Anda di halaman 1dari 6

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUANIBU DAN SIKAP IBU TERHADAP


KEJADIAN DIAPER RASH DI POSYANDU KALISARI RANDUBLATUNG
KABUPATEN BLORA

No. Responden :……………

Diisi oleh peneliti


Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan saudara saat ini, serta beri
tanda silang (x) pada jawaban yang telah disediakan!

1. Umur :……………………………….

2. Pendidikan Terakhir :……………………………….


a. Tinggi ≥ SMA
b. Rendah < SMA

3. Pekerjaan :……………………………….

4. Alamat :……………………………….
A. KUESIONER PENGETAHUAN

Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaanterhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca

indra manusia, yakniindra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan

raba. dan memiliki 6 tingkatanyaitu tahu,memahami, aplikasi, analisis, sintesis

dan evaluasi.

Petunjuk Pengisian: Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda

ceklist (√) pada kolom yang tersedia.

NO Pernyataan Benar Tidak Skor


1. Diaper rash atau diapers dermatitis atau ruam popok
adalah iritasi kulit yang meliputi area diapers yaitu daerah
lipatan paha, perut bawah, paha atas pantat, dan area
genital
2. Penyebab diaper rash berbagai macam faktor seperti faktor
fisik, kimiawi, enzimatik dan biogenik ( kuman dalam
urine dan feses)
3. penyebab diapers rash / eksim popok terutama disebabkan
oleh iritasi terhadap kulit yang tertutup popok oleh karena
cara pemakaian popok yang tidak benar
4. Penggunaan popok bayi terlalu lama dapat beresiko
terjadinya ruam popok
5. Jenis popok tidak mempengaaruhi terjadinya ruam popok
6. Diapers rash banyak ditemui pada bayi yang memakai
popok disposable (kertas atau plastik) daripada popok yang
terbuat dari bahan katun karena kontak yang terus –
menerus antara popok kertas dengan kulit bayi serta
dengan urin atau feses,
7. kontak bahan kimia yang terdapat dalam kandungan bahan
popok disposable sendiri di udara panas, bakteri dan jamur
lebih mudah berkembang biak pada bahan plastik / kertas
daripada bahan katun.
8. Tidak segera mengganti popok setelah bayi atau balita
buang air besar dapat menyebabkan pembentukan amonia.
9. Amonia adalah meningkatkan keasaman (pH) kulit
sehingga aktivitas enzim yang ada pada feses akan
meningkat dan akhirnya menyebabkan iritasi pada kulit.
10. Bayi perempuan beresiko terkena diaper rash
dibandingkan dengan bayi laki-laki
11. Ruam popok dapat bermula pada periode neonatus ketika
pertama kali memakai popok.
12. Tidak ada kematian yang berhubungan dengan ruam popok
selama didiagnosis dengan benar.
13. Frekuensi dermatitis popok juga lebih rendah pada bayi yang
memakai popok sekali pakai dengan penyerap super
dibandingkan dengan bayi yang memakai kain popok biasa
14. Beberapa faktor risiko terjadinya ruam / dermatitis popok
antara lain: lingkungan tempat tinggal, makanan padat
(telur), frekuensi penggantian popok bayi, diare
15. Frekuensi penggantian popok bayi dengan frekuensi
penggantian popok kurang dari 6 kali/hari lebih berisiko terkena
dermatitis popok dibandingkan dengan bayi dengan frekuensi
penggantian popok lebih dari 6 kali/hari.
16. Bayi yang tinggal di pedesaan lebih berisiko terhadap
dermatitis popok dibandingkan dengan bayi yang tinggal
di perkotaan.
17. Gejala yang terjadi akibat gesekan yang berulang pada tepi
popok, yaitu bercak kemerahan yang membentuk garis
ditepi batas popok pada paha daan perut
18. Gejala- gejala yang biasa ditemukan pada diaper rash oleh
kontak dengan iritan yaitu kemerahan yang meluas,
berkilat, kadang mirip luka bakar , timbul bintil- bintil
merah, lecet atau luka bersisik, kadang basah dan bengkak
pada daerah yang paling lama kontak dengan popok,
seperti pada bagian daalam dan lipatan paha.
19. Pada ruam popok yangdisebabkan oleh infeksi mikro-
organisme atau iritasi dan miliaria yang luas obat
obatanyang lazim digunakan antara lain: bedak salisil, Anti
infeksi topikal ( salep atau krim), steroid.
20. Penggunaan bedak salisil yang mengandung antihistamin,
hanya digunakan padairitasi (intertigo) dan miliaria atas
anjuran dokter

B. CEKLIST KEPATUHAN
Keterangan :

STS : SangatTidakSetuju

TS : TidakSetuju

RR : Ragu-Ragu

S : Setuju

SS : SangatSetuju

No Pertanyaan STS TS RR S SS
1 Sayaakanrutinuntukmengganti popok
bayi saya agar tidak mengalami diaper
rash
2 Setiapharisayaakan memakai popok
dengan bahan katun untuk mengurangi
resiko diaper rash
3 Saya akan mengganti popok bayi saya
denganfrekuensi penggantian popok
sebanyak 8 kali atau lebih per harinya tanpa
memperhatikan jenis popok.
4 Sayaakan mengganti popok bayi dengan
frekuensi penggantian popok bayi lebih
dari 6 kali/hari
5 Setiap hari saya akan menjaga popok
tetap kering dan menjaga hyigene
6 Setiap kali timbul bintik kemerahan
pada bokong anak saya, tindakan saya
akan memberikan bedak salisil tanpa
ajuran dokter
7 Setiap kali timbul bintik kemerahan
walaupun bukanlah penyakit yang
serius jika dalam 2-3 hari tidak kunjung
sembuh, maka langkah terbaik adalah
konsultasi ke dokter. Penggunaan
antijamur anti infeksi dan steroid
hendaknya atas rekomendasi dokter.
8 Saya akan memberikan makanan padat
seperti telur
9 Tidak segera mengganti popok setelah
bayi atau balita buang air besar dengan
alasan popok masih baru
10 Untuk mempertahankan kelembaban
kulit bayi terutama area bokong saya
sering mengganti popok

C. Cheklist Kejadian Diaper Rash


1. Bayi mengalami Diaper Rash

2. Bayi tidak mengalami Diaper Rash

Anda mungkin juga menyukai