Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

LANDASAN TEORI DAN SOP FIRE CUPPING

DISUSUN OLEH :
DIAJENG PRASASTI (32102000007)
AZIMATUL INAYAH (32102000006)
EKA DEWI STIANING TYAS (32102000010)
IDA SAFITRI (32102000012)
RINI SULISTYOWATI (32102000017)
RIF’AH HARDIKA F (32102000060)
LUSIANA RIZQI (32102000061)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN ALIH JENJANG FAKULTAS


KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2020
DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI............................................................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN....................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................7

1.3 TUJUAN PENELITIAN...........................................................................7

1.4 MANFAAT PENELITIAN.......................................................................7

BAB II......................................................................................................................9

TINJAUAN TEORI.................................................................................................9

1. Pengertian Bekam.........................................................................................9

a. Bekam Api/ Cupping Fire.........................................................................9

b. Manfat Bekam Api / Cupping Fire..........................................................10

c. Macam – Macam Bekam Api.................................................................11

d. Peralatan dan Perlengkapan.....................................................................12

e. Tata cara Bekam Api...............................................................................12

f. Kontra Indikasi Kop................................................................................14


iii

g. Efek Samping Cupping...........................................................................14

h. Aplikasi Klinis Cupping Fire..................................................................14

i. Hasil Penerapan Kop Api........................................................................15

j. Metode menarik api dari dalam tabung...................................................16

k. Metode melekatkan api di dalam dinding tabung..............................16

l. Metode herba yang dipanasi.................................................................17

m. Teknik Kop Api :.................................................................................17

BAB III...................................................................................................................19

TELAAH JURNAL...............................................................................................19

1. Identifikasi masalah...................................................................................19

2. Perumusan masalah.....................................................................................19

3. Telaah pustaka.............................................................................................19

4. Rancangan penelitian..................................................................................20

5. Pengumpulan data.......................................................................................20

6. Hasil penelitian...........................................................................................21

7. Pembuktian hipotesis..................................................................................21

BAB IV..................................................................................................................22

PENUTUP..............................................................................................................22

1. Kesimpulan.................................................................................................22

2. Saran............................................................................................................22
iv

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis telah panjatkan atas kehadirat tuhan yang maha
esa, sang pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan beserta
seperangkat aturan-Nya, karna berkat limpahan rahmat, taufiq, hadayah
serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
sederhana ini tidak kurang dari pada waktunya.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain untuk
memenuhi salah satu dari sekian kewajiban serta merupakan bentuk
tanggung jawab penulis pada tugas yang di berikan
Demikianlah pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana
penulispun sadar bahwasanya penulis hanyalah seorang manusia yang tidak
luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik
tuhan azza wa’jala hingga dalam penulisan dan penyusunannya masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karna itu, kritik dan saran yang konstruktif akan
senantiasa penulis nanti dalam upaya evaluasi diri
Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidaksempurnaan
penulisan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat
memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis atau pembaca.

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pengobatan alternatif/pengobatan tradisional semakin banyak

diminati oleh masyarakat. Selain di Indonesia, pengobatan alternatif juga

banyak diminati oleh masyarakat di dunia. Seperti yang diungkapkan oleh

Hill (2003), penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif (CAM=

Complementary and Alternative Medicine) akhir-akhir ini menjadi lebih

populer di masyarakat dan

mendapatkan kredibilitas dalam dunia Biomedis kesehatan. Survei

menunjukkan bahwa penggunaan CAM ada sekitar sepertiga dari penduduk

Inggris (Ernst, 1996) dan sedikit lebih tinggi di Amerika Serikat (Wootton

dan Sparber, 2001).

Jenis pengobatan alternatif ini pun beragam, seperti mengonsumsi

obatobatan herbal, akupuntur, pijat, bekam dan lain-lain. Dengan semakin

tingginya minat masyarakat terhadap pengobatan alternatif, maka tidak

heran bila antrian pasien yang berada di klinik pengobatan alternatif sama

banyaknya atau bahkan lebih banyak dari pada pasien yang datang ke

puskesmas atau rumah sakit. Hal ini disebabkan karena pengobatan alternatif

yang jauh lebih murah, langsung, dan bersahabat, serta pola pikir masyarakat

yang menganggap bahwa pengobatan dengan bahan kimia sintetis selain

dapat mengobati suatu penyakit, juga menimbulkan penyakit bawaan yang

lain sebagai bentuk efek samping buruk dari sifat bahan kimia.

1
2

Salah satu pengobatan alternatif yang banyak digunakan oleh

masyarakat saat ini adalah pengobatan alternatif dengan terapi bekam

(cupping therapy ). Sebenarnya metode ini bukanlah hal yang baru bagi

kalangan masyarakat Indonesia. Metode ini telah digunakan ribuan tahun

lalu mulai dari Timur Tengah hingga ke Daratan Cina. Bahkan, menurut

riwayatnya dahulu Rasulullah telah menggunakan metode ini untuk

mengatasi penyakit yang dideritanya. Di negeri-negeri barat (Eropa dan

Amerika) melalui penelitian ilmiah, terus-menerus menyimpulkan fakta-

fakta ilmiah tentang bekam yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit

secara lebih aman dan efektif dibandingkan metode kedokteran modern.

Sehingga bekam mulai diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan

bermunculan ahli bekam serta klinik bekam di kota-kota besar di Amerika

dan Eropa. Bahkan pada tahun-tahun terakhir ini pengobatan dengan bekam

telah dipelajari dalam kurikulum fakultas kedokteran di Amerika (Kasmui,

2011).

Pengertian bekam sendiri adalah metode pengobatan dengan cara

mengeluarkan darah yang terkontaminasi toksin atau oksidan dari dalam

tubuh melalui permukaan kulit ari. Dalam istilah medis dikenal dengan

istilah Oxidant Release Therapy atau Oxidant Drainage Therapy atau istilah

yang lebih populer adalah detoksifikasi (Kasmui, 2011). Bekam sendiri

terbagi empat macam, yaitu bekam kering, bekam seluncur, bekam tarik dan

bekam basah. Banyak penyakit yang dikatakan dapat disembuhkan dengan

terapi bekam ini, seperti penyakit hipertensi, kolestrol, asam urat, stroke,

anemia, radang paru-paru, ginjal, dibetes mellitus, astma, tumor, kanker,


3

migraine, hepatitis dan lain-lain (Zhen, 2011). Walaupun saat ini terapi

bekam telah banyak dipilih masyarakat sebagai terapi penyembuhan, namun

ada pula sebagian orang yang ragu atau takut dilakukan bekam. Ketakutan

dan keraguan akan bekam sebagian besar disebabkan dari proses bekam

yang dibayangkan akan menyakitkan karena dilakukan perlukaan dan

pengeluran darah melalui sayatan serta keamanan yang didapat dari terapi

ini. Terapi bekam akan memberikan banyak manfaat jika dilakukan

menggunakan prosedur dan tehnik yang benar karena bekam hanya memiliki

efek samping minimal (Erakita, 2011).

Berdasarkan laporan penelitian tentang pengobatan dengan metode

bekam buku Ad Dawa’ul-Ajib yang ditulis oleh ilmuwan Damaskus

Muhammad Amin Syaikhu dalam 300 kasus didapat data bahwa kasus

tekanan darah tinggi, tekanan darah turun hingga mencapai batas normal,

dalam kasus tekanan darah rendah, tekanan darah naik hingga batas normal,

kadar gula darah turun pada pengidap kencing manis dalam 92,5 % kasus,

jumlah asam urat di darah turun pada 83,68% kasus. Darah bekam yang

keluar, terlihat eritrosit didalam berbentuk aneh, tidak berfungsi normal dan

menganggu kinerja sel lain.

Salah satu penyakit yang dapat disembuhkan dengan metode bekam

adalah penyakit gout. Gout adalah suatu proses inflamasi karena adanya

pengendapan kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi yang ditandai

dengan meningkatnya konsentrasi asam urat (Misnadiarly, 2007). Asam urat

sendiri merupakan produk akhir dari penghancuran purin, yaitu salah satu
4

komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara

alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan

dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan)

atau hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Pada pemeriksaan laboratorium,

asam urat tergolong normal bila pria dibawah 7 mg/dl dan wanita dibawah 6

mg/dl (Misnadiarly, 2007).

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang

dapat dirangkum adalah sebagai berikut : Bagaimanakah efektifitas terapi

bekam api (Fire Cupping Therapy) di Malang.

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui efektifitas terapi bekam api (Fire Cupping

Therapy).

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui lebih dalam tentang bekam api

1.4 MANFAAT PENELITIAN


1.Bagi Bidan

Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan pembelajaran menenai

penyakit gout serta menambah pengetahuan tentang perawatan

komplementer melalui bekam yang dapat dimasukkan dalam asuhan

keperawatan.
5

2.Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat digunakan sebagai rujukan penelitian yang lain agar pemanfaatan

terapi bekam dapat berkembang.

3.Bagi Masyarakat

Memberikan informasi tentang pengobatan alternatif bekam terhadap

keefektifannya dalam menurunkan kadar asam urat yang tinggi

(hyperuricemia).

4.Bagi Peneliti

Sebagai pengalaman dalam melaksanakan penelitian tentang terapi

bekam basah pada pada penderita gout di Klinik bekam Jetis Malang dan

penelitian ini sangat berguna dalam penyusunan tugas akhir. Mencegah

komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh kondisi


BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Pengertian Bekam
Bekam mempunyai beberapa sebutan seperti canduk, canthuk, kop, atau

mambakan. Di Eropah disebut cupping dan fire bottle.Dalam bahasa

mandarin disebut Pa Hou Kuan. Dalam bahasa arab disebut hijamah, dari

kata al-hijmu yang berarti pekerjaan, yaitu membekam. Al- Hajjam berarti

ahli bekam.Al- Hijmu berarti menghisap atau menyedot. Sedangkan Al-

Mihjam atau Al-Mihjamah merupakan alat untuk membekam yang berupa

gelas untuk menampung darah yang dikeluarkan dari kulit, atau gelas untuk

mengumpulkan darah hijamah. Maka secara bahasa, bekam berarti

menghisap. Menurut istilah, bekam berarti peristiwa penghisapan kulit,

penyayatan dan mengeluarkan darahnya dari permukaan kulit, yang

kemudian ditampung di dalam gelas. Proses pengobatan bekam melalui tiga

peristiwa. Antaranya melalui penghisapan, penyayatan dan pengeluaran

darah.

a. Bekam Api/ Cupping Fire

6
7

Bekam Api (Fire Cupping), yaitu teknik membekam menggunakan api

sebagai media pemvakum/membekam. Bekam api menggunakan gelas

khusus bekam api yang terbuat dari kaca tebal. Bekam Api berkembang

luas di Cina sebagai teknik pengobatan yang banyak sekali digunakan

selain akupuntur. Konsep Tradisional Chinese Medicine (TCM)

menyatakan bahwa bekam api digunakan untuk mengeluarkan patogen

angin dan dingin. Bagi tipikal pasien yang mengalami sindrom panas

dan kering (Sindrom Re) tidak dianjurkan menggunakan bekam api.

Itulah tiga jenis bekam yang ada saat ini. Ketiga jenis bekam tersebut

dapat dilakukan sesuai hasil diagnosa yang dilakukan oleh

thabib.tertariknya kulit. Menarik kulit bisa juga dilakukan dengan api.

Dari beberapa penelitian, ternyata menarik dengan api lebih baik

dibandingkan dengan udara. Caranya adalah menyalakan api dalam

tabung. Prinsipnya, api di dalam tabung bisa menyala karena adanya

udara (oksigen). Bila oksigen habis, maka api akan mati, yang disertai

dengan penghisapan atau penarikan kulit karena api membutuhkan

udara. Kulit yang ditarik ini akan mengangkat jaringan dan darah di

bawah kulit, sehingga kulit Nampak menggelembung.

b. Manfat Bekam Api / Cupping Fire

•Bisa menghangatkan meredian dan bisa membangkitkan energi ( jika

dilakukan dengan teknik tonifikasi)

•Kop Api bisa membuang pathogen yg berlebihan di dalam tubuh ( jika

dilakukan dengan teknik sedasi ) terutama angin, lembab dan dingin


8

•Meningkatkan imune system •Melebarkan pembuluh darah •Relaksasi

otot •Menghilangkan Pain / Nyeri •Menenangkan saraf •Menambah

oksigenasi jaringan.

c. Macam – Macam Bekam Api

1. Massage cupping / bekam luncur

2. Kop Tarik Lepas

3. Kop lemah

Common cold • Radang tenggorokan • Amandel • Gangguan

abdominal • Recoveri pasca sakit • Semua anak di bawah 16 tahun

• Asthma • Anemia • Penguat darah dan Qi • Bell palsy • Immune

melemah • Kelelahan kronis dll

4. Kop sedang

• Bi sindrom panas maupun dingin • Kondisi stress • Sakit kepala •

Penguat energi dan darah • Infertilitas • Cedera olah raga • Tremor

• Gangguan otot

5. Kop kuat

Semua kondisi sindrom panas • Hipertensi • Sakit kepala • Demam

febris pada orang dewasa • Bi sindrom panas • Qi dan darah

stagnasi • Kram otot • Lower back pain • Sciatica

6. Segmental Cupping
9

d. Peralatan dan Perlengkapan

Gass Cupping ada ukuran 1 sampai 5 • Yang bisa kita pakai untuk remaja

sampai dewasa ukuran 3 sampai 5 • Korentang Set • Spray / semprotan •

Alkohol 95 % • Minyak zaitun • Korek api • Kasa • Kapas.

e. Tata cara Bekam Api


10

Persiapan pasien: pasien diminta melepas baju area yang akan dilakukan

bekam api

a. Daerah yang akan di bekam di beri minyak zaitun atau yang lain
10

b. Siapkan alat yang meliputi: gelas kop, korentang set, kapas dan

alkohol 95% serta korek api • Jepit kapas yang sudah dibungkus

kasa pada korentang

c. Semprotkan alkohol 95% ke kapas dan kasa yang sudah dijepit di

korentang

d. Nyalakan kapas dan kasa yang beralkohol dengan korek

e. Tangan kiri memegang gelas kop

f. Masukkan api kedalam kop dengan cepat tarik keluar

g. Telungkupkan gelas kop pada area yang di inginkan

h. Tunggu 30 detik sampai 5 menit setiap titik ( disesuaikan dengan

tujuan dari kop ini sedasi atau tonifikasi )

i. Bisa di ulang 3-5 kali

j. Setelah cukup waktunya buka kop dengan cara menarik kop ke sisi

yang di inginkan dengan ibu jari tangan yang lain menekan sisi

yang berlawanan.

k. Bersihkan minyak yang tersisa di permukaan tubuh pasien dengan

kasa.

l. Bersihkan permukaan dalam gelas kop dengan meyemprotkan

alkohol 70 % atau dicuci dengan air sabun.

m. Saat proses pengekopan pasien sangat di anjurkan untuk tidak


bergerak dahulu, rawan gelas kop pecah
11

f. Kontra Indikasi Kop

a. Kondisi sangat lemah

b. Panas yang membuat dehidrasi

c. Kulit keriput

d. Skin Ulcer

e. Edema

f. Demam yang tinggi

g. Kejang

h. Regio abdomen bawah dan lumbo sacral pada wanita hamil

i. Adanya perdarahan

g. Efek Samping Cupping

• Pingsan • Gatal pada area kop • Pegal pasca kop • Muncul blister /

vesicel

h. Aplikasi Klinis Cupping Fire

1. MYALGIA / NYERI OTOT

2. FROZEN SHOULDER

3. ASMA

4. ANEMIA

5. FACIAL PARALISIS / Bell Palsy

6. HIPERTENSI

7. MIGRAINE
12

8. MAINTENANCE KESEHATAN

9. Knee Pain

i. Hasil Penerapan Kop Api

• Kasus alergi • Kasus Asthma • Kasus myalgia • Kasus sindrom

kelelahan • LBP • Segala macam nyeri otot • shoulder pain • Kasus

immune system lemah • Kasus diabetes mellitus dengan qi yang lemah

• dll

1. Metode menghisap kulit dengan api

Cara tradisional dan alami untuk menarik kulit, jaringan dan darah di

bawah kulit adalah dengan api. Berbagai metode yang bisa dilakukan

untuk menarik kulit dengan api adalah sebagai berikut :

a. Metode pelemparan api ke dalam tabung

Caranya, kapas atau kertas yang sudah diberi spiritus dan sudah

menyala, dimasukkan ke dalam glas atau tabung. Lalu dengan

cepat tabung atau gelas ditelengkupkan ke permukaan kulit

dengan api yang telah menyala. Api di dalam tabung akan

menghisap oksigen yang ada di dalam tabung, dan akan

mengangkat permukaan kulit sehingga Nampak menonjol ke

dalam tabung. Apabila oksigen habis, maka api akan mati dan

kulit telah terangkat atau terhisap. Biarkanlah beberapa menit

sampai kulit terhisap dan nampak kemerahan. Dengan memakai

api, daya hisapnya sangat kuat.


13

Metode ini sangat cocok dipakai untuk daerah kulit atau otot yang

tebal seperti punggung, perut, atau pantat. Namun perlu

berhati-hati, karena api dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.

j. Metode menarik api dari dalam tabung

Dengan memakai kapas yang sudah diberi spiritus dan dipegang

dengan pinset atau dililitkan pada sebatang lidi. Kapas lalu

dinyalakan dengan korek api. Peganglah kapas yang sudah menyala

dengan memakai klem, penjepit atau forsep. Lalu masukkan ke

dalam gelas tabung dan dekatkan dengan permukaan kulit. Sebelum

menyentuh kulit dengan cepat tarik kembali kapas dengan fonsep

tadi dari tabung, dan dengan cepat pula telungkupkan gelas pada

kulit yang telah dipilih. Hal ini akan mengakibatkan kulit terhisap

dan terangkat pelahan-lahan. Namun, kulit yang diangkat tidak

sebanyak metode pelemparan api. Metode ini cocok dipakai untuk

daerah tubuh yang tipis kulitnya seperti bagian wajah. Metode ini

aman karena api tidak ikut masuk dalam gelas.

k. Metode melekatkan api di dalam dinding tabung

Kapas yang sudah terdendam dengan alkohol atau spiritus dilekatkan

pada dinding tabung gelas bagian dalam. Lalu kapas dinyalakan dan

dengan cepat ditelengkupkan pada permukaan kulit. Di sini kapas tetap

berada dalam tabung. Sehingga perlu hati-hati jangan sampai ada

tetesan alkohol yang menetas ke kulit yang bisa membakar kulit.


14

l. Metode herba yang dipanasi

Pilih herbal sesuai fungsi pengobatannya misalnya Habbatus Sauda’,

‘Ud Hindi, Qusthul Bahri, Jummar, Zanzabil, Tamr, Herba Ephedrase,

Herda Serissae, Myrha, Akar Angelicae Pubescentis, Gantianae

Macrophyllae, Folium Artemisiane Argy atau lainnya. Lalu dimasukkan

ke dalam air dan rebuskan hingga mendidih. Kemudian masukkan pula

tabung yang tidak meleleh bila dipanaskan. Dengan sebuah pinset,

ambilkan tabung tadi tanpa mengikutkan herbanya. Lalu tiriskan airnya,

dalam keadaan masih panas, telengkupkan tabung tadi pada permukaan

kulit sampai kulit terhisap

m. Teknik Kop Api :


a. Persiapan pasien : Pasien diminta melepas baju area yang akan
dilakukan bekam api dan anjurkan pasien untuk posisi berbaring (Saat
proses cupping pasien sangat dianjurkan untuk tidak bergerak, karena
rawan gelas kop jatuh dan pecah)
b. Daerah yang akan dibekam diberi/dioles dengan minyak zaitun atau
yang lain
c. Siapkan alat : Gelas kop, Korentang set, Kapas dan alcohol 95%, Serta
korek api
d. Jepit kapas yang sudah dibungkus kasa dengan korentang
e. Semprotkan alcohol 95% kekapas dan kasa yang sudah dijepit
korentang
f. Nyalakan kapas dan kasa yang sudah diberi alcohol dengan korek api
g. Tangan kiri memegang gelas kop dan masukkan api kedalam kop
dengan cepat lalu segera tarik keluar (jangan menempelkan api pada
15

h. bibir gelas terlalu lama karena akan membuat luka bakar pada tubuh
pasien)
i. Telungkupkan gelas kop pada area yang diinginkan
j. Tunggu 30 detik sampai 5 menit setiap titik (disesuaikan dengan tujuan
dari kop ini sedasi atau tonifikasi)
k. Ulangi 3 hingga 5 kali
l. Setelah cukup waktunya kemudian buka kop dengan cara menarik kop
kesisi yang diinginkan dengan ibu jari, tangan yang lain menekan sisi
yang berlawanan
m. Bersihkan minyak yang tersisa dipermukaan tubuh pasien dengan kasa
n. Bersihkan permukaan dalam gelas kop dengan menyemprotkan
alcohol 70% atau dicuci dengan air sabun
17

BAB III
TELAAH JURNAL

1. Identifikasi masalah
Apakah ada pengaruh Penurunan respon nyeri pada klien Gout dapat
dilakukan dengan terapi non farmakologis diantaranya dengan Terapi
bekam. Terapi bekam dapat memberikan efek analgesik dengan cara
penyibukkan jalur saraf neuromotor pada area sekitar nyeri dengan
mengeluarkan senyawa zat kimia sehingga nyeri dapat berkurang.
Menurut kami identifikasi masalah ini adalah Pengaruh Terapi Bekam
Terhadap Skala Nyeri Pada Klien Gout
2. Perumusan masalah
Apakah ada Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Skala Nyeri Pada Klien
Gout ?
3. Telaah pustaka
a. Terapi bekam atau Hijamah/canthuk atau di Eropa dikenal dengan
nama cupping terapi atau fire bottle merupakan salah satu pengobatan
alternatif sejak zaman dahulu sampai sekarang. Mereka menggunakan
terapi ini sebagai pengobatan untuk berbagai penyakit, Rosulullah
SAW bersabda cara pengobatan yang ideal yang kalian pergunakan
b. adalah hijamah atau bekam “ (Muttafaq ‘alaihi, Shohih Bukhori (no.
2280) dan Shahih Muslim (no. 2214) (Umar, 2008). Hadis ini
menjelaskan bahwa Rosululloh SAW berkata bahwa bekam
merupakan pengobatan yang ideal termasuk nyeri pada penderita gout.
c. Gout adalah penyakit yang timbul akibat pengendapan kristal asam
urat / uric acid dipersendian. Asam urat yang tinggi akan memberikan
kesan rasa nyeri berat di persendian tubuh. Sebenarnya asam urat (uric
acid) terdapat dalam darah setiap orang. Keberadaanya merupakan
suatu keniscyaan yang berarti kondisi homeostasis tubuh terganggu.
Beberapa laboraturium memberikan kisaran aman level asam urat
dalam darah, yaitu 3,4-8mg/dl untuk pria dewasa, dan 2,4-7mg/dl
untuk wanita dewasa (Sharaf, 2012)
d. Terapi Bekam merupakan intervensi yang dapat dilakukan perawat
dalam mengatasi keluhan pasien. Terapi ini menggunakan metode
penyedotan kulit dengan tekanan negatif pada bagian bagian tertentu
untuk mengeluarkan racun atau oksidasi dalam tubuh (SIKI, 2018).
Hijamah adalah suatu proses membuang CPS (Causative Pathological
Substances) /substansi patologis penyebab penyakit/ toksin dari dalam
tubuh melalui permukaan kulit. Kulit adalah organ yang terluas pada
tubuh manusia oleh karenanya banyak toksid atau racun yang
berkumpul di kulit (Sayed, 2013)
4. Rancangan penelitian
Menurut kami metode yang paling cocok di gunakan dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian pre
experimental dengan pendekatan One Group Pre-Post test
5. Pengumpulan data
Menurut kami teknik pengumpulan data yang paling efisien adalah
dengan mempelajari literatur-literatur mengenai penelitian terdahulu.
18

6. Hasil penelitian

7. Pembuktian hipotesis
Bahwa Terdapat perbedaan persepsi nyeri pada klien dengan keluhan nyeri
Gout dengan intervensi terapi bekam sebelum dan sesudah intervensi
dengan terapi bekam, hal ini dibuktikan dengan uji ststistik Wilcoxon
matched pairs probability dan nilai Z hitung yang sama (-2,828) dengan
signifikansi sebesar 0,005 yang lebih kecil dari alpha 0,005< 0,05 dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata (signifikan) pada
penurunan nyeri pada klien dengan keluhan nyeri Gout.
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Bekam api merupakan salahs satu tekhnik bekam atau alternatif tradisional
yang bisa dilakukan oleh orang yang sudah berpngelaman atai memeiliki
pengetahuan tentang cara proses dan efeknya, sehingga kita tidak akan
terlalu susah untuk meninggalkan mereka.
Seseorang yang melakukan bekam api harus sudah siap, karena bekam ini
memberikan efek panas, maka dari itusejak ini sudah diberikan waspada.

2. Saran
Semoga makalah ini ke depannya bisa lebih baik lagi. Isinys di perbaharui
dan dikaikan dengan Islam.

19
DAFTAR PUSTAKA

Sari, F. R. 3 BEKAM KENABIAN. PT RajaGrafindo Persada, 23.

Jamari, N. A. B. (2016). Pusat Pengobatan Bekam Al-Yakin:(Studi Pelaksanaan

Pengobatan Penyakit Medis di Kuantan Pahang Malaysia (Doctoral dissertation,

UIN Ar-Raniry Banda Aceh).

Radiman, R. (2017). PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP TEKANAN

DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI KLINIK BEKAM LAA TAHZAN

BUKIT TINGGI TAHUN 2017 (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).

Al Khaleda, S. (2018). Terapi Hijamah (bekam) menurut pendekatan sejarah dan

sunnah (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatea Utara Medan).

20

Anda mungkin juga menyukai