Anda di halaman 1dari 38

HUBUNGAN PEDAMPINGAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN

AKTIFITAS PERAWATAN METODE KANGURU PADA ORANG TUA


DI RUANG PERINATOLOGI RSDU PANTURA M.A SENTOT PATROL
KABUPATEN INDRAMAYU
TAHUN 2021
PROPOSAL PENELITIAN

Disusun Oleh:
NAMA :Anahluwyanah
NPM :220C1065

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARDIKA


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
CIREBON
2021

I
HUBUNGAN PEDAMPINGAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN
AKTIFITAS PERAWATAN METODE KANGURU PADA ORANG TUA
DI RUANG PERINATOLOGI RSDU PANTURA M.A SENTOT PATROL
KABUPATEN INDRAMAYU
TAHUN 2021

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Pendidikan


Sarjana

Disusun Oleh:
AnahLuwyanah
Npm :220C1065

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARDIKA


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
CIREBON
2021

Ii
KATA PENGGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan proposal penelitian. Penyusununan proposal penelitian ini diajukan
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan jenjang sarjana pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mahardika Cirebon.Judul yang penulis ajukan
adalah ‘’Hubungan Pendampingan Petugas Kesehatan Dengan Perawatan Metode
Kanguru di Ruang Perinatologi RSUD PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten
Indramayu.’’
Penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada:
1.Ibu Hj.YaniKamasturyani,S.K.M, M.H.Kes. Sebagai ketua STIKes Mahardika
Cirebon
2.Ibu Ns. Dewi Erna Marisa, M.Kep. Sebagai ketua program Studi S1
KeperawatanSTIKes Mahardika Cirebon.
3.Ibu Ns. Citra Setyo Dwi Andhini, M.Kep.Selaku dosen pembimbing utama
yang memberikan suport dan bimbingan
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Prevalensi kematian bayi disumbangkan pada masa bayi baru lahir sebanyak 57%
(usia dibawah 1 bulan). penyebab kematian yang terbanyak disebabkan oleh bayi
berat lahir rendah, asfiksia, trauma lahir, ikterusneonatorum, infeksi lain dan
kelainan kongenital. LaporandariOrganisasiKesehatanDunia (WHO),
setiaptahunnyakira-kira 3% (3,6 juta) dari 120
jutabayibarulahirmengalamiikterusneonatorumdanhampir 1
jutabayiinikemudianmeninggal.Menurut United Nations Childrens Fund
(UNICEF) terdapat 1,8% kematianbayi yang
disebabkanolehhiperbilirubindariseluruhkasus perinatal yang terjadi di dunia.
Data dari World Health Organization (WHO) kejadianikterus neonatal di
negaraberkembangseperti Indonesia sekitar 50% bayibarulahir normal yang
mengalamiperubahanwarnakulit, mukosadanwajahmengalamikekuningan
(ikterus), dan 80% padabayikurangbulan (premature).
Angkakematianbayidi Indonesia dariSurveiDemografiKesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012 sebesar 32 per 1000
kelahiranhidup.Kematianneonatusterbanyak di Indonesia di sebabkanolehasfiksia
(37%), bayiberatlahirrendah (BBLR) danprematuritas (34%), sepsis (12%),
hipotermi(7%), ikterusneonatorum (6%), postmatur (3%), dankelainankongenital
(1%) per 1000 kelahiranhidup.
MenurutKemenkes RI 2015 penyebabutamakematianbayi di Indonesia
disebabkankarena BBLR 26%, ikterus 9%, hipoglikemia 0.8%
daninfeksineonatorum 1.8%. Walaupunikterusneonatorumurutanke 2
daripenyebabkematian neonatal 0-6 hari di Indonesia,
tapiikterusmerupakanmasalah yang seringmunculpada masa neonatal dandampak
yang timbulsepertikejang-kejangbisadihindarkandenganpengawasan yang
ketatpada masa neonatal.
Menurut SDKI 2017 Angkakematianbayi (AKB) yaitu 24 per 1000
kelahiranhidup.Sedangkan target SDGs
adalahmengakhiriangkakematianbayidanbalitadengancaramenurunkanangkakemat
ianbalita 25 per 1000 kelahiran.5 Berdasarkan dataRiskesdas 2015
angkahiperbilirubinpadabayi baru lahir diIndonesia sebesar 51,47%.
(www.sehatq.com,diakses 17 februari 2021)
Salah satutujuanMillenium Development Goal’s (MDG’s)
adalahmenurunkanangkakematianbayidananak.Saatini, Jawa Barat
menjadisalahsatuprovinsi yang
berkontribusibesarterhadaptingginyaAngkaKematianBayi di Indonesia.Menurut
data Laporan Program KesehatanAnakProvinsiJawa Barat Tahun 2010 – 2012,
jumlahkematianneonatus yang dilaporkan di Jawa Barat mencapaiangka 3.624
dankematianbayimencapai 4.650.Sementaraitu,
KepalaBidangPelayananKesehatanProvinsiJawa Barat, dr. Rr. Endang, ND, MPH
mengungkapkanbahwaangkakematianbayitinggiterutamadisebabkankarenaasfiksia
, BayiBeratLahirRendah (BBLR), infeksi, diare, danpneuminia.
(www.Unpad.ac.id,diakses 17februari 2021).
Perawatan yang berkualitas bagi bayi berat badan lahir rendah dapat menurunkan
Kematian neonatal,seperti inkubator dan perlengkapan padaneonatalintensivecare
unit .Namun penggunaan inkubator dinilai menghambat kontak dini ibu dan bayi
serta berakibat ibu kurang percaya diri dan tidak terampil merawat bayi berat
badan lahir rendah.Penerapan perawatan metode kanguru di indonesia sudah
dilakukan dan diteliti di Rumah Sakit Dr.Saiful Anwar,Malang.Penelitian yang
dilakukan adalah pengaruh perawatan metode kanguru terhadap penurunan tingkat
hipotermia pada bayi.Hasil penelitian ini menujukan bahwa mutu pelayanan
berkurang , hari perawatan berkurang,penggunaan inkubator berkurang sehingga
sehingga lebih hemat,angka harapan hidup meningkat,mempercepat rawat
gabung,dan penghematan beban kerja .(Bina melviagirsang,2019).
Perawatan metode kanguru merupakan metode perawatan bayi yang melibatkan
orang tua.Metode ini dilakukan dengan cara memposisikan bayi di dada sehingga
terjadi kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau ayah.pada metode
ini, bayi dibaringkan dengan telungkup,kemudian bagian kepala bayi menghadap
ke samping agar telinganya dapat menempel di bagian dada ibu atau
ayah.Lamanya metode kanguru dilakukan dapat bervariasi pada tiap bayi
umumnya berlangsung sekitar 1-3jam.(Adrian Kevin,2020).
Peerawtan metode kanguru adalaj111h alternatif perawatan pengganti inkubator
yang efektif untuk meningkatkan suhu badan bayi melalui kontak langsung
kulit.Manfaat lain ketika melakukan perawatan metode kanguru adalah sebagai
berikut:
1. Membuat suhu tubuh bayi lebih stabil
Karena berat badan bayi prematur cenderung rendah, jaringan lemak di
dalam tubuhnya juga cenderung lebih tipis. Hal ini membuat bayi
prematur rentan mengalami kedinginan atau hipotermia.Beberapa
penelitian membuktikan bahwa kontak fisik antara ibu atau ayah dan
bayinya melalui metode kanguru dapat membantu memberikan kehangatan
pada tubuh bayi, sehingga suhu tubuh bayi prematur bisa
2. Membantu mempercepat peningkatan berat badan bayi lebih stabil.
Bayi prematur cenderung memiliki berat badan lahir rendah dan terkadang
sulit mencapai berat badan ideal. Namun, beberapa studi menunjukkan
bahwa metode kanguru bisa dijadikan salah satu pilihan terapi untuk
membantu mempercepat kenaikan berat badan bayi prematur.Hal ini
diduga karena metode kanguru dapat membuat tidur bayi menjadi lebih
nyenyak, sehingga energinya bisa tersalurkan untuk memperbaiki fungsi
tubuh dan membangun jaringan tubuh dengan lebih baik. Dengademikian,
berat badannya pun bisa naik lebih cepat.
3. Meningkatkan fungsi organ tubuh bayi
Tak hanya membuat kondisinya lebih kuat dan stabil, metode kanguru
juga baik untuk meningkatkan fungsi organ tubuh bayi prematur.Metode
kanguru bisa dilakukan pada bayi prematur yang mengalami gangguan
sistem pernapasan dan membantunya pulih lebih cepat. Metode ini juga
diketahui dapat membuat detak jantung bayi prematur menjadi lebih stabil
dibandingkan dengan bayi prematur yang tidak menjalani metode ini.
4. Memudahkan bayi untuk menyusu
Posisi metode kanguru memudahkan bayi untuk dapat menyusu pada
ibunya sekaligus memicu ASI agar lebih mudah keluar. Beberapa riset
menunjukkan bahwa metode kanguru juga baik untuk mengatasi masalah
ASI kurang. Konsumsi ASI bagi bayi prematur sangat penting karena
dapat menurunkan risiko infeksi, gangguan pencernaan, dan masalah
tumbuh kembang.
5. Menguatkan daya tahan tubuh bayi
6. Teknik atau metode kanguru diketahui dapat memperkuat sistem
kekebalan tubuh bayi prematur. Hal ini penting agar tubuh bayi lebih kuat
melawan virus dan bakteri penyebab infeksi.Selain beberapa manfaat di
atas, metode kanguru juga diketahui dapat membantu menenangkan bayi
prematur yang mudah rewel ketika ia merasa sakit. Tak hanya baik untuk
bayi prematur, metode kanguru juga baik dilakukan untuk mempererat
hubungan emosional antara ibu dan ayah dengan buah hati.Secara umum,
metode kanguru bisa dilakukan di rumah sakit ketika bayi masih berada di
ruang perawatan bayi, ruang ICU khusus bayi (NICU), atau ketika ia
sudah boleh pulang ke rumah bersama orang tuanya.Jika Anda memiliki
bayi prematur dan ingin mencoba metode kanguru, Anda bisa
berkonsultasi ke dokter anak untuk mendapatkan petunjuk tentang
bagaimana cara melakukan metode kanguru yang benar.
(Alodokter.com,diakses 17 februari 2021).
Perawatan Metode kanguru bisa sangat bervariasi di masing-masing rumah sakit,
hal ini bisa dilihat dari aspek jenis layanan yang tersedia,kompetensi SDM, serta
fasilitas dan sarana.Implementasi merupakan tahap yang krusial dalam proses
kebijakan. Kesiapan serta keikutsertaanorangtua akan sangat mendukung dalam
keberhasilan implementasi perawatanmetode kanguru. Peran keluarga seperti
sikap, perilaku dan partisipasi keluarga dipandang sebagai naluri untuk
melindungi anggota keluarga yang sakit.Adapun standar operasional prosedur
keperawatan dalam penatalaksanaan perawatan metode kanguru di ruang
perinatologi RSUD PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten Indramayu pada bayi
berat badan lahir rendah sebagai berikut:
Kriteria
1. Bayi dengan berat badan ≤ 2000 gram.
2. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai.
3. Refleks dan koordinasi isap dan menelan yang baik.
4. Perkembangan selama di inkubator (rumah sakit) baik
5. Kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukung dalam
keberhasilan.
Prosedur
1.Berat badan lahir kurang dari 1800 gram
2.Keadaan umum stabil selama 3 hari berturut-turut, meliputi:
a.nadi (120-160x/menit).
brespirasi (30-60x/menit)
c.suhu (36,5-37,5 °C).
3.Beri bayi pakaian, topi , popok dan kaus kaki yang telahdihangatkan lebih
dahulu.
4.Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung kekulit ibu dan
pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dadaibu. Posisikan bayi dengan
siku dan tungkai tertekuk , kepaladan dada bayi terletak di dada ibu dengan
kepala agak sedikitmendongak.
5.Dapat pula memeakai baju dengan ukuran lebih besar daribadan ibu , dan
bayi diletakkan diantara payudara ibu, bajuditangkupkan, kemudian ibu
memakai selendang yangdililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh
6.Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi , dapat digunakanhanduk atau
kain lebar yang elastik atau kantong yang dibuatsedemikian untuk menjaga
tubuh bayi.
7.Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerakwalau berdiri ,
duduk , jalan, makan dan mengobrol. Padawaktu tidur , posisi ibu setengah
duduk atau dengan jalanmeletakkan beberapa bantal di belakang punggung
ibu.
8.Bila ibu perlu istirahat dapat digantikan oleh ayahatau orang lain.
9.Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi,posisi bayi,
pemantauan bayi, cara pamberian asi, dankebersihan ibu dan bayi.
10.Kriteria pulang untuk bayi PMK
a. Bayi sudah dapat menyusu.
b. Tanda vital bayi stabil
c.Pertambahan berat badan setiap hari minimal 20 gramselama 3 hari
berturut-turut.
d. Ibu memahami asuhan kontak kulit-kulit.
e.Ibu percaya diri merawat bayi di rumah.
f.Ada dukungan keluarga.
Pada dasarnya perawatan metode kanguru merupakan standar operasional
prosedur di ruang perinatologi RSUD PantunturaM.ASentotPatrol hanya tidak
selalu dilksanakan karena ketidak setujuan orang tua bayi yang didasari atas
kepercayaan masyarakat setempat.Tetapi atas dasar standar operasional
pelaksanaan petugas kesehatan ruang perinatologi selalu menjelaskan kepada
orang tua bayi tentang manfaat perawatan metode kanguru pada bayi berat badan
lahir rendah dengan tujuan orang tua bayi bersedia melaksanakan perawatan
metode kanguru.
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang hubungan
pendampingan petugas kesehatan dengan perawatan metode kanguru pada
orangtua di ruang perinatologi RSUD PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten
Indramayu.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, rumusan masalah pada penelitian ini
adalah;’’Apakah ada Hubungan Pendampingan Petugas Kesehatan Dengan
Perawatan Metode Kanguru Pada OrangtuaDiruang Perinatologi RSUD
PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten Indramayu?’’

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan Pendampingan Peugas Kesehatan Dengan
Perawatan Metode Kanguru Diruang Perinatologi RSUD PanturaM.ASentotPatrol
Kabupaten Indramayu.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui pendampingan petugas kesehatan terhadap perawatan
metode kanguru pada orangtuadiruang perinatologi RSUD
PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten Indramayu.
2. Mengetahui cara perawatan metode kanguru pada bayi berat badan
lahir rendah diruang perinatologi RSUD PanturaM.ASentotPatrol
Kabupaten Indramayu.
3. Mengetahui pelaksanaan perawatan metode kanguru di ruang
perinatologi RSUD PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten Indramayu.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Praktis
1.4.1.1 Bagi Peneliti
Sebagai media untuk menilai tingkat efektivitas dalam penelitian
tentang pendampingan petugas kesehtan dengan perawatan metode kanguru pada
orangtuadiruang perinatologi RSUD PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten
Indramayu.
1.4.1.2 Bagi Keluarga
Sebagai sumber informasi keluarga dalam melakukan perawatan
metode kanguru baik di rumah sakit,klinik bersalin,maupun praktek di rumah.
1.4.1.3 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai dokumen ilmiah untuk penelitian lanjutan mengenai
pendampinganngan petugas kesehatan dengan perawatan metode kanguru pada
orangtua di ruang perinatologi RSUD PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten
Indramayu.
1.4.1.4 Bagi Institusi Rumah Sakit
Sebagai langkah pengembangan kuliatas divisi KIA khususnya tentang
pendampingan petugas kesehatan dengan perawatan metode kanguru pada
orangtuadiruang perinatologi RSUD PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten
Indramayu.

1.4.2 Manfaat Teoritis


Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam memperkaya wawasan konsep praktek pekerjaan keperawatan
terutama tentang pendampingan petugas kesehatan dengan perawatan metode
kanguru pada orangtua.Sebagai sumbangsih terhadap pengembangan ilmu
keperawatan.
1.5 Keaslian Penelitian
Proposal penelitian dengan judul’’Hubungan Pendampingan Petugas Kesehatan
Dengan Perawatan Metode Kanguru Di Ruang Perinatologi RSUD
PanturaM.ASentotPatrolKabuptenIndramayu’’adalah asli dandilakukan oleh
peneliti sendiri berdasarkan buku,karya tulis ilmiah,jurnal,skripsi,peraturan
direktur Sebagai perbandingan dapat dikemukakan beberapa hasil penelitian oleh
beberapa peneliti terdahulu sebagai berikut :
1. Dewi karunia agung,fakultas kedokteran Universitas Dipenogoro
a. Judul :Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang
Perawatan Metode Kanguru pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah
di Kota Semarang Tahun 2016
b. Kerangka konsep :Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan ibu yaitu:pengalaman,tingkat
pendidikan,keyakinan,fasilitas,motivasi,penghasilan,sosial budaya.
Jika ibu mampu menerapkan perawatan metode kanguru dengan
benar maka angka Kematian bayi angka menurun namun jika ibu
belum mampu menerapkan perawatan metode kanguru dengan
benar maka angka Kematian bayi akan meningkat.
c.Penerapan teori dalam situasi spesifik atau populasi khusus:
Beberapa rumah sakit di kota semarang telah menerapkan
pelaksanaan perawatan metode kanguru.Salah satunya yaitu rumah sakit Tugurejo
dan RSUD kota semarang.Program yang dilaksanakan adalah eduksi tentang
perawatan metode kanguru pada orang tua yang mempunyai bayi berat badan lahir
rendah.
d.Rancangan penelitian :Rancangan penelitian yang digunakan adalah
survei.
e.Instrumen penelitian :Kuisioner
f.Tehnik analisa data :Analisa data univariant
2.Deni susanti,Sekolah tinggi ilmu kesehatan perintis padang.
a.Judul :Pengaruh Metode Kanguru Mother Care
Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Bayi dengan Berat Badan Lahir
Rendah di Ruang Perinatologi Rumah Sakit DR.AchmadMocthar Bukittinggi
Tahun 2011
b.Kerangka teori :Faktor penyebab bayi berat badan lahir
rendah yaitu :Faktor ibu,faktror janin,faktor lingkungan,faktor placenta.
Permasalahan pada bayi berat badan lahir rendah yaitu:Gangguan
pernafasan,ketidakmangantermoregulasi,ketidakmatangan sistem Kardio
vaskuler,ketidakmatangan sistem hormon,masalah pemberian ASI.
Manfat kanguru mothercare yaitu:kehangatan,gerakan,bounding,sentuhan.
Penatalaksanaan kanguru mothercare pada bayi berat badan lahir rendah
yaitu:suhu normal,apneu tidak terjadi mengurangi konsumsi oksigen maka akan
terjadi saturasi oksigen yang optimal.
c.Pnerapan teori dalam situasi spesifik atau populasi khusus :
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode kanguru terhadap
peningkatan saturasi oksigen pada bayi berat badan lahi rendah di ruang rawat
inap perinatologi.
d.Rancangan penelitian :Rancangan penelitian yang
digunakan adalah eksperimen semu(quasi eksperimen) di mana penelitian akan
dilakukan pada skelompok subjek yakni sebelum dan sesudah dilakukan
eksperimen.
e.Instrumen penelitian :Lembar
observasi,termometer,pulseoksimetri,lembar informedconsent
f.Tehnik analisa data :Analisa data bivariant.
3.Betty kartika dewi,sekolah tinggi ilmu kesehatan mahardika.
Judul Pengaruh Pelaksanaan Metode
Kanguru Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah
di Ruang Perinatologi.
Kerangka teori :Bayi berat badan lahir rendah
yang dilakukan perawatan metode kanguru akan menggalami
a)Kestabilan suhu tubuh
b)Kestabilan frekuensi denyut jantung
c)kestabilan respirasi
Bayi yang dilakukan perawatan metode kanguru akan memiliki pertumbuhan dan
perkembangan secara optimal yang ditunjukan dengan perubahan suhu tubuh pada
bayi berat badan lahir rendah yang positif.
c.Penerapan teori dalam situasi spesifik atau populasi khusus.
Penelitaian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan metode kanguru
terhadap perubahan suhu tubuh pada pada bayi beret badan lahir rendah yang di
rawat di ruang perinatologi.
d.Rancangan penelitian :
Rancangan penelitaian yang digunakan kuantitatif dengan
preandposttestwithoutcontrol.
e.Instrumen penelitian :Lembar
observasi yang dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk mengumpulkan data
variabel yang dibutuhkan.
f.Tehnik analisa data :Analisa
univariant dan bivariant. :
BAB 11
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Perawatan Metode Kanguru (PMK)


2.1.1 Definisi Perawatan Metode Kanguru
Perawatan metode kangguru ( KangarooMother Care ) atau disebut juga kontak
kulit dengan kulit ( SkintoSkinContact ) merupakan metode asuhan Khusus bagi
bayi berat lahir rendah atau bayi prematur ( < 2500 gram ) atau kurang bulan
( <37 mg ) dengan melakukan kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi.
(rsud.temanggungkab.go.id,diakses 18 februari 2021).
Perawatan metode kanguru dilakukan untuk merawat bayi dengan berat badan
lahir rendah atau bayi prematur, mempertemukan secara langsung kulit ibu
dengan kulit bayi atau skin-to-skincontact. Tujuan utamanya adalah untuk
menghangatkan bayi dan meningkatkan suhu tubuhnya.(Dewi silviana,2020)
Perawatan metode kanguru merupakan metode perawatan bayi prematur.
Metodenya melibatkan bayi yang digendong, biasanya oleh ibu, dengan kontak
kulit ke kulit. Panduan ini ditujukan bagi ahli kesehatan yang bertanggung jawab
atas perawatan bayi berat badan lahir rendahdan bayi prematur. Dirancang untuk
disesuaikan dengan kondisi lokal, ini memberikan panduan tentang bagaimana
mengatur layanan di tingkat rujukan dan tentang apa yang diperlukan untuk
memberikan perawatan metode kanguru yang efektif.(WHO,2021)
Metoda ini dapat juga dilakukan untuk bayi sehat. Sehingga dengan kontak
langsung kulit ibu bayi ini kebutuhan dasar dari bayiberupa kehangatan, ASI,
kasih sayang dan perlindungan bisa dipenuh.Dalam metode ini, kontak kulit
antara ibu dan bayi yang berlangsungsejak dini secara terus menerus dan
berkesinambungan kalau mungkinselama 24 jam. Bayi diletakkan diantara kedua
payudara ibu denganposisi tegak/vertikal saat ibu berdiri dan duduk atau
tengkurap/miringsaat ibu berbaring/tidur. Bayi mengenakan penutup kepala, baju
ibu
berfungsi sebagai penutup badan bayi.Untuk nutrisi Kanguru lebih didasarkan
pada pemberian ASIeksklusif. Pemberian susu tambahan dimungkinkan apabila
pertambahan berat badanya 20 gram/hari. ASI eksklusif memang menjadi harapan
tetapi bukan merupakan keharusan dalam metodeKanguru.
Bayi dipulangkan setelah berhasil melakukan penyesuaian.Bayi dipulangkan
setelah berhasil melakukan penyesuaianterhadap metode Kanguru (beberapa jam
atau beberapa hari) tanpamemandang berat lahir maupun usia kehamilannya. Bayi
dan ibu bisapulang lebih awal dalam posisi ini. Dukungan terhadap ibu yang
menggunakan metode Kanguru sangat diperlukan. Paling tidak berasal dari
keluarga terdekat seperti ibu, suami dan mertua.
Selama dalam perawatan, dukungan dari petugas kesehatan sangat diperlukan agar
ibu dan keluarga mau dan menerima metode ini.Lamanya bayi dalam posisi
Kanguru kalau mungkin 24 jam terusmenerus. Kalau ibu tidak sempat bisa
fungsinya sementara diganti olehkeluarga lain. Bayi yang dirawat di NICU
mengingat keadaan bayi,maka metode Kanguru dilakukan secara bertahap, paling
tidak selama 1jam (agar tidak mengganggu waktu istirahatnya bayi) sebelum
terusmenerus selama 24 jam.
Metode kanguru dihentikan penggunaannya apabila bayi sudah tidak
menghendaki lagi yaitu umur kehamilannya sekitar 37 mingguatau berat badannya
2500 gram. Pada usia tersebut biasanya bayi mulai gelisah, rewel kalau diletakkan
pada posisi Kanguru.
Kesimpulan dari berbagai pengertian diatas adalah pelaksanaan perawatan
metode kanguru adalah suatu kegiatan perawatan untuk bayi berat badan lahir
rendah dengan cara bayi ditelungkupkan di dada ibu/ayah agar terjadinya kontak
antara kulit dengan kulit yang mempuyai banyak manfaat.
2.1.2Cara Melakukan Metode Kanguru
1. Perawatan metode kanguruintermiten : Bayi dengan penyakit atau kondisi yang
berat membutuhkan perawatan intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi,
bahkan mungkin memerlukan bantuan alat. Bayi dengan kondisi ini, perawatan
metode kanguru tidak diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di inkubator.
Perawatan metode kanguru dilakukan dengan durasi minimal satu jam, secara
terus-menerus per hari. Setelah bayi lebih stabil, bayi dengan perawatan metode
kanguruintermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani perawatan
metode kanguru kontinu.
2. Perawatan metode kanguru kontinu : Pada perawatan metode kanguru kontinu,
kondisi bayi harus dalam keadaan stabil, dan bayi harus dapat bernapas secara
alami tanpa bantuan oksigen. Kemampuan untuk minum (seperti menghisap dan
menelan) bukan merupakan persyaratan utama, karena perawatan metode kanguru
sudah dapat dimulai meskipun pemberian minumnya dengan menggunakan pipa
lambung. Dengan melakukan perawatan metode kanguru, pemberian ASI dapat
lebih mudah prosesnya sehingga meningkatkan asupan ASI.
(BernieEndyarni,2013)

2.1.3.Manfaat Metode Kanguru Untuk Bayi Prematur


Beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode kanguru dinilai aman untuk
dipraktikkan dan bahkan dinilai dapat berfungsi selayaknya Berikut ini adalah
beberapa manfaat metode kanguru untuk kesehatan bayi prematur:
1. Membuat suhu tubuh bayi lebih stabil
Karena berat badan bayi prematur cenderung rendah, jaringan lemak di dalam
tubuhnya juga cenderung lebih tipis. Hal ini membuat bayi prematur rentan
mengalami kedinginan atau hipotermia.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa kontak fisik antara ibu atau ayah dan
bayinya melalui metode kanguru dapat membantu memberikan kehangatan pada
tubuh bayi, sehingga suhu tubuh bayi prematur bisa lebih stabil
2. Membantu mempercepat peningkatan berat badan bayi
Bayi prematur cenderung memiliki berat badan lahir rendah dan terkadang sulit
mencapai berat badan ideal. Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa metode
kanguru bisa dijadikan salah satu pilihan terapi untuk membantu mempercepat
kenaikan berat badan bayi prematur.
Hal ini diduga karena metode kanguru dapat membuat tidur bayi menjadi lebih
nyenyak, sehingga energinya bisa tersalurkan untuk memperbaiki fungsi tubuh
dan membangun jaringan tubuh dengan lebih baik. Dengan demikian, berat
badannya pun bisa naik lebih cepat.
3. Meningkatkan fungsi organ tubuh bayi
Tak hanya membuat kondisinya lebih kuat dan stabil, metode kanguru juga baik
untuk meningkatkan fungsi organ tubuh bayi prematur.
Metode kanguru bisa dilakukan pada bayi prematur yang mengalami gangguan
sistem pernapasan dan membantunya pulih lebih cepat. Metode ini juga diketahui
dapat membuat detak jantung bayi prematur menjadi lebih stabil dibandingkan
dengan bayi prematur yang tidak menjalani metode ini..
4. Memudahkan bayi untuk menyusu
Posisi metode kanguru memudahkan bayi untuk dapat menyusu pada ibunya
sekaligus memicu ASI agar lebih mudah keluar. Beberapa riset menunjukkan
bahwa metode kanguru juga baik untuk mengatasi masalah ASI kurang.
Konsumsi ASI bagi bayi prematur sangat penting karena dapat menurunkan risiko
infeksi, gangguan pencernaan, dan masalah tumbuh kembang.
5. Menguatkan daya tahan tubuh bayi
Teknik atau metode kanguru diketahui dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh
bayi prematur. Hal ini penting agar tubuh bayi lebih kuat melawan virus dan
bakteri penyebab infeksi.
Selain beberapa manfaat di atas, metode kanguru juga diketahui dapat membantu
menenangkan bayi prematur yang mudah rewel ketika ia merasa sakit. Tak hanya
baik untuk bayi prematur, metode kanguru juga baik dilakukan untuk mempererat
hubungan emosional antara ibu dan ayah dengan buah hati.
Secara umum, metode kanguru bisa dilakukan di rumah sakit ketika bayi masih
berada di ruang perawatan bayi, ruang ICU khusus bayi (NICU), atau ketika ia
sudah boleh pulang ke rumah bersama orang tuanya.
Jika Anda memiliki bayi prematur dan ingin mencoba metode kanguru, Anda bisa
berkonsultasi ke dokter anak untuk mendapatkan petunjuk tentang bagaimana cara
melakukan metode kanguru yang benar.

2.1.4 Standar Operasional Prosedur(SOP) Perawatan Metode Kanguru


Standar Operasional Prosedur Perawatan Metode Kanguru dariRSUD
PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten Indramayu.
2.1.5Kebijakan Kriteria bayi PMK
1. Berat badan lahir kurang dari 1800 gram.
2. Semua keadaan patologis sudah teratasi.
3. Mampu untuk menghisap-menelan dan bernafas sudah baik.
4. Berat badan selama di Inkubator meningkat (15-20 gr/hari
selama > 8 hari).
5. Ibu, suami atau pengganti ibu lainnya sehat dan mampu serta
mau merawat bayi dengan metode kanguru.
2.1.6 Persiapan Perawatan Metode Kanguru
a. Sumber Daya Manusia, Ibu/Keluarga sehat dan mampu serta
mau merawat bayi dengan metode kanguru.
b. Alat-Alat
1. Waslap.
2. Baju untuk ibu.
3. Tutup kepala.
4. Popok.
5. Slendang kanguru.
2.1.7 Persiapan Ibu atau Pengganti Ibu
1. Persiapan Ibu atau pengganti ibu.
2. Ibu atau pengganti ibu membersihkan dada dan perut (mandi 2-3kali sehari
dengan sabun mandi).
3. Kuku dan tangan ibu atau pengganti ibu harus bersih.
4. Selendang kangguru dan baju harus bersih dan hangat sebelum
dipakai.
2.1.8 Persiapan Bayi
1. Bayi jangan dimandikan, cukup dibersihkan dengan kain/minyak
steril dan handuk.
2. Bayi memakai tutup kepala/topi dan popok.
3. Setiap popok basah harus segera diganti.
2.1.9 Implementasi
1. Masukan bayi kedalam celana selendang kangguru.
2. Gedong bayi dengan posisi vertikal dan kepala diantara buah
dada.
3. Ikat tali bagian atas kepunggung ibu atau pengganti (seperti
selendang).
4. Ikat tali bagian bawah ke pinggang depan ibu atau pengganti
ibu tepat dibawah pantat bayi (untuk menyangga bayi).
5.Atur posisi bayi senyaman mungkin.
6. Pakai pakaian yang longgar.
2.1.10 Yang perlu diperhatikan:
1. Selama penggunaan metode kanguru ibu atau pengganti ibu
tidak memakai bra dan baju dalam.
2Pakai baju yang longgar.
3. Menghangatkan baju atau selendang metode kanguru dengan
cara dijemur dibawah sinar matahari atau disetrika.
4. Lepaskan bayi dari selendang kangguru untuk memberikan
popok dan pengganti ibu kangguru.
2.1.11 Prosedur Pelaksanaan Metode Kanguru
1.Berat badan lahir kurang dari 1800 gram
2.Keadaan umum stabil selama 3 hari berturut-turut, meliputi:
a. nadi (120-160x/menit).
b respirasi (30-60x/menit)
c. suhu (36,5-37,5 °C).
3.Beri bayi pakaian, topi , popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan lebih
dahulu.
4.Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan
pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku
dan tungkai tertekuk , kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala
agak sedikit mendongak.
5.Dapat pula memeakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu , dan bayi
diletakkan diantara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai
selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh
6.Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi , dapat digunakan handuk atau kain
lebar yang elastik atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh
bayi.
7.Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri ,
duduk , jalan, makan dan mengobrol. Pada waktu tidur , posisi ibu setengah duduk
atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu.
8.Bila ibu perlu istirahat dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.
9.Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi,posisi bayi,
pemantauan bayi, cara pamberian asi, dan kebersihan ibu dan bayi. 10.Kriteria
pulang untuk bayi PMK
a. Bayi sudah dapat menyusu.
b. Tanda vital bayi stabil
c. Pertambahan berat badan setiap hari minimal 20 gram selama 3 hari berturut-
turut.
d. Ibu memahami asuhan kontak kulit-kulit.
e.Ibu percaya diri merawat bayi di rumah.
f.Ada dukungan keluarga.

2.1.12 Keuntungan Metode Kanguru Bagi Perawatan Bayi


Secara garis besar, manfaat PMK adalah sebagai berikut :
2.1.13 Manfaat PMK bagi bayi
Dari berbagai penelitian menyebutkan bahwa manfaat PMK
pada bayi adalah sebagai berikut :
1.Suhu tubuh bayi, denyut jantung dan frekuensi pernapasan
relatif terdapat dalam batas normal.
2.BBLR lebih cepat mencapai suhu 36,5 C terutama dalam
waktu 1 jam pertama
3.ASI selalu tersedia dan mudah didapatkan sehingga
memperkuat sistem imun bayi karena meningkatnya
produksi ASI.
4.Kontak dengan ibu menyebabkan efek yang menenangkan
sehingga menurunkan stres ditandai dengan kadar kortisol
yang rendah.
5.Menurunkan respon nyeri fisiologis dan perilaku yang
ditandai dengan waktu pemulihan yang lebih singkat pada
uji tusuk tumit.
5.Meningkatkan berat badan dengan lebih cepat.
6.Meningkatkan ikatan bayi-ibu
7.Memiliki pengaruh positif dalam meningkatkanperkembangan kognitif yang
dilihat dari lebih tingginyaskor Indeks Perkembangan mental Bayi
8.Waktu tidur menjadi lebih lama yang antara lain ditandaidengan jumlah
waktu terbangun yang lebih rendah.
9. Menurunkan infeksi nosokomial, penyakit berat, atauinfeksi saluran
pernapasan bawah.
10.Memperpendek masa rawat.
11.Menurunkan risiko kematian dini pada bayi.
12.Memperbaiki pertumbuhan pada bayi prematur.
13.Dapat menjadi intervensi yang baik dalam mengangani kolik.
14.Mungkin memiliki pengaruh positif dalam perkembangan motorik bayi.
15.. Kelangsungan hidup pada bayi BBLR lebih cepat membaik pada
kelompok PMK daripada bayi dengan metodekonvensional pada 12 jam pertama
dan seterusnya.
16.Bayi yang sangat prematur tampaknya memiliki mekanisme endogen
yang diakibatkan oleh kontak antara kulit ibu danbayi dalam menurunkan respon
nyeri.
17.Waktu pemulihan yang lebih singkat pada PMK secara klinis penting
dalam mempertahankan homeostasis

2.1.14 Manfaat PMK bagi Ibu


Dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa PMK mempermudah pemberian ASI,
ibu lebih percaya diri dalam merawat bayi, hubungan lekat bayi ibu lebih baik, ibu
sayang kepada bayinya, pengaruh psikologis ketenangan bagi ibu dan keluarga
(ibu lebih puas, kurang merasa stres).
2.1.15 Manfaat PMK bagi Ayah
Ayah memainkan peranan yang lebih besar dalamperawatan bayinya dan
meningkatkan hubungan antara ayahbayinya, terutama berperan penting di negara
dengan tingkatkekerasan pada anak yang tinggi.
2.1.16. Manfaat PMK bagi petugas kesehatan
Bagi petugas kesehatan paling sedikit akan bermanfaat dari segi efisiensi
tenaga karena ibu lebih banyak merawat bayinya sendiri. Dengan demikian beban
kerja petugas akan berkurang. Bahkan petugas justru dapat melakukan tugas lain
yang memerlukan perhatian petugasmisalnya pemeriksaan lain atau kegawatan
pada bayi maupun memberikan dukungan kepada ibu dalam menerapkan PMK
(Perawatan Metode kanguru).
2.2.1 Pendampingan
2.2.2 Pengertian
Pendampingan adalah membantu masyarakat baik individu maupun kelompok
untuk menemukan kemampuan yang ada pada diri mereka dan juga kemungkinan
mereka agar mendapatkan kecakapan untuk mengembangkan kemampuan itu
hingga mencapai kepenuhan.(edisuharto,2009).
Pendampingan adalah kegiatan dalam pemberdayaan masyarakat dengan
menempatkan tenaga pendamping yang berperan sebagai fasilitator, komunikator
dan dinamisator (eprints.uny.go.id).

2.2.3 Metode Pendampingan


Didalam proses pelaksanaan pendampingan harus memiliki
metode Pendampingan yang harus disesuaikan dengan keadaan
masyarakat yang harus didampinngi. Metode pendampingan ini
merupakan proses kegiatan agar terjadinya pendampingan, metode
pendampingan yang biasa digunakan dalamkegitan pendampingan yaitu:
a.Konsultasi
Konsultasi adalah upaya pembantuan yang diberikan pendamping
terhadap masyarakat dengan cara memberikan jawaban, solusi
dan pemecahan masalah yang dibutuhkan oleh masyarakat.
b.Pembelajaran
Pembelajaran adalah alih pengetahuan dan sistem nilai yang
dimiliki oleh pendamping kepada masyarakat dalam proses yang
disengaja.
c.Konseling
Konseling adalah membantu menggali semua masalah dan
potensi yang dimiliki dan membuka alternatif-alternatif solusi
untuk mendorong masyarakat mengambil keputusan berdasarkan
pertimbangan yang ada dan harus berani bertanggung jawab bagi
kehidupan masyarakat. (Bintan, 2010).

2.2.4 Ciri-ciri Pendampingan


1. Memiliki komitmen yang tinggi;
2. Memiliki gender sensitive dan inklusif;
3. Terlatih dan memberikan bantuan;
4. Sebagai model pembelajaran;
5. Selalu memberikan harapan dan optimisme;

2.3.1 Petugas Kesehatan


2.3.2 Pengertian

Petugas kesehatan adalah petugas yang mempuyai latar belakang pendidikan


kesehatan yang bertugas memberikan pelayanan, penyuluhan, konseling tentang
kesehatan,antara lain yaitu : perawat, dokter, bidan. (repo.unmuha.ac.id.2019)

Petugas kesehatan adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam memberikan


pelayanan kesehatan kepada individu,keluarga dan masyarakat. Petugas kesehatan
berdasarkan pekerjaannya adalah tenagamedis, dan tenaga paramedis seperti
tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenagapenunjang medis dan lain
sebagainya.

2.3.2 Peran Petugas Kesehatan


1.Customer
Sebagai pemberi pelayanan, petugas membantu klien mendapatkan
Kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Petugas memfokuskan
asuhanpadakebutuhan kesehatan klien secara holistic, meliputi upaya
mengembalikankesehatanemosi, spiritual dan social. Pemberi asuhan memberikan
bantuan kepadaklien dankeluarga dalam menetapkan tujuan dan mencapai tujuan
tersebutdenganmenggunakan energi dan waktu yang minimal.
2.Komunikator
petugas kesehatan secara fisik dan psikologis harushadir secara utuh pada
waktu berkomunikasi dengan klien. Petugas tidak cukup hanyamengetahui tehnik
komunikasi dan isi komunikasi tetapi yang sangat penting adalahsikap dan
penampilan dalam berkomunikasi. Ada beberapa hal yang harusdiperhatikan agar
menjadi komunikator yang baik yaitu:
a.Penampilan yang baik, sopan dan menarik sangat berpengaruh dalam
Proseskomunikasi.
b.Penguasaan masalah. Sebelum melakukan komunikasi
seorangkomunikatorhendaknya faham dan yakin betul bahwa apa yang akan
disampaikanmerupakanpermasalahan yang penting.
c.Penguasaan bahasa. Proses komunikasi akan berjalan lambat apabila bahasa
Yangdigunakan kurang sesuai dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh
Penerimapesan. Penguasaan bahasa yang kurang baik dapat menyebabkan salah
penafsiran.

3.Motivator
motivasi adalahupaya untuk menimbulkan rangsangan, doronganataupun
pembangkit tenaga padaseseorang maupun sekelompok masyarakat tersebut
sehingga mau berbuat danbekerja sama secara optimal, melaksanakan sesuatu
yangtelah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
4.Fasilitator
fasilitator adalah orang atau badan yang memberikan kemudahan
ataumenyediakan fasilitas. Petugas kesehatan harus dapatberperansebagai
fasilitator bagi klien untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
5.Konselor
Konselor adalah orang yang memberikan bantuan kepada orang lain
dalammembuat keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman
Terhadapfakta-fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien.

2.2Kerangka Teori

Pendampingan

Petugas kesehatan 1Customer


2Komunikator
3Motivator
4Fasilitator
5Konseler
Perawatan Metode Kanguru

Manfaat
-Suhu tubuh stabil
-Peningkatan berat badan
-Meningkatkan fungsi organ
-Memudahkan bayi untuk menyusu
-Menguatkan daya tahan tubuh

2.3 Kerangka Konsep


Berdasrkan dari tujuan penelitian maka dapat diuat kerangka konsep yang
merupakan bentuk dari penyederhanaan dari kerangka teori yang telah diuraikan
diatas.Variabel yang menjadi fokus peneliti dalam penelitian ini adalah perawatan
metode kanguru serta variabel depent yaitu pendampingan petugas kesehatan
dengan demikian dapat dibuat kerangka konsep penelitian sebagai berikut :

Variabel independent
Perawatan metode kanguru Pendampingan petugas kesehatan

2.4 Hipotesis Penelitian


1.Ha (Hipotesis alternatif)
Ada pengaruh Hubungan Pendampingan Petugas Kesehatan dengan
Perawatan Metode Kanguru pada OrangTtua di ruang perinatologi RSUD
PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten Indramayu Tahun 2021.
2.Ho (Hipotesis Null)
Tidak ada pengaruh Hubungan Pendampingan Petugas Kesehatan dengan
Perawatan Metode Kanguru di Ruang Perinatologi RSUD
PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten Indramayu Tahun 2021.
BAB III
Metode Penelitian

3.1 Jenis dan Desain Penelitian


Jeni penelitian yang digunaka adalah studi kasus karena penelitian
berdasar kejadian yang sudah terjadi. Penelitian ini mempelajari
interaksi antar variabel satu dengan lainnya.desain penelitian yang
digunakan adalah studi kualitatif.
.

3.2 Variabel Penelitian


Menurut Sugiarto (2017), variabel penelitian adalah karakter yang
dapat diobservasi dari unit amatan yang merupakan suatu pengenal
atau atribut dari sekelompok objek. Maksud dari variabel tersebut
adalah terjadinya variasi antara objek yang satu dengan objek yang
lainnya dalam kelompok tertentu.Variabel dari penelitian ini terdiri
dari dua variabel yaitu:
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.
Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk
diketahui hubungannya (pengaruhnya) dengan variabel lainnya.Pada
penelitian ini yang menjadi variabel indepent adalah pendampingan
petugas kesehatan di Ruang Perinatologi RSUD
PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten Indramayu tahun 2021.
Variabel terikat (dependentvariable) adalah variabel respon atau
output. Variabel terikat atau dependen atau disebut variabel output,
kriteria, konsekuen, adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat tidak
dimanipulasi, melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang
dipradugakan berasal dari variabel bebas. Biasanya variabel terikat
adalah kondisi yang hendak kita jelaskan.(Siyoto, Sandu dan Sodik,
M. Ali. 2015).Variabel dependent dalam penelitian ini adalah
perwatan metode kanguru di Ruang Perinatologi RSUD
PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten Indramayu Tahun 2021.
3.4 Definisi Operasionl

N Varia Definisi Indikator Alat Ukur Cara Hasil Sk


O bel Operasional Ukur Ukur ala
Uk
ur
1 Penda Pendampingan 1. Memi Mengobse Melihat Ada/tid Sk
liki -rvasi dan ak ada ala
mping adalah kegiatan
komit sejauh memba peran ord
an dalam men mana ntu petugas ina
yang pemahama orang kesehat l
Petug pemberdayaan
tinggi n orang tua an
as masyarakat ; tua dalam dalam dalam
2. Memi melakukan melaku pendam
Keseh dengan
liki perawatan kan pingan
atan menempatkan gende metode perawat perawat
r kanguru an an
(Varia tenaga
sensit metode metode
bel pendamping yang ive kangur kangur
dan u u
bebas) berperan sebagai
inklus
fasilitator, if;
3. Terlat
komunikator dan
ih dan
dinamisator memb
erikan
(eprints.uny.go.id
bantu
). an;
4. Sebag
Petugas kesehatan
ai
adalah petugas model
pemb
yang mempuyai
elajar
latar belakang an;
5. Selalu
pendidikan
memb
kesehatan yang erikan
harap
bertugas an
dan
memberikan
optim
pelayanan, isme;
penyuluhan,
konseling tentang
kesehatan,
antara lain yaitu :
perawat, dokter,
bidan.
(repo.unmuha.ac.i
d.2019)
2 Aktifi Suatu aktivitas 1. Bayi Lembar Menga
denga observasi plika-
tas dalam melakukan
n yang berisi sikan
Peraw perawatan bayi berat tentang perawat
badan nama, an
atan yang melibatkan
kuran umur, metode
Metod orang tua. Metode g dari berat kangur
2500 badan bayi u
e ini dilakukan
gram; dan tanda- dengan
Kang dengan cara 2. Tidak tanda vital benar
ada bayi didepan
uru memposisikan
kelain orangtu
(varia bayi di dada an a
atau
bel sehingga terjadi
penya
terikat kontak langsung kit
penye
) antara kulit bayi
rta;
dengan kulit ibu 3. Refle
k dan
atau ayah.(Kevin
koord
Adrian.2020). inasi
isap
dan
menel
an
baik;
4. Perke
mban
gan
selam
a di
inkub
ator
baik;
5. Kesia
pan
dan
keikut
sertaa
noran
gtua
sanga
t
mend
ukung
dalam
keber
hasila
n.

3.4 Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi
Populasiadalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempuyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk
dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.(Notatmojo,2012).
Populasi dari penelitian ini adalah semua orang tua yang mempuyai bayi berat
badan lahir rendah yang telah dilakukan perawatan metode kanguru di Ruang
Perinatologi RSUD PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten Indramayu.

3.4.2 Sampel
Menurut Sygiyono,2011.Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut.Sampel dari penelitian ini adalah purposive
sampling.
Purposive sampling adalah pengambilan sampel yang berdasarkan atas suatu
pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat populasi ataupun ciri-ciri yang sudah
diketahui sebelumnya.( Notoatmodjo,2010).Berupa kriteria inklusif dan eklusi
kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian pada populasi target
dan pada populasi terjangkau. Kriteria Eksklusi, sebagian subyek yang memenuhi
kriteria inklusi harus dikeluarkan dari studi oleh karena berbagai sebab.(Sudigdo,
S dkk, 2014:56-57).Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu:
1. Bayi dengan riwayat berat badan lahir rendah di RSUD
PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten Indramayu.
2. Bayi yang dirawat di inkubator
3. Bayi yang telah dilakukan perawatan metode kanguru
Kriteria eklusi adalah kondisi yang menyebabkan subjek penelitian
memenuhi kriteria inklusi namun tidak dapat diikut sertakan dalam penelitian.
(Sastroasmoro dan Ismael,2010).
Kriteria eklusi dalam penelitian ini yaitu :
1.Bayi yang menggalamidistres pernafasan
2.Bayi dengan penyakit kardiovaskular
3.Bayi yang sedang di fototerapi
4.Bayi yang tidak dilakukan perawatan metode kanguru.

3.4.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah dokumentasi Ruang Perinatologi


RSUD PanturaM.ASentotPatrol yang berisi tenatang nama-nama bayi yang telah
dilakukan perawatan metode kanguru.
3.4.3.1 Alat Penggumpulan Data
Alat penggumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.Les pasien yang berisi nama bayi,nama orang tua,umur kehamilan,indikasi
persalinan,cara persalinan,berat badan lahir bayi.
2.Lembar observasi yang berisi tentang perkembang berat badan bayi
3.Buku dokumentasi yang berisi nama-nama bayi yang telah dilakukan
perawatan metode kanguru.
4.Petugas kesehatan yang memberikan pendampingan kepada orang tua dalam
melakukan perawatan metode kanguru.
3.4.3.2 Cara Penggumpulan Data
Data dalam penelitian ini adalah data sekunderyang diperoleh langsung dari buku
dokumentasi yang berisi tentang nama bayi,nama orang tua,tanggal lahir,berat
badan lahir,tanggal dilakukan perawatan metode kanguru dan nama petugas
kesehatan yang mendampingi di Ruang Perinatologi RSUD
PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten Indramayu.

3.4.4. Prosedur Penggumpulan Data

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menggunakan pengambilan data


melalui buku dokumentasi yang terdiri dari nama bayi,nama orang tua,tanggal
lahir,berat badan lahir,tanggal dilakukan perawatan metode kanguru,dan nama
petugas yang mendampingi.

3.4.5 Pengolahan Dan Analisis Data


3.4.5.1 Pengolahan Data
a.DataCoding
Memberikan data koding dan mengklasifikasikan data untuk masing-masing
kelas.Datacoding sebelum peneliti melakukan proses observasi.
b.Dataediting
Memeriksa semua data sebelum proses pemasukan data untuk memastikan semua
instrumen telah terkumpul dan agar data yang diperoleh valid.Dataediting
dilakukan di tempat penelitian agar jika ada kesalahan atau kekurangan dapat
langsung diperbaiki.(minimalisasi kesalahan).
c.Data Struktur dan Data File
Dilakukan sesuai dengan analisis yang akan digunaka serta perangkat lunak apa
yang akan digunakan,sofa ware sudah tersedia di komputer,dan data file
digunakan untuk proses selnjutnya.
d.DataEntry
Memasukan data ke dalam program(software),yang akan digunakan dan diproses
lebih lanjut.
e.DataCleaning
Mengecek ulang dan memeriksa kembali yang memungkinkan kesalhan muncul
saat entry data.

3.4.5.2 Analisa Data


Analisa data yang digunakan adalah analisa databivariant yang dipakai untuk
mengetahui hubungan antara 2 variabel.
Perawatan metode kanguru merupakan Suatu aktivitas dalam melakukan
perawatan bayi yang melibatkan orang tua. Metode ini dilakukan dengan cara
memposisikan bayi di dada sehingga terjadi kontak langsung antara kulit bayi
dengan kulit ibu atau ayah.(Kevin Adrian.2020).
Perawatan metode kanguru mempunyai banyak manfaat untuk perawatan bayi
yang lahir dengan berat badan lahir rendah,tidak hanya untuk bayi tapi juga untuk
orang tua karena akan meningkatkan bounding di antara mereka.Dalam hal ini
petugas kesehatan ruang perinatologi telah memberikan pendidikan kesehatan
pada orang tua tentang manfaat dari perawatan metode kanguru dan telah
melakukan pendampingan agar para orang tua mau dan mampu melaksanakan
perawatan metode kanguru secara mandiri di rumah ketika bayi mereka sudah
diperbolehkan untuk di bawa pulang.

3.4.6 Etika Penelitian

Etika penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan
penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti(subjek
peneliti) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasilpenelitian tersebut
(Notoatmodjo, 2018). Tujuan etika penelitianmemperhatikan dan mendahulukan
hak-hak responden (Notoatmodjo, 2018).Dalam melakukan penelitian
menekankan masalah etika penelitian:
1.Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Responden harus mendapatkan hak dan informasi tentang tujuan penelitian
yang akan dilakukan. Peneliti juga harus memberikan kebebasan kepada
responden untuk memberikan informasi atau tidak memberikan informasi.
Untuk menghormati harkat dan martabat responden, peneliti harus
mempersiapkan formulir persetujuan (informconcent).
2.Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for
privacyandconfidentiality)
Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan
kebebasan individu dalam memberikan informasi. Oleh sebab itu peneliti
tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasiaan
responden. Peneliti cukup menggunakan inisial sebagai pengganti identitas
responden.
3.Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justicean
inclusiveness)
Seorang peneliti harus memiliki prinsip keterbukaan dan adil, yakin dengan
menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini mejamin responden
memperoleh perlakukan dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan
gender, agama, etnis, dan sebagainya.
4.Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing
harmsandbenefits)
Dalam sebuah penelitian sebisa mungkin memperoleh manfaat semaksimal
mungki bagi masyarakat dan khususnya responden. Peneliti harus
meminimalisasi dampak kerugiaan untuk responden.

3.4.7 Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu penelitian dilakukan pada bulan februari 2021,dengan lokasi di Ruang
Perinatologi RSUD PanturaM.ASentotPatrol Kabupaten Indramayu tahun 2021.

Anda mungkin juga menyukai