Oleh:
WANGSIT AGUNG PURWOKO
1603096
Nim : 1603096
Prodi : S1 Keperawatan
Hari :
Tanggal :
Pembimbing 1 Pembimbing II
TERLAMPIR TERLAMPIR
Nim : 1603096
Prodi : S1 Keperawatan
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji :
ABSTRAK
Latar Belakang : Karies gigi merupakan salah satu kerusakan gigi yang disebabkan
kurangnya tingkat kebersihan gigi. Kebersihan gigi menjadi hal penting, khususnya pada
perkembangan anak. Perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut menjadi
penyebab timbulnya masalah pada gigi. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui
hubungan pengetahuan dan perilaku tentang kebersihan gigi dengan kejadian karies gigi
pada anak di TK Widyatama Cabak Kabupaten Pati Tahun 2020. Metode : Kuantitatif
dengan deskriptif korelasional dengan menggunakan desain retrospektif. Hasil penelitian
: Dari 48 anak didapatkan bahwa yang memiliki pengetahuan baik berjumlah 14 anak
(29,2%) dan pengetahuan buruk berjumlah 33 anak (70,8%). Sedangkan yang memiliki
perilaku baik berjumlah 25 anak (52,1%) dan yang berperilaku buruk berjumlah 23 anak
(47,9%). Kesimpulan : Ada hubungan perilaku kebersihan gigi dengan kejadian karies
gigi pada anak di TK Widyatama dan tidak ada hubungan pengetahuan tentang
kebersihan gigi dengan kejadian karies anak di TK Widyatama.
ABSTRACT
Background : Dental caries is a form of tooth decay caused by a lack of dental hygiene.
Dental hygiene is important, especially in child development. The behavior or attitude of
neglecting dental and oral hygiene is the cause of dental problems. Objective : To
determine the relationship between knowledge and behavior about dental hygiene with
the incidence of dental caries in children at Kindergarten Widyatama Cabak, Pati
Regency in 2020. Method : Quantitative research with correlational descriptive using a
retrospective design. Results : The study from 48 children found that 14 children had
good knowledge (29.2%) and 33 children had bad knowledge (70.8%). Meanwhile, 25
children (52.1%) had good behavior and 23 (47.9%) had bad behavior. Conclusion :
there is a relationship between dental hygiene behavior and the incidence of dental
caries in children in Kindergarten Widyatama and there is no relationship between
knowledge of dental hygiene and the incidence of caries in children in Kindergarten
Widyatama.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan Hidayah-Nya,
Pengetahuan dan Perilaku Tentang Kebersihan Gigi dengan Kejadia Karies Gigi
Pada Anak TK Widyatama”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
Karya Husada Semarang. Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik atas bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
1. Dr. Ns. Fery Agusman MM, M.Kep, Sp.Kom selaku ketua Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang yang telah memberikan ijin penulis
2. Dr. Tri Ismu Pujiyanto, SKM, M.Kes, M.Kep selaku Wakil Ketua Bidang
3. Ns. Dwi Indah Iswanti, M.Kep selaku Kaprodi Sekolah Tinggi Ilmu
melakukan penelitian.
arahan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
dengan baik.
7. Ns. Dwi Kustriyanti, M.Kep selaku penguji yang telah membantu
8. Seluruh staf dan pengajar STIKES Karya Husada Semarang yang telah
9. Kedua orang tua penulis Sugiyanto dan Ibu Purwaningsih yang tidak ada
kecil sampai sekarang yang begitu besar dalam bentuk materi maupun non
materi.
10. Rahayu Purnasari yang memberikan semangat dan doa serta membantu dalam
11. Teman-teman tercinta Iskhaq Nurul M, Dony Ari Wibowo, Galuh Seto, Fritzi
Azaria, Tira Fitria, dan lainnya yang telah memberikan semangat dan doa.
tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan satu
sama lain.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan terimakasih atas semua
dalam penyusunan proposal ini. Untuk itu penulis berbesar hati menerima kritik
dan saran yang membangun demi kebaikan dalam penyusunan skripsi diwaktu
yang akan datang. Tidak lupa penulis meminta maaf atas segala kekurangan
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii
ABSTRAK.............................................................................................................iv
ABSTRACT...........................................................................................................v
KATA PENGANTAR..........................................................................................vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................7
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................7
1. Tujuan Umum.......................................................................................7
2. Tujuan Khusus......................................................................................7
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................7
E. Originalitas Penelitian..................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori..............................................................................................9
1. Konsep Pengetahuan.............................................................................9
2. Konsep Perilaku..................................................................................14
3. Kebersihan Gigi dan Mulut................................................................16
4. Karies Gigi..........................................................................................23
B. Kerangka Teori..........................................................................................32
C. Kerangka Konsep......................................................................................33
D. Variabel.....................................................................................................33
E. Hipotesis....................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
YTabel 2.3 Tingkat Kebersihan Mulut secara Klinis dalam kaitannya dengan
OHI-S.....................................................................................................19
YTabel 2.4 Vitamin dan Pengaruhnya terhadap Kerusakan pada Gigi dan Gusi. .28
.........................................................................................................36YY
Kabupaten Pati.......................................................................................49
Tabel 4.3 Hubungan Pengetahuan Kebersihan Gigi dengan Kejadian Karies Gigi
Tabel 4.4 Hubungan Perilaku Kebersihan Gigi dengan Kejadian Karies Gigi Pada
Pati.........................................................................................................51
DAFTAR GAMBAR
YGambar 2.2 Banyaknya Pasta Gigi yang dioleskan sebesar kacang polong.......21
...............................................................................................................65
Lampiran 2 Surat Jawaban Survey Awal dari STIKes Karya Husada Semarang .66
Lampiran 16 Dokumentasi.....................................................................................89
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut salah satu hal yang sering diabaikan banyak
orang, padahal gigi dan mulut merupakan “pintu masuk” bagi bakteri dan
kuman yang dapat mengganggu organ tubuh lainnya. Kesehatan gigi dan
gigi dan mulut adalah keadaan bebas dari penyakit mulut dan kanker
tenggorokan, infeksi dan luka pada mulut, penyakit gusi, dan gangguan
bahwa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut tidak hanya untuk
diri seorang individu. Kesehatan gigi dan mulut semata-mata tidak hanya
mengenai gigi, tetapi dapat juga berhubungan dengan gusi dan tulang
pendukung dan jaringan lunak pada mulut, lidah dan bibir. Beberapa contoh
penyakit gigi dan mulut adalah karies, penyakit gusi (yang dikenal sebagai
merupakan penyakit jaringan keras pada gigi yang bersifat kronik progresif
disebabkan oleh salah satu aktivitas jasad renik dalam karbohidrat yang
dentin sehingga muncul lubang pada gigi.4 Karies diawali dengan lesi karies
berwarna coklat atau hitam yang mengikis gigi. Apabila dibiarkan tanpa
bertambah parah.5
dan minuman yang identik dengan manis seperti permen, es krim, coklat,
gula-gula dan sebagainya. Gula merupakan salah satu pemberi rasa lezat
pada banyak makanan dan minuman yang dikonsumsi tiap hari. Asupan
bahan makanan dan minuman yang mengandung gula akan diubah oleh
menjadi asam dan terjadi pembentukan karies. Sehingga, kesehatan gigi dan
Kebersihan gigi dan mulut yang benar menunjukkan kontribusi besar dalam
seluruh dunia sebesar 60-90% pada anak-anak dan hampir mendekati 100%
pada orang dewasa.1 Kebersihan gigi dan mulut yang buruk merupakan salah
penduduk Eropa yang memiliki semua gigi permanen yang alami bahkan
13% responden mengaku hanya memiliki 9 gigi alami yang tersisa.6 Masalah
kesehatan gigi dan mulut masih menjadi masalah besar yang dihadapi oleh
dunia.
Permasalahan utama yang terjadi sampai saat ini yaitu dalam rongga
bawah usia 12 tahun mengalami karies gigi. Data terbaru yang dirilis oleh
anak usia sekolah dan centre hampir semua orang dewasa di seluruh dunia
memiliki permasalah pada gigi. Anak usia sekolah adalah salah satu
kelompok usia yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut karena
tahun 2010 yang lalu, yaitu dari 43,4% (2007) menjadi 53,2% atau 93 juta
jiwa (2013). Prevalensi karies aktif di provinsi Jawa Tengah tahun 2018
bidang kesehatan gigi dan mulut yakni 25% dari masalah gigi dan mulut.
Laporan tahun 2014 menunjukkan karies dengan kasus terbanyak yaitu
Indonesia.10
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut
mengenai kesehatan gigi dan mulut dapat diperoleh melalui proses kognitif
Pengetahuan dan kesehatan adalah dua hal yang saling berkaitan satu dan
mulut yang baik. Sikap merupakan suatu pengetahuan yang disertai adanya
Perilaku atau sikap mengabaikan kesehatan gigi dan mulut juga menjadi
Perilaku pemeliharaan gigi dan mulut baiknya dilakukan sejak usia dini,
pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan gigi dan mulut tidak seiring
dengan tindakan pasien yang menderita penyakit jantung mengenai
kebersihan gigi dan mulut sehingga dibutuhkan program yang efisien dan
akan meningkakan insidensi penyakit gigi dan mulut diusia dini. Faktor
keturunan, ras, jenis kelamin, umur, jenis makanan, frekuensi menyikat gigi
yang benar, kebiasaan jelek dan pentingnya kontrol kedokter. Faktor host
yaitu kekuatan dari permukaan gigi, adanya plak yang berisi bakteri,
gigi tidak bisa ditambal dan harus dicabut. Apabila setelah pencabutan, gigi
tidak diganti, maka gigi yang ada dikanan kirinya akan bergeser kea rah gigi
yang baru dicabut, akibatnya gigi renggang dan sisa-sisa makanan akan
gigi. Perkembangan karies gigi yang terjadi pada anak begitu cepat karena
gigi susu (gigi pertama yang tumbuh pada anak) cenderung memiliki lapisan
email dan dentin yang tipis. Jika tidak ditangani, karies dapat menyebabkan
nyeri, gigi tanggal, infeksi berbahaya, dan bahkan kematian. Rasa nyeri dan
pada anak.14 Masalah karies gigi yang terjadi pada anak dapat
bahwa semakin rendah indeks karies gigi pada responden, maka status
gizinya akan semakin baik.15 Sedangkan berdasarkan penelitian Damanik
pada anak SDN 091285 Medan tahun 2009 mengenai status gizi pada anak
bersifat lembek dan manis dari pada mengkonsumsi makanan sifatnya keras
pemahaman dan peran serta orang tua dalam menjaga kesehatan gigi pada
anak.18
diperoleh data pada tahun 2019 yaitu kasus karies gigi menjadi salah satu
permasalahan penyakit gigi dan mulut yang perlu diperhatikan. Dari total 48
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Widyatama.
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Pati.
Kabupaten Pati.
kesehatan gigi dan mulut pada anak, dan untuk menekan angka
kesehatan gigi dan mulut pada anak usia dini atau prasekolah
E. Originalitas Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Konsep Pengetahuan
a. Definisi
yaitu:25
anak gosok gigi setiap hari ketika anak sudah memahami apa itu
dan sebagainya.
telah ada.
tidak.
psikis maupun fisik, dan itu semua bias dikatakan matang jika
1) Faktor Internal
a) Usia
tahun.40
b) Pengalaman
c) Intelegensia
d) Jenis kelamin
baik.40
2) Faktor Eksternal
a) Pendidikan
b) Pekerjaan
pengetahuan seseorang.40
c) Lingkungan
d) Informasi
informasi yang baik dari berbagai media maka hal itu dapat
a. Definisi
pihak luar.46 Perilaku adalah reaksi dan respon dari seseorang kepada
b. Jenis-jenis Perilaku
menerima rangsang.
2) Perilaku Terbuka (Overt Behaviour)
terus menerus dan tidak bisa muncul secara mendadak Rogers dalam
1) Kesadaran / Awareness
2) Ketertarikan / Interest
3) Menimbang / Evaluation
akan acuh atau diam, begitu juga sebaliknya jika rangsang yang
5) Mengadopsi / Adoption
a. Definisi
pemijatan gusi, stimulasi jaringan, dan sikat gigi yang berguna untuk
oleh karena itu menjaga kesehatan gigi dan mulut menjadi hal yang
sangat penting.23
kurangnya kita dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, oleh sebab
itu kesadaran dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat perlu
dan merupakan salah satu obat dalam pencegahan terjadinya masalah
indeks DMF-T sebesar 4,5. Hal ini lebih besar jika dibandingkan
berada adalah keluarga dan lingkungan sekolah. Peran orang tua dan
gigi.31
debris atau kalkulus yang ditemukan hanya pada enam gigi yang
mulut.31
a) Debris
Skor Kriteria
0 Tidak ada debris atau noda
1 Debris-debris lembut meliputi tidak lebih dari sepertiga dari
permukaan gigi atau adanya ekstrinsik noda tanpa debris
lainnya yang menutupi luas permukaan gigi
2 Debris-debris lembut mencakup lebih dari sepertiga tetapi
tidak lebih dari dua pertiga dari permukaan gigi yang terbuka
3 Debris-debris lembut yang mencakup lebih dari dua pertiga
dari permukaan gigi yang terbuka
b) Kalkulus
deskuamasi.31
Skor Kroteria
0 Tidak terdapat kalkulus
1 Kalkulus supra gingiva meliputi tidak lebih dari sepertiga
permukaan gigi terekspos
2 Kalkulus supra gingiva mencakup lebih dari sepertiga tetapi
tidak lebih dari dua pertigadari permukaan gigi terekspos
3 Kalkulus supra gingiva mencakup lebih dari dua pertiga dari
permukaan gigi yang terbuka
memengaruhi perilaku orang lain.32 Orang tua adalah guru utama dan
yang pertama dalam memberikan suatu pendidikan kepada anaknya
dan peran orang tua. Proses tumbuh kembang anak dapat optimal,
maka perlu diterapkannya pola asuh, asih, asah dalam setiap aktivitas
1) Membersihkan Gigi
ada di dalam mulut kita tidak bisa hilang 100%. Sehabis makan
di dalam mulut.35
Pemilihan sikat gigi pada anak balita sebaiknya dipilih sikat
dengan mudah, yang berbulu lunak agar tidak terjadi iritasi, baik
pada gigi maupun gusi. Bagian kepala sikat menyempit agar mudah
dini, terutama sehabis makan dan sebelum tidur malam. Karena pada
waktu tidur di malam hari itulah proses karies yang paling mudah
dan saudara yang lebih tua merupakan model bagi anak yang
makanan favorit dan makanan yang tidak disukai anak sejak usia
diantaranya :37
(kismis)
3) Pemeriksaan Gigi
Persatuan Dokter Gigi Indonesia (2016) mengatakan
gigi pada anak dilakukan secara rutin angka kejadian karies gigi
4. Karies Gigi
a. Definisi
b. Etiologi Karies
yang lain. Terdapat tiga faktor utama yang meliputi faktor host (gigi
terhadap karies. Diketahui adanya pit dan fisur pada gigi yang
oleh gula.43
2) Mikroorganisme
Plak gigi memiliki peranan penting penyebab terjadinya
3) Substrat Karbohidrat
4) Waktu
Waktu yaitu kecepatan terbentuknya karies serta lama dan
6-48 bulan.42
1) Oral Hygiene
2) Makanan
3) Vitamin
d. Klasifikasi Karies
1) Berdasarkan Kedalamannya44
a) Karies superfisialis
b) Karies media
c) Karies Pofunda
a) Klas I
b) Klas II
c) Klas III
Karies dibagian aproksimal gigi posterior dan belum
d) Klas IV
e) Klas V
f) Klas VI
pipa
a) Karies simple
b) Karies kompleks
Karies yang menyebar lebih dari satu bidang permukaan
gigi
ketebalan email
jarak pulpa
B. KerangkaTeori
Faktor-faktor yang
mempengaruhi perawatan
gigi pada anak :
Faktor Internal
Usia
Jenis kelamin
Motivasi
Faktor Eksternal
Orang tua
Tingkat pengetahuan
Fasilitas
Sosial budaya