Anda di halaman 1dari 43

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KAMBESKO RENGAT
KABUPATEN INDRAGIRI HULU
TAHUN 2019

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Menyelesaikan Program Diploma III Kebidan

Dibuat Oleh:

NURJELLY
NIM:140115171124

AKADEMI KEBIDANAN INDRAGIRI RENGAT


T.A 2019/2020
HALAMAN PERSETUJUIAN

JUDUL : FAKTOR-FAKT YANG BERHUBUNGAN DENGAN


ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KAMBESKO RENGAT KABUPATEN
INDRAGIRI HULU TAHUN 2019
PENYUSUN : NURJELLY
NIM : 140115171124

Rengat, September 2019

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

ELSIE ANGGRENI,SST.,M.Kes MONIFA PUTRI,SKM.,MPH


NIDN: 1030038301 NIDN:1015098301

Mengetahui

Akademi Kebidanan Indragiri

Direktur

VENNY RISMAWATI,SST.,MPH

NIND: 9910001701
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena atas

segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya dalam menjalani proses

penyusunan Proposal yang berjudul “FAKTOR–FAKTOR YANG

BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS KAMBESKO RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI

HULU TAHUN 2019” ini dapat diselesaikan. Proposal ini merupakan salah satu

syarat menyelesaikan Program Diploma III Kebidanan di Akademi Kebidan

Indragiri Rengat Kabupaten Indragiri Hulu.

Dalam proses penyusunan Proposal ini, banyak hambatan dan tantangan yang

penulis hadapi, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak

akhirnya Proposal ini diselesaikan. Untuk itu, pada kesempatan ini dengan segala

kerendahan hati penulis mengucapakn terimakasih yang tidak terhingga:

1. Ibu Novianti. SKM selaku kepala Puskesmas Kambesko Kecamatan Rengata

dan staf yang telah memberikan izin kepada penulis dalam melakukan

penelitian ini.

2. Ibu Venny Rismawanti SST, MPH selaku direktur Akademi kebidanan

Indragiri Rengat yang sudah meluangkan waktunya dan memberikan arahan.

3. Ibu Elsie Anggreni, SST.,M.Kes selaku pembimbing I yang telah berkenan

memberikan bimbingan, dorongan dan arahan dalam penyusunan Proposal ini.


4. Ibu Monifa Putri, SKM.,MPH selaku pembimbing II sekaligus sebagai dosen

mata kuliah Metodologi Penelitian yang telah banyak memberikan bimbingan

dan masukan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan Proposal ini.

5. Untuk para dosen dan staf tata usahan Akademi Kebidanan Indragiri Rengat

yang turut berperan dan berpartisipasi dalam penyusunan Proposal ini.

6. Untuk Ayahanda (Darmawisata) dan Ibunda (Nurwajah), serta saudra-

saudaraku yang senantiasa memberikan dorongan dan do’anya dalam

menyelesaikan Proposal ini sehingga penulis menjadi semangat disetiap

langkah perjalananku untuk mewujudkan cita-cita dan harapan kalian.

7. Buat rekan-rekan Angkatan XV Akademi kebidanan Indragiri Rengat yang

telah memberikan semangat, dukungan dan motivasi serta saling berbagi

dalam suka maupun duka selama menjalani pendidikan, penulis hanya dapat

mengucapakan semoga hubungan persahabatan tetap terjalin.

Penulis menyadari, bahwa Proposal ini masih jauh dari sempurna dan masih

banyak kekurangannya. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat penulis harapkan agar dikemudian hari penulis mampu untuk melakukan

perbaikan demi kesempurnaan Proposal ini.

Akhir kata semoga Proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua

dan semoga apa yang telah dilakukan mendapatkan rodho dari Allah AWT Amin.

Rengat, 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2012 Angka

Kematian Ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) masih tinggi dengan

perkiraan 334 kematian per 100.000 kelahiran yang hidup. Pada tahun

2010 menyatakan AKI berjumlah 226/100.000 kelahiran hidup. Secara

global 95% kematian Ibu tergolong langsung yaitu pendarahan (28%) ,

eklamsi (24%), sepsis (11%), abortus (5%), komplikasi puerperium (8%)

sebab lain (14%). Salah satu penyebab perdarahan tersebut adalah anemia

(41,8). Pada tahun 2010 prevalensi Ibu hamil yang mengalami defisiensi

besi adalah 35-75%, serta meningkat seiring dengan pertambahan usia

kehamilan.1

Berdasarkan evaluasi Milenium Development Goalds (MDGs) 2015,

AKI dan AKB di Indonesia masih pada posisi 305 per 100.000 kelahiran.

padahal target adalah 102 per 100.000 kelahiran.

Hasil Depkes RI menunjukkan bahwa penyebab langsung kematian

Ibu adalah perdarahan 28%, eklamsi 24%, infeksi 11%. Penyebab

kematian tidak langsung antara lain adalah KEK (Kurang Energi Kronik)

pada kehamilan sebesar 37% dan anemia pada kehamilan sebesar 49%,

kejadian anemia pada Ibu meningkatkan resiko terjadinya kematian Ibu

dibandingkan dengan Ibu yang tidak anemia.3

Hasil Riskedes 2013 menunjukan konsumsi zat besi dan variasi

jumlah asupan zat besi selama hamil di Indonesia sebesar 89,1%.


Diantaranya yang mengkonsumsi minimal 90 hari selama kehamilannya,

34,4% mengonsumsi zat besi. Prevalensi anemia di Indonesia 2013 pada

perempuan umur 25-49 tahun 22,7% , di perkotaan 22,4% dan di pedesaan

23,0%. Kelompok Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang

beresiko tinggi mengalami anemia, meskipun anemia yang dialaminya

umumnya merupakan relatif akibat perubahan fisiologis tubuh selama

kehamilan. Anemia pada Ibu hamil besar 37,1% dan prevalensinya hamper

sama antara ibu hamil di perkotaan 36,4% dan pedesaan 37,8%. Hal ini

menunjukkan angkat tersebut mendekati masalah kesehatan masyarakat

berat dengan batas prevalensi anemia ≥40%.3

Di Provinsi Riau Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2013

sebesar 112,7 terjadi peningkatan pada tahun 2018 sebesar 118. Lebih dari

42% Kabupaten Indragiri Hilir memiliki angka tertinggi yaitu 305 per

100.000 kelahiran hidup, dan kota pekanbaru memiliki angka terendah

yakni 44 per 100.000 kelahiran hidup.

Berdasarkan data yang tercatat di Puskesmas Kambesko Rengat

Kabupaten Indragiri Hulu pada bulan Januari-Agustus 2019, jumlah Ibu

hamil sebanyak 390 orang, dan setelah di survey Ibu hamil yang anemia

ringan (8-11 mg/dl) 159 orang dari 8 desa. Dan Ibu hamil yang anemia

berat (<8 mg/dl) sebanyak 6 orang dari 3 desa. Berdasar data tersebut

terlihat bahwa Ibu hamil yang kurangnya mengetahui tentang faktor-faktor

anemia pada kehamilan.5


Berdasar permasalahan di atas maka peneliti merasa perlu dan

tertarik melakukan penelitian mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG

BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMBESKO RENGAT

KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN 2019’’.


1.2 Rumusan Masalah

Kekurangan zat besi berasosiasi kurang menguntungkan untuk Ibu

dan Bayi, termasuk neningkatkan resiko perdarahan, sepsis, kematian Ibu,

prematuritas, kematian perinatal, dan berat badan lahir rendah. Anemia

pada ibu hamil berdampak pada kualitas bayi yang akan di lahirkan dan

berdampak juga pada kematian Ibu. Berdasarkan latar belakang di atas,

maka yang menjadi rumusan masalah peneliti ingin mengetahui factor-

faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil Wilayah Kerja

Puskesmas Kambesko Rengat Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2019?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui fakto-faktor yang berhubungan dengan anemia

pada Ibu hamil Wilayah Kerja Puskesmas Kambesko Rengat Kabupaten

Indragiri Hulu Tahun 2019.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui faktor usia penyebab anemia pada Ibu hamil di

Wilayah Kerja Puskesmas Kambesko Rengat Kabupaten Indragiri Hulu

Tahun 2019.

2. Untuk mengetahui faktor pengetahuan Ibu hamil tentang anemia dalam

kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Kambesko Rengat Kabupaten

Indragiri Hulu Tahun 2019.


3. Untuk mengetahui faktor status gizi (ukuran LILA) dengan anemia pada

Ibu hamil di Wilayah Kerja Puskemas Kambesko Rengat Kabupaten

Indragiri Hulu Tahun 2019.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan penulis tentang faktot-faktor yang

berhubungan dengan anemia pada Ibu hamil.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan untuk

meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang faktor-faktor yang

berhubungan dengan anemia, dan juga bias digunakan sebagai bahan

penelitian lebih lanjut.

1.4.3 Bagi Puskesmas Kambesko

1. Sebagai informasi yang telah di dapatkan dari hasil penelitian

sehingga dapat di jadikan masalah dan bagaimana memecahkan

masalahnya.

2. Menambah pengetahuan tentang foktor-faktor yang berhubungan

dengan anemia pada Ibu hamil.

1.4.4 Bagi Ibu Hamil

Menambah informasi dan pengetahuan kepada para Ibu hamil

tentang resiko anemia sehingga diharapkan dapat meningkatkan

kesadaran para Ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet Fe sesuai


anjuran Tenaga kesehatan, yaitu minimal dapat mencegah terjadinya

kekurangan zat besi.

1.5 Ruang Lingkup

Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan

dengan anemia pada Ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kambesko

Rengat Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2019, subjek penelitian yaitu

semua ibu hamil. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan cara

mengambil data primer yaitu menyebarkan kuesioner kepada Ibu hamil.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Anemia Pada Ibu Hamil


2.1.1 Pengertian Anemia Pada Ibu Hamil
Anemia adalah kondisi Ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11

gr% pada trimester I dan III atau kadar lebih kecil 10,5 gr% pasa

trismester II. 2

Menurut World Health Organization (WHO) anemia pada Ibu hamil

adalah kondisi Ibu dengan kadar Hemoglobin (HB) dalam darahnya

kurang dari 11,0 gr%. Anemia dalam kehamilan merupakan masalah

nasisonal karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi

masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya

manusia.8

Besarnya angka kejadian anemia Ibu hamil pada trimester I kehamilan

adalah 20% trimester II 70%, dan trimester III 70%. Hal ini disebabkan

karena pada trimester pertama kehamilan, zat besi yang dibutuhkan sedikit

karena tidak terjadi menstruasi dan pertumbuhan janin masih. Menginjak

trimester ke II hingga ke III, volume darah dalam tubuh wanita akan

meningkat 35%, ini ekuivalen dengan 450 mg zat besi untuk memproduksi

sel-sel darah merah. Sel darah merah harus mengangkut oksigen lebih

banyak untuk janin. Sedangkan saat melahirkan, perlu tambahan besi 300-

350 mg akibat kehilangan darah. Sampai saat melahirkan, wanita hamil


butuh zat besi sekitar 40 mg per hari atau dua kali lipat kebutuhan kondisi

tidak hamil.

2.1.2 Batasan Anemia

Pembagian anemia pada Ibu hamil berdasarkan Hemoglobin adalah

sebagai berikut:9

a. Hb 9-10 gr% : anemia ringan

b. Hb 7-8 gr% : anemia sedang

c. Hb < dari 7 gr% : anemia berat

2.1.3 Pisiologis Wanita Hamil

Terjadi peningkatan daya metabolisme energi selama kehamilan.

Selama kehamilan terjadi proses pertumbuhan dan pematangan janin dan

placentayang menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis peredaran

darah selama kehamilan. Secara umum peredaran darah selama hamil

dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:

a. Terjadinya peningkatan kebutuhan sirkulasi darah agar dapaat memenuhi

kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.

b. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena sirkulasi retroplasenter.

c. Makin neningkatnya hormone estrogen dan progesteron.


Faktor-faktor tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan peredaran darah

selama kehamilan, antara lain:

1. Volume Darah

Bertambahnya jumlah serum darah lebih besar daripada

pertumbuhan sel darah yang mengakibatkan volume darah semakin

meningkat. Volume darah yang meningkat menyebabkan terjadinya

pengenceran darah (Hemodilusi) dan mencapai puncaknya pada usia

kehamilan 32 minggu. Volume darah bertambah sebesar 25 sampai

dengan 30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%.

2. Sel Darah

Menurut manuaba (1998), Untuk mengimbangi pertumbuhan janin

terjadi peningkatan sel darah merah, tetapi peningkatan sel darah tidak

sebandingan dengan peningkatan volume darah yang jauh lebih besar

sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis.

2.1.4 Etiologi Anemia Dalam Kehamilan

Etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan , yaitu:

1. Hiporvolemia menyebabkan terjadinya pengenceran darah.

2. Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma.

3. Kurangnya zat besi dalam makanan.

4. Kebutuhan zat besi meningkat.

5. Gangguan pencernaan dan absorbs.


Pada Ibu hamil, beberapa faktor resiko yang berperan dalam meningkatkan

prevalensi anemia defisiensi zat besi, antara lain:

1. Umur Ibu <20 tahun dan >35 tahun. Wanita yang berumur kurang dari 20

tahun atau lebih dari 35 tahun, mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk

hamil. Karena akan membahayakan kesehatan dan keselamatan Ibu hamil

maupun janinnya, berisiko mengalami pendarahan dan dapat

menyebabkan Ibu mengalami anemia. Menyatakan bahwa usia Ibu dapat

mempengaruhi timbulnya anemia, yaitu semakin rendahnya usia Ibu hamil

maka semakin rendah kadar hemoglobinnya. Dalam penelitian

menyatakan bahwa terdapat kecenderungan semakin tua umur Ibu hamil

maka persetasi anemia semakin besar.

2. Pendarahan akut.

3. Pendidikan rendah.

4. Pekerjaan berat.

5. Makan < 3 kali dan kurang mengandung zat besi.

2.1.5 Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil

Ada beberapa penyebab Ibu hamil mengalami anemia, yaitu:

1. Karena sehari-hari kurang makan bahan makanan yang banyak

mengandung zat besi seperti: kangkung, dan dun papaya, bayam, daun

katu, daun singkong, daun ubi jalar, dan hati, serta kacang-kacangan.
2. Karena proses pertumbuhan janin sehingga kebutuhan zat besi

meningkat, sedangakan makanan yang di makan kurang mengandung

zat besi untuk memenuhi kebutuhannya.

3. Sering mual muntah, sehingga makanan yang di makan belum sempat

di serap sari makanannya.

4. Penyakit kronik: TBC, Anemia, Paru, Cacing Usus, Malaria, dll.

5. Kegagalan untuk meminum szat besi atau kegagalan untuk meminum

vitamin prenatal yang mengandung zat besi.

6. Pendarahan selama kehamilan.

7. Janin kembar.

8. Operasi sebelumnya pada perut bagian dari usus kecil (sulit menyerap

jumlah zat besi yang memadai sebelum kehamilan).

9. Penggunaan antacid yang mengurangi penyerapan zat besi.

10. Kebiasaan makan yang buruk.

2.1.6 Jenis-Jenis Anemia

Menurut Prawiroharjo (2002), anemia dapat di golongkan menjadi:

a. Anemia defisiensi besi (Fe) yaitu anemia disebabkan kekurangan zat

besi.

b. Anemia megaloblastik yaitu anemia disebakan kekurngan asam folat.

2.1.7 Gejala Anemia

Beberapa gejala yang ditimbulkan akibat anemia adalah:


a. Adanya kelainan-kelainan bentuk sel darah merah.

b. Cepat merasa lelah.

c. Wajah pucat.

d. Sulit bernafas.

e. Gampang mengantuk.

f. Mata berkunang-kunang.

g. Lesu.

h. Lidah, bibir, dan kuku pucat.

2.1.8 Klasifikasi Anemia Pada Ibu Hamil

Klasifikasi anemia dalam kehamilan adadalah sebagai berikut:

a. Anemia defisiensi besi

Anemia ini di sebabkan oleh kurangnya mengkonsumsi makanan

yang mengandung zat besi. Pengobatan:

 Peroral : sulfas ferosus/glukonas dengan dosis 3-5 x 0,2 mg

 Parenteral : imferon, jectoper, ferrigen, secara IM/IV.

b. Anemia megaloblastik

Anemia ini di sebabkan oleh kurangnya asupan-asupan asam

folat. Anemia ini muncul akibat dari malnutrisi dan infeksi yang

menahun (kronik). Pengobatan:

 Asam folat 15-30 mg/hari.

 Vitamin b 12 3x 1 tablet/hari.
 Sulfas ferosus 3x 1 tablet/hari.

 Kasus berat dengan transfusi darah.

2.1.9 Bahaya Dan Dampak Anemia Pada Kehamilan

1. Bahaya Selama Kehamilan

a. Dapat terjadi abortus.

b. Persalinan prematuritas.

c. Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim.

d. Mudah terjadi infeksi.

e. Ancaman decompensasi cordis atau payah jantung (Hb <6

gr%).

f. Mola hidatidosa (hamil anggur).

g. Hipermisis gravidarum (mual muntah saat hamil muda).

h. Perdarahan antepartum (sebelum melahirkan).

i. Ketuban pecah dini (KPD) sebelum proses melahirkan.

2. Bahaya Saat persalinan

a. Gangguan his kekuatan mengejan.

b. Kala pertama dapat berlangsung lama dan terjadi partus

terlantar.

c. Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan

sering memerlukan tindakan operasi kebidanan.


d. Kala uri dapat diikuti retensio placenta (placenta tidak terlepas

dengan spontan), dan perdarahan postpartum (setelah

melahirkan) karena antonia uteri (rahim tidak berkontraksi).

e. Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan

Antonia uteri.

3. Bahaya Pada Kala Nifas

a. Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum.

b. memudahkan infeksi puerperium (daerah dibawah genitalian).

c. Pengeluaran ASI berkurang.

d. Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan.

e. Anemia kala nifas (masa setelah melahirkan hinnga 42 hari).

f. Mudah terjadi infeksi mamae (payudara).

4. Bahaya Pada Janin

Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan

dari Ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan

metabolisme tubuh sehingga menggangu pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi

gangguan dalam bentuk:

a. Abortus

b. Terjadi kematian intrauterin (dalam rahim).

c. Berat badan lahir rendah (BBLR).

d. Kelahiran dengan anemia.

e. Dapat terjadi cacat bawaan.


f. Persalinan prematuritas tinngi.

g. Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal.

h. Intelegensia rendah.6
2.1.10 Cara Menanggulangi Anemia Pada Ibu Hamil

Ada beberapa cara untuk menggulangi anemia pada Ibu hamil, yaitu:

1. Makan-makanan yang banyak mengandung zat besi misalnya daging,

sayuran hijau seperti bayam, daun singkong, kangkung, kadang-

kacangan, dan lain-lain.

2. Makan tablet tambah darah sehari 1 tablet, minimal 90 tablet selama

hamil.

Makanan yang dianjurkan untuk Ibu hamil agar tidak terkena anemia

yaitu:

1. Kehamilan trimester I

 Beri makanan porsi kecil tapi sering.

 Makanan yang segar-segar contohnya susu, sop, buah-buahan

biscuit, dan lain-lain.

2. Kehamilan Trimester II

 Meningkatkan makanan zat tenaga seperti nasi, roti, mie dan

meningkatkan makanan zat pembangun berupa lauk pauk dan zat

pengatur yaitu sayur dan buah.

 Perlu tambahan konsumsi makanan sehari-hari seperti:

Nasi/pengganti : 1/2 piring

Sayuran : 1 ½ mangkok

Ikan/pengganti : ½ potong

Susu : 1 gelas

Tempe/pengganti : 1 potong
Air : 2 gelas

3. Kehamilan trimester III

 Jumlah makanan yang dibutuhkan sama dengan kehamilan

trimester II.

 Minum tablet tambah darah 1 butir/hari (minimal 90 tablet selama

hamil

2.1.11 Pesan-pesan Untuk Ibu Haml

 Banyak makana buah dan sayuran warna hijau.

 Makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat arang seperti

makanan yang manis-manis dan gorengan dikurangi.

 Meningkatkan jumlah porsi makan lebih dari sebelum hamil.

 Banyak makan sumber zat kapur untuk mencegah gigi rontok dan

tulang panggul rapuh. Makanan tersebut antara lain: kacang-

kacangan, telur, ikan teri,sayuran hijau.

 Mendapatkan imunisasi TT 2x selama hamil.

 Mengenali tanda-tanda anemia.


2.2 Zat Besi

2.3.1 Pengertian zat besi

Besi merupakan salah satu nutrient yang tidak dapat diperoleh dalam

jumlah yang adekuat dari makanan yang dikonsumsi selama kehamilan, maka

diperlukan tambahan besi dalam bentuk ferrous dengan dosis 30 mg per hari. Zat

besi membuat darah sehat dan mencegah (darah yang lemah). Seorang wanita

hamil memerlukan banyak banyak zat besi untuk memiliki cukup energi,

mencegah pendarahan yang terlalu banayak saat melahirkan.

2.3.2 Makanan yang Mengandung Zat Besi

Makanan-makanan yang mengandung banyak zat besi adalaha:

1. Daging (khususnya ampela dan daging).

2. Ikan, kerang, dan gurita.

3. Semua jenis telur.

4. Buncis, kacang polong dan muji-muji.

5. Labu dan ubi.

6. Sukun-sukunan.

2.3.3 Efek Samping Zat Besi/Fe

Tablet Fe mempunyai efek samping sebagai berikut:

1. Fase berwarna hitam keabu-abuan.

2. Beberapa Ibu hamil mengalami nausea.

3. Muntah.
4. Diare

5. Konstipasi.

6. Kram.

2.3.4 Pemberian Zat Besi

Pemberian zat besi atau tablet Fe di mulai sejak kunjungan kehamilan

pertama untuk mempertahankan cadangan Ibu dalam memenuhi kebutuhannya

beserta janinnya. Tapi hal ini dilakukan apabila Ibu hamil Ibu hamil trimester I

tidak mengalami mual muntah, karena salah satu efek samping dari Fe tersebut

adalah mual muntah. Jadi hal ini akan membuat mual muntah Ibu semakin parah.

Tablet Fe juga baik mulai diberikan pada trimester II minggu 22 karena ke

22-28 adalah saat dimana konsentrasi hemoglobin rata-rata berada kadar

terendahnya. Konsumsi suplemen zat besi sebaiknya diantaranya waktu makan

atau 30 menit sebelum makan.

Kebutuhan zat besi pada kehamilan kurang lebih 1000 mg, 500 mg di

butuhkan untuk meningkatkan massa sel darah merah dan 300 mg untuk

transportasi ke fetus dalam kehamilan 12 minggu, 200 mg lagi untuk menganti

cairan yang keluar dari tubuh. Wanita hamil perlu menyerap zat besi rata-rata 3,5

mg/hari. Kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimester terakhir

karena obortus usus yang tinggi. Dalam kehamilan normal, hanya 20% yang

diabsorbs, karena wanita yang defisiensi zat besinya 40% di serap oleh usus dan

juga untuk hemoglobin atau di serap hati. Tujuan pemberian suplement zat besi

aadalah mencegah defisiensi zat besi pada Ibu hamil, bukan untuk menaikkan

kadar hemoglobin.
2.3 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Ibu Hamil

Faktor-faktor yang berhubungan antara lian:

1. Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian

seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan.

Status sosial seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu

fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial

ekonomi ini akan mempengaruhi seseorang.

2. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangakan

kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

makin tinggi pendidikan seseorang makain mudah orang tersebut

untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang

akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang-orang

lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk

semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

3. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,

baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan kedalam individu

yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini karena adanya


interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai

pengetahuan oleh setiap individu.

4. Informasi/Media Massa

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

impact) sehingga menghasilakan perubahan atau peningkatan

pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam

media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat

tentang inovasi baru.

5. Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang di

hadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang

dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan

professional serta pengalaman belajar akan dapat mengembangkan

kemampuan mengambil keputsan yang merupakan manifestasi dari

kerterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari

masalah nyata dalam bidang kerjanya.6

6. Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik. Indivudu akan lebih berperan aktif


dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan

persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua.7


BAB III

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Teori

Anemia pada Ibu hamil adalah kondisi Ibu dengan kadar hemoglobin

(Hb) dalam darahnya kurang dari 11,0 gr%. Anemia dalam kehamilan

merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan

sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap

kualitas sumber daya manusia. Anemia pada saat hamil dapat

mengakibatkan perdarahan pada saat kehamilan, terhambatnya

perkembangan janin dalam perut Ibu, keguguran, prematuritas serta dapat

mengakibatkan cacat bawaan pada bayi yang akan dilahirkan nanti.15

Besi merupakan salah satu nutrient yang tidak dapat diperoleh dalam

juamlah yang edukuat dari makanan yang dikonsumsi selama kehamilan,

maka diperlukan tambahan besi dalam bentuk ferrous dengan dosis 30

mg/hari. Zat besi membuat darah sehat yang mencegah (darah yang

lemah). Seorang wanita hamil memerlukan banyak zat besi untuk memiliki

cukup energi, mencegah perdarahan yang terlalu banyak saat melahirkan,

memastikan kalau bayi yang tumbuh dapat membentuk darah yang sehat

dan menyimpan zat besi untuk beberapa bulan pertama setelah lahir.
1. Anemia defisiensi besi (Fe) yaitu anemia
desebabkan kurang zat besi.
Anemia
2. Anemia megaloblastik yaitu anemia yang
disebabkan kekurangan asam folat.

1. Hb 9-10 gr% : anemia


ringan

2. Hb 7-8 gr% : anemia 1. Sosial budaya dan ekonomi.


sedang
2. Pendidikan.
3. Hb < dari 7 gr% :
3. Lingkungan.
anemia berat
4. Informasi/Media massa

5. Pengalaman.
1. Makan-makanan
yang banyak
mengandung zat besi.

2. Makan tablet tambah 1. Adanya kelainan-kelainan bentuk


darah sehari 1 tablet, sel darah merah.
minimal 90 tablet
2. Cepat merasa lelah.
selama hamil.
3. Wajah pucat.

4. Sulit bernafas.

5. Gampang mengantuk.

6. Mata berkunang-kunang.

7. Lesu.

8. Lidah, bibir,dan kuku pucat.

Bagan 3.1 Kerangka Teori


3.2 Kerangka konsep

Kerangka konsep adalah salah satu hubungan atau kaitan antara

konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti.

Konsep adalah suatu abstraksi yang ingin di bentuk dengan

menggeneralisasikan suatu pengertian. Oleh karena konsep tidak diukur

dan diamati secara langsung, agar dapat diamati dan diukur, maka konsep

tersebut harus dijabarkan dalam variabel-variabel. Dari variabel-variabel

itulah konsep dapat diukur dan diamati.

Kerangka konsep penelitian yang dimaksud adalah suatu hubungan

atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masaslah

yang ingin diteliti.

Variabel Independen Variabel Dependen

1. Usia 1. Anemia

2. Pengetahuan
2. Tidak anemia
3. Status gizi

Bagan 3.2 Kerangka Konsep


BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analitik. Dengan

menggunakan pendekatan cross sectional (potong lintang), yaitu penelitian

yang dilakukan dengan tujuan utama untuk mengetahui faktor-faktor yang

berhubungan dengan anemia pada Ibu hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas

Kambesko Rengat Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2019.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu hamil di

Wilayah Kerja Puskesmas Kambesko tepatnya di delapan Desa Rengat

Kabupaten Indragiri Hulu bulan Januari-Agustus 2019 yang berjumlah 390

orang.

4.2.2 Sampel

Sampel penelitian ini adalah Ibu hamil di delapan Desa Wilayah Kerja

Puskesmas Kambesko Rengat Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2019 yang

jumlah 80 orang.

4.3 Tehnik Pengambilan Sampel

Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan metode

accidental sampling yaitu sampel yang diambil berdasarkan kebetulan


bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel dan

memenuhi criteria pemilihan sampel jumlah subjek terpenuhi.

Rumus yang digunakan:

n= N

1+N(d)2

Keterangan:

n : Jumlah Sampel

N : Jumalah Populasi

d : Tingkat sigsifikansi (p) nilai yang digunakan adalah (0,1)

n= 390

1+390 (0,2)2

n= 390

1+390 (0,02)

n= 390

1+3.9

n= 390

4.9

n= 80
4.4 Hipotesa

Ho : Tidak ada hubungan usia dengan anemia pada ibu hamil di Wilayah

Kerja Puskesmas Kambesko Rengat Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2019.

Ha : Ada hubungan usia dengan anemia pada Ibu hamil di Wilayah Kerja

Puskesmas Kambesko Rengat Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2019.

4.5 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kambesko

Rengat Kabupaten Indragiri Hulu pada bulan Januari-Agustus 2019.

4.6 Tehnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner di

delapan Desa Rengat Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2019.

4.7 Tehnik Pengelolaan Data

Pengelolaan data yang dilakukan peneliti adalah dengan cara

penyebaran kuesioner.
4.7.1 Editing (Pemeriksaan Data)

Merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Proses pengecekan data yang dikumpulkan

pada saat mengedit adalah dengan cara mengumpulkan semua data Ibu

hamil yang mengalami anemia.

4.7.2 Coding (Pengkodean Data)

Yaitu mengubah data berbentuk huruf menjadi data yang berbentuk

angka/bilangan, guna memudahkan saat menganalisa data dan juga

mempercepat proses entry data.

1. Pengetahuan Keterangan

1. Baik = ≥ 50 % Pengtahuan baik jika dapat menjawab

11-22 pertanyaan.

2. Kurang Pengetahuan kurang jika dapat

Menjawab pertanyaan ≤11 pertanyaan

2. Konsumsi

1. Mengkonsumsi Mengkonsumsi setiap hari sejak tablet

Fe diberikan.

2. Tidak mengkonsumsi Tidak atau jarang mengkonsumsi sejak

Tablet Fe diberikan.
4.7.3 Entri (Memasukan Data)

Merupakan kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan

kedalam master table atau base computer, kemudian membuat distribusi

frekuensi sederhana dengan membuat tabel kontigensi.

4.7.4 Cleaning (Pembersihan Data)

Dalam melakukan analisis, khususnya terdapat data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang

hendak dianalisis. Pada penelitian analitik akan menggunakan statistik

inferensial (menarik kesimpulan) adalah statistik yang digunakan untuk

menyimpulkan parameter (populasi) berdasarkan statistik (sampel) atau

lebih dikenal dengan proses generalisasi dan inferensial.

4.8. Analisa Data

Tehnik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 2

tahap yaitu:

4.8.1 Analisa Univariat

Analisa ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel independen dan

variabel dependen guna memperoleh data gambaran sampel dengan cara

membuat tabel distribusi frekuensi dan jika disajikan dalam bentuk dan

continue maka akan dibuat mean, median dan standar deviasi maupun nilai

minimum dan maksimum.


Pada penelitian ini akan menjelaskan tentang distribusi frekuensi

hubungan anemia pada Ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan

terhadap konsumsi tablet Fe

Rumus:

𝐹
P = 𝑁 x 100%

P = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah responden

4.8.2 Analisa Bivariat

Dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau

terkolerasi, dimana dalam analisa ini digunakan pengujian dengan Chi square. Uji

Chi square ini adalah membandingkan frekuensi yang diamati dengan yang

diharapkan, maka dari itu pengujian ini dilakukan dengan menggunakan rumus

Chi square dengan derajat bermakna P < 0,05.

Rumus Chi square ini adalah:

X2 = ∑ (O-E)2

Keterangan:

X2 = Chi-Square
∑ = Jumlah

O = Obsevarsi

E = Ekspektasi

Data ini diolah dengan menggunakan program software computer

dengan derajat bermakna P < 0,05 maka pengujian menyatakan bahwa ada

hubungan pengetahuan Ibu hamil tentang anemia dalam kehamialan

terhadap konsumsi tablet Fe.

4.9 Variabel dan Definisi Operasional

4.9.1 Variabel

Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel independent

adalah pengetahuan Ibu hamil tentang anemia, sedangkan variabel

dependent konsumsi tablet Fe.

4.9.2 Definisi Operasional

Untuk lebih jelasnya lagi definisi operasional dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.


Tabel 4.1 Variabel penelitian dan Definisi Operasional

No Variabel Definisi cara alat skala Hasil Ukur


Oprasional ukur ukur ukur
1 Konsumsi Zat besi Dengan Kuesioner Ordinal 1.Teratur
Tablet Fe penambah menyebarkan Mengkonsumsi
darah selama kuesioner setiap hari
kehamilan semenjak Fe
diberikan
2.Tidak teratur
Tidak
mengkonsumsi
Atau jarang
mengkonsumsi
Fe semenjak
diberikan
2 Usia Faktor usia Dengan Kuesioner Ordinal 1. Hamil pada
Merupakan menyebarkan usia <20 tahun
salah satu kuensioner akan berisiko
penyebab Ibu terkena anemia
hamil terkena 2. Hamil pada
anemia usia >35 tahun
akan berisiko
terkena anemia
3 Pengetahuan Tingkat Dengan Kuesioner Ordinal 1. Tinggi
pengetahuan menyebabka (perguruan
jenjang diikuti n kuesioner tinggi-PNS)
dalam 2. Menengah
pendidikan (SMP/SMA)
terakhir dan 3. Rendah
mendapatkan (tidak
ijzah sekolah/sd)
4 Status gizi Kekurngan Dengan Kuesioner Ordinal Dikatakan
gizi pada Ibu menyebarkan status gizi baik
hamil juga kuesioner apabila
akan 1. LILA >23,5
berpengaruh cm
terkena 2. Gizi
anemia kurang apabila
LILA <23,5 cm

Anda mungkin juga menyukai