Disusun Oleh:
NAMA :Anahluwyanah
NPM :220C1065
I
HUBUNGAN PEDAMPINGAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN
AKTIFITAS PERAWATAN METODE KANGURU PADA ORANG TUA
DI RUANG PERINATOLOGI RSDU PANTURA M.A SENTOT PATROL
KABUPATEN INDRAMAYU
TAHUN 2021
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
AnahLuwyanah
Npm :220C1065
Ii
KATA PENGGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan proposal penelitian. Penyusununan proposal penelitian ini diajukan
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan jenjang sarjana pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mahardika Cirebon.Judul yang penulis ajukan
adalah ‘’Hubungan Pendampingan Petugas Kesehatan Dengan Perawatan Metode
Kanguru di Ruang Perinatologi RSUD PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten
Indramayu.’’
Penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada:
1.Ibu Hj.YaniKamasturyani,S.K.M, M.H.Kes. Sebagai ketua STIKes Mahardika
Cirebon
2.Ibu Ns. Dewi Erna Marisa, M.Kep. Sebagai ketua program Studi S1
KeperawatanSTIKes Mahardika Cirebon.
3.Ibu Ns. Citra Setyo Dwi Andhini, M.Kep.Selaku dosen pembimbing utama
yang memberikan suport dan bimbingan
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Prevalensi kematian bayi disumbangkan pada masa bayi baru lahir sebanyak 57%
(usia dibawah 1 bulan). penyebab kematian yang terbanyak disebabkan oleh bayi
berat lahir rendah, asfiksia, trauma lahir, ikterusneonatorum, infeksi lain dan
kelainan kongenital. LaporandariOrganisasiKesehatanDunia (WHO),
setiaptahunnyakira-kira 3% (3,6 juta) dari 120
jutabayibarulahirmengalamiikterusneonatorumdanhampir 1
jutabayiinikemudianmeninggal.Menurut United Nations Childrens Fund
(UNICEF) terdapat 1,8% kematianbayi yang
disebabkanolehhiperbilirubindariseluruhkasus perinatal yang terjadi di dunia.
Data dari World Health Organization (WHO) kejadianikterus neonatal di
negaraberkembangseperti Indonesia sekitar 50% bayibarulahir normal yang
mengalamiperubahanwarnakulit, mukosadanwajahmengalamikekuningan
(ikterus), dan 80% padabayikurangbulan (premature).
Angkakematianbayidi Indonesia dariSurveiDemografiKesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012 sebesar 32 per 1000
kelahiranhidup.Kematianneonatusterbanyak di Indonesia di sebabkanolehasfiksia
(37%), bayiberatlahirrendah (BBLR) danprematuritas (34%), sepsis (12%),
hipotermi(7%), ikterusneonatorum (6%), postmatur (3%), dankelainankongenital
(1%) per 1000 kelahiranhidup.
MenurutKemenkes RI 2015 penyebabutamakematianbayi di Indonesia
disebabkankarena BBLR 26%, ikterus 9%, hipoglikemia 0.8%
daninfeksineonatorum 1.8%. Walaupunikterusneonatorumurutanke 2
daripenyebabkematian neonatal 0-6 hari di Indonesia,
tapiikterusmerupakanmasalah yang seringmunculpada masa neonatal dandampak
yang timbulsepertikejang-kejangbisadihindarkandenganpengawasan yang
ketatpada masa neonatal.
Menurut SDKI 2017 Angkakematianbayi (AKB) yaitu 24 per 1000
kelahiranhidup.Sedangkan target SDGs
adalahmengakhiriangkakematianbayidanbalitadengancaramenurunkanangkakemat
ianbalita 25 per 1000 kelahiran.5 Berdasarkan dataRiskesdas 2015
angkahiperbilirubinpadabayi baru lahir diIndonesia sebesar 51,47%.
(www.sehatq.com,diakses 17 februari 2021)
Salah satutujuanMillenium Development Goal’s (MDG’s)
adalahmenurunkanangkakematianbayidananak.Saatini, Jawa Barat
menjadisalahsatuprovinsi yang
berkontribusibesarterhadaptingginyaAngkaKematianBayi di Indonesia.Menurut
data Laporan Program KesehatanAnakProvinsiJawa Barat Tahun 2010 – 2012,
jumlahkematianneonatus yang dilaporkan di Jawa Barat mencapaiangka 3.624
dankematianbayimencapai 4.650.Sementaraitu,
KepalaBidangPelayananKesehatanProvinsiJawa Barat, dr. Rr. Endang, ND, MPH
mengungkapkanbahwaangkakematianbayitinggiterutamadisebabkankarenaasfiksia
, BayiBeratLahirRendah (BBLR), infeksi, diare, danpneuminia.
(www.Unpad.ac.id,diakses 17februari 2021).
Perawatan yang berkualitas bagi bayi berat badan lahir rendah dapat menurunkan
Kematian neonatal,seperti inkubator dan perlengkapan padaneonatalintensivecare
unit .Namun penggunaan inkubator dinilai menghambat kontak dini ibu dan bayi
serta berakibat ibu kurang percaya diri dan tidak terampil merawat bayi berat
badan lahir rendah.Penerapan perawatan metode kanguru di indonesia sudah
dilakukan dan diteliti di Rumah Sakit Dr.Saiful Anwar,Malang.Penelitian yang
dilakukan adalah pengaruh perawatan metode kanguru terhadap penurunan tingkat
hipotermia pada bayi.Hasil penelitian ini menujukan bahwa mutu pelayanan
berkurang , hari perawatan berkurang,penggunaan inkubator berkurang sehingga
sehingga lebih hemat,angka harapan hidup meningkat,mempercepat rawat
gabung,dan penghematan beban kerja .(Bina melviagirsang,2019).
Perawatan metode kanguru merupakan metode perawatan bayi yang melibatkan
orang tua.Metode ini dilakukan dengan cara memposisikan bayi di dada sehingga
terjadi kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau ayah.pada metode
ini, bayi dibaringkan dengan telungkup,kemudian bagian kepala bayi menghadap
ke samping agar telinganya dapat menempel di bagian dada ibu atau
ayah.Lamanya metode kanguru dilakukan dapat bervariasi pada tiap bayi
umumnya berlangsung sekitar 1-3jam.(Adrian Kevin,2020).
Peerawtan metode kanguru adalaj111h alternatif perawatan pengganti inkubator
yang efektif untuk meningkatkan suhu badan bayi melalui kontak langsung
kulit.Manfaat lain ketika melakukan perawatan metode kanguru adalah sebagai
berikut:
1. Membuat suhu tubuh bayi lebih stabil
Karena berat badan bayi prematur cenderung rendah, jaringan lemak di
dalam tubuhnya juga cenderung lebih tipis. Hal ini membuat bayi
prematur rentan mengalami kedinginan atau hipotermia.Beberapa
penelitian membuktikan bahwa kontak fisik antara ibu atau ayah dan
bayinya melalui metode kanguru dapat membantu memberikan kehangatan
pada tubuh bayi, sehingga suhu tubuh bayi prematur bisa
2. Membantu mempercepat peningkatan berat badan bayi lebih stabil.
Bayi prematur cenderung memiliki berat badan lahir rendah dan terkadang
sulit mencapai berat badan ideal. Namun, beberapa studi menunjukkan
bahwa metode kanguru bisa dijadikan salah satu pilihan terapi untuk
membantu mempercepat kenaikan berat badan bayi prematur.Hal ini
diduga karena metode kanguru dapat membuat tidur bayi menjadi lebih
nyenyak, sehingga energinya bisa tersalurkan untuk memperbaiki fungsi
tubuh dan membangun jaringan tubuh dengan lebih baik. Dengademikian,
berat badannya pun bisa naik lebih cepat.
3. Meningkatkan fungsi organ tubuh bayi
Tak hanya membuat kondisinya lebih kuat dan stabil, metode kanguru
juga baik untuk meningkatkan fungsi organ tubuh bayi prematur.Metode
kanguru bisa dilakukan pada bayi prematur yang mengalami gangguan
sistem pernapasan dan membantunya pulih lebih cepat. Metode ini juga
diketahui dapat membuat detak jantung bayi prematur menjadi lebih stabil
dibandingkan dengan bayi prematur yang tidak menjalani metode ini.
4. Memudahkan bayi untuk menyusu
Posisi metode kanguru memudahkan bayi untuk dapat menyusu pada
ibunya sekaligus memicu ASI agar lebih mudah keluar. Beberapa riset
menunjukkan bahwa metode kanguru juga baik untuk mengatasi masalah
ASI kurang. Konsumsi ASI bagi bayi prematur sangat penting karena
dapat menurunkan risiko infeksi, gangguan pencernaan, dan masalah
tumbuh kembang.
5. Menguatkan daya tahan tubuh bayi
6. Teknik atau metode kanguru diketahui dapat memperkuat sistem
kekebalan tubuh bayi prematur. Hal ini penting agar tubuh bayi lebih kuat
melawan virus dan bakteri penyebab infeksi.Selain beberapa manfaat di
atas, metode kanguru juga diketahui dapat membantu menenangkan bayi
prematur yang mudah rewel ketika ia merasa sakit. Tak hanya baik untuk
bayi prematur, metode kanguru juga baik dilakukan untuk mempererat
hubungan emosional antara ibu dan ayah dengan buah hati.Secara umum,
metode kanguru bisa dilakukan di rumah sakit ketika bayi masih berada di
ruang perawatan bayi, ruang ICU khusus bayi (NICU), atau ketika ia
sudah boleh pulang ke rumah bersama orang tuanya.Jika Anda memiliki
bayi prematur dan ingin mencoba metode kanguru, Anda bisa
berkonsultasi ke dokter anak untuk mendapatkan petunjuk tentang
bagaimana cara melakukan metode kanguru yang benar.
(Alodokter.com,diakses 17 februari 2021).
Perawatan Metode kanguru bisa sangat bervariasi di masing-masing rumah sakit,
hal ini bisa dilihat dari aspek jenis layanan yang tersedia,kompetensi SDM, serta
fasilitas dan sarana.Implementasi merupakan tahap yang krusial dalam proses
kebijakan. Kesiapan serta keikutsertaanorangtua akan sangat mendukung dalam
keberhasilan implementasi perawatanmetode kanguru. Peran keluarga seperti
sikap, perilaku dan partisipasi keluarga dipandang sebagai naluri untuk
melindungi anggota keluarga yang sakit.Adapun standar operasional prosedur
keperawatan dalam penatalaksanaan perawatan metode kanguru di ruang
perinatologi RSUD PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten Indramayu pada bayi
berat badan lahir rendah sebagai berikut:
Kriteria
1. Bayi dengan berat badan ≤ 2000 gram.
2. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai.
3. Refleks dan koordinasi isap dan menelan yang baik.
4. Perkembangan selama di inkubator (rumah sakit) baik
5. Kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukung dalam
keberhasilan.
Prosedur
1.Berat badan lahir kurang dari 1800 gram
2.Keadaan umum stabil selama 3 hari berturut-turut, meliputi:
a.nadi (120-160x/menit).
brespirasi (30-60x/menit)
c.suhu (36,5-37,5 °C).
3.Beri bayi pakaian, topi , popok dan kaus kaki yang telahdihangatkan lebih
dahulu.
4.Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung kekulit ibu dan
pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dadaibu. Posisikan bayi dengan
siku dan tungkai tertekuk , kepaladan dada bayi terletak di dada ibu dengan
kepala agak sedikitmendongak.
5.Dapat pula memeakai baju dengan ukuran lebih besar daribadan ibu , dan
bayi diletakkan diantara payudara ibu, bajuditangkupkan, kemudian ibu
memakai selendang yangdililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh
6.Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi , dapat digunakanhanduk atau
kain lebar yang elastik atau kantong yang dibuatsedemikian untuk menjaga
tubuh bayi.
7.Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerakwalau berdiri ,
duduk , jalan, makan dan mengobrol. Padawaktu tidur , posisi ibu setengah
duduk atau dengan jalanmeletakkan beberapa bantal di belakang punggung
ibu.
8.Bila ibu perlu istirahat dapat digantikan oleh ayahatau orang lain.
9.Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi,posisi bayi,
pemantauan bayi, cara pamberian asi, dankebersihan ibu dan bayi.
10.Kriteria pulang untuk bayi PMK
a. Bayi sudah dapat menyusu.
b. Tanda vital bayi stabil
c.Pertambahan berat badan setiap hari minimal 20 gramselama 3 hari
berturut-turut.
d. Ibu memahami asuhan kontak kulit-kulit.
e.Ibu percaya diri merawat bayi di rumah.
f.Ada dukungan keluarga.
Pada dasarnya perawatan metode kanguru merupakan standar operasional
prosedur di ruang perinatologi RSUD PantunturaM.ASentotPatrol hanya tidak
selalu dilksanakan karena ketidak setujuan orang tua bayi yang didasari atas
kepercayaan masyarakat setempat.Tetapi atas dasar standar operasional
pelaksanaan petugas kesehatan ruang perinatologi selalu menjelaskan kepada
orang tua bayi tentang manfaat perawatan metode kanguru pada bayi berat badan
lahir rendah dengan tujuan orang tua bayi bersedia melaksanakan perawatan
metode kanguru.
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang hubungan
pendampingan petugas kesehatan dengan perawatan metode kanguru pada
orangtua di ruang perinatologi RSUD PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten
Indramayu.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, rumusan masalah pada penelitian ini
adalah;’’Apakah ada Hubungan Pendampingan Petugas Kesehatan Dengan
Perawatan Metode Kanguru Pada OrangtuaDiruang Perinatologi RSUD
PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten Indramayu?’’
3.Motivator
motivasi adalahupaya untuk menimbulkan rangsangan, doronganataupun
pembangkit tenaga padaseseorang maupun sekelompok masyarakat tersebut
sehingga mau berbuat danbekerja sama secara optimal, melaksanakan sesuatu
yangtelah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
4.Fasilitator
fasilitator adalah orang atau badan yang memberikan kemudahan
ataumenyediakan fasilitas. Petugas kesehatan harus dapatberperansebagai
fasilitator bagi klien untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
5.Konselor
Konselor adalah orang yang memberikan bantuan kepada orang lain
dalammembuat keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman
Terhadapfakta-fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien.
2.2Kerangka Teori
Pendampingan
Manfaat
-Suhu tubuh stabil
-Peningkatan berat badan
-Meningkatkan fungsi organ
-Memudahkan bayi untuk menyusu
-Menguatkan daya tahan tubuh
Variabel independent
Perawatan metode kanguru Pendampingan petugas kesehatan
3.4.2 Sampel
Menurut Sygiyono,2011.Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut.Sampel dari penelitian ini adalah purposive
sampling.
Purposive sampling adalah pengambilan sampel yang berdasarkan atas suatu
pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat populasi ataupun ciri-ciri yang sudah
diketahui sebelumnya.( Notoatmodjo,2010).Berupa kriteria inklusif dan eklusi
kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian pada populasi target
dan pada populasi terjangkau. Kriteria Eksklusi, sebagian subyek yang memenuhi
kriteria inklusi harus dikeluarkan dari studi oleh karena berbagai sebab.(Sudigdo,
S dkk, 2014:56-57).Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu:
1. Bayi dengan riwayat berat badan lahir rendah di RSUD
PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten Indramayu.
2. Bayi yang dirawat di inkubator
3. Bayi yang telah dilakukan perawatan metode kanguru
Kriteria eklusi adalah kondisi yang menyebabkan subjek penelitian
memenuhi kriteria inklusi namun tidak dapat diikut sertakan dalam penelitian.
(Sastroasmoro dan Ismael,2010).
Kriteria eklusi dalam penelitian ini yaitu :
1.Bayi yang menggalamidistres pernafasan
2.Bayi dengan penyakit kardiovaskular
3.Bayi yang sedang di fototerapi
4.Bayi yang tidak dilakukan perawatan metode kanguru.
Etika penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan
penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti(subjek
peneliti) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasilpenelitian tersebut
(Notoatmodjo, 2018). Tujuan etika penelitianmemperhatikan dan mendahulukan
hak-hak responden (Notoatmodjo, 2018).Dalam melakukan penelitian
menekankan masalah etika penelitian:
1.Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Responden harus mendapatkan hak dan informasi tentang tujuan penelitian
yang akan dilakukan. Peneliti juga harus memberikan kebebasan kepada
responden untuk memberikan informasi atau tidak memberikan informasi.
Untuk menghormati harkat dan martabat responden, peneliti harus
mempersiapkan formulir persetujuan (informconcent).
2.Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for
privacyandconfidentiality)
Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan
kebebasan individu dalam memberikan informasi. Oleh sebab itu peneliti
tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasiaan
responden. Peneliti cukup menggunakan inisial sebagai pengganti identitas
responden.
3.Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justicean
inclusiveness)
Seorang peneliti harus memiliki prinsip keterbukaan dan adil, yakin dengan
menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini mejamin responden
memperoleh perlakukan dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan
gender, agama, etnis, dan sebagainya.
4.Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing
harmsandbenefits)
Dalam sebuah penelitian sebisa mungkin memperoleh manfaat semaksimal
mungki bagi masyarakat dan khususnya responden. Peneliti harus
meminimalisasi dampak kerugiaan untuk responden.