SKRIPSI
OLEH
PUTI RISPA DEWI
NIM. 203001070114
SKRIPSI
OLEH
PUTI RISPA DEWI
NIM. 203001070114
i
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
Judul Tugas Akhir : Pengaruh Permainan Paper Clay (Bubur Kertas) terhadap
Perkembangan Motorik Halus pada Anak Usia 5 tahun di TK
Wilayah Kerja Puskesmas Hiang Kecamatan Sitinjau Laut
Kabupetan Kerinci
Nama : Puti Rispa Dewi
NIM : 203001070114
Tanggal Sidang : April 2022
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk dipertahankan pada ujian
Sidang Skripsi
Mengetahui
Ketua Program Studi S1 Kebidanan
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai Civitas akademik Universitas Adiwangsa Jambi, saya yang bertanda tangan
di bawah ini:
Dibuat di : Jambi
Pada Tanggal April 2022
Yang menyatakan
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Asalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya lah penulis dapat menyajikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Permainan Paper Clay (Bubur Kertas) terhadap Perkembangan Motorik Halus pada
Anak Usia 5 tahun di TK Wilayah Kerja Puskesmas Hiang Kecamatan Sitinjau Laut
Kabupetan Kerinci”.
Dalam pembahasan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan arahan dan
bimbingan dari baebagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada Yth :
1. Bapak Seno Aji, S.Pd, M.Eng, Pract, Selaku Rektor Universitas Adiwangsa
Jambi.
2. Ibu Subang Aini Nasution, SKM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan dan
Farmasi Universitas Adiwangsa Jambi
3. Ibu Diane Marlin, S.ST., M.Keb, selaku ketua Program Studi S1 Kebidanan
Universitas Adiwangsa Jambi yang telah membantu selama perkuliahan.
4. Ibu Eprina Intami, SST,M.Kes selaku pembimbing yang telah banyak memberi
arahan, bimbingan, dorongan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Dosen Prodi S1 Kebidanan Universitas Adiwangsa Jambi yang telah banyak
memberikan ilmu dan bimbingannya selama penulis mengikuti pendidikan.
6. Orang tua serta keluarga besar penulis yang sangat penulis cintai, terimakasih
atas do’a dorongan semangat, pengorbanan dan kepercayaan yang telah diberikan
selama ini.
7. Teman – teman terdekat yang selalu memberikan motivasi dan dukungannya,
serta teman satu angkatan yang memberikan semangat dan terlibat langsung
dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Semua pihak yang namanya tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan menyelesaiakan skripsi ini.
vi
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
sifatnya membangun dalam rangka perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis ucapkan
terimakasih dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi perkembangan
ilmu kebidanan dan untuk semua pihak yang memerlukannya.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN COVER................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI........................................ ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................... iii
ABSTRAK .................................................................................................. iv
ABSTRACT ................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... x
DAFTAR BAGAN...................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................. 6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian...................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Anak Prasekolah........................................................ 8
2.2 Konsep KPSP.......................................................................... 16
2.3 Konsep Motorik Halus............................................................ 23
2.4 Konsep Permainan Paper Clay (Bubur Kertas)...................... 36
2.5 Kerangka Teori....................................................................... 51
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Dan Desain Penelitian.................................................... 52
3.2 Lokasi Penelitian.................................................................... 53
3.3 Kerangka Konsep.................................................................... 53
3.4 Populasi Dan Sampel.............................................................. 53
viii
3.5 Definisi Operasional............................................................... 55
3.6 Hipotesis Penelitian................................................................ 55
3.7 Instrumen Penelitian............................................................... 56
3.8 Teknik Pengumpulan Data..................................................... 57
3.9 Pengolahan Data Dan Teknik Pengolahan Data..................... 57
3.10 Teknik Analisis Data.............................................................. 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Lokasi.................................................................... 61
4.2 Gambaran Karakteristik Responden ...................................... 63
4.3 Analisa Univariat ................................................................... 63
4.4 Uji Normalitas Data................................................................ 65
4.5 Analisa Bivariat...................................................................... 66
4.6 Pembahasan............................................................................ 67
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................ 74
5.2 Saran....................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 3.1 Definisi Operasional................................................................... 55
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Jenis Kelamin
di TK Wilayah Kerja Puskesmas Hiang Kecamatan Sitinjau
Laut Kabupetan Kerinci............................................................. 63
Tabel 4.2 Gambaran Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 5
Tahun Sebelum Mendapatkan Permainan Paper Clay (Bubur
Kertas) di TK Wilayah Kerja Puskesmas Hiang Kecamatan
Sitinjau Laut Kabupetan Kerinci............................................... 64
Tabel 4.3 Gambaran Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 5
Tahun Setelah Mendapatkan Permainan Paper Clay (Bubur
Kertas) di TK Wilayah Kerja Puskesmas Hiang Kecamatan
Sitinjau Laut Kabupetan Kerinci............................................... 64
Tabel 4.4 Hasil Output Uji Normalitas Pre Test.......................................... 65
Tabel 4.5 Hasil Output Uji Normalitas Post Test........................................ 66
Tabel 4.6 Pengaruh Permainan Paper Clay (Bubur Kertas) Terhadap
Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 5 tahun di TK
Wilayah Kerja Puskesmas Hiang Kecamatan Sitinjau Laut
Kabupetan Kerinci...................................................................... 66
x
DAFTAR BAGAN
Bagan Hal
Bagan 2.1 Kerangka Teori.......................................................................... 51
Bagan 2.1 Kerangka Konsep....................................................................... 53
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Anak usia prasekolah atau awal masa kanak – kanak adalah anak yang
bermain, karena setiap waktu di isi dengan bermain, dan selama ini mainan
merupakan alat yang sangat penting dari aktivitas bermain (Suhartanti, Ika,
dkk.2019).
gerakan. Perkembangan ini, sangat dipengaruhi oleh susunan saraf pusat atau
otak. Perkembangan system saraf otak pusat atau otak. Perkembangan system
yaitu motorik kasar dan halus. Motorik kasar seperti berjalan, berlari, melompat,
naik turun tangga. Motorik halus yaitu keterampilan manipulasi seperti menulis,
maka anak akan mengalami masalah dalam melakukan gerakan yang melibatkan
motorik halus terutama untuk melakukan gerakan yang sederhana seperti melipat
2
kesulitan dalam menulis dan kegiatan sehari – hari (Chomaria, Nurul. 2015).
garis lurus, membuat bentuk dengan plastisin (Clay Tepung), koran bekas, dan
sebagainya (Saputri, 2012). Bubur kertas / paper clay adalah campuran kertas
yang direndam dalam air dan lem biasanya berwarna putih dan harus dicat
terlebih dahulu agar menghasilkan bubur kertas yang berwarna warni. Bubur
kertas ini merupakan bagian dari clay yang dapat dengan mudah dibentuk
anak usia dibawah 5 tahun pada negara-negara berkembang memiliki resiko tidak
lainnya), benua asia merupakan benua dengan gangguan tumbuh kembang anak
terbanyak (Arriagada, Perry, Rawlings, Trias, & Zumaeta, 2018; WHO &
Unicef, 2011; Alkaff & Salamah, 2020). India, Banglasdesh, dan Indonesia yang
menyumbang 145 Juta (66%) dari 219 juta anak-anak mengalami gangguan
2016, mengemukakan bahwa sebanyak 56,4% anak berusia dibawah lima tahun
Kementerian Kesehatan RI tahun 2017 adalah 90% dari total populasi, sementara
hasil Stimulasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang balita di Provinsi Jambi tahun
mengenai pelayanan Stimulasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang dari 85% pada
2020).
menunjukkan daftar satuan pendidikan (Sekolah) anak usia dini per Kecamatan
Pengaruh Permainan paper clay terhadap perkembangan motorik halus pada anak
usia 3-5 tahun menjelaskan bahwaberdasarkan hasil uji Wilcoxon, Positive ranks
4
halusnya, dan setelah diberikan clay therapy, respon motorik halusnya menjadi
melebihi. Terbukti Z (3,358) dan signifikansi = 0,001 < 0,05. Hasil ini
adalah faktor genetik, faktor kesehatan dan periode pranatal, faktor kesulitan
Sense of pleasure play, Play dough (Paper clay). Kemampuan motorik halus ini
bermain, seperti melipat kertas, meniru garis lurus, membuat bentuk dengan
melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan untuk anak prasekolah seperti
yang telah disebutkan diatas adalah clay theraphy, membentuk plastisin (Clay
Tepung) dalam hal ini adalah sebagai media pembelajaran yang bertujuan untuk
bentuk yang menarik. Selain itu juga membantu melatih kesabaran dan
5
masalah pada penelitian ini adalah “Adakah pengaruh permainan Paper Clay
(Bubur Kertas) terhadap Perkembangan Motorik Halus pada Anak Usia 5 tahun
Kerinci?”
Kerinci
6
Kerinci
paper clay (Bubur Kertas) pada Anak Usia 5 tahun di TK Wilayah Kerja
clay (bubur kertas) terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia 5 tahun
pada bulan Maret 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak yang
berusia 5 tahun sebanyak 30 orang dengan teknik sampling dalam penelitian ini
penelitian ini adalah analisis uji T test. Dalam penelitian ini Variabel penelitian
terdiri dari variabel independen yaitu Permainan paper clay (bubur kertas) dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anak usia pra sekolah atau awal masa kanak – kanak adalah anak
masa bermain, karena setiap waktu di isi dengan bermain, dan selama ini
mainan merupakan alat yang sangat penting dari aktivitas bermain. Usia
prasekolah merupakan usia paling peka bagi anak, sehingga usia ini
menjadi titik tolak paling strategis untuk mengukir kualitas seorang anak di
masa depan. Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun
tahun. Dalam usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3 tahun- 5
tahun) dan kelompok bermain ( usia 3 tahun), sedangkan pada usia 4-6
lebih baik. Permainan merupakan cara yang digunakan anak untuk belajar
kebutuhan anak. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan
Bermain merupakan saran belajar anak usia dini. Memalui bermain anak
disiplin diri.
dimulai dari konep yang sederhana dan dekat dengan anak. Agar konsep
dapat.
pembelajaran.
sebagai golden age. Hal ini karena pada masa ini pondasi otak manusia
kuat dan tahan lama. Perkembangan anak pada tahap pra sekolah dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu usia 2-3 tahun dan 46 tahun. Anak pada
usia 2-3 tahun memiliki beberapa kesamaan karakteristik dengan masa bayi
(0-2 tahun). Tujuan dari pendidikan anak usia dini adalah kesiapan anak
Manusia (IPM).
Anak yang belum lahir akan memulai kehidupan dengan karakteristik fisik
variabel yang saling terkiat ini pada tahapan kehidupan tertentu memulai
serangkaian tahap.
a. Perkembangan fisik
b. Perkembangan intelektual
c. Perkembangan emosional
d. Perkembangan bahasa
e. Perkembangan sosial
f. Perkembangan bermain
g. Perkembangan kepribadian
13
a. Keturunan
Dalam semua budaya, sikap dan harapan dalam semua jenis budaya
berbeda sesuai dengan jenis kelamin anak. Jenis kelamin dan determinan
diturunkan.
b. Nutrisi
Selama bayi dan anak–anak, kebutuhan kalori dan protein lebih tinggi
c. Hubungan Interpersonal
d. Penyakit
anak terlihat pada gangguan skeletal, seperti berbagai bentuk dwarfisme dan
e. Bahaya Lingkungan.
adalah bahan kimia dan radiasi. Air dan udara serta makanan yang
Inhabilasi asap rokok secara pasif oleh ana sangat berbahaya pada
Dari sudut pandang fsikologis dan emosi pada intinya stres adalah ketidak
anak, karena anak masa kini terpikat seperti pada beberapa dekade lalu.
Anak–anak masa ini lebih cendrung memilih media dan figur olah
raga sebagai model peran ideal mereka, sedangkan di masa lalu anak
Untuk membantu anak berhasil dalam kehidupanya kelak, orang tua perlu
Tetapi, hal yang mendasar juga harus diperhatikan seperti konsep diri
anak, sikap, rasatanggung jawab, dan motivasi dalam diri yang tinggi.
16
berikut :
Tabel 2.1
Tabel Indikator KPSP anak umur 60 bulan
Umur 60 Bulan
a. Berjalan lurus
b. Berdiri dengan 1 kaki selama 6 detik dan melompat 2-3 kali dengan 1
kaki.
c. Menyebutkan dan menunjukkan mana garis yang lebih panjang dan
pendek , Menggambar tanda tambah (+), Menggambar segi empat
d. Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar
e. Menggambar orang , setidaknya menggambar dengan 6 bagian
f. Mengenal angka, bisa menghitung angka 5-10
g. Menjawab pertanyaan dengan benar,bukandengangerakan atauisyarat.
h. Mengerti arti lawan kata
i. Mengikuti perintah sesuai yang di arahkan tanpa bantuan
j. Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan
kegunaannya
k. Berpakain sendiri tanpa dibantu
l. Bereaksi tenang dan tidak rewel
m. Mengikuti aturan permainan
Sumber : (Kemenkes,2014)
a. Interpretasi hasil KPSP :
melakukannya.
17
penyimpangan (P)
b. Intervensi :
baik.
anak
ada kegiatan ada Bina Keluarga Balita (BKB). Jika anak sudah
18
berikut :
sesering mungkin.
ketertinggalannya.
perkembangannya.
Perkembangan.
dengan anak yang lain pada akhimya tidak selalu sama, karena dipengaruhi
oleh interaksi banyak faktor. Ada beberapa faktor yang dapat diuraikan yang
a. Faktor Internal
2) Faktor Hormon
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin
b. Faktor Eksternal
1) Gizi
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu
sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR (berat badan lahir
2) Lingkungan
3) Budaya Lingkungan
tumbuh kembang.
anak. Anak yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan stautus sosial
5) Iklim / Cuaca
gizi anak menjadi terbatas karena berkurangnya kadar air dalam tanah.
yang ditekuni.
merasa biasa merawat anak akan membuat anak lebih cepat dan
8) Status Kesehatan
Pada anak dengan kondisi tubuh yang sehat, percepatan untuk tumbuh
hambatan.
sebagai berikut :
a. Dampak internal, yaitu akibat yang tertuju pada diri sendiri; munculnya
emosi yang negatif dan temperamen yang sulit, serta tidak mampu
b. Dampak eksternal, yaitu akibat yang tertuju pada lingkungan anak, seperti
otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu yang dipengaruhi oleh
kesempatan untuk belajar dan berlatih, selain itu perkembangan motorik halus
menggunakan otot-otot halus dan otak untuk melakukan suatu kegiatan yang
serta dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih (Suhartanti, Ika,
2019).
Karakteristik anak dapat kita amati dengan cara menyuruh anak untuk
memegang pensil dengan tepat menggengam pensil dan menuliskan pada kertas.
Cara ini bisa dilakukan oleh anak usia 4-5 tahun. Jika anak sudah mahir
dalam memegang pensil maka anak akan lebih banyak menggunakan gerakan
jari.
1. Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak sudah mengalami kemajuan
2. Pada usia 5 tahun koordinasi motorik halus anak sudah lebih sempurna lagi.
25
No U Motorik Halus
si
a
1. 4 a. Menggunting gambar mengikuti garis
T b. Mengikat tali sepatu tetapi belum mampu
a membuat simpul
h c. Menjiplak bentuk segi empat
u d. Menggambar silang
n e. Menggambar tiga bagian untuk membentuk
suatu gambar
2. 5 a. Mengikat tali sepatu
T b. Menggunakan gunting dan pensil dengan
a sangat baik
h c. Menggambar wajik dan segitiga
u d. Menambah 7 atau 9 bagian untuk
26
hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot
pergelangan tangan yang tepat. Koordinasi mata dan tangan yang cermat akan
terlihat pada saat anak usia TK, misalnya anak dapat menyisir rambut, menyikat
gigi, memakai sepatu dan lain-lainnya. Anak juga harus belajar menggerakkan
pergelangan tangannya agar tangan anak dapat lentur dapat berkreasi dan
berimajinasi, tetapi tidak semua anak mampu menguasai kemampuan pada tahap
yang sama maka dari itu dalam melakukan gerakan motorik halus anak harus
mental.
secara mandiri
pensil.
pengetahuan kata dan konsep cetak, untuk beberapa nama. Kontrol motorik
kemampuan membuat tanda dan menulis secara efektif, sehingga pesan dapat
dikomunikasikan.
figur tongkat sederhana dan menyalin bentuk seperti lingkaran, kotak, dan
membutuhkan waktu lebih lama. Anak dapat menulis surat, memotong kertas
dengan gunting secara akurat, dan mengikat tali sepatu (Komaini, 2018).
menjadi kuat, otot tangan berfungsi dengan baik, serta lentur menggerakkan
jemari mereka. Ada banyak aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan oleh
anak-anak berusia 3-5 tahun agar mereka memiliki kemampuan motorik halus
yang baik.
a. Menggunting kertas
adalah ibu jari dan jari tengah masuk ke dalam kedua lubang gunting.Jari
29
b. Melipat kertas
dan jemari tangan, terutama saat anak melipat dan menekan lipatan.
c. Memutar koin
memutar koin paling lama akan menjadi pemenang. Atau kita bisa
mengajak anak untuk memutar koin di atas meja. Sehingga mereka yang
bisa memutar koin tanpa membuat koin keluar atau jatuh dari atas meja
akan mendapatkan reward. Hal ini akan memacu mereka untuk memutar
d. Menghubungkan titik-titik
lainnya. Selain latihan jemari tangan, aktivitas ini juga akan menguatkan
otot lengan anak. Usahakan anak melakukan aktivitas ini di atas meja,
e. Menjiblak
karton. Lalu gunting bentuk bintang tersebut. Kita minta anak untuk
bentuk bintang yang telah selesai mereka buat. Bentuk-bentuk benda bisa
dan lainnya.
f. Meronce
Kekuatan dan kelenturan otot jari tengah, telunjuk, dan jempol sangat
penting agar bisa memegang pensil dengan benar. Aktivitas ini bisa
membantu untuk menguatkan tiga jari itu. Kita hanya meminta anak
sebuah kalung.
g. Menempel bentuk
sudah menyiapkan beberapa bentuk berbahan kertas. Setelah itu kita bisa
31
Permainan terkesan lebih bebas, Bisa kita berikan di saat jam istirahat.
yang serupa dengan ini adalah “Membuat Aneka Kreasi dengan Kertas
baskom berisi air. Selanjutnya anak akan meremasremas kertas berair itu
sampai lembut. Aktivitas ini juga mampu menguatkan otot jari-jari anak.
mereka untuk mewarnainya. Selain itu, kita juga bisa meminta mereka
dengan jari berurutan. Misalnya kita berikan satu lembar plastik yang
gelembung itu dengan jari yang berbeda, tiap jari harus berhasil
memecahkan 10 gelembung.
ukurannya lebih kecil dari penjepit jemuran itu. Kita bisa meminta anak
Agar permainan ini lebih menarik, kita bisa memakai aktivitas ini
menjadi sebuah kompetisi. Kita minta siswa membentuk dua baris. Setiap
n. Mainan Menjahit
Mainan ini biasanya berbentuk sepasang baju yang sama dan memiliki
sama. Dua pasang “baju” itu harus disatukan dengan seutas benang.
Menurut Sumantri (2018) dalam Partiyem (2014) pada anak usia 4-5
benda.
koordinasi antara mata, tangan dan otot-otot kecil pada jari, pergelangan
motorik kasar.
Usia 5 Tahun
Tabel 2.2
Indikator Stimulasi Pencapaian Perkembangan Motorik Halus
Usia 5 Tahun
motorik halus seperti media pembelajaran setiap hari yang kurang bervariasi
yang diberikan oleh guru sehingga anak lebih cepat merasa bosan dapat
4. Membuat berbagai bentuk dari daun, kain perca, kertas, kardus, dan
lain-lain
b. Keterangan Penilaian :
1) BB : Belum Berkembang
ciri (1)
36
2) MB : Mulai Berkembang
maka clay yang sudah dibentuk akan mengeras , penggunaan media clay akan
produk, Clay buatan ada beberapa macam seperti (D. P. 2014 Putri, 2014)
37
a. Paper clay: Clay ini dibuat dari bubur kertas. Pengeringannya cukup
dalam oven. Hasilnya ada yang menyerupai batu alam, plastik, atau metal.
Harganya relatif mahal dan di Indonesia clay ini masih merupakan barang
c. Air Dry Clay : Clay ini sering disebut clay Jepang/ clay Korea karena
relative mahal. Clay ini dijual dengan berbagai macam warna dan dikemas
anginkan.
d. Jumping clay : Clay ini menyerupai air dry clay, tetapi hasil akhirnya lebih
Berbagai macam clay buatan yang sudah dipaparkan maka clay yang
akan dibuat oleh peneliti adalah paper clay. Tindakan okupasi paperclay
mudah dan bahan tidak mahal sehingga, peneliti menggunakan paper clay
sebagai peningkatan motorik halus anak TK usia 5 tahun. Paper clay disebut
juga dengan bubur kertas.Paper clay dibuat dari kertas bekas seperti koran
38
Sumber : https://images.app.goo.gl/paperclay
menggunakan kertas bekas tidak terpakai lagi karena kertas memiliki serat dan
seluruh dunia. Tidak pandang bulu: tua, muda, kaya, miskin, desa, kota,
lain yang dapat digunakan. Saat ini seiring berkembangnya jaman, kertas yang
39
sudah tidak terpakai dapat diolah kembali menjadi kertas buram atau kertas
bekas baik koran dan lainnya. Melalui pemanfaatan kertas bekas, maka akan
menghasilkan nilai seni yang terkandung dalam kertas yang telah berubah
menjadi paper clay atau bubur kertas dan juga akan dihasilkan karya seni yang
jemari dalam membuat adonan hingga menjadi suatu bentuk sesuai dengan
halus yang dimiliki salah satunya adalah karena anak jarang menggerakkan
bubur kertas (Paper Clay) merupakan bagian dari clay yang dapat digunakan
dalam pembuatan media atau permainan kreativitas, terbuat dari kertas yang
direndam dengan air, bersifat anti racun dan pada umumnya memiliki tekstur
dengan sendirinya.
b. kertas dengan permukaan kasar seperti, kertas roti, kertas daur ulang,
c. kertas dengan permukaan licin seperti, kertas film, art paper, kertas
waktu sekitar lima hingga sepuluh menit. Jenis kertas dengan ketebalan
lama, yaitu sekitar 24 jam agar kertas menjadi lunak(Savira & Suharsono,
2013).
kertas dapat dijadikan bubur kertas dan didaur ulang dengan cara
sederhana tergantung pada tingkat ketebalan yang miliki oleh kertas. Jenis
kertas yang mudah untuk dijadikan bubur kertas adalah jenis kertas tipis
lainnya.
41
Bubur kertas merupakan salah satu media yang murah dan mudah
3) Lem kertas
4) Cat pewarna
b. Cara pembuatan :
sekitar 15 menit
Selain kertas limbah atau kertas bekas, dalam pembuatan bubur kertas
bekas diperlukan beberapa bahan penunjang seperti, air bersih, lem kertas, dan
bahan pewarna sintetis atau alami. Sementara untuk peralatan bantu yang
42
harus dipersiapakan adalah gunting, bak air atau baskom besar, kain bekas
atau kertas bekas merupakan bahan utama dalam membuat bubur kertas
bekas.Tetapi, untuk membuat bubur kertas bekas yang aman untuk anak
dibutuhkan bahan penunjang yang aman pula seperti, air bersih, lem kertas,
peralatan seperti, gunting kertas, bak air atau baskom besar, alat penyaring,
utamanya. Permainan bubur kertas ini diberikan kepada anak dengan metode
secara langsung dari guru. Melalui metode ini diharapkan anak-anak dapat
suatu kegiatan, yang pada gilirannya anak-anak diharapkan dapat meniru dan
melakukan apa yang didemonstrasikan oleh guru dengan baik dan benar.
a. Merobek
kedua jari yakni ibu jari dan jari telunjuk. Melalui kegiatan merobek
mendapatkan hasil sobekan yang rapi dan sesuai dengan pola yang
ada.
b. Menggunting
untuk mendapat hasil potongan yang rapi dan sesuai dengan pola.
c. Meremas
tangan atau jari-jari untuk menekan adonan yang dilakukan sampai adonan
d. Membentuk
Kegiatan membentuk ini melibatkan gerak tangan dan dan jari- jari
segi empat, dan segitiga. Selain melatih kemampuan motorik halus anak,
menumbuhkan rasa bangga terhadap hasil karya yang anak buat sendiri.
e. Mencetak
bubur kertas bersifat padat lunak yang dapat dibentuk dengan cara mencetak
dengan alat cetakan. Selain melatih kemampuan motorik halus anak dalam
a. Jarang digunakan
b. Memiliki kelebihan-kelebihan
antaranya yaitu:
dilatihkan padaanak.
anak.
tangan.
tengah
tangan, dan
48
laun akan terbentuk gerakan terarah dan terkendali pada anak yang dapat
anak dapat tumbuh dengan baik serta dapat hidup mandiri baik di
retak di bagian yang sudah kering. Hal ini dikarenakan bahan dasarnya
yang dari kertas.Sehingga setelah kering jika terkena bahan basah justru
Halus Anak
jemari dalam membuat adonan hingga menjadi suatu bentuk sesuai dengan
imajinasi dan kreativitas yang dimiliki anak usia 3-5 tahun. (Nurahmad,
2019).
anak, bermain juga merupakan media yang baik dalam memberikan stimulasi
bagi anak, melalui bermain, anak akan semakin berkembang kemampuan dan
dalam mengkoordinasikan gerakan antara mata dan tangan agar nantinya anak
50
sebuah kunci dalam pelaksanaan pendidikan anak usia dini, sebagai media
sekaligus sebagai bagian dari pendidikan itu sendiri, Berdasarkan hal tersebut,
tekstur, melatih kelenturan jari-jari tangan dan koordinasi dari mata dan
sebagai berikut:
Anak usia prasekolah
(5 tahun) Faktor yang
berkaitan dengan
Faktor Yang
Mempengaruhi: timbulnya
permasalahan
1. Faktor Internal
1. Motorik perkembangan :
Halus a. Keturunan 1. Biologis
1. Pertumbuhan 2. Motorik b. Genetik 2. Lingkungan
Kasar
3. Bahasa Keluarga
2. Perkembangan 4. Sosial
2. Faktor
Ekternal
3. Lingkungan
Upaya untuk
Dengan menggunakan meningkatan Motorik sosial
Paper Clay anak dapat Halus :
bermain bentuk, warna, 1. Melipat kertas
tekstur,melatih (Origami),
kelenturan jari-jari Penilaian:
2. Menyusun Puzzle,
tangan dan koordinasi
dari mata dan 3. Sense of pleasure play, 1. BB
tanganyang berfungsi 4. Menggambar dan 2. MB
untuk merangsang Mewarnai, 3. BSH
motorik halusnya. 4. BSB
Misal dengan cara anak
5. Bermain Paper Clay
memahami dan
mempraktekkan
tahapan-tahapan Dampak keterlambatan
permainan Paper Clay. perkembangan anak :
1. Merobek 1. Dampak Internal
2. Meremas 2. Dampak Eksternal
3. Membentuk
4. Mencetak
METODOLOGI PENELITIAN
52
pre eksperimen ini menggunakan rancangan One Group Pretest Posttest. Pada
Terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia 5 tahun di TK Wilayah Kerja
Puskesmas Hiang.
O1 X O2
Keterangan :
O1 : Pretest
O2 : Posttest
O1 X O2
Keterangan :
O1 : Pretest
O2 : Posttest
1.4.1 Populasi
yang sesuai dengan penelitian (Najmah,2015). Populasi dalam penelitian ini adalah
54
berjumlah 30 orang.
1.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2015). Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh anak
Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama
ini adalah Total sampling dengan total sampel 30 orang. Berdasarkan keterbatasan
waktu dan banyaknya jumlah sampel, peneliti dibantu teman sejawat atau tim yang
lembar observasi.
55
Definisi Skala
Variabel Alat ukur Hasil Ukur
Operasional Data
Permainan Permainan yang Lembar 1.Belum Berkembang: 50- Ordinal
paper clay terbuat dari koran Observasi 59 (1)
(variabel bekas yang diolah Permainan 2.Mulai Berkembang: 60-
Independen) menjadi paper clay Paper Clay 69 (2)
dengan cara 3.Berkembang Sesuai
bermainya yaitu Harapan: 70-79 (3)
dengan meremas, 4.Berkembang Sangat
membentuk Baik
segitiga, lingkaran, : 80-100 (4)
persegi dan
mencetak bentuk
bulan dan bintang.
Perkembangan Tingkat kemajuan Lembar Ordinal
Motorik halus yang berhubungan Observasi 1. ‘Ya’ = 6 /kurang,
(variabel dengan Indikator penyimpangan (P)
dependen) keterampilan fisik Perkembangan 2. ‘Ya’ = 7/8 =
yang berhubungan Meragukan (M).
dengan otot-otot 3. ‘Ya’ = 9/10 = Sesuai
kecil dan kordinasi (S).
mata
yaitu :
yang alamiah, sumber data primer, dan lebih banyak pada observasi berperan
dilakukan dalam penelitian ini adalah penilaian KPSP dan pengisian lembar
1. Penilaian KPSP
2. Lembar Observasi
data mempunyai ciri spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain.
1. Data Primer
57
Data dikumpulkan langsung oleh peneliti melalui lembar KPSP dan lembar
(2014).
2. Data Sekunder
instansi terkait, yaitu pencatatan dan pelaporan yang telah ada sebelumnya
berikut :
Contoh :
1) Responden:
a) Responden 1 : R1
b) Responden 2 : R2
2) Usia:
a) Usia 5 tahun : U1
3) Jenis kelamin:
a) Laki-laki : K1
b) Perempuan : K2
Adapun Klasifikasinya:
Pada tahap ini data yang telah diberi kode, peneliti menjumlahkan
dan menyusun data dalam bentuk table distribusi frekuensi sesuai dengan
e) Processing
Setelah ini lembar observasi terisi penuh dan benar, dan telah
dengan :
a. Analisa Univariat
b. Analisa Bivariat
ordinal, kemudian diolah dengan Uji T test dependen yaitu apabila nilai ƿ ≤
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Puskesmas Hiang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret
2022.
laut kabupaten kerinci yang terletak di Jl.Raya Hiang, Kec. Sitinjau Laut
Kabupaten kerinci Jambi, Kode Poss 37171, Kode puskesmas 1011394. Jenis
antenatal, intranatal, postnatal, neonatal, KB, Pelayanan ibu dan anak, dan lain
ruang kepala puskesmas. Saat ini Puskesmas Hiang merupakan salah satu tempat
sitinjau laut kabupaten kerinci merupakan sekolah Negeri B yang terletak di JL.
Raya bangko, desa tanjung tanah, Kecamatan sitinjau laut Kabupaten kerinci
62
listrik PLN. TK Pembina danau kerinci ini dipimpin oleh kepala sekolah yang
S1.
Kabupaten kerinci jambi berdiri sejak 02 Desember 2016. Kode pos 37171,
NPSN : 69937302, sumber listrik PLN. TK Pembina danau kerinci ini dipimpin
oleh Kepala sekolah yang bernama Nurna Ningsi S.pd. Guru dan karyawan di
TK Pembina danau kerinci berjumlah 6 orang, yang terdiri dari 3 guru honorer, 1
kepala sekolah dan 2 guru PNS . Latar belakang pendidikan guru dan karyawan
beringin, Kecamatan sitinjau laut, Kabupaten kerinci jambi berdiri sejak 20 juli
wanita ini dipimpin oleh Kepala sekolah yang bernama Haslinda,S.pd. Guru dan
guru honorer, 1 kepala sekolah. Latar belakang pendidikan guru dan kayawan di
Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Jenis Kelamin
di Puskesmas Desa Gedang Kota Sungai Penuh
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)
Laki-Laki 13 43.3
Perempuan 17 56.7
Jumlah 30 100
Tabel 4.2
Gambaran Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 5 Tahun
Sebelum Mendapatkan Permainan Paper Clay (Bubur Kertas) di TK
Wilayah Kerja Puskesmas Hiang Kecamatan Sitinjau Laut
Kabupetan Kerinci
Perkembangan N Mean Std. Minimum Maximum
Motorik Halus Deviation
Sebelum 30 8,17 0,874 6 9
Tabel 4.3
Gambaran Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 5 Tahun
Setelah Mendapatkan Permainan Paper Clay
(Bubur Kertas) di TK Wilayah Kerja Puskesmas
Hiang Kecamatan Sitinjau Laut
Kabupetan Kerinci
Perkembangan N Mean Std. Minimum Maximum
Motorik Halus Deviation
Setelah 30 9,47 0,629 8 10
65
dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berdistribusi normal, dalam
Tabel 4.4
Hasil Output Uji Normalitas Pre Test
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
pretest .319 30 .000 .821 30 .060
a. Lilliefors Significance Correction
metode Shapiro-Wilk signifikan pada 0,060 > 0,05 maka dapat disimpulkan
Tabel 4.5
Hasil Output Uji Normalitas Post Test
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
postest .335 30 .000 .732 30 .052
a. Lilliefors Significance Correction
metode Shapiro-Wilk signifikan pada 0,052 > 0,05 maka dapat disimpulkan
Tabel 4.6
Pengaruh Permainan Paper Clay (Bubur Kertas) Terhadap
Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 5 tahun
di TK Wilayah Kerja Puskesmas Hiang Kecamatan
Sitinjau Laut Kabupetan Kerinci
Perkembangan Rerata Selisi IK95% p- value
Motorik Halus h
Pretest 8,17 1,1 1,077-1,523 0,000
Postest 9,47
67
Hasil analisis pada tabel 4.6 menunjukan bahwa terjadi perubahan nilai
mean perkembangan motorik halus pada anak usia 5 tahun antara nilai pre dan
post test. Nilai perkembangan motorik halus meningkat sebesar 1,3 dan nilai itu
intervensi. Berdasarkan uji statistik t-test dilihat bahwa pada kelompok intervensi
diperoleh nilai p-value 0,000 (<0,05) hasil tersebut menunjukan bahwa terdapat
halus pada anak usia 5 tahun di TK Wilayah Kerja Puskesmas Hiang Kecamatan
4.6 Pembahasan
a. Gambaran perkembangan motorik halus pada anak usia 5 tahun
sebelum mendapatkan permainan paper clay (Bubur Kertas) di TK
Wilayah Kerja Puskesmas Hiang Kecamatan Sitinjau Laut Kabupetan
Kerinci
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata (mean)
otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu yang dipengaruhi oleh
kesempatan untuk belajar dan berlatih, selain itu perkembangan motorik halus
menggunakan otot-otot halus dan otak untuk melakukan suatu kegiatan yang
serta dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih (Suhartanti, Ika,
2019).
kemampuan motorik halus pada anak 5 tahun harus distimulus dengan baik,
karena pada umur ini merupakan fase golden age bagi anak. Jadi jika seorang
anak diberikan stimulus dengan baik, maka bukan hanya satu tahap
motorik halus anak berkembang dari siklus I ke siklus 2 dengan kegiatan yang
motorik halus anak merupakan pilihan yang baik atau salah solusi untuk
dan disini media bubur kertas yang dipilih, merupakan salah satu alternatif
pilihan yang baik dan tepat. Dalam memberikan stimulus kepada anak
maka clay yang sudah dibentuk akan mengeras , penggunaan media clay akan
produk, Clay buatan ada beberapa macam seperti (D. P. 2014 Putri, 2014)
yang akan dibuat oleh peneliti adalah paper clay. Tindakan okupasi paperclay
mudah dan bahan tidak mahal sehingga, peneliti menggunakan paper clay
sebagai peningkatan motorik halus anak TK usia 5 tahun. Paper clay disebut
juga dengan bubur kertas.Paper clay dibuat dari kertas bekas seperti koran
jemari dalam membuat adonan hingga menjadi suatu bentuk sesuai dengan
halus yang dimiliki salah satunya adalah karena anak jarang menggerakkan
0,000 sehingga < α = 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima maka ada
Kota Kediri.
mengalami perubahan yang sangat berarti sehingga banyak hal yang layak
diberikan pada usia ini. Media pembelajaran atau permainan kreativitas seperti
motorik halus anak sehingga motorik halus anak dapat berkembang secara
72
optimal. Apabila anak sering diberikan stimulus atau rangsangan maka anak
menyisir rambut, mencuci dan melap tangan, dapat mengikat tali sepatu
sendiri, meniru membuat garis tegak, garis datar, dan lingkaran. Oleh karena
itu, permainan bubur kertas ini dapat melatih otot-otot kecil tangan serta
menjadi sebuah solusi yang dapat mengembangkan motorik halus pada anak.
media bubur kertas pada anak usia 5 tahun melakukan aktivitas motorik yang
media bubur kertas adalah salah satu kegiatan yang menarik minat anak
dan mewarnai bentuk bubur kertas yang telah dibuat oleh anak (Masganti,
2017).
permainan paper clay (bubur kertas) yang dilakukan dalam penelitian ini
73
kanak merupakan masa bermain karena dengan bermain tidak secara langsung
anak telah belajar dan akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang
secara langsung telah dilakukan anak serta anak bereksplorasi dari kegiatan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Terdapat nilai rata-rata (mean) 8,37 dengan nilai standar deviasi 0,874 sebelum
2. Terdapat nilai rata-rata (mean) 9,47 dengan nilai standar deviasi 0,629 setelah
motorik halus pada anak usia 5 tahun di TK Wilayah Kerja Puskesmas Hiang
B. Saran
metode baru dalam meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak usia
5 tahun.
Diharapkan penelitian ini dijadikan sebagai data awal dan tambahan informasi
clay (bubur kertas) terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia 4
sampai 5 Tahun
4. Bagi Peneliti
dalam bidang perkembangan pada anak dan sebagai sarana belajar untuk
kedepannya.
76
DAFTAR PUSTAKA
Master Data
pengaruh permainan paper clay (bubur kertas) terhadap perkembangan
motorik halus pada anak usia 5 tahun di TK Wilayah Kerja Puskesmas Hiang
Kecamatan Sitinjau Laut Kabupetan Kerinci
HASIL PENELITIAN
A. Karakteristi Responden
Jenis Kelamin
Statistics
JK
N Valid 30
Missing 0
JK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 13 43.3 43.3 43.3
perempuan 17 56.7 56.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
B. Analisa Univariat
1. Perkembangan motorik halus pada anak usia 5 tahun sebelum
mendapatkan permainan paper clay (Bubur Kertas) di TK Wilayah Kerja
Puskesmas Hiang Kecamatan SitinjauLaut Kabupetan Kerinci
pretest1
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pretest 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
Descriptives
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
postest 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
Descriptives
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
C. Analisa Bivariat
Pengaruh permainan paper clay (Bubur Kertas) terhadap Perkembangan
Motorik Halus pada Anak Usia 5 tahun di TK Wilayah Kerja Puskesmas
Hiang Kecamatan SitinjauLaut Kabupetan Kerinci
N Correlation Sig.
Paired Differences
95% Confidence Interval of
the Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair 1 pretest -
-1.300 .596 .109 -1.523 -1.077 -11.948 29 .000
postest