Metode dan Media
1. Metode :
 Ceramah
 Diskusi
 Tanya Jawab
11
2. Media :
 Brosur/leaflet
 Daftar tilik

D. Langkah Kegiatan
KEGIATAN
NO WAKTU PESERTA
PENYULUHAN

1 5 Menit 1. Pembukaan

13.00 sd 13.05 - Salam - Menjawab Salam


- Memperhatikan
- Perkenalan Penyuluh dengan seksama

2 25 Menit 2. Penyampaian materi oleh Audience mendengarkan


penyuluh
13.05 sd 13.30
-metode ceramah

-materi meliputi :

a. Menjelaskan tentang
pengertian Stunting
b. Mengerti penyebab
Stunting
c. Mengerti tentang ciri
anak dengan Stunting
d. Mengerti pengaruh
stunting pada anak
e. Mengerti pencegahan
stunting pada anak
f. Mengerti
penanggulangan
stunting pada anak
3 30 Menit 3. Penutupan Memberikan pertanyaan
kepada penyuluh dan
13.30 sd 14.00 - Sesi Tanya Jawab
menjawab pertanyaan dari
penyuluh

12
E. Evaluasi
- Sebelum diberikan binaan :
1. Tidak tau tentang stunting
2. Tidak tau penyebab stunting
3. Tidak Tau cirri anak dengan stunting
4. Tidak mengetahui pengaruh stunting pada anak
5. Tidak mengetahui cara pencegahan stunting pada anak
6. Tidak mengetahui cara penanggulangan stunting pada anak

- Sesudah diberikan binaan :


1. Menjelaskan tentang pengertian Stunting
2. Mengerti penyebab Stunting
3. Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
4. Mengerti pengaruh stunting pada anak
5. Mengerti pencegahan stunting pada anak

Mengerti penanggulangan stunting pada anak

13
BUKTI DOKUMENTASI

Video dan photo-photo selama pengambilan kasus

14

Anda mungkin juga menyukai