Anda di halaman 1dari 89

LAPORAN INDIVIDU KELUARGA BINAAN

ASUHAN KELUARGA BINAAN PADA NY. S DENGAN ANEMIA RINGAN PADA

KEHAMILAN TRIMESTER KE 3 DESA LABUAN KECAMATAN

LABUAN KABUPATEN PANDEGLANG

Oleh:

NAMA : NELI KURNIATI


NPM : 07210400299

PROGAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

1
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN INDIVIDU KELUARGA BINAAN

ASUHAN KELUARGA BINAAN PADA NY. S DENGAN ANEMIA RINGAN PADA

KEHAMILAN TRIMESTER KE 3 DESA LABUAN KECAMATAN

LABUAN KABUPATEN PANDEGLANG

Telah disahkan

Jakarta, 2022

Disetujui Oleh,

Menyetujui

Pembimbing Praktik Komunitas

( Riskiana Putri, S.Tr.Keb .Keb)


KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas perkenan-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Individu Keluarga Binaan Asuhan
Kebidanan Pada Ny.S Dengan Anemia Ringan Pada Kehamilan Trimester Ke 3 Desa Campaka
Pasir Kecamatan Sindangremi Kabupaten Pandeglang.

Dalam penyelesaian Laporan ini penulis mendapatkan bimbingan, arahan dan masukan
oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Drs.H.A.Jacub Chatib, selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju
2. Prof. Dr. Dr. dr. H.M. Hafizurrahman, MPH, selaku Pembina Yayasan Indonesia Maju.

3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM Selaku Rektor Universitas Indonesia Maju.

4. Susaldi, S.ST., M. Biomed Selaku PJS Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas
Indonesia Maju.

5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes Selaku PJS Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik


Universitas Indonesia Maju.

6. Hidayani, Am Keb, SKM, MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia
Maju.

7. Hedy Hardiana, S.Kep., M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju.

8. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb., Selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Profesi
Bidan Universitas Indonesia Maju.

9. Riskiana Putri, S.Tr.Keb, M.Keb, selaku Dosen Pembimbing Stase 7 program profesi
Departemen Kebidanan UNIVERSITAS INDONESIA MAJU (UIMA).
10. selaku dosen Responsi program profesi Departemen Kebidanan UNIVERSITAS
INDONESIA MAJU (UIMA).
11. Selaku Ci Responsi program profesi Departemen Kebidanan UNIVERSITAS
INDONESIA MAJU (UIMA).
12. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program
Profesi Departemen Kebidanan UNIVERSITAS INDONESIA MAJU yang telah
memberikan ilmu pengetahuan, mengarahkan dan membimbing penulis selama
mengikuti proses pendidikan.
Penulis menyadari bahwa Laporan Individu Keluarga Binaan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik, saran atau masukan dari semua pihak sangat diharapkan guna
perbaikan di masa yang akan datang. Semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi
pembacanya.
Jakarta, Juli 2022

Penulis

Neli Kurniati
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kehamilan pada umumnya berkembang dengan normal dan
menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun
ini kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam proses kehamilan
terjadi perubahan sistem tubuh ibu yang semuanya membutuhkan suatu
adaptasi, baik fisik maupun psikologis. Dalam proses adaptasi tersebut tidak
jarang ibu mengalami ketidaknyamanan yang meskipun hal ini adalah
fisiologis namun tetap perlu diwaspadai. Salah satu dari ketidaknyamanan
pada masa kehamilan adalah nyeri punggung. Nyeri punggung adalah
gangguan yang umum terjadi dan ibu hamil mungkin saja memiliki riwayat
sakit punggung di masa lalu. Sebagai kemungkinan lain, nyeri punggung
mungkin dirasakan pertama kalinya dalam kehamilan. Nyeri punggung
bawah sangat sering terjadi dalam kehamilan sehingga digambarkan sebagai
salah satu gangguan minor dalam kehamilan.
Menurut laporan World Health Organization pada tahun 2017
sebanyak 500.000 wanita meninggal selama kehamilan, persalinan dan nifas
dan angka kematian bayi (AKB) sebanyak 10.000.000 jiwa. Di dunia angka
kematian ibu sebanyak 303.000 jiwa, di ASEAN sebanyak 235 per 100.000
kelahiran hidup (ASEAN Secretariat, 2020)
Di Indonesia survei saat ini menunjukkan angka kematian ibu Pada
tahun 2019 sebanyak 305 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebanyak 24
per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu adalah kematian selama
kehamilan dalam waktu 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, disebabkan
oleh kehamilan itu sendiri atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh
kecelakaan atau cedera. (Kemenkes RI, 2019). Menurut Survei Antar
Sensus(Supas) angka kematian ibu berkisar 305 per 100.000 pada tahun
2019. Pada kegiatan rapat kerja nasional (Rakernas) tahun 2019, Direktorat
Jenderal Kesehatan Masyarakat memaparkan bahwa ada 14.640 kematian ibu
setiap tahun. Dari data tersebut yang dilaporkan hanya 4.999 kasus sedangkan
sisanya 9.641 kasus yang tidak dilaporkan
Menurut Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019 adapun tempat
terjadinya kematian ibu 77% di rumah sakit, 15,6% di rumah, 4,1% di
perjalanan kefasilitas pelayanan kesehatan, 2,5% di fasilitas kesehatan selain
Rumah Sakit dan0,8% kematian ibu di tempat lainnya. Banyak sekali faktor
yang berpengaruh terhadap tingginya kasus kematian ibu, antara lain: akibat
gangguan hipertensi (1.066 kasus), perdarahan obstetrik (1.280 kasus),
infeksi (207 kasus).
Menurut SDKI tahun 2019 angka Kematian Neonatal adalah kematian
yang terjadi sebelum bayi berumur satu bulan atau 28 hari per 1000 kelahiran
hidup pada satu tahun tertentu, data yang dipaparkan angka kematian
neonatal (AKN) 15 per 1000 KH.Penyebab kematian neonatal tertinggi
disebabkan oleh beberapa hal seperti komplikasikejadian intrapartum tercatat
28,3%,akibat gangguan respiratori dan kardiovaskular 21,3%, BBLR dan
premature 19%, kelahiran kongenital 14, 8%, akibat tetanus neonatorum
1,2%, infeksi 7,3% dan akibat lainnya 8,2%.
Menurut SDKI tahun 2019 angka kematian ibu (AKI) mencapai 305
per 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah kasus sebesar 14.623 kasus.
Penyebab terbanyak kematian ibu disebabkan oleh Pre-Eklamsia dan
perdarahan. Angka kematian Bayi (AKB) tercatat 24 per 1.000 kelahiran
hidup dengan jumlah kasus terbesar 151.200 kasus. Penyebab terbanyak
kematian bayi disebabkan oleh bayi berat lahir rendah (BBLR) dan Asfiksia.
Prevalensi anemia pada perempuan usia produktif (15-49 tahun) di
Indonesia pada tahun 2019 didapatkan sebesar 31,2% dengan usia terbanyak
yaitu 20 – 44 tahun. Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun
2019, angka kejadian anemia di Indonesia pada kelompok Wanita Usia Subur
mengalami anemia sebanyak 32,0% dan lebih banyak dialami perempuan
(27,0%) dibandingkan dengan laki – laki (20,0%).
Menurut survei anemia yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi
Banten didapatkan angka kejadian anemia sebanyak 57,1% terjadi pada
remaja putri dengan usia 10 – 14 tahun dan sebanyak 39,5% terjadi pada
Wanita usia subur. ( Dinkes Provinsi Tahun 2019 )
Menurut survei anemia yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Pandeglang didapatkan angka kejadian anemia sebanyak 43,2%
terjadi pada remaja putri dengan usia 10 – 14 tahun dan sebanyak 36,8%
terjadi pada Wanita usia subur. ( Dinkes Kabupaten Pandeglang 2019 )
Dalam rangka menurunkan AKI dan AKB pemerintah membuat
beberapa kegiatan unggulan dalam lima tahun terakhir seperti penyediaan
Buku KIA, konseling IMD dan KB pasca persalinan, pemberian tablet
tambah darah, penundaan usia perkawinan, penguatan kader posyandu dan
sebagainya. (Kemenkes RI, 2019).
Untuk melaksanakan upaya penurunan AKI dan AKB di perlukan
sumber daya manusia yang kompeten dari berbagai profesi tenaga kesehatan,
salah satunya adalah Bidan. Tugas bidan sebagai pelaksana sangat diperlukan
antara lain mengidentifikasikan ibu hamil, pertolongan persalinan normal,
penanganan 2 jam setelah persalinan, perawatan bayi baru lahir dan memberi
pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas. Manajemen asuhan kebidanan
pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir sangat
dibutuhkan.
faktor penyebab masih tingginya anemia defisiensi besi pada ibu hamil
adalah rendahnya kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe, Usia
ibu, jarak kehamilan dan pendidikan.
Tatalaksana Pelayanan ibu hamil dengan anemia yaitu Memeriksa
kadar Haemoglobin (Hb) untuk semua ibu hamil pada kunjungan pertama /
K1 dan kunjungan K4. Jika ditemukan ibu hamil dengan hasil pemeriksaan
kadar Haemoglobin (Hb) <11 gr% dilakukan rujukan internal ke Poli Gizi.
Apabila ibu hamil ditemukan kadar Haemoglobin (Hb) <8 gr% / anemia
berat segera rujuk ke Rumah Sakit. Dan jika ditemukan kadar Haemoglobin
(Hb) 8 s/d 11 gr% berikan 2 x 1 tablet roboransia ( tablet besi dan vitamin)
per hari. Selain itu diperlukan Pemberian Makanan Tambahan / PMT bu
hamil ( Biskuit ibu hamil ). Juga dilakukan Konseling cara minum tablet besi
dan memotivasi untuk kontrol ulang Haemoglobin (Hb) minimal 2 minggu
dari penemuan kasus. Setelah itu Cek ulang Haemoglobin (Hb) minimal 2
minggu dari penemuan kasus, bila hasil Haemoglobin (Hb) tetap atau turun
dilakukan rujukan ke Rumah Sakit. .
Universitas Indonesia Maju ( UIMA ) Jakarta merupakan Institusi
Pendidikan Tinggi yang melaksanakan Pendidikan Kebidanan menggunakan
Kurikulum Program Studi Pendidikan Profesi Bidan sebagai dasar utama.
Pendekatan yang digunakan dalam Praktik Klinik Kebidanan (PKK) yang
digunakan didasarkan pada kompetensi/kemampuan yang dijabarkan dalam
pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai calon tenaga Bidan yang
mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat menjadi
seorang Bidan yang profesional.
Untuk itu sebagai bidan kita memberikan edukasi kepada Ibu Hamil
untuk memantau dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi
yang menyertai ibu dan bayi selama proses kehamilan, kelahiran, nifas,
sampai tumbuh kembang bayinya, oleh karena itu perlu terjalin hubungan
terus-menerus antara pasien dengan bidan sehingga dapat meningkatkan
status kesehatan ibu dan mampu memberdayakan ibu untuk mencapai
kualitas kesehatan reproduksi dan peran menjadi ibu yang optimal.
Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan diatas, maka penulis tertarik untuk
mengambil kasus keluarga binaan pada ny.S, usia 31 tahun, Ibu Hamil
Dengan Anemia Ringan Pada Kehamilan Trimester Ke 3.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu Melaksanaan asuhan Keluarga kebidanan pada


keluarga Binaan Pada Ny.S Dengan Anemia Ringan pada kehamilan
Trimester Ke 3 Di Desa Labuan Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang.

1.3.2 Tujuan Khusus


Setelah melakukan pengkajian pada ibu hamil trimester Ke 3 dan
mengumpulkan data melalui anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang diharapkan mampu melaksakan dan memberikan :

1. Mampu melakukan pengkajian data subyektif pada keluarga binaan


Pada Ny. S Dengan Anemia Ringan pada kehamilan Trimester Ke 3
Di Desa Labuan Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang.
Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny.S
2. Mampu melakukan pengkajian data Objektif pada keluarga binaan
Pada Pada Ny. S Dengan Anemia Ringan pada kehamilan Trimester
Ke 3 Di Desa Labuan Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang.
3. Mampu menegakan diagnosa kebidanan pada keluarga binaan Pada
Pada Ny. S Dengan Anemia Ringan pada kehamilan Trimester Ke 3
Di Desa Labuan Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang.

4. Mampu melakukan penatalaksanaan Kebidanan pada keluarga binaan


Pada Pada Ny. S Dengan Anemia Ringan pada kehamilan Trimester
Ke 3 Di Desa Labuan Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang.

1.4 Manfaat Asuhan kebidanan pada Keluarga Binaan


1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil dari studi kasus ini diharapkan dapat menjadi referensi atau
masukan bagi perkembangan ilmu kebidanan dan menambah kajian ilmu
kebidanan mengenai asuhan kebidanan pada ibu secara komprehensif.

1.4. Manfaat Praktis


1. Bagi Keluarga Binaan.

Di harapkan Keluarga Binaan Klien mendapatkan asuhan pelayanan


bermutu dan berkualitas secara berkesinambungan dapat merasakan
kepuasan, dan kenyamanan dapat diperoleh sebagai ilmu pengetahuan dan
pembuka wawasan yang lebih luas serta dapat menjalin rasa saling percaya
dengan menjalin hubungan yang baik antara petugas kesehatan dan klien.
. 2. Bagi tenaga kesehatan

Mampu mengetahui komplikasi lebih dini pada ibu hamil, untuk


meningkatkan program yang telah disusun oleh pemerintah serta meningkatkan
mutu dan kualitas pelayanan dengan memberikan asuhan kebidanan secara
komprehensif sesuai standar pelayanan yang berkualitas.

2. Bagi lahan praktek

Dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih bermutu


dalam asuhan kebidanan pada ibu Hamil.

3. Bagi penulis

Dapat membandingkan antara teori dengan kasus dan mendapat


pemahaman mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil.
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Anemia

2.1.1 Pengertian Anemia

Wanita hamil atau dalam masa nifas dinyatakan anemia bila kadar Hb di bawah
10 gram%. Perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan sering menyulitkan
diagnosis dan penatalaksanaan penyakit-penyakit kelainan darah. Penurunan kadar
Hb pada wanitasehat hamil disebabkan ekspansi volume plasma yang lebih besar
pada peningkatanvolume sel darah merah dan hemaglobin. Dua penyebab paling
sering ditemukan adalah anemia akibat defisiensi besi dan akibat perdarahan.
Anemia pada kehamilan bisa mengakibatkan abortus, persalinan preterm, partus
lama karena inersia uteri, syok, infeksiintra persalinan maupun pasca persalinan,
payah jantung pada anemia yang sangat berat,hingga kematian bagi ibu. Janin yang
dikandungnya dapat mengalami kematian, prematuritas, cacat bawaan, hingga
kekurangan cadangan besi.

Anemia atau yang dikenal dengan kurang darah sampai sekarang masih menjadi
masalah kesehatan secara mendunia Health Organization (WHO) mendefinisikan
anemia sebagai keadaan angka sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin yang
jumlah nya tidak sesuai dengan kebutuhan fisiologis tubuh.. Anemia dikelompokkan
menjadi 3 bagian berdasarkan nilai Hb yaitu ringan, sedang dan berat. Dari ketiga
kategori ini, anemia paling banyak terjadi pada remaja dan ibu hamil dengan usia
produktif 15-49 tahun pada 124 negara yang termasuk dalamnya. )

Anemia adalah menurunnya massa eritrosit yang menyebabkan


ketidakmampuannya untuk memenuhi kebutuhan oksigen ke jaringanperifer. Secara
klinis, anemia dapat diukur dengan penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, atau
hitung eritrosit, namun yang paling sering digunakan adalah pengujian kadar
hemoglobin (Bakta, 2015). Anemia atau kekurangan sel darah merah yaitu suatu
kondisi dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein yang membawa
oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.Sel darah merah itu sendiri
mengandung hemoglobin yang berperan untuk mengangkut oksigen dari paru – paru
dan mengantarkan ke seluruh bagian tubuh. (Hasdianah & Suprapto, 2016).

Anemia Ibu Hamil adalah suatu kondisi ibu hamil di mana terdapat kekurangan
sel darah merah atau haemoglobin dengan standart hasil pemeriksaan Kadar Hb < 11
gr/dl pada trimester I dan III atau Kadar Hb < 10,5 gr/dl pada trimester II, ( menurut
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan,
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2017

2.1.2 Tanda dan gejala anemia

Berdasarkan WHO, anemia ringan merupakan kondisi dimana kadar Hb


dalamdarah diantara Hb 8 g/dl – 9,9 g/dl. Sedangkan berdasarkan Depkes RI,
anemia ringan yaitu ketika kadar Hb diantara Hb 8 g/dl - < 6 g/dl. Sedangkan
berdasarkan Depkes RI, anemia berat yaitu ketika kadar Hb dibawah < 5 g/dl.
Beberapa tanda yang mungkin muncul pada penderita anemia berat yaitu:

1) Perubahan warna tinja, termasuk tinja hitam dan tinja lengket dan berbau
busuk, berwarna merah marun, atau tampak berdarah jika anemia karena
kehilangan darah melalui saluran pencernaan.

2) Denyut jantung cepat

3) Tekanan darah rendah

4) Frekuensi pernapasan cepat

5) Pucat atau kulit dingin

6) Kulit kuning disebut jaundice jika anemia karena kerusakan sel darah merah

7) Murmur jantung

8) Pembesaran limpa dengan penyebab anemia tertentu (Damayanti, 2017)


Cara pemeriksaan untuk kadar hemoglobin Pengecekan anemia dapat dilakukan
dengan memeriksa kadar hemoglobin merupakan hal yang sering dilakukan oleh
setiap laboratorium. Pemeriksaan hemoglobin dapat dilakukan melalui beberapa
metode(Norsiah, 2015).

a Metode cyanmethemoglobin. Metode yang lebih canggih adalah metode


cyanmethemoglobin.Pada metode ini hemoglobin dioksidasi oleh kalium
ferrosianida menjadi methemoglobin yang kemudian bereaksi dengan ion sianida
membentuk sian-methemoglobin yang berwarna merah.Intensitas warna dibaca
dengan fotometer dan dibandingkan dengan standar.Karena yang membandingkan
alat elektronik, maka hasilnya lebih objektif.Namun, fotometer saat ini masih cukup
mahal, sehingga semua laboratorium memilikinya.

b. Metode Sahli Metode Sahli sudah tidak dianjurkan belakangan ini disebabkan
karena memiliki rasio kesalahan yang cukup besar, metode Sahli adalah hemoglobin
diubah menjadi hematin asam, kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara
visual dengan standar dalam hemometer dan dibaca pada tabung sahli. Cara ini juga
kurang baik karena tidak semua macam hemoglobin dapat diubah menjadi hematin
asam.

c. Metode mikrokuvet Reaksi di mikrokuvet adalah reaksi azide-methemoglobin


yang dimodifikasi. Erittrosit terhemolisa dan mengeluarkan hemoglobin.
Hemoglobin ini dikonversi menjadi methemoglobin dan kemudian digabungkan
dengan azida duntuk membentuk azide-methemoglobin. Pengukuran berlangsur di
analyzer di mana transmitasi diukur dan absorbsi kadar hemoglobin diukur.
Absorban ini berbanding lurus dengan kadar hemoglobin. 5. Hemoglobin dan kriteria
anemia Hemoglobin adalah suatu protein yang kompleks, tersusun dari protein
globin, protofirin dan besi.Protofirin dibentuk disekitar mitokondria, globin itu
sendiri dibentuk di sekitar ribosom dan besi berasal dari transferin (Dodik, 2014).
Kadar hemoglobin berdasarkan usia menurut (WHO, 2014) kaitannya dengan
anemia pada populasi wanita tidak hamil usia 15 tahun keatas di kategorikan sebagai
berikut : Normal (>12 mg/dl), ringan (11,0-11,9 mg/dl), sedang( 8,0-10,9 mg/dl),
berat (
Faktor – faktor yang menyebabkan seseorang mengalami anemia adalah
pengetahuan, sikap, status gizi dan pola konsumsi makanan, tingkat sosial ekonomi,
kepercayaan, fasilitas kesehatan. Menurut Utomo S B, pola gaya hidup remaja putri
yang menjaga bentuk badan, membuat mereka menjadi takut untuk mengkonsumsi
banyak makanan sehingga berkurang nya asupan gizi dan zat besi yang dapat
mempercepat terjadinya anemia.

Dampak yang disebabkan anemia yaitu mudah merasa lelah, terjadi penurunan
konsentrasi belajar, produktivitas yang menurun, dan daya tahan tubuh menurun
sehingga mudah terkena infeksi. Anemia dapat berdampak jangka panjang saat
remaja putri menjadi dewasa dan mengandung. Remaja putri yang mengalami
anemia dapat menyebabkan komplikasi pada saat kehamilan, persalinan, BBLR dan
risiko kematian. Remaja putri merupakan kelompok usia yang berisiko menderita
anemia dengan rentang usia menurut WHO 10 – 19 tahun dan menurut BKKBN 10 –
24 tahun. Jumlah penduduk remaja perempuan usia 10-14 tahun sebanyak 10,746,1,
usia 15-19 tahun sebanyak 10,816,9 dan usia 20- 24 tahun sebanyak 11,050,1. Untuk
mencegah kejadian anemia pada remaja putri maka, remaja putri perlu memiliki
pengetahuan tentang anemia sehingga dapat menyikapi masalah anemia.

2.2 Konsep Dasar Teori Antenatal Care (ANC)

2.2.1 Pengertian ANC

Antenatal Care adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan

obstetrik optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan

pemantauan selama kehamilan .

2.2.2 Tujuan ANC

1. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik maupun mental ibu

dan bayi dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri, serta proses

kelahiran bayi.
2. Mendeteksi dan menatalaksanaan komplikasi medis, beda, atau

obstetri selama kehamilan.

3. Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu, dan

tumbuh kembang janin.

4. Mengembangkan persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi

komplikasi.

5. Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses,

menjalankan nifas normal, serta merawat anak secara fisik,

psikologis, dan sosial.

6. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam

memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal

Frekuensi kunjungan ANC

1. Minimal 1 kali pada trimester I

2. Minimal 1 kali pada trimester II

3. Minimal 2 kali pada trimester III

Tempat pelayanan ANC

Ibu hamil dapat melaksanakan pemeriksaan kehamilan disarana

kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, Bidan Praktek Swasta

dan Dokter Praktik.

a. Standar ANC yang diprogramkan

Standar pelayanan ANC meliputi standar 10T, sehingga ibu

hamil yang datang memperoleh pelayanan komprehensif


dengan harapan antenatal care dengan standar 10T dapat

sebagai daya ungkit pelayanan kehamilan dan diharapkan ikut

andil dalam menurunkan angka kematian ibu.

b. Pelayanan sesuai standart, yaitu 10 T

Sesuai dengan kebijakan Pengurus Pusat Ikatan Bidan

Indonesia (PPIBI), ada sepuluh standar pelayanan yang harus

dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang dikenal

dengan 10 T. Pelayanan atau asuhan standar minimal 10 T

adalah sebagai berikut:

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan (T1)

Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan

antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan

pertumbuhan janin. Penambahan berat badan yang kurang

dari 9 kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1

kilogram setiap bulannya menunjukkan adanya gangguan

pertumbuhan janin. Pengukuran tinggi badan ibu hamil

dilakukan untuk deteksi faktor resiko terhadap kehamilan.

Jika kurang dari 145 cm meningkatkan resiko terjadinya

Cephalo Pelvic Disproportion (CPD) atau panggul sempit

2. Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas /LILA) (T2)

Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak

pertama oleh tenaga kesehatan di trimester I untuk

skrining ibu hamil berisiko Kekurangan Energi

Kronik (KEK). KEK disini maksudnya ibu hamil yang


mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung

lama (beberapa bulan/tahun) dimana LILA kurang dari

23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan

bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

3. Ukur tekanan darah (T3)

Tekanan darah yang normal 100/70 – 140/90 mmHg,

pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal

dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah

melebihi 140/90 mmHg) perlu diwaspadai pada kehamilan dan

terjadinya pre eklampsia (hipertensi disertai odema

wajah dan atau tungkai bawah; dan atau Proteinuria.

4. Ukur tinggi fundus uteri (T4)

Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan

antenatal dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin

sesuai atau tidak dengan umur kehamilan. Jika tinggi

fundus tidak sesuai dengan umur kehamilan, kemungkinan ada

gangguan pertumbuhan janin. Standar pengukuran

menggunakan pita pengukur setelah kehamilan 24

minggu.

5. Tentukaan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ)

(T5)
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir

trimester II dan selanjutnya setiap kali kunjungan

antenatal. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk

mengetahui letak janin. Jika pada trimester III bagian bawah

janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke

panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau

ada masalah lain. Penilaian DJJ dilakukan pada akhir

trimester I dan selanjutnya setiap kali kunjungan

antenatal. DJJ lambat kurang dari 120/menit atau DJJ

cepat lebih dari 160/menit menunjukkan adanya gawat

janin.

6. Beri imunisasi Tetanus Toksoid (TT) (T6)

Pada kunjungan pertama ANC, dilakukan skrining

status imunisasi TT ibu hamil, apabila diperlukan,

diberikan imunisasi pada saat pelayanan antenatal. Tujuan

dari imunisasi TT ini yaitu untuk mencegah terjadinya

tetanus pada bayi baru lahir serta melengkapi status

imunisasi TT.

Table 2.2.2 skrining imunisasi TT

Riwayat Imunisasi yang di dapat Status yang di berikan

imunisasi ibu

hamil

Imunisasi dasar DPT-Hb 1 T1 dan T2

lengkap
DPT –Hb 2

DPT- Hb 3

Anak sekolah DT T3

kelas 1 SD

Kelas 2 SD TD T4

Kelas 3 SD TD T5

Calon pengantin TT 1. Jika ada status T diatas yang

tidak terpenuhi
Masa hamil
2. Lanjutkan urutan T yang

belum terpenuhi

3. Perhatikan interval

pemberian

Sumber RMNCH, 2018

Table 2.2.2 Interval dalam perlindungan TT

Imunisasi Pemberian Selang waktu Masa

imunisasi pemberian perlindungan

minimal

TT WUS T1

T2 4 minggu setelah 3 tahun

TT1

T3 6 bulan setelah 5 tahun


TT2

T4 1 Tahun setelah 10 tahun

TT3

T5 3 tahun setelah 25 Tahun

TT4

Sumber: RMNCH, 2018

7. Beri tablet tambah darah (tablet besi) (T7)

Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus

mendapat tablet tampah darah (tablet zat besi) dan Asam Folat

minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak kontak

pertama.

8. Periksa laboratorium (rutin dan khusus) (T8)

Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal,

pemeriksaan dibagi menjadi pemeriksaan laboratorium wajib dan

atas indikasi sebagai berikut:

9. Tatalaksana atau penanganan Kasus (T9)

10. Temu wicara (Konseling) (T10)

2.2.3 Kartu Skor Poeji Rochjati (KSPR)

1. Pengertian

Skor Poedji Rochjati yang biasanya disingkat KSPR yaitu suatu cara

untuk menentukan resiko pada ibu hamil dan untuk yang memiliki risiko lebih
besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya

penyakit atau kematian sebelum atau sesudah persalinan.

2. Faktor-faktor Resiko pada ibu hamil

Beberapa keadaan yang menambah risiko kehamilan, tetapi tidak secara

langsung meningkatkan risiko kematian ibu. Semakin banyak ditemukan

faktor risiko pada ibu hamil, semakin tinggi risiko kehamilannya.

Berdasarkan jumlah skor kehamilan dibagi menjadi tiga kelompok:

a. Kehamilan Risiko Rendah (KRR) dengan jumlah skor 2

Kehamilan tanpa masalah atau faktor resiko, fisiologis dan kemungkinan

besar diikuti persalinan normal ibu dan bayi sehat.

b. Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) dengan jumlah skor 6-10

Kehamilan dengan satu atau lebih faktor resiko dan memiliki resiko

kegawatan tetapi tidak darurat

c. Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST) dengan skor ≥ 12

Kehamilan dengan faktor resiko sangat tinggi dan kegawatan yang darurat.

3. Tujuan Skor Poedji Rochjati

Melakukan pemberdayaan ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat

agar peduli dan memberikan dukungan dan bantuan untuk kesiapan mental,

biaya dan transportasi untuk melakukan rujukan terencana.

4. Fungsi Skor Poedji Rochjati

a. Membuat pengelompokkan dari ibu hamil (KRR, KRT, KRST)

b. Alat Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) bagi klien/ibu hamil, suami,

keluarga dan masyarakat.


c. Skor digunakan sebagai sarana KIE yang mudah diterima, diingat, dimengerti

sebagai ukuran kegawatan kondisi ibu hamil dan menunjukkan adanya

kebutuhan pertolongan untuk rujukan.

d. Alat peringatan bagi petugas kesehatan. Lebih tinggi jumlah skor dibutuhkan

lebih kritis penilaian/pertimbangan klinis pada ibu risiko tinggi dan lebih

intensif penanganannya

Gambar 2.2.3 KSPR

2.2.4 Pedoman Program Perencanaan Pencegahan Komplikasi (P4K)

1. Pengertian

P4K dengan stiker adalah kepanjangan dari Program Perencanaan

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi, yang merupakan suatu kegiatan yang

difasilitasi oleh bidan di desa dalam rangka peningkatan peran aktif suami,

keluarga, dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan

persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan

penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media


notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan

kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir.

2. Tujuan umum adanya program P4K

Meningkatnya cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan

bayi baru lahir melalui peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam

merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi dan

tanda bahaya kebidanan bagi ibu sehingga melahirkan bayi yang sehat.

3. Tujuan khusus adanya program P4K antara lain

a. Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K disetiap

rumah ibu hamil yang memuat informasi tentang lokasi tempat

tinggal ibu hamil, identitas ibu hamil, taksiran persalinan,

penolong persalinan, pendamping persalinan, fasilitas tempat

persalinan, calon pendonor darah, transportasi yang akan

digunakan serta pembiayaan.

b. Adanya perencanaan persalinan termasuk pemakaian metode KB

pasca persalinan yang sesuai dan disepakati ibu hamil, suami,

keluarga dan bidan.

c. Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila

terjadi komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan nifas.

d. Meningkatkan keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun

non formal, dukun atau pendamping persalinan dan kelompok

masyarakat dalam perencanaan persalinan dan pencegahan

komplikasi dengan stiker, dan KB pasca salin sesuai dengan

perannya masing-masing.
4. Manfaat P4K antara lain:

a. Mempercepat berfungsinya desa siaga.

b. Meningkatkan cakupan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai

standart.

c. Meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil.

d. Meningkatkan kemitraan bidan dan dukun.

e. Tertanganinya kejadian komplikasi secara dini.

f. Meningkatnya peserta KB pasca salin

g. Terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi.

h. Menurunnya kejadian kesakitan dan kematian ibu serta bayi.

Gambar 2.2.4 P4K (Stiker)


2.2.5 Terapi Yang Diberikan Pada Ibu Hamil Selama Masa Kehamilan

1. Kalk (Calcium lactate)

Calcium lactate atau kalsium laktat adalah obat untuk mencegah

atau mengobati rendahnya kadar kalsium dalam darah pada orang-

orang yang tidak mendapatkan cukup kalsium dalam makanannya.

Calcium lactate biasanya digunakan oleh ibu hamil dan menyusui, serta

penderita penyakit yang diakibatkan tingkat kalsium rendah seperti

osteoporosis, hipoparatiroidisme, dan penyakit otot tertentu. Kalk ini

diberikan untuk memenuhi kebutuhan kalsium terutama bagi ibu hamil.

Kalk diberikan dengan dosis 1x1. Perlu diperhatikan bahwa

penggunaan yang berlebihan akan mengganggu metabolisme.

2. Tablet Besi ( Fe)

Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah

merah (haemoglobin). Penyerapan besi dipengaruhi oleh banyak faktor.

Protein hewani dan vitamin C meningkatkan penyerapan, sedangkan

kopi, teh, susu, coklat, minuman bersoda dapat menghambat

penyerapan zat besi di dalam tubuh, jadi waktu dan tepatnya untuk

minum Fe yaitu pada malam hari menjelang tidur hal ini untuk

mengurangi rasa mual dan timbul setelah ibu meminumnya.


2.2.5 Asuhan Kebidanan Teori Pada Kehamilan Trimester III

ASUHAN KEBIDANAN

Tempat Pengkajian : Tanggal/Waktu Pengkaji:

IDENTITAS :

Nama : Untuk memanggil, mengenal dan menghindari

kekeliruan

Umur : Untuk mengetahui keadaan ibu terutama

mengenai organ- organ reproduksi ibu antara

yang usia dini, usia reproduktif dan yang tua.

Pada usia dini yaitu usia <18 tahun selain organ

reproduksinya belum matang, kesiapan mental

juga berpengaruh pada psikologi ibu. Umur 20-

35 tahun adalah usia reproduktif sedang, >35

tahun resiko tinggi.

Suku/kebangsaan : Untuk mengetahui kebiasaan/adat istiadat

ibu saat memberikan asuhan atas komplikasi

dalam kelahiran karena adat yang berbeda serta

asal muasal kebangsaaan Indonesia atau dari

luar Indonesia.

Agama : Untuk mengetahui kepercayaan ibu saat

memberikan asuhan atas bimbingan do‟a saat

komplikasi atau kegawatan untuk memberikan

nasehat dalam mengatasi masalah dengan


memberikan dukungan moral sesuai

kepercayaan

Pendidikan : Untuk mengetahui tingkatan pengetahuan

sehingga dalam memberikan asuhan sesuai dengan

pengetahuannya.

Pekerjaan : Pekerjaan suami untuk mengetahui status

ekonomi, Pekerjaan ibu untuk mengetahui aktivitas

ibu sehari – hari

Alamat : Untuk mengetahui alamat ibu jika sewaktu –

waktu ada komplikasi bisa langsung menghubungi

keluarga dirumah. Ada beberapa wanita tidak

memiliki rumah dan tempat tinggal

diperkampungan menghambat kemampuannya

membuat beresiko tinggi terjangkit penyakit

tertentu.

1) SUBJEKTIF

1. Alasan Kunjungan saat ini

Ditanyakan kepada ibu ini merupakan kunjungan pertama atau

kunjungan ulang

2. Keluhan utama

Ditanyakan alasan ibu datang, hamil anak keberapa, usia kehamilan

dan keluhan yang dialami.

3. Riwayat kehamilan
a. Menanyakan kepada ibu mengenai HPHT, tafsiran persalinan,

lama menstruasi, banyaknya menstruasi dalam sehari, berapa

siklus menstruasi setiap bulannya apakah teratur atau tidak,

bagaimana dengan warna darah haid

b. Menanyakan tanda tanda kehamilan yakni hasil PP.Test urine dan

kapan tanggal di lakukan pemeriksaan urine

c. Pergerakan fetus

Menanyakan bagaimana pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir

d. Keluhan yang di rasakan

Menanyakan kepada ibu apakah selama hamil memiliki keluhan

seperti rasa leleah, mual muntah, nyeri perut, panas menggigil,

sakit kepala berat/ terus menerus, penglihatan kabur, rasa nyeri

saat BAK, Rasa gatal pada vulva dan sekitarnya, pengeluaran

pervaginam, nyeri/ kemerahan/ tengang pada tungkai, oedema.

e. Diet / makan

Menanyakan kepada ibu kebiasaan makan sebelum hamil dan

sesuadah hamil, jenis makanan dan minuman, frekuensinya, dan

apakah ada keluhan atau tidak

f. Pola eliminasi

Menanyakan kepada ibu kebiasaan BAB dan BAK sebelum hamil

dan sesudah hamil, bagaimana konsistensi dan Warnanya.

g. Aktifitas sehari hari

Menanyakan pola istirahat dan tidur,bagaimana dengan

seksualitasnya
h. Riwayat imunisasi TT

Menanyakan kepada ibu tanggal berapa saja ibu melakukan

suntik TT

i. Kontrasepsi yang pernah di gunakan

Menanyakan kepada Ibu sebelunya pernah memakai kontrasepsi

jenis apa

4. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

Menanyakan kepasa ibu tanggal persalinan sebelumnya, tempat

pertolongannya, usis kehamilannya, jenis persalinan, penolong,

penyakit kehamilan dan persalinan, jenis kelamin anak, BB anak, TB

anak, keadaan anak.

5. Riwayat Kesehatan

Ditanyakan kepada ibu kondisi atau keluhan ibu saat ini. Menanyakan

apakah saat ini ibu memiliki riwayat penyakit yang pernah atau

sedang di derita seperti jantung, tekanan darah tinggi, hepar, diabetes

militus, anemia berat, penyakit hubungan seksual dan HIV/AIDS

Campak, malaria, tuberkolosis, gangguan mental, riwayat operasi, dll.

Di tanyakan juga bagaimana dengan perilaku kesehatannya apakah

ibu perokokmaktif, sering mengonsumsi obat obatan atau sejenisnya,

jamu jamuan, makan sirih, apakah ibu mengalami irigasi vagina, dan

berapa kali ibu mengganti celana dalamnya.

1. Jantung

Pada 12-14 jam pasca persalinan terjadi peningkatan volume

plasma akibat imbibisi (penyerapan air ke dalam sel2 imbiban)


dari ekstravaskuler ke dalam pembuluh darah kemudian diikuti

periode diuresis (penambahan volume urin yang diproduksi)

pasca persalinan yang menyebabkan hemokonsentrasi (terjadi

pengentalan darah) Setelah bayi lahir penderita dapat tiba-tiba

kolaps yang disebabkan darah tiba-tiba membanjiri tubuh ibu

sehingga kerja jantung menjadi sangat bertambah.

2. Darah tinggi (hipertensi)

Ibu dengan penyakit darah tinggi di waktu melahirkan tidak

boleh mengejan sehingga dibantu oleh alat (vakum/forsep).

3. Hepatitis

Hepatitis dapat berakibat buruk terhadap kehamilan, persalinan

dan nifas, bahkan dapat mengancam keselamatan ibu.

Pengaruh dalam persalinan:

1) Penghentian kehamilan tidak mengubah jalannya penyakit

baik dengan jalan abortus bantuan, maupun dengan induksi

persalinan.

2) Bila tidak ada indikasi penyelesaian persalinan, kelahiran

pervaginam diawasi dengan baik

3) Kala II boleh diperpendek dengan vakum/forsep

4) Pada saat persalinan sering terjadi perdarahan yang hebat

dan sulit dikontrol/ hipofibrinogenia.

4. Diabetes mellitus

Pengaruh diabetes terhadap persalinan dapat menyebabkan partus

macet, dan risiko infeksi puerperium lebih tinggi.


5. Anemia

Kurang darah pada kehamilan dapat menyebabkan abortus dan

persalinan prematur, persalinan lama, perdarahan/ Haemorargic

Post Partum (HPP) (11).

6. HIV/AIDS

Ibu yang menderita penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS

dapat menyebabkan dampak negative bagi kehamilannya, yakni

penularan pada bayi

7. Campak

Ibu yang menderita penyakit campak bisa menyebabkan tumbuh

kembang janin pun bisa terganggu, bisa menyebabkan bayi lahir

premature, infeksi pada janin, serta peradangan pada jaringan

otak janin.

8. Malaria

Seperti yang kita ketahui bahwa ibu hamil merupakan wanita

dengan resiko tinggi dengan imunitas rendah, apabila ibu hamil

terkena malaria tentu ini akan membawa dampak bagi ibu dan

janin, dimana pertumbuhan penyakit malaria akan lebih kuat di

banding imunitas ibu, namun tidak semua ibu hamil, tergantung

imunitas ibu hamilnya sendiri

9. TBC

Ibu yang menderita TBC di waktu melahirkan tidak dapat

mengejan dengan kuat dan baik sehingga dapat menyebabkan

kelahiran lama dan kematian janin dalam rahim.


10. Gangguan mental

Timbulnya komplikasi saat mengandung. Gangguan mental

diduga terjadi karena percampuran faktor genetik dan

lingkungan. Disebutkan bahwa komplikasi saat kehamilan dapat

meningkat hampir lima kali lipat saat gangguan mental terjadi.

Selain itu, anak ibu juga dapat mengalami hal yang sama di masa

depan.

6. Data psikososial

Menanyakan kepada ibu tentang status perkawinannya, jumlah

perkawinan, dan lama perkawinan, menanyakan susunan keluarga

yang tinggal di rumah berdasarkan Kartu keluarga, menanyakan

siapakah yang jadi pengambil keputusan saat nanti ibu bersalin atau

jika terjadi sesuatu terhadap ibu atau janin, menanyakan apakah

kehamilan ini di rencanakan atau tidak, bagaimana dengan jenis

kelamin janin yang di harapkan, melihat respon ibu terhadap

kehamilannya, menanyakan bagaimana dengan suami dan keluarga

apakah mendukung kehamilannya, menanyakan kepercayaan yang

berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas.

7. Riwayat kesehatan keluarga

Ditanyakan mengenai latar belakang kesehatan keluarga terutama

anggota keluarga yang mempunyai penyakit menular dan tinggal satu

rumah seperti TBC, hepatitis dan penyakit yang dapat diturunkan

seperti jantung, darah tinggi, kencing manis, riwayat penyakit menular

seksual seperti HIV/AIDS, serta riwayat keturunan kembar dalam

keluarga istri maupun suami


2) OBJEKTIF

1. Keadaan umum :

Baik : Jika pasien memperlihatkan respon yang baik

terhadap lingkungan

Cukup : Jika pasien memperlihatkan respon yang

cukup terhadap lingkungan

Kurang : Jika pasien tidak memperlihatkan respon yang

baik terhadap rangsangan yang diberikan

Kesadaran :

1Komposmentis: Pasien sadar sepenuhnya dan memberi

respon yang adekuat terhadap stimulus yang diberikan

a. Apatis: Pasien dalam keadaan sadar tetapi acuh tak acuh

terhadap keadaan sekitarnya. Ia akan memberikan respon

yang adekuat bila diberikan stimulus

b. Somnolen: Tingkat kesadaran lebih rendah daripada

apatis, pasien tampak mengantuk, selalu ingin tidur, tidak

responsif terhadap stimulus ringan

c. Sopor: Pasien tidak memberikan respon ringan maupun

sedang tetapi masih memberikan respon terhadap

stimulus keras, reflek pupil positif

d. Koma: Pasien tidak dapat beraksi terhadap stimulus

apapun, reflek pupil negative


e. Delirium: Kesadaran yang menurun serta kacau, biasanya

disertai halusinasi

f. Cara berjalan: Untuk mengetahui cara berjalan normal

atau pincang. Cara berjalan yang pincang dapat

disebabkan karena ekstremitas bawah yang tidak simetris

karena kelainan maupun dikarenakan adanya odema.

2. Keadaan emosional :

a) Stabil : keadaan emosi yang tenang dan stabil yang

tidak berubah dengan emosi atau suasana hati, dan

menunjukkan kemampuan seseorang untuk secara kritis

menilai situasi sebelum merespons secara emosional

b) Tidak stabil : keadaan emosi yang meluap luap dan tidak

stabil yang dapat berubah dengan emosi atau suasana

hati, dan tidak menunjukkan kemampuan seseorang

untuk secara kritis menilai situasi sebelum merespons

secara emosiona

3. Tanda tanda Vital :

a. TTV:TD: TD semakin meningkat pada saat ibu

merasakan kontraksi dan turun setelah proses persalinan

b. Suhu : Suhu badan post partum dapat naik > 0,5OC dari

keadaan normal. Bila ≥ 38OC mungkin ada infeksi

c. RR : Umumnya 16-24x/m. Jika ada respirasi cepat

mungkin ada tanda-tanda syok.


d. Nadi : Umumnya 60-80x/m dan segera setelah partus

dapat terjadi takikardi.

4. Tinggi badan :

a. Tinggi Badan (TB) adalah parameter untuk menilai

indeks masa tubuh. TB kurang dari 145 cm dapat

menyebabkan disproporsi pelvic/panggul sempit.

b. BB : Berat Badan (BB) adalah parameter yang

sederhana, mudah diukur dan dimulai, dan merupakan

indeks untuk status nutrisi sesaat

5. Kenaikan BB selama hamil :

a. kenaikan BB pada ibu hamil umumnya 12 kg selama

kehamilan berlangsung, namun ini tergantung pada

Tinggi badan ibu hamilnya sendiri, tujuannya untuk

melihat apakah BB ibu dan bayi dalam kenaikan di

ambang normal atau tidak dengan cara menghitung IMT

pada ibu

6. pemeriksaan fisik

a.Kepala: Kulit kepala bersih/tidak, rambut bersih/tidak,

rontok/tidak, ada ketombe/tidak, ada bekas luka/tidak

ada benjolan abnormal/tidak dan ada nyeri tekan/tidak

b.Muka: ada cloasma gravidarum/tidak, odema/tidak,

anemis/tidak

c.Mata : Simetris/tidak, sklera putih/tidak, conjungtiva


merah muda/tidak, penglihatan baik/tidak, odema

palpebra/tidak, dan pupil isohor/anisohor (kedua pupil sama

besar dan bentuknya)

d.Hidung : Terdapat pernafasan cuping hidung/ tidak, ada

polip/tidak, ada secret/ tidak, ada serumen atau tidak,

epistaksis/tidak

e.Mulut/gigi : Simetris/tidak, stomatitis/tidak, mukosa

bibir lembab/tidak, gigi caries/ tidak, ada gingivitis/tidak,

lidah ada bashlack (putih pada lidah)/tidak, terdapat

pembesaran tonsil/ tidak

f. Telinga : Simetris/tidak, ada serumen/tidak, ada secret/

tidak pendengaran baik/tidak, terdapat perdarahan/tidak

g.Leher : ada pelebaran vena jugularis/tidak, ada

pembesaran kelenjar tyroid/tidak, ada pembesaran

limfe/tidak

h.Dada : ada retraksi dinding dada/tidak, ada ronki/tidak,

ada weezing/tidak, denyut jantung normal/tidak

i. Payudara : Payudara simetris/tidak, payudara kiri lebih

besar daripada payudara kanan karena pada payudara

sebelah kiri terdapat organ jantung, payudara menggantung

/tidak, kedua puting susu menonjol/tidak, terdapat

hiperpigmentasi areola mamae/tidak, terdapat benjolan


abnormal pada payudara kanan dan kiri/tidak,

tegang/tidak,ada nyeri tekan/tidak, ada pembesaran

limfe/tidak, colostrum sudah keluar pada payudara sebelah

kanan dan kiri/tidak

j. Punggung dan pinggang : memeriksa adanya kelainan

Atau tidak terhadap punggung dan pinggang ibu,

memeriksa posisi tulang belakang dan memerisa adanya

nyeri pada pinggang

k.Ekstremitas Atas dan bawah : Simetris/tidak,

varises/tidak, pergerakan bebas/tidak, kedua tangan

odem/tidak, reflek patella / tidak, ada kekakuan sendi atau

tidak, adanya kemerahan tidak, ukuran LILA.

l. Abdomen : Di inspeksi : Pembesaran memanjang sesuai

usia kehamilan/tidak, ada bekas luka (oprasi) pada

abdomen/tidak, ada striae/tidak, terdapat linea nigra/tidak,

ada linea alba/tidak, pusat mendatar/menonjol, tampak

gerakan janin/tidak

Palpasi :

a. Leopold I : Untuk mengetahui Tinggi Fundus Uteri

(TFU) dan meraba bagian janin yang ada di


fundus, dengan telapak tangan, sifat kepala adalah

besar, bundar, melenting

b. Leopold II : Untuk menentukan dimana letak

punggung anak, dan dimana letaknya bagian

terkecil

c. Leopold III : Untuk menentukan apa yang terdapat

di bagian bawah dan apakah bagian terbawah janin

sudah masuk Pintu Atas Panggul (PAP)/Belum

d. Leopold IV :Untuk menentukan berapa masuknya

bagian bawah janin ke dalam PAP

a. Jika kedua tangan konvergen, hanya

bagian kecil dari kepala turun ke rongga

panggul

b. Jika kedua tangan sejajar maka separuh

dari kepala masuk panggul

c. Jika kedua tangan divergen. Maka

sebagian besar dari kepala sudah masuk

PAP.

1. Menggunakan Mc. Donald : Umur kehamilan = Tinggi

Fundus Uteri TFU (cm)

a) Akhir bulan 1 = TFU belum teraba

b) Akhir bulan 2 = TFU dibelakang sympis


c) Akhir bulan 3 = TFU 1-2 jari diatas

sympis

d) Akhir bulan 4 = TFU pertengahan

sympisis-Pusat

e) Akhir bulan 5 = TFU 2-3 jari dibawah

pusat

f) Akhir bulan 6 = TFU setinggi pusat

g) Akhir bulan 7 = TFU 2-3 jari diatas pusat

h) Akhir bulan 8 = TFU pertengahan pusat-

px

i) Akhir bulan 9 = TFU 3 jari dibawah px

j) Akhir bulan 10 = TFU sama dengan

kehamilan 8 bulan namun melebar ke

samping.

2. Menggunakan leopold : Untuk mengatur penurunan

bagian terbawah dengan metode 5 jari

a. 5/5 = Bagian terbawah janin seluruhnya

teraba diatas sympisis

b. 4/5 = Bagian 1/5 terbawah janin masuk

PAP
c. 3/5 = Bagian 2/5 terbawah janin masuk

PAP

d. 2/5 = Bagian 3/5 terbawah janin masuk

PAP (tidak dapat digerakkan)

e. 1/5 = Bagian 4/5 terbawah janin teraba

diatas sympisis

f. 0/5 = Seluruh bagian masuk PAP, tidak

teraba dengan pemeriksaan luar.

TBJ : (Dilakukan untuk mengetahui berat badan

janin.

Rumus TBJ (TFU - n) x 155: .... gram N:

posisi kepala masih diatas spina ischiadika

atau di bawah. Bila diatas – 12, bila sudah

masuk dibawah -11 (Jannah, 2012).

HIS : 3x dalam 10 detik, durasi 30 detik, kekuatan

sedang

DJJ : DJJ normal/tidak (120-160 x/menit)

Punggung : Skoliosis (tulang punggung terlalu bengkok ke

kiri atau ke kanan), lordsis (yaitu tulang

punggung terlalu bengkok ke depan), kifosis

(tulang punggung terlalu bengkok ke

belakang)/tidak
Ano-Genital : Pemeriksaan dalam (jam) = Vulva

bersih/tidak, odema/tidak, ada condiloma

talata/tidak, ada condiloma akuminata/tidak,

bartolintis/tidak, ada bekas luka parut pada

perineum/tidak, fistula ada atau tidak, varises

ada atau tidak, bagaimana dengan warna flour

albus ada /tidak, terlihat pengeluaran lendir

bercampur darah ad/tidak,

Pemeriksaan dalam atas indikasi : memeriksa dinding

vagina ,ukuran serviks, posisi serviks, portio

lunak/kaku, efficement …%, pembukaan,

ketuban, presentasi, denominator, Hodge,

molase, bagian kecil di samping bagian

terendah janin, tali pusat menumbung.

Pemeriksaan pelvimetri klinis : memeriksa ukuran panggul

mulai dari promontorium, spina isiadicha, linie

inominata, ujung sekrum/ coccyges, dindin

samping, kesan panggul, serta arcud pubis.

Pemeriksaan adnexa : memeriksa adnexa mulai dari

ukuran, bentuk, posisi, serta konsistensi

Anus : memeriksa apakah ada Haemorhoid/tidak

3. Pemeriksaan Penunjang
a. Hb : Anemia/tidak (11,5)

b. Protein Urine :Apabila protein urine positif (+) maka

memicu terjadinya pre eklampsia/eklampsia

c. Reduksi Urine : Apabila reduksi urine positif (+)

maka memicu terjadinya Diabetus mellitus (DM)

d. Ultrasonografi (USG) : Membantu penegakan

diagnose

3) ASSESSMENT

Mengkaji masalah yang timbul bila masalah sebelumnya tidak teratasi

4) PLAN OF ACTION

A. Mengenali kebutuhan tindakan segera sebagai langkah

penyelamatan ibu dan bayi apabila kegawat daruratan terjadi.

B. Dikembangkan melalui pengkajian data yang telah diperoleh,

diidentifikasi kesiapan asuhan dan intervensi dan mengukur sumber

daya/kemampuan yang dimiliki. Hal ini dilakukan untuk menangani ibu

secara baik dan melindungi dari berbagai masalah/penyakit potensial

yang dapat mengganggu kualitas pelayanan, kenyamanan ibu ataupun

mengancam keselamatan ibu dan bayi.

Contoh:

1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu


R/ Ibu mengetahui keadaannya sehingga klien lebih

kooperatif dan memudahkan tindakan yang akan

dilakukan.

2. Jelaskan penyebab keluhan utama

R/ Pengenalan lebih dini oleh bidan membuat ibu

lebih kooperatif dan sebagai pengetahuan awal

sebelum menjalani persalinan.

3. Jelaskan tanda bahaya kehamilan pada trimester III

R/ Deteksi dini adanya tanda bahaya kehamilan.

4. Anjurkan ibu untuk melahirkan ke tenaga kesehatan.

R/ Persalinan yang nyaman dan aman untuk

keselamatan ibu dan bayi.

5. Berikan terapi tablet tambah darah pada ibu.

R/ Memenuhi kebutuhan zat besi dan mencegah

terjadinya anemia.

6. Jadwalkan kunjungan ulang.

R/ Memantau keadaan ibu dan deteksi dini

komplikasi kehamilan.

7. Melakukan pendokumentasian

R/ sudah di lakukan
Penatalaksanaan yang telah dikerjakan kemudian di evaluasi untuk menilai

ke efektifannya. Tentukan apa perlu dikaji ulang/ diteruskan sesuai dengan

rencana kebutuhan saat itu.

Tanggal: .... Waktu: ....

S : Menilai keadaan yang dirasakan ibu dan hasil pengkajian subjektif

O : Yang menunjang mengapa diagnosa ditegakkan dari pengkajian

objektif

A : Diagnosa, kesimpulan dari data S dan O (Subjektif dan Objektif)

P : Sesuatu yang perlu di kerjakan, jika di intervensi kurang/tidak

mengatasi masalah
Bab III

FORMAT DOKUMENTASI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

No. Registrasi : 01/PMB/VII/2022/Kunjungan Ke-1

Tanggal Pengkajian : 20 Juli 2022

Waktu Pengkajian : 10.00 wib

Tempat Pengkajian : Rumah Ny.S

Pengkaji : Neli Kurniati, Amd.Keb

A. Data Subjektif

Nama Ibu : Ny S Nama Suami : Tn A

Umur : 31 tahun Umur : 35 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Sunda Suku : Sunda

Pendidikan : S1 Pendidikan : S1

Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Kp. Labuan DS Labuan

1. Keluhan utama : Ibu Mengatakan Suka lemas, pusing dan berkunang-kunang

2. Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi :

Hari pertama haid terakhir tanggal : 21-11-2021 pasti

Taksiran Persalinan : 28-08-2022

Lamanya : 6 hari

Banyaknya : 3 X ganti pembalut/hari.

Siklus : 28 hari, teratur

Warna : Merah Tua

b. Riwayat kehamilan saat ini

Tanda-tanda kehamilan (trimester)

Hasil tes kehamilan (jika dilakukan)

Tanggal : 30-12 -2021 hasil : positif

Riwayat Imunisasi TT

TT1 :

TT2 :

TT3 : 06-10-2021

TT4 :

TT5 :

3. Riwayat ginekologi

Pergerakan fetus dirasakan pertama kali

Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : 10 kali

Keluhan yang dirasakan (ada / tidak ada)

• Rasa Lelah : Tidak ada

• Mual dan muntah yang lama : Tidak ada


• Nyeri Perut : tidak ada

• Panas, mengigil : tidak ada

• Sakit kepala berat/terus menerus : tidak ada

• Penglihatan kabur : tidak ada

• Rasa nyeri/panas waktu BAK : tidak ada

• Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya : tidak ada

• Pengeluaran pravaginam : cairan, lendir,darah, keputihan :

tidak ada

• Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : tidak ada

• Oedema : tidak ada

4. Riwayat kesehatan ibu dan keluarga

Asma , kencing manis, jantung, tidak ada

5. Riwayat psikososial

Status perkawinan : nikah

Jumlah : 1 kali

Lama perkawinan : 7 tahun

6. Riwayat KB

Kontrasepsi yang pernah digunakan : Suntik 3 bulan

Lamanya : -
7. Pola kebiasaan sehari-hari

a) Pola istirahat

Pola istirahat dan tidur : Siang 2 jam, malam 8 jam.

b) Pola aktivitas

Aktifitas sehari-hari

Pekerjaan : mengurus rumah tangga

c) Pola eliminasi

Pola Eliminasi

BAB : 1 x sehari

Konsistensi : lembek

Warna : kuning

d) Pola nutrisi

Diet/makan

Sebelum Hamiil Sesudah Hamil

Makan

a. Frekuensi : 3 x/hari 4 x/hari

b. Jenis : nasi, sayur, lauk biskuit, sayur, lauk

pauk, buah pauk, buah

Minum

a. Frekuensi : 6 x/hari 8 x/hari

b. Jenis : air putih jus buah

Keluhan : tidak ada

e) Pola personal hygiene


Mandi : 2 x sehari Gosok gigi : 2 x sehari

Ganti pakaian : 2 x sehari Keramas : 3 x seminggu

f) Pola hubungan seksual

Seksualitas : 1 x dalam seminggu

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Kompos Mentis

2. Pemeriksaan Umum

Tekanan Darah : 90/60 mmHg

Denyut nadi : 84 kali/menit

Frekuensi nafas : 24 kali/menit


0
Suhu tubuh : 36.7 C

3. Pemeriksaan Antropometri

Berat badan sekarang : 55 kg

Berat badan sebelum hamil : 47 kg

Pertambahan berat badan :8 kg

Tinggi badan : 155 cm

IMT : 21.89 kg/m2

LILA : 23,5 cm

4. Pemeriksaan Fisik

Wajah : Muka tidak ada flek hitam

Mata : Kelopak mata tidak bengkak. Sklera tidak pucat. Konjungtiva

tidak kuning
Mulut : Mulut dan gigi bersih tidak ada caries

Leher : Kelenjar tiroid tidak ada pembesaran, kelenjar getah bening

tidak ada benjolan

Dada : Jantung tidak ada mur-mur

Paru-paru tidak ada wheezing

Payudara ada pembesaran, puting susu menonjol simetris,

benjolan/tumor tidak ada

Abdomen :

LI : Teraba bulat bokong

LII : Teraba puka ada tahanan seperti papan (punggung bayi), puki teraba

bagian bagian terkecil janin

LIII : Teraba kepala masih melenting yang artinya belum masuk pintu atas panggul

LIV : Konvergen 0/5

Perlimaan : 5/5 bagian

McDonald :

TFU : 30 cm

TBBJ : 2790 gram

DJJ : 153 x/mt

Ekstremitas :

Kekakuan sendi tidak ada

Kemerahan tidak ada

Varices tidak ada

Refleks +/+

Anogenitalia :
Inspeksi : Perinium luka parut

Vulva bagina : Warna pink luka tidak ada

Fistula : Tidak ada

Varices : Tidak ada

Pengeluaran pervaginam : Tidak ada

Kelenjar Bartolini : Tidak ada

Pembengkakan : Tidak ada

Rasa nyeri : Tidak ada

Anus : Haemoroid tidak ada

5. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium tanggal : 20-11-2021

Hb : 10. gr/dl

Golongan darah : A (+)

GDS : 126 gr/dl

Urine protein : Negative

Urine reduksi : Negative

Pemeriksaan penunjang lain : USG tanggal 15-2-2022 hasil janin tunggal hidup intra

uterin, ICA cukup, TBJ 257 gram, gest 16 mgg, TP 28-08-2022

C. Analisis Data : Ny. S Umur 31 Tahun G2 P1 A0 34 mgg 4 Hari

dengan Anemia Ringan

D. Penatalaksanaan :

1. Bidan menggunakan APD Level 1

Evaluasi : Bidan sudah menggunakan APD level 1

2. Melakukan informed concen.

Evaluasi : inform concent telah dilakukan.


3. Menjelaskan kepada Ibu tentang keadaan Ibu yaitu anemia, dan Nutrisi dengan

menggunakan leaflet.

Evaluasi ; Ibu menyimak dan mendengarkan penjelasan bidan.

4. Menginformasikan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 3 Hari yang akan

datang, pada tanggal 23 Juli 2022

Evaluasi : ibu menyetujui

5. Melakukan dokumentasi

Evaluasi : Dokumentasi telah selesai dilaksanakan.

Jakarta, 20 Juli 2022

Pengkaji

Neli Kurniati

07210400299

FORMAT DOKUMENTASI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

No. Registrasi : 01/PMB/IV/2022/Kunjungan ke-2

Tanggal Pengkajian : 23-07-2022

Waktu Pengkajian : 11.00 wib

Tempat Pengkajian : Rumah Ny.S

Pengkaji : Neli Kurniati, Amd.Keb

A. Data Subjektif

Nama Ibu : Ny S Nama Suami : Tn A

Umur : 31 tahun Umur : 35 tahun

Agama : Islam Agama : Islam


Suku : Sunda Suku : Sunda

Pendidikan : S1 Pendidikan : S1

Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Kp. Labuan, Ds Labuan

1. Keluhan utama : Ibu Mengatakan Suka lemas, pusing dan berkunang-kunang 3

hari yang lalu

2. Riwayat obstetri

a. Riwayat menstruasi :

Hari pertama haid terakhir tanggal : 21-11-2021 pasti

Taksiran Persalinan : 28-08-2022

Lamanya : 6 hari

Banyaknya : 3 X ganti pembalut/hari.

Siklus : 28 hari, teratur

Warna : Merah Tua

b. Riwayat kehamilan saat ini

Tanda-tanda kehamilan (trimester)

Hasil tes kehamilan (jika dilakukan)

Tanggal : 30-09-2021 hasil : positif

Riwayat Imunisasi TT

TT1 :

TT2 :

TT3 : 06-10-2021

TT4 :
TT5 :

3. Riwayat ginekologi

Pergerakan fetus dirasakan pertama kali

Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : 10 kali

Keluhan yang dirasakan (ada / tidak ada)

• Rasa Lelah : Tidak ada

• Mual dan muntah yang lama : Tidak ada

• Nyeri Perut : tidak ada

• Panas, mengigil : tidak ada

• Sakit kepala berat/terus menerus : tidak ada

• Penglihatan kabur : tidak ada

• Rasa nyeri/panas waktu BAK : tidak ada

• Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya : tidak ada

• Pengeluaran pravaginam : cairan, lendir, darah, keputihan : tidak ada

• Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : tidak ada


• Oedema : tidak ada

4. Riwayat kesehatan ibu dan keluarga

Asma , kencing manis, jantung, tidak ada

5. Riwayat psikososial

Status perkawinan : nikah

Jumlah : 1 kali

Lama perkawinan : 1 tahun

6. Riwayat KB

Kontrasepsi yang pernah digunakan : -

Lamanya :-

7. Pola kebiasaan sehari-hari

a) Pola istirahat

Pola istirahat dan tidur : Siang 2 jam, malam 8 jam.

b) Pola aktivitas

Aktifitas sehari-hari

Pekerjaan : Mengurus rumah tangga

c) Pola eliminasi

Pola Eliminasi

BAB : 1 x sehari

Konsistensi : lembek K

Warna : kuning

d) Pola nutrisi

Diet/makan
Sebelum Hamiil Sesudah Hamil

Makan

a. Frekuensi : 3 x/hari 4 x/hari

b. Jenis : nasi, sayur, lauk biskuit, sayur, lauk

pauk, buah pauk, buah

Minum

c. Frekuensi : 6 x/hari 8 x/hari

d. Jenis : air putih jus buah

Keluhan : tidak ada

e) Pola personal hygiene

Mandi : 2 x sehari Gosok gigi : 2 x sehari

Ganti pakaian : 2 x sehari Keramas : 3 x seminggu

f) Pola hubungan seksual

Seksualitas : 1 x dalam seminggu

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Kompos Mentis

2. Pemeriksaan Umum

Tekanan Darah : 90/60 mmHg

Denyut nadi : 74 kali/menit

Frekuensi nafas : 20 kali/menit


0
Suhu tubuh : 36.5 C

3. Pemeriksaan Antropometri

Berat badan sekarang : 55 kg

Berat badan sebelum hamil : 47 kg

Pertambahan berat badan :8 kg

Tinggi badan : 155 cm

IMT : 21.89 kg/m2

LILA : 23.5 cm

4. Pemeriksaan Fisik

Wajah : Muka tidak ada flek hitam

Mata : Kelopak mata tidak bengkak. Sklera tidak pucat. Konjungtiva tidak

kuning

Mulut : Mulut dan gigi bersih tidak ada caries

Leher : Kelenjar tiroid tidak ada pembesaran, kelenjar getah bening tidak ada

benjolan

Dada : Jantung tidak ada mur-mur

Paru-paru tidak ada wheezing

Payudara ada pembesaran, puting susu menonjol simetris,

benjolan/tumor tidak ada

Abdomen :

LI : Teraba bulat bokong

LII : Teraba puka ada tahanan seperti papan (punggung bayi), puki teraba

bagian bagian terkecil janin

LIII : Teraba kepala masih melenting

LIV : Konvergen 0/5


Perlimaan : 5/5 bagian

McDonald :

TFU : 31 cm

TBBJ : 2790 gram

DJJ : 148 x/mt

Ekstremitas : Kekakuan sendi tidak ada

Kemerahan tidak ada

Varices tidak ada

Refleks +/+

Anogenitalia :

Inspeksi : Perinium luka parut

Vulva bagina : Warna pink luka tidak ada

Fistula : Tidak ada

Varices : Tidak ada

Pengeluaran pervaginam : Tidak ada

Kelenjar Bartolini : Tidak ada

Pembengkakan : Tidak ada

Rasa nyeri : Tidak ada

Anus : Haemoroid tidak ada

5. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium tanggal : 23-7-2022

Hb : 10.8 gr/dl

Golongan darah : A (+)

GDS : 126 gr/dl


Urine protein : Negative

Urine reduksi : Negative

Pemeriksaan penunjang lain : USG tanggal 21-7-2022 hasil janin tunggal

hidup intra uterin, ICA sedikit, TBJ 2897 gram, gest 35 mgg, TP 28-11-2022

E. Analisis Data : Ny. S Umur 31 Tahun G2 P1 A0 35 mgg dengan Anemia

Ringan

C. Penatalaksanaan :

1. Bidan Menggunakan APD Level 1

Evaluasi : Bidan sudah menggunakan APD Level 1

2. Melakukan inform concent.

Evaluasi : inform concent telah dilakukan.

3. Menjelaskan kepada Ibu tentang keadaan Ibu yaitu anemia, dan Nutrisi dengan

menggunakan leaflet.

Evaluasi : ibu menyimak dan memahami penjelasan yang sudah diberikan oleh

bidan.

4. Melakukan penatalaksanaan anemia kepada Ibu yaitu dengan memberikan tablet FE

2x1 untuk 7 hari, 400mg asam folat 1 x 1 untuk 7 hari kedepan dan menjadwalkan

pengecekan Hemoglobin test kepada klien satu minggu kedepan.

Evaluasi : Ibu bersedia minum tablet penambah darah dan bersedia dilakukan

pengecekan 1 minggu kemudian

5. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi seimbang,

Evaluasi : ibu memahami

6. Memberitahu ibu untuk pola istirahat tidur malam 6-7 jam dan tidur siang 1 jam.

Evaluasi : ibu mengerti


7. Menginformasi kepada ibu pola hygiene mandi 2x sehari, menganti pakaian dalam

setiap habis mandi atau setiap kali basah atau kotor setelah BAK.

8. Menginformasikan kepada ibu untuk waspada tanda bahaya kehamilan trimester 3

seperti, sakit kepala hebat dan tidak hilang setelah istirahat, mata berkunang kunang,

pandangan kabur, mual, muntah, nyeri ulu hati, nyeri perut, keluar cairan dari

kemaluan (ketuban atau perdarahan), gerakan janin berkurang dan demam tinggi.

Evaluasi : ibu mengerti

9. Menginformasikan kepada ibu untuk tanda tanda persalinan seperti, keluar lendir

bercampur darah, perut terasa mules sampai ke pinggang, adanya dorongan ingin

meneran,

Evaluasi : ibu memahami.

10. Menginformasikan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 6 hari yang akan

datang, pada tanggal 30 Juli 2022.

Evaluasi : ibu memahami

11. Melakukan dokumentasi

Evaluasi : pendokumentasian telah selesai dilaksanakan.

Jakarta, 23 Juli 2022

Pengkaji

Neli Kurniati

07210400299
FORMAT DOKUMENTASI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

No. Registrasi : 01/PMB/IV/2022/Kunjungan ke-3

Tanggal Pengkajian : 30-07-2022

Waktu Pengkajian : 11.00 wib

Tempat Pengkajian : Rumah Ny.S

Pengkaji : Neli Kurniati, Amd.Keb

D. Data Subjektif

Nama Ibu : Ny S Nama Suami : Tn A

Umur : 31 tahun Umur : 35 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Sunda Suku : Sunda

Pendidikan : S1 Pendidikan : S1

Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Kp. Labuan, Desa Labuan

1. Keluhan utama : Ibu Tidak merasakan keluhan apa-apa.

e. Riwayat obstetri

c. Riwayat menstruasi :

Hari pertama haid terakhir tanggal : 21-11-2021 pasti

Taksiran Persalinan : 28-08-2022

Lamanya : 6 hari
Banyaknya : 3 X ganti pembalut/hari.

Siklus : 28 hari, teratur

Warna : Merah Tua

d. Riwayat kehamilan saat ini

Tanda-tanda kehamilan (trimester)

Hasil tes kehamilan (jika dilakukan)

Tanggal : 30-11-2021 hasil : positif

Riwayat Imunisasi TT

TT1 :

TT2 :

TT3 : 06-10-2021

TT4 :

TT5 :

f.Riwayat ginekologi

Pergerakan fetus dirasakan pertama kali

Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : 10 kali

Keluhan yang dirasakan (ada / tidak ada)

• Rasa Lelah : Tidak ada

• Mual dan muntah yang lama : Tidak ada

• Nyeri Perut : tidak ada

• Panas, mengigil : tidak ada


• Sakit kepala berat/terus menerus : tidak ada

• Penglihatan kabur : tidak ada

• Rasa nyeri/panas waktu BAK : tidak ada

• Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya : tidak ada

• Pengeluaran pravaginam : cairan, lendir, darah, keputihan : tidak ada

• Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : tidak ada

• Oedema : tidak ada

g. Riwayat kesehatan ibu dan keluarga

Asma , kencing manis, jantung, tidak ada

h. Riwayat psikososial

Status perkawinan : nikah

Jumlah : 1 kali

Lama perkawinan : 1 tahun

i. Riwayat KB

Kontrasepsi yang pernah digunakan : -

Lamanya :-

j. Pola kebiasaan sehari-hari

g) Pola istirahat

Pola istirahat dan tidur : Siang 2 jam, malam 8 jam.


h) Pola aktivitas

Aktifitas sehari-hari

Pekerjaan : Mengurus rumah tangga

i)Pola eliminasi

Pola Eliminasi

BAB : 1 x sehari

Konsistensi : lembek

Warna : kuning

j)Pola nutrisi

Diet/makan

Sebelum Hamiil Sesudah Hamil

Makan

a. Frekuensi : 3 x/hari 4 x/hari

b. Jenis : nasi, sayur, lauk biskuit, sayur, lauk

pauk, buah pauk, buah

Minum

k. Frekuensi : 6 x/hari 8 x/hari

l. Jenis : air putih jus buah

Keluhan : tidak ada

k) Pola personal hygiene

Mandi : 2 x sehari Gosok gigi : 2 x sehari

Ganti pakaian : 2 x sehari Keramas : 3 x seminggu

l)Pola hubungan seksual


Seksualitas : 1 x dalam seminggu

E. Data Objektif

6. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Kompos Mentis

7. Pemeriksaan Umum

Tekanan Darah : 110/60 mmHg

Denyut nadi : 74 kali/menit

Frekuensi nafas : 20 kali/menit


0
Suhu tubuh : 36.5 C

8. Pemeriksaan Antropometri

Berat badan sekarang : 57 kg

Berat badan sebelum hamil : 47 kg

Pertambahan berat badan :8 kg

Tinggi badan : 155 cm

IMT : 21.89 kg/m2

LILA : 24.5 cm

9. Pemeriksaan Fisik

Wajah : Muka tidak ada flek hitam

Mata : Kelopak mata tidak bengkak. Sklera tidak pucat. Konjungtiva tidak

kuning

Mulut : Mulut dan gigi bersih tidak ada caries

Leher : Kelenjar tiroid tidak ada pembesaran, kelenjar getah bening tidak ada

benjolan
Dada : Jantung tidak ada mur-mur

Paru-paru tidak ada wheezing

Payudara ada pembesaran, puting susu menonjol simetris,

benjolan/tumor tidak ada

Abdomen :

LI : Teraba bulat bokong

LII : Teraba puka ada tahanan seperti papan (punggung bayi), puki teraba

bagian bagian terkecil janin

LIII : Teraba kepala masih melenting

LIV : Konvergen 0/5

Perlimaan : 5/5 bagian

McDonald :

TFU : 31 cm

TBBJ : 2790 gram

DJJ : 148 x/mt

Ekstremitas : Kekakuan sendi tidak ada

Kemerahan tidak ada

Varices tidak ada

Refleks +/+

Anogenitalia :

Inspeksi : Perinium luka parut

Vulva bagina : Warna pink luka tidak ada

Fistula : Tidak ada

Varices : Tidak ada


Pengeluaran pervaginam : Tidak ada

Kelenjar Bartolini : Tidak ada

Pembengkakan : Tidak ada

Rasa nyeri : Tidak ada

Anus : Haemoroid tidak ada

10. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium tanggal : 30-07-2022

Hb : 12.1 gr/dl

Golongan darah : A (+)

GDS : 126 gr/dl

Urine protein : Negative

Urine reduksi : Negative

Pemeriksaan penunjang lain : USG tanggal 21-7-2022 hasil janin tunggal

hidup intra uterin, ICA sedikit, TBJ 2897 gram, gest 35 mgg, TP 28-11-2022

F. Analisis Data : Ny. S Umur 31 Tahun G2 P1 A0 36 mgg

G. Penatalaksanaan :

1. Bidan Menggunakan APD Level 1

Evaluasi : Bidan sudah menggunakan APD Level 1

2. Melakukan inform concent.

Evaluasi : inform concent telah dilakukan.

3. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu, bahwa ibu dalam keadaan baik,

Evaluasi : ibu memahami.

4. Menanyakan kepada ibu apakah itu anaemia dan dampak yang bias terjadi karna

anemia
Evaluasi Ibu menjawab anemia adalah kekurangan sel darah merah, dampak yang

bias terjadi bayi lahir dengan bb rendah, terjadi pendarahan saat persalinan,

5. Menanyakan kepada ibu Berapa kali tablet tambah darah diminum setiap harinya

Evaluasi : ibu menjawab karna saya anemia jadi saya dianjurkan untuk minum tablet

tambah darah 2x 1 hari

6. Menanyakan Kembali kepada ibu tentang kebutuhan nutrisi pada Ibu hamil

Evaluasi ibu menjawab ibu hamil harus makan 2x lebih banyak dari biasanya

7. Menanyakan kepada ibu tentang tanda2 persalinan

Evaluasi : ibu Menjawab tanda tanda persalinan seperti, keluar lendir bercampur

darah, perut terasa mules sampai ke pinggang, adanya dorongan ingin meneran,

8. Menjelaskan kepada Ibu tentang keadaan Ibu saat ini yaitu kadar hemoglobin klien

meningkat dari 10,7 gr% menjadi 12, 1 gr

Evaluasi :Ibu sangat senang

9. Melakukan dokumentasi

Evaluasi : pendokumentasian telah selesai dilaksanakan.

Jakarta, 30 Juli 2022

Pengkaji

Neli Kurniati

07210400299
BAB IV

PEMBAHASAN

Wanita hamil atau dalam masa nifas dinyatakan anemia bila kadar Hb

di bawah 10 gram%. Perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan

sering menyulitkan diagnosis dan penatalaksanaan penyakit-penyakit kelainan

darah. Penurunan kadar Hb pada wanitasehat hamil disebabkan ekspansi

volume plasma yang lebih besar pada peningkatanvolume sel darah merah dan

hemaglobin. Dua penyebab paling sering ditemukan adalah anemia akibat

defisiensi besi dan akibat perdarahan. Anemia pada kehamilan bisa

mengakibatkan abortus, persalinan preterm, partus lama karena inersia uteri,

syok, infeksiintra persalinan maupun pasca persalinan, payah jantung pada


anemia yang sangat berat,hingga kematian bagi ibu. Janin yang dikandungnya

dapat mengalami kematian, prematuritas, cacat bawaan, hingga kekurangan

cadangan besi.

Pada kasus Ny. S diketahui HB Ny. S adalah 10 gr% hal ini

menunjukan bahwa Ny. S dalam keadaan anemia ringan. Hal ini sesuai

dengan teori yang mengatakan bahwa Anemia Ibu Hamil adalah suatu kondisi

ibu hamil di mana terdapat kekurangan sel darah merah atau haemoglobin

dengan standart hasil pemeriksaan Kadar Hb < 11 gr/dl pada trimester I dan III

atau Kadar Hb < 10,5 gr/dl pada trimester II, ( menurut Buku Saku Pelayanan

Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan, Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia 2017).

Penulis melakukan Penkes kepada Ny. S berkaitan dengan anemia dan

nutrisi hal ini sesuai dengan teori Notoadmojo (2017) bahwa Tujuan akhir

yang diharapkan dari suatu promosi atau pendidikan kesehatan adalah

perubahan perilaku kesehatan, atau perilaku memelihara dan meningkatkan

kesehatan oleh sasaran dari promosi kesehatan. Pendidikan kesehatan secara

umum didefinisikan sebagai upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi

orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat, sehingga mereka dapat

melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan atau promotor

kesehatan (Notoadmojo, 2017).

Penulis juga melakukan penatalaksanaan anemia pada Ny. S dengan

memberikan tablet penambah darah, dan meningkatkan nutrisi hal ini sesuai

dengan teori Sari (2017) yaitu Dengan kadar Hemoglobin 9-10 gr% masih
dianggap ringan sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60 mg/hari zat besi,

dan 400 mg asam folat peroral sekali sehari dan meningkatkan gizi pasien.

Setelah dilakukan penatalaksanaan selama satu minggu, di evaluasi

oleh penulis diketahui HB meningkat menjadi 12,1 gr%, BB bertambah 2 k

ilogram, LILA menjadi 24, IMT meningkat menjadi IMT Normal.


BAB V

PENUTUP

1.1. Kesimpulan

1. Penulis Melaksanaan asuhan Keluarga kebidanan pada keluarga Binaan Pada


Ny.S Dengan Anemia Ringan pada kehamilan Trimester Ke 3 Di Desa
LABUAN Kecamatan LABUAN Kabupaten Pandeglang.

2. Penulis melakukan pengkajian data subyektif pada keluarga binaan Pada Ny. S
Dengan Anemia Ringan pada kehamilan Trimester Ke 3 Di Desa LABUAN
Kecamatan LABUAN Kabupaten Pandeglang. Manajemen Asuhan Kebidanan
pada Ibu Hamil Ny.S

3. Penulis melakukan pengkajian data Objektif pada keluarga binaan Pada Pada
Ny. S Dengan Anemia Ringan pada kehamilan Trimester Ke 3 Di Desa
LABUAN Kecamatan LABUAN Kabupaten Pandeglang.

4. Penulis menegakan diagnosa kebidanan pada keluarga binaan Pada Pada Ny. S
Dengan Anemia Ringan pada kehamilan Trimester Ke 3 Di Desa LABUAN
Kecamatan LABUAN Kabupaten Pandeglang.

5. Penulis melakukan penatalaksanaan Kebidanan pada keluarga binaan Pada Pada


Ny. S Dengan Anemia Ringan pada kehamilan Trimester Ke 3 Di Desa
LABUAN Kecamatan LABUAN Kabupaten Pandeglang.

1.2 Saran

Diharapkan laporan keluarga binaan ini bisa memberikan masukan atau motivasi

untuk Ibu Hamil, Khususnya ibu hamil yang mengalami anemia, agar terus meningkatkan

kesejahteraan kesehatan dan pendeteksian dini terhadap masalah kesehatannya terutama

Kesehatan pada masa kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Diana. Model Asuhan Kebidanan Continuity of Care. In Surakarta: CV Kekata Group; 2017.

2. Jannah. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. In Yogyakarta: Andi Offset; 2018

3. Kalia. Angka Kematian Ibu dan Bayi Terus Meningkat. 2017.

4. Kemenkes. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta; 2019.

5. Kemenkes RI. PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS DAN BAYI BARU

LAHIR DI ERA PANDEMI COVID-19. In GERMAS ( Gerakan Masyarakat Hidup Sehat;

2020. Available from: http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Pedoman bagi Ibu Hamil,

Bersalin, Nifas dan BBL di Era Pandemi COVID 19.pdf

6. Kemenkes RI. BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) [Internet].

kemenkesRI;2020.Availablefrom:https://www.informasibidan.com/2020/06/buku-kia-2020-

revisi-bagian maternal.html

7. Merrya YA, Netti Suhartib. FAKTOR-FAKTOR YANG BERKORELASI DENGAN KADAR

ANTIBODI ANTITETANUS PADA IBU HAMIL. lIlmu Keperawatan dan Kebidanan

[Internet]. 2017;8:61–71. Available from: file:///C:/Users/user/Downloads/295-903-1-PB.pdf

8. Mochtar R. Sinopsis Obstetri. In Jakarta: EGC; 2017

9. PMC. Ilmu Kebidanan (Journal Midwifery Sci [Internet]. 2020;9. Available from:
https://jurnal.stikes-alinsyirah.ac.id/index.php/kebidanan/article/view/545/124

10. Saifuddin. Ilmu Kebidanan. In Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo; 2018.

11. Sukani Edi. midwifery J [Internet]. 2020;5:39–44. Available from:

https://pdfs.semanticscholar.org/d010/e1614fac538cc10f41865143ed4b84e13b8d.pdf

12. Winkjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2017.
13. Sarwono Prawiroharjo; 2017. Buku Ajar Kebidanan
LAMPIRAN

1. Dokumentasi Kunjungan Pertama

2. Link Vidio Kunjungan 2

https://drive.google.com/file/d/1ayXf5MLi0Z4VZ6N6W23qDUQ43T7--
m1h/view?usp=sharing

3. Dokumentasi Kunjungan ketiga


SATUAN ACARA KEGIATAN

KELUARGA BINAAN

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan


Manajemen Kebidanan di Komunitas

Oleh:

NAMA : NELI KURNIATI


NPM : 07210400299
PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM TERAPAN
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2022

SATUAN ACARA KEGIATAN

TEMA : Kesehatan Ibu hamil Dengan Anemia


SASARAN : Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan Trimester ke 3
MATERI POKOK : Anemia
WAKTU/ PERTEMUAN : 15.00-16.00
TEMPAT : Rumah Ny.S
PELAKSANA : Neli Kurniati, Amd.Keb

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Ibu Hamil yaitu ny.S dapat dan
mengetahui tentang Anemia Ringan Pada kehamilan Trimester Ke 3.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Ibu Hamil yaitu Ny.S dapat
menjelaskan kembali :
1. Memahami Definisi dari anemia
2. Memahami Penyebab dari Anemia
3. Memahami Faktor – faktor Anemia
4. Memahami Pencegahan dari Anemia
5. Memahami Pengobatan dari Anemia

B. Pelaksanaan
1. Tempat
Rumah Ny. S
2. Waktu
Tanggal 20 Juli 2022, Pukul 15.00 s.d 16.00

C. Metode dan Media


1. Metode
Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa : Ceramah
dan Tanya jawab.

2. Media
Lembar Balik
D. Langkah Kegiatan

NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 5 Menit Pembukaan :
Memberi Salam - Menjawab Salam
Memperkenalkan diri - Mendengarkan
Menjelaskan tujuan Pembelajaran - Mendengarkan

Melakukan kontrak penyuluh - Berpartisipasi

Melakukan apersepsi - Berpartisipasi

2 20Menit Kegiatan Penyuluhan :


 Mempresentasikan materi. - Menyimak dan
Definisi dari Anemia. Memperhatikan
Penyebab dari Anemia.
Faktor – faktor Anemia
Pencegahan dari Anemia
Pengobatan dari anemia
 Memberikan kesempatan bertanya. - Mengajukan pertanyaan
 Menjawab pertanyaan. - Mendengarkan
3 10 menit Evaluasi :
 Memberikan pertanyaan kepada
Ny. S
 Menyimpulakan materi.
 Salam penutup

E. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
 SAP dan materi sudah disiapkan
 Media (lembar balek, leaflet) sudah dipersiapkan
 Waktu dan tempat sudah disiapkan
2. Evaluasi proses
 Audiens aktif
 Proses penyajian sesuai waktu
 Media digunakan sesuai dengan kebutuhan
 Penyaji melakukan kegiatan sesuai dengan perannya
 Di akhir kegiAtan sudah di evaluasi hasil kegiatan
3. Evaluasi hasil
 Memahami Definisi dari Anemia
 Memahami Penyebab dari Anemia
 Memahami Faktor – faktor Anemia
 Memahami Tanda gejala dari Anemia
 Memahami Pencegahan dari Anemia
 Memahami Pengobatan dari Anemia

F. Materi

1. Definisi Anemia
Anemia Ibu Hamil adalah suatu kondisi ibu hamil di mana terdapat kekurangan sel
darah merah atau haemoglobin dengan standart hasil pemeriksaan Kadar Hb < 11 gr/dl pada
trimester I dan III atau Kadar Hb < 10,5 gr/dl pada trimester II, ( menurut Buku Saku
Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan, Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia 2017 ).

2. Penyebab Anemia

Dua penyebab paling sering ditemukan adalah anemia akibat defisiensi besi dan
akibat perdarahan. Anemia pada kehamilan bisa mengakibatkan abortus, persalinan preterm,
partus lama karena inersia uteri, syok, infeksiintra persalinan maupun pasca persalinan, payah
jantung pada anemia yang sangat berat,hingga kematian bagi ibu. Janin yang dikandungnya
dapat mengalami kematian, prematuritas, cacat bawaan, hingga kekurangan cadangan besi.

3. Faktor-Faktor Anemia

Faktor – faktor yang menyebabkan seseorang mengalami anemia adalah pengetahuan,


sikap, status gizi dan pola konsumsi makanan, tingkat sosial ekonomi, kepercayaan, fasilitas
kesehatan. Menurut Utomo S B, pola gaya hidup remaja putri yang menjaga bentuk badan,
membuat mereka menjadi takut untuk mengkonsumsi banyak makanan sehingga berkurang
nya asupan gizi dan zat besi yang dapat mempercepat terjadinya anemia.

4. Tanda dan gejala Anemia

 Cepat Lelah dan merasa lemah

 Kulit tampak Pucat

 Denyut jantung tidak teratur

 Sesak nafas

 Nyeri dada dan sakit kepala

5. Pencegahan Anemia

Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, kemudian tambahkan minimal 3


porsi maknan kaya zat besi, termasuk salah satunya buah naga merah. Contoh makanan
yang banyak mengandung zat besi antara lain : Ikan, daging merah, ayam, sayur berwarna
hijau, kacang-kacangan dan biji-bijian, sereal yang sudah difortifikasi zat besi telur dan
tahu.

6. Pengobatan Anemia

Melakukan penatalaksanaan anemia kepada Ibu yaitu dengan memberikan tablet FE


2x1 untuk 7 hari, 400mg asam folat 1 x 1 untuk 7 hari kedepan dan menjadwalkan
pengecekan Hemoglobin test kepada klien satu minggu kedepan.

Daftar Pustaka

1. Diana. Model Asuhan Kebidanan Continuity of Care. In Surakarta: CV Kekata Group;


2017.

2. Jannah. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. In Yogyakarta: Andi Offset; 2018

JOB SHEET

TEMA : PENYULUHAN KESEHATAN IBU HAMIL


SASARAN : NY. S
MATERI POKOK : KONSELING ANEMIA RINGAN PADA
KEHAMILAN TRIMESTER KE 3
WAKTU/ PERTEMUAN : 60 MENIT
TEMPAT : Rumah Pasien
PELAKSANA. : Neli Kurniati, Amd.Keb
PROGRAM STUDI : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI
BIDAN PROGRAM TERAPAN

A. OBJEKTIF PERILAKU MAHASISWA


Mahasiswa mampu menjelaskan konseling tentang Anemia.
B. DASAR TEORI SINGKAT
Infertilitas ialah pasangan suami-istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak
setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali per minggu tanpa menggunakan
alat kontrasepsi dalam bentuk apapun
C. PETUNJUK
1. Melakukan informend consent
2. Memberikan informasi dengan baik dan benar
3. Melakukan pendokumentasian
4. Baca dan pelajari lembar kerja dengan baik
5. ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
6. Bekerja secara hati-hati dan teliti.
D. KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosuder pekerjaan
2. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau oleh petugas
3. Berikan informasi dengan baik dan benar.
E. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Mempersiapkan pasien dan memberikan penjelasan tentang penyuluhan Anemia
2. Menjaga kenyamanan dan privacy pasien

PROSEDUR TINDAKAN
No Langkah dan Key point Ilustrasi gambar
1 Sapa klien dengan ramah dan
perkenalkan diri anda dan
tanyakan kedatanggannya
Key point:
● Mempersilahkan ibu
duduk dengan nyaman
dan membina hubungan
baik.

2 Melakukan pengkajian
Key point:
● Menanyakan informasi

3 Menyiapkan lembar leaflet


4 ● Memberikan pelaksanaan
konseling
● Menjelaskan pengertian
Anemia
● Menjelaskan tentang
jenis-jenis anemia
● Menjelaskan tentang
Penyebab Anemia
● Menjelaskan tentang cara
penanganan anemia
5 Melakukan Evaluasi hasil
konseling yang sudah di
sampaikan

6 Dokumentasikan dan beritahukan


hasil kepada ibu

A. Daftar Pustaka/Referensi

1. Wiknjosastro, Hanifa.2018.Ilmu Kandungan.Jakarta: PT.Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.
DAFTAR TILIK

PENILAIAN
0 Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 Langkah kerja atau kegiatan dilakukan belum sempurna
2 Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan sempurna

Beri tanda ceklist () pada kolom penilaian


No. Langkah Kegiatan Penilaian
0 1 2
PERSIAPAN TEMPAT
1 Menyediakan tempat yang nyaman untuk
melakukan konseling
PERSIAPAN ALAT
2 Alat bantu untuk melakukan konseling
PERSIAPAN PASIEN
3 Sambut pasien dengan ramah
4 Perkenalkan diri
5 Persilahkan pasien duduk dan ciptakan suasana
yang nyaman
6 Jelaskan maksud dan tujuan kunjungan
PELAKSANAAN KONSELING
7 Menjelaskan pengertian Anemia
8 Menjelaskan tentang penyebab Anemia
9 Menjelaskan cara penanganan Anemia
10 EVALUASI
11 Evaluasi hasil konseling yang sudah di sampaikan
12 Menanyakan pada pasien apakah sudah mengerti
dengan penjelasan yang di sampaikan
13 Memberikan kesempatan kepada pasien untuk
bertanya
14 Meminta ibu untuk mengulangi inti dari penjelasan
yang di sampaikan
TOTAL SKOR :
NILAI = TOTAL SKOR X100=NILAI AKHIR
15
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai