Dibuat Oleh:
NURJELLY
NIM:140115171124
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Direktur
VENNY RISMAWATI,SST.,MPH
NIND: 9910001701
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
HULU TAHUN 2019” ini dapat diselesaikan. Proposal ini merupakan salah satu
Dalam proses penyusunan Proposal ini, banyak hambatan dan tantangan yang
penulis hadapi, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
akhirnya Proposal ini diselesaikan. Untuk itu, pada kesempatan ini dengan segala
dan staf yang telah memberikan izin kepada penulis dalam melakukan
penelitian ini.
5. Untuk para dosen dan staf tata usahan Akademi Kebidanan Indragiri Rengat
dalam suka maupun duka selama menjalani pendidikan, penulis hanya dapat
Penulis menyadari, bahwa Proposal ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangannya. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan agar dikemudian hari penulis mampu untuk melakukan
Akhir kata semoga Proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua
dan semoga apa yang telah dilakukan mendapatkan rodho dari Allah AWT Amin.
Rengat, 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kematian Ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) masih tinggi dengan
perkiraan 334 kematian per 100.000 kelahiran yang hidup. Pada tahun
sebab lain (14%). Salah satu penyebab perdarahan tersebut adalah anemia
(41,8). Pada tahun 2010 prevalensi Ibu hamil yang mengalami defisiensi
kehamilan.1
AKI dan AKB di Indonesia masih pada posisi 305 per 100.000 kelahiran.
kematian tidak langsung antara lain adalah KEK (Kurang Energi Kronik)
pada kehamilan sebesar 37% dan anemia pada kehamilan sebesar 49%,
kehamilan. Anemia pada Ibu hamil besar 37,1% dan prevalensinya hamper
sama antara ibu hamil di perkotaan 36,4% dan pedesaan 37,8%. Hal ini
sebesar 112,7 terjadi peningkatan pada tahun 2018 sebesar 118. Lebih dari
42% Kabupaten Indragiri Hilir memiliki angka tertinggi yaitu 305 per
hamil sebanyak 390 orang, dan setelah di survey Ibu hamil yang anemia
ringan (8-11 mg/dl) 159 orang dari 8 desa. Dan Ibu hamil yang anemia
berat (<8 mg/dl) sebanyak 6 orang dari 3 desa. Berdasar data tersebut
pada ibu hamil berdampak pada kualitas bayi yang akan di lahirkan dan
faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil Wilayah Kerja
Tahun 2019.
masalahnya.
semua ibu hamil. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan cara
PEMBAHASAN
gr% pada trimester I dan III atau kadar lebih kecil 10,5 gr% pasa
trismester II. 2
manusia.8
adalah 20% trimester II 70%, dan trimester III 70%. Hal ini disebabkan
karena pada trimester pertama kehamilan, zat besi yang dibutuhkan sedikit
meningkat 35%, ini ekuivalen dengan 450 mg zat besi untuk memproduksi
sel-sel darah merah. Sel darah merah harus mengangkut oksigen lebih
banyak untuk janin. Sedangkan saat melahirkan, perlu tambahan besi 300-
tidak hamil.
sebagai berikut:9
1. Volume Darah
2. Sel Darah
terjadi peningkatan sel darah merah, tetapi peningkatan sel darah tidak
1. Umur Ibu <20 tahun dan >35 tahun. Wanita yang berumur kurang dari 20
tahun atau lebih dari 35 tahun, mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk
2. Pendarahan akut.
3. Pendidikan rendah.
4. Pekerjaan berat.
mengandung zat besi seperti: kangkung, dan dun papaya, bayam, daun
katu, daun singkong, daun ubi jalar, dan hati, serta kacang-kacangan.
2. Karena proses pertumbuhan janin sehingga kebutuhan zat besi
7. Janin kembar.
8. Operasi sebelumnya pada perut bagian dari usus kecil (sulit menyerap
besi.
c. Wajah pucat.
d. Sulit bernafas.
e. Gampang mengantuk.
f. Mata berkunang-kunang.
g. Lesu.
b. Anemia megaloblastik
folat. Anemia ini muncul akibat dari malnutrisi dan infeksi yang
Vitamin b 12 3x 1 tablet/hari.
Sulfas ferosus 3x 1 tablet/hari.
b. Persalinan prematuritas.
gr%).
terlantar.
Antonia uteri.
a. Abortus
h. Intelegensia rendah.6
2.1.10 Cara Menanggulangi Anemia Pada Ibu Hamil
Ada beberapa cara untuk menggulangi anemia pada Ibu hamil, yaitu:
hamil.
Makanan yang dianjurkan untuk Ibu hamil agar tidak terkena anemia
yaitu:
1. Kehamilan trimester I
2. Kehamilan Trimester II
Sayuran : 1 ½ mangkok
Ikan/pengganti : ½ potong
Susu : 1 gelas
Tempe/pengganti : 1 potong
Air : 2 gelas
trimester II.
hamil
Banyak makan sumber zat kapur untuk mencegah gigi rontok dan
Besi merupakan salah satu nutrient yang tidak dapat diperoleh dalam
jumlah yang adekuat dari makanan yang dikonsumsi selama kehamilan, maka
diperlukan tambahan besi dalam bentuk ferrous dengan dosis 30 mg per hari. Zat
besi membuat darah sehat dan mencegah (darah yang lemah). Seorang wanita
hamil memerlukan banyak banyak zat besi untuk memiliki cukup energi,
6. Sukun-sukunan.
3. Muntah.
4. Diare
5. Konstipasi.
6. Kram.
beserta janinnya. Tapi hal ini dilakukan apabila Ibu hamil Ibu hamil trimester I
tidak mengalami mual muntah, karena salah satu efek samping dari Fe tersebut
adalah mual muntah. Jadi hal ini akan membuat mual muntah Ibu semakin parah.
Kebutuhan zat besi pada kehamilan kurang lebih 1000 mg, 500 mg di
butuhkan untuk meningkatkan massa sel darah merah dan 300 mg untuk
cairan yang keluar dari tubuh. Wanita hamil perlu menyerap zat besi rata-rata 3,5
karena obortus usus yang tinggi. Dalam kehamilan normal, hanya 20% yang
diabsorbs, karena wanita yang defisiensi zat besinya 40% di serap oleh usus dan
juga untuk hemoglobin atau di serap hati. Tujuan pemberian suplement zat besi
aadalah mencegah defisiensi zat besi pada Ibu hamil, bukan untuk menaikkan
kadar hemoglobin.
2.3 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Ibu Hamil
2. Pendidikan
lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk
3. Lingkungan
4. Informasi/Media Massa
5. Pengalaman
6. Usia
Anemia pada Ibu hamil adalah kondisi Ibu dengan kadar hemoglobin
(Hb) dalam darahnya kurang dari 11,0 gr%. Anemia dalam kehamilan
Besi merupakan salah satu nutrient yang tidak dapat diperoleh dalam
mg/hari. Zat besi membuat darah sehat yang mencegah (darah yang
lemah). Seorang wanita hamil memerlukan banyak zat besi untuk memiliki
memastikan kalau bayi yang tumbuh dapat membentuk darah yang sehat
dan menyimpan zat besi untuk beberapa bulan pertama setelah lahir.
1. Anemia defisiensi besi (Fe) yaitu anemia
desebabkan kurang zat besi.
Anemia
2. Anemia megaloblastik yaitu anemia yang
disebabkan kekurangan asam folat.
5. Pengalaman.
1. Makan-makanan
yang banyak
mengandung zat besi.
4. Sulit bernafas.
5. Gampang mengantuk.
6. Mata berkunang-kunang.
7. Lesu.
konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti.
dan diamati secara langsung, agar dapat diamati dan diukur, maka konsep
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masaslah
1. Usia 1. Anemia
2. Pengetahuan
2. Tidak anemia
3. Status gizi
METODE PENELITIAN
4.2.1 Populasi
orang.
4.2.2 Sampel
Sampel penelitian ini adalah Ibu hamil di delapan Desa Wilayah Kerja
jumlah 80 orang.
n= N
1+N(d)2
Keterangan:
n : Jumlah Sampel
N : Jumalah Populasi
n= 390
1+390 (0,2)2
n= 390
1+390 (0,02)
n= 390
1+3.9
n= 390
4.9
n= 80
4.4 Hipotesa
Ho : Tidak ada hubungan usia dengan anemia pada ibu hamil di Wilayah
Ha : Ada hubungan usia dengan anemia pada Ibu hamil di Wilayah Kerja
penyebaran kuesioner.
4.7.1 Editing (Pemeriksaan Data)
pada saat mengedit adalah dengan cara mengumpulkan semua data Ibu
1. Pengetahuan Keterangan
11-22 pertanyaan.
2. Konsumsi
Fe diberikan.
Tablet Fe diberikan.
4.7.3 Entri (Memasukan Data)
tahap yaitu:
membuat tabel distribusi frekuensi dan jika disajikan dalam bentuk dan
continue maka akan dibuat mean, median dan standar deviasi maupun nilai
Rumus:
𝐹
P = 𝑁 x 100%
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
terkolerasi, dimana dalam analisa ini digunakan pengujian dengan Chi square. Uji
Chi square ini adalah membandingkan frekuensi yang diamati dengan yang
diharapkan, maka dari itu pengujian ini dilakukan dengan menggunakan rumus
X2 = ∑ (O-E)2
Keterangan:
X2 = Chi-Square
∑ = Jumlah
O = Obsevarsi
E = Ekspektasi
dengan derajat bermakna P < 0,05 maka pengujian menyatakan bahwa ada
4.9.1 Variabel